Anda di halaman 1dari 6

2018

A. PENDAHULUAN

Dengan diterbitkannya Undang-undang Aparatur Sipil Negara (UU Nomor 5


Tahun 2015), arah kebijakan Manajemen PNS saat ini maupun ke depan menekankan
pada kualifikasi, kompetensi, kinerja dan kebutuhan organisasi dengan
mempertimbangkan integritas dan moralitas. Termasuk di dalamnya adalah
pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional sesuai dengan perbandingan obyektif
antara kualifikasi, kompetensi dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan dengan
kualifikasi, kompetensi dan persyaratan yang dimiliki oleh PNS.

Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu. Jabatan fungsional bersifat lebih mandiri, hasil kerjanya dapat
dipatenkan menjadi karya nyata individual, bekerja berdasarkan langkah kerja yang
jelas dan terarah, tugas pokoknya didasari oleh kemampuan berpikir serta landasan
keilmuan dan keterampilan yang relevan. Tidak menutup kemungkinan juga pejabat
fungsional dapat berkarir dalam jabatan lain diantaranya Jabatan Pimpinan Tinggi,
Administrator maupun Pengawas sesuai peminatan dan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Pejabat Fungsional dinggap sebagai jabatan yang paling baik
untuk pengembangan karir pegawai, sehingga instansi pemerintah sekarang ini sangat
mendorong pegawai untuk beralih ke dalam jabatan fungsional.

Satu-satunya Jabatan Fungsional binaan Direktorat Jenderal Pembinaan


Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja adalah Jabatan
Fungsional Pengantar Kerja. Jabatan Fungsional Pengantar Kerja adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
untuk melakukan kegiatan pelayanan antar kerja. Sebagai Instansi Pembina Jabatan
Fungsional Pengantar Kerja Ditjen Binapenta dan PKK mempunyai kewajiban antara
lain:

1. menyusun ketentuan pelaksanaan dan ketentuan teknis Jabatan Fungsional


Pengantar Kerja;
2. menetapkan pedoman formasi Jabatan Fungsional Pengantar Kerja;
3. menetapkan standar kompetensi Jabatan Fungsional Pengantar Kerja;
4. menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis Jabatan
Fungsional Pengantar Kerja;
5. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis;
6. melakukan pengkajian dan pengusulan tunjangan;
7. melakukan sosialisasi, ketentuan pelaksanaan, dan ketentuan teknisnya;
8. mengembangkan sistem informasi;
9. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi Pengantar Kerja;
10. memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi dan kode etik Pengantar
Kerja;
11. melakukan monitoring dan evaluasi Jabatan Fungsional Pengantar Kerja;
12. melakukan pembinaan terhadap Tim Penilai Jabatan Fungsional Pengantar
Kerja.

B. TUJUAN

Tujuan dari kegiatan Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional Pengantar Kerja
Semester II di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan adalah menilai kegiatan yang
sudah dilakukan oleh para pejabat pengantar kerja yang telah ada dalam pedoman
butir-butir kegiatan sehingga didapatkan nilai yang diajukan dalam Daftar Usulan Angka
Kredit (DUPAK) yang setelah itu ditetapkan menjadi Penetapan Angka Kredit (PAK) oleh
tim Penilai Angka Kredit.

C. SASARAN

Sasaran dari kegiatan Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional Pengantar


Kerja Semester II di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan adalah seluruh Pejabat
Fungsional Pengantar Kerja Pertama golongan III/a sampai dengan Madya IV/a.

D. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipi Negara;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS.
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 5 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pengantar Kerja dan
Angka Kreditnya.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 5 Tahun 2014 tentang Jabatan
Fungsional Pengantar Kerja dan Angka Kreditnya.
5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 Tahun 2017 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Pengantar Kerja dan Angka Kreditnya.

E. PELAKSANAAN
1. Waktu dan Tempat Pelaksanan
Kegiatan Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Semester II di
lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan dilaksanakan pada tanggal 29 s.d. 31 Juli
2019 di Royal Padjajaran Hotel, Bogor, Jawa Barat.

2. Peserta
Peserta pada kegiatan Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional Pengantar Kerja
Semester II di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan adalah 20 orang yang terdiri
dari tim penilai yang berasal dari Ditjen Binapenta dan PKK serta Biro Organisasi &
SDM Aparatur.

3. Materi
Materi pada kegiatan Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional Pengantar Kerja di
lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan tidak ada karena hanya menilai berkas para
pejabat pengantar kerja.

4. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional Pengantar Kerja
Semester II di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan adalah dengan menilai
berkas yang sudah dikerjakan para pejabat pengantar kerja.

F. HASIL/PENCAPAIAN

Secara keseluruhan hasil pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Pejabat


Fungsional Pengantar Kerja Semester II di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan
yaitu dilakukan penilaian yang objektif dan transparan sehingga menghasilkan para
pejabat fungsional pengantar kerja yang berkualitas.

1. Pembiayaan
Pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan Penilaian Angka Kredit Pejabat
Fungsional Pengantar Kerja Semester II di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan
dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Sekretariat Ditjen Binapenta
dan PKK Tahun 2019.

2. Kendala
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Penilaian Angka Kredit
Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Semester II di lingkungan Kementerian
Ketenagakerjaan adalah kurangnya kesadaran para pejabat fungsional pengantar kerja
untuk mengumpulkan angka kredit untuk dilakukan penilaian atas dasar kinerjanya.

G.PENUTUP

A. Saran
Mengingat pentingnya kegiatan Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional
Pengantar Kerja Semester II di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan, maka kami
menyarankan sebagai berikut:

1. Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik maka perlu dilakukan koordinasi
yang baik antar organisasi agar tercipta tim yang berkualitas dalam melakukan
penilaian.
2. Agar Para Pengantar kerja dapat informasi mengenai batas pengumpulan angka
kredit sehingga dapat mengumpulkan angka kredit tepat waktu.

Demikian laporan kegiatan Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional Pengantar Kerja
Semester II di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan untuk dapat dijadikan sebagai
bahan rumusan dalam peningkatan kegiatan dimasa mendatang.
Jakarta, Agustus 2019

Ditjen Binapenta dan PKK


Penanggung Jawab
Kabag Organisasi SDMA dan Umum,

Tandi Sumi Sumule, S.E.


NIP 19611231 199403 1 002

Anda mungkin juga menyukai