Anda di halaman 1dari 27

LARUTAN

&
REAKSI KIMIA DALAM AIR

Nia Kristiningrum, M.Farm., Apt.


PENGANTAR :

 Larutan adalah campuran homogen atau


serba sama antara dua zat atau lebih.
 Zat yang jumlahnya banyak disebut pelarut
(Solven) dan zat yang jumlahnya sedikit
disebut zat terlarut (Solut)
 Larutan = pelarut + zat terlarut
MATERI POKOK BAHASAN :
A. Satuan Konsentrasi

B. Masalah Konsentrasi

C. Elektrolit

D. Sifat Koligatif Larutan

E. Reaksi REDOKS
Beberapa Satuan Konsentrasi Larutan:

 Fraksi mol (X)


Adalah perbandingan mol salah satu komponen
dengan jumlah mol seluruhkomponen
XA = nA
ntotal

 Dalam Campuran (larutan) jumlah fraksi mol = 1

 Contoh:
Dalam suatu ruangan terdapat 7,0 g N2, 0,1 g H2.
Hitunglah fraksi mol kedua komponen.
 Molaritas (M)
Banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Dapat ditentukan dengan menghitung mol zat
terlarut dan volume larutan. Volume larutan
merupakan jumlah antara volume zat terlarut
ditambah dengan volume pelarut.

 Contoh:
4,41 g NaHCO3, BM= 84 dilarutkan dalam air
sehingga volumenya menjadi 150ml. Tentukan
molaritasnya!
 molal (m)
Adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap
1000 g pelarut murni.Nilai dapat ditentukan
bila mol zat dan massa pelarut diketahui.

 Contoh:
5,85g NaCl (BM=58,5) dilarutkan dalam 500
ml air. Tentukan kemolalan NaCl
 Normalitas (N)
Adalah jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Ekivalen zat dalam larutan tergantung dari reaksi yang dialami
oleh zat itu, apakah reaksinya asam basa atau redoks.

 Dalam reaksi asam basa , ekuivalen asam dan basa masing –


masing bergantung pada jumlah H+ atau OH- yang dilepas
HCl H+ + Cl - 1M HCl = 1N
Ba(OH)2 Ba++ + 2 OH- 1M Ba(OH)2 = 2 N

 Pada reaksi redoks, nilai ekivalen tergantung dari jumlah


elektron yang dilepas atau diterima suatu senyawa.
Contoh:
Fe + 2HCl FeCl2 + H2
Fe + 2H+ Fe2+ + H2
Fe melepaskan 2e, maka 1M Fe = 2N
Hidrogen menerima 1e, maka 1M HCl = 1N
 Persen
Adalah perbandingan massa/volume zat terlarut
dengan massa/volume larutan dikalikan 100%.

Contoh:
Hitung % massa NaCl dalam campuran 20 g NaCl
dengan 55 g air.

50ml alkohol ditambah air sehingga volume


larutan 500ml. Tentukan % volume alkohol
 Part per million
Adalah miligram zat terlarut dalam tiap kg larutan.
Satuan ini sering dipakai untuk konsentrasi zat
yang sangat kecil dalam larutan gas, cair, atau
padat.

 Contoh
Air buangan industri mengandung 0,015 g CuSO4
dalam dua liter . Hitunglah konsentrasi zat ini
dalam ppm
B. MASALAH KONSENTRASI

 Perhitungan jumlah zat terlarut:


mol zat terlarut = liter x M
 Pengenceran Larutan:

V1M1 = V2 M2
 Pencampuran konsentrasi yang berbeda:

M camp = V1 M1 + V2M2
V1 + V 2
C. ELEKTROLIT

 Definisi : zat yang jika dilarutkan ke dalam air


akan terurai menjadi ion-ion (terionisasi),
sehingga dapat menghantarkan listrik.
 Elektrolit kuat : zat yang dalam air akan
terurai seluruhnya menjadi ion-ion (terionisasi
sempurna)
 Elektrolit lemah : zat yang dalam air tidak
seluruhnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi
sebagian)
ELEKTROLIT KUAT : ELEKTROLIT LEMAH :

1. Asam-asam kuat ( asam 1. Asam –asam lainnya


halogen, HNO3, H2SO4 ) adalah asam-asam lemah.
2. Basa-basa kuat ( Basa 2. Basa-basa lainnya adalah
alkali, Sr(OH)2, Ba(OH)2 ) basa-basa lemah.
3. Garam yang tergolong
3. Hampir semua garam elektrolit lemah adalah
adalah elektrolit kuat garam merkuri (II)
4. Reaksinya berkesudahan 4. Reaksinya kesetimbangan
(berlangsung sempurna ke (elektrolit hanya
arah kanan) terionisasi sebagian).

PERBANDINGAN :
LANJUTAN ELEKTROLIT :
 Besaran lain untuk menentukan kekuatan
elektrolit adalah DERAJAD IONISASI (α )
 α = mol zat yang terionisasi dibagi mol zat yang
dilarutkan.
 Elektrolit kuat : α = 1
 Elektrolit lemah : 0 < α < 1
 Non Elektrolit : α = 0
D. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
 Definisi : sifat yang ditentukan oleh
konsentrasi.
 Ada 4 hal yaitu :
1. Kenaikan titik didih ( ΔTd)
2. Penurunan titik beku ( ΔTb)
3. Tekanan osmotik ( π )
4. Penurunan tekanan uap (Δp)
 Keempatnya ditentukan oleh konsentrasi
atau banyaknya partikel zat terlarut. Makin
besar konsentrasi makin besar pula sifat
koligatifnya.
E. REAKSI REDOKS
Reaksi redoks 2 Fe(s) + O2(g) –> 2 FeO(s)
sebagai peristiwa
CuO(s) + H2(g) —> Cu(s) + H2O
pengikatan dan
pelepasan oksigen

Reaksi redoks
sebagai reaksi Mg(s) + 2 HCl(aq) –> MgCl2(aq) + H2(g)
perpindahan elektron

Reaksi redoks 2KMnO4 + 3H2SO4 + H2C2O4 --> K2SO4 + 2MnSO4 + 2CO2


sebagai reaksi + 4H2O
perubahan bilangan
oksidasi
CARA MENENTUKAN BILANGAN OKSIDASI
 Bilangan oksidasi unsur bebas ( atom atau molekul unsur)
adalah 0, Contoh: Ne, H2, O2, Cl2,P4,C, Cu, Fe dan Na.
 Bilangan oksidasi ion monoatom dan poliatom sama dengan
muatan ionnya. Contoh : untuk ion monoatom Na+, Ca2+ , NH4+,
SO42-, dan PO43-
 Bilangan oksidasi unsur golongan IA adalah +1 dan unsur
golongan IIA adalah +2. Contoh : NaCl, Na2SO4, dan CaO
 Bilangan oksidasi unsur golongan VIA pada senyawa biner
adalah -2 dan unsur golongan VIIA pada senyawa biner adalah
-1. Contoh : biloks S pada Na2S dan MgS adalah -2. Biloks Cl
pada NaCl, KCl, MgCl2, dan FeCl3 adalah -1.
lanjutan
CARA MENENTUKAN BILANGAN OKSIDASI
 Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya adalah +1.
Contoh H2O, HCl, H2S, dan NH3
Bilangan oksidasi unsur H pada senyawa hidrida adalah -1.
Contoh NaH, CaH2, dan AlH3
 Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah -2,
kecuali Pada senyawa biner dengan F, bilangan oksidasinya
adalah +2 contoh F2O. Pada senyawa peroksida, seperti H2O2,
Na2O2 dan BaO2 , bilangan oksidasinya adalah -1. Dalam
senyawa superoksida bilangan oksidasinya adalah -1/2 seperti
pada KO2 dan NaO2
 Jumlah bilangan oksidasi untuk semua atom unsur dalam
molekul atau senyawa adalah 0. Jumlah bilangan oksidasi
untuk atom atau unsur pembentuk ion poliatom sama dengan
muatan ion poliatomnya.
PENYETARAAN REAKSI REDOKS
Metode ½ Reaksi
Langkah-langkah:
1. Tuliskan ½ reaksi reduksi / ½ reaksi oksidasi
2. Samakan jumlah atom-atom yang berubah biloksnya.
3. Samakan Jumlah O dan H dengan cara:
a. Suasana Asam
* Samakan O dengan menambahkan H2O
* Samakan jumlah H dengan Menambah H+
b. Suasana Basa
* Samakan O dengan menambah OH- sebanyak 2 x
kekurangannya.
* Samakan H dengan menambahkan H2O
4. Samakan muatannya dengan menambahkan elektron ( e- )
Setarakan reaksi (suasana asam) :

MnO4- + Fe2+ Mn2+ + Fe3+


+7 +2 +2 +3

½ Red, MnO4- + 8 H+ + 5 e- Mn2+ + 4 H2O x1

½ Oks, Fe2+ Fe+3 + e x5

½ Red, MnO4- + 8 H+ + 5 e - Mn2+ + 4 H2O


½ Oks, 5 Fe2+ 5 Fe+3 + 5 e -

MnO4- + 5 Fe2+ + 8 H+ Mn2+ + 5 Fe3+ + 4 H2O


Setarakan reaksi (suasana basa) :

MnO4- + Fe2+ MnO2 + Fe3+


+7 +2 +4 +3

½ Red, MnO4- + 2 H2O + 3 e - MnO2 + 4OH- x1

½ Oks, Fe2+ Fe+3 +e


x3

½ Red, MnO4- + 2 H2O + 3 e - MnO2 + 4 OH-


½ Oks, 3 Fe2+ 3 Fe+3 + 3 e -

MnO4- + 3 Fe2+ + 2 H2O MnO2 + 3 Fe3+ + 4 OH-


Metode Bilangan Oksidasi
1. Tentukan reaksi ½ Reaksi reduksi dan ½ Reaksi
oksidasi
2. Samakan atom-atom yang berubah biloksnya.
3. Tentukan perubahan biloksnya.(dikalikan
dengan jumlah atomnya)
4. Gunakan perubahan biloksnya sebagai
koefisien dengan cara menyilangkan.
5. Setarakan muatanya, dalam suasana basa
dengan OH-, dalam asam dengan H+
(sekaligus menyamakan H dan O )
Setarakan reaksi (suasana asam) :

MnO4- + Fe2+ Mn2+ + Fe3+


+7 +2 +2 +3

Biloks turun 5

Biloks naik 1

MnO4- + 5 Fe2+ + 8 H+ Mn2+ + 5 Fe3+ + 4 H2O


SOAL-SOAL :

 Berapa gram NaOH (BM=40) yang terlarut


dalam 250 ml larutan NaOH 0,4 M.
 Berapa volume air yang harus ditambahkan
pada 250 ml larutan HCl 0,3 M untuk
mendapatkan larutan HCL dengan konsentrasi
0,1 M.
 150 ml larutan H2SO4 0,2 M dicampurkan
dengan 100 ml larutan H2SO4 0,3 M. Berapa
konsentrasi larutan setelah dicampurkan?
SOAL – SOAL :
 30 gram asam asetat (BM=60) dilarutkan dalam 45 gram
air (BM=18). Hitunglah : Konsentrasi larutan dalam % dan
fraksi mol masing-masing zat.
 2 gram NaOH (BM=40) dilarutkan dalam air sehingga
volume larutan 250 ml. Hitung Molaritas larutan.
 12 gram Urea (BM=60) dilarutkan dalam 500 gram air.
Berapa Molal larutan tersebut?
 4,9 gram H2SO4 (BM=98) dilarutkan dalam air sehingga
volume larutan 400 ml. Hitunglah Normalitas larutan.
 Berapa larutan baku paracetamol 500 ppm yang harus
diambil untuk membuat 10 ml larutan 100 ppm
SETARAKAN REAKSI REDOKS BERIKUT

 MnO + PbO2 MnO4- + Pb2+ (suasana asam)


 Cr2O72- + C2O42- 2Cr3+ + 2CO2 (suasana asam)
 Zn + NO3- ZnO22- + NH3 (suasana basa)
 Cr(OH)3 + H2O2 CrO42- + 2H2O (suasana basa)

Anda mungkin juga menyukai