OLEH :
2. Dany M Faruq/1605015107
i
PERSETUJUAN TIM PENGUJI
Identitas Kelompok : Kelompok 2 (Peminatan K3)
2. Dany M Faruq/1605015107
Giri Pramono
Cornelis Novinus,SKM.,M.K.M
Penguji
ii
BIODATA MAHASISWA
iii
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan II
(PBL II) dengan judul Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Pada PT AGRI WANGI INDONESIA
MANUFACTURING DIVISION
Laporan ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PBL II
pada Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka.
Keberhasilan penyusunan laporan kegiatan ini tidak akan terwujud dan
terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, bimbingan dan dorongan serta yang
tak terhingga nilainya dari berbagai pihak baik secara material maupun spiritual.
Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan
proposal kegiatan ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan
kegiatan ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan yang
dimiliki. Akhir kata, semoga tulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat.
Kelompok
iv
Daftar Isi
Halaman
Lembar Pengesahan Pembimbing .............................................. i
Lembar Pengesehan Penguji ....................................................... ii
Biodata Mahasiswa ...................................................................... iii
Kata Pengantar ............................................................................. iv
Daftar Isi ....................................................................................... v
Daftar Table .................................................................................. vii
Daftar Gambar ............................................................................. viii
Daftar Lampiran .......................................................................... ix
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................... 3
D. Manfaat .................................................................................. 3
BAB II Tinjuan Pustaka
A. Keselamatan Kesehatan Kerja .............................................. 5
B. Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja ............... 8
C. OHSAS 18001:2007 .............................................................. 18
BAB III Metode Dan Langkah-Langkah
A. Tempat Pelaksanaan ............................................................. 36
B. Waktu Pelaksanaan ................................................................ 36
C. Tahapan Pelaksanaan ............................................................. 36
BAB IV HASIL
A. Gambaran Umum Tempat PBL ............................................ 49
v
B. Struktur Organisasi PT. Agri Wangi ..................................... 50
C. Visi dan Misi PT. Agri Wangi .............................................. 50
D. Jam kerja PT. Agri Wangi...................................................... 52
E. Penarapan SMK3 PT. Agri Wangi ........................................ 52
F. Kausal Penerapan SMK3 Berdasarkan OHSAS .................... 53
BAB V Pembahasan
A. Intrepestasi Kausal OHSAS 18001:2007 ............................... 69
B. Hambatan Penelitian .............................................................. 84
BAB VI Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan ........................................................................... 86
B. Saran ...................................................................................... 87
Daftar Pustaka
Lampiran
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar.1 Bagan OHSAS 18001:2007 ........................................................... 9
Gambar. 2 Grafik Presentase Penilaian ........................................................... 71
vii
DAFTAR TABLE
HALAMAN
Tabel.1 Persyaratan Umum ............................................................................. 53
Tabel.2 Kebijakan K3 ...................................................................................... 54
Tabel.3 Perencanaan Identifikasi Bahaya ....................................................... 55
Tabel.4 Persyaratan Hukum ............................................................................ 56
Tabel.5 Sasaran Dan Program ......................................................................... 57
Tabel.6 Sumberdaya, Peran Dan Tangung Jawab ............................................ 58
Tabel.7 Kometensi Pelatihan Dan Kepedulian ............................................... 59
Tabel.8 Komunikasi,Partisipasi, Dan Kepedulian .......................................... 59
Tabel.9 Dokumenatasi .................................................................................... 60
Tabel.10 Pengendalian Dokumen ................................................................... 60
Tabel.11 Pengendalian Operasi ....................................................................... 61
Tabel.12 Kesiagaan Dan Tanggap Darurat ..................................................... 62
Tabel.13 Pemantuan Dan Pengukuran Kinerja ............................................... 63
Tabel.14 Evaluasi Penataan ............................................................................ 63
Tabel.15 Penyelidikan Insiden ........................................................................ 64
Tabel.16 Pengendalian Catatan ........................................................................ 64
Tabel.17 Audit Internal ................................................................................... 65
Tabel.18 Tinjuan Manajemen ......................................................................... 65
Tabel.19 Presentase Deskritif Hasil Penilaian ................................................. 66
viii
Daftar Lampiran
ix
Lampiran 28. Sertifikat OHSAS 18001:2007
Lampiran 29. Sertifikat Good Manufacturing Practices (GMP)
Lampiran 30. Sertifikat ISO 14001:2015
Lampiran 31. Sertifikat ISO 9001:2015
Lampiran 32. Sertifikat HACCP Code:2003
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang harus
diperhatikan baik oleh perusahaan maupun oleh pekerja. K3 adalah upaya
untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman untuk mencapai
produktivitas yang setinggi-tingginya. Terdapat beberapa pengertian tentang
keselamatan dan kecelakaan kerja yang telah didefinisikan oleh para ahli,
dan pada dasarnya pengertian K3 mengacu pada interaksi pekerja dengan
mesin dan lingkungan kerja. K3 merupakan semua kondisi dan faktor yang
dapat berdampak pada K3 tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor,
pemasok, pengunjung, dan tamu) ditempat kerja (OHSAS 18001:2007).
Untuk meningkatkan efektifitas perlindungan K3, tidak lepas dari upaya
pelaksanaan K3 yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi melalui
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) guna
menjamin terciptanya suatu SMK3 di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh dalam rangka mencegah dan mengurangi
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja
yang nyaman, efisien dan produktif .
Menurut John Ridley (2008) menyebutkan bahwa semua SMK3
bertujuan untuk penanganan dan identifikasi risiko K3 yang ada
dalam perusahaan agar kejadian yang tidak diinginkan dapat
dicegah. Sementara itu, Soehatman Ramli (2010) menyebutkan
bahwa tujuan utama penerapan SMK3 adalah untuk mengurangi
atau mencegah kecelakaan yang mengakibatkan cedera atau
kerugian materi. Upaya pencegahan kecelakaan di Indonesia
masih menghadapi berbagai kendala, salah satu di antaranya
adalah pola pikir yang masih tradisionil yang menganggap
kecelakaan adalah sebagai musibah, sehingga masyarakat
bersifat pasrah.
B. Rumusan Masalah
TINJAUAN PUSTAKA
A.2 Keselamatan
5
6
A.3 Kesehatan
(SMK3)
Secara umum, tujuan dan sasaran SMK3 seperti yang tertuang pada
pasal 2 PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
K3 yaitu untuk menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja
yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif (Tarwaka,2014:126).
Menurut Soehatman Ramli (2010:48), tujuan SMK3 dapat dibagi
menjadi:
1. Sebagai Alat Ukur Kinerja K3 Dalam Organisasi.
Sistem Manajemen K3 digunakan untuk menilai dan
mengukur kinerja penerapan K3 dalam organisasi.Dengan
membandingkan pencapaian K3 organisasi dengan persyaratan
tersebut, organisasi dapat mengetahui tingkat pencapaian K3.
Pengukuran ini dilakukan melalui audit sistem manajemen K3.
2. Sebagai Pedoman Implementasi K3 Dalam Organisasi
SMK3 dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam
mengembangkan sistem manajemen K3. Beberapa bentuk sistem
manajemen K3 yang digunakan sebagai acuan misalnya: ILO
OHSMS Guidelines, API HSEMS Guidelines, Oil and Gas
Producer Forum (OGP) HSEMS Guidelines, International Safety
Rating System (ISRS) dari DNV, dan lainnya.
3. Sebagai Dasar Penghargaan (Awards)
SMK3 juga digunakan sebagai dasar untuk pemberian
penghargaan K3 atas pencapaian kinerja K3. Penghargaan K3
diberikan oleh instansi pemerintah maupun lembaga independen
lainnya.Penghargaan K3 diberikan atas pencapaian kinerja K3
sesuai dengan tolok ukur masing-masing.
4. Sebagai Sertifikasi
10
Pendokumentasian Sistem
Suatu dokumen digunakan dalam sistem manajemen
untuk menyediakan informasi dan pengendalian. Standar
(seperti: kebijakan, prosedur, instruksi kerja, dll.) perlu
dikomunikasikan untuk jaminan bahwa pada unsur terkait
terkandung informasi yang sama tentang apa yang diperlukan
untuk manajemen K3. Tindakan (seperti: penilaian resiko,
rencana pengendalian, pertemuan, inspeksi, investigasi
kecelakaan dan insiden, pemantauan kesehatan,
pemeliharaan pabrik, tinjauan ulang dan evaluasi kegiatan)
perlu dicatat dan didokumentasikan. Hal tersebut merupakan
sumber informasi penting untuk efektivitas SMK3 dan
memberikan bukti atau menunjukkan bahwa pengurus telah
menerapkan K3 sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
Penilaian Kondisi K3 Untuk Identifikasi Kekuatan dan
Kelemahan.
Penilaian terhadap kondisi K3 di tempat kerja akan
memberikan informasi penting tentang bagaimana suatu
perusahaan menerapkan SMK3 dengan mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahannya. Informasi ini akan suatu
organisasi perusahaan di dalam pengembangan prioritas dan
penciptaan rencana tindakan.
Penetapan Skala Prioritas dan Rencana Tindakan
Pengembangan rencana dengan penetapan tujuan dan
penunjukan penanggung jawab secara jelas akan membantu
penggunaan sumber daya secara efektif untuk pencapaian
outcome yang diinginkan (Tarwaka, 2014:139).
B.13 Kunci Keberhasilan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)
Menurut Soehatman Ramli (2010), untuk mencapai penerapan SMK3
diperlukan beberapa faktor sebagai berikut:
18
yang ingin:
1. Mengembangkan suatu sistem manajemen K3 untuk menghilangkan
atau mengurangi risiko terhadap individu atau pihak terkait lainnya
yang kemungkinan terpajan oleh aktivitas organisasi.
2. Menerapkan, memelihara atau meningkatkan SMK3
3. Memastikan bahwa kebijakan K3 telah terpenuhi.
4. Menunjukkan kesesuaian organisasi dengan standar SMK3.
C.1 Unsur Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) OHSAS 18001: 2007
Unsur implementasi SMK3 OHSAS 18001 antara lain:
1. Kebijakan K3.
2. Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan menentukan
pengendaliannya.
3. Persyaratan hukum dan lainnya.
4. Obyektif K3 dan program K3.
5. Sumber daya, peran, tenggung jawab, akuntabilitas dan
wewenang.
6. Kompetensi, pelatihan dan kepedulian.
7. Komunikasi, partisipasi dan konsultasi.
8. Pendokumentasian.
9. Pengendalian dokumen.
10. Pengendalian operasi.
11. Tanggap darurat.
12. Pengukuran kinerja dan pementauan.
13. Evaluasi kesesuaian.
14. Penyelidikan insiden, ketidaksesuaian, tindakan koreksi dan
langkah pencegahan.
15. Pengendalian rekaman.
16. Internal audit.
17. Tinjauan manajemen.
Sebagai suatu kesisteman, semua unsur tersebut saling terkait dan
berhubungan, sehingga harus dijalankan secara terpadu agar kinerja K3
20
3) Pengendalian teknis.
4) Rambu/peringatan dan atau pengendalian
administratif.
5) Alat pelindung diri (APD).
Organisasi harus menndokumentasikan dan menyimpan
hasil identifikasi bahaya, penilaian risiko dan penetapan
pengendalian dan menjaga agar selalu up to date. Organisasi
harus memastikan bahwa risiko K3 dan penentuan
pengendalian dimasukkan dalam pertimbangan, ketika
menetapkan, menjalankan dan memelihara sistem
manajemen K3.
Klausul 4.3.2 Persyaratan Perundangan dan lainnya.
Organisasi harus menetapkan, menjalankan dan
memelihara prosedur untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan perundangan, serta persyaratan K3 lainnya
yang sesuai. Organisasi harus memastikan bahwa persyaratan
perundangan yang sesuai dan persyaratan lainnya yang
digunakan organisasi dipertimbangkan dalam menetapkan,
menjalankan dan memelihara SMK3. Organisasi harus
menyimpan informasi ini tetap mutakhir.
Organisasi harus mengkomunikasikan informasi relevan
mengenai perundangan dan persyaratan lainnya kepada
individu yang bekerja di bawah pengawasan organisasi dan
pihak terkait lainnya.
Klausul 4.3.3 Sasaran dan Program
Organisasi harus menetapkan, menjalankan dan
memelihara dokumen obyektif K3 pada fungsi dan tingkatan
yang sesuai dalam organisasi. Obyektif sedapat mungkin
dapat terukur dan konsisten dengan kebijakan K3, termasuk
komitmen untuk mencegah cedera dan penyakit akibat kerja,
pemenuhan persyaratan hukum yang berlaku dan persyaratan
lainnya yang diacu organisasi dan untuk peningkatan
24
berkelanjutan.
Ketika menetapkan dan mengkaji obyektif, organisasi
harus memasukan ke dalam pertimbangan tentang
persyaratan perundangan dan persyaratan lainnya yang diacu
organisasi dan risiko K3. Dalam hal opsi teknologi, finansial
operasional dan persyaratan bisnis, serta pandangan dari
pihak terkait yang relevan.
Organisasi harus menetapkan, menjalankan dan
memelihara program untuk mencapai objektif. Program harus
mencakup minimal:
- Penentuan tanggung jawab dan wewenang untuk
pencapaian objektif pada fungsi dan tingkat yang
relevan dalam organisasi.
- Sarana dan jangka waktu yang dipakai untuk
mencapai objektif.
Program manajemen K3 harus ditinjau secara berkala
dan terencana serta diubah jika perlu untuk memastikan
bahwa objektif tercapai.
4. Klausul 4.4. Implementasi dan Operasi
Klausul 4.4.1 Sumberdaya, Peran Tanggung Jwab,
Akuntabilitas Dan Kewenangan
Manajemen puncak harus mengambil tanggung jawab
penuh terhadap K3 dan SMK3. Manajemen puncak harus
menunjukkan komitmennya dengan:
a) Memastikan ketersediaan sumber daya yang penting
untuk menetapkan, menjalankan, memelihara dan
meningkatkan sistem manajemen K3. Catatan: sumber
daya, termasuk SDM dan keahlian khusus, infrastruktur,
teknologi dan finansial.
b) Menetapkan peran, alokasi tanggung jawab dan
akuntabilitas dan pendelegasian wewenang untuk
memfasilitasi manajemen K3 yang efektif. Peran,
25
35
Briefing dengan Bpk.
Syihab mengenai
ketentuan yang ada di
PT.Agri Wangi
Indonesia
Pemberian materi
mengenai tata letak
PT. Agri Wangi
Indonesia, penyakit
akibat kerja, rambu-
rambu tanda bahaya,
serta pemberian tugas
35
37
untuk distribusi ke
area produksi
Distibusi ke area the
(produksi, gudang row
material, ) bersama
Bpk. Giri dan
distribusi area knorr
bersama Bu Marlin.
Melakukan observasi
keselamatan kerja
selama distribusi di
area teh dan knorr
Distribusi ke area teh
serta melakukan
pengisian observasi
keselamatan kerja
Melakukan safety
talks di area produksi
teh
Distribusi kembali ke
Rabu 21 Agustus 2019 07.30 – 16.30 area produksi teh
karena pergantian
shift pekerja
Distribusi ke area
knorr untuk melihat
pembuatan mixing
dan packaging serta
melakukan observasi
keselamatan kerja
Kamis 22 Agustus 2019 07.30 – 16.30 Distribusi ke area teh
38
serta melihat
bagaimana cara
pekerja mematuhi
pemakaian APD
dengan baik dan benar
Melakukan safety
talks dengan pekerja
bagian produksi teh
yang tidak
menggunakan masker
pada saat bekerja
Mencari materi untuk
keperluan laporan
Melakukan distribusi
kembali di area teh
dan knorr
Distribusi ke area teh
serta melihat
bagaimana cara
pekerja mematuhi
pemakaian APD
dengan baik dan benar
Melakukan distribusi
kembali di area teh
dan knorr
Distribusi ke area teh
dan melakukan safety
talks kepada pekerja
Mencari materi dan
Senin 26 Agustus 2019 07.30 – 16.30 referensi untuk lembar
ceklis
Melakukan kembali
distribusi ke area teh
dan knorr
Mencari referensi
untuk lembar ceklis
dan konsultasi dengan
Selasa 27 Agustus 2019 07.30 – 16.30 dosen terkait lembar
ceklis
Distribusi ke area teh
dan knorr
Melakukan distribusi
ke area teh dan
melihat bagaimana
para pekerja
mematuhi penggunaan
Rabu 28 Agustus 2019 07.30 – 16.30 APD
Mencari referensi
terkait lembar ceklis
Mencari referensi
untuk penyusunan
laporan
40
Melakukan distribusi
ke area teh dan
melihat bagaimana
para pekerja
mematuhi penggunaan
APD
Melakukan safety
talks dengan pekerja
bagian produksi teh
yang tidak
2 September menggunakan masker
Senin 07.30 – 16.30
2019 pada saat bekerja
Berkonsultasi dengan
dosen terkait lembar
ceklis
41
Mengumpulkan data
sekunder dari PT Agri
Wangi Indonesia
untuk melengkapi
laporan
Mengukur kebisingan,
dan pencahayaan di
area gedung teh
(produksi, gudang,
werehouse, row
3 September material) serta
Selasa 07.30 – 16.30
2019 melakukan distribusi
di area produksi teh
Distribusi di area
knorr dan mengisi
observasi keselataman
kerja
Melakukan safety
talks dengan pekerja
bagian produksi teh
yang tidak
menggunakan masker
pada saat bekerja
4 September
Rabu 07.30 – 16.30 Bertemu dengan Pak
2019
Joko dari unilever dan
berdiskusi terkait
bagaimana cara
mengubah perilaku
pekerja agar
menggunakan APD
42
dengan benar
Revisi lembar ceklis
Distribusi ke area teh
dan knorr
5 September Menganalisa mengapa
Kamis 07.30 – 16.30
2019 pekerja tidak
menggunakan APD
(masker, dan safety
shoes)
Menyusun laporan
PBL II
Dan mempebaiki
lembar ceklis
Melakukan observasi
keselamatan kerja
6 September
Jumat 07.30 – 16.30 selama distribusi di
2019
area teh dan knorr
Berdiskusi dengan Bu
Marlin mengenai
risiko hygiene dan
pemakaian alat
pelindung diri yang
belum lengkap
Menyusun laporan
PBL II serta mengisi
form ulir kegiatan
9 September
Senin 07.30 – 16.30 selama PBL II dari
2019
hari pertama sampai
hari ini
Berdiskusi mengenai
43
penyuluhan yang
akan dilaksanakan
serta menyusun poin-
poin materi yang akan
dibahas
Distribusi ke area
produksi teh
Menyusun laporan
PBL II
dan mempebaiki
10 September
Selasa 07.30 – 16.30 lembar ceklis
2019
Distribusi ke area
produksi teh
Pengisian lembar
ceklis yang di lakukan
oleh bapak Giri dan
melihat dokumen-
dokumen yang di
Distribusi ke area
produksi teh
Menyusun laporan
PBL II
Menghitung hasil
lembar ceklis
Menyusun laporan
PBL II
13 September
Jumat 07.30 – 16.30 Distribusi ke area
2019
produksi teh dan knorr
Mengukur
pencahayaan di area
16 September knorr
Senin 07.30 – 16.30
2019 Menghitung hasil
pencahayaan yang
telah dilakukan
Menyusun laporan
PBL II
dibutuhkan untuk
lampiran laporan
Melengkapi data-data
perihal laporan dan
19 September
Kamis 07.30 – 16.30 PowerPoint untuk
2019
presentasi di PT. Agri
Wangi Indonesia
Memaparkan hasil
20 September kegiatan selama PBL
Jumat 07.31 – 16.30
2019 di PT. Agri Wangi
Indonesia.
HASIL
47
48
c.2 Misi
49
P=
Keterangan :
PS = Presentase skor
P= = 100%
52
P= = 100%
53
f.3 Perencanaan
P=
54
P=
P=
Otoritas
P=
P= = 100%
P= = 100%
f.4.4 Dokumentasi
P= = 100
P=
P= = 100%
P=
f.5 Pemeriksaan
P= = 100%
P= = 100%
P= = 100%
P= = 100%
P= = 100%
P= = 100%
Persyaratan
100% Baik
Umum
Kebijakan
Keselamatan
dan 100% Baik
Kesehatan
Kerja (K3)
a. Perencanaan
Identifikasi
Bahaya,
90% Baik
Sistem Penilaian dan
Manajemen Pengendalian
Keselamatan Perencanaan Risiko
dan b. Persyaratan
Cukup
Kesehatan Hukum dan yang 75%
Baik
Kera lainnya
(SMK3) c. Sasaran dan
81% Baik
Program
a. Sumberdaya,
Peran, Tanggung
Cukup
Jawab, 75%
Baik
Akuntabilitas
Implementasi dan Otoritas
dan Operasi b. Kompetensi,
Pelatihan dan 100% Baik
Kepedulian
c. Komunikasi,
100% Baik
Partisipasi dam
64
Konsultasi
e. Pengendalian Cukup
71%
Dokumen Baik
f. Pengendalian
100% Baik
Operasi
g. Kesiagaan dan
80% Baik
Tanggap Darurat
a. Pemantauan dan
Pengukuran 100% Baik
Kinerja
b. Evaluasi
100% Baik
Penataan
c. Penyelidikan
Insiden,
Pemeriksaan
Ketidaksesuaian,
100% Baik
Tindakan
Perbaikan dan
Pencegahan
d. Pengendalian
100% Baik
Catatan
Tinjauan
100% Baik
Manajemen
0%
20%
40%
80%
60%
Persyaratan Umum
Kebijakan K3
Perencanaan…
Persyaratan Hukum…
Sasaran dan Program
dari tabel di atas.
Sumberdaya, Peran,…
Kompetensi, Pelatihan…
Komunikasai,…
Dokumentasi
Pengendalian Dokumen
Pengendalian…
Kesiagaan dan Tanggap…
Pemantauan dan…
Evaluasi Penataan
Penyelidikan Insiden,…
Pengendalian Catatan
Audit Internal
Ketercapaian SMK3
Tinjauan Manajemen
BAB V
PEMBAHASAN
66
67
66
68
A. Kesimpulan
83
84
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dalam menginterprestasikan hasil penelitian
maka, dapat dikemukakan saran-saran untuk meningkatkan pelaksanaan K3
di PT. Agri Wangi Indonesia dan yaitu sebagai berikut :
1. Dari hasil ketercapaian setiap sub indikator yang belum mencapai 100%,
maka perlu melakukan peningkatan pemahaman tentang K3 kepada
pekerja yang ada di lingkungan PT. Agri Wangi Indonesia .
2. Manajemen K3 perlu ditingkatkan agar dalam pelaksanaan K3 dapat
terkontrol dengan baik, dalam menerapkan pedoman K3 dilakukan segera
mungkin dan memiliki sikap tegas terutama dalam pelaksanaan kebijakan
K3,pembuatan tim K3 dan pelaporan terjadinya kecelakaan kerja dan
kemudian selalu melakukan evaluasi kebijakan dalam pelaksanaan K3 bila
masih ada kekurangan dalam pelaksanaan K3.
3. Pekerja yang melanggar tata tertib mengenai K3 diberi sanksi agar pekerja
tidak mengulangi lagi.
4. Pekerja yang memiliki kinerja yang baik dan selalu memtuhi tata tertib
sebaiknya diberi penghargaan agar pekerja bersemnagat untuk melakukan
pekerjannya.
5. Seluruh elemen pekerja di PT. Agri Wangi Indonesia harus ikut serta
dalam penentuan kebijakan K3. Selain itu pimpinan tertinggi haru ikut
berpartisipasi dalam melakukan penerapan K3 tujuannya untuk
mengetahui kesalahan yang dibuat sehingga kemungkinan untuk
melakukan perbaiakan atau evaluasi terhadap penerapan K3 dapat
berjalan dengan baik.
Daftar Pustaka
Tingkat Bulan
Jml
Kecelakaan JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOP DES
Fatality 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
LTA/Berat 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
RDWC/Sedang 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
MTC/Ringan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
FAC/P3K 6 0 1 3 4 0 3 2 2 0 0 2 23
Nearmiss 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jml 6 3 2 3 4 0 3 2 3 0 0 2 28
Total Jam Kerja 2100 (42 jm per week)
Frequency Rate dalam setahun terjadi kira-kira 0,38 kecelakaan pd setiap 1000.000 jam
0,40
Pekerja 674,6 rata2 dlm 1th (FR) = orang
manhours 70836646 0,08
Severity Rate (FR) = 0,04 0,01
Keterangan:
Fatality : (kematian akibat kecelakaan kerja)
LTA/Berat : Lost Time Accident (semua kecelakaan yg menyebabkan tidak bisa kembali ke tempat kerja dalam waktu 1 x 24 jam setelah kejadian)
RDWC/Sedang : Restricted Day Work Cases (kecelakaan kerja yg mengakibatkan korban dibawa ke paramedis dan dapat bekerja kembali pd shift yg sama, tetapi tidak dpt bekerja pada pekerjaan
semula)
MTC/Ringan : Medical Treatment Cases (kecelakaan kerja yg mengakibatkan korban dibawa ke paremedis dan dpt bekerja kembali pd shift yg sama dan bekerja pd pekerjaan semula)
FAC/P3K : First Aid Cases (P3K)
Nearmiss : Hampir celaka
PT. AGRI WANGI INDONESIA
DIVISI HUKUM, SDM DAN KEPATUHAN
Jl. Elang No. 88, Kawasan Industri Branta Mulya, Desa Sanja, Kecamatan Citeureup
Kabupaten Bogor 16810, Jawa Barat, Indonesia
F-HSE-009-001
IDENTIFIKASI ASPEK K3 & PENGENDALIAN RESIKO
Departemen : Produksi
Hari/Tanggal : 2 Februari 2018
Luka
Temperatur Tersengat panas saat bakar/kemerahan
cleaning mesin pada kulit Engineering control: Cover mesin 0,1 0,1 0,1 1 #####
Administrasi: Safety sign
Keterangan
P
: Peluang A : Possible harm (Hazard Rating Number) HRN = PxFxAxN
F
: frequency N : Jumlah orang
14. Rambu-
rambu peringatan
ketika ingin memasuki
ruang produksi
Lampiran 17. Rambu peraturan ketika ingin memasuki area produksi knoor
Lampiran 18. Daftar pelanggaran dan sanksi yang ada di PT Agri Wangi Indonesia
Lampiran 27. Sertifikat ISO 22000:2005 tentang food safety management system yang di miliki PT
Agri Wangi Indonesia
Lampiran 28. Sertifikat OHSAS 18001:2007 yang yang di miliki PT Agri Wangi Indonesia
Lampiran 29. Sertifikat Good Manufacturing Practices (GMP) yang yang di miliki PT Agri Wangi
Indonesia
Lampiran 30. Sertifikat ISO 9001:2015 yang yang di miliki PT Agri Wangi Indonesia
Lampiran 31. Sertifikat ISO 14001:2015 yang yang di miliki PT Agri Wangi Indonesia
Lampiran 32. Sertifikat HACCP Code:2003 yang yang di miliki PT Agri Wangi Indonesia