Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

DEFINISI RUJUKKAN

Rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan


kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan
secara timbal balik vertical maupun horizontal sesuai kebutuhan pasien karena
keterbatasan fasilitas ,peralatan dan /atau ketenagaan yang sifatnya sementara atau
menetap. Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan
kebutuhan medis :

1. Dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.


2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari
pelayanan kesehatan tingkat pertama.
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari
pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama
4. Bidan adan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter dan/atau dokter
gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama.
5. Ketentuan diatas dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana,
kekhususan permasalahan kesehatan pasien, dan pertimbangan geografis.

BAB II
RUANG LINGKUP

System rujukan dapat diterapkan kepada keadaan/pasien dengan


2

1. Pasien yang merupakan peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan


sosial dan pemberi pelayanan kesehatan yang memerlukan pelayanan di PPK
3.
2. Kasus Maternal yang tidak termasuk dalam pelayanan maternal dan neonatal
rumah sakit kelas tipe B, antara lain :
 Ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu pasca bersalin dengan gagal jatung New
York Heart Association ( NYHA ) Class III – IV atau CHF klas 3 – 4
karena sebab apapun
 Aneurisma Malformasi Arteriovena besar dengan shift tanpa dilakukan
tindakan.
 Miastenia Gravis stadium lanjut yang mengenai otot pernafasan dan bulbar.
 Multipel sklerosis atau ALS yang mengenai otot pernafasan dan bulbar.
 Epilepsi intraktabel, polifarmasi, status konvulsifus.
 Penyakit ginjal kronik ( Chronic Kidney Diesease ) stage V
 Sindrome Eisenmenger.
 Hipertensi Paru
 Penyakit jantung kongenetal sianotik ( tetralogi of fallot/ TOF ), Ebstein
Anomali, Transposition of Great Arteries ( TGA ), Tricuspid Atresia.
 Sindrom marfan dengan keterlibatan aorta atau katup.
 Stenosis aorta dengan atau tanpa gejala.
 Penyakit katup aorta atau mitral dengan left ventrikel ejection fraction
< 40%
 Riwayat peripartum Cardiomiopathy ( PPCM ) sebelumnya karsinoma
recti pada usia kehamilan sebelum 20 minggu.
3. Kasus Neonatal
 Kasus Neonatal level III B
Dukungan respirasi tingkat lanjut ( ventilasi frekwensi tinggi dan nitrat
oksida yang dihisap dalam waktu tertentu ), pembedahan besar.
 Oksigenasi membrane ekstrakorporeal, hemofiltrasi, hemodialisa.
4. Pelayanan yang tidak dapat di layani di Rumah sakit PKU muhammadiyah
Surakarta ( sesuai SK no : 1500/SK/RS.PKU/XII/2013 tentang jenis pelayanan
yang tidak bias dilayani di Rs Xxx.
a. Fasilitas Ruang
 Ruangan penuh
 Ruang Rawat dalam perbaikan
b. Penunjang
1) Alat tidak dimiliki
3

 MRI ( Magnetic Resonance Imaging )


 ECT ( Electro Convulsive Therapy )
 Bronchoscopy
 Endhoscopy
 Laboratorium Patologi Anatomi
2) Alat sedang dalam perbaikan
c. Pelayanan
1) Pasien yang membutuhkan ruang bertekanan negative ( pasien
imunocompromise ) ; pasien dengan TB MDR ( Tuberkulosis Multi
Drug Resistance ), flu burung, HIV – AIDS, SARS ( Severe Acute
Respiratory Syndrome )
2) Penanganan pada kasus jantung anak
3) –Bedah jantung
4) Pasien Psikiatri dengan gaduh gelisah
5) Operasi mata dengan metode LASIK ( Laser Asisten Insitu
Keratomiosis )
6) Dokter berhalangan dan tidak ada dokter pengganti
4

BAB III
TATA LAKSANA

A. Sistem Rujukan.
Rujukan internal rumah sakit berpedoman kepada prosedur rujukan didalam
rumah sakit dan mekanisme kerja di dalam rumah sakit. Rujukan eksternal
mengikuti mekanisme rujukan sesuai jenjang pelayanan.

Rujukan dapat dilakukan secara vertical dan horizontal.

1. Rujukan vertical dari tingkat pelayanan yang lebih rendah ke tingkat


pelayanan yang lebih tinggi, dapat dilakukan apabila :

a. Pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau subspesialistik.

b. Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan


kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan.

2. Rujukan vertical dari tingkatan pelayanan lebih tinggi ke tingkat pelayanan


lebih rendah , dilakukan apabila :

a. Permasalahan kesehatan pasien dapat ditangani oleh tingkat pelayanan lebih


rendah sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.

b. Kompetensi dan kewenangan pelayanan tingkat pertama atau kedua lebih baik
dalam menangani pasien.

c. Pasien membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat ditangani oleh tingkatan


pelayanan kesehatan yang lebih rendah dan untuk kemudahan, efisiensi dan
pelayanan jangka panjang.
5

d. Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan


kebutuhan pasien karena keterbatasan sarana, prasarana, peralatan dan/atau
ketenagaan.

3. Rujukan horizontal merupakan rujukan antar pelayanan keshatan dalam satu


tingkatan, hal ini dilakukan apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas,
peralatan dan/atau ketenagaan yang bersifat sementara atau menetap.

Dari hal – hal diatas dapat diambil pengertian bahwa kriteria pasien di
rujuk :
a. Tidak tersediannya fasilitas di rumah sakit Muhammadiyah Selogiri
b. Tidak Tersedianya sumber daya di rumah sakit.
c. Atas permintaan pasien atau keluarga.
d. Kamar penuh.

B. Pelaksanaan rujukan
1. Persiapan rujukan
 Pasien dalam keadaan stabil, pasien harus distabilkan dahulu sebelum
dilakukan proses rujukan/transfering
 Menyiapkan petugas yag akan mendampingi pasien.
 Memberikan penjelasan kepada pihak pasien / keluarga mengenai alasan
dirujuk ke pelayanan kesehatan lain, pernyataan pasienkeluarga untuk
dirujuk harus terdokumentasi dalam rekam medik pasien.
 Pada saat merujuk harus disertakan surat rujukan dan resume medik
pasien.
 Rumah sakit perujuk harus menghubungi pelayanan tujuan sebelum pasien
ditransfer sehingga pasien sudah dipastikan diterima sesuai dengan
kebutuhannya dan segera mendapatkan pelayanan di rumah
sakit/pelayanan kesehatan tujuan.

2. Alur/skema Rujukan
 Rumah sakit menghubungi rumah sakit tujuan, sebelum pasien ditransfer
untuk pasien selain maternal dan neonatal.
 Alur pasien Maternal dan Neonatal
6

Skema Rujukan Maternal dan Neonatal

RS KLAS A/B PENDIDIKAN Pelayanan medik spesialistik dan


subspesialistik luas

RS KLAS B NON PENDIDIKAN Pelayanan medik spesialistik dan


subspesialistik terbatas

RS KLAS C Pelayanan medik dasar dan


spesialistik terbatas

RS KELAS D Pelayanan medik dasar dan


spesialistik terbatas
7

PUSKESMAS PONED Pelayanan medik dasar

BIDAN POLINDES Pelayanan Komunitas Dasar

MASYARAKAT/KADER/BUMIL/POSYANDU

Keterangan :

 __________ Rujukan

 Untuk RS diutamakan RS PONEK

 Untuk Puskesmas diutamakan Puskesmas PONED

BAB IV

DOKUMENTASI DAN LAMPIRAN

1. Surat pernyataan persetujuan rujuk

2. Surat rujukan

3. Resume medik/resume pulang

4. SPO

Anda mungkin juga menyukai