Anda di halaman 1dari 2

Pada praktikum ini, kami melakukan percobaan pengendali tegangan AC – full controlled dimana

menggunakan 2 buah SCR dengan beban tahanan (R). kami mengukur teg. sumber sebesar 48,1 Volt.
lalu kami mengukur tegangan efektif dan arus efektif pada beban serta membandingkan nya dgn hasil
perhitungan teori. Nilai rms dari tegangan beban dapat divariasikan dengan cara menvariasikan
besarnya sudut perlambatan penyalaan thyristor ' ' . Oleh karena tegangan dan arus suplai
merupakan arus bolak-balik dengan gelombang simetris, maka tidak terdapat komponen dc dari arus
masukan, berarti juga arus suplai rata-rata adalah nol.

dari data diatas menunjukkan selisih antara nilai hasil pengukuran dan perhitungan yg tidak berbeda
jauh, dan dapat dikatakan nilai pengukuran sesuai dengan nilai perhitungan teori. Adanya perbedaan
nilai tersebut dikarenakan adanya toleransi tahanan atau tingkat dalam alat ukur, maupun
ketidaktepatan pengamat dalam membaca alat ukur.

Saat sudut penyalaan diputar sejauh a, nilai tegangan dan arus (rms) mengalami penurunan, hingga saat
sudut penyalaan a=180, nilai tegangan dan arus (rms) sama dengan 0. Hal ini sesuai dengan persamaan
Vdc = …, dimana Vdc berbanding lurus dengan cos a, sehingga semakin kecil cos a (semakin besar
sudutnya) maka semakin kecil juga nilai tegangan Vdc yg dihasilkan. Dari persamaan Idc = Vdc/R, dimana
semakin kecil nilai tegangan yg dihasilkan, maka semakin kecil juga nilai arus yang didapat.

Thyristor T1 akan mengalami tegangan arah maju selama ½ siklus dari tegangan suplai.
Thyristor T1 dinyalakan dengan sudut perlambatan penyalaan ' ' 0     radians  . Dengan
asumsi bahwa kondisi aktif (ON) thyristor T1 sebagai sebuah sakelar ideal, tegangan suplai akan
sampai pada terminal beban RL dan tegangan keluaran vO  vS selama waktu t   sampai 
radian. Arus beban akan mengalir melalui thyristor T1 terus ke beban dan kembali lagi ke sumber
selama thyristor T1 konduksi dari t   sampai dengan  radian.

Pada saat  t   , bilamana tegangan input tepat berada sama dengan nol, arus thyristor
(yang mengalir melalui beban resistor R) juga akan menuju nol, dan menyebabkan thyristor T1 akan
padam secara alami. Pada saat ini tidak ada arus mengalir dalam rangkaian selama periode waktu
t   sampai dengan     . Thyristor T2 akan mengalami tegangan arah maju selama siklus
negatif dari tegangan suplai. Thyristor T2 dinyalakan dengan sudut     , dan tegangan keluaran
akan mengalir selama ½ siklus negatif dari tegangan sumber.dari t      sampai 2 .
Bilamana thyristor T2 konduksi arus beban negatif akan mengalir dari sumber menuju thyristor T2 ,
dan terus ke beban untuk seterusnya kembali ke sumber selama periode waktu t     
sampai dengan 2 .

Interval waktu (spacing) antara pemberian pulsa triger untuk thyristor T1 dan T2 dijaga on
selama selang waktu  radian atau 1800. Pada saat t  2 tegangan suplai berubah menuju nol,
dan menyebabkan tidak arus mengalir dari sumber menuju ke beban. Keadaan ini sekaligus
menyebabkan thyristor T2 akan berada dalam keadaan of (off state).

0 30 60 90 120 150 180


Ukur 1 0,98 0,86 0,78 0,53 0,15 0
Hitung 1 0,98 0,93 0,73 0,46 0,17 0

1.2

0.8

0.6 Pengukuran
Perhitungan
0.4

0.2

0
0° 30° 60° 90° 120° 150° 180°

Anda mungkin juga menyukai