Oleh:
1
HALAMAN PERSETUJUAN
Kelas : XI (Sebelas)
Program Studi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Tanggal Pelaksanaan : 9 Januari s/d 31 Maret 2023
Instansi : RSUD M.NATSIR SOLOK
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) Yang Disusun Oleh:
Menyetujui
Kepala SMK Gema Nusantara Bukittinggi
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Praktek Kerja Industri ini tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu guru, selaku
pembimbing yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Selama penulisan makalah ini, penulis banyak menerima bantuan dan dukungan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak drg. Basyir Busnia selaku Direkur RSUD M Natsir Solok.
2. Bapak Defi Endri MM, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Gema Nusantara
Bukittinggi.
3. Ibu Mira Mulyenti, A.Md.A.K selaku pembimbing di RSUD M Natsir Solok
4. Ibu Suci Indah Permata Sari A.Md.A.K selaku ketua jurusan Analis Kesehatan
SMK Gema Nusantara Bukittinggi.
5. Bapak dan Ibu Guru karyawan staf SMK Gema Nusantara Bukittinggi.
6. Keluarga tercinta yang telah mendoakan, mendukung dan memberi dorongan
baik berupa moral maupun material kepada kami.
7. Dan seluruh teman-teman.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan prakerin ini masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya
demi kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang. Semoga laporan ini
bermanfaat.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
3.2 Pemeriksaan Hematologi ...................................................13
3.3 Pemeriksaan Kimia Klinik ................................................22
3.4 Pemeriksaan Imunoserologi ..............................................28
3.5 Pemeriksaan Urinalisa .......................................................32
3.6 Pemeriksaan Parasitologi ..................................................38
3.7 Pemeriksaan Mikrobiologi ................................................39
BAB IV OBSERVASI LAPANGAN ..................................................43
4.1 Hasil Observasi Lapangan .................................................43
4.2 Pembahasan Penerapan Teori Dengan PRAKERIN .........43
BAB V PENUTUP ................................................................................46
5.1 Kesimpulan .........................................................................46
5.2 Saran ...................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................47
LAMPIRAN ..........................................................................................48
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program praktik kerja industri pada pendidikan SMK Gema Nusantara
jurusan Teknologi Laboratorium Medik merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari program-program pengajaran di kelas, karena di dalam
mencapai tujuan pengajaran yaitu pencapaian kompetensi-kompetensi yang
diterapkan bagi peserta didik bagi setiap tahap pendidikan, mata ajar harus
diberikan baik dikelas sebagai materi teoritikal dan laboratorium yang dapat
dilaksanakan di institusi maupun di lahan praktik, sebelum siswa praktik di
lahan praktik maka harus melakukan praktik di laboratorium di institusi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Program praktek Laboratorium merupakan program praktik yang
dilaksanakan di lahan praktik sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
yang tertuang dalam kerangka acuan. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
dilakukan pemahaman program baik bagi peserta didik maupun bagi
pembimbing serta institusi yang digunakan sebagai lahan praktik. Yang
dimaksud disini bahwa peserta didik maupun pembimbing institusi serta
pembimbing lahan praktik mengetahui dengan jelas tujuan praktik di
laboratorium.
1
2. Terbentuknya kesatuan yang utuh, selaras dan serasidalam mecapai
program praktik laboratorium Teknologi Laboratorium Medik.
3. Diperolehnya feedbeck pelaksanaan praktik di laboratorium bagi
peserta didik Teknologi Laboratorium Medik berupa saling mengisi
kekurangan khususnya antara teori dan praktik nyata bagi semua
pihak dalam program ini.
2
BAB II
ANALISIS SITUASI UMUM
3
Pada tahun 1984 lokasi Rumah Sakit pindah ke Jl.Simpang
Rumbio Solok, dan diresmikan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat
pada saat itu Ir.Azwar Anas pada tanggal 7 April 1984. Sedangkan
layanan rawat inap telah berkembang dengan tambahan layanan rawat
inap Anak, Penyakit Dalam dan Kebidanan. Pada saat tersebut
pelayanan rawat inap juga dilakukan oleh Klinik Pengobatan Korem
033.
Pada saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Solok kembali menjadi
sumber rujukan utama untuk daerah sekitar. Hal ini utamanya
disebabkan oleh pengembangan dari tahun ke tahun yang dilakukan
oleh manajemen. Hal ini dapat dilihat dengan bertambahnya sarana dan
prasarana serta SDM baik tenaga Spesialis, maupun tenaga kesehatan
lainnya, sehingga tahun 1986 RSUD Solok diusulkan perubahan status
menjadi Type C, dan ini dapat terwujud dengan ditetapkannya RSUD
Solok sebagai Rumah Sakit Type C berdasarkan SK Gubernur Provinsi
Sumatera Barat Nomor: 36 Tahun 1986 dan SK MenKes RI No:
303/Men.Kes/SK/IV1987.
Pada tahun 2011 RSUD Solok berupaya menaikkan kelas RS
menjadi kelas B dengan dikeluarkannya SK MenKes RI No: HK
03.05/520/2011 dan Ketetapan Gubernur Provinsi Sumatera Barat
Nomor: 440 – 343 / 2011, status RSUD Solok dinaikkan dari kelas C
menjadi kelas B.
Upaya peningkatan mutu pelayanan yang dilakukan secara terus
menerus mampu meningkatkan status akreditasi rumah sakit. Misalnya,
akreditasi pada bulan September 2003, untuk 5 kelompok pelayanan
yaitu : pelayanan Gawat darurat, Rekam Medik, Admisnistrasi dan
Manajemen, Pelayanan Medik dan Keperawatan dan pada tanggal 25
Oktober 2010 RSUD Solok telah diakui lagi dengan status penuh
tingkat lanjut untuk 12 kelompok pelayanan yakni :
1. Pelayanan Gawat Darurat
2. Rekam Medik
4
3. Admisnistrasi dan Manajemen
4. Pelayanan Medik
5. Pelayanan Keperawatan
6. Pelayanan Farmasi
7. Pelayanan Laboratorium
8. Pelayanan Radiologi
9. Infeksi Nosokomial
10. Pelayanan Perinatologi
11. Pelayanan Kamar Operasi
12. Kebakaran Keselamatan Kerja dan Kewaspadaan Bencana
Pada tahun 2013 RSUD Solok mengurus perubahan menjadi
Badan Layan Umum Daerah dengan dikeluarkanya SK BLUD oleh
Gubernur pada bulan Juli 2013, sehingga 2015 sudah efektif sebagai
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pada 22 Januari 2018 RSUD
Solok resmi berubah nama menjadi RSUD M Natsir.
5
2. Poli Penyakit Dalam
3. Poli Perinatology (anak)
4. Poli Kebidanan
5. Poli Kulit Kelamin
6. Poli Paru
7. Poli THT
8. Poli Mata
9. Poli Neurologi
10. Poli Psikiatri (jiwa)
11. Poli Jantung
12. Poli Gigi
13. Poli VCT (HIV)
14. Poli CT Scan
15. Poli Geriatri (lansia)
Pelayanan Penunjang:
1. Instalasi Radiologi
2. Instalasi Gizi
3. Instalasi Rekam Medik
4. Instalasi Rehabilitas Medik
5. Instalasi Farmasi
6. Instalasi Gawat Darurat
7. Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi
8. Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
6
2. Meningkatkan kemandirian dan tata Kelola rumah sakit.
7
BAB III
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
3.1 Kegiatan Teknisi
3.1.1 Hematologi
2 Pengambilan 1. Kapas -
Darah Kapiler alkohol
2. Lancet
8
7. MCHC
8. RDW
9. MPV
10. PLT
9
2. Alcohol Swab
3. Torniquet
4. Tabung Vakum
5. Plester
Prosedur Kerja :
10
11. Masukkan darah pada tabung sesuai
pemeriksaannya.
Prosedur Kerja :
1. Pijat ujung jari pasien yang ingin di
tusuk.
2. Lalu bersihkan ujung jari pasian
menggunkan kapas alcohol
3. Tusuk ujung jari pasien menggukan
lancet
4. Ambil darah sesuai pemeriksaan
5. Lalu tutup ujung jari pasian
menggunakan kapas kering.
11
terhadap gangguan integritas jaringan yang berhubungan dengan proses
inflamasi akut.
Tujuan pemeriksaannya adalah untuk mengetahui kecepatan
mengendapnya sel darah dalam waktu 1 jam. Prinsipnya adalah darah
dengan antikoagulan dicampur, ditempatkan dalam pipet westergen dan
dibiarkan dalam posisi vertikal selama 1 jam.
Metode : Westergren
1. Pipet westergren
2. Rak westergren
3. Tabung reaksi
4. Karet penghisap
5. Darah dengan antikoagulan
6. Larutan Nacl 0,9%
Prosedur kerja :
1. Darah di encerkan dengan Nacl 0,9% dalam
tabung reaksi dengan perbandingan 10 : 1 yaitu
200 satuan darah ditambah 20 satuan Nacl 0,9%,
dicampur atau di homogenkan hingga
tercampur rata.
2. Hisap darah yang tercampur tersebut ke dalam
pipet westergren sampai tanda 0.
3. Kemudian berdirikan secara vertikal pad arak
westergren selama 1 jam.
4. Lalu baca tinggi plasma dengan mm dan
laporkan angka tersebut sebagai hasil LED.
Nilai Normal :
12
Laki-laki = < 15 mm/Jam
Perempuan = < 10 mm/Jam
Metode : Automatic
13
dengan nomor yang ada
dibotol control.
4. Klik OK lalu masukkan
control level 1 tunggu
sampai selesai, klik
ACCEPT lanjutkan control 2
dan 3.
5. Setelah selesai bersihkan
mulut botol bagian luar
dengan tissue, simpan segera
control kedalam kulkas agar
tidak rusak.
Prosedur kerja :
1. Klik MANUAL pada menu.
2. Scan atau barcode sampel
yang akan diperiksa.
3. Homogrnkan sampel terlebih
dahulu dengan cara di kocok.
4. Masukkan sampel atau
tabung kejarum penghisap
sampai kira-kira 3
/4 dasar
tabung.
5. Lalu tekan yang ada di dekat
jarum penghisap.
6. Hasil akan tertera di monitor
14
3. Klik EXECUTE.
4. Klik START.
5. Klik SHUTDOWN.Matikan tombol alat
dan CPU.
Nilai Normal :
1. HGB : Laki-laki = 13 – 18 g/dl
Perempuan = 12 – 16 g/dl
2. RBC : Laki-laki =4,5 – 5,5mm3
Perempuan = 4 – 5 mm3
3. WBC : 5.000 – 11.000 mm3
4. HCT : Laki-laki = 40 – 48 %
Perempuan = 37 – 43 %
5. MCV : 82 – 92 FL
6. MCH : 27 – 31 pg
7. MCHC : 32 – 37 g/dl
8. RDW : 11,6 – 14,8 %
9. PLT : 150.000 – 400.000 mm3
10. MPV : 6,5 – 11 FL
15
2. Golongan darah B, yaitu
mempunyai antigen B pada
eritrosit dan antibody A dalam
plasmanya.
3. Golongan darah AB, yaitu
mempunyai antigen A dan B pada
eritrosit tetapi tidak mengandung
antibody A dan antibody B.
4. Golongan darah O, yaitu tidak
mengandung antigen pada eritrosit
tetapi plasmanya mengandung
antibody A dan antibody B.
Metode : Aglutinasi
Prosedur Kerja :
1. Teteskan antisera A, B dan Rh
pada objek glass.
2. Teteskan darah pada masing-
masing antisera.
3. Kemudian homogenkan dengan
batang pengaduk.
16
4. Pindahkan ke kartu golongan
darah menggunakan mikropipet
25 µl
5. Catat hasil.
Metode : Mikroskopis
Prosedur Kerja :
1. Letakkan satu tetes darah kecil pada kurang
lebih 2 – 3 mm dari kaca objek.
17
2. Kemudian letakkan kaca penghapus dengan
sudut 30 – 45o terhadap kaca objek di depan
tetes darah.
3. Tarik kaca penghapus kebelakang, sehingga
menyentuh tetes darah, tunggu hingga darah
menyebar.
4. Dengan gerak cepat dan mantap dorong kaca
penghapus sehingga terbentuk apusan darah.
Nilai Normal:
1. Basofil :0–1%
2. Eosinofil :1–3%
3. Neutrofil Batang :2–6%
4. Neutrofil Segmen : 50 – 70 %
5. Limfosit : 20 – 40 %
6. Monosit :2–8%
18
berfungsi untuk memonitor pasien yang meminum obat-obatan yang
berhubungan dengan pembekuan darah.
Prosedur Kerja :
1. Pilih menu order pada layer utama. Lalu
tekan tab order entry
2. Pilih ordinary sampel lalu masukkan
nama pasien dan pilih parameter yang
akan dianalisa, lalu klick ok
3. Klick pada kolom Mc untuk pilih mode
Micro-mode sampel
4. Tekan regist untuk mendaftarkan order,
cek order pada menu job list
Nilai Normal :
1. PT : 10,0 – 12,7 s
2. APTT : 23,0 – 34,7 s
19
NO PEMERIKSAAN INSTRUMEN REAGENSIA
20
15 Pemeriksaan Autoanalyzer 450 -
Trigliserida
21
Metode : Automatic
Prosedur Kerja:
1. Melakukan pengisian data pada
buku registrasi
2. Beri no pada tabung sampel
3. Centrifuge darah selama 10 menit
dengan kecepatan 3500 Rpm
4. Setelah di centrifuge pipet serum
sebanyak 300µl, pindahkan ke cup
sampel yang telah diberi nomor
sesuai tabung sampel
5. Pada computer, klik Collection
scane barcode 2 kaliKlik
Handling, lalu scane barcode
6. Klik Proces, scanne barcode
7. Klik Analyzer, pilih nama alat
yang digunakan, yaitu Autolyzer
450
8. Kemudian klik kotak disebelah
kanan, kemudian scnane barcode,
tujuannya untuk memindahkan
22
file pada komputer lain yang telah
di setting terlebih dahulu
9. Klik Options pada computer baru,
klik Sellect All, kemudian klik
move
10. Lalu pastikan no registrasinya
kemudian masukkan cup sampel
yang berisi serum tadi ke dalam
alat Autolyzer 450 sesuai urutan
11. Lalu klik Run All sampel
12. Tunggu hasil
Interpretasi hasil :
1. Bilirubin Total: < 1 mg/dl
2. Bilirubin direk: < 0,2 mg/dl
3. Alkali Fosfatase: 23-88 u/l
4. SGPT :
Pria = < 46
Wanita = < 34 u/l
5. SGOT : Pria = < 35
Wanita = < 30 u/l
6. Protein Total : 6,4 – 8,3 g/dl
7. Albumin : 3,5 – 5,2 g/dl
8. Globulin : < 0,2 g/dl
9. Gamma GT : Pria = 8 – 61 u/l
Wanita = 5 – 36 u/l
10. LDH : < 480 u/l
11. Ureum : 17 – 43 mg/dl
12. Creatinin : Pria = 0,8 – 1,3 mg/dl
Wanita = 0,6 – 1,2 mg/dl
23
13. Urid Acid : Pria = 3,5 – 7,2 mg/dl
Wanita = 2,6 – 6,0 mg/dl
14. Kalsium : 8,6 – 10,3 mg/dl
15. Total Cholesterol : 200 – 239 mg/dl
16. HDL : Pria = > 40 mg/dl
Wanita = > 50 mg/dl
17. LDL : 130 – 159 mg/dl
18. Trygliserida : 150 – 200 mg/dl
19. Glukosa Puasa : 70 – 126 mg/dl
20. Glukosa 2 jam pp : 70 – 200 mg/dl
21. Glukosa Random : 70 – 200 mg/dl
Prosedur Kerja :
1. Pijat ujung jari pasien yang ingin di tusuk.
2. Lalu bersihkan ujung jari pasian menggunkan
kapas alcohol
24
3. Tusuk ujung jari pasien menggukan lancet
4. Tetesan darah yang pertama keluar di lap
menggunakan kapas
5. Tetesan darah selanjutnya dimasukkan ke
ujung alat accucheck
6. Lalu tutup ujung jari pasian menggunakan
kapas kering
7. Tunggu hasil selama 9 detik
Nilai Normal :
1. Glukosa Puasa : 70 – 126 mg/dl
2. Glukosa 2 Jam PP : 70 – 200 mg/dl
3. Glukosa Random : 70 – 200 mg/dl
Metode : Automatic
25
6. Blue tip
Prosedur Kerja :
1. Hidupkan alat Nova
2. Masukkan control pada alat
3. Centrifuge darah selama 10 menit dengan
kecepatan 3500 Rpm
4. Setelah di centrifuge, pipet serum sebanyak
200µl ke dalam cup sampel
5. Pada alat Nova tekan Exit
6. Selanjutnya tekan Worklist
7. Lalu masukkan No Id pasien
8. Tekan Enter
9. Lalu tekan Analyzer
10. Masukkan sampel pada jarum penghisap
11. Tunggu hasilnya keluar
Interpretasi Hasil:
1. Natrium : 135-145 mEq/L
2. Kalium : 3,5-5,5 mEq/L
3. Chlorida : 98-108 mEq/L
3.1.3 Imunoserologi
N PEMERIKSAAN INSTRUMEN REAGENSIA
O
26
pet
3. Yellow
tip
3 Pemeriksaan 1. Strip -
HbsAg HbsAg
2. Mikropip
et
27
Tujuan dari pemeriksaan ini ialah untuk mengetahui atau
mendeteksi penyakit HIV. Prinsipnya ialah antigen berikatan dengan
antibody pada bantalan reagen dan membentuk warna.
Prosedur kerja :
1. Pipet 10µl serum, masukkan kedalam sumur
strip test. Kemudian tambahkan 3 tetes buffer.
2. Amati dan catat hasil
Interpetasi hasil :
1. Reaktif : Terdapat 2 garis ( C dan T)
2. Non Reaktif : Hanya 1 garis ( C )
28
pada reagen widal yang bereaksi dengan antibody serum darah sehingga
terjadi aglutinasi dan dapat di tentukan hasil dan titernya.
Metode : Aglutinasi
Prosedur kerja :
1. Pipet serum sebanyak 5 µl lalu teteskan pada
objek glass (masing-masing pada bagian kiri dan
kanan).
2. Tambakan satu tetes reagen salmonella typhi O
dan H, kemudian homogenkan.
3. Amati pada mikroskop pembesaran 10x, apabila
belum terlihat aglutinasi maka lanutkan ke
pemipetan kedua yaitu tambahkan 5 µl lagi lalu
homogenkan. Jika masih belum terjadi lajutkan
ke pemipetan ketiga yaitu tambahkan 10 µl lalu
homogenkan kembali.
Interpetasi Hasil:
1. Normal : Jika tidak terjadi aglutinasi
2. 5 µl : 1/320
3. 10 µl : 1/160
29
4. 20 µl : 1/80
5. 40 µl : 1/40
6. 80 µl : 1/20
Prosedur Kerja :
1. Teteskan serum pada strip test sampai batas
maksimal.
2. Tunggu selama 15 – 20 menit.
3. Catat hasil
Interpretasasi Hasil :
30
1. Positif : Terdapat 2 garis (garis C dan T)
2. Negatif : Hanya terdapat 1 garis (garis C)
Prosedur Kerja :
1. Centrifuge darah selama 10 menit dengan
kecepatan 3500 Rpm
2. Siapkan strip test covid-19
3. Beri nama pasien pada strip test
4. Pipet serum sebanyak 5 µl
5. Masukkan serum pada sumur strip test
31
6. Tambahkan 2 tetes diluent buffer
7. Inkubasi selama 15 menit
8. Amati dan catat hasil
Interpretasi Hasil :
1. Reaktif : Timbul garis 2 (C dan T)
2. Non Reaktif : Timbul garis 1 ( C )
3.1.4 Urinalisa
NO PEMERIKSAAN INSTRUMEN REAGENSIA
32
Glukosa Urine
2. Tang penjepit
3. Pipet tetes
4. Urine
Metode : Automatic
Prosedur Kerja :
1. Celupkan strip urine ke dalam urine
2. Masukkan strip urine ke alat, tekan tanda star 2
kali
3. Alat akan mulai membaca strip selama 60 detik
4. Hasil pemeriksaan keluar dalam bentuk print
out
Interpretasi Hasil :
1. Urobilonogen : Normal
33
2. Bilirubin : Negatif
3. Keton : Negatif
4. Blood : Negatif
5. Protein : Negatif
6. Nitrit : Negatif
7. Glukosa : Negatif
8. PH : 4,6 – 8,5
9. BJ : 1,003 – 1,029
Prosedur Kerja :
1. Masukkan urine kedalam tabung reaksi
sebanyak 5 ml atau 10 ml.
34
2. Kemudian centrifuge selama 5 menit dengan
kecepatan 1.500 rpm.
3. Setelah dicentrifuge, buang supernatant dengan
gerakan cepat lalu tabung di tegakkan kembali
untuk didapatkan endapan atau sedimen urine.
4. Kemudian homogenkan atau kocok tabung.
5. Lalu tetes kan endapan pada objek glass
sebanyak 1 tetes dan tutup menggunakan deck
glass.
6. Periksa dibawah mikroskop dengan
pembesaran 10x untuk melihat cast dan
dilanjutkan dengan pembesaran 40x untuk
melihat leukosit, eritrosit, epitel, jamur dan
protozoa.
Nilai Normal :
1. Eritrosit : 0 – 4 / LPB
2. Leukosit : 0 – 3 / LPB
3. Epitel : 0 – 1 / LPK
4. Kristal : Negatif
5. Silinder : Negatif
35
Alat dan Bahan :
1. Strip test HCG
2. Urine
Prosedur Kerja :
1. Celupkan strip test kedalam urine sampai batas
MAX.
2. Kemudian tunggu beberapa menit lalu baca
hasil.
Interpretasi Hasil :
1. Positif : Terdapat 2 garis yaitu garis T dan
garis C
2. Negatif : Terdapat 1 garis yaitu garis C
36
3. Urine
Prosedur Kerja :
1. Teteskan 3 tetes urine pada sumur strip.
2. Tunggu selama 5-10 menit lalu baca hasil.
Nilai Normal :
1. Positif : Terdapat 1 garis (garis C)
2. Negatif : Terdapat 2 garis (garis C dan T)
3.
Prosedur Kerja :
1. Masukkan urine ke dalam tabung reaksi sampai
2/3 penuh.
2. Panaskan diatas nyala api sampai mendidih.
37
3. Teteskan 3 tetes asam asetat 6% sambil
digoyang perlahan-lahan lalu panaskan lagi.
4. Bila kekeruhan tatap ada atau lebih keruh lagi,
test adalah positif.
Nilai Normal :
1. Negative (-) : Tidak ditemukan kekeruhan.
2. Positif ( + ) : Ada kekeruhan ringan tanpa
berbutir-butir
3. Positif ( ++) : Keruh dan tampak berbutir-
butir
4. Positif ( +++ ) : Urine jelas keruh dan
berkeping-keping
5. Positif ( ++++ ) : Sangat keruh dan berkeping-
keping besar
Metode : Benedict
38
Prosedur Kerja :
1. Pipet reagen benedict sebanyak 2,5 ml, lalu
masukkan kedalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 3 tetes urine lalu homogenkan.
3. Setelah itu panaskan dengan lampu spiritus
hingga mendidih, lalu lihat perubahan warna
yang terjadi.
Nilai Normal :
1. Positif ( + ) : Hijau kekuningan
2. Positif ( ++ ) : Kuning kemerahan
3. Positif ( +++ ) : Orange
4. Positif (++++) : Merah bata
3.1.5 Parasitlogi
39
1. Objek glass
2. Deck glass
3. Lidi
4. Larutan eosin
5. Feces
Prosedur Kerja :
1. Teteskan 1 tetes larutan eosin diatas objek
glass.
2. Ambil feces menggunakan lidi, kemudian
homogenkan dengan larutan eosin tadi.
3. Kemudian tutup dengan deck glass.
4. Periksa dibawa mikroskop dengan pembesaran
10x dan 40x.
Interpetasi Hasil :
1. Ditemukan : Eritrosit, leukosit, telur
cacing, amoeba, sisa
makanan
2. Nilai Normal : Negatif
3.1.6 Mikrobiologi
N PEMERIKSAAN INSTRUMEN REAGENSIA
O
40
TCM Xpert
MTB/RIF
2. Alat
GeneXpert
Prosedur Kerja :
1. Buat sediaan dahak dengan cara melingkar/
coiling dengan ukuran 2x3 cm.
2. Lalu sediaan difiksasi diatas api spiritus.
3. Letakkan sediaan yang telah difiksasi pada rak
kemudian teteskan larutan Carbol Fucshin 1%
hingga menutupi seluruh permukaan sediaan.
41
4. Panaskan sediaan dengan nyala api spiritus
sampai keluar uap (jangan sampai menindih),
diamkan selama 5 menit.
5. Buang carbol fucshin 1% dengan cara dibilas
menggunakan air mengalir mulai dari bagian
slide yang frosted (bekuan tebal).
6. Tuangkan Asam Alkohol 3% pada sediaan
hingga luntur lalu bilas dengan air mengalir
sampai bersih (tidak tampak sisa zat warna
merah).
7. Tuangkan Methylene Blue 0,1% hingga
menutupi seluruh sediaan dan biarkan selama
40-60 detik.
8. Buang Methylene Blue dari sediaan dengan
cara dibilas menggunakan air mengalir.
9. Keringkan sediaan, kemudian baca pada
mikroskop dengan pembesaran 100x.
Interpetasi Hasil :
1. Negatif : Tidak ditemukan BTA
dalam
100/LP
2. 1-9 /100LP : Tulis umlah BTA yang
ditemukan
3. Positif ( + ) : 10 – 99 /100 LP
4. Positif ( ++ ) : 1-10 /LP
5. Positif (+++) : >10 /LP
42
Prinsipnya adalah untuk mendeteksi adanya mycobacterium
tuberculosis atau MTB yang merupakan penyebab penyakit TB dan
secara simultan mendeteksi adanya resistensi terhadap rifampisin yang
merupakan salah satu OAT.
Metode : Automatic
Prosedur Kerja :
1. Letakkan sampel pada alat BSC untuk suspensi
2. Larutkan 1 ml sampel dengan 2 ml buffer
3. Inkubasi selama 15 menit,matikan lampu alat
BSC
4. Sampel yang sudah di inkubasi di masukan
kedalam catridge menggunakan pipet 2 ml
5. Pindah ke ruang TCM
6. Pada computer masuk ke aplikasi ganeXpert
7. Scan barcode
8. Isi identitas pasien
9. Masukan catridge ke dalam module pada alat
ganeXpert. Lalu tunggu selama 2 jam.
BAB IV
OBSERVASI LAPANGAN
43
4.1 Hasil Observasi Lapangan
Dari kegiatan yang dilakukan selama PRAKERIN di RSUD M Natsir
Solok Provinsi Sumatera Barat, kami telah memahami cara penanganan dan
pemeriksaan laboratorium sebagaimana mestinya sama dengan yang telah
ditunjukkan oleh pembimbing bagian laboratorium patologi klinik.
Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ada di RSUD
M Natsir Solok, dan sesuai dengan mutu keadaan yang ada di RSUD M Natsir
Solok.
4.2.2.1 Pendaftaran :
1. Pasien datang ke laboratorium dengan
membawa slip pendaftaran persyaratan
jaminan khusus untuk pasien.
2. Membawa blanko permintaan pemeriksaan
laboratorium yang di tanda tangan oleh
dokter.
3. Petugas administrasi laboratorium
menginput data.
4. Pasien mengantri sesuai nomor urut yang
tertera pada blanko pemeriksaan yang
diberikan oleh petugas administrasi
laboratorium.
44
Pengambilan darah vena
Prosedur :
1. Persiapkan alat dan bahan: spuit, kapas
alcohol, tourniquet, plaster,dan tabung
2. Identitas pasien dengan benar sesuai
dengan lembar permintaan
3. Verifikasi keadaan pasien
4. Minta pasien meluruskan lengannya
5. Minta pasien mengepalkan tangan
6. Pasang tourniquet kira-kira 10cm diatas
lipat siku
7. Pilih bagian vena yang jelas dengan
cara meraba dan memastikan posisi
vena
8. Bersihkan kulit dengan kapas alkohol
dan biarkan kering
9. Tusuk bagian vena dengan posisi
lubang jarum menghadap keatas
10. Ambil darah sesuai kebutuhan, lepaskan
tourniquet dan tarik jarum kemudian
bekas tusukan di tutup dengan kapas
dan plaster
11. Pengambilan sampel sputum
45
2. Sampel tersebut terdiri dari sputum pagi
dan sewaktu
3. Pengambilan sampel sputum
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
46
Setelah melakukan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di RSUD M
Natsir, penulis mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman,
pengetahuan, dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga penulis
dapat menambah wawasan yang penulis dapatkan selama ini, karena hanya
dengan praktek penulis bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang
sudah penulis dapat di sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika penulis
memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya
sudah mempunyai pengalaman yang baik.
5.2 Saran
1. Bagi siswa yang melaksanakan PRAKERIN agar dapat mempersiapkan
diri dengan baik serta memiliki pembekalan yang baik dan cukup.
2. Bagi Institusi, sebaiknya PRAKERIN waktunya lebih dimaksimalkan
sehingga siswa dapat belajar lebih banyak.
LAMPIRAN
Alat-alat Laboratorium
47
2. Sysmex 500i (pemeriksaan Darah Lengkap)
48
4. GeneXpert(Pemeriksaan TCM)
49
6. Centrifuge urine
7. Mikroskop
50
8. Autolyzer 450
DAFTAR PUSTAKA
51
Arianda Dedy, A (2015). Buku Saku Analis Kesehatan Revisi ke-5. Jakarta:Analis
Tim Pembimbing RSUD M Natsir, 2023.Prosedur tetap pemeriksaan kimia darah
Tim Pembimbing RSUD M Natsir, 2023.Prosedur tetap pemeriksaan elektrolit
52