OLEH :
2. Dany M Faruq/1605015107
i
PERSETUJUAN TIM PENGUJI
Identitas Kelompok : Kelompok 2 (Peminatan K3)
2. Dany M Faruq/1605015107
Penguji
ii
BIODATA MAHASISWA
iii
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan II
(PBL II) dengan judul Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Pada PT AGRI WANGI INDONESIA
MANUFACTURING DIVISION
Laporan ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PBL II
pada Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka.
Keberhasilan penyusunan laporan kegiatan ini tidak akan terwujud dan
terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, bimbingan dan dorongan serta yang
tak terhingga nilainya dari berbagai pihak baik secara material maupun spiritual.
Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan
proposal kegiatan ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan
kegiatan ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan yang
dimiliki. Akhir kata, semoga tulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat.
Kelompok
Daftar Isi
iv
Halaman
Persetujuan Pembimbing .............................................................................i
Persetujuan Penguji .......................................................................................ii
Biodata Mahasiswa ........................................................................................iii
Kata Pengantar ..............................................................................................iv
Daftar Isi .........................................................................................................v
Daftar Table ....................................................................................................vii
Daftar Gambar ...............................................................................................viii
Daftar Lampiran ............................................................................................ix
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................2
C. Tujuan ..................................................................................................3
D. Manfaat ................................................................................................3
v
A. Kesimpulan ..........................................................................................86
B. Saran ....................................................................................................87
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar.1 Bagan OHSAS 18001:2007 ............................................................9
Gambar. 2 Grafik Presentase Penilaian ...........................................................71
vi
DAFTAR TABLE
HALAMAN
Tabel.1 Persyaratan Umum ..............................................................................53
Tabel.2 Kebijakan K3.......................................................................................54
Tabel.3 Perencanaan Identifikasi Bahaya ........................................................55
Tabel.4 Persyaratan Hukum .............................................................................56
Tabel.5 Sasaran Dan Program ..........................................................................57
Tabel.6 Sumberdaya, Peran Dan Tangung Jawab.............................................58
Tabel.7 Kometensi Pelatihan Dan Kepedulian ................................................59
Tabel.8 Komunikasi,Partisipasi, Dan Kepedulian ...........................................59
Tabel.9 Dokumenatasi .....................................................................................60
Tabel.10 Pengendalian Dokumen ....................................................................60
Tabel.11 Pengendalian Operasi ........................................................................61
Tabel.12 Kesiagaan Dan Tanggap Darurat ......................................................62
vii
Tabel.13 Pemantuan Dan Pengukuran Kinerja ................................................63
Tabel.14 Evaluasi Penataan .............................................................................63
Tabel.15 Penyelidikan Insiden .........................................................................64
Tabel.16 Pengendalian Catatan.........................................................................64
Tabel.17 Audit Internal ....................................................................................65
Tabel.18 Tinjuan Manajemen ..........................................................................65
Tabel.19 Presentase Deskritif Hasil Penilaian..................................................66
Daftar Lampiran
viii
Lampiran 14. Rambu-rambu peringatan ketika ingin memasuki ruang produksi
Lampiran 15. Struktur tim P3K
Lampiran 16. Rambu peringatan ketika memasuki ruang produksi
Lampiran 17. Rambu peraturan ketika ingin memasuki area produksi knoor
Lampiran 18.Daftar pelanggaran dan sanksi yang ada di PT Agri Wangi Indonesia
Lampiran 19. Aturan penggunaan seragam di PT Agri Wangi Indonesia
Lampiran 20. Daftar Alat pelindung diri yang ada di PT Agri Wangi Indonesia
Lampiran 21.Rambu peringatan yang ada di area tangga
Lampiran 22.Presentasi yang dilakukan di PT Agri Wangi Indonesia
Lampiran 23.Pemberian cinderamata kepada pembimbing lapangan
Lampiran 24.Hasil Pengukuran pencahayaan di area Knorr
Lampiran 25. Hasil pengukuran pencahayaan Area The
Lampiran 26. Hasil pengukuran kebisingan area Teh
Lampiran 27. Sertifikat ISO 22000:2005 tentang food safety management system
Lampiran 28. Sertifikat OHSAS 18001:2007
Lampiran 29. Sertifikat Good Manufacturing Practices (GMP)
Lampiran 30. Sertifikat ISO 14001:2015
Lampiran 31. Sertifikat ISO 9001:2015
Lampiran 32. Sertifikat HACCP Code:2003
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang harus
diperhatikan baik oleh perusahaan maupun oleh pekerja. K3 adalah upaya
untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman untuk mencapai
produktivitas yang setinggi-tingginya. Terdapat beberapa pengertian tentang
keselamatan dan kecelakaan kerja yang telah didefinisikan oleh para ahli,
dan pada dasarnya pengertian K3 mengacu pada interaksi pekerja dengan
mesin dan lingkungan kerja. K3 merupakan semua kondisi dan faktor yang
dapat berdampak pada K3 tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor,
pemasok, pengunjung, dan tamu) ditempat kerja (OHSAS 18001:2007).
Untuk meningkatkan efektifitas perlindungan K3, tidak lepas dari upaya
pelaksanaan K3 yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi melalui
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) guna
menjamin terciptanya suatu SMK3 di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh dalam rangka mencegah dan mengurangi
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja
yang nyaman, efisien dan produktif .
Menurut John Ridley (2008) menyebutkan bahwa semua SMK3
bertujuan untuk penanganan dan identifikasi risiko K3 yang ada
dalam perusahaan agar kejadian yang tidak diinginkan dapat
dicegah. Sementara itu, Soehatman Ramli (2010) menyebutkan
bahwa tujuan utama penerapan SMK3 adalah untuk mengurangi
atau mencegah kecelakaan yang mengakibatkan cedera atau
kerugian materi. Upaya pencegahan kecelakaan di Indonesia
masih menghadapi berbagai kendala, salah satu di antaranya
adalah pola pikir yang masih tradisionil yang menganggap
kecelakaan adalah sebagai musibah, sehingga masyarakat
bersifat pasrah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
C.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui
Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pada PT Agri Wangi Indonesia.
C.2 Tujuan Khusus
1. Menyarankan tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerja
SMK3 secara berkelanjutan di PT Agri Wangi Indonesia.
2. Mengetahui Penerapan Persyaratan Umum Berdasarkan OHSAS
18001 di PT. Agri Wangi Indonesia.
3. Mengetahui Penerapan Kebijakan Keselamatan Kesehatan Kerja
Berdasarkan OHSAS 18001 di PT. Agri Wangi Indonesia.
4. Mengetahui Penerapan Perencanaan Berdasarkan OHSAS 18001 di
PT. Agri Wangi Indonesia.
5. Mengetahui Penerapan Implementasi dan Operasi Berdasarkan
OHSAS 18001 di PT. Agri Wangi Indonesia.
6. Mengetahui Penerapan Pemeriksaan Berdasarkan OHSAS 18001 di
PT. Agri Wangi Indonesia.
7. Mengetahui Penerapan Tinjuan Manajemen Berdasarkan OHSAS
18001 di PT. Agri Wangi Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
D.1 Bagi Perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan yang
bermanfaat bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan serta sarana
evaluasi penilaian penerapan SMK3 di PT Agri Wangi Indonesia.
D.2 Bagi FIKES UHAMKA
TINJAUAN PUSTAKA
A.2 Keselamatan
5
6
A.3 Kesehatan
Secara umum, tujuan dan sasaran SMK3 seperti yang tertuang pada
pasal 2 PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
K3 yaitu untuk menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja
yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif (Tarwaka,2014:126).
Menurut Soehatman Ramli (2010:48), tujuan SMK3 dapat dibagi
menjadi:
1. Sebagai Alat Ukur Kinerja K3 Dalam Organisasi.
Sistem Manajemen K3 digunakan untuk menilai dan
mengukur kinerja penerapan K3 dalam organisasi.Dengan
membandingkan pencapaian K3 organisasi dengan persyaratan
tersebut, organisasi dapat mengetahui tingkat pencapaian K3.
Pengukuran ini dilakukan melalui audit sistem manajemen K3.
2. Sebagai Pedoman Implementasi K3 Dalam Organisasi
SMK3 dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam
mengembangkan sistem manajemen K3. Beberapa bentuk sistem
manajemen K3 yang digunakan sebagai acuan misalnya: ILO
OHSMS Guidelines, API HSEMS Guidelines, Oil and Gas
Producer Forum (OGP) HSEMS Guidelines, International Safety
Rating System (ISRS) dari DNV, dan lainnya.
3. Sebagai Dasar Penghargaan (Awards)
SMK3 juga digunakan sebagai dasar untuk pemberian
penghargaan K3 atas pencapaian kinerja K3. Penghargaan K3
diberikan oleh instansi pemerintah maupun lembaga independen
lainnya.Penghargaan K3 diberikan atas pencapaian kinerja K3
sesuai dengan tolok ukur masing-masing.
4. Sebagai Sertifikasi
SMK3 juga dapat digunakan untuk sertifikasi penerapan
manajemen K3 dalam organisasi.Sertifikasi diberikan oleh
lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi.
SMK3.
6. Standar nasional maupun internasional.
B.4 Prinsip Dasar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3)
Prinsip dasar SMK3 adalah sebagai berikut :
1. Penetapan kebijakan K3
2. Perencanaan K3
3. Pelaksanaan rencana K3
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3
5. Peninjauan secara teratur untuk meningkatkan kinerja K3
secara berkesinambungan.
B.5 Proses Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3)
SMK3 terdiri dari 2 unsur pokok yaitu proses manajemen dan
elemen-elemen implementasinya. Proses SMK3 menjelaskan bagaimana
sistem manajemen tersebut dijalankan atau digerakkan. Sedangkan
elemen merupakan komponen-komponen kunci yang terintegrasi satu
dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan sistem manajemen.
Proses SMK3 menggunakan pendekatan plan-do-check-action
(PDCA) yaitu mulai dari perencanaan, penerapan, pemeriksaan dan
tindakan perbaikan. Dengan demikian, SMK3 akan berjalan terus
menerus secara berkelanjutan selama aktivitas organisasi masih
berlangsung.
SMK3 dimulai dengan penetapan kebijakan K3 oleh manajemen
puncak sebagai perwujudan komitmen manajemen dalam mendukung
penerapan K3. Kebijakan K3 selanjutnya dikembangkan dalam
perencanaan. Tanpa perencanaan yang baik, proses K3 akan berjalan
tanpa arah, tidak efisien dan tidak efektif.
Berdasarkan hasil perencanaan tersebut dilanjutkan dengan
penerapan dan operasional melalui pengerahan semua sumber daya
yang ada serta melakukan berbagai program dan langkah pendukung
untuk mencapai keberhasilan. Secara keseluruhan, hasil penerapan K3
12
mempengaruhi K3.
e. Perwakilan dalam aspek K3.
f. Informasi tentang pengaturan partisipasinya
termasuk siapa perwakilannya dalam aspek
K3.
g. Konsultasi dengan kontraktor, jika terdapat
perubahan yang mempengaruhi K3. Organisasi
harus memastikan bahwa, jika diperlukan pihak
eksternal yang terkait dikonsultasikan tentang
permasalahan K3.
Klausul 4.4.4 Dokumentasi
Dokumentasi SMK3 harus mencakup:
1. Kebijakan dan objektif K3.
2. Uraian lingkup SMK3.
3. Uraian unsur utama dari SMK3, interaksi dan
referensi untuk dokumen terkait.
4. Dokumen, termasuk rekaman yang diisyaratkan
OHSAS 18001.
5. Dokumen, termasuk rekaman yang
ditentukan dan diperlukan oleh
organisasi untuk memastikan perencanaan
efektif, operasi dan pengendalianproses yang
berkaitan dengan manajemen risiko K3.
Catatan:
Dokumentasi hendaknya proporsional dengan tingkat
kerumitan, bahaya dan risiko yang ada dan dibuat seminimal
mungkin untuk efektivitas dan efisiensi.
Klausul 4.4.5 Pengendalian Dokumen
Dokumen yang diperlukan oleh sistem manajemen K3
dan standar SMK3 ini harus dikendalikan. Rekaman dalam
bentuk khusus dari dokumen dan harus dikendalikan
sehubungan dengan persyaratan yang diberikan dalam klausul
28
35
Briefing dengan Bpk.
Syihab mengenai
ketentuan yang ada di
PT.Agri Wangi
Indonesia
Pemberian materi
mengenai tata letak
PT. Agri Wangi
Indonesia, penyakit
akibat kerja, rambu-
rambu tanda bahaya,
serta pemberian tugas
35
37
Melakukan safety
talks dengan pekerja
bagian produksi teh
yang tidak
menggunakan masker
pada saat bekerja
Mencari materi untuk
keperluan laporan
Melakukan distribusi
kembali di area teh
dan knorr
Distribusi ke area teh
serta melihat
bagaimana cara
pekerja mematuhi
pemakaian APD
dengan baik dan benar
Melakukan safety
talks dengan pekerja
Jumat 23 Agustus 2019 07.30 – 16.30
bagian produksi teh
yang tidak
menggunakan masker
pada saat bekerja
Mencari materi untuk
keperluan laporan
Melakukan distribusi
kembali di area teh
dan knorr
Senin 26 Agustus 2019 07.30 – 16.30 Distribusi ke area teh
dan melakukan safety
talks kepada pekerja
Mencari materi dan
referensi untuk lembar
39
ceklis
Melakukan kembali
distribusi ke area teh
dan knorr
Mencari referensi
untuk lembar ceklis
dan konsultasi dengan
Selasa 27 Agustus 2019 07.30 – 16.30
dosen terkait lembar
ceklis
Distribusi ke area teh
dan knorr
Melakukan distribusi
ke area teh dan
melihat bagaimana
para pekerja
mematuhi penggunaan
Rabu 28 Agustus 2019 07.30 – 16.30
APD
Mencari referensi
terkait lembar ceklis
Mencari referensi
untuk penyusunan
laporan
Kamis 29 Agustus 2019 07.30 – 16.30 Melakukan distribusi
ke area teh dan
melihat bagaimana
para pekerja
mematuhi penggunaan
APD
Melakukan safety
talks dengan pekerja
bagian produksi teh
yang tidak
menggunakan masker
40
Melakukan safety
talks dengan pekerja
bagian produksi teh
yang tidak
menggunakan masker
pada saat bekerja
2 September Berkonsultasi dengan
Senin 7.30 – 16.30
2019 dosen terkait lembar
ceklis
Mengumpulkan data
sekunder dari PT Agri
Wangi Indonesia
untuk melengkapi
laporan
Selasa 3 September 07.30 – 16.30 Mengukur kebisingan,
2019 dan pencahayaan di
area gedung teh
(produksi, gudang,
werehouse, row
material) serta
melakukan distribusi
di area produksi teh
Distribusi di area
41
Berdiskusi dengan Bu
Marlin mengenai
risiko hygiene dan
pemakaian alat
pelindung diri yang
belum lengkap
Menyusun laporan
PBL II serta mengisi
form ulir kegiatan
selama PBL II dari
hari pertama sampai
hari ini
9 September Berdiskusi mengenai
Senin 07.30 – 16.30
2019 penyuluhan yang
akan dilaksanakan
serta menyusun poin-
poin materi yang akan
dibahas
Distribusi ke area
produksi teh
Menyusun laporan
PBL II
dan mempebaiki
10 September
Selasa 07.30 – 16.30 lembar ceklis
2019 Distribusi ke area
produksi teh
perlukan untuk
laporan
Menyusun laporan
PBL II
Distribusi ke area
produksi teh
Mengukur kembali
kebisingan di area
12 September produksi teh
Kamis 07.30 – 16.30 Menyusun laporan
2019
PBL II
Menghitung hasil
lembar ceklis
Menyusun laporan
PBL II
13 September
Jumat 07.30 – 16.30 Distribusi ke area
2019
produksi teh dan knorr
Mengukur
pencahayaan di area
16 September
Senin 07.30 – 16.30 knorr
2019 Menghitung hasil
pencahayaan yang
telah dilakukan
Menyusun laporan
PBL II
17 September Menyiapkan Power
Selasa 07.30 – 16.30 Point untuk di
2019
presentasikan
Melengkapi data-data
dari Pak Giri
Rabu 18 September 07.30 – 16.30 Membuat Power
2019 Point yang akan
44
dipresentasikan
Tanggal 20 September
Menginterpretasi hasil
pengukuran
pencahayaan
Melengkapi foto yang
dibutuhkan untuk
lampiran laporan
Melengkapi data-data
perihal laporan dan
19 September
Kamis 7.30 – 16.30 PowerPoint untuk
2019
presentasi di PT. Agri
Wangi Indonesia
Memaparkan hasil
20 September kegiatan selama PBL
Jumat 7.31 – 16.30
2019 di PT. Agri Wangi
Indonesia.
HASIL
47
48
c.2 Misi
P=
Keterangan :
PS = Presentase skor
P= = 100%
P= = 100%
f.3 Perencanaan
53
P=
P=
P=
Otoritas
P=
P= = 100%
57
P= = 100%
f.4.4 Dokumentasi
P= = 100
P=
P= = 100%
P=
f.5 Pemeriksaan
P= = 100%
P= = 100%
P= = 100%
62
P= = 100%
P= = 100%
P= = 100%
Sistem Persyaratan
100% Baik
Manajemen Umum
Keselamatan Kebijakan 100% Baik
dan Keselamatan
Kesehatan dan
Kera Kesehatan
(SMK3) Kerja (K3)
64
a. Perencanaan
Identifikasi
Bahaya,
90% Baik
Penilaian dan
Pengendalian
Perencanaan
Risiko
b. Persyaratan
Cukup
Hukum dan yang 75%
Baik
lainnya
c. Sasaran dan
81% Baik
Program
a. Sumberdaya,
Peran, Tanggung
Cukup
Jawab, 75%
Baik
Akuntabilitas
dan Otoritas
b. Kompetensi,
Pelatihan dan 100% Baik
Kepedulian
Implementasi c. Komunikasi,
dan Operasi Partisipasi dam 100% Baik
Konsultasi
d. Dokumentasi 100% Baik
e. Pengendalian Cukup
71%
Dokumen Baik
f. Pengendalian
100% Baik
Operasi
g. Kesiagaan dan
80% Baik
Tanggap Darurat
Pemeriksaan a. Pemantauan dan 100% Baik
Pengukuran
Kinerja
65
b. Evaluasi
100% Baik
Penataan
c. Penyelidikan
Insiden,
Ketidaksesuaian,
100% Baik
Tindakan
Perbaikan dan
Pencegahan
d. Pengendalian
100% Baik
Catatan
e. Audit Internal 100% Baik
Tinjauan
100% Baik
Manajemen
Tabel 4.19. Deskripsi SMK3
BAB V
PEMBAHASAN
66
67
66
68
BAB VI
A. Kesimpulan
83
84
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dalam menginterprestasikan hasil penelitian
maka, dapat dikemukakan saran-saran untuk meningkatkan pelaksanaan K3
di PT. Agri Wangi Indonesia dan yaitu sebagai berikut :
1. Dari hasil ketercapaian setiap sub indikator yang belum mencapai 100%,
maka perlu melakukan peningkatan pemahaman tentang K3 kepada
pekerja yang ada di lingkungan PT. Agri Wangi Indonesia .
2. Manajemen K3 perlu ditingkatkan agar dalam pelaksanaan K3 dapat
terkontrol dengan baik, dalam menerapkan pedoman K3 dilakukan segera
mungkin dan memiliki sikap tegas terutama dalam pelaksanaan kebijakan
K3,pembuatan tim K3 dan pelaporan terjadinya kecelakaan kerja dan
kemudian selalu melakukan evaluasi kebijakan dalam pelaksanaan K3 bila
masih ada kekurangan dalam pelaksanaan K3.
3. Pekerja yang melanggar tata tertib mengenai K3 diberi sanksi agar pekerja
tidak mengulangi lagi.
4. Pekerja yang memiliki kinerja yang baik dan selalu memtuhi tata tertib
sebaiknya diberi penghargaan agar pekerja bersemnagat untuk melakukan
pekerjannya.
5. Seluruh elemen pekerja di PT. Agri Wangi Indonesia harus ikut serta
dalam penentuan kebijakan K3. Selain itu pimpinan tertinggi haru ikut
berpartisipasi dalam melakukan penerapan K3 tujuannya untuk
mengetahui kesalahan yang dibuat sehingga kemungkinan untuk
melakukan perbaiakan atau evaluasi terhadap penerapan K3 dapat
berjalan dengan baik.
84
84
Daftar Pustaka