Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DI RSUD M. NATSIR SOLOK


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Oleh:

FATHIA NAZWA FARHANI (21073005)

LANI PRATAMA AMANDA (21073006)

MAHARANI RAHAYU PUTRI (21073016)

PROGRAM KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN


SMK TERPADU GEMA NUSANTARA
BUKITTINGGI
2022/2023

1
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


RSUD M. NATSIR SOLOK
PROVINSI SUMBAR

1. Nama : Fathia Nazwa Farahani


NIS : 21074124
2. Nama : Lani Pratama Amanda
NIS : 21073018
3. Nama : Maharani Rahayu Putri
NIS : 21073016

Kelas : XI (Sebelas)
Program Studi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Tanggal Pelaksanaan : 9 Januari s/d 31 Maret 2023
Instansi : RSUD M.NATSIR SOLOK

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Institusi Lahan Prakerin Kepala Jurusan Pendidikan

Mira Mulyenti,S.Tr.Kes Suci Indah Permata Sari, Amd.AK

i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) Yang Disusun Oleh:

1. Nama : Fathia Nazwa Farhani


NIS : 21074124
2. Nama : Lani Pratama Amanda
NIS : 21073018
3. Nama : Maharani Rahayu Putri
NIS : 21073016
Kelas : XI (Sebelas)
Program Studi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Tanggal Pelaksanaan : 9 Januari s/d 31 Maret 2023
Instansi : RSUD M.NATSIR SOLOK

Telah disetujui dan disahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Pembimbing Institusi Lahan Prakerin Kepala Jurusan Pendidikan

Mira Mulyenti, S.Tr.Kes Suci Indah Permata Sari, Amd.AK

Menyetujui
Kepala SMK Gema Nusantara Bukittinggi

Defi Endri, MM,.M.Pd


NIP: 1974090719980210

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Praktek Kerja Industri ini tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu guru, selaku
pembimbing yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Selama penulisan makalah ini, penulis banyak menerima bantuan dan dukungan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak drg. Basyir Busnia selaku Direkur RSUD M Natsir Solok.
2. Bapak Defi Endri MM, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Gema Nusantara
Bukittinggi.
3. Ibu Mira Mulyenti, A.Md.A.K selaku pembimbing di RSUD M Natsir Solok
4. Ibu Suci Indah Permata Sari A.Md.A.K selaku ketua jurusan Analis Kesehatan
SMK Gema Nusantara Bukittinggi.
5. Bapak dan Ibu Guru karyawan staf SMK Gema Nusantara Bukittinggi.
6. Keluarga tercinta yang telah mendoakan, mendukung dan memberi dorongan
baik berupa moral maupun material kepada kami.
7. Dan seluruh teman-teman.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan prakerin ini masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya
demi kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang. Semoga laporan ini
bermanfaat.

Solok, Januari 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................i


HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................ii
KATA PENGANTAR ..........................................................................iii
DAFTAR ISI .........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri ..............................................1
1.2.1 Tujuan Umum .............................................................1
1.2.2 Tujuan Khusus .............................................................2
1.3 Waktu dan Tempat Kegiatan ................................................2
1.4 Manfaat Penulisan Laporan Praktek Kerja Industri .............2
1.4.1 Manfaat Bagi Siswa ....................................................2
1.4.2 Manfaat Bagi Rumah Sakit .........................................2
BAB II ANALISIS SITUASI UMUM ................................................3
2.1 Gambaran Umum RSUD M Natsir Solok ..........................3
2.1.1 Sejarah RSUD M Natsir Solok ..................................3
2.1.2 Penjelasan Umum RSUD M Natsir Solok .................5
2.1.3 Fasilitas Pelayanan .....................................................6
2.1.4 Visi RSUD M Natsir Solok .......................................7
2.1.5 Misi RSUD M Natsir Solok .......................................7
2.1.6 Pelayanan Laboratorium ............................................7
BAB III PRAKTEK KERJA INDUSTRI ..........................................8
3.1 Kegiatan Teknisi ................................................................8
3.1.1 Hematologi ...............................................................8
3.1.2 Kimia Klinik .............................................................9
3.1.3 Imunoserologi ...........................................................10
3.1.4 Urinalisa ...................................................................11
3.1.5 Parasitologi .............................................................12
3.1.6 Mikrobiologi .............................................................12

iv
3.2 Pemeriksaan Hematologi ...................................................13
3.3 Pemeriksaan Kimia Klinik ................................................22
3.4 Pemeriksaan Imunoserologi ..............................................28
3.5 Pemeriksaan Urinalisa .......................................................32
3.6 Pemeriksaan Parasitologi ..................................................38
3.7 Pemeriksaan Mikrobiologi ................................................39
BAB IV OBSERVASI LAPANGAN ..................................................43
4.1 Hasil Observasi Lapangan .................................................43
4.2 Pembahasan Penerapan Teori Dengan PRAKERIN .........43
BAB V PENUTUP ................................................................................46
5.1 Kesimpulan .........................................................................46
5.2 Saran ...................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................47
LAMPIRAN ..........................................................................................48

v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program praktik kerja industri pada pendidikan SMK Gema Nusantara
jurusan Teknologi Laboratorium Medik merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari program-program pengajaran di kelas, karena di dalam
mencapai tujuan pengajaran yaitu pencapaian kompetensi-kompetensi yang
diterapkan bagi peserta didik bagi setiap tahap pendidikan, mata ajar harus
diberikan baik dikelas sebagai materi teoritikal dan laboratorium yang dapat
dilaksanakan di institusi maupun di lahan praktik, sebelum siswa praktik di
lahan praktik maka harus melakukan praktik di laboratorium di institusi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Program praktek Laboratorium merupakan program praktik yang
dilaksanakan di lahan praktik sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
yang tertuang dalam kerangka acuan. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
dilakukan pemahaman program baik bagi peserta didik maupun bagi
pembimbing serta institusi yang digunakan sebagai lahan praktik. Yang
dimaksud disini bahwa peserta didik maupun pembimbing institusi serta
pembimbing lahan praktik mengetahui dengan jelas tujuan praktik di
laboratorium.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri


1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan informasi tentang program praktik di laboratorium
dan bagaimana menerapkan program tersebut.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Diperoleh presepsi yang sama tentang program praktik di
laboratorium Teknologi Laboratorium Medik bagi penyusun
program, peserta didik, pembimbing dan lahan terkait.

1
2. Terbentuknya kesatuan yang utuh, selaras dan serasidalam mecapai
program praktik laboratorium Teknologi Laboratorium Medik.
3. Diperolehnya feedbeck pelaksanaan praktik di laboratorium bagi
peserta didik Teknologi Laboratorium Medik berupa saling mengisi
kekurangan khususnya antara teori dan praktik nyata bagi semua
pihak dalam program ini.

1.3 Waktu dan Tempat Kegiatan


Pelaksanaan praktik kerja industri berlangsung selama 12 minggu,
terhitung mulai tanggal 9 Januari 2023 s/d 31 Maret 2023 di RSUD M
NATSIR – SOLOK.

1.4 Manfaat Penulisan Laporan Praktek Kerja Industri


1.4.1 Manfaat Bagi Siswa
1. Untuk memperoleh informasi mengenai teknologi terbaru produk
yang dihasilkan oleh dunia kerja.
2. Untuk mengaplikasikan pengetahuan teori di bangku sekolah
dalam dunia kerja.
3. Untuk mengukur kemampuan diri sendiri.
4. Untuk memberikan informasi tentang dunia kerja yang sebenarnya

1.4.2 Manfaat Bagi Rumah Sakit


Memberikan pengalaman kerja kepada peserta didik secara
langsung yang berguna untuk pelayanan laboratorium di Rumah Sakit
Umum Daerah M Natsir Solok dalam bidang Teknologi Laboratorium
Medik.

2
BAB II
ANALISIS SITUASI UMUM

2.1 Gambaran Umum RSUD M Natsir Solok


2.1.1 Sejarah RSUD M Natsir Solok

Pelayanan Kesehatan di Kota Solok pada zaman penjajahan


berawal dari klinik pengobatan Korem 033 Wirayuda dan Rumah Sakit
Pemerintah. Rumah Sakit Pemerintah tersebut merupakan cikal bakal
Rumah Sakit Umum Daerah Solok yang berdiri sekitar tahun 40–an dan
pada awalnya berlokasi di Jl. Sudirman Solok yang berdekatan dengan
komplek Pasar Raya Solok dengan jumlah tempat tidur sebanyak 40
tempat tidur. Pada saat tersebut Rumah Sakit banyak membantu
masyarakat yang kena korban perang, disamping memberi pelayanan
kesehatan pada masyarakat Solok. Sekitar Tahun 1979, Pelayanan yang
diberikan meningkat dengan tersedianya dokter spesialis anak dan
kebidanan. Dengan layanan Rawat Inap pada awalnya hanya terdiri dari
bangsal umum dan kebidanan dengan ± 60 tempat tidur. Sedangkan
layanan Rawat Jalan hanya dilayani oleh satu Poli Umum.

3
Pada tahun 1984 lokasi Rumah Sakit pindah ke Jl.Simpang
Rumbio Solok, dan diresmikan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat
pada saat itu Ir.Azwar Anas pada tanggal 7 April 1984. Sedangkan
layanan rawat inap telah berkembang dengan tambahan layanan rawat
inap Anak, Penyakit Dalam dan Kebidanan. Pada saat tersebut
pelayanan rawat inap juga dilakukan oleh Klinik Pengobatan Korem
033.
Pada saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Solok kembali menjadi
sumber rujukan utama untuk daerah sekitar. Hal ini utamanya
disebabkan oleh pengembangan dari tahun ke tahun yang dilakukan
oleh manajemen. Hal ini dapat dilihat dengan bertambahnya sarana dan
prasarana serta SDM baik tenaga Spesialis, maupun tenaga kesehatan
lainnya, sehingga tahun 1986 RSUD Solok diusulkan perubahan status
menjadi Type C, dan ini dapat terwujud dengan ditetapkannya RSUD
Solok sebagai Rumah Sakit Type C berdasarkan SK Gubernur Provinsi
Sumatera Barat Nomor: 36 Tahun 1986 dan SK MenKes RI No:
303/Men.Kes/SK/IV1987.
 Pada tahun 2011 RSUD Solok berupaya menaikkan kelas RS
menjadi kelas B dengan dikeluarkannya SK MenKes RI No: HK
03.05/520/2011 dan Ketetapan Gubernur Provinsi Sumatera Barat
Nomor: 440 – 343 / 2011, status RSUD Solok dinaikkan dari kelas C
menjadi kelas B.
 Upaya peningkatan mutu pelayanan yang dilakukan secara terus
menerus mampu meningkatkan status akreditasi rumah sakit. Misalnya,
akreditasi pada bulan September 2003, untuk 5 kelompok pelayanan
yaitu : pelayanan Gawat darurat, Rekam Medik, Admisnistrasi dan
Manajemen, Pelayanan Medik dan Keperawatan dan pada tanggal 25
Oktober 2010 RSUD Solok telah diakui lagi dengan status penuh
tingkat lanjut untuk 12 kelompok pelayanan yakni :
1. Pelayanan Gawat Darurat
2. Rekam Medik

4
3. Admisnistrasi dan Manajemen
4. Pelayanan Medik
5. Pelayanan Keperawatan
6. Pelayanan Farmasi
7. Pelayanan Laboratorium
8. Pelayanan Radiologi
9. Infeksi Nosokomial
10. Pelayanan Perinatologi
11. Pelayanan Kamar Operasi
12. Kebakaran Keselamatan Kerja dan Kewaspadaan Bencana
 Pada tahun 2013 RSUD Solok mengurus perubahan menjadi
Badan Layan Umum Daerah dengan dikeluarkanya SK BLUD oleh
Gubernur pada bulan Juli 2013, sehingga 2015 sudah efektif sebagai
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pada 22 Januari 2018 RSUD
Solok resmi berubah nama menjadi RSUD M Natsir.

2.1.2 Penjelasan Umum RSUD M Natsir Solok


RSUD M Natsir pada awalnya bernama RSUD Solok, pada 22
Januari 2018 RSUD Solok berubaha nama menjadi RSUD M Natsir
Solok.
Alamat : Jl. Nangka, Simpang Rumbio, Lubuk Sikarah, Kota Solok,
Sumatera Barat 27316
Jam : Buka 24 jam
Telepon : (0755) 20827
Provinsi : Sumatera Barat

2.1.3 Fasilitas Pelayanan


RSUD M Natsir Solok menyediakan beberapa jenis pelayanan,
diantaranya sebagai berikut:
Pelayanan Poli Klinik:
1. Poli Orthopedi (bedah)

5
2. Poli Penyakit Dalam
3. Poli Perinatology (anak)
4. Poli Kebidanan
5. Poli Kulit Kelamin
6. Poli Paru
7. Poli THT
8. Poli Mata
9. Poli Neurologi
10. Poli Psikiatri (jiwa)
11. Poli Jantung
12. Poli Gigi
13. Poli VCT (HIV)
14. Poli CT Scan
15. Poli Geriatri (lansia)

Pelayanan Penunjang:
1. Instalasi Radiologi
2. Instalasi Gizi
3. Instalasi Rekam Medik
4. Instalasi Rehabilitas Medik
5. Instalasi Farmasi
6. Instalasi Gawat Darurat
7. Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi
8. Instalasi Laboratorium Patologi Klinik

2.1.4 Visi RSUD M Natsir Solok


Rumah Sakit terbaik di Provinsi Sumatra Barat

2.1.5 Misi RSUD M Natsir Solok


1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
paripurna.

6
2. Meningkatkan kemandirian dan tata Kelola rumah sakit.

2.1.6 Pelayanan Laboratorium


1. Pelayanan laboratorium rawat inap => prosedurnya yaitu petugas
laboratorium yang mengambil sampel keruangan pasien sesuai
dengan sift.
2. Pelayanan laboratorium rawat jalan dari poli => prosedurnya yaitu
pasien yang datang ke laboratorium dengan membawa surat
permintaan dari poli.
3. Pelayanan laboratorium IGD => prosedurnya yaitu perawat IGD
memberi bel atau menelfon kepada petugas laboratorium. Petugas
laboratorium langsung mengambil sampel ke ruang IGD dan perawat
IGD memberikan kertas permintaan kepada petugas laboratorium.

7
BAB III
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
3.1 Kegiatan Teknisi
3.1.1 Hematologi

N PEMERIKSAAN INSTRUMEN REAGENSIA


O

1 Pengambilan 1. Spuit Antikoagulan EDTA


Darah Vena 2. Kapas
alkohol
3. Torniquet

2 Pengambilan 1. Kapas -
Darah Kapiler alkohol
2. Lancet

3 Pemeriksaan LED 1. Pipet Nacl 0,9%


Westergen
2. Tabung
reaksi
3. Selang
penghisap
4. Rak
westergren

4 Pemeriksaan DL Sysmex 500 i -


1. HGB Sysmex 800 i
2. HCT
3. WBC
4. RBC
5. MCV
6. MCH

8
7. MCHC
8. RDW
9. MPV
10. PLT

5 Pemeriksaan 1. Objek glass 1. Anti Sera A


Golongan Darah 2. Batang 2. Anti Sera B
pengaduk 3. Anti Sera Rh
3. Lancet
4. Kartu
golongan
darah

6 Pemeriksaan Objek glass 1. Methanol


Hitung Jenis 2. Giemsa
Leukosit 3. Imercy oil
4. Mikroskop

7 Pemeriksaan PT Sysmex CS 2500 -

8 Pemeriksaan Sysmex CS 2500 -


APTT

3.1.1.1 Pengambilan Darah Vena Pada Lengan Pasien Dengan Spuit


Darah vena adalah darah yang berada di pembuluh darah vena,
membawa darah yang miskin akan oksigen menuju ke jantung.
Pembuluh darah vena yang sering di gunakan untuk pengambilan
darah adalah pembuluh darah vena median cubital atau chepalic.

Alat dan Bahan :


1. Spuit

9
2. Alcohol Swab
3. Torniquet
4. Tabung Vakum
5. Plester

Prosedur Kerja :

1. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan


ramah, usahakan pasien senyaman mungkin.
2. Tempelkan barcode pasien pada tabung vakum
dengan benar sesuai dengan pemeriksaan di
blanko permintaan.
3. Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau
mengkonsumsi obat.
4. Minta pasien untuk meluruskan lengannya,
kemudian minta untuk mengepalkan tangannya.
5. Pasang tourniquet kira-kira 3 ruas jari di atas
lipatan siku.
6. Lakukan perabaan untuk memastikan posisi
vena.
7. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil
dengan alcohol swab dan biarkan kering
8. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum
menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk
kedalam vena, maka akan terlihat darah masuk
kedalam spuit.
9. Setelah volume darah dianggap cukup, minta
pasien untuk membuka kepalan lengannya.
10. Letakkan kapas diatas lalu segera tarik jarum,
lalu tekan kapas beberapa saat lalu beri plester.

10
11. Masukkan darah pada tabung sesuai
pemeriksaannya.

3.1.1.2 Pengambilan Darah Kapiler Menggunakan Lancet


Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah
skinpuncture yang berarti proses pengambilan sampel darah dengan
tusukan kulit adalah di ujung jari tangan atau anak daun telinga.

Alat dan Bahan :


1. Lancet
2. Auto Klick
3. Kapas Alkohol
4. Kapas Kering

Prosedur Kerja :
1. Pijat ujung jari pasien yang ingin di
tusuk.
2. Lalu bersihkan ujung jari pasian
menggunkan kapas alcohol
3. Tusuk ujung jari pasien menggukan
lancet
4. Ambil darah sesuai pemeriksaan
5. Lalu tutup ujung jari pasian
menggunakan kapas kering.

3.1.1.3 Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)


Laju Endap Darah adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam
darah yang belum membeku dengan satuan mm/jam, sebagai analisa

11
terhadap gangguan integritas jaringan yang berhubungan dengan proses
inflamasi akut.
Tujuan pemeriksaannya adalah untuk mengetahui kecepatan
mengendapnya sel darah dalam waktu 1 jam. Prinsipnya adalah darah
dengan antikoagulan dicampur, ditempatkan dalam pipet westergen dan
dibiarkan dalam posisi vertikal selama 1 jam.
Metode : Westergren

Alat dan Bahan :

1. Pipet westergren
2. Rak westergren
3. Tabung reaksi
4. Karet penghisap
5. Darah dengan antikoagulan
6. Larutan Nacl 0,9%

Prosedur kerja :
1. Darah di encerkan dengan Nacl 0,9% dalam
tabung reaksi dengan perbandingan 10 : 1 yaitu
200 satuan darah ditambah 20 satuan Nacl 0,9%,
dicampur atau di homogenkan hingga
tercampur rata.
2. Hisap darah yang tercampur tersebut ke dalam
pipet westergren sampai tanda 0.
3. Kemudian berdirikan secara vertikal pad arak
westergren selama 1 jam.
4. Lalu baca tinggi plasma dengan mm dan
laporkan angka tersebut sebagai hasil LED.

Nilai Normal :

12
Laki-laki = < 15 mm/Jam
Perempuan = < 10 mm/Jam

3.1.1.4 Pemeriksaan Darah Lengkap


Pemeriksaan darah lengkap terdiri dari beberapa pemeriksaan seperti,
HGB (Hemoglobin), HCT (Hematokrit), WBC (Leukosit), RBC
(Eritrosit), MCV, MCH, MCHC, RDW, MPV, PLT (trombosit) dan Diff
Count.

Metode : Automatic

Cara menghidupkan alat Sysmex500i :


1. Hidupkan alat
Sysmex500i dengan cara
menekan tombol ON
(Lampu akan menyala
warna merah).
2. Tunggu sampai alat selesai
mencuci sampai stabil
(lampu alat warna
kuning).
3. Alat siap dipakai

Cara memasukkan Control :


1. Keluarkan control dari
dalam kulkas tunggu sampai
control stabil disuhu
ruangan.
2. Klik manual.
3. Klik QC kemudian pilih
control level 1 klik sesuai

13
dengan nomor yang ada
dibotol control.
4. Klik OK lalu masukkan
control level 1 tunggu
sampai selesai, klik
ACCEPT lanjutkan control 2
dan 3.
5. Setelah selesai bersihkan
mulut botol bagian luar
dengan tissue, simpan segera
control kedalam kulkas agar
tidak rusak.

Prosedur kerja :
1. Klik MANUAL pada menu.
2. Scan atau barcode sampel
yang akan diperiksa.
3. Homogrnkan sampel terlebih
dahulu dengan cara di kocok.
4. Masukkan sampel atau
tabung kejarum penghisap
sampai kira-kira 3
/4 dasar
tabung.
5. Lalu tekan yang ada di dekat
jarum penghisap.
6. Hasil akan tertera di monitor

Cara mematikan alat :


1. Klik MENU.
2. Pilih SHUTDOWN tunggu sampai alat
berhenti mencuci.

14
3. Klik EXECUTE.
4. Klik START.
5. Klik SHUTDOWN.Matikan tombol alat
dan CPU.

Nilai Normal :
1. HGB : Laki-laki = 13 – 18 g/dl
Perempuan = 12 – 16 g/dl
2. RBC : Laki-laki =4,5 – 5,5mm3
Perempuan = 4 – 5 mm3
3. WBC : 5.000 – 11.000 mm3
4. HCT : Laki-laki = 40 – 48 %
Perempuan = 37 – 43 %
5. MCV : 82 – 92 FL
6. MCH : 27 – 31 pg
7. MCHC : 32 – 37 g/dl
8. RDW : 11,6 – 14,8 %
9. PLT : 150.000 – 400.000 mm3
10. MPV : 6,5 – 11 FL

3.1.1.5 Pemeriksaan Golongan Darah


Tujuan pemeriksaan golongan darah adalah untuk mengetahui
golongan darah seseorang. Prinsipnya pemeriksaan ini ialah antigen A,
B atau A dan B pada permukaan eritrosit akan bereaksi dengan reagen
berupa antibody A dan B akan membentuk aglutinasi.
Macam-macam golongan darah:
1. Golongan darah A, yaitu
mempunyai antigen A pada
eritrosit dan antibodi B dalam
plasmanya.

15
2. Golongan darah B, yaitu
mempunyai antigen B pada
eritrosit dan antibody A dalam
plasmanya.
3. Golongan darah AB, yaitu
mempunyai antigen A dan B pada
eritrosit tetapi tidak mengandung
antibody A dan antibody B.
4. Golongan darah O, yaitu tidak
mengandung antigen pada eritrosit
tetapi plasmanya mengandung
antibody A dan antibody B.

Metode : Aglutinasi

Alat dan Bahan :


1. Objek glass
2. Sampel darah
3. Antisera A,B dan Rh
4. Batang pengaduk
5. Kartu golongan darah

Prosedur Kerja :
1. Teteskan antisera A, B dan Rh
pada objek glass.
2. Teteskan darah pada masing-
masing antisera.
3. Kemudian homogenkan dengan
batang pengaduk.

16
4. Pindahkan ke kartu golongan
darah menggunakan mikropipet
25 µl
5. Catat hasil.

3.1.1.6 Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit ( Diff Count )


Hitung differensial merupakan bagian dari darah lengkap yang
terdiri dari 5 tipe leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang,
neutrofil segmen, limfosit dan monosit.
Tujuan peemeriksaannya adalah untuk menghitung dan melihat ada
tidaknya kelainan umlah dari tiap jenis leukosit. Prinsipnya ialah
perbedaan ukuran, isi sitoplasma dan nucleus diantara jenis-jenis
leukosit menyebabkan adanya afinitas yang khusus terhadap zat warna
sehingga sel-sel dapat di kenali dan dihitung.

Metode : Mikroskopis

Alat dan Bahan :


1. Objek glass
2. Darah EDTA
3. Methanol
4. Giemsa
5. Mikroskop

Prosedur Kerja :
1. Letakkan satu tetes darah kecil pada kurang
lebih 2 – 3 mm dari kaca objek.

17
2. Kemudian letakkan kaca penghapus dengan
sudut 30 – 45o terhadap kaca objek di depan
tetes darah.
3. Tarik kaca penghapus kebelakang, sehingga
menyentuh tetes darah, tunggu hingga darah
menyebar.
4. Dengan gerak cepat dan mantap dorong kaca
penghapus sehingga terbentuk apusan darah.

5. Lalu tunggu sampai hapusan kering, dan tulis


nama pasien di bagian atas objek glass
6. Setelah kering, fiksasi sedian hapus tadi dengan
methanol absolut, biarkan sampai kering.
7. Genangi sediaan dengan zat warna giemsa,
kemudian biarkan selama 10 menit
8. Lalu bilas dengan air mengalir, letakkan dalam
posisi tegak dan biarkan kering.

Nilai Normal:
1. Basofil :0–1%
2. Eosinofil :1–3%
3. Neutrofil Batang :2–6%
4. Neutrofil Segmen : 50 – 70 %
5. Limfosit : 20 – 40 %
6. Monosit :2–8%

3.1.1.7 Pemeriksaan PT dan APTT


PT dan APTT merupakan bentuk tes untuk mengetahui kemampuan
pembekuan darah. Tes ini berfungsi untuk mendiagnosis berbagai
penyakit yang melibatkan gangguan pembekuan darah dan juga

18
berfungsi untuk memonitor pasien yang meminum obat-obatan yang
berhubungan dengan pembekuan darah.

Tujuan : Untuk menentukan nilai PT dan APTT

Alat dan Bahan :


1. Mikropipet
2. Reagen PT dan APTT
3. Sysmex CS-2500
4. Serum
5. Reagen CaCl2
6. Reagen Dude Inovin
7. Reagen Pathromtin

Prosedur Kerja :
1. Pilih menu order pada layer utama. Lalu
tekan tab order entry
2. Pilih ordinary sampel lalu masukkan
nama pasien dan pilih parameter yang
akan dianalisa, lalu klick ok
3. Klick pada kolom Mc untuk pilih mode
Micro-mode sampel
4. Tekan regist untuk mendaftarkan order,
cek order pada menu job list

Nilai Normal :
1. PT : 10,0 – 12,7 s
2. APTT : 23,0 – 34,7 s

3.1.2 Kimia Klinik

19
NO PEMERIKSAAN INSTRUMEN REAGENSIA

1 Pemeriksaan Autoanalyzer 450 -


Bilirubin

2 Pemeriksaan ALP Autoanalyzer 450 -

3 Pemerksaan SGOT Autoanalyzer 450 -

4 Pemeriksaan SGPT Autoanalyzer 450 -

5 Pemeriksaan Protein Autoanalyzer 450 -


Total

6 Pemeriksaan Autoanalyzer 450 -


Albumin

7 Pemeriksaan Autoanalyzer 450 -


Globulin

8 Pemeriksaan Gamma Autoanalyzer 450 -


GT

9 Pemeriksaan LDH Autoanalyzer 450 -

10 Pemeriksaan Ureum Autoanalyzer 450 -

11 Pemeriksaan Autoanalyzer 450 -


Creatinin

12 Pemeriksaan Urid Autoanalyzer 450 -


Acid

13 Pemeriksaan Kalsium Autoanalyzer 450 -

14 Pemeriksaan Total Autoanalyzer 450 -


Cholesterol

20
15 Pemeriksaan Autoanalyzer 450 -
Trigliserida

16 Pemeriksaan LDL Autoanalyzer 450 -

17 Pemeriksaan HDL Autoanalyzer 450 -

18 Pemeriksaan Glukosa Accucheck -

19 Pemeriksaan Nova Elektrolit -


Elektrolit

3.1.2.1 Pemeriksaan Kimia Klinik dengan Alat Autolyzer 450


Pemeriksaan kimia klinik terdiri:
1. Pemeriksaan Faal Hati yaitu
Bilirubin, Alkali Fosfat, SGPT,
SGOT, Protein Total, Albumin,
Globulin, Gamma GT dan LDH.
2. Pemeriksaan Faal Ginjal yaitu
Ureum, Creatinin, Urid Acid dan
Kalsium Darah.
3. Pemeriksaan Lipid yaitu
Cholesterol, HDL, LDL,
trygliserida.
4. Pemeriksaan Metabolisme
Karbohidrat yaitu Glukosa Darah.

Tujuan pemeriksaan : Mengetahui fungsi hati, fungsi


ginjal, lipid profile dan metabolisme
dalam tubuh dalam serum.

21
Metode : Automatic

Alat dan Bahan :


1. Autolyzer 450
2. Mikropipet
3. Blue tip
4. Cup sampel
5. Centrifuge
6. Serum darah

Prosedur Kerja:
1. Melakukan pengisian data pada
buku registrasi
2. Beri no pada tabung sampel
3. Centrifuge darah selama 10 menit
dengan kecepatan 3500 Rpm
4. Setelah di centrifuge pipet serum
sebanyak 300µl, pindahkan ke cup
sampel yang telah diberi nomor
sesuai tabung sampel
5. Pada computer, klik Collection
scane barcode 2 kaliKlik
Handling, lalu scane barcode
6. Klik Proces, scanne barcode
7. Klik Analyzer, pilih nama alat
yang digunakan, yaitu Autolyzer
450
8. Kemudian klik kotak disebelah
kanan, kemudian scnane barcode,
tujuannya untuk memindahkan

22
file pada komputer lain yang telah
di setting terlebih dahulu
9. Klik Options pada computer baru,
klik Sellect All, kemudian klik
move
10. Lalu pastikan no registrasinya
kemudian masukkan cup sampel
yang berisi serum tadi ke dalam
alat Autolyzer 450 sesuai urutan
11. Lalu klik Run All sampel
12. Tunggu hasil

Interpretasi hasil :
1. Bilirubin Total: < 1 mg/dl
2. Bilirubin direk: < 0,2 mg/dl
3. Alkali Fosfatase: 23-88 u/l
4. SGPT :

 Pria = < 46
 Wanita = < 34 u/l
5. SGOT : Pria = < 35
Wanita = < 30 u/l
6. Protein Total : 6,4 – 8,3 g/dl
7. Albumin : 3,5 – 5,2 g/dl
8. Globulin : < 0,2 g/dl
9. Gamma GT : Pria = 8 – 61 u/l
Wanita = 5 – 36 u/l
10. LDH : < 480 u/l
11. Ureum : 17 – 43 mg/dl
12. Creatinin : Pria = 0,8 – 1,3 mg/dl
Wanita = 0,6 – 1,2 mg/dl

23
13. Urid Acid : Pria = 3,5 – 7,2 mg/dl
Wanita = 2,6 – 6,0 mg/dl
14. Kalsium : 8,6 – 10,3 mg/dl
15. Total Cholesterol : 200 – 239 mg/dl
16. HDL : Pria = > 40 mg/dl
Wanita = > 50 mg/dl
17. LDL : 130 – 159 mg/dl
18. Trygliserida : 150 – 200 mg/dl
19. Glukosa Puasa : 70 – 126 mg/dl
20. Glukosa 2 jam pp : 70 – 200 mg/dl
21. Glukosa Random : 70 – 200 mg/dl

3.1.2.2 Pemeriksaan Glukosa Darah Menggunakan Accucheck


Glukosa darah gula yang terdapat dalam darah yang
terbentukdari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai
glikogen di hati dan otot rangka. Glukosa merupakan sumber energi
utama bagi sel manusia.

Tujuan : Untuk mengetahui kadar gula darah pasien

Alat dan Bahan :


1. Lancet
2. Auto Klick
3. Kapas Alkohol
4. Kapas Kering
5. Accucheck

Prosedur Kerja :
1. Pijat ujung jari pasien yang ingin di tusuk.
2. Lalu bersihkan ujung jari pasian menggunkan
kapas alcohol

24
3. Tusuk ujung jari pasien menggukan lancet
4. Tetesan darah yang pertama keluar di lap
menggunakan kapas
5. Tetesan darah selanjutnya dimasukkan ke
ujung alat accucheck
6. Lalu tutup ujung jari pasian menggunakan
kapas kering
7. Tunggu hasil selama 9 detik

Nilai Normal :
1. Glukosa Puasa : 70 – 126 mg/dl
2. Glukosa 2 Jam PP : 70 – 200 mg/dl
3. Glukosa Random : 70 – 200 mg/dl

3.1.2.3 Pemeriksaan Elektolit


Elektrolit sangat penting untuk memelihara potensial elektrolit
kimiawi membran sel yang pada giirannya mempengaruhi fungsi saraf
dan otot secara aktivitas sel sekresi, kontraksi dan berbagai proses
metabolic lain. Pemeriksaan elektrolit meliputi pemeriksaan natrium,
kalium dan clorida darah.
Tujuan pemeriksaan ini ialah untuk mengetahui kadar natrium,
kalium dan chloride dalam serum.

Metode : Automatic

Alat dan Bahan :


1. Nova Elektolit
2. Serum
3. Cup sampel
4. Centrifuge
5. Mikropipet

25
6. Blue tip

Prosedur Kerja :
1. Hidupkan alat Nova
2. Masukkan control pada alat
3. Centrifuge darah selama 10 menit dengan
kecepatan 3500 Rpm
4. Setelah di centrifuge, pipet serum sebanyak
200µl ke dalam cup sampel
5. Pada alat Nova tekan Exit
6. Selanjutnya tekan Worklist
7. Lalu masukkan No Id pasien
8. Tekan Enter
9. Lalu tekan Analyzer
10. Masukkan sampel pada jarum penghisap
11. Tunggu hasilnya keluar

Interpretasi Hasil:
1. Natrium : 135-145 mEq/L
2. Kalium : 3,5-5,5 mEq/L
3. Chlorida : 98-108 mEq/L

3.1.3 Imunoserologi
N PEMERIKSAAN INSTRUMEN REAGENSIA
O

1 Pemeriksaan HIV 1. Strip Diluent Buffer


HIV
2. Mikropi

26
pet
3. Yellow
tip

2 Pemeriksaan 2. Objek 1. Antigen H


Widal glass 2. Antigen O
3. Mikropip
et
4. Yellow
tip
5. Mikrosko
p

3 Pemeriksaan 1. Strip -
HbsAg HbsAg
2. Mikropip
et

4 Rapid test covid- 1. Strip test Diluent buffer


19 covid-19
2. Mikropip
et
3. Yellow
tip

3.1.3.1 Pemeriksaan HIV (Human Immunodeficiency Virus)

HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS.


Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan
(imunitas) tubuh sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi.

27
Tujuan dari pemeriksaan ini ialah untuk mengetahui atau
mendeteksi penyakit HIV. Prinsipnya ialah antigen berikatan dengan
antibody pada bantalan reagen dan membentuk warna.

Metode : Rapid Test

Alat dan Bahan :


1. Strip test HIV
2. Buffer
3. Mikropipet
4. Yellow tip
5. Serum
6. Centrifuge

Prosedur kerja :
1. Pipet 10µl serum, masukkan kedalam sumur
strip test. Kemudian tambahkan 3 tetes buffer.
2. Amati dan catat hasil

Interpetasi hasil :
1. Reaktif : Terdapat 2 garis ( C dan T)
2. Non Reaktif : Hanya 1 garis ( C )

3.1.3.2 Pemeriksaan Widal


Suatu pemeriksaan serologi yang berarti bahwa hasil uji widal
positif menunjukkan adanya zat antibody terhadap kuman salmonella
menunjukkan bahwa seseorang pernah kontak atau terinfeksi dengan
kuman salmonella tipe tertentu.
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui ada atau
tidaknya kuman salmonella didalam serum. Prinsip nya adalah antigen

28
pada reagen widal yang bereaksi dengan antibody serum darah sehingga
terjadi aglutinasi dan dapat di tentukan hasil dan titernya.

Metode : Aglutinasi

Alat dan Bahan :


1. Objek glass
2. Mikropipet
3. Yellow Tip
4. Batang pengaduk
5. Reagen salmonella tiphy O dan H
6. Serum darah
7. Mikroskop

Prosedur kerja :
1. Pipet serum sebanyak 5 µl lalu teteskan pada
objek glass (masing-masing pada bagian kiri dan
kanan).
2. Tambakan satu tetes reagen salmonella typhi O
dan H, kemudian homogenkan.
3. Amati pada mikroskop pembesaran 10x, apabila
belum terlihat aglutinasi maka lanutkan ke
pemipetan kedua yaitu tambahkan 5 µl lagi lalu
homogenkan. Jika masih belum terjadi lajutkan
ke pemipetan ketiga yaitu tambahkan 10 µl lalu
homogenkan kembali.

Interpetasi Hasil:
1. Normal : Jika tidak terjadi aglutinasi
2. 5 µl : 1/320
3. 10 µl : 1/160

29
4. 20 µl : 1/80
5. 40 µl : 1/40
6. 80 µl : 1/20

3.1.3.3 Pemeriksaan HbsAg


Hepatitis B adalah virus yang berisi protein yang dibuat oleh
sitoplasma sel hati yang terkena infeksi dan beredar dalam darah
sebelum dan selama infeksi akut, karier dan hepatitis B kronik.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah
seorang pasien menderita hepatits B atau tidak. Prinsipnya ialah serum
yang mengandung HbsAg berikatan dengan anti HbsAg pada strip akan
menghasilkan garis warna pada garis T dan gari C.

Metode : Strip Test

Alat dan Bahan :


1. Mikropipet
2. Yellow tip
3. Strip test HbsAg
4. Serum
5. Centrifuge

Prosedur Kerja :
1. Teteskan serum pada strip test sampai batas
maksimal.
2. Tunggu selama 15 – 20 menit.
3. Catat hasil

Interpretasasi Hasil :

30
1. Positif : Terdapat 2 garis (garis C dan T)
2. Negatif : Hanya terdapat 1 garis (garis C)

3.1.3.4 Pemeriksaan Covid-19


Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Covid 19 dapat
menyebabkan gangguan system pernapasan, mula dari gejala yang
ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti Pneumonia
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah
seorang pasien terinfeksi virus SARS-Cov-2.
Prinsipnya adalah rapid test Covid-19 mendeteksi antibody
Immunoglobulin M (IgM) dan Immunoglobulin G (IgG) dalam darah
yang terbentuk Ketika terpapar coronavirus. IgM muncul terlebih
dahulu, menjadi tanda awal infeksi. IgG keluar kemudian, timbul reaksi
yang lebih spesifik dan lebih kuat terhadap pengganggu/virus.

Metode : Rapid Test

Alat dan Bahan :


1. Strip Test Covid-19
2. Mikropipet
3. Yellow tip
4. Centrifuge

Prosedur Kerja :
1. Centrifuge darah selama 10 menit dengan
kecepatan 3500 Rpm
2. Siapkan strip test covid-19
3. Beri nama pasien pada strip test
4. Pipet serum sebanyak 5 µl
5. Masukkan serum pada sumur strip test

31
6. Tambahkan 2 tetes diluent buffer
7. Inkubasi selama 15 menit
8. Amati dan catat hasil

Interpretasi Hasil :
1. Reaktif : Timbul garis 2 (C dan T)
2. Non Reaktif : Timbul garis 1 ( C )

3.1.4 Urinalisa
NO PEMERIKSAAN INSTRUMEN REAGENSIA

1 Pemeriksaan Dialab Strip Reader -


Urine Lengkap 40

2 Pemeriksaan 1. Tabung reaksi -


Sedimen Urine 2. Objek glass
3. Deck glass
4. Mikroskop
5. Centrifuge

3 Pemeriksaan 1. Strip test -


Planotes 2. Pipet tetes

4 Pemeriksaan 1. Strip test -


Narkoba 2. Pipet tetes

5 Pemeriksaan 1. Tang penjepit Asam asetat 6%


Protein Urine 2. Tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Urine
5. Lampu spirtus

6 Pemeriksaan 1. Lampu spirtus Benedict

32
Glukosa Urine
2. Tang penjepit
3. Pipet tetes
4. Urine

3.1.4.1 Pemeriksaan Urine Lengkap


Pemeriksaan urine lengkap terdiri dari pemeriksaan urobilinogen,
bilirubin, keton, blood atau darah semar, protein, nitrit, leukosit, glukosa,
Ph dan berat jenis urine.

Metode : Automatic

Tujuan : Untuk mengetahui keadaan urine seseorang

Alat dan Bahan :


1. Dialab Strip Reader 40
2. Strip Urine
3. Pipet Tetes
4. Urine

Prosedur Kerja :
1. Celupkan strip urine ke dalam urine
2. Masukkan strip urine ke alat, tekan tanda star 2
kali
3. Alat akan mulai membaca strip selama 60 detik
4. Hasil pemeriksaan keluar dalam bentuk print
out

Interpretasi Hasil :
1. Urobilonogen : Normal

33
2. Bilirubin : Negatif
3. Keton : Negatif
4. Blood : Negatif
5. Protein : Negatif
6. Nitrit : Negatif
7. Glukosa : Negatif
8. PH : 4,6 – 8,5
9. BJ : 1,003 – 1,029

3.1.4.2 Pemeriksaan Sedimen Urine


Pemeriksaan Sedimen merupakan pemeriksaan unsur-unsur
organic dalam urine yang tidak larut dalam urine yang berasal dari
darah, ginjal dan saluran kemih.

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menemukan adanya unsur-


unsur organic dan anorganik dalam urine. Prinsip nya ialah endapan
urine yang diperoleh setelah dicentrifuge diletakkan diatas objrk glass
dan diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran awal 10x dan
dilanjutkan pembesaran 40x.

Alat dan Bahan :


1. Centrifuge
2. Objek glass
3. Deck glass
4. Mikroskop
5. Tabung reaksi
6. Urine

Prosedur Kerja :
1. Masukkan urine kedalam tabung reaksi
sebanyak 5 ml atau 10 ml.

34
2. Kemudian centrifuge selama 5 menit dengan
kecepatan 1.500 rpm.
3. Setelah dicentrifuge, buang supernatant dengan
gerakan cepat lalu tabung di tegakkan kembali
untuk didapatkan endapan atau sedimen urine.
4. Kemudian homogenkan atau kocok tabung.
5. Lalu tetes kan endapan pada objek glass
sebanyak 1 tetes dan tutup menggunakan deck
glass.
6. Periksa dibawah mikroskop dengan
pembesaran 10x untuk melihat cast dan
dilanjutkan dengan pembesaran 40x untuk
melihat leukosit, eritrosit, epitel, jamur dan
protozoa.

Nilai Normal :
1. Eritrosit : 0 – 4 / LPB
2. Leukosit : 0 – 3 / LPB
3. Epitel : 0 – 1 / LPK
4. Kristal : Negatif
5. Silinder : Negatif

3.1.4.3 Pemeriksaan Planotes


Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya hormone
HCG dalam urine sebagai deteksi terhadap kehamilan. Prinsipnya adalah
rapid kromatografi immunoassay HCG dalam urine secara kualitatif dari
kehamilan. Specimen yang positif bereaksi dengan antibody specific HCG
untuk membentuk garis berwana pada garis tes tidak adanya garis
berwarna menunjukan hasil negatif.

Metode : Strip test

35
Alat dan Bahan :
1. Strip test HCG
2. Urine

Prosedur Kerja :
1. Celupkan strip test kedalam urine sampai batas
MAX.
2. Kemudian tunggu beberapa menit lalu baca
hasil.

Interpretasi Hasil :
1. Positif : Terdapat 2 garis yaitu garis T dan
garis C
2. Negatif : Terdapat 1 garis yaitu garis C

3.1.4.4 Pemeriksaan Narkoba


Pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan adanya Narkoba
jenis amphetamine atau sabu-sabu, THC (tetrahidrocanobinoid) atau
ganja dan morphine dalam urine.
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi secara dini
adanya zat tetra hidro carbinol. Prinsipnya ialah pada prinsip
mengandung konjugat drugs (AMP/M-AMP) akan bereaksi dengan
konjugat dimana hasil positif ditandai dengan bentuknya garis merah
pada tes, negative pada control.
Metode : Strip Test

Alat dan Bahan :


1. Strip Narkoba ( THC,AMP,OPI )
2. Pipet tetes

36
3. Urine

Prosedur Kerja :
1. Teteskan 3 tetes urine pada sumur strip.
2. Tunggu selama 5-10 menit lalu baca hasil.

Nilai Normal :
1. Positif : Terdapat 1 garis (garis C)
2. Negatif : Terdapat 2 garis (garis C dan T)
3.

3.1.4.5 Pemeriksaan Protein Urine


Tujuan pemeriksaaan ini adala untuk menentukan adanya protein
dalam urine secara kualitatif. Prinsipnya ialah protein akan mengendap
bila dipanaskan dengan suasana asam.

Metode : Asam Asetat 6%

Alat dan Bahan :


1. Tang penjepit
2. Tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Urine
5. Larutan asam asetat 6%

Prosedur Kerja :
1. Masukkan urine ke dalam tabung reaksi sampai
2/3 penuh.
2. Panaskan diatas nyala api sampai mendidih.

37
3. Teteskan 3 tetes asam asetat 6% sambil
digoyang perlahan-lahan lalu panaskan lagi.
4. Bila kekeruhan tatap ada atau lebih keruh lagi,
test adalah positif.

Nilai Normal :
1. Negative (-) : Tidak ditemukan kekeruhan.
2. Positif ( + ) : Ada kekeruhan ringan tanpa
berbutir-butir
3. Positif ( ++) : Keruh dan tampak berbutir-
butir
4. Positif ( +++ ) : Urine jelas keruh dan
berkeping-keping
5. Positif ( ++++ ) : Sangat keruh dan berkeping-
keping besar

3.1.4.6 Pemeriksaan Glukosa Urine


Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui adanya glukosa
dalam urine. Prinsipnya ialah urine ditambah dengan reagen benedict
kemudian dipanaskan akan berubah warna.

Metode : Benedict

Alat dan Bahan :


1. Tabung reaksi
2. Lampu spiritus
3. Penjepit
4. Pipet tetes
5. Larutan benedict
6. Urine

38
Prosedur Kerja :
1. Pipet reagen benedict sebanyak 2,5 ml, lalu
masukkan kedalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 3 tetes urine lalu homogenkan.
3. Setelah itu panaskan dengan lampu spiritus
hingga mendidih, lalu lihat perubahan warna
yang terjadi.

Nilai Normal :
1. Positif ( + ) : Hijau kekuningan
2. Positif ( ++ ) : Kuning kemerahan
3. Positif ( +++ ) : Orange
4. Positif (++++) : Merah bata

3.1.5 Parasitlogi

NO PEMERIKSAAN INSTRUMEN REAGENSIA


1 Pemeriksaan 1. Objek glass Larutan Eosin 2%
Feces 2. Deck glas
3. Lidi
4. Mikroskop

3.1.5.1 Pemeriksaan Feces


Tujuan dalam pemeriksaan adalah untuk melihat atau menentukan
adanya telur cacing dan cacing didalam feces. Prinsipnya ialah melihat,
mengamati dan menentukan adanya telur cacing dan cacing serta
parasite secara mikroskopis.

Alat dan Bahan :

39
1. Objek glass
2. Deck glass
3. Lidi
4. Larutan eosin
5. Feces

Prosedur Kerja :
1. Teteskan 1 tetes larutan eosin diatas objek
glass.
2. Ambil feces menggunakan lidi, kemudian
homogenkan dengan larutan eosin tadi.
3. Kemudian tutup dengan deck glass.
4. Periksa dibawa mikroskop dengan pembesaran
10x dan 40x.

Interpetasi Hasil :
1. Ditemukan : Eritrosit, leukosit, telur
cacing, amoeba, sisa
makanan
2. Nilai Normal : Negatif

3.1.6 Mikrobiologi
N PEMERIKSAAN INSTRUMEN REAGENSIA
O

1 Pemeriksaan 1. Objeck glass Zat pewarna


BTA 2. Lidi Zhiel Nelsen
3. Mikroskop
4. Pipet tetes

2 Pemeriksaan TB 1. Cartridge Reagen buffer

40
TCM Xpert
MTB/RIF
2. Alat
GeneXpert

3.1.6.1 Pemeriksaan BTA (Bakteri Tahan Asam)


Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menemukan adanya basil
tahan asam dalam sputum. Prinsipnya adalah sediaan diwarnai dengan
pewarna zhiel neelsen, dengan pewarnaan ini pori-pori lipid pada
bakteri akan melebur sehingga zat warna dapat masuk ke dalam tubu
kuman. Bila sediaan dingin zat warna tidak dapat terlepas kembali
walaupun dipengaruhi dengan asam, sehingga kuman yang tidak tahan
asam akan mengambil zat warna kedua pada pewarnaan berikutnya.

Alat dan Bahan :


1. Objek glass
2. Lidi
3. Lampu spiritus
4. Mikroskop
5. Larutan carbol fucshin 1%
6. Larutan asam alkohol 10%
7. Larutan methylene blue 0,1%

Prosedur Kerja :
1. Buat sediaan dahak dengan cara melingkar/
coiling dengan ukuran 2x3 cm.
2. Lalu sediaan difiksasi diatas api spiritus.
3. Letakkan sediaan yang telah difiksasi pada rak
kemudian teteskan larutan Carbol Fucshin 1%
hingga menutupi seluruh permukaan sediaan.

41
4. Panaskan sediaan dengan nyala api spiritus
sampai keluar uap (jangan sampai menindih),
diamkan selama 5 menit.
5. Buang carbol fucshin 1% dengan cara dibilas
menggunakan air mengalir mulai dari bagian
slide yang frosted (bekuan tebal).
6. Tuangkan Asam Alkohol 3% pada sediaan
hingga luntur lalu bilas dengan air mengalir
sampai bersih (tidak tampak sisa zat warna
merah).
7. Tuangkan Methylene Blue 0,1% hingga
menutupi seluruh sediaan dan biarkan selama
40-60 detik.
8. Buang Methylene Blue dari sediaan dengan
cara dibilas menggunakan air mengalir.
9. Keringkan sediaan, kemudian baca pada
mikroskop dengan pembesaran 100x.

Interpetasi Hasil :
1. Negatif : Tidak ditemukan BTA
dalam
100/LP
2. 1-9 /100LP : Tulis umlah BTA yang
ditemukan
3. Positif ( + ) : 10 – 99 /100 LP
4. Positif ( ++ ) : 1-10 /LP
5. Positif (+++) : >10 /LP

3.1.6.1 Pemeriksaan TCM


Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi ada atau tidaknya
kuman TB dan sputum.

42
Prinsipnya adalah untuk mendeteksi adanya mycobacterium
tuberculosis atau MTB yang merupakan penyebab penyakit TB dan
secara simultan mendeteksi adanya resistensi terhadap rifampisin yang
merupakan salah satu OAT.

Metode : Automatic

Alat dan Bahan :


1. GeneXpert
2. Catridge
3. Pot sampel
4. Pipet tetes
5. Larutan buffer
6. Sputum

Prosedur Kerja :
1. Letakkan sampel pada alat BSC untuk suspensi
2. Larutkan 1 ml sampel dengan 2 ml buffer
3. Inkubasi selama 15 menit,matikan lampu alat
BSC
4. Sampel yang sudah di inkubasi di masukan
kedalam catridge menggunakan pipet 2 ml
5. Pindah ke ruang TCM
6. Pada computer masuk ke aplikasi ganeXpert
7. Scan barcode
8. Isi identitas pasien
9. Masukan catridge ke dalam module pada alat
ganeXpert. Lalu tunggu selama 2 jam.
BAB IV
OBSERVASI LAPANGAN

43
4.1 Hasil Observasi Lapangan
Dari kegiatan yang dilakukan selama PRAKERIN di RSUD M Natsir
Solok Provinsi Sumatera Barat, kami telah memahami cara penanganan dan
pemeriksaan laboratorium sebagaimana mestinya sama dengan yang telah
ditunjukkan oleh pembimbing bagian laboratorium patologi klinik.
Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ada di RSUD
M Natsir Solok, dan sesuai dengan mutu keadaan yang ada di RSUD M Natsir
Solok.

4.2 Pembahasan Penerapan Teori Dengan Praktek Kerja Industri


4.2.1 Pra Analitik
Tahap pra analitik meliputi permintaan pemeriksaan oleh klinisi,
persiapan pasien, pengambilan specimen dan transportasi specimen.
Tahap pra analitik dilakukan untuk menilai kualitas sampel yang akan di
periksa.

4.2.2.1 Pendaftaran :
1. Pasien datang ke laboratorium dengan
membawa slip pendaftaran persyaratan
jaminan khusus untuk pasien.
2. Membawa blanko permintaan pemeriksaan
laboratorium yang di tanda tangan oleh
dokter.
3. Petugas administrasi laboratorium
menginput data.
4. Pasien mengantri sesuai nomor urut yang
tertera pada blanko pemeriksaan yang
diberikan oleh petugas administrasi
laboratorium.

4.2.1.2 Pengambilan Sampel

44
 Pengambilan darah vena
Prosedur :
1. Persiapkan alat dan bahan: spuit, kapas
alcohol, tourniquet, plaster,dan tabung
2. Identitas pasien dengan benar sesuai
dengan lembar permintaan
3. Verifikasi keadaan pasien
4. Minta pasien meluruskan lengannya
5. Minta pasien mengepalkan tangan
6. Pasang tourniquet kira-kira 10cm diatas
lipat siku
7. Pilih bagian vena yang jelas dengan
cara meraba dan memastikan posisi
vena
8. Bersihkan kulit dengan kapas alkohol
dan biarkan kering
9. Tusuk bagian vena dengan posisi
lubang jarum menghadap keatas
10. Ambil darah sesuai kebutuhan, lepaskan
tourniquet dan tarik jarum kemudian
bekas tusukan di tutup dengan kapas
dan plaster
11. Pengambilan sampel sputum

 Pengambilan Sampel Sputum


Prosedur :
1. Pasien mengantarkan sampel ke
laboratorium

45
2. Sampel tersebut terdiri dari sputum pagi
dan sewaktu
3. Pengambilan sampel sputum

 Pengambilan Sampel Urine


Prosedur :
1. Petugas memberi pot urine yang sudah
diberi nama pasien
2. Pasien diminta untuk buang air kecil
dipot urine yang di berikan petugas
3. Setelah selesai pasien meletakkan pot
urine di tempat urine yang diberitahu
peutgas
4. Pengambilan sampel feces

 Pengambilan Sampel Feces


Prosedur :
1. Pengambilan feces dilakukan diruang
bangsal masing-masing
2. Setelah itu, keluarga pasien
mengantarkan sampel feces ke
laboratorium untuk segera diperiksa

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

46
Setelah melakukan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di RSUD M
Natsir, penulis mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman,
pengetahuan, dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga penulis
dapat menambah wawasan yang penulis dapatkan selama ini, karena hanya
dengan praktek penulis bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang
sudah penulis dapat di sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika penulis
memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya
sudah mempunyai pengalaman yang baik.

5.2 Saran
1. Bagi siswa yang melaksanakan PRAKERIN agar dapat mempersiapkan
diri dengan baik serta memiliki pembekalan yang baik dan cukup.
2. Bagi Institusi, sebaiknya PRAKERIN waktunya lebih dimaksimalkan
sehingga siswa dapat belajar lebih banyak.

LAMPIRAN

Alat-alat Laboratorium

1. Sysmex CS 2500 (Pemeriksaan PT dan APTT)

47
2. Sysmex 500i (pemeriksaan Darah Lengkap)

3. Nova Elektrolit 5+ Analyzer (Pemeriksaan Elektrolit

48
4. GeneXpert(Pemeriksaan TCM)

5. Centrifuge (Centrifuge Darah)

49
6. Centrifuge urine

7. Mikroskop

50
8. Autolyzer 450

DAFTAR PUSTAKA

51
Arianda Dedy, A (2015). Buku Saku Analis Kesehatan Revisi ke-5. Jakarta:Analis
Tim Pembimbing RSUD M Natsir, 2023.Prosedur tetap pemeriksaan kimia darah
Tim Pembimbing RSUD M Natsir, 2023.Prosedur tetap pemeriksaan elektrolit

52

Anda mungkin juga menyukai