Pembimbing: Penguji:
Disusun Oleh:
Fanny Destiara
2014730026
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan karunia
dan rahmat-Nya, sehingga dapat diselesaikannya laporan kasus keluarga dengan judul
“Laporan Kasus Diabetes Melitus tipe II”.
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat selesai berkat bantuan dan kerja sama
dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih pada dr. Derliana Simanjuntak
sebagai dokter pembimbing pada Stase Kedokteran Komunitas ini di Puskesmas Situ
Gintung Tangerang Selatan yang telah membimbing penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapkan penulis.
Akhir kata, semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
setiap pembaca pada umumnya. Terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB 1 ....................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
BAB II ....................................................................................................................................... 4
BAB IV .................................................................................................................................... 23
PENUTUP ........................................................................................................................... 23
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 24
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah bagi manusia memiliki arti sebagai tempat untuk melepas lelah,
beristirahat setelah penat melaksanakan kewajiban sehari-hari, sebagai tempat bergaul
dengan keluarga, sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahaya, sebagai lambang
status sosial, tempat menyimpan kekayaan (Azwar, 1996). Rumah adalah struktur fisik
atau bangunan sebagai tempat berlindung, dimana lingkungan dari struktur tersebut
berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk
kesehatan keluarga dan individu (WHO dalam Keman, 2005). Rumah sehat
merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang
memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai
dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah (Depkes RI, 2003).
Dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan
beristirahat yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial,
sehingga seluruh anggota keluarga dapat memperoleh derajat kesehatan yang
optimal. Beberapa faktor yang mempengaruhi keadaan lingkungan sekitar rumah
(Azwar, 1996):
1) Lingkungan di mana masyarakat itu berada, baik fisik, biologis, sosial. Suatu
daerah dengan lingkungan fisik pegunungan, tentu saja perumahannya berbeda
dengan perumahan di daerah pantai. Selanjutnya masyarakat yang bertempat
tinggal di daerah lingkungan biologis yang banyak hewan buasnya tentu saja
mempunyai bentuk rumah yang lebih terlindung, dibanding dengan perumahan
di lingkungan biologis yang tidak ada hewan buasnya. Demikian pula
lingkungan sosial, seperti adat, kepercayaan dan lainnya, banyak memberikan
pengaruh pada bentuk rumah yang didirikan.
4
secara relatif akan mempunyai perumahan yang lebih baik, dibanding dengan
masyarakat miskin.
Saat ini umumnya masih banyak gaya hidup masyarakat yang masih belum
memahami tentang pentingnya kesehatan. Mereka pada umumnya mengkonsumsi segala
jenis makanan, seperti : makanan tinggi lemak dan kolesterol tanpa diimbangi dengan
olahraga atau aktifitas fisik untuk membakar lemak dan gaya hidup yang salah yang
dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Diantara masalah kesehatan
tersebut akan mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit seperti diantaranya Diabetes
Mellitus, Jantung, Hipertensi, Ginjal dan sebagainya.
Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Diabetes Mellitus mempunyai
dua tipe yang pertama Diabetes Mellitus tipe I (IDDM) yaitu diabetes mellitus yang
tergantung insulin dan yang kedua Diabetes mellitus tipe II (NIDDM) yaitu diabetes
mellitus yang tidak tergantung insulin. Diabetes mellitus tipe I biasanya terjadi pada usia
kurang dari 30 tahun dengan persentase 5% - 10% dari seluruh penderita diabetes
mellitus. Sedangkan pada kasus diabetes mellitus tipe II sering ditemukan pada usia lebih
dari 30 tahun dengan persentase 90% - 95% seluruh penderita diabetes mellitus, obesitas
80% dan non obesitas 20%.
Dengan pendekatan dokter keluarga, maka pemeliharaan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, dapat dilakukan dengan mengkaji masalah
kesehatan keluarga dan individu dalam keluarga dengan mempelajari riwayat penyakit
secara komprehensif sehingga pemeliharaan kesehatan dapat dilakukan.
5
B. Tujuan Penulisan
Setelah melakukan pengamatan ini dokter muda diharapkan mampu
menangani kesehatan keluarga secara menyeluruh dengan menerapkan sifat dokter
keluarga yaitu Holistik, komprehensif, terpadu, berkesinambungan, proaktif, dan
pendekatan keluarga.
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat untuk Puskesmas
Sebagai sarana kerja sama yang saling menguntungkan untuk dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan mendapatkan umpan balik dari hasil
evaluasi dokter muda dalam rangka mengoptimalkan peran Puskesmas.
2. Manfaat untuk dokter muda
Sebagai sarana keterampilan dan pengalaman dalam upaya pelayanan kesehatan
dengan menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga.
6
BAB II
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I
Usia : 65 tahun
Pekerjaan : Wirausaha
Pendidikan : SMA
Suku : Sumatera
Agama : Islam
Status : Menikah
No. CM : 755x
ANAMNESIS
A. Keluhan utama
Merasa lemas sudah selama satu minggu SMRS
B. Keluhan tambahan
Kesemutan,dan sakit kepala
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Puskesmas Situ Gintung, dengan keluhan badan terasa lemas
sudah selama satu minggu SMRS. Pasien juga sering merasa kesemutan pada kedua
telapak tangan, kaki dan sakit kepala sejak seminggu yang lalu. Keluhan pandangan
buram, disangkal oleh pasien.
Pasien mengatakan sejak lima bulan yang lalu pasien sering merasa lemas disertai
lapar dan haus, serta sering buang air kecil kurang lebih lima kali di malam hari
sehingga mengganggu tidur dimalam hari. Lalu pasien ke dokter Puskesmas Situ
Gintung dan dilakukan pemeriksaan gula darah untuk pertama kalinya, dan
7
didapatkan hasil gula darah sewaktu 350 mg/dL. Sejak saat itu pasien didiagnosa oleh
dokter terkena penyakit gula atau kencing manis (diabetes mellitus). Pasien diberikan
obat-obatan untuk mengurangi kadar gula darahnya. Lalu pasien disarankan untuk
mengubah pola makan dan gaya hidup serta selalu cek gula darah dan kontrol berobat
setiap bulannya. Tetapi pasien tidak melakukannya, pasien mengatakan hanya berobat
jika badannya mulai terasa lemas dan mulai mengganggu aktivitas kerjanya. Terakhir
kali pasien kontrol penyakitnya sekitar tiga bulan yang lalu.
Pasien juga mengaku sering lupa minum obat, Pasien mengatakan obat yang
sebelumnya diberikan oleh dokter yaitu glibenklamid. Pasien juga mengatakan jika
pasien lupa minum obat,keluarga pasien tidak serta-merta mengingatkannya. Hal
tersebut juga diakui oleh pasien bahwa ia sedih karena minimnya dukungan dan
perhatian dari anggota keluarganya.
Menurut pengakuan, pasien dianjurkan oleh dokter untuk giat berolahraga
minimal tiga kali dalam seminggu, namun pasien tidak mengerjakannya dengan
alasan sibuk berdagang kue dan malas jika hanya berolahraga sendiri. Dokter juga
memberitahukan agar pasien menjaga pola makan dengan baik dan dianjurkan untuk
konsultasi ke bagian gizi yang ada di puskesmas. Pasien memang datang ke bagian
gizi untuk konsultasi, dan pasien pun menerapkan sebagian pola makan yang sudah
dianjurkan dalam praktek sehari-hari, seperti contoh pasien mulai mengurangi porsi
makan nasi. Namun, pasien mengaku masih sulit dalam mengatur pola makan. Hal
tersebut diakui pasien berkaitan juga dengan motivasinya yang masih kurang untuk
sembuh.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat penyakit kuning : disangkal
Riwayat penyakit paru : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu dan kakak pasien menderita DM tipe 2
F. Riwayat Psikososial
8
Pasien tinggal bersama istri dan tiga orang cucunya. Kebutuhan pasien dan keluarga
dicukupi dari usaha berdagang penghasilan kurang lebih Rp 500.000 - 1.000.000,-
/bulan. Pasien mulai bekerja di Pasar sebagai pedagang kue dari pukul 04:00 WIB
hingga dagangan kuenya habis terjual, biasanya hingga jam 13:00 WIB.
Sebelum terdiagnosa diabetes mellitus, riwayat kebiasaan makan pasien dalam sehari
adalah 2-3 kali/hari. Mengkonsumsi makanan yang manis seperti minum kopi dua
gelas sehari dan kue jajanan pasar seperti kue putu mayang, kebiasaan ini diakui oleh
pasien sudah lebih dari lima tahun. Pasien tidak memiliki kebiasaan olahraga karena
ia beranggapan bahwa pekerjaannya sebagai pedagang kue pasar juga sudah cukup
menguras tenaga dan keringat dan dianggap oleh pasien sama saja dengan olah raga.
G. Riwayat Pengobatan
Pasien sudah berobat ke puskesmas namun jarang kontrol untuk penyakit Diabetes
mellitus, hanya terdapat keluhan pasien kontrol ke puskesmas.
H. Genogram Keluarga
Laki-laki Penderita
Perempuan DM 2
Meninggal
9
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital :
TD : 140/90 mmHg
RR : 20 x/menit
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 37 ºC
Status Generalis
Kepala : Normochepal, distribusi rambut merata
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-, Refleks cahaya
langsung , tidak langsung (+/+)
Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-/-), darah (-/-)
Telinga : Normotia, serumen (-/-)
Mulut : Faring tidak hiperemis, T1/T1
Leher : Pembesaran Kelenjar Tiroid (-), Pembesaran KGB (-)
Thorax :
Paru-paru
Inspeksi: tidak tampak retraksi intercostalis, normochest
Palpasi : pergerakan dada simteris, vokal fremitus simetris
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru.
Auskultasi : Vesikular (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di LMCS ICS V
Perkusi : Batas Jantung normal
Auskultasi : BJ I dan II murni regular, Murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : distensi abdomen (-)
Auskultasi : Bising usus 10x/ menit
Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen
Palpasi : supel , nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak
teraba
10
Ekstremitas
Atas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
Bawah : akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Pemeriksaan gula darah kapiler tanggal 8 Januari 2020
GDS : 345 mg/dL
DIAGNOSIS PENYAKIT :
Diabetes melitus tipe II
11
Hindari kelembaban pada kaki
Potong kuku secara teratut
kontrol kedokter bila terdapat luka atau infeksi
I. PROGNOSIS :
a. Quo Ad Vitam : Ad Bonam
b. Quo Ad Functionam : Ad Bonam
c. Quo Ad Sanationam : Ad Bonam
12
BAB III
IDENTITAS KELUARGA
4. Status
Menikah Menikah
perkawinan
5. Agama Islam Islam
6. Suku bangsa Sumatera Jawa
7. Pendidikan SMA SMA
8. Pekerjaan Wirausaha IRT
9. Alamat
Vila Dago tol blok D5 No. 9, Serua, Tangerang Selatan
lengkap
ANGGOTA KELUARGA
1. Tn. I
65 th Wirausaha Ayah Menikah
(Pasien)
2. Ny. M 62 th IRT Ibu Menikah
3. Pegawai
Ny. S 30 th Anak Menikah
Swasta
4. Pegawai
Tn. M 24 th Anak Menikah
Swasta
5 Ny. K 16 th Pelajar Anak Menikah
6 Tn. S 10 th Pelajar Anak Menikah
13
STATUS KELUARGA
lain
1. Aktivitas fisik
a. Ayah Wirausaha
c. Anak Bekerja
14
No Pola Makan Keluarga Keterangan
15
pengetahuan dan minat yang kurang mengenai
No Lingkungan Keterangan
3 Lingkungan Kerja
16
POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA
Jawaban
No Indikator Pertanyaan Keterangan
Ya Tidak
A. Perilaku Sehat
Tidak merokok
1 Ada yang memiliki kebiasaan pasien memiliki
√
merokok kebiasaan merokok
Persalinan
2 Dimana ibu melakukan Persalian ditolong oleh √
persalinan bidan di puskesmas
Imunisasi
3 Apakah bayi ibu sudah di Riwayat imunisasi anak √
imunisasi lengkap lengkap
Balita di timbang
4 Apakah balita ibu sering √
Di timbang di Posyandu
ditimbang? Dimana?
Sarapan pagi
Apakah seluruh anggota
5 Semua anggota memiliki √
keluarga memiliki kebiasaan
kebiasaan sarapan pagi.
sarapan pagi?
Dana sehat / Askes
Apakah anda ikut menjadi
6 √
peserta jaminan kesehatan BPJS
Cuci tangan
Apakah seluruh anggota
Seluruh keluarga tidak
keluarga mempunyai
selalu mencuci tangan
7 kebiasaan mencuci tangan √
dengan air dan sabun
menggunakan sabun sebelum
sebelum makan dan
makan dan sesudah buang air
setelah buang air besar.
besar ?
Sikat gigi
Seluruh anggota keluarga
Apakah anggota keluarga
8 melakukan kebiasaan √
memiliki kebiasaan gosok
menggosok gigi dengan
gigi menggunakan odol
odol.
Aktivitas fisik/olahraga
Apakah anggota keluarga Semua anggota keluarga
9 √
melakukan aktivitas fisik atau tidak memiliki kebiasaan
olah raga teratur melakukan aktivitas fisik
17
ataupun berolahraga raga
sehari-harinya.
B. Lingkungan Sehat
Di rumah menggunakan
Air bersih dan bebas jentik sumber air berasal dari air
Apakah dirumah tersedia air sumur yang dipompa
2
bersih dengan tempat/tendon kedalam tandon. Air √
air tidak ada jentik ? bersih namun menjadi
keruh bila hujan.
Bebas sampah
Apakah dirumah tersedia Rumah terlihat
3 tempat sampah? Dan di bersih/bebas sampah dan √
lingkungan sekitar rumah tersedia tempat sampah
tidak ada sampah berserakan? didalam/diluar rumah
SPAL
Lingkungan yang bersih
4 Apakah ada/tersedia SPAL di
tidak ada air limbah yang √
sekitar rumah
menggenang
Ventilasi
Baik , terdapat jedela dan √
5 Apakah ada pertukaran udara
pintu yang sering terbuka
didalam rumah
saat pagi hari.
Lantai
7 Apakah lantai bukan dari Lantai rumah adalah
√
tanah? keramik
C. Indikator tambahan
ASI Eksklusif
Apakah ada bayi usia 0-6
Semua anaknya
1 bulan hanya mendapat ASI
mendapatkan asi √
saja sejak lahir sampai 6
eksklusif.
bulan
18
Konsumsi buah dan sayur
Apakah dalam 1 minggu Semua anggota keluarga
2 terakhir anggota keluarga tidak mengkonsumsi
√
mengkonsumsi buah dan sayur dan buah dalam 1
sayur? minggu terakhir.
Jumlah 16 2
Klasifikasi :
Kesimpulan :
Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab ”Ya” ada 16 pertanyaan yang berarti
identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya masuk dalam
klasifikasi SEHAT IV
19
POTENSIAL TERJADINYA PENYAKIT
GAYA HIDUP
- Asupan makanan tidak
seimbang.
Tn. K
- DM tipe 2, 5 bulan
terakhir.
LINGKUNGAN KERJA
PELAYANAN KESEHATAN Paien berjualan
- Jarak rumah ke
pelayanuan kesehatan kue di pasar
cukup jauh
LINGKUNGAN FISIK
FAKTOR BIOLOGI Membantu pasien
- Pasien berusia 57 tahun mengubah pola makan
menderita DM tipe 2 pada
orang dewasa yang baik / rendah gula
menganjurkan untuk
MANDALA OF HEALTH
20
DIAGNOSIS KELUARGA
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
Faktor Resiko
21
▪ Pola hidup pribadi kurang.
Perilaku
▪ Pemeliharaan kesehatan di sarana kesehatan puskesmas atau
Kesehatan
rumah sakit.
▪ Pemenuhan kebutuhan primer adalah prioritas utama, dan
untuk alokasi dana kesehatan pasien menggunakan E-KTP
Tanggerang Selatan.
Gaya hidup
▪ Pasien sering mengkonsumsi makanan dan minuman manis.
▪ Pasien dan keluarga jarang mengkonsumsi sayur, buah dan
jarang berolahraga.
Pasien datang berobat ke Puskesmas dengan biaya pengobatan yang gratis dengan
harapan penyakitnya dapat sembuh. Pasien khawatir jika penyakitnya tidak kunjung
sembuh.
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik di dapat kan Diabetes Mellitus tipe II
yang tidak terkontrol.
3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien)
Keluarga pasien ada yang memiliki riwayat diabetes mellitus, yaitu Ayah kandung
pasien dan kakak kandung pasien. Pasien sering lupa untuk minum obat dan malas
untuk kontrol gula darahnya. Pasien juga masih sulit mengontrol dan membantasi
mengkonsumsi makan-makanan dengan kadar gula tinggi (tidak menjaga pola makan
sesuai diet penderita diabetes mellitus). Di samping itu, pasien juga malas
berolahraga, karena ia beranggapan pekerjaannya sebagai pedagang makanan sudah
cukup menguras tenaga dan keringatnya dan sama saja seperti berolah raga.
22
4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien).
Tidak ada pelaku rawat dari keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Keluarga pasien
mengingatkan untuk berobat, kontrol gula darah atau minum obat, dan kurang
23
RENCANA PENATALAKSANAAN
24
pengobatan dan selalu (1x1
menjaga pola makan minggu)
pasien serta olah raga.
25
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Diagnosis pada pasien ini diabetes mellitus tipe II. Keberhasilan dalam
penatalaksanaan penyakit sangat bergantung pada motivasi dan perhatian keluarga terhadap
penyakit pasien.
5.2 Saran
a) Puskesmas
Diharapkan dapat lebih sering melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui
penyuluhan-penyuluhan dalam usaha promotif dan preventif kesehatan masyarakat
khususnya penyakit yang tergolong kronis dan berat.
b) Pasien
Membicarakan masalahnya kepada orang terdekat atau orang yang dipercaya, sehingga
mengurangi beban pikirannya.
Berusaha untuk lebih memahami penyakit yang dideritanya dan tetap menjaga
kesehatan melalui pola hidup sehat dan minum obat secara teratur.
Tetap rajin mengontrol kesehatannya ke pelayanan kesehatan masyarakat.
26
LAMPIRAN
27