Anda di halaman 1dari 13

BAB III

ANGGARAN PENJUALAN

Setelah mempelajari bab ini diharapkan Mahasiswa/Pembaca dapat memahami,


menjelaskan, serta mendefinisikan tentang:
 Pengertian Anggaran Penjualan
 Konsep Anggaran Penjualan
 Langkah dalam Menyusun Rencana Penjualan
 Penyusunan Anggaran Penjualan
A. Pengertian Anggaran Penjualan

Pengertian anggaran penjualan menurut M. Nafarin (2007:166) yaitu: “Anggaran


penjualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang
akan dijual perusahaan pada periode tertentu ”.
Selain itu menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008:15) anggaran penjualan
adalah :
“ Anggaran Penjualan ialah rencana pendapatan (revenue) perusahaan dalam kurun
waktu satu tahun atau lebih ”.

Sedangkan Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) pengertian


anggaran penjualan adalah sebagai berikut :
“Anggaran Penjualan ialah budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan
perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya meliputi rencana
tentang jenis (kualitas) barang yang akan di jual, jumlah (kuantitas), harga barang,
waktu penjualan serta tempat atau daerah penjualannya.”

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa anggaran penjualan


merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu
sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran penjualan sering
disebut dengan anggaran kunci. Berhasil tidaknya sebuah perusahaan bergantung pada
keberhasilan bagian penjualan dalam meningkatkan penjualannya.Penjualan merupakan
ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan mencari laba secara maksimal.
Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan mengakibatkan kesalahan pada
anggaran yang lain.

B. Konsep Dasar Anggaran Penjualan

Komponen-komponen pokok dalam penyusunan anggaran penjualan


1. Dasar-dasar Penyusunan Anggaran:
a. Menyusun tujuan perusahaan
b. Menyusun strategi perusahaan
c. Menyusun forecast penjualan

2. Menyusun Anggaran Penjualan


a. Anggaran promosi dan advertensi
b. Anggaran biaya-biaya penjualan
c. Rencana pemasaran

C. Langkah Dalam Menyusun Anggaran Penjualan

Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu diperhatikan


menurut M. Nafarin (2007 : 176), yaitu:
1. Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan.
2. Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu.
3. Membuat taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk yang akan dijual dan
penentuan produk yang akan dijual pada daerah tertentu.
4. Memperhitungkan anggaran penjualan.
5. Menyusun anggaran penjualan.

D. Penyusunan Anggaran Penjualan

2006 6.480 19500 19500/3=6500 0

2007 6.720 1

2008 6.840 2

2009 6.960 20940 20940/3=6980 3

2010 7.140 4

Dalam pemberian score X untuk metode Semi Average ini, yang menjadi acuan
adalah kelompok pertama. Score 0 diberikan pada data tengah kelompok pertama
(data ganjil), ex:0, -1,-2,-3, dst. Untuk data genap tidak melibatkan angka nol (0),
ex: datanya berjumlah 4, maka scorenya -3, -1, 1,3
Penyelesaian Perhitungan:
a = 6.500
b = 6.980 - 6.500 = 160
3
Sehingga persamaannya adalah:
Y = 6.500 + 160(x)
Maka forecast untuk tahun 2011 adalah
Y = 6.500 + 160(5) = 7.300
Forecast tahun 2012 = 7.460
Forecast tahun 2013 = 7.620
Forecast tahun 2016 = 8.100 dst

1. Trend Secara Matematis


a. Metode Moment (penentuan tahun berada pada awal data)
Y = a + bx
∑Yi = na + b∑Xi
∑Xi.Yi = a ∑ Xi + b ∑ Xi2
Perbedaannya dengan metode semi average adalah pemberian score X nya.
Pemberian score X untuk metode moment iniscore 0 diberikan pada data pertama.

Contoh Trend Metode Moment


Sebuah perusahaan yang memproduksi obat-obatan kimia mengalami peningkatan
penjualan yang fluktuatif untuk obat anti jerawat. Berikut ini adalah tingkat
penjualan obat jerawat tersebut selama tahun 2006-2010

Tahun PenjualanObat
2006 382.500
2007 409.050
2008 474.750
2009 562.500
2010 612.000

Dengan menggunakan Metode Moment buatlah forecast penjualan untuk tahun 2011
dan 2012!

Penyelesaian
Mencari Tingkat Penjualan Tahun 2011
Tahun Penjualan X Xi.Yi X2

2006 382.500 0

2007 409.050 1

2008 474.750 2

2009 562.500 3

2010 612.000 4

Jumlah

Y = a + bx
∑Yi = na + b∑Xi
∑Xi.Yi = a ∑ Xi + b ∑ Xi2

Penyelesaian

Mencari Tingkat Penjualan Tahun 2011

Tahun Penjualan X Xi.Yi X2

2006 382.500 0 0 0

2007 409.050 1 409.050 1

2008 474.750 2 949.500 4

2009 562.500 3 1.678.500 9

2010 612.000 4 2.448.000 16

Jumlah 2.446.800 10 5.494.050 30

Persamaan(1) = 2.440.800 = 5a + 10b → x 2 →4.881.600 = 10a+20b


Persamaan(2) = 5.494.050 = 10a+30b → x 1 →5.494.050 = 10a+30b
-612.450 = -10b
b = 61.245
b =61.245→ 4.881.600 = 10a+20b
4.881.600 = 10a+20(61.245)
4.881.600 = 10a+ 1.224.900
10a = 3.656.700
a = 365.670 → Y’ = 365.670 + 61.245X

Y’ = 365.670 + 61.245X
Maka Y’ (2011) = Y’ = 365.670 + 61.245X
= Y’ = 365.670 + 61.245 (5)
= 671.895
Maka Y’ (2012) = Y’ = 365.670 + 61.245X
= Y’ = 365.670 + 61.245 (6)
= 733.140

Metode Least Square

Penentuan tahun dasar berada pada tengah data)

a = ∑Y

b = ∑XY

∑ X2
DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan & Asri, Marwan(2011). Anggaran Perusahaan Buku 1. Yogyakarta :


BPFE.

Haruman, Tendi & Sri Rahayu (2010). Penyusunan Anggaran Perusahaan.

M.Nafarin,(2011), Pengganggaran Perusahaan.

https://www.academia.edu/17232348/ANGGARAN_PENJUALAN
BAB III
PERILAKU BIAYA AKTIVITAS

Setelah mempelajari bab ini diharapkan Mahasiswa/Pembaca dapat memahami,


menjelaskan, serta mendefinisikan tentang:
 Dasar-dasar Perilaku Biaya
 Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya.
 Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran Menjadi Komponen Tetap dan Variabel.
A. Dasar-dasar Perilaku Biaya
Perilaku biaya adalah istilah umum untuk menggambarkan apakah biaya berubah
ketika output berubah. Biaya bereaksi terhadap perubahan output dengan berbagai cara. kita
akan mulai dengan melihat kemungkinan paling sederhana - biaya tetap, biaya variabel, dan
biaya campuran.
1. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah suatu biaya yang dalam jumlah total tetap konstan dalam rentang yang
relevan ketika tingkat output aktivitas berubah. Perilaku biaya tetap dapat berubah, tetapi
perubahan itu tidak tergantung dari perubahan output.
- Contohnya pada sebuah perusahaan pemotongan pipa logam ukuran output dari aktivitas
pemotongan adalah jumlah pemanas sedangkan inputnya adalah mesin pemotong dan listrik
untuk mengoperasikan pemotong. Mesin pemotong disewa seharga $60.000 per tahun dan
memiliki kapasitas untuk memproduksi sampai dengan 240.000 potongan sepanjang 3 inci
dalam setahun. Biaya penyewaan mesin pemotong adalah biaya tetap, karena biaya tersebut
akan tetap sebesar $60.000 per tahun, tidak peduli berapa banyak potongan yang dihasilkan.
2. Biaya Variabel
Biaya variable adalah biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara proposional terhadap
perubahan output. Oleh karena itu, biaya variable naik ketika output naik, dan akan turun
ketika output turun.
Biaya variable dapat juga dinyatakan dengan persamaan linier. Dimana total biaya variable
tergantung pada tingkat penggerak. Hubungan ini dapat digambarkan sebagai berikut : Total
biaya variable = biaya variable per unit x jumlah unit
-Contoh kita perluas dari perusahaan pemotongan diatas. Sumber lain yang digunakan pada
perusahaan pemotongan tersebut adalah listrik. Biaya listrik akan berperilaku berbeda dengan
biaya mesin pemotong. Listrik dikonsumsi hanya jika output diproduksi, dan ketika lebih
banyak output diproduksi, lebih banyak listrik digunakan. Anggaplah bahwa untuk
memotong satu potongan logam 3 inci mesin menggunakan 0,1 jam-kilowatt senilai $2,00 per
jam-kilowatt. Biaya tingkat output aktivitas adalah sebagai berikut :

Biaya listrik Jumlah potongan 3 Biaya per unit


inci

$0 0 $0

12.000 60.000 0,20

24.000 120.000 0,20

36.000 180.000 0,20

48.000 240.000 0,20


Semakin banyak potongan 3 inci diproduksi, total biaya listrik semakinmeningkat secara
proporsional.
Dalam contoh perusahaan pemotongan tersebut, biaya listrik digambarkan dengan persamaan
berikut :
Total biaya variabel = $0,20 x jumlah potongan logam 3 inci

3. Biaya Campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variable. Persaman linier
untuk biaya campuran adalah sebagai berikut :
Total biaya = biaya tetap + total biaya variable
Dari contoh diatas dapat dikembangkan. Anggaplah bahwa perusahaan tersebut memiliki tiga
agen penjualan, masing-masing mendapatkan gaji sebesar $10.000 per tahun ditambah komisi
sebesar $0,50 untuk setiap pemanas yang mereka jual. Aktivitas yang dilakukan adalah
penjualan pemanas, dan penggerak biaya adalah unit yang terjual. Jika 100.000 pemanas
terjual, maka total biaya penjualan adalah $80.000-jumlah dari biaya gaji tetap sebesar
$30.000 (3 x $10.000) dan biaya variabel sebesar $50.000 (0,50 x 100.000). Persamaan biaya
penjualan untuk perusahaan tersebut adalah : Total biaya = $30.000 + ($0.50 x unit yang
terjual)

Pemanas Biaya variabel Biaya tetap Total biaya Biaya


yang terjual penjualan penjualan penjualan penjualan
per unit

40.000 $ 20.000 $ 30.000 $ 50.000 $ 1.25

80.000 40.000 30.000 70.000 0.88

120.000 60.000 30.000 90.000 0.75

160.000 80.000 30.000 110.000 0.69

200.000 100.000 30.000 130.000 0.65


4. Mengklasifikasikan Biaya Menurut Perilaku

Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka


diperlukan berbagai pertimbangan atas dasar:

 Batasan Waktu
Untuk menentukan suatu biaya apakah biaya tersebut biaya tetap atau biaya variabel
bergantung pada batasan waktu. Menurut ilmu ekonomi, dalam jangka panjang, semau biaya
adalah variabel; dalam jangaka pendek, paling tidak satu biaya adalah tetap. Lama dari
periode jangka pendek tergantung pada pertimbangan subjektif manajemen dan tujuan
dilakukannya perkiraan perilaku biaya tersebut. Sebagai contoh, pengajuan suatu penawaran
untuk mendapatkan satu pesanan khusus mungkin hanya membutuhkan waktu satu bulan.
Waktu satu bulan tersebut merupakan waktu yang cukup lama untuk membuat suatu
penawaran dan menghasilkan pesanan.

 Sumber Daya Dan Ukuran Output


Setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang harus dilakukan.
Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energi atau bahan bakar, tenaga kerja, dan modal.
Input-input ini digabungkan untuk memproduksi suatu output.

 Penggerak Tingkat Non Unit


Penggerak tingkat non unit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika faktor-faktor lain
selain unit berubah. Contohnya meliputi penyusutan pabrik, gaji manajer pabrik, dan biaya
menjalankan departemen pembelian.

B. Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya


Biaya-biaya jangka pendek sering kali tidak cukup memadai untuk menggambarkan seluruh
biaya yang dibutuhkan untuk merancang, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan, dan
mendukung suatu produk. Pada awal tahun 1990-an, terdapat beberapa pandangan baru
terhadap sifat perilaku biaya jangka panjang dan jangka pendek. Pandangan ini berhubungan
dengan aktivitas dan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk melakukannya.
Kapasitas adalah kemampuan aktual atau potensial untuk melakukan sesuatu. Jadi, sewaktu
dibicarakan tentang kapasitas suatu aktivitas, sebenarnya sedang digambarkan jumlah
aktivitas yang dapat dilakukan perusahaan.
Biasanya, dapat diasumsikan bahwa kapasitas yang diperlukan berhubungan dengan tingkat
dimana aktivitas dikerjakan secara efisien. Tingkat yang efisien atas kinerja aktivitas ini
disebut kapasitas praktis (practical capacity).
1. Sumber Daya Fleksibel
Akan sangat bagus jika suatu perusahaan dapat membeli hanya sumber yang diperlukan, tepat
pada saat sumber daya tersebutdiperlukan. Kadangkala hala tersebut terjadi. Misalnya, bahan
baku langsung seringkali dibeli pada waktu dibutuhkan dan dengan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan. Jenis sumber daya ini disebut sumber daya fleksibel.
2. Sumber Daya Yang Terikat
Sumber daya yang terikat adalah sumber daya yang dipasok sebelum penggunaan; mereka
didapat dengan menggunakan kontrak eksplisit atau implisit untuk memperoleh sejumlah
tertentu sumber daya, tanpa memandang apakah jumlah sumber daya yang tersedia digunakan
secara penuh atau tidak. Sumber daya terikat dapat dapat memiliki kapasitas tidak terpakai,
karena lebih banyak yang tersedia dari pada yang sebenarnya digunakan.

C. Metode-Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran ke dalam Komponen-


Komponen Tetap dan Variabel

Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya campuran perlu dipisahkan ke dalam


komponen-komponen tetap dan variabel. Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk
memisahkan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel., yaitu metode tinggi
rendah, metode scatterplot, dan metode kuadrat terkecil. Masing-masing metode
menggunakan asumsi hubungan linear.

1. Metode Tinggi Rendah

Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus
dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk
menghitung parameter pemintas dan kemiringan. Titik tinggi di definisikan sebagai titik
dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah di definisikan sebagai titik dengan
tingkat output atau aktivitas terendah.
Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut:
Biaya variabel per unit = perubahan biaya / perubahan output
Biaya variabel per unit = (biaya tinggi – biaya rendah)
(output tinggi – output rendah)
Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)
Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variabel per unit x output rendah)

2. Metode Scatterplot

Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan
memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan metode scatterplot
adalah memplot titik-titik data sehingga hubungan antara biaya penyetelan dan aktivitas dapat
dilihat. Plot ini disebut dengan grafik scatter. Grafik scatter memungkinkan seseorang untuk
secara visual menyesuaikan suatu garis dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam
melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya adalah garis yang paling sesuai dengan titik-
titik tersebut. Keunggulan signifikan metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk
melihat data secara visual. Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya kriteria objektif
untuk memilih garis terbaik.

3. Metode Kuadrat Terkecil

Kedekatan setiap titik pada garis dapat diukur dengan jarak vertikal titik dari garis.
Jarak vertikal ini adalah perbedaan antara biaya aktual dengan biaya yang diprediksi oleh
garis. Untuk titik 5, biaya yang diprediksi adalah 5*, dan deviasinya adalah jarak antara titik
5 dan 5* (jarak dari titik ke garis).
Metode kuadrat terkecil pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian
menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan.
Pengkuadratan deviasi ini menghindari masalah yang disebabkan oleh bauran angka positif
dan negatif. Karena ukuran kedekatan adalah jumlah deviasi kuadrat titik-titik dari garis,
maka semakin kecil ukurannya, semakin baik garisnya. Garis yang lebih mendekati titik
disbanding garis lainnya disebut garis kesesuaian terbaik, yaitu garis dengan jumlah kuadrat
deviasi terkecil.
DAFTAR PUSTAKA

Anthony A Atkinson, Robert S. Kaplan, Ella Mae Matsumura & S. Mark Young, “Akuntansi
Manajemen” Edisi ke 5 jilid 1, PT Indeks, 2009, Jakarta.

Hansen, D.R. & Mowen, M.M. 2004. Management Accounting Akuntansi Manajemen Buku
1. Terjemahan Fitriasari & Kwary. 2004. Jakarta : Salemba Empat.

Hansen, Don R., and Maryanne M. Mowen. 2004. Akuntansi Manajemen. Edisi 7 Buku 1,
Salemba Empat, 2006, Jakarta.

Prawironegoro, Darsono. Purwati, A. 2009. “Akuntansi Manajemen” Edisi 3, Mitra Wacana


Media, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai