Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor
pertanian sebagai mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian
merupakan penopang perekonomian di Indonesia karena pertanian membentuk proporsi yang
sangat besar dan memberikan sumbangan untuk kas pemerintah. Hal ini kemudian menjadikan
sektor pertanian sebagai pasar yang potensial bagi produk-produk dalam negeri baik untuk
barang produksi maupun untuk barang konsumsi. Terdapat beragam jenis tanaman di negara
Indonesia, salah satu di antara jenis tanaman tersebut adalah tanaman herbal, yang berfungsi
untuk kesehatan tubuh dan bahan perawatan tubuh yang aman.
Salah satu alat yang digunakan untuk menjaga kesehatan dan perawatan kulit adalah
penggunaan sabun batangan. Dengan permasalahan kulit yang kian komplex, maka dicari suatu
bahan alternatif sabun yang berasal dari alam, Salah satu tanaman yang tumbuh di negara
Indonesia adalah tanaman bidara Arab (Ziziphus spina-christi). Bidara Arab disebut sebagai
tanaman surga, tanaman ini banyak dibicarakan dalam Al-Qur’an dan Hadist, dalam surat Al-
Waqi’ah ayat 28 dijelaskan tentang tanaman bidara di surga. Bidara Arab yang dikenal dapat
membantu mengatasi berbagai macam penyakit, juga sangat bermanfaat untuk kulit. Di antara
manfaat tersebut adalah menyembuhkan berbagai masalah kulit (gatal, biang keringat,
jerawat), melembabkan kulit kering, mencegah bakteri dan virus, dan mengatasi kulit kusam.
Berdasarkan hal tersebut saya termotivasi untuk memproduksi sabun berbahan bidara
Arab dalam formulasi cair dan batang dengan nama Ziherbi (Ziziphus Herbal Bidadari
Istiqomah)

1.2. Tinjauan Pustaka


Sabun merupakan suatu kebutuhan pokok manusia yang selalu digunakan sehari-hari.
Fungsi utama dari sabun adalah membersihkan. Dilingkungan sekitar, banyak macam wujud
sabun yang dapat ditemui, baik yang dalam bentuk cair, lunak, krim, maupun yang padat.
Kegunaannya pun beragam, ada yang sebagai sabun mandi, sabun cuci sabun tangan, sabun
cuci peralatan rumah tangga dan lain sebagainya.
Sabun adalah produk yang digunakan sebagai pembersih dengan media air. Secara umum
berbentuk padatan (batang) dan ada juga yang cair. Masing-masing bentuk tentunya
mempunyai keuntungan tersendiri diberbagai sarana publik. Jika diterapkan pada suatu
permukaan, air bersabun secara efektif dapat mengikat partikel dalam suspensi yang mudah
dibawa oleh air bersih. Di era milenial ini, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai
alat bantu untuk mencuci atau membersihkan.
Sabun merupakan campuran minyak atau lemak (nabati, seperti minyak zaitun atau hewani,
seperti lemak kambing) dengan alkali atau basa (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada
suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang disebut dengan saponifikasi. Lemak
akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional,
alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan
seperti arang kayu.
Kemungkinan sabun ditemukan oleh orang mesir kuno beberapa ribu tahun yang lalu.
Pembuatan sabun oleh suku bangsa suku bangsa jerman dilaporkan oleh Julius Caesar. Teknik
pembuatan sabun dilupakan orang dalam Zaman Kegelapan (dark ages), namun ditemukan
kembali selama Renaissance. Penggunaan sabun mulai meluas pada abad -18.

Kegunaan sabun ialah kemampuannya mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang
dengan pembilasan. Kemampuan ini disebabkan oleh dua sifat sabun. Pertama, rantai
hidrokarbon sebuah molekul sabun, yang tertarik pada air, ditolak oleh ujung anion molekul-
molekul sabun yang menyembul dari tetesan minyak lain. Karena tolak-menolak antara tetes-
tetes sabun minyak, maka minyak itu tidak dapat saling bergabung tetapi tetap tersuspensi.

(Fessenden,1997)

Bidara Arab tumbuh di benua Afrika, Asia Selatan, dan Asia Barat, yang menyebar hingga ke
Asia Tenggara mengikut persebaran agama Islam. Dalam agama Islam bidara (al sidr)
merupakan buah istimewa, selain delima, kurma, tin, zaitun, dan anggur.

Khasiat Daun Bidara secara ilmiah sudah terbukti banyak mengandung manfaat. Salah satu
Manfaat daun bidara adalah untuk obat jerawat, membersihkan kulit dari kotoran, dan menjaga
kulit dari kerusakan. Bahkan rendaman daun bidara dapat melidungi kulit dari kerusakan yang
diakibatkan oleh sinar UV matahari. Menurut Anthony C. Dweck (Consultants on Natural
Products to the Cosmetic, Toiletry and Pharmaceutical industry), komposisi kimia dari minyak
daun bidara (Zizyphus spina-christi) yang diperoleh dengan menggunakan metode destilasi
memiliki komponen utama: geranyl aseton (14,0%), metil hexadecanoate (10,0%), metil
octadecanoate (9,9%), farnesyl aseton C (9,9%), hexadecanol (9,7%) dan etil octadecanoate
(8,0%).

Secara khusus yang membedakan daun bidara jenis ini dengan bidara yang lain adalah dapat
digunakan sebagai penangkal gangguan sihir, jin atau sejenisnya. Secara khusus Allah
subhanallahu wa ta’ala juga menyebutkan tanaman ini dalam beberapa surat di dalam Al-
Qur’an yaitu Surat Saba’:16, Surat Al – Waqi’ah: 28, Surat An-Najm:13-16. Hal tersebut
adalah bukti bahwa tanaman ini sangatlah istimewa bagi Sang Pencipta alam semesta karena
memiliki kekhasan yang tidak dimiliki tanaman lain di muka bumi ini dan bermanfaat bagi
kehidupan di dunia dan akhirat.

1.3. Tujuan dan Manfaat Usaha


a. Memproduksi dan memasarkan sabun dari daun bidara Arab pada masyarakat sebagai
alternatif untuk menjaga kesehatan kulit.
b. Memperkenalkan tanaman dari Al-Qur’an dan hadist kepada masyarakat
Adapun manfaat yang diperoleh dari usaha ini, yaitu:
a. Membantu menciptakan masyarakat yang sehat dengan menggunakan sabun mandi herbal
yang berkhasiat
b. Membantu menciptakan lapangan kerja

Anda mungkin juga menyukai