Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1) Latar Belakang
Kanker berasal dari sel-se kanker dalam jumlah yang banyak yang
membentuk jaringan. Salah satu contoh jaringan adalah payudara. Secara
normal,sel bertumbuh dan bertambah banyak sesuai dengan kebutuhan
tubuh.Ketika ada sel yang usang atau rusak,sel tersebut akan mati dan
digantikan oleh sel yang baru. Pada proses yang berjalan tidak normal,sel
yang usang atau rusak tidak langsung mati,tetapi justu membangun sel
tambahan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh dan membentuk
suatu benjolan yang disebut tumor (Nisman,2011). Sejatinya,tidak semua
tumor itu adalah kanker karna sifatnya tidak mengancam jiwa. Tumor ini
disebut tumor jinak. Sedangkan tumor yang dapat menyebar ke seluruh
tubuh disebut tumor ganas atau kanker. Setiap jenis jaringan pada
payudara dapat membentuk kanker,biasanya timbul pada saluran atau
kelenjar susu(Wibisono,2009). Penderita kanker payudara telah banyak
ditemukan pada usia muda bahkan tidak sedikit remaja putri usia 14 tahun
menderita tumor payudara, di mana tumor dapat berpotensi menjadi
kanker bila tidak di deteksi lebih awal (Mboi, 2014).
Menurut WHO(World Health Organization),sekitar 9-8% wanita
akan berpotensi mengalami kanker payudara. Kanker payudara sebagai
kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari
250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang
lebih 175.000 di amerika serikat (Brianidkk,2014 dalam Olfah et al.,2013).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) tahun 2018,pervalensi kanker di
indonesia mencapai 1.79 per 1000 penduduk,naik dari tahun 2013
sebanyak 1,4 per 1000 penduduk.
Faktor penyebab diduga karena perubahan gaya hidup seperti
kebiasaan makan makanan cepat saji,seringnya terpapar radiasi dari media
elektronik dan perubahan kondisi lingkungan (YKPJ,2011). Penyebab lain
tingginya angka kejadian kanker payudara ini adalah karna terbatasnya
pengetahuan masyarakat tentang bahaya dari kanker payudara,tanda-tanda
dini,faktor resiko dan cara penanggulanganya(Yayasan Kanker
Indonesia,2012).
Mengingat adanya kecenderungan peningkatan jumlah penderita
kanker,maka perlu dilakukan upaya untuk pencegahanya,Kemenkes RI
telah melaksanakan program deteksi dini kanker payudara yang dikenal
dengan metode SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Sadari adalah
pemeriksaan payudara sendiri yangbertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya kanker dalam payudara wanita(Olfah,2013). Tindakan ini
dilengkapi dengan langkah-langkah khusus untuk mendeteksi secara awal
penyakit kanker payudara. Kegiatan ini sangat sederhana dan dapat
dilakukan oleh semua wanita tanpa perlu merasa malu kepada
pemeriksa,tidak membutuhkan biaya,dan bagi wanita yang sibuk hanya
perlu menyediakan waktunya selama kurang lebih lima menit. Tidak
diperlukan waktu khusus,cukup dilakukan saat mandi atau pada saat
sedang berbaring.SADARI aebaiknya mulai dilakukan saat seorang wanita
sudah mengalami menstruasiTingkat sensitivitasnya(kemampuannya untuk
mendeteksi kanker payudara)adalah 20-30%(Nisman,2011)
America cancer society (ACS/2011) menganjurkan bahwa sadari
perlu dilakukan oleh wanita 20 tahun atau lebih setiap bulannya yaitu pada
hari ke-7 atau ke-10 setelah selesai haid. Namun seiring berjalan
waktu,penyakit ini mulai mengarah ke usia lebih muda,maka usia
remaja(13-20 tahun)juga perlu untuk melakukan SADARI secara rutin
sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini.
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang”Asuhan Keperawatandengan
tehnik SADARI untuk meningkatkan kemandirian remaja putri dalam
menedeteksi dini kanker payudara”.
2) Rumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan keperawatan dengan tehnik SADARI untuk
meningkatkan kemandirian remaja putri dalam menedeteksi dini kanker
payudara?

3) Tujuan Penelitian
Menggambarkan asuhan keperawatan dengan tehnik SADARI untuk
meningkatkan kemandirian remaja putri dalam mendeteksi dini kanker
payudara

4) Manfaat Penelitian
Karya tulis ini,diharpkan memberikan manfaat bagi:
1. Pasien :
Meningkatkan pengetahuan pasien dalam meningkatkan
kemandirian deteksi dini kanker payudara melalui tehnik SADARI
2. Bagi pengembangan Ilmu dan Teknologi keperawatan:
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang
keperawatan dalam meningkatkan kemandirian pasien mendeteksi
dini kanker payudara melalui tehnik SADARI
3. Penulis:
Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan asuhan
keperawatan dengan tehnik SADARI untuk meningkatkan
kemandirian pasien dalam mendeteksi dini kanker payudara.

Anda mungkin juga menyukai