DISUSUN OLEH :
1. Alvi Hasanah
2. Gustina Effrianti
3. Karolin Pibiola
4. Nia Suciana
5. Tiara Lestari
6. Winda Sundari
DOSEN PENGAMPUH:
1. Drs. Harlin M.Pd
2. Edi Setyo S.Pd.,M.Pd.
3. Wadirin S.Pd., M.Pd
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, yang atas rahmat-nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusun makalah yang berjudul “Katodik
Protection” untuk memenuhi tugas mata kuliah Korosi dan teknik pelapisan.
Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga apa yang telah kami
sampaikan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca
umumnya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga kami dapat memperlancar pembuatan dan
penyusunan materinya. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini sendiri. Akhir kata kami berharap semoga makalah
tentang “Katodik Protection” dapat memberikan manfaat maupun inspirasi kepada
pembaca maupun umumnya. Terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu proteksi katodik.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa saja metode yang dapat
digunakan dalam proteksi katodik.
3. Agar mahasiswa dapat mengklasifikasikan sistem pada proteksi
katodik.
4. Agar mahasiswa dapat mendeskripsikan mengapa proteksi katodik
cukup efektif dalam mencegah korosi.
5. Agar mahasiswa dapat mengklasifikasikan kelebihan dan kekurangan
dari proteksi katodik.
BAB II
PEMBAHASAN
KATODIK PROTECTION
a. Prinsip Kerja
b. Kriteria Proteksi
h. Potensial Elektroda
Potensial anoda yang perlu diperhatikan adalah apabila potensialnya
menjadi semakin negatif, maka arus keluaran anoda menjadi semakin
besar dan semakin cepat pula laju konsumsi anoda tersebut. Potensial lain
yang perlu diperhatikan adalah open circuit potential (OCP), yaitu
potensial anoda korban pada lingkungannya sebelum dihubungkan dengan
struktur yang akan dilindungi. Harga potensial ini perlu diketahui karena
akan mempengaruhi driving potential awal anoda yang dibutuhkan dalam
proses perancangan sistem proteksi katoik anoda korban.
Potensial proteksi katoda juga perlu diperhatikan karena potensial ini
merupakan nilai potensial anoda korban setelah dihubungkan dengan
struktur yang akan dilindungi. Potensial ini disebut juga closed circuit
potential, yang merupakan parameter penting untuk melihat apakah anoda
korban dapat memenuhi fungsinya melindungi suatu struktur dalam
lingkungan elektrolit tertentu.
1. Anoda Magnesium
2. Anoda Seng
Penggunaannya paling luas, baik pada tanah dengan resistivitas
rendah maupun pada lingkungan laut. Saat ini terdesak dengan
penggunaan anoda aluminium untuk lepas pantai, tetapi unggul untuk
pipa/ struktur yang berada dalam lumpur.
Zn murni jarang digunakan. Biasanya digunakan 0,3 – 0,6% Al, 0,003 –
0,125% maks Si dan 0,025 – 0,0125% Cd. Untuk driving voltage lebih
tinggi ditambah Hg, In, Ca, Li, tetapi jarang dijumpai dalam aplikasi.
Material ini tidak digunakan pada suhu diatas 40oC. Efisiensi pasokan
arus 95% dan kapasitasnya 780 Ah/ kg.
3. Anoda Aluminium
dengan:
E1 = Potensial anode
E2 = Potensial proteksi (untuk baja = – 0,80 vs Ag/ AgCl)
Resistivitas anoda horizontal dalam air:
dengan:
R = resistivitas dari air [W.cm]
L = panjang anoda [cm]
reff = radius efektif rata-rata [cm] , diambil setelah anoda terkonsumsi
40%
B. Tahanan anoda
Tahanan sistem pada suatu ground bed dengan anoda vertikal lebih
dari satu
C. Kapasitas anoda
Kapasitas anoda adalah jumlah arus keluaran yang dihasilkan dalam
jangka waktu tertentu akibat kehilangan sejumlah berat anoda yang
dihitung dalam satuan A. jam/kg.
D. Laju konsumsi
Laju konsumsi adalah jumlah massa anoda yang terkonsumsi selama 1
tahun disebabkan adanya arus yang mengalir dari anoda ke katoda sebesar
1 A.
E. Efisiensi anoda
Efisiensi anoda adalah perbandingan antara kapasitas anoda yang
dihasilkan dalam kondisi praktis dengan kapasitas teoritis anoda yang
bersangkutan. Secara matematis, dituliskan sebagai berikut:
diproteksi A = π × (D x
0,0254) × L
dengan :
A = luas permukaan pipa (cm2)
π = 3.14
D= dimeter pipa (cm)
L = panjang pipa (m)
2. Kebutuhan total
arus proteksi
Lp = A×(Cd)
dengan:
lp = kebutuhan total arus proteksi (A)
A = luas permukaan pipa (m2)
Cd = keperluan arus proteksi (mA/m2)
dengan:
w tot = berat total anoda yang diperlukan (kg)
lp = kebutuhan total arus proteksi (A)
Y = umur disain proteksi (tahun)
C = kapasitas (kg/Ampere.tahun)
μ = faktor utilisasi (0<μ <1)
4. Jumlah anoda yang diperlukan
dengan:
n = jumlah anoda yang
diperlukan (buah) wtot= berat
total anoda yang diperlukan (kg)
wa= berat tiap anoda (kg)
dengan:
s = jarak pemasangan
antar anoda (m) L =
panjang pipa (m)
n = jumlah anoda yang diperlukan (buah)
dengan:
n = jumlah anoda lps = kebutuhan
arus proteksi tiap jarak anoda (A) lp =
kebutuhan total arus proteksi (A)
yang diperlukan (buah)
dengan:
Rh = tahanan anoda yang dipasang horizontal (ohm)
ρ = resistivitas
lingkungan (ohm.cm) la
= panjang anoda (cm)
dal = diameter anoda (cm)
dengan:
lah =keluaran arus proteksi tiap anoda
dengan:
lav = keluaran arus proteksi tiap anoda
vertikal (A) Rv = tahanan anoda yang
dipasang vertikal (ohm)
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://openjurnal.unp
am.ac.id/index.php/Proceedings/article/download/164/102&ved=2ahUKEwjt1K6
TrPIAHV88HMBHQG4D1MQFjABegQIARA&usg=AOvVaw2-
KPKVxXc3E6W59MwLtpRe
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://initu.id/makala
h-teknik-lengkap-korosi-pencegahan-dengan-metode-proteksi-
katodik/&ved=2ahUKEwjayvWft5PlAhUE7nMBHRDwD_oQFjAbegQIAhAB&
usg=AOvVaw138yC45LGilbgjmro3Vo_M&cf=1&cshid=1570770549776
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://repository.its.a
c.id/43327/1/2713100085-
Undergraduate_Theses.pdf&ved=2ahUKEwjt1K6TrpPIAhV88HMBHQG4D1M
QFjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw1G1gbFplhe3aSpAFJFvh3