Anda di halaman 1dari 9

BAB I

LATAR BELAKANG

A. DEFINISI
 Api / Pembakaran adalah suatu proses oksidasi cepat yang menghasilkan panas dan
nyala.
 Kebakaran / Peledakan adalah suatu kejadian timbulnya api / asap yang tidak
terkontrol yang dapat membahayakan keselamatan jiwa maupun harta benda.
 Kebakaran Kecil adalah kebakaran yang dapat di tanggulangi oleh pekerja setempat,
baik secara perorangan dan kelompok maupun dibantu oleh regu pemadam kebakaran
inti dengan dengan menggunakan alat pemadam yang tersedia di tempat kejadian.
 Kebakaran Besar adalah kebakaran yang di tanggulangi oleh seluruh pekerja/
karyawan yang berada pada bangunan.
 Penanggulangan Kebakaran adalah suatu usaha mengatasi kebakaran, yang di
dalamnnya termasuk usaha pemadaman,usahamelokalisir untuk mencegah
kemungkinan meluasnya kebakaran, mengevakuasi pekerja/ penghuni serta
menyelamatkan jiwa/harta benda.
 Bahaya Kebakaran Ringan adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai nilai
dan kemudahan terbakar rendah dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas
rendah, sebagai penjalaran api lambat.
 Bahaya Kebakaran Sedang adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai
jumlah dan kemudahan terbakar sedang, penimbunan bahan yang mudah terbakar
dengan tinggi tidak lebih dari 2,5 meter dan apabila terjadi kebakaran melepaskan
panas sedang sehingga penjalaran api sedang.
 Bahaya Kebakaran Berat adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai nilai
dan kemudahan terbakar tinggi dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas tinggi.
 Kondisi Darurat adalah suatu keadaan tidak normal/ tidak diinginkan yang terjadi pada
suatu tempat/ kegiatan, yang cenderung membahayakan bagi manusia, merusak
peralatan/ harta-benda, atau merusak lingkungan sekitarnya.
 Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang di sebabkan, baik oleh actor alam dan/
atau actor non-alam maupun actor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
BAB II
RUANG LINGKUP

Rumah Sakit dalam kegiatannya menyediakan fasilitas yang aman berfungsi dan
supportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung, untuk mencapai tujuan ini, fasilitas fisik,
medis, dan peralatan lainnya harus di kelola secara efektif secara khusus, manajemen harus
berusaha keras untuk :
 Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko
 Mencegah kecelakaan dan cidera, dan
 Memelihara kondisi aman

Pimpinan, seluruh unsur pembantu pimpinan serta karyawan harus mendukung


sepenuhnya upaya pelaksanaan, pengembangan dan peningkatan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja bagi seluruh karyawan, pasien pengunjung, dan mitra kerja serta upaya pengamanan/
memelihara asset Rumah Sakit termasuk sarana pelayanan agar dapat dipergunakan secara
aman dan efisien. Semua jajaran manajemen RS Islam Purworejo wajib memahami dan
menghayati tanggung jawab di bidang K3 serta menjamin atas dipatuhinya norma-norma K3
yang berlaku untuk semua karyawan dan karyawati, mitra kerja maupun orang lain yang berada
di tempat kerja, melaksanakan pembinaan, penerapan dan penegakan pokok-pokok kebijakan
pimpinan dalam bidang k3 secara bersama-sama dan terus menerus dilakukan oleh jajaran
manajemen serta pembinaan Keselamatan dan kesehatan kerja (PK3), Tim penanggulangan
kebakaran RS Islam Purworejo terdiri dari Empat Tim inti, Tim Inti tersebut diantaranya adalah :
1. Tim Pemadam Kebakaran
2. Tim Securiti
3. Tim Evakuasi
4. Tim PPPK
Komandan, kepala regu dan regu
1. kepala regu pemadam kebakaran dengan memakai tanda helm berwarna merah
2. kepala regu penyelamat dokumen dengan memakai tanda helm berwarna putih
3. kepala regu evakuasi pasien dengan memakai tanda helm berwarna biru
4. kepala regu penyelamat peralatan medis dengan memakai helm berwarna kuning
Empat tim regu terdiri dari :
1. Regu Pemadam kebakaran
2. Regu Penyelamat Dokumen
3. Regu Evakuasi Pasien
4. Regu Penyelamat Peralatan Medis

Keempat Tim inti ini turun ke lokasi kejadian kebakaran apabila jenis Kebakaran yang
terjadi adalah kebakaran yang tergolong kebakaran Sedang dan Kebakaran Besar di samping
Tim inti di setiap lantai gedung juga terdapat Kepala regu dan Regu di tiap lantai, tim ini akan
segera mengambil tindakan apabila terjadi kebakaran di tiap lantai gedung dimana karyawan dan
karyawati melakukan aktifitas pekerjaan dengan mengambil langkah-langkah pemadaman api,
menyelamatkan pasien dan melakukan evakuasi apabila kebakaran sudah tidak dapat di
padamkan oleh regu pemadam lantai. dengan dipandu tim atau regu evakuasi menuju titik
kumpul evakuasi.
BAB III
TATA LAKSANA

B. TATA LAKSANA (PROSEDUR) PELAYANAN CODE RED


Adanya komunikasi dan sosialisasi yang efektif terhadap seluruh penghuni baik Tim
Penanggulangan Kebakaran, pegawai, pengunjung dan pihak lain yang berada di
lingkungan rumah sakit dalam mencegah, menanggulangi dan evakuasi kebakaran. Untuk
memastikan adanya evaluasi dan tindak lanjutnya terhadap seluruh aspek dalam
manajemen penanggulangan kebakaran, pada saat pemadaman api dan evakuasi di
uraikan dalam bertuk pendelegasian tugas dan tanggung jawab masing – masing. Tim inti
penanggulangan kebakaran komandan, kepala regu serta regu di RS Islam Purworejo.
1. Tim Pemadam Kebakaran
 Memadamkan api pada kesempatan pertama dengan alat yang tersedia secara
cepat dan tepat (menggunakan alat pemadam api ringan atau hidran)
 Melokalisasi area yang terbakar dengan menyemprotkan hidran pada barang
yang mudah terbakar sampai Dinas Kebakaran datang
 Membantu di lantai lain yang terbakar bila memerlukan tenaga dan bekerja sama
dengan kelompok lain yang memerlukan bantuan
 Memadamkan api dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Hidran
Kebakaran bangunan
 Menjaga terjadinya penjalaran kebakaran dengan cara melokalisasi daerah
kebakaran dan menyingkirkan barang-barang yang mudah terbakar, atau
menutup pintu dan jendela
 Mencegah orang yang bukan petugas pemadam atau petugas Tim
Penanggulangan Bencana & Kebakaran mendekati daerah yang terbakar
 Menghubungi Kepala Keadaan Darurat jika kebakaran diperkirakan tidak dapat
diatasi lagi

2. Tim Security
 Menangani urusan keamanan dalam bangunan maupun Iingkungannya saat
penanggulangan keadaan darurat berlangsung
 Melaksanakan pengawasan area dan mencegah orang yang dicurigai
menggunakan kesempatan melakukan kejahatan
 Menangkap orang yang jelas-jelas melakukan kejahatan dan membawanya ke
pos Sekuriti
 Bersama tim evakuasi memeriksa ruangan dan memastikan benar benar bahwa
semua orang telah ke luar dengan aman dan mengunci pintu
 Mengamankan daerah bencana dan kebakaran agar tidak dimasuki oleh orang-
orang yang tidak bertanggung jawab
 Menangkap orang yang mencurigakan sesuai prosedur yang berlaku, seperti
dengan borgol, dibawa ke Pos Keamanan untuk diperiksa dan selanjutnya
diserahkan ke Polisi
 Mengamankan barang-barang berbahaya, brankas dan lain-lain
 Membantu Tim Pemadam
 Tim ini adalah tim terakhir meninggalkan tempat kebakaran
3. Tim Evakuasi
 Menginstruksikan semua penghuni/ pengguna untuk segera keluar dari bangunan
melalui tangga darurat dengan tertib pada saat terjadi kebakaran
 Memimpin pelaksanaan evakuasi lewat jalur evakuasi
 Mengarahkan penghuni keluar melalui jalur evakuasi dengan jalan cepat
 Menginstruksikan penghuni wanita untuk melepas sepatu dengan hak yang tinggi
 Memimpin evakuasi sampai menuju lantai dasar dan berkumpul di lokasi yang
telah ditentukan
 Mengevaluasi jumlah yang dievakuasi, bersama dengan kelompok evakuasi
gedung
 Menyelamatkan orang yang pakaiannya terbakar dengan selimut tahan api dan
mengguling-gulingkan tubuhnya di atas lantai agar api cepat padam serta
memberi pertolongan pertama
 Menghitung jumlah karyawan pada gedung yang terbakar atau bencana lainnya
dan membuat laporan pelaksanaan tugas
 Menjaga dengan ketat supaya jangan sampai ada yang berusaha untuk naik
kembali ke gedung yang terbakar atau bencana lainnya sebelum ada instruksi
lebih lanjut
 Melakukan evakuasi pada orang cacat, wanita hamil, lanjut usia dan orang sakit
melalui tangga darurat
 Menyelamatkan orang pingsan akibat kebakaran atau bencana lainnya dengan
tandu dan segera memberikan pertolongan pertama
 Mengatur dan menunjukkan rute untuk evakuasi, ke daerah tempat berkumpul /
konsolidasi
 Memberi peringatan-peringtan terhadap orang yang membawa barang berat
besar, orang yang akan menggunakan lift agar tidak menimbulkan bencana lebih
buruk
 Memeriksa ruangan kantor kemungkinan ada orang yang masih tertinggal
 Bila ternyata masih ada yang tertinggal di dalam ruangan, segera lapor ke
Koordinator Keadaan Darurat Gedung selarijutnya laporkan ke Kepala Keadaan
Darurat
 Menghitung berapa jumlah korban (sakit, pingsan, meninggal, luka luka) dan
berusaha meng-evakuasikan korban melalui jalur evakuasi atau mobil tangga
Dinas Kebakaran

4. Tim PPPK
 Memberikan pertolongan kepada korban (sakit, cedera, meninggal) di luar
gedung setelah di-evakuasikan oleh petugas evakuasi
 Berusaha memanggil ambulans dan mengatur penggunaannya
 Mengatur pengiriman orang sakit, cedera ke Rumah Sakit terdekat dengan
menggunakan ambulans

5. Koordinator Keadaan Darurat Gedung (Pimpinan gedung/ Penanggung Jawab


Gedung )
 Memimpin operasi penanggulangan keadaan darurat kebakaran gedung
 Memastikan prosedur penanggulangan keadaan darurat kebakaran dipatuhi dan
dilaksanakan oleh setiap personil termasuk penghuni gedung
 Memberikan instruksi dan dalam setiap tindakan darurat evakuasi penghuni
(pegawai, pasien, keluarga/tamu pasien)
 Melakukan komunikasi efektif dengan instansi terkait seperti Dinas Kebakaran,
PLN, Polisi, BMKG, Gedung Pelayanan Medis lain di lingkungan RS Islam
Purworejo atau Rumah Sakit lain untuk pemindahan Pasien
 Melaporkan status keadaan darurat kebakaran kepada Direktur Keadaan Darurat
Kebakaran RS serta unsur Pimpinan RS Islam Purworejo.

6. Komandan
 Melaporkan Kejadian Kebakaran Pada Pos Securiti
 Mengkoordinir Usaha Pemadaman Kebakaran
 Menyiagakan Regu Evakuasi dan Penyelamat
 Bila kebakaran tidak dapat diatasi ;
a) Lapor kepada Komandan Gedung
b) Instruksikan Regu Evakuasi dan Regu Penyelamat untuk Mengatur
Pelaksanaan Evakuasi dan Penyelamatan.

7. Kepala Regu Pemadam


 Memimpin anggota Regu Pemadam dalam pelaksanaan usaha pemadaman
kebakaran di lantai yang bersangkutan
 Kepala Regu Evakuasi memimpin anggota regu evakuasi dalam pelaksanaan
usaha pemadaman did lantai yang bersangkutan
 Kepala Regu Penyelamat memimpin anggota regu penyelamat dalam
pelaksanaan usaha pemadaman di lantai yang bersangkutan

8. Regu Pemadam
Petugas / Pekerja yang ditunjuk untuk melakukan pemadaman, salah seorang
diantaranya ditunjuk sebagai Kepala Regu

9. Regu Evakuasi
Petugas / Pekerja yang ditunjuk untuk melakukan Evakuasi, salah seorang
diantaranya ditunjuk sebagai Kepala Regu

10. Regu Penyelamat Lantai


Petugas / Pekerja yang ditunjuk untuk melakukan penyelamatan,salah seorang
diantaranya ditunjuk sebagai Kepala Regu.

Agar semua sistem dalam pengelolaan keadaan darurat dapat terwujud dengan baik
maka dilakukan sosialisasi kode kedaruratan agar tidak menimbulkan kepanikan dan
kegaduhan pada pasien, keluarga pasien, pengunjung dan pegawai Rumah Sakit di
sosialisasikan berupa Kode Kedaruratan medis yang digunakan ada tujuh yaitu :1.Code
Blue, 2.CodeRed, 3.Code Grey, 4.Code Pink, 5.Code Black, 6.Code Green dan 7.Code
Purple, apabila terjadi kondisi darurat medis Rumah Sakit maka dari ruangan yang
mengalami kondisi darurat medis segera menghubungi Posko Securiti dengan Nomor
Telepon 101 petugas securiti mengumumkan berita dari pegawai melalui aiphone yang ada
di setiap gedung.
Kode Darurat Medis RS Islam Purworejo

RESPON
VISUAL CODE KETERANGAN RESPON PRIMER
SEKUNDER
Situasi yang Hubungi No Tim Jagalah agar
berpotensi TMMRC untuk pasien tetap
mengancam mengaktifkan code tenang
Code Blue –
nyawa dan blue dan periksa nadi dan
kegawat
memerlukan beritahukan tim pernapasan
daruratan
respon dari tim respon mulai RJP oleh
medis
dokter khusus staf berkompeten
bila diperlukan

Informasikan Memadamkan api


utamakan dengan APAR:
keselamatan Cabut pin pengam
pasien an
Hubungi Security/ Arahkan selang ke
Kordinator dasarapi
Keadaan Darurat Tekan tuas pada
Code Red –
(KKD) APAR
asap, atau bau - Sebutkan nama, Kibaskan selang
Kejadian
benda terbakar lokasi dan kondisi
kebakaran
api
Api,
- Pemadaman
Jika sudah terlatih
gunakan APAR
Evakuasi
- Segera keluar
menuju titik kumpul
Evakuasi

Lindungi / Berusaha untuk


pertahankan diri mengurangi tingkat
sendiri dan risiko
hubungi pusat
Situasi verbal / komando Untuk
Code Grey
fisik yang mengaktifkan code
semakin grey
Gangguan
berisiko serta
keamanan
berbahaya
Lakukan Bantu keamanan
pemeriksaan public bila diminta,
akuntabilitas dari jika sasaran
anak/ dewasa terlihat jangan
Code Pink –
Monitor seluruh dihentikan sendiri,
anak / bayi
pintu keluar hubungi pusat
hilang atau
terhadap seluruh komando security
Penculikan diculik
orang yang akan dan laporkan
anak
meninggalkan lokasi temuan
rumah sakit
dengan anak/ bayi

Peristiwa Menuju tempat Bila berada di


adanya gerakan yang aman, dalam lift; tekan
bumi yang jongkok, tombol lift terdekat
mengakibatkan berlindung dan atau semua
adanya berpegangan tombol dan segera
guncangan oleh jangan berlari keluar jika pintu lift
factor alam Berada dalam sudah terbuka.
yang dapat gedung ; Menuju Berada di luar
mengakibatkan tempat yang aman gedung; segera
Code Green timbulnya sesuai dengan mencari tempat
korban jiwa, peta aman pada yang aman dari
Bila terjadi kerusakanserta tiap lantai, bagi reruntuhan, di
gempa dampak pasien yang dalam mobil
psikologis berada di tempat segera keluar dari
tidur tetap berada mobil, sedang
di tempat tidur mengendarai
masing-masing . mobil segera
hentikan mobil
tetapi jangan
hentikan mobil di
atas jembatan.

Melaporkan Melaporkan ke
kepada pos Koordinator
komando Keadaan darurat
Adanya keamanan Untuk gedung dan
informasi menghidupkan keamanan serta
Code Black−
ancaman bom code black jangan konsultasi dengan
Bila ada
dan benda- di sentuh serta kepolisian RI,
ancaman
benda yang isolasi area atau mempertimbangka
bom
dicurigai dan benda yang n untuk
tidak dikenal dicurigai mengevakuasi
penghuni gedung,
jika menerima
telepon ancaman
atau peringatan;
bertanya kepada
penelpon informasi
sebanyak mungkin

Tetap tinggal Evakuasi area Lihat jalur evakuasi


Code pada lokasi secara horizontal masing-masing
Purple– dapat Evakuasi mulai gedung
Perintah membahayakan dari yang dapat
untuk nyawa, berjalan, dengan
evakuasi kesehata, atau kursi roda, lalu
keamanan dengan ranjang.
BAB IV
DOKUMENTASI

Semua kegiatan code red dicatat dan didokumentasikan dalam catatan rekam medis dan
digunakan sebagai bukti bilamana proses ini diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai