Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN SEKSI PENGENDALIAN RESIKO LINGKUNGAN

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II JAYAPURA


TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Kantor Kesehatan Pelabuhan Jayapura merupakan unit pelaksana teknis dari
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertanggungjawab kepada Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengemban tugas pokok dan fungsi
dalam cegah tangkal penyakit karantina dan penyakit menular berpotensi wabah.
Berkembangnya teknologi alat angkut yang semakin cepat membuat jarak antar
negara menjadi semakin dekat dan waktu tempuh yang semakin singkat, sehingga
mobilitas orang dan barang semakin cepat melebihi masa inkubasi penyakit menular ;
kondisi tersebut berpengaruh terhadap risiko penularan penyakit secara global. Oleh
karena itu Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura dituntut mampu memutus
rantai penularan penyakit dan menangkal resiko kesehatan yang masuk dari negara
lain dengan melakukan tindakan tanpa menghambat perjalanan dan perdagangan.
Upaya pengendalian risiko lingkungan bertujuan untuk membuat wilayah lingkungan
pelabuhan dan alat angkut tidak menjadi sumber penularan penyakit dan bukan sebagai
habitat tempat perkembangbiakan kuman dan vektor penular penyakit.
Untuk mencapai maksud tersebut, maka Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Jayapura perlu melakukan pengawasan faktor resiko lingkungan
baik di lingkungan pelabuhan laut , bandara dan pos lintas batas darat (negara),
maupun alat angkut sehingga lingkungan pelabuhan serta alat angkut itu, cocok untuk
hidup sehat. Kegiatan pengendalian faktor risiko lingkungan merupakan salah satu
upaya mencegah penyebaran penyakit karantina dan penyakit potensial wabah melalui
pemutusan mata rantai penularan penyakit kepada masyarakat luas secara profesional
dan kegiatan yang dilakukan dapat dinilai dan di pertanggungjawabkan.

B. TUPOKSI SEKSI PENGENDALIAN RESIKO LINGKUNGAN


Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
2348/MenKes/Per/IV/2011 tugas pokok dan fungsi seksi pengendalian risiko lingkungan
adalah sebagai berikut:
1. Pengawasan penyediaan air bersih, serta pengamanan makanan minuman.
2. Hygiene dan sanitasi lingkungan gedung/bangunan
3. Pengawasan pencemaran udara, air dan tanah
4. Pemeriksaan dan Pengawasan hygiene dan sanitasi kapal/pesawat/alat transportasi
lainnya dilingkungan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara
5. Pemberantasan serangga penular penyakit, tikus dan pinjal di lingkungan bandara,
pelabuhan dan lintas batas negara
6. Kajian dan pengembangan teknologi di seksi pengendalian risiko lingkungan
bandara, pelabuhan dan lintas batas negara
7. Pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian resiko lingkungan bandara,
pelabuhan dan lintas batas negara
8. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengendalian risiko lingkungan
bandara, pelabuhan dan lintas batas negara
9. Menyusun laporan seksi pengendalian resiko lingkungan.

C. SASARAN PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Pelabuhan Laut Jayapura
2. Bandar Udara Sentani
3. Pelabuhan Laut Sarmi
4. Bandar Udara Wamena
5. PLBDN Skouw

D. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN SEKSI PENGENDALIAN RISIKO LINGKUNGAN


1. Pengawasan Penyediaan air bersih, serta pengamanan makanan dan
minuman
a. Pengawasan Penyediaan Air Bersih
Pengawasan penyediaan air bersih adalah pengawasan terhadap sarana
penyediaan air bersih mulai dari( sumber, sistim distribusi sampai kepada
konsumen) dan pemeriksaan kualitas air secara: fisik (warna, rasa, bau), kimia
(pH, sisa Chlor) dan bakteriologis (E. Coli dan coliform). Hasil pengawasan dan
pemeriksaannya diberi rekomendasi perbaikan (sebagai tindak lanjut). Data hasil
pengawasan dan pemeriksaan penyediaan air bersih di Wilayah kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura adalah sebagai berikut:

1). Pemeriksaan Air Bersih secara Fisik

Grafik 1.a.1
Distribusi Pemeriksaan Air Secara Fisik
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel.Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel.Laut Sarmi PLBDN Skouw

64 63 65 66
56 57 56 58
51 50
47

30 31 30 29
24 27 24 26 24 24 25
24
23

00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00
T.Baik
T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik
Baik
Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Dari grafik di atas diketahui bahwa jumlah sampel air yang diperiksa secara
fisik pada bulan Januari – Desember tahun 2018 sebanyak 1494 sampel (
Pelabuhan Laut Jayapura sebanyak 658 sampel, wilayah kerja Bandar Udara
Sentani 316 sampel, wilayah kerja Pelabuhan Laut Sarmi 343 sampel, wilayah
kerja PLBD Skouw 67 sampel dan wilayah kerja Bandar Udara Wamena 110
sampel) dengan hasil 1489 sampel baik dan 3 sampel tidak baik.

2). Pemeriksaan Air Bersih secara Kimia

Grafik 1.a.2
Distribusi Pemeriksaan Air Secara Kimia
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel.Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel.Laut Sarmi PLBDN Skouw

64 63 65 66
56 57 56 58
51 47 50

30 31 30 29 27
24 24 26 24 24 25
24
11 11 15 11
8 9 9 10 6 6 6 6
00 000 002 000 000 000 000 000 000 000 000 000
T.Baik
T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik
Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa sampel air yang diperiksa secara
kimia pada bulan Januari s/d Desember tahun 2018 berjumlah 1131 (Pelabuhan
Laut Jayapura sebanyak 658 sampel,wilayah kerja Bandar Udara Sentani
sebanyak 293, Pelabuhan Laut Sarmi sebanyak 3 sampel, wilayah kerja PLBD
Skouw 67 sampel, dan Bandar Udara Wamena sebanyak 1100 sampel, dengan
hasil 1487 sampel Baik dan 5 sampel Tidak Baik.

3). Pemeriksaan Air Bersih dan Minum secara Bakteriologis

Grafik 1.a.3
Distribusi Pemeriksaan Air Secara Bakteriologis
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel.Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel.Laut Sarmi PLBDN Skouw
32
26 28

15 17
9 8 8 8 7 99
4 6 4 2 6
3 34 1 00 3
0 0 0 0 0 0 00 00 00 00 0 0 0 0 0 00 0 0 0
T.Baik

T.Baik
T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik
Baik
Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa pada bulan Januari s/d Desember
2018 dilakukan pengambilan sebanyak 285 sampel, untuk pemeriksaan secara
bakteriologis ; yaitu 166 sampel di wilayah Pelabuhan Laut Jayapura dengan
hasil : 129 sampel memenuhi syarat dan 37 sampel tidak memenuhi syarat , 38
sampel di wilayah Bandar Udara Sentani dengan hasil 14 sampel memenuhi
syarat dan 24 sampel tidak memenuhi syarat, 31 sampel di wilayah kerja
Pelabuhan Laut Sarmi dengan hasil: 4 sampel memenuhi syarat dan 27 sampel
tidak memenuhi syarat, 46 sampel di wilayah PLBD Skouw dengan hasil : 44
sampel memenuhi syarat dan 2 sampel tidak memenuhi syarat, 4 sampel di
wilayah Bandar Udara Wamena dengan hasil : 4 sampel memenuhi syarat.

b. Pengamanan Makanan dan Minuman


Pengawasan makanan minuman adalah upaya melindungi makanan minuman
yang meliputi pengawasan sanitasi tempat pengolahan makanan (TPM),
pengawasan kualitas makanan (pemilihan bahan baku, penyimpanan bahan
baku, pengolahan makanan, penyajian, pengangkutan), ketentuan peralatan (
(pencucian peralatan, pengeringan dan penyimpanan), personal hygiene
penjamah makanan, dari kemungkinan tercemar oleh bahan-bahan kontaminasi,
serta perlindungan masyarakat dari penyakit dan faktor resiko yang ditimbulkan
oleh makanan minuman, baik yang dikonsumsi di kapal, pesawat maupun di
lingkungan Pelabuhan, Bandara dan pos lintas batas negara. Data hasil
pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan di wilayah kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Jayapura adalah sebagai berikut:

1). Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan


Pada bulan Januari s/d Desember tahun 2018 telah dilakukan pengawasan
Tempat Pengolahan Makanan sebanyak 668 TPM, sebagai berikut:
Di wilayah kerja Pelabuhan Laut Jayapura sebanyak 78 , dengan hasil 70
TPM baik dan 8 TPM tidak baik, di wilayah kerja Bandar Udara Sentani
sebanyak 308, dengan hasil 298 TPM baik dan 10 TPM tidak baik,di wilayah
kerja Bandar Udara Wamena sebanyak 111 , dengan hasil 87 TPM baik dan
24 TPM tidak baik, di wilayah kerja Pelabuhan Laut Sarmi sebanyak 96,
dengan hasil 96 TPM baik, di wilayah kerja PLBD Skouw sebanyak 75,
dengan hasil 54 TPM baik dan 21 TPM tidak baik, Hasil pengawasan tempat
pengolahan makanan dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 1.b.1
Distribusi Inspeksi Sanitasi TPM
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel Laut Sarmi PLBN Skouw
28 27 27 27
23 23 23 24 24 24 24 24

10 11
89 9 98 910 9 109
8 97 9 10
7 78 67 6 7 6 7 6 7 6 6 6 6 6
5 5 5 5
34 4
22 3 24 4 3 24 2 32 4 3 3 2 4
2 1
4 4 4 3 4 4
00000 0 00 00 00 1
0 0 01 1 1
00 000 0000 00001 00000 00000
T.Baik
T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik
Baik

T.Baik
Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

2). Pemeriksaan Sampel Makanan secara Organoleptik


Grafik 1.b.2
Distribusi Pemeriksaan Sampel Makanan Secara Organoleptik
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena PLBN Skouw
48 50
41

18 17 21
16
13
10 69 10 6 6 6 6
0 10 0 00 0 000 00 0 0 00

T.Baik
T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik
Baik
Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik
Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

Dari grafik di atas diketahui bahwa ada sampel makanan yang diperiksa
secara Organoleptik pada bulan Januari s/d Desember tahun 2018 , yaitu : di
wilayah kerja Pelabuhan Laut Jayapura sebanyak 47 sampel, hasilnya semua
baik.

3). Pemeriksaan Sampel Makanan secara Bakteriologis

Grafik 1.b.3
Distribusi Pemeriksaan Bakteriologis Sampel Makanan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel Laut Sarmi PLBN Skouw
4140
32

1717 1517
14
9 9 9 10 10
5 7
3 200
000 000 00 00000 00000 00 0 00020 00 000

Baik T.Baik Baik T.Baik Baik T.Baik Baik T.Baik Baik T.Baik
Maret Juli Agust Nov Des

Dari grafik di atas diketahui bahwa ada 259 sampel makanan yang diperiksa
secara bakteriologis pada bulan Januari s/d Desember tahun 2018 , yaitu : di
wilayah kerja Pelabuhan Laut Jayapura sebanyak 97 sampel ( 87 sampel
hasilnya baik dan 10 sampel hasilnya tidak baik), di wilayah kerja Bandar
Udara Sentani 70 sampel ( 51 sampel hasilnya baik dan 19 sampel yang
hasilnya tidak baik),di wilayah Wamena 15 sampel, dengan hasil semua baik,
di wilayah kerja Pelabuhan Laut Sarmi sebanyak 36 sampel ( 34 sampel
hasilnya baik dan 2 sampel hasilnya tidak baik), di wilayah kerja PLBD Skouw
41 sampel yang hasilnya semua baik.
4).Pemeriksaan Sampel Usap Alat

Grafik 1.b.4
Distribusi Pemeriksaan Bakteriologis Sampel Usap Alat
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel Laut Sarmi PLBN Skouw

44

30
23
19 21 20
16

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Baik T.Baik Baik T.Baik Baik T.Baik


Maret Juli Nov

Dari grafik di atas diketahui bahwa ada 173 sampel makanan yang diperiksa
secara bakteriologis pada bulan Januari s/d Desember tahun 2018 , yaitu : di
wilayah kerja Pelabuhan Laut Jayapura sebanyak 67 sampel , di wilayah kerja
Bandar Udara Sentani 16 sampel ,di wilayah Wamena 20 sampel, di wilayah
kerja Pelabuhan Laut Sarmi 49 sampel, dandi wilayah kerja PLBD Skouw 21
sampel dengan hasil semuanya baik.

5).Pemeriksaan Sampel Rectal Swab

Grafik1.b.5
Distribusi Pemeriksaan Bakteriologis Sampel Rectal Swab
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pel Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel Laut Sarmi PLBN Skouw

18 19

13

8 9

4 33
0 000 00000 000 00000 00 00000 00 0 00000

Baik T.Baik Baik T.Baik Baik T.Baik Baik T.Baik


Maret Juli Agust Nov

Dari grafik di atas diketahui bahwa ada 73 sampel rectal Swab yang diperiksa
secara bakteriologis pada bulan Januari s/d Desember tahun 2018 , yaitu : di
wilayah kerja Pelabuhan Laut Jayapura sebanyak 22 sampel, di wilayah kerja
Bandar Udara Sentani 21 sampel, di wilayah kerja Bandar Udara Wamena 13
sampel, di wilayah kerja Pelabuhan Laut Sarmi9 sampel, dan di wilayah PLBN
Skouw 8 sampel, dengan hasil semuanya baik.
2. Hygiene dan sanitasi Lingkungan Gedung / Bangunan
Pada bulan Januari s/d Desember 2018 telah dilakukan pengawasan hygiene
sanitasi gedung (Terminal, Hotel, Kantor, Mesjid, Panti Pijat) sebanyak 159 kali
yaitu: di wilayah kerja Pelabuhan laut Jayapura 40 kali dengan hasil 39 baik dan 1
tidak baik, di wilayah kerja Bandar Udara Sentani 73 kali dengan semua hasilnya
baik, di wilayah kerja PLBD Skouw 20 kali dengan hasil baik, wilayah kerja
Pelabuhan Laut Sarmi 25 kali dengan hasil baik, di wilayah Bandar Udara Wamena
1 kali dengan hasil baik. Data hasil pengawasan hygiene sanitasi gedung dapat
dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 2.1
Distribusi Pengawasan dan Pemeriksaan Sanitasi dan Hygiene
Lingkungan Gedung/Bangunan Umum
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
7
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
5 5 5
4 4 4 44
3 3 3 3
2 2 22 22 22 22 2 2 22 2 2 22
1 1 1
0 00000 0 0000 00000 0 00000 0 00000 00 00000 0 00000 0 000000 0 000000 0 000000 0 000000 0 00000
T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik
Baik
Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Pel.Laut Jayapura Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena Pel.Laut Sarmi PLBDN Skouw

3. Pengawasan pencemaran udara, air dan tanah


a. Pengawasan Udara
Pada bulan Januari s/d Desember tahun 2018 telah dilaksanakan
pengawasan pencemaran terhadap udara. Pemeriksaan pencemaran
udara dengan parameter yang diambil; Suhu, RH, H2S, CO, CO2, VOC
dilakukan 37 kali di wilayah kerja Pelabuhan Laut Jayapura dengan hasil,
semua parameter yang diambil memenuhi syarat. Hasil pengawasan
kualitas udara dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 3.a.1
Distribusi Pengukuran Kualitas Udara
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Pelabuhan Laut Jayapura Bandar Udara Sentani
4
4
3
2 2 22 22 22 22 22 22 22 2 22 22
2
1
0 00 0 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00
0 T.Baik
T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik

T.Baik
Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

b. Kebisingan
Pengukuran kebisingan telah dilakukan di Pelabuhan Laut Jayapura 69
titik pengukuran, dengan hasil: 63 titik Baik dan 6 titik Tidak Baik
Sedangkan di Bandar Udara Sentani 99 titik dengan hasil Baik. Hasil
pengukuran tingkat kebisingan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Grafik 3.b.1
Distribusi Pengukuran Kebisingan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
15

10
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
7
6
5 5
4 4 4
2 2 2
1 1 1
0 0 0 00 00 00 00 0 00 0 0 00 00 00
Baik
Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Pelabuhan Laut Jayapura Bandar Udara Sentani

c. Pengawasan Limbah (air laut)


Pengawasan limbah (air laut) di Pelabuhan Laut Jayapura dilakukan 3 kali
dengan jumlah sampel diperiksa sebanyak 15 sampel air laut, hasil pengawasan
semua titik pengambilan sampel air laut tidak memenuhi syarat karena ada
terdapat beberapa parameter pengujian yang melebihi nilai ambang batas yang
dipersyaratkan. Hasil pemeriksaan sampel limbah air laut dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Grafik 3.c.1
Distribusi Pengawasan Limbah (Air Laut)
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
5 5 5

BAIK
TIDAK BAIK

00 00 0 00 00 00 00 0 00 00 00 0

JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT SEPT OKT NOV DES

PELABUHAN LAUT JAYAPURA

4. Pemeriksaan dan pengawasan Hygiene dan sanitasi kapal/pesawat/alat


transportasi lainnya dilingkungan Bandara, Pelabuhan dan Lintas batas
Darat Negara.
Pengawasan sanitasi alat angkut mencakupi semua bagian yang ada pada
alat angkut, supaya alat angkut tersebut bebas dari faktor resiko penularan
penyakit, sehingga layak untuk mengangkut atau didiami orang. Data
pemeriksaan sanitasi alat angkut pada bulan Januari s/d Desember 2018
adalah sebagai berikut:

a. Pemeriksaan dan Pengawasan Sanitasi Kapal

Grafik 4.a.1
Distribusi Pemeriksaan Sanitasi Kapal
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
55 56
53 52 53
50 50
47 45
40 40

28 26 27
23 25 23
21 22 2123
16 18 18

7
10 20 3 10 21
00 00 00 00 01 00 00
T.Baik
Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik

T.Baik
Baik
T.Baik
Baik

Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Pel.Laut Jayapura Pel.Laut Sarmi


Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa pada bulan Januari s/d Desember
2018 kapal- kapal yang diperiksa di wilayah kerja Pelabuhan Laut Jayapura
berjumlah 575 kapal, dengan hasil baik 562 kapal dan tidak baik 13 kapal,
dan di wilayah kerja Pelabuhan Laut Sarmi berjumlah 275kapal, dengan hasil
baik 270 kapal dan tidak baik 5 kapal.

b. Pemeriksaan dan Pengawasan Sanitasi Pesawat


Pada bulan Januari s/d Desember 2018 pesawat-pesawat yang diperiksa
pada wilayah kerja Bandar Udara Sentani berjumlah 254 pesawat dengan
hasil semuanya baik, pada wilayah kerja Bandar Udara Wamena berjumlah
86 pesawat dengan hasil baik. Hasil pemeriksaan dan pengawasan sanitasi
pesawat dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 4.b.1
Distribusi Pemeriksaan Sanitasi Pesawat
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
27
24 24 24 24 24
20 20 20
15 16 16

9 8 8 8 8 8 8 8
6 7
4 4
00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00
Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik

T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik
Baik
T.Baik

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Bandar Udara Sentani Bandar Udara Wamena

c. Tindakan Disinseksi Kapal


Pada bulan Januari s/d Desember 2018 telah dilakukan 1 (satu) kali
disinseksi kapal di Pelabuhan Laut Jayapura pada bulan Februari dan pada
bulan Maret dilakukan 1(satu) kali tindakan Fumugasi. Data dapat dilihat
pada grafik di bawah ini:

Grafik 4.c.1
Distribusi Kegiatan Desinseksi & Fumigasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Fumigasi

Fumigasi

Fumigasi

Fumigasi

Fumigasi

Fumigasi

Fumigasi

Fumigasi

Fumigasi

Fumigasi

Fumigasi

Fumigasi
Desinseksi

Desinseksi

Desinseksi

Desinseksi

Desinseksi

Desinseksi

Desinseksi

Desinseksi

Desinseksi

Desinseksi

Desinseksi

Desinseksi

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
5. Pemberantasan serangga penular penyakit, tikus dan pinjal dilingkungan
Bandara, Pelabuhan dan Lintas Batas Negara
a. Pemberantasan serangga penular penyakit (Jentik dan nyamuk
Dewasa)
Kegiatan Pengawasan terhadap upaya pengamatan dan pengendalian
bertujuan untuk menurunkan populasi atau memberantas vektor dan
binatang penular penyakit. Seksi pengendalian risiko lingkungan melakukan
kegiatan survei jentik ke tempat penampungan air atau container, yang
digunakan masyarakat sebagai tempat penampungan air. Jika HI (house
index) di daerah Perimeter di atas 0 % dan HI daerah Buffer lebih dari 1%
serta angka kepadatan di buffer Breteau Index di atas 50, maka dilakukan
pengendalian. Hasil kegiatan di lima wilayah kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Jayapura adalah sebagai berikut:

1). Bangunan Diperiksa daerah Perimeter

Grafik 5.a.1
Distribusi Bangunan Diperiksa Wilayah Perimeter
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018

Jayapura Sentani Sarmi Skouw Wamena


86
62
55 54
41 46 4142 41 40
32 3130 3636 3837 38
30 31 3024 31 2725
23 21
15 13 15 13 14 8 15 15 15 15 15 16
6 5 6 3 2 5 7 5 40 0 0 7
0 0 0 00 0 0 0

Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Pada grafik di atas diketahui bahwa jumlah bangunan diperiksa daerah


perimeter di Pelabuhan Laut Jayapura terbanyak pada bulan
September (86 bangunan), di wilayah Bandar Udara Sentani terbanyak
pada bulan Februari (46 bangunan), di wilayah Pelabuhan Laut Sarmi
terbanyak pada bulan Oktober (37 bangunan), di wilayah PLBD Skouw
terbanyak pada bulan Desember (16 bangunan) dan di wilayah kerja
Bandar Udara Wamena terbanyak pada bulan Desember (7 bangunan).

2). Bangunan Diperiksa daerah Buffer


Grafik 5.a.2
Distribusi Bangunan Diperiksa Wilayah Buffer
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Jayapura Sentani Sarmi Skouw Wamena
67 68 67 68
55
50
44 40 40 42 44 40
39 39
32 34
27 29
20 22 2022
15 15 16 15 15 14 12
10 6 9 9 7
5 5
0 0 0 3 0 3 00 0 0 0 4 0 4 0 0 00 0 040 0 0

Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Pada grafik di atas diketahui bahwa jumlah bangunan diperiksa daerah


buffer di Pelabuhan Laut Jayapura terbanyak pada bulan Juli (68
bangunan), di wilayah Bandar Udara Sentani terbanyak pada bulan
Agustus (44 bangunan), di wilayah Pelabuhan Laut Sarmi terbanyak
pada bulan Januari (15 bangunan), di wilayah PLBD Skouw terbanyak
pada bulan Januari (20 bangunan) dan di wilayah kerja Bandar Udara
Wamena terbanyak pada bulan Januari (10 bangunan).

3). Container Diperiksa daerah Perimeter

Grafik 5.a.3
Distribusi Container Diperiksa Wilayah Perimeter
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Jayapura Sentani Sarmi Skouw Wamena
146

118
109 109
102
94 93
80 86 80
76 73 73 75 70 73 74 80 80
70
58 6462 58
54 55 54 514855
37 40 38 40
29 32 32 28 31
12 12 18 21 15 17 15
9 8 8
0 0 0 00 0 0 0 0 0 0

Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Pada grafik di atas diketahui bahwa jumlah container diperiksa daerah


perimeter di Pelabuhan Laut Jayapura terbanyak pada bulan Februari
(118 container), di wilayah Bandar Udara Sentani terbanyak pada bulan
Februari (146 container), di wilayah Pelabuhan Laut Sarmi terbanyak
pada bulan Januari (94 container), di wilayah PLBD Skouw terbanyak
pada bulan Desember(93 container) dan di wilayah kerja Bandar Udara
Wamena terbanyak pada bulan Desember (31 container).

4). Container Diperiksa daerah Buffer


Grafik 5.a.4
Distribusi Container Diperiksa Wilayah Buffer
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Jayapura Sentani Sarmi Skouw Wamena
302 289

193
172
142 144 156
120 123 110
105
71 71 73 76 83 74 71 71
52 45
30 27 2720 2716 2720 37 37 32 37 32 32 27
14 20 15
0 0 0 9 0 00 0 0 0 0 14 0 0 00 0 0 0 0 0

Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Pada grafik di atas diketahui bahwa jumlah container diperiksa daerah


buffer di Pelabuhan Laut Jayapura terbanyak pada bulan Maret (302
container), di wilayah Bandar Udara Sentani terbanyak pada bulan
Februari (144 container), di wilayah Pelabuhan Laut Sarmi terbanyak
pada bulan Januari (71 container), di wilayah PLBD Skouw terbanyak
pada bulan September (74 container) dan di wilayah kerja Bandar Udara
Wamena terbanyak pada bulan April (20 container).

5). House Index (HI) daerah perimeter

Grafik 5.a.5
House Indeks (HI) Daerah Perimeter
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018

80 Jayapura
60 60 62
50 Sentani
40 21
13 33 Sarmi
20 12 20
10 12 8 14 12 Skouw
5
2 7 1 7 3 7 4 3
0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Wamena

Pada grafik di atas diketahui bahwa House Index daerah perimeter di


Pelabuhan Laut Jayapura HI tertinggi pada bulan Maret (33%), di wilayah
Bandar Udara Sentani HI tertinggi pada bulan Maret (12%), di wilayah
Pelabuhan Laut Sarmi HI tertinggi pada bulan Juni (62%), di wilayah
PLBD Skouw HI tertinggi pada bulan Juni (14%) dan di wilayah kerja
Bandar Udara Wamena HI tertinggi pada bulan Maret (60%).
6). House Index (HI) daerah Buffer

Grafik 5.a.6
House Indeks (HI) Daerah Buffer
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018

80 Jayapura
67
60
Sentani
40 45 40
30 33 Sarmi
20 20 18 23 18
17
15 13 13 13 9 14 14 Skouw
7 5 5 8
5 5 2 5
0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Wamena

Pada grafik di atas diketahui bahwa House Index daerah Buffer di


Pelabuhan Laut Jayapura HI tertinggi pada bulan Maret (18%), di wilayah
Bandar Udara Sentani HI tertinggi pada bulan September (18%), di
wilayah Pelabuhan Laut Sarmi HI tertinggi pada bulan Januari (20%), di
wilayah PLBD Skouw HI tertinggi pada bulan Juli (45%) dan di wilayah
Bandar Udara Wamena HI tertinggi pada bulan Maret (67%).

7). Container Index (CI) daerah Perimeter

Grafik 5.a.7
Container Indeks (CI) Daerah Perimeter
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
120
100 33 Wamena
80 Skouw
60 16
40 0
8 Sarmi
40 38
20 0
7 22
0 0
2
20 Sentani
7 8 0
7
0 7
0 0
1 1 4
0 0
3 3 4
0 2
0 2
0
5 0
4 Jayapura
0 0 0 0 0
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Pada grafik di atas diketahui bahwa container index daerah perimeter di


Pelabuhan Laut Jayapura CI tertinggi pada bulan Januari (7%), di
wilayah Bandar Udara Sentani CI tertinggi pada bulan Maret (8%), di
wilayah Pelabuhan Laut Sarmi CI tertinggi pada bulan Maret (40%), di
wilayah PLBD Skouw CI tertinggi pada bulan Maret (16%) dan di wilayah
Bandar Udara Wamena CI tertinggi pada bulan Maret (33%).
Container Index (CI) daerah Perimeter

Grafik 5.a.7
Container Indeks (CI) Daerah Perimeter
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
120
100 33 Wamena
80 Skouw
60 16
40 0
8 Sarmi
40 38
20 0
7 22
0 0
2
20 Sentani
7 8 0
7
0 7
0 1
0 1 4
0 3
0 3 4
0 2
0 2
0
5 4
0 Jayapura
0 0 0 0 0
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Pada grafik di atas diketahui bahwa container index daerah perimeter di


Pelabuhan Laut Jayapura CI tertinggi pada bulan Januari (7%), di
wilayah Bandar Udara Sentani CI tertinggi pada bulan Maret (8%), di
wilayah Pelabuhan Laut Sarmi CI tertinggi pada bulan Maret (40%), di
wilayah PLBD Skouw CI tertinggi pada bulan Maret (16%) dan di wilayah
Bandar Udara Wamena CI tertinggi pada bulan Maret (33%).

8). Container Index (CI) daerah buffer

Grafik 5.a.8
Container Indeks (CI) Daerah Buffer
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
150
Wamena
100 33 Skouw
43 11 Sarmi
50 0
54
0
35
13 0
27 0
8 Sentani
4 0
11 0
11 0
11 0
13 0
8 0
8 0
14
0 7
0 5
0 4
0
0 0 0
4
3
0 0
4
0 2
0
4 5 6
0 2
0 3
0 Jayapura
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Container Index daerah buffer di Pelabuhan Laut jayapura CI tertinggi


pada bulan Maret (54%), di wilayah Bandar Udara Sentani CI tertinggi
pada bulan September (13%), di wilayah Pelabuhan Laut Sarmi CI=0, di
wilayah PLBD Skouw CI tertinggi pada bulan Februari (35%) dan di
wilayah Bandar Udara Wamena pada bulan Januari (43%).
9). Breteau Index (BI) daerah Perimeter

Grafik 5.a.9
Breteau Indeks (BI) Daerah Perimeter
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
250
Wamena
200 80
150 Skouw
33
100 72 0
34 Sarmi
67
50 0
13
23 0
47 0
7
33 Sentani
13
0 14 0
14
0
13 0
14 1
0
3
22 0
25
0 2
0 2 0 3
0 4
0 1
0
4 1
0 0 0
Jayapura
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Pada grafik di atas diketahui bahwa daerah perimeter di Pelabuhan


Laut Jayapura BI tertinggi pada bulan September (22), di wilayah
Bandar Udara Sentani BI tertinggi pada bulan Maret (14), di wilayah
Pelabuhan Laut Sarmi BI tertinggi pada Bulan Maret (72), di wilayah
PLBD Skouw BI tertinggi pada bulan Februari (47) dan di wilayah kerja
Bandar Udara Wamena BI tertinggi pada bulan Maret(40).

10). Breteau Index (BI) daerah Buffer

Grafik 5.a.10
Breteau Indeks (BI) Daerah Buffer
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018

100
Wamena
0
112
60 Skouw
20
82
0 0
50 0
80 Sarmi
20 0
45 0
43
0
47 0
43
20 1
20 0
7 0
18 Sentani
18
0 0
20 1
8 21 0
5
17 15 0
13
5
0 8
0
1 0 5
0
0 5
0 0
5
0
Jayapura
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Pada grafik di atas diketahui bahwa daerah buffer di Pelabuhan laut


Jayapura BI tertinggi pada bulan Maret (82), di wilayah Bandar Udara
Sentani BI tertinggi pada bulan September (18), di wilayah Pelabuhan
Laut Sarmi BI tertinggi pada bulan Januari (20), di wilayah PLBD Skouw
BI tertinggi pada bulan Juli (112) dan di wilayah Bandar Udara Wamena
BI tertinggi pada bulan Maret (100).

11). Pengendalian Jentik

Pengendalian jentik dengan menaburkan larvasida (abate) pada


container yang digunakan sebagai wadah penampungan air
dilaksanakan berdasarkan hasil survei jentik (positif jentik, berpotensi
tempat perindukan). Pelaksanaan abatesasi yang dilakukan bulan
Januari s/d Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Grafik 5.a.11
Distribusi Pengendalian Jentik Nyamuk (Abatesasi)
kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Jayapura Sentani Sarmi Skouw Wamena
5.6
5
4

2.9
2.5 2.3
2 2 2
1.5 1.4 1.6 1.4
1 1 1 1 1 1 1 1.2 1 1 1
0.4 0.5
00 000 0.20 000 00.10 0 00 00 0 0.2 0 00 0 00 0 00 00000

Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

b. Pengamatan Nyamuk
1). Pengamatan Nyamuk Dewasa (MHD) Perimeter dan Buffer
Grafik 5.b.1
Distribusi Pengamatan Nyamuk Dewasa (MHD) Daerah Perimeter &
Buffer
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Jayapura Sentani Sarmi Skouw Wamena

0 2.4
0
1.7
0
0.4
0 0.2
0 0.1
0
0.3
0 1 0.9
1
0.8 0.1
0
0.8
0.3
0 0.5
0 0.6 0 0.7
0 0.6 0
0.2
0 0.4
0
0.3
0 0.3
0 0.4
0 0.4
0 0.4 0.3
0
0.2
0 0.2 0.2
0
0 0 0 0 0.1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.1
0.1
0 0
0 0
Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter
Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Dari grafik di atas diketahui bahwa kepadatan nyamuk dari kelima wilayah
kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura, ada di wilayah kerja
Pelabuhan Laut Sarmi yaitu pada bulan Juli di daerah Perimeter (2,4) dan
di wilayah Pelabuhan Laut Jayapura pada bulan Maret di daerah Buffer
(1,7).

2). Pengamatan Nyamuk Dewasa (MBR) Perimeter dan Buffer

Grafik 5.b.2
Distribusi Pengamatan Nyamuk Dewasa (MBR) Daerah Perimeter & Buffer
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Jayapura Sentani Sarmi Skouw Wamena

4 4

00.4 00.3 00.4 00.3 0.4 0.5 0.3 00.4 00.3 0.3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter

Perimeter
Buffer
Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Buffer

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Dari grafik di atas diketahui bahwa kepadatan nyamuk dari kelima


wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura ada di
wilayah kerja Pelabuhan Laut Sarmi, yaitu pada bulan Oktober di
perimeter (4) dan di daerah Buffer (4).

3). Pengendalian Nyamuk Dewasa


Pengendalian nyamuk dewasa dilaksanakan dengan menggunakan
mesin swing fog . Insektisida yang digunakan adalah cynoff campuran
dengan solar. Pelaksanaan pengendalian nyamuk dewasa dilaksanakan
sesuai peningkatan populasi nyamuk atau berdasarkan adanya kasus
penyakit Demam Berdarah atau Yellow Fever. Pelaksanaan
pengendalian nyamuk dewasa dilakukan di wilayah kerja Pelabuhan
Laut Jayapura pada bulan Maret seluas 2 hektar dan pada bulan April
seluas 3 hektar (2 Siklus), di wilayah kerja Bandar Udara Sentani pada
bulan April seluas 15 hektar (2 siklus) bulan November 8 hektar dan
bulan Desember 8 hektar, di wilayah kerja Pelabuhan Laut Sarmi tidak
dilakukan kegiatan pengendalian nyamuk dewasa, di wilayah kerja
PLBD Skouw pada bulan April seluas 3 ha (2 siklus) dan pada bulan
November seluas 3 hektar (siklus). Luas wilayah yang dilaksanakan
dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 5.b.3
Distribusi Pengendalian Nyamuk Dewasa
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Jayapura Sentani Sarmi Skouw
15

8 8

3 3 3
2
0000 0000 000 0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0 0 0 00

Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

C. Pengawasan Tingkat Kepadatan Lalat


Di wilayah kerja Pelabuhan Laut Jayapura kepadatan lalat, sedang pada
bulan November (4), di wilayah Bandar Udara Sentani kepadatan lalat,
sedang pada bulan Februari (4), di wilayah Pelabuhan Laut sarmi
kepadatan lalat, tinggi pada bulan Juli (5), di wilayah kerja PLBD Skouw
kepadatan lalat, rendahpada bulan (3), dan di wilayah kerja Bandar Udara
Wamena kepadatan lalat, rendah pada bulan Maret dan April(2)
Tingkat kepadatan lalat dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 5.c.1
Distribusi Kegiatan Pengamatan Lalat
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
5

4 44

3 3 3 333 33 3 3 3

2 2 2 22 2 2 22

1 11 1 1 1 11 111 11 1 1

0 00 0 00 00000000 0 000000 0 0 0 0 0000000 0 0 00 00000000 000000 00000 0 00 00 000000000000 0 00 00000 000000000000

Rendah Sedang Rendah Sedang Tinggi Rendah Tinggi Rendah Sedang Rendah Sedang
Jayapura Sentani Sarmi Skouw Wamena

d. Pengamatan dan pemberantasan tikus pinjal

1). Pemasangan Perangkap


Pelaksanaan pengawasan tikus/pinjal dilakukan dengan cara
pemasangan perangkap (trapping) setiap bulan di wilayah kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura, baik di lingkungan pelabuhan
maupun di gudang dan di tempat pengolahan makanan. Jumlah
perangkap yang dipasang dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 5.d.1
Distribusi Jumlah Perangkap Terpasang
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
80 77

52
42 Jayapura
Sentani
27 25 27 28
21 20 19 20 22 22 22 2319 20 Sarmi
16 18 1617
1212 11129 15 15
99 121515 15
910
1514 15
10 10
15
109 12 15 910
67 6 6 6 Skouw
0 0 0 0 0 0
Wamena
Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

2). Jenis-jenis Tikus Tertangkap


Jumlah tikus tertangkap pada bulan Januari s/d Desember tahun
2018 di lima wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II
Jayapura adalah 215 ekor, terdiri dari Ratus-ratus Diardi 119 ekor,
Ratus Norvegius 85 ekor dan Mus Musculus 4 ekor. Jenis tikus
tertangkap dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 5.d.2
Distribusi Jenis Tikus Tertangkap
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura
Tahun 2018
Jayapura Sentani Sarmi Skouw Wamena
10

8 8 8
7
6 6 6 6
5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 44 44 4
3 3 3 33 3 3 3 3 3 33 3
2 2 2 2 22 2 22
1 1 11 1 1 11 1 11 1
00000000000000 00 0000 000 00 0000 000 00 00000 000 00 000000000 00 00000 000 00 00000 00 00 00000 00 00 00000 000 00000 00 00 00000 000000 000000000

RRD RN MM RRD RN MM RRD RN MM RRD RN MM RRD RN MM RRD RN MM


Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

6. Kajian dan pengembangan teknologi di seksi Pengendalian Risiko


Lingkungan Bandara, Pelabuhan dan Lintas Batas Negara.

Pada periode Januari s/d Desember 2018, seksi Pengendalian Risiko


Lingkungan tidak melakukan kajian dan pengembangan tekhnologi.

7. Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan


Bandara, Pelabuhan dan Lintas Batas Negara.
Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan telah mengadakan:
a. Kegiatan In House Training Petugas KKP yang Mengawasi Sanitasi TPM,
dilaksanakan pada Bulan Maret 2018.
b. Kegiatan In House Training bagi Petugas Entomolog KKP Regional Papua
dan Papua Bara pada Bulan Mei 2018.

8. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di Bidang Pengendalian Risiko


Lingkungan Bandara, Pelabuhan dan Lintas Batas Negara.
Kegiatan ini sudah dilakukan:
a. Kegiatan Sosialisasi Hygiene Sanitasi Food Handler di Wilayah
Pelabuhan Laut Jayapura pada Bulan Februari, dan Wilayah Bandar
Udara Sentani pada Bulan Maret 2018.
b. Pertemuan Kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Wilayah
Bandar Udara Wamena pada Bulan Maret 2018.
c. Dengan melakukan koordinasi, baik dengan lintas Sektor maupun
dengan lintas Program dalam rangka pengendalian vektor dan Binatang
Pembawa Penyakit di Pelabuhan Laut Jayapura (Agustus), Bandar Udara
Sentani (September), Bandar Udara Wamena (November), Pelabuhan
Laut Sarmi (September), dan PLBN Skouw (November).
d. Evaluasi Penyelenggaraan Program Pelabuhan Sehat di Wilayah
Pelabuhan Laut Jayapura pada Bulan Desember.
e. Desiminasi dan Informasi Bidang PRL di Wilayah Pelabuhan Laut
Jayapura dan Bandara Sentani pada Bulan Desember.

9. Menyusun Laporan Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan


Penyusunan laporan kegiatan seksi pengendalian resiko lingkungan berupa
laporan:
- Laporan per kegiatan
- Laporan bulanan
- Laporan tahunan

E. ANALISA SWOT
1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki seksi Pengendalian Resiko Lingkungan adalah:
a. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2348/MenKes/Per/IV/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan khususnya tugas
pokok dan fungsi seksi Pengendalian Risiko Lingkungan.
b. International Health Regulation (IHR) tahun 2005

2. Weakness (Kelemahan)
a. Tenaga : Terbatasnya tenaga teknis di seksi Pengendalian Risiko
Lingkungan tidak sebanding dengan luas wilayah kerja.
b. Sarana : Kurangnya sarana penunjang kegiatan PRL (alat pengukur
pencemaran Air laut dan tanah, alat pengukur kualitas udara dan alat
pengukur tingkat kebisingan yang perlu dikalibrasi secara berkala, sarana
dan fasilitas di Lab Kesehatan Lingkungan dan Lab Entomologi dan
peralatan ke wilker)
c. Pengembangan SDM : Tenaga teknis di seksi Pengendalian Risiko
Lingkungan perlu mengikuti pelatihan/diklat teknis yang berhubungan
dengan tupoksi seksi Pengendalian Risiko Lingkungan.

3. Opportunity (Kesempatan)
a. Untuk memantapkan pelaksanaan program pengawasan dan cegah tangkal
faktor risiko lingkungan.
b. Anggaran kantor dapat direalisasikan guna menunjang kegiatan
pengendalian risiko lingkungan.
c. Untuk meningkatkan kinerja petugas (peningkatan sumber daya manusia)
baik petugas fungsional maupun non fungsional melalui kesempatan
pengembangan SDM.
4. Treat (Ancaman)
a. Dengan tingginya angka kepadatan jentik, baik House Index (HI),maupun
Container Index (CI), dan Breteau Index (BI) di Pelabuhan Laut Jayapura, di
Wilker Bandar Udara Sentani, di wilayah Pelabuhan Laut Sarmi, di wilker
PLBD Skouw dan di Bandar Udara Wamena, berpeluang munculnya penyakit
berbasis lingkungan seperti Malaria, DBD, Chikungunya, Filariasis dan
lainnya.
b. Masih terdapatnya E. Coli dan Coliform pada sampel air bersih yang
diperiksa, hal ini berpeluang munculnya penyakit menular yang berpotensi
KLB seperti diare/kolera.
c. Masih ada Tempat Pengolahan Makanan yang tidak memenuhi syarat : lokasi
bangunan dan fasilitasnya, tidak kedap serangga dan tikus, penyediaan air
bersih serta Penjamah makanan yang selalu berganti dan tidak pernah
mengikuti kursus Pengolahan Makanan, hal ini berpeluang juga munculnya
penyakit menular yang tertular melalui makanan seperti penyakit Typhus,
diare/kolera dll.
d. Masih belum terpenuhi syarat kualitas lingkungan seperti pemeriksaan
kualitas limbah air laut dan kebisingan yang berpotensi menimbulkan
gangguan pada masyarakat jika tidak mendapat perhatian.
e. Kinerja petugas dinilai kurang maksimal.

F. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tentang tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan
oleh seksi Pengendalian RIsiko Lingkungan selama bulan Januari s/d Desember
tahun 2018 di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengawasan penyediaan air bersih yang berjumlah 1494 sampel di wilayah
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura (Pelabuhan Laut Jayapura,
Bandar Udara Sentani, Pelabuhan Laut Sarmi, PLBD Skouw, Bandar Udara
Wamena), secara fisik (warna, rasa dan bau) 1489 sampel memenuhi syarat,
sedangkan 3 sampel tidak memenuhi syarat di wilayah Pelabuhan Laut
Sarmi.
Hasil pengawasan sampel secara kimia (pH, Sisa Chlor) yang berjumlah
1131 di wilayah kerja (Pelabuhan Laut Jayapura, Bandara Sentani,Pelabuhan
Laut Sarmi dan PLBD Skouw, Bandar Udara Wamena) masih ada 5 sampel
yang tidak memenuhi syarat di wilayah kerja Bandar Udara Wamena dan
Pelabuhan Laut sarmi, sehingga baik air yang diperiksa secara fisik maupun
secara kimia masih perlu dipantau kualitasnya.
Hasil pengawasan bakteriologis air bersih dan air minum masih bekerja sama
dengan Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Jayapura, BBLK Makassar
dan Jakarta, sehubungan dengan hasil pemeriksaan tersebut, ada 195
sampel yang memenuhi syarat dan 90 sampel (sampel air minum dan
sampel air bersih) yang tidak memenuhi syarat, maka petugas Kantor
Kesehatan Pelabuhan kelas II Jayapura telah berupaya untuk memberikan
pembinaan kepada konsumen dan petugas pengelola air bersih, baik yang
bersumber dari PDAM maupun sumber lainnya, guna mencegah terjadinya
penyakit yang berpotensi wabah.
2. Pengawasan tempat pengolahan makanan pada bulan Januari s/d Desember
tahun 2018 masih ditemukan TPM yang hasil pemeriksaan sanitasinya tidak
baik dan pengawasan makanan (sampel bakteriologis), pengawasan
peralatan (sampel usap alat) dan pengawasan penjamah makanan (sampel
Rectal swab dan usap tangan bekerjasama dengan Balai Laboratorium
Kesehatan Daerah Jayapura, sehubungan dengan hasil pemeriksaan masih
ada yang tidak memenuhi syarat khususnya sampel makanan, maka petugas
seksi pengendalian resiko lingkungan telah memberikan saran perbaikan
kepada pemilik / pengelola TPM, agar tidak terjadi penyakit yang ditularkan
melalui makanan.
3. Pengawasan sanitasi lingkungan gedung/bangunan pada bulan Januari s/d
Desember 2018 sebanyak 159 kali, namun ada 1 HSGB yang tidak
memenuhi syarat.
4. Pengukuran terhadap pencemaran udara sebanyak 37 kali memperlihatkan
bahwa suhu, RH, CO, CO2, VOC di Pelabuhan Laut Jayapura memenuhi
syarat.
5. Pengukuran terhadap Tingkat Kebisingan sebanyak 69 kali memperlihatkan
bahwa masih ditemukan lokasi pengukuran yang melebihi Nilai Ambang
Batas Kebisingan sebanyak 6 lokasi pengukuran.
6. Pengawasan limbah (air laut) memperlihatkan hasil yang belum memenuhi
syarat sepanjang tahun 2018. Telah diberikan rekomendasi hasil pengujian
kepada Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan serta PT. Pelindo IV
sebagai pengelola pelabuhan.
7. Hasil pengamatan jentik nyamuk di lima wilayah kerja masih tergolong tinggi,
baik HI, CI, BI yaitu di Pelabuhan Laut Jayapura, Bandar Udara Sentani,
Pelabuhan Laut Sarmi, PLBD Skouw, Bandar Udara Wamena. Untuk
menekan tingginya index jentik telah dilakukan tindakan pengendalian berupa
penaburan larvasida (abatesasi) dan penyuluhan door to door. Selain
pengamatan jentik nyamuk itu, seksi Pengendalian Resiko Lingkungan juga
telah melakukan pengamatan nyamuk dewasa dan pengendalian nyamuk
dewasa dengan pengasapan (fogging).
8. Pengawasan kepadatan lalat pada bulan Januari s/d Desember 2018, tidak
terdapat kepadatan lalat yang berkategori sangat tinggi di 5 wilayah kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura.
9. Pengamatan tikus dilakukan dengan cara pemasangan perangkap (trapping),
seperti di gudang, Kantor dan TPM di daerah perimeter dan buffer. Dari hasil
pengamatan tikus tersebut diketahui jenis-jenis tikus yang tertangkap.
10. Pengawasan sanitasi alat angkut berjumlah 850 kapal: 832 kapal , kategori
baik dan 18 Kapal kategori tidak baik, sedangkan pemeriksaan sanitasi
pesawat selama bulan Januari s/d Desember 2018 sebanyak 254 pesawat:
semuanya kategori baik. Sedangkan tindakan disinseksi dilakukan untuk
kapal yang ditemukan vektor (kecoa) 1 kali pada bulan Februari dan Fumigasi
1 kali pada bulan Maret.
11. Pengamatan jentik harus dilakukan secara terus menerus agar mendapatkan
hasil yang dipersyaratkan IHR yaitu perimeter HI, CI, BI =0 dan buffer HI, CI,
BI =≤1%, karena itu seksi Pengendalian Risiko Lingkungan telah melakukan
pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan dan pelatihan untuk
menjadi Juru pemantau jentik (1 rumah 1 jumantik).
12. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan hidup sehat dan berperilaku
sehat, melalui pemicuan (STBM).
13. Jejaring kerja dan kemitraan di bidang Pengendalian Risiko Lingkungan telah
berjalan melalui koordinasi dengan lintas sektor maupun lintas program,
melalui sosialisasi Tupoksi KKP Jayapura, sosialisasi Pencegahan dan
Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit, dan Desiminasi
Informasi Bidang PRL kepada lintas sektor dan mitra kerja.

G. SARAN
1. Sehubungan dengan hasil pemeriksaan bakteriologis yang tidak memenuhi
syarat (terdapat E. Coli dan Coliform), maka dibutuhkan kerjasama yang lebih
baik lagi antara PDAM, PT. Pelindo, UPBU Kelas I Sentani, UPBU Wamena,
Administrator PLBN Skouw dan KSOP Sarmi sebagai pengelola air bersih
dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura dalam upaya
peningkatan kualitas air bersih di pelabuhan, Bandara dan Pos lintas Batas
Negara. Di samping kerjasama dengan instansi terkait, Pengelola air bersih,
Kantor Kesehatan Pelabuhan Jayapura juga perlu meningkatkan sumber
daya manusia melalui pelatihan-pelatihan.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan para pemilik/pengelola dan penjamah
makanan perlu dilakukan pelatihan bagi penjamah makanan tentang prinsip-
prinsip hygine sanitasi pangan di semua wilayah kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Jayapura.
3. Sehubungan dengan pengukuran tingkat kebisingan dan pengawasan limbah
yang masih ditemukan yang tidak memenuhi syarat, Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Jayapura perlu meningkatkan kinerja secara internal dan
kerjasama dengan instansi terkait.
4. Sebagai upaya pengendalian vektor (jentik, nyamuk, lalat/kecoa, tikus/pinjal)
di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura, diperlukan
dukungan dan peran aktif dari lintas sektor yang ada di Pelabuhan, Bandar
Udara dan PLBN.
5. Perlu adanya penambahan tenaga, dan pengembangan SDM melalui
pelatihan-pelatihan guna memaksimalkan kegiatan-kegiatan seksi
Pengendalian Risiko Lingkungan.

Demikian laporan hasil kegiatan seksi Pengendalian Risiko Lingkungan


Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura tahun 2018, semoga dapat
menjadi bahan evaluasi dalam rangka penyusunan rencana program kegiatan
Pengendalian Risiko Lingkungan tahun 2019.

Jayapura, 15 Januari 2019


Mengetahui,

Kepala Kepala Seksi


Pengendalian Risiko Lingkungan

Harold M. Pical,SKM,M.Kes Hanna Tita Baturante,SE


NIP.196408041989031002 NIP. 196012081991032001

Anda mungkin juga menyukai