A. PENDAHULUAN
Kantor Kesehatan Pelabuhan Jayapura merupakan unit pelaksana teknis dari
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertanggungjawab kepada Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengemban tugas pokok dan fungsi
dalam cegah tangkal penyakit karantina dan penyakit menular berpotensi wabah.
Berkembangnya teknologi alat angkut yang semakin cepat membuat jarak antar
negara menjadi semakin dekat dan waktu tempuh yang semakin singkat, sehingga
mobilitas orang dan barang semakin cepat melebihi masa inkubasi penyakit menular ;
kondisi tersebut berpengaruh terhadap risiko penularan penyakit secara global. Oleh
karena itu Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura dituntut mampu memutus
rantai penularan penyakit dan menangkal resiko kesehatan yang masuk dari negara
lain dengan melakukan tindakan tanpa menghambat perjalanan dan perdagangan.
Upaya pengendalian risiko lingkungan bertujuan untuk membuat wilayah lingkungan
pelabuhan dan alat angkut tidak menjadi sumber penularan penyakit dan bukan sebagai
habitat tempat perkembangbiakan kuman dan vektor penular penyakit.
Untuk mencapai maksud tersebut, maka Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Jayapura perlu melakukan pengawasan faktor resiko lingkungan
baik di lingkungan pelabuhan laut , bandara dan pos lintas batas darat (negara),
maupun alat angkut sehingga lingkungan pelabuhan serta alat angkut itu, cocok untuk
hidup sehat. Kegiatan pengendalian faktor risiko lingkungan merupakan salah satu
upaya mencegah penyebaran penyakit karantina dan penyakit potensial wabah melalui
pemutusan mata rantai penularan penyakit kepada masyarakat luas secara profesional
dan kegiatan yang dilakukan dapat dinilai dan di pertanggungjawabkan.
Grafik 1.a.1
Distribusi Pemeriksaan Air Secara Fisik
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel.Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel.Laut Sarmi PLBDN Skouw
64 63 65 66
56 57 56 58
51 50
47
30 31 30 29
24 27 24 26 24 24 25
24
23
00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Dari grafik di atas diketahui bahwa jumlah sampel air yang diperiksa secara
fisik pada bulan Januari – Desember tahun 2018 sebanyak 1494 sampel (
Pelabuhan Laut Jayapura sebanyak 658 sampel, wilayah kerja Bandar Udara
Sentani 316 sampel, wilayah kerja Pelabuhan Laut Sarmi 343 sampel, wilayah
kerja PLBD Skouw 67 sampel dan wilayah kerja Bandar Udara Wamena 110
sampel) dengan hasil 1489 sampel baik dan 3 sampel tidak baik.
Grafik 1.a.2
Distribusi Pemeriksaan Air Secara Kimia
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel.Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel.Laut Sarmi PLBDN Skouw
64 63 65 66
56 57 56 58
51 47 50
30 31 30 29 27
24 24 26 24 24 25
24
11 11 15 11
8 9 9 10 6 6 6 6
00 000 002 000 000 000 000 000 000 000 000 000
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa sampel air yang diperiksa secara
kimia pada bulan Januari s/d Desember tahun 2018 berjumlah 1131 (Pelabuhan
Laut Jayapura sebanyak 658 sampel,wilayah kerja Bandar Udara Sentani
sebanyak 293, Pelabuhan Laut Sarmi sebanyak 3 sampel, wilayah kerja PLBD
Skouw 67 sampel, dan Bandar Udara Wamena sebanyak 1100 sampel, dengan
hasil 1487 sampel Baik dan 5 sampel Tidak Baik.
Grafik 1.a.3
Distribusi Pemeriksaan Air Secara Bakteriologis
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel.Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel.Laut Sarmi PLBDN Skouw
32
26 28
15 17
9 8 8 8 7 99
4 6 4 2 6
3 34 1 00 3
0 0 0 0 0 0 00 00 00 00 0 0 0 0 0 00 0 0 0
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa pada bulan Januari s/d Desember
2018 dilakukan pengambilan sebanyak 285 sampel, untuk pemeriksaan secara
bakteriologis ; yaitu 166 sampel di wilayah Pelabuhan Laut Jayapura dengan
hasil : 129 sampel memenuhi syarat dan 37 sampel tidak memenuhi syarat , 38
sampel di wilayah Bandar Udara Sentani dengan hasil 14 sampel memenuhi
syarat dan 24 sampel tidak memenuhi syarat, 31 sampel di wilayah kerja
Pelabuhan Laut Sarmi dengan hasil: 4 sampel memenuhi syarat dan 27 sampel
tidak memenuhi syarat, 46 sampel di wilayah PLBD Skouw dengan hasil : 44
sampel memenuhi syarat dan 2 sampel tidak memenuhi syarat, 4 sampel di
wilayah Bandar Udara Wamena dengan hasil : 4 sampel memenuhi syarat.
Grafik 1.b.1
Distribusi Inspeksi Sanitasi TPM
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel Laut Sarmi PLBN Skouw
28 27 27 27
23 23 23 24 24 24 24 24
10 11
89 9 98 910 9 109
8 97 9 10
7 78 67 6 7 6 7 6 7 6 6 6 6 6
5 5 5 5
34 4
22 3 24 4 3 24 2 32 4 3 3 2 4
2 1
4 4 4 3 4 4
00000 0 00 00 00 1
0 0 01 1 1
00 000 0000 00001 00000 00000
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
18 17 21
16
13
10 69 10 6 6 6 6
0 10 0 00 0 000 00 0 0 00
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
Dari grafik di atas diketahui bahwa ada sampel makanan yang diperiksa
secara Organoleptik pada bulan Januari s/d Desember tahun 2018 , yaitu : di
wilayah kerja Pelabuhan Laut Jayapura sebanyak 47 sampel, hasilnya semua
baik.
Grafik 1.b.3
Distribusi Pemeriksaan Bakteriologis Sampel Makanan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel Laut Sarmi PLBN Skouw
4140
32
1717 1517
14
9 9 9 10 10
5 7
3 200
000 000 00 00000 00000 00 0 00020 00 000
Baik T.Baik Baik T.Baik Baik T.Baik Baik T.Baik Baik T.Baik
Maret Juli Agust Nov Des
Dari grafik di atas diketahui bahwa ada 259 sampel makanan yang diperiksa
secara bakteriologis pada bulan Januari s/d Desember tahun 2018 , yaitu : di
wilayah kerja Pelabuhan Laut Jayapura sebanyak 97 sampel ( 87 sampel
hasilnya baik dan 10 sampel hasilnya tidak baik), di wilayah kerja Bandar
Udara Sentani 70 sampel ( 51 sampel hasilnya baik dan 19 sampel yang
hasilnya tidak baik),di wilayah Wamena 15 sampel, dengan hasil semua baik,
di wilayah kerja Pelabuhan Laut Sarmi sebanyak 36 sampel ( 34 sampel
hasilnya baik dan 2 sampel hasilnya tidak baik), di wilayah kerja PLBD Skouw
41 sampel yang hasilnya semua baik.
4).Pemeriksaan Sampel Usap Alat
Grafik 1.b.4
Distribusi Pemeriksaan Bakteriologis Sampel Usap Alat
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel Laut Sarmi PLBN Skouw
44
30
23
19 21 20
16
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Dari grafik di atas diketahui bahwa ada 173 sampel makanan yang diperiksa
secara bakteriologis pada bulan Januari s/d Desember tahun 2018 , yaitu : di
wilayah kerja Pelabuhan Laut Jayapura sebanyak 67 sampel , di wilayah kerja
Bandar Udara Sentani 16 sampel ,di wilayah Wamena 20 sampel, di wilayah
kerja Pelabuhan Laut Sarmi 49 sampel, dandi wilayah kerja PLBD Skouw 21
sampel dengan hasil semuanya baik.
Grafik1.b.5
Distribusi Pemeriksaan Bakteriologis Sampel Rectal Swab
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel Laut Sarmi PLBN Skouw
18 19
13
8 9
4 33
0 000 00000 000 00000 00 00000 00 0 00000
Dari grafik di atas diketahui bahwa ada 73 sampel rectal Swab yang diperiksa
secara bakteriologis pada bulan Januari s/d Desember tahun 2018 , yaitu : di
wilayah kerja Pelabuhan Laut Jayapura sebanyak 22 sampel, di wilayah kerja
Bandar Udara Sentani 21 sampel, di wilayah kerja Bandar Udara Wamena 13
sampel, di wilayah kerja Pelabuhan Laut Sarmi9 sampel, dan di wilayah PLBN
Skouw 8 sampel, dengan hasil semuanya baik.
2. Hygiene dan sanitasi Lingkungan Gedung / Bangunan
Pada bulan Januari s/d Desember 2018 telah dilakukan pengawasan hygiene
sanitasi gedung (Terminal, Hotel, Kantor, Mesjid, Panti Pijat) sebanyak 159 kali
yaitu: di wilayah kerja Pelabuhan laut Jayapura 40 kali dengan hasil 39 baik dan 1
tidak baik, di wilayah kerja Bandar Udara Sentani 73 kali dengan semua hasilnya
baik, di wilayah kerja PLBD Skouw 20 kali dengan hasil baik, wilayah kerja
Pelabuhan Laut Sarmi 25 kali dengan hasil baik, di wilayah Bandar Udara Wamena
1 kali dengan hasil baik. Data hasil pengawasan hygiene sanitasi gedung dapat
dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 2.1
Distribusi Pengawasan dan Pemeriksaan Sanitasi dan Hygiene
Lingkungan Gedung/Bangunan Umum
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
7
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
5 5 5
4 4 4 44
3 3 3 3
2 2 22 22 22 22 2 2 22 2 2 22
1 1 1
0 00000 0 0000 00000 0 00000 0 00000 00 00000 0 00000 0 000000 0 000000 0 000000 0 000000 0 00000
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Pel.Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel.Laut Sarmi PLBDN Skouw
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
T.Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
b. Kebisingan
Pengukuran kebisingan telah dilakukan di Pelabuhan Laut Jayapura 69
titik pengukuran, dengan hasil: 63 titik Baik dan 6 titik Tidak Baik
Sedangkan di Bandar Udara Sentani 99 titik dengan hasil Baik. Hasil
pengukuran tingkat kebisingan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Grafik 3.b.1
Distribusi Pengukuran Kebisingan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
15
10
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
7
6
5 5
4 4 4
2 2 2
1 1 1
0 0 0 00 00 00 00 0 00 0 0 00 00 00
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
BAIK
TIDAK BAIK
00 00 0 00 00 00 00 0 00 00 00 0
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT SEPT OKT NOV DES
Grafik 4.a.1
Distribusi Pemeriksaan Sanitasi Kapal
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
55 56
53 52 53
50 50
47 45
40 40
28 26 27
23 25 23
21 22 2123
16 18 18
7
10 20 3 10 21
00 00 00 00 01 00 00
T.Baik
Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Grafik 4.b.1
Distribusi Pemeriksaan Sanitasi Pesawat
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
27
24 24 24 24 24
20 20 20
15 16 16
9 8 8 8 8 8 8 8
6 7
4 4
00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00
Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Grafik 4.c.1
Distribusi Kegiatan Desinseksi & Fumigasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Fumigasi
Fumigasi
Fumigasi
Fumigasi
Fumigasi
Fumigasi
Fumigasi
Fumigasi
Fumigasi
Fumigasi
Fumigasi
Fumigasi
Desinseksi
Desinseksi
Desinseksi
Desinseksi
Desinseksi
Desinseksi
Desinseksi
Desinseksi
Desinseksi
Desinseksi
Desinseksi
Desinseksi
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
5. Pemberantasan serangga penular penyakit, tikus dan pinjal dilingkungan
Bandara, Pelabuhan dan Lintas Batas Negara
a. Pemberantasan serangga penular penyakit (Jentik dan nyamuk
Dewasa)
Kegiatan Pengawasan terhadap upaya pengamatan dan pengendalian
bertujuan untuk menurunkan populasi atau memberantas vektor dan
binatang penular penyakit. Seksi pengendalian risiko lingkungan melakukan
kegiatan survei jentik ke tempat penampungan air atau container, yang
digunakan masyarakat sebagai tempat penampungan air. Jika HI (house
index) di daerah Perimeter di atas 0 % dan HI daerah Buffer lebih dari 1%
serta angka kepadatan di buffer Breteau Index di atas 50, maka dilakukan
pengendalian. Hasil kegiatan di lima wilayah kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Jayapura adalah sebagai berikut:
Grafik 5.a.1
Distribusi Bangunan Diperiksa Wilayah Perimeter
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Grafik 5.a.3
Distribusi Container Diperiksa Wilayah Perimeter
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Jayapura Sentani Sarmi Skouw Wamena
146
118
109 109
102
94 93
80 86 80
76 73 73 75 70 73 74 80 80
70
58 6462 58
54 55 54 514855
37 40 38 40
29 32 32 28 31
12 12 18 21 15 17 15
9 8 8
0 0 0 00 0 0 0 0 0 0
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
193
172
142 144 156
120 123 110
105
71 71 73 76 83 74 71 71
52 45
30 27 2720 2716 2720 37 37 32 37 32 32 27
14 20 15
0 0 0 9 0 00 0 0 0 0 14 0 0 00 0 0 0 0 0
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Grafik 5.a.5
House Indeks (HI) Daerah Perimeter
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
80 Jayapura
60 60 62
50 Sentani
40 21
13 33 Sarmi
20 12 20
10 12 8 14 12 Skouw
5
2 7 1 7 3 7 4 3
0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Wamena
Grafik 5.a.6
House Indeks (HI) Daerah Buffer
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
80 Jayapura
67
60
Sentani
40 45 40
30 33 Sarmi
20 20 18 23 18
17
15 13 13 13 9 14 14 Skouw
7 5 5 8
5 5 2 5
0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Wamena
Grafik 5.a.7
Container Indeks (CI) Daerah Perimeter
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
120
100 33 Wamena
80 Skouw
60 16
40 0
8 Sarmi
40 38
20 0
7 22
0 0
2
20 Sentani
7 8 0
7
0 7
0 0
1 1 4
0 0
3 3 4
0 2
0 2
0
5 0
4 Jayapura
0 0 0 0 0
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Grafik 5.a.7
Container Indeks (CI) Daerah Perimeter
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
120
100 33 Wamena
80 Skouw
60 16
40 0
8 Sarmi
40 38
20 0
7 22
0 0
2
20 Sentani
7 8 0
7
0 7
0 1
0 1 4
0 3
0 3 4
0 2
0 2
0
5 4
0 Jayapura
0 0 0 0 0
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Grafik 5.a.8
Container Indeks (CI) Daerah Buffer
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
150
Wamena
100 33 Skouw
43 11 Sarmi
50 0
54
0
35
13 0
27 0
8 Sentani
4 0
11 0
11 0
11 0
13 0
8 0
8 0
14
0 7
0 5
0 4
0
0 0 0
4
3
0 0
4
0 2
0
4 5 6
0 2
0 3
0 Jayapura
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Grafik 5.a.9
Breteau Indeks (BI) Daerah Perimeter
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
250
Wamena
200 80
150 Skouw
33
100 72 0
34 Sarmi
67
50 0
13
23 0
47 0
7
33 Sentani
13
0 14 0
14
0
13 0
14 1
0
3
22 0
25
0 2
0 2 0 3
0 4
0 1
0
4 1
0 0 0
Jayapura
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Grafik 5.a.10
Breteau Indeks (BI) Daerah Buffer
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
100
Wamena
0
112
60 Skouw
20
82
0 0
50 0
80 Sarmi
20 0
45 0
43
0
47 0
43
20 1
20 0
7 0
18 Sentani
18
0 0
20 1
8 21 0
5
17 15 0
13
5
0 8
0
1 0 5
0
0 5
0 0
5
0
Jayapura
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Grafik 5.a.11
Distribusi Pengendalian Jentik Nyamuk (Abatesasi)
kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Jayapura Sentani Sarmi Skouw Wamena
5.6
5
4
2.9
2.5 2.3
2 2 2
1.5 1.4 1.6 1.4
1 1 1 1 1 1 1 1.2 1 1 1
0.4 0.5
00 000 0.20 000 00.10 0 00 00 0 0.2 0 00 0 00 0 00 00000
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
b. Pengamatan Nyamuk
1). Pengamatan Nyamuk Dewasa (MHD) Perimeter dan Buffer
Grafik 5.b.1
Distribusi Pengamatan Nyamuk Dewasa (MHD) Daerah Perimeter &
Buffer
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Jayapura Sentani Sarmi Skouw Wamena
0 2.4
0
1.7
0
0.4
0 0.2
0 0.1
0
0.3
0 1 0.9
1
0.8 0.1
0
0.8
0.3
0 0.5
0 0.6 0 0.7
0 0.6 0
0.2
0 0.4
0
0.3
0 0.3
0 0.4
0 0.4
0 0.4 0.3
0
0.2
0 0.2 0.2
0
0 0 0 0 0.1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.1
0.1
0 0
0 0
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Dari grafik di atas diketahui bahwa kepadatan nyamuk dari kelima wilayah
kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura, ada di wilayah kerja
Pelabuhan Laut Sarmi yaitu pada bulan Juli di daerah Perimeter (2,4) dan
di wilayah Pelabuhan Laut Jayapura pada bulan Maret di daerah Buffer
(1,7).
Grafik 5.b.2
Distribusi Pengamatan Nyamuk Dewasa (MBR) Daerah Perimeter & Buffer
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Jayapura Sentani Sarmi Skouw Wamena
4 4
00.4 00.3 00.4 00.3 0.4 0.5 0.3 00.4 00.3 0.3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Perimeter
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Buffer
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Grafik 5.b.3
Distribusi Pengendalian Nyamuk Dewasa
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Jayapura Sentani Sarmi Skouw
15
8 8
3 3 3
2
0000 0000 000 0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0 0 0 00
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
5
4 44
3 3 3 333 33 3 3 3
2 2 2 22 2 2 22
1 11 1 1 1 11 111 11 1 1
Rendah Sedang Rendah Sedang Tinggi Rendah Tinggi Rendah Sedang Rendah Sedang
Jayapura Sentani Sarmi Skouw Wamena
52
42 Jayapura
Sentani
27 25 27 28
21 20 19 20 22 22 22 2319 20 Sarmi
16 18 1617
1212 11129 15 15
99 121515 15
910
1514 15
10 10
15
109 12 15 910
67 6 6 6 Skouw
0 0 0 0 0 0
Wamena
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
8 8 8
7
6 6 6 6
5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 44 44 4
3 3 3 33 3 3 3 3 3 33 3
2 2 2 2 22 2 22
1 1 11 1 1 11 1 11 1
00000000000000 00 0000 000 00 0000 000 00 00000 000 00 000000000 00 00000 000 00 00000 00 00 00000 00 00 00000 000 00000 00 00 00000 000000 000000000
E. ANALISA SWOT
1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki seksi Pengendalian Resiko Lingkungan adalah:
a. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2348/MenKes/Per/IV/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan khususnya tugas
pokok dan fungsi seksi Pengendalian Risiko Lingkungan.
b. International Health Regulation (IHR) tahun 2005
2. Weakness (Kelemahan)
a. Tenaga : Terbatasnya tenaga teknis di seksi Pengendalian Risiko
Lingkungan tidak sebanding dengan luas wilayah kerja.
b. Sarana : Kurangnya sarana penunjang kegiatan PRL (alat pengukur
pencemaran Air laut dan tanah, alat pengukur kualitas udara dan alat
pengukur tingkat kebisingan yang perlu dikalibrasi secara berkala, sarana
dan fasilitas di Lab Kesehatan Lingkungan dan Lab Entomologi dan
peralatan ke wilker)
c. Pengembangan SDM : Tenaga teknis di seksi Pengendalian Risiko
Lingkungan perlu mengikuti pelatihan/diklat teknis yang berhubungan
dengan tupoksi seksi Pengendalian Risiko Lingkungan.
3. Opportunity (Kesempatan)
a. Untuk memantapkan pelaksanaan program pengawasan dan cegah tangkal
faktor risiko lingkungan.
b. Anggaran kantor dapat direalisasikan guna menunjang kegiatan
pengendalian risiko lingkungan.
c. Untuk meningkatkan kinerja petugas (peningkatan sumber daya manusia)
baik petugas fungsional maupun non fungsional melalui kesempatan
pengembangan SDM.
4. Treat (Ancaman)
a. Dengan tingginya angka kepadatan jentik, baik House Index (HI),maupun
Container Index (CI), dan Breteau Index (BI) di Pelabuhan Laut Jayapura, di
Wilker Bandar Udara Sentani, di wilayah Pelabuhan Laut Sarmi, di wilker
PLBD Skouw dan di Bandar Udara Wamena, berpeluang munculnya penyakit
berbasis lingkungan seperti Malaria, DBD, Chikungunya, Filariasis dan
lainnya.
b. Masih terdapatnya E. Coli dan Coliform pada sampel air bersih yang
diperiksa, hal ini berpeluang munculnya penyakit menular yang berpotensi
KLB seperti diare/kolera.
c. Masih ada Tempat Pengolahan Makanan yang tidak memenuhi syarat : lokasi
bangunan dan fasilitasnya, tidak kedap serangga dan tikus, penyediaan air
bersih serta Penjamah makanan yang selalu berganti dan tidak pernah
mengikuti kursus Pengolahan Makanan, hal ini berpeluang juga munculnya
penyakit menular yang tertular melalui makanan seperti penyakit Typhus,
diare/kolera dll.
d. Masih belum terpenuhi syarat kualitas lingkungan seperti pemeriksaan
kualitas limbah air laut dan kebisingan yang berpotensi menimbulkan
gangguan pada masyarakat jika tidak mendapat perhatian.
e. Kinerja petugas dinilai kurang maksimal.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tentang tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan
oleh seksi Pengendalian RIsiko Lingkungan selama bulan Januari s/d Desember
tahun 2018 di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengawasan penyediaan air bersih yang berjumlah 1494 sampel di wilayah
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura (Pelabuhan Laut Jayapura,
Bandar Udara Sentani, Pelabuhan Laut Sarmi, PLBD Skouw, Bandar Udara
Wamena), secara fisik (warna, rasa dan bau) 1489 sampel memenuhi syarat,
sedangkan 3 sampel tidak memenuhi syarat di wilayah Pelabuhan Laut
Sarmi.
Hasil pengawasan sampel secara kimia (pH, Sisa Chlor) yang berjumlah
1131 di wilayah kerja (Pelabuhan Laut Jayapura, Bandara Sentani,Pelabuhan
Laut Sarmi dan PLBD Skouw, Bandar Udara Wamena) masih ada 5 sampel
yang tidak memenuhi syarat di wilayah kerja Bandar Udara Wamena dan
Pelabuhan Laut sarmi, sehingga baik air yang diperiksa secara fisik maupun
secara kimia masih perlu dipantau kualitasnya.
Hasil pengawasan bakteriologis air bersih dan air minum masih bekerja sama
dengan Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Jayapura, BBLK Makassar
dan Jakarta, sehubungan dengan hasil pemeriksaan tersebut, ada 195
sampel yang memenuhi syarat dan 90 sampel (sampel air minum dan
sampel air bersih) yang tidak memenuhi syarat, maka petugas Kantor
Kesehatan Pelabuhan kelas II Jayapura telah berupaya untuk memberikan
pembinaan kepada konsumen dan petugas pengelola air bersih, baik yang
bersumber dari PDAM maupun sumber lainnya, guna mencegah terjadinya
penyakit yang berpotensi wabah.
2. Pengawasan tempat pengolahan makanan pada bulan Januari s/d Desember
tahun 2018 masih ditemukan TPM yang hasil pemeriksaan sanitasinya tidak
baik dan pengawasan makanan (sampel bakteriologis), pengawasan
peralatan (sampel usap alat) dan pengawasan penjamah makanan (sampel
Rectal swab dan usap tangan bekerjasama dengan Balai Laboratorium
Kesehatan Daerah Jayapura, sehubungan dengan hasil pemeriksaan masih
ada yang tidak memenuhi syarat khususnya sampel makanan, maka petugas
seksi pengendalian resiko lingkungan telah memberikan saran perbaikan
kepada pemilik / pengelola TPM, agar tidak terjadi penyakit yang ditularkan
melalui makanan.
3. Pengawasan sanitasi lingkungan gedung/bangunan pada bulan Januari s/d
Desember 2018 sebanyak 159 kali, namun ada 1 HSGB yang tidak
memenuhi syarat.
4. Pengukuran terhadap pencemaran udara sebanyak 37 kali memperlihatkan
bahwa suhu, RH, CO, CO2, VOC di Pelabuhan Laut Jayapura memenuhi
syarat.
5. Pengukuran terhadap Tingkat Kebisingan sebanyak 69 kali memperlihatkan
bahwa masih ditemukan lokasi pengukuran yang melebihi Nilai Ambang
Batas Kebisingan sebanyak 6 lokasi pengukuran.
6. Pengawasan limbah (air laut) memperlihatkan hasil yang belum memenuhi
syarat sepanjang tahun 2018. Telah diberikan rekomendasi hasil pengujian
kepada Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan serta PT. Pelindo IV
sebagai pengelola pelabuhan.
7. Hasil pengamatan jentik nyamuk di lima wilayah kerja masih tergolong tinggi,
baik HI, CI, BI yaitu di Pelabuhan Laut Jayapura, Bandar Udara Sentani,
Pelabuhan Laut Sarmi, PLBD Skouw, Bandar Udara Wamena. Untuk
menekan tingginya index jentik telah dilakukan tindakan pengendalian berupa
penaburan larvasida (abatesasi) dan penyuluhan door to door. Selain
pengamatan jentik nyamuk itu, seksi Pengendalian Resiko Lingkungan juga
telah melakukan pengamatan nyamuk dewasa dan pengendalian nyamuk
dewasa dengan pengasapan (fogging).
8. Pengawasan kepadatan lalat pada bulan Januari s/d Desember 2018, tidak
terdapat kepadatan lalat yang berkategori sangat tinggi di 5 wilayah kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura.
9. Pengamatan tikus dilakukan dengan cara pemasangan perangkap (trapping),
seperti di gudang, Kantor dan TPM di daerah perimeter dan buffer. Dari hasil
pengamatan tikus tersebut diketahui jenis-jenis tikus yang tertangkap.
10. Pengawasan sanitasi alat angkut berjumlah 850 kapal: 832 kapal , kategori
baik dan 18 Kapal kategori tidak baik, sedangkan pemeriksaan sanitasi
pesawat selama bulan Januari s/d Desember 2018 sebanyak 254 pesawat:
semuanya kategori baik. Sedangkan tindakan disinseksi dilakukan untuk
kapal yang ditemukan vektor (kecoa) 1 kali pada bulan Februari dan Fumigasi
1 kali pada bulan Maret.
11. Pengamatan jentik harus dilakukan secara terus menerus agar mendapatkan
hasil yang dipersyaratkan IHR yaitu perimeter HI, CI, BI =0 dan buffer HI, CI,
BI =≤1%, karena itu seksi Pengendalian Risiko Lingkungan telah melakukan
pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan dan pelatihan untuk
menjadi Juru pemantau jentik (1 rumah 1 jumantik).
12. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan hidup sehat dan berperilaku
sehat, melalui pemicuan (STBM).
13. Jejaring kerja dan kemitraan di bidang Pengendalian Risiko Lingkungan telah
berjalan melalui koordinasi dengan lintas sektor maupun lintas program,
melalui sosialisasi Tupoksi KKP Jayapura, sosialisasi Pencegahan dan
Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit, dan Desiminasi
Informasi Bidang PRL kepada lintas sektor dan mitra kerja.
G. SARAN
1. Sehubungan dengan hasil pemeriksaan bakteriologis yang tidak memenuhi
syarat (terdapat E. Coli dan Coliform), maka dibutuhkan kerjasama yang lebih
baik lagi antara PDAM, PT. Pelindo, UPBU Kelas I Sentani, UPBU Wamena,
Administrator PLBN Skouw dan KSOP Sarmi sebagai pengelola air bersih
dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura dalam upaya
peningkatan kualitas air bersih di pelabuhan, Bandara dan Pos lintas Batas
Negara. Di samping kerjasama dengan instansi terkait, Pengelola air bersih,
Kantor Kesehatan Pelabuhan Jayapura juga perlu meningkatkan sumber
daya manusia melalui pelatihan-pelatihan.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan para pemilik/pengelola dan penjamah
makanan perlu dilakukan pelatihan bagi penjamah makanan tentang prinsip-
prinsip hygine sanitasi pangan di semua wilayah kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Jayapura.
3. Sehubungan dengan pengukuran tingkat kebisingan dan pengawasan limbah
yang masih ditemukan yang tidak memenuhi syarat, Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Jayapura perlu meningkatkan kinerja secara internal dan
kerjasama dengan instansi terkait.
4. Sebagai upaya pengendalian vektor (jentik, nyamuk, lalat/kecoa, tikus/pinjal)
di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura, diperlukan
dukungan dan peran aktif dari lintas sektor yang ada di Pelabuhan, Bandar
Udara dan PLBN.
5. Perlu adanya penambahan tenaga, dan pengembangan SDM melalui
pelatihan-pelatihan guna memaksimalkan kegiatan-kegiatan seksi
Pengendalian Risiko Lingkungan.