Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 03, No.

01, hlm 125-134, 2015


http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi

PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIKUM INKUIRI BERBASIS


LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN
KREATIVITAS SISWA

Oleh:
Muzakkir1) A. Halim2), dan M. Syukri 2)
1
Mahasiswa Magister pend.IPA Pascasarjana Unsyiah
2
Staf Pengajar Magister Pendidikan IPA Unsyiah

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan praktikum inkuiri


berbasis virtual laboratiorium terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dan kreativitas
siswa pada materi gerak harmonic sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode Eksperimen kontrol dengan desain control Group Pre-test post-test. Populasi
penelitian adalah seluruh siswa kelas XI-IA yang berjumlah 180 orang, dan yang menjadi
sampel adalah siswa kelas XI-IA 4 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI-IA 1
sebagai kelas control pada sekolah SMAN 5 Banda Aceh tahun ajaran 2013/2014. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes tertulis berupa soal pilihan ganda
sebanyak 20 soal dilakukan dengan pre-test dan post-test , lembar kerja siswa dan angket
motivasi dan angket kreativitas siswa . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran
yang dilakukan dengan menggunakan praktikum inkuiri berbasis virtual laboaratorium.
Dengan pelaksanaan praktikum inkuiri berbasis laboratorium virtual menunjukkan
terjadinya peningkatan kreativitas siswa pada materi gerak harmonik sederhana dengan
penguasaan konsep yang berkategorikan sedang sebesar 76.7% dan 23.3 % berkategorikan
tinggi, Dengan pelaksanaan praktikum inkuiri berbasis laboratorium virtual menunujukkan
terjadinya peningkatan motivasi siswa pada materi gerak harmonik sederhana. Dengan
penguasaan konsep yang berkategorikan sedang, serta 66% motivasi siswa cukup tinggi
serta sisanya 34 % motivasi sangat tinggi.

Kata kunci : Praktikum Inkuiri, Laboratorium Virtual, Motivasi belajar, Kreativitas siswa

Muzakkir: Pengaruh Pelaksanaan Praktikum Inkuiri...... |125


Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 03, No.01, hlm 125-134, 2015
http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi

PENDAHULUAN dijelaskan secara teoritis dikelas.


Implementasi pembelajaran fisika Kegiatan praktikum yang menekankan
pada konsep gerak harmonik sederhana proses penemuan konsep, dapat
ada beberapa hal yang perlu untuk diteliti dilakukan secara terpadu dalam
lebih lanjut, salah satu diantaranya pembelajaran. Siswa dapat belajar secara
melakukan kegiatan praktikum, baik aktif, menemukan sendiri konsep,
secara konvensional maupun menyelidiki serta mampu memecahkan
menggunakan laboratorium virtual, hal masalah yang dihadapinya.
ini menyebabkan kejenuhan siswa dalam Pembelajaran fisika pada tingkat
menerima materi dengan metode SMA memiliki beberapa kendala yang
konvensional sehingga penguasaan menyebabkan kegiatan belajar mengajar
konsep rendah. fisika di sekolah kurang maksimal.
Salah satu sebab rendah penguasaan Permasalahan pertama adalah fasilitas
konsep fisika adalah tidak dipahaminya laboratorium di sekolah kurang memadai.
konsep dan prinsip fisika secara benar Selanjutnya, dengan kurangnya alat dan
oleh siswa. Hal ini disebabkan karena bahan yang tersedia di laboratorium serta
siswa tidak mengalami proses-proses kurangnya tenaga laboran (Wayan,
menemukan konsep, sehingga konsep 2008). Selain itu, berdasarkan studi yang
tersebut mudah hilang dalam struktur dilakukan terlihat bahwa praktikum atau
kognitif, siswa akan mudah lupa dengan demonstrasi pada tingkat SMA jarang
konsep yang ditampilkan dikelas, karena dilakukan (Susiwi, 2009). Permasalahan
konsep yang diterima siswa masih laboratorium menjadi kendala utama
bersifat abstrak sehingga diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran
pengalaman riil. Selain itu guru dalam menggunakan metode praktikum atau
memberikan materi masih kurang demonstrasi pada pembelajaran fisika
melibatkan aspek afektif dan sehingga menjadi salah satu kendala bagi
psikomotorik siswa, hanya guru dalam membiasakan kerja ilmiah
memperhatikan aspek kognitif siswa bagi siswa.
sehingga apa yang diperoleh siswa akan Kegiatan praktikum dapat
mudah terlupakan (Yulianto, 2010). dilaksanakan dengan tujuan memperoleh
Kegiatan praktikum dapat kejelasan terhadap konsep yang telah
dilaksanakan dengan tujuan memperoleh dijelaskan secara teoritis dikelas.
kejelasan terhadap konsep yang telah Kegiatan praktikum yang menekankan

126| Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (JPSI)


Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 03, No.01, hlm 125-134, 2015
http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi

proses penemuan konsep, dapat studi kasus di SMA Negeri 5 Banda


dilakukan secara terpadu dalam Aceh, ditemukan hal yang perlu untuk
pembelajaran. Siswa dapat belajar secara diteliti lebih lanjut, diantaranya pada
aktif, menemukan sendiri konsep, materi fisika khususnya kelas XI jurusan
menyelidiki serta mampu memecahkan ilmu alam jarang melakukan kegiatan
masalah yang dihadapinya. Kegiatan praktikum sehingga menyebabkan
praktikum tidak dapat dipisahkan dari kejenuhan siswa dalam menerima
pembelajaran fisika, hal ini dikarenakan materi.Sehingga penguasaan konsep jadi
praktikum dapat menguatkan rendah, khususnya penguasaan konsep
penguasaan konsep dan pengetahuan pada materi gerak harmonik sederhana
yang didapatkan dari pembelajaran akan mempengaruhi hasil yang dicapai
didalam kelas, dan dapat diuji dengan oleh siswa.
praktikum sehingga siswa lebih Sedangkan untuk proses belajar
memahami konsep tersebut. mengajar selama beberapa tahun terakhir
Penggunaan praktikum sangat ini di SMA Negeri 5 Banda Aceh sudah
penting dalam kegiatan pembelajaran menggunakan beberapa model dalam
IPA khususnya Ilmu Kimia. IPA pembelajaran, namun sangat jarang
merupakan bidang yang mengkaji fakta- menggunakan laboratorium, dikarenakan
fakta empiris yang ada di alam, sehingga ada beberapa hal; (1) tidak tersedianya
untuk mempelajarinya harus melalui laboran pada laboratorium fisika, (2)
pengkajian laboratorium yang didesain kurangnya peralatan yang dimiliki oleh
sebagai miniatur alam. Selain kegiatan sekolah, (3) kurangnya tenaga
laboratorium yang merupakan sarana laboratorium yang berkompeten, (4)
untuk mengembangkan dan menerapkan banyaknya menyita waktu dalam
keterampilan proses IPA, mempersiapkan alat-alat praktikum. Oleh
membangkitkan minat belajar dan sebab itu hal ini menjadi menarik bagi
memberikan bukti-bukti bagi kebenaran Peneliti untuk melakukan penelitian
teori atau konsep-konsep yang telah dengan menggunakan laboratorium
dipelajari siswa sehingga teori atau virtual yang dapat meningkatkan
konsep-konsep tersebut menjadi lebih motivasi dan kreativitas belajar fisika
bermakna pada struktur kognitif siswa siswa.
(Nugraha, 2006). Ahmadi (2011) menyatakan
Pada saat peneliti melakukan bahwa “salah satu faktor penting yang

Muzakkir: Pengaruh Pelaksanaan Praktikum Inkuiri...... |127


Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 03, No.01, hlm 125-134, 2015
http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi

dapat mempengaruhi belajar siswa adalah memberikan pembelajaran dengan


apa yang telah diketahui siswa”. praktikum inkuiri berbasis virtual
Rendahnya pemahaman terhadap konsep laboratorium, sedangkan kelas kontrol
fisika dan pemahaman konsep pembelajaran dengan kegiatan
sebelumnya yang salah, dapat laboratorium verifikasi. Kedua kelas
menimbulkan kontradiksi dengan konsep diberikan pretest dan postest yang
ilmiah yang diajarkan oleh guru di diharapkan dapat mengukur pemahaman
sekolah. konsep siswa, motivasi dan kreativitas
Tujuan penelitian ini adalah untuk siswa pada kedua kelas sebelum dan
mengetahui pengaruh pembelajaran sesudah mendapatkan pengajaran. Desain
terhadap motivasi dan kreativitas siswa penelitian yang digunakan adalah Control
berdasarkan latar belakang masalah maka group pretest-postest design (Arikunto,
rumusan masalahnya adalah 1) Apakah 2002).
ada pengaruh pelaksanaan praktikum Penelitian ini dilaksanakan di SMA
inkuiri terbimbing berbasis virtual Negeri 5 Banda Aceh yang direncanakan
laboratorium terhadap motivasi belajar satu bulan pelaksanaannya. Sampel
siswa pada materi gerak harmonic penelitian adalah siswa kelas XI-1A 4
sederhana? 2) Apakah ada pengaruh sebagai kelas Eksperimen dan siswa
pelaksanaan praktikum inkuiri terbimbing kelas XI IA 1 sebagai kelas kontrol
berbasis virtual laboratorium terhadap penelitian ini ddilakukan pada tanggal 1
kreativitas belajar siswa pada materi Oktober sampai dengan 30 Oktober
gerak harmonic sederhana? 2014
Penelitian dengan pelaksanaan
METODE PENELITIAN praktikum inkuiri terbimbing berbasis
Metode penelitian yang laboratorium virtual untuk meningkatkan
digunakan untuk menjawab penelitian ini motivasi dan kreativitas siswa
adalah metode eksperimen dengan dilaksanakan dengan beberapa tahap
menggunakan dua kelas. Kelas pertama Pelaksanaannya mengikuti urutan-urutan
sebagai kelas eksperimen dan kelas kedua seperti yang tercantum di bawah ini : a)
sebagai kelas kontrol. Perbedaan antara tahap persiapan Pada tahap persiapan
kedua kelas tersebut adalah perlakuan dilakukan kegiatan penyusunan
dalam proses pembelajaran, yaitu kelas rancangan pembelajaran kegiatan
eksperimen dilakukan dengan laboratorium virtual dan instrumen.

128| Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (JPSI)


Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 03, No.01, hlm 125-134, 2015
http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi

Penyusunan rancangan pembelajaran mana perbedaan dari hasil pembelajaran


dimulai dari studi literatur terhadap dengan pelaksanaan inkuiri dengan
GBPP mata pelajaran fisika, buku-buku kegiatan laboratorium virtual
fisika, dan teori-teori belajar yang relevan dibandingkan pembelajaran dengan
dengan pembelajaran kegiatan kegiatan laboratorium verifikasi.
laboratorium berbasis inkuiri.b) Tahap Tahap keempat, siswa pada kelas
pelaksanaan ; Pelaksanaan penelitian eksperimen diberikan angket yang
diawali dengan memberikan pre-test berhubungan dengan motivasi siswa
berupa tes tertulis pada kelas ekperimen terhadap pelajaran Fisika, tanggapan
dan kelas kontrol. Kegiatan ini bertujuan terhadap pelaksanaan praktikum inkuiri
mengukur kemampuan awal siswa dan angket kreativitas siswa pada pokok
tentang gerak harmonic sederhana bahasan gerak harmonic sederhana.
sebelum diberikan perlakuan.
Tahap kedua yaitu memberikan HASIL DAN PEMBAHASAN
perlakuan kepada kedua kelompok yaitu Data yang dipoeroleh dari penelitian
memberikan pengajaran pokok bahasan ini berupa hasil pre-test dan post-test
gerak harmonic sederhana dengan untuk mengetahui kemampuan tentang
pembelajaran kegiatan laboratorium konsep dan motivasi serta kreativitas
inkuiri berbasis virtual laboratorium siswa pada gerak harmonic sederhana
kepada kelompok eksperimen dan Untuk mengetahui peningkatan
pembelajaran dengan kegiatan penguasaan konsep pada gerak harmonik
laboratorium verifikasi pada kelompok sederhana diambil data skor pre-test dan
kontrol. Pengajaran pada kelompok data skor post-test, pada materi gerak
eksperimen dan kelompok kontrol harmonik sederhana terdapat 20 butir soal
dilakukan oleh peneliti. di mana nilai pre-test kelas kontrol untuk
Tahap ketiga adalah pemberian pos- konsep ini sebesar 25,5 sedangkan untuk
test pada kedua kelompok dengan soal post-testnya sebesar 53,3 sedangkan N-
yang sama yang diberikan pada saat pre- gain sebesar 0,373 (kategori sedang ),
test. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat sedangkan untuk kelas eksperimen
sejauh mana pengaruh yang dihasilkan didapatkan nilai pre-test sebesar 26,5
dari pembelajaran terhadap kemampuan sedangkan nilai post-test sebesar 59,9
siswa. Tujuan lain dari pelaksanaan sedangkan N-gain sebesar 0,454 (kategori
pretest ini juga untuk melihat sejauh sedang).

Muzakkir: Pengaruh Pelaksanaan Praktikum Inkuiri...... |129


Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 03, No.01, hlm 125-134, 2015
http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi

di mana 19 orang atau 63%, memiliki


70 motivasi belajar fisika dengan kategori
60 sedang, sedangkan 11 orang siswa atau

50
27 % . memiliki motivasi tinggi,
Pre-test sedangkan menurut indikator, angket
40
Post-test motivasi ini di bedakan atas 8 kategori
30 Gain
yang terdiri dari 20 soal yang setiap
20 N-Gain
indikator ada yang terdiri atas 2 item soal
10
da nada yang terdiri dari 3 item soal.
0 Berdasarkan item butir angket,
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
angket dengan butir no 3 paling banyak
yaitu 122, sedangkan angket dengan butir
Berdasarkan grafik di atas untuk
soal no 7 paling sedikit yaitu 87
mengetahui penguasaan konsep secara
sedangkan butir soal yang lain
keseluruhan tentang gerak harmonik
Dari hasil pengisian angket
sederhana pada siswa dilakukan pre-test
kreativitas siswa, berdasarkan jumlah
dan post test dengan menggunakan soal
siswa diperoleh data respon siswa
pilihan ganda sebanyak 20 soal yang
terhadap pembelajaran gerak harmonik
telah di ujicobakan sebelumnya. Untuk
sederhana di mana 5 orang atau 20 %,
memperoleh gambaran penguasaan
memiliki kreativitas dalam melakukan
konsep siswa setelah mengikuti
praktikum berbasis laboratorium virtual
pembelajaran dapat dilihat dari
dengan kategori tinggi, sedangkan 25
peningkatan perolehan rata-rata skor pre
orang siswa atau 80 % . memiliki
test terhadap post test. Setelah dilakukan
kreativitas sangat tinggi. Sedangkan
pengolahan data pre-test dan post-test dan
menurut butir item soal kreativitas yang
menguji dengan menggunakan uji t dua
paling tinggi butir item no 2 sedangkan
pihak disebabkan kedua kelas datanya
butir yang paling rendah yaitu butir item
berdistribusi normal dan homogen yang
13
merupakan syarat uji t.
a. Hasil pengolahan skor pre-test
Dari hasil pengisian angket
Berdasarkan pengolahan data
motivasi siswa, berdasarkan jumlah siswa
yang telah dilakukan oleh peneliti,
diperoleh data respon siswa terhadap
diperoleh informasi bahwa kedua kelas
pembelajaran gerak harmonik sederhana
sampel berdistribusi normal dan

130| Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (JPSI)


Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 03, No.01, hlm 125-134, 2015
http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi

homogen, berdasarkan penguji uji t Laboratorium virtual berbasis inkuiri


dengan pre-test kedua kelas terdapat membuat siswa menjadi lebih aktif
perbedaan yang signifikan. Perbedaan karena pembelajaran lebih berpusat pada
kemampuan awal yang signifikan siswa sehingga memungkinkan siswa
tersebut mengakibatkan adanya belajar lebih baik dibandingkan
kecenderungan faktor lain yang pembelajaran tanpa bantuan media
mempengaruhi perbedaan peningkatan dengan metode ceramah. Keaktifan
penguasaan konsep kedua kelas sampel tersebut juga membuat siswa yang belajar
yang diperoleh dalam penelitian ini, dengan bantuan laboratorium virtual
meskipun demikian tetap patut dilakukan berbasis inkuiri dapat mengembangkan
untuk mengetahui peningkatan konsep pengetahuan mereka dengan lebih
setelah diberikan perlakuan pembelajaran baik.Tatli, Z. dan Ayas,
dengan kegiatan praktikum berbasis A(2013).Motivasi, ketertarikan, dan
laboratorium virtual pada materi gerak pemahaman yang baik berpengaruh
harmonik sederhana. terhadap hasil yang diperoleh oleh siswa.
b. Peningkatan konsep secara Semakin tinggi ketertarikan siswa dalam
keseluruhan pembelajaran semakin besar pula
Hasil pengolahan data terhadap informasi yang terfokus pada ingatan
selisih nilai post-test dan pre-test yang sehingga akan berpengaruh terhadap
dinormalisikan (N-Gain), diperoleh pencapaian hasil belajar (Yuniarti,2012).
informasi bahwa peningkatan yang tejadi Kegiatan pembelajaran pada kelas
pada kelas eksperimen dengan dengan yang diajarkan dengan bantuan
kelas kontrol berbeda yaitu untuk kelas laboratorium virtual berbasis inkuiri
eksperimen terjadi peningkatan sebesar lebih terarah dibanding pada kelas yang
0,454 sedangkan untuk kelas kontrol diajarkan tanpa bantuan media, hanya
0,337 kedua-duanya digolongkan mendengarkan ceramah guru. Perbedaan
peningkatan konsep yang sedang. ini terlihat pada ranah afektif dan
Dengan kata lain pembelajaran psikomotorik siswa. Nilai aspek
praktikum inkuiri berbasis laboratorium kedisiplinan pada ranah afektif
virtual pada materi gerak harmonik menunjukkan perbedaan yang cukup
sederhana terjadinya pengaruh kearah signifikan antara kelas eksperimen dan
yang positif, Hal ini menunjukkan bahwa kelas kontrol yaitu sangat tinggi pada
pembelajaran dengan bantuan media kelas eksperimen dan tinggi pada kelas

Muzakkir: Pengaruh Pelaksanaan Praktikum Inkuiri...... |131


Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 03, No.01, hlm 125-134, 2015
http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi

kontrol. Begitu juga pada ranah siswa diberikan kesempatan untuk


psikomotorik, pada aspek ketertiban dan menemukan sendiri konsep yang
ketepatan waktu dalam bekerja dipelajari melalui kegiatan percobaan
menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan menggunakan simulasi Phet,
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sedangkan untuk kelas kontrol langsung
yaitu sangat tinggi pada kelas eksperimen berhadapan dengan alat-alat dan bahan
dan tinggi pada kelas kontrol. yang nyata.
Laboratorium virtual meningkatkan Berdasarkan Analisis respon
kompetensi siswa ranah psikomotorik siswa dan angket kreativitas siswa, rata –
(Jaya, 2012). rata siswa memiliki motivasi yang tinggi
Nana Sudjana (2009), untuk belajar fisika dengan menggunakan
mengatakan bahwa satu dari dua faktor praktikum berbasis laboratorium virtual
yang sangat mempengaruhi hasil belajar pada materi gerak harmonik sederhana.
yaitu siswa itu sendiri, hal ini sangat Begitu juga dengan hal kreativitas siswa
wajar dan logis sebab hakikat perbuatan yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan
belajar adalah perubahan tingkah laku hasil belajar siswa meningkat. Kualitas
individu yang diniati dan disadarinya. suatu proses pembelajaran, selain
Siswa harus merasakan adanya sesuatu dipengaruhi oleh model pembelajaran
kebutuhan untuk belajar dan berprestasi, yang diterapkan di kelas, juga
siswa harus berupaya untuk mencapai dipengaruhi oleh karakteristik siswa.
prestasi. Salah satu karakteristik siswa yang dapat
Dari paparan di atas, tampak mempengaruhi keberhasilan penerapan
bahwa peranan siswa sendiri sangat besar suatu model pembelajaran adalah
pengaruhnya terhadap hasil belajar motivasi belajar siswa. Motivasi belajar
walaupun secara statistik kelompok merupakan daya penggerak individu
eksperimen memiliki kemampuan yang untuk melakukan kegiatan belajar untuk
lebih bagus di bandingkan kelompok menambah pengetahuan, keterampilan
kontrol, namun peningkatannya terlalu dan pengalaman (Iskandar, 2009).
rendah. Faktor lain yang tidak kalah Siswa yang memiliki motivasi
pentingnya adalah tentu saja faktor proses belajar tinggi memiliki kecenderungan
pembelajaran,yaitu dengan menggunakan motivasi intrinsiknya yang lebih dominan
model inkuiri terbimbing berbasis daripada motivasi ekstrinsiknya.
laboratorium virtual, dalam kelas ini Keinginan belajar timbul dari dirinya

132| Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (JPSI)


Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 03, No.01, hlm 125-134, 2015
http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi

sendiri. demikian sebaliknya siswa yang sekolah tersebut, dan ucapan terima kasih
memiliki motivasi belajar rendah, peneliti kepada teman-teman peneliti
motivasi ekstrinsiknya lebih dominan yang telah membantu sehingga
dibandingkan dengan motivasi terlaksananya penelitian ini.
intrinsiknya, siswa belajar hanya demi
DAFTAR PUSTAKA
menghindari hukuman atau hanya
sekedar memperoleh nilai akademik Ahmadi, I. 2011. Strategi Pembelajaran
Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi
semata. Motivasi belajar siswa akan
Pustaka.
berpengaruh positif apabila disediakan Arikunto, S. 2008 a. Prosedur Penelitian.
Jakarta: Renika Cipta.
lingkungan belajar yang tepat sehingga
Arikunto, S. 2008 b, Dasar-dasar
siswa dapat belajar secara maksimal, Evaluasi Pendidikan (Edisi
Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
yang pada akhirnya akan berdampak pada
Arikunto, S. 2005. Manajemen
hasil belajar yang baik. Namun, apabila Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Dahar, R.W. 1996. Teori-teori Belajar.
siswa dihadapkan pada kondisi belajar
Jakarta: Erlangga.
yang tidak sesuai dengan motivasi Depdiknas. 2006. Kurikulum KTSP 2006,
Standar Isi Mata Pelajaran Fisika
belajarnya, maka siswa tidak dapat
SMA dan MA. Jakarta:
belajar secara maksimal, yang pada Departemen Pendidikan Nasional.
Diyanto, 2000. Metode/Pendekatan
akhirnya akan berdampak negatif
Discovery
terhadap hasil belajarnya. Motivasi Dan Inquiry. Forum Penelitian
XIII. 43:45
belajar memegang peranan penting dalam
Ennis. 1996. Critical Thinking. Nes
proses pembelajaran dan guru hendaknya Jersey:
Prentice Hall. Uper Saddle River.
selalu memperhatikan motivasi belajar
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar
siswanya. Mengajar.
Jakarta : PT Gramedia
.
Widiasarana
UCAPAN TERIMA KASIH Indonesia
Hadi, A. 2003, Multimedia Interaktif
Ucapan terimakasih yang sebesar-
Dengan
besarnya disampaikan kepada dosen Flash, Yokyakarta : Graha Ilmu
Holmes, Vicky-Lyn. (2011).
pembimbimbing utama dan kepada dosen
Standardizing
co-pembimbing yang telah membimbing the inquiry lesson; improving the
caliber of science inquiry. E. J of
peneliti untuk melakukan penelitian ini,
the Literacy Through Science
dan kepada kepala sekolah SMA Negeri Vol. 10. From http //ejlt.ucdavis.
edu
5 banda aceh yang telah memberikan izin
Hidayat, W. 2004. Model Pembelajaran
kepada peneliti untuk bisa meneliti di

Muzakkir: Pengaruh Pelaksanaan Praktikum Inkuiri...... |133


Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 03, No.01, hlm 125-134, 2015
http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi

Inkuiri Terbimbing dengan Sarwanto. 2012. Pembelajaran IPA


Kegiatan menggunakan pendekatan inkuiri
Laboratorium Pada Pokok terbimbing Melauli metode
Bahasan Koloid. Bandung, Tesis Eksperimen dan Demontrasi
Magister PPs ditinjau dari kemampuan analisis
UPI Bandung: Tidak diterbitkan. dan sikap ilmiah Siswa, jurnal
Kaswan. 2005. Peningkatan Pemahaman inkuiri ISSN 2252-7893, Vol I No
Konsep Dan Kemampuan 2,
Berpikir Surakarta
Kritis Siswa Melalui Kegiatan Slameto. 2003 Belajar dan Faktor-Faktor
Laboratorium Berbasis Inkuiri yang Mempengaruhinya, Jakarta :
Pada Pokok Bahasan Rangkaian Rhineka Cipta
Listrik Arus Searah, Tesis PPs Surtiana, Y. (2002). Upaya
UPI Bandung. Meningkatkan
Liliasari, 1997. Pengembangan Model Hasil Belajar Siswa pada Konsep
Pembelajaran Materi Subjek Rangkaian Listrik Arus Searah
untuk Meningkatkan Melalui Kegiatan Laboratorium.
Keterampilan Berpikir Tesis PPs UPI Bandung: Tidak
Konseptual Tinggi Mahasiswa diterbitkan.
Calon Trianto.2008. Mendesain Pembelajaran
Guru IPA. Laporan Penelitian, Kontekstual.Jakarta : Cerdas
Bandung: FPMIPA IKIP Pustaka.
Bandung. Wiyanto. 2005. Pengembangan
Marnita. 2005. Pengembangan Perangkat Kemampuan
Pembelajaran Berorentasi Inkuiri Merancang dan Melaksanakan
Pada Pokok Bahasan Kinematika Kegiatan Laboratorium Fisika
Gerak Lurus. Tesis PPs UPI Berbasis Inkuiri Bagi Mahasiswa
Bandung: Tidak diterbitkan. Calon Guru. Disertasi PPs UPI
Raka , T. 2005 Pembelajaran yang Bandung: Tidak diterbitkan.
mendidik,
Artikel konseptual Terapa
Konseptual dan verifikasi
Konseptual, Malang, Jawa Timur:
PPs UM
Rusman, 2012. Model-Model
Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Edisi Kedua. Jakarta
:Rajagrafindo Persada.
Sagala. 2007. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfa
Beta.
Sanjaya, W. 2008. Strategi
Pembelajaran.
Bandung: Prenada Media Group
Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran
Beorintasi standar proses
Pendidikan.
Jakarta : Kencana

134| Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (JPSI)

Anda mungkin juga menyukai