TEORI DASAR
𝑉
𝑅=
𝐼
Dengan :
R = tahanan (Ohm)
V = Beda potensial (Volt)
I = arus (Ampere)
V1 V2
Gambar 3.1
L : Arus listrik searah
𝐴
𝜌𝑎 = 𝑅 ( )
𝐿
2
K
1 1 1 1
r1 r2 r3 r4
b b
A M 0 N B
2
K
1 1 1 1
r1 r2 r3 r4
AM BN r1 r4 b a / 2
AN BM r2 r1 b a / 2
b2 a
sehingga : K
a 4
b 2 a V
Jadi, a,s
a 4 I
a a a
I
B
A V
M N
V V
a K 2 .MN . 2 .a.R
I I
Keterangan :
V I
V I
3.7. Gambut
Gambut adalah bahan berwarna hitam kecoklatan yang terbentuk dalam
kondisi asam, dan kondisi anaerobik lahan basah. Gambut terdiri dari bahan organik
yang sebagian terurai secara bebas dengan komposisi lebih dari 50% karbon. Proses
pembentukan gambut dimulai dari adanya danau dangkal yang secara perlahan
ditumbuhi oleh tanaman air dan vegetasi lahan basah. Tanaman yang mati dan
melapuk secara bertahap membentuk lapisan yang kemudian menjadi lapisan
transisi antara lapisan gambut dengan lapisan di bawahnya berupa tanah mineral.
Tanaman berikutnya tumbuh pada bagian yang lebih tengah dari danau dangkal ini
dan secara membentuk lapisan-lapisan gambut sehingga danau tersebut menjadi
penuh (Agus dan Subiksa, 2008).
Tanah Gambut seringkali dijumpai di daerah-daerah jenuh air seperti rawa,
cekungan, atau daerah pantai.Sebagian besar lahan gambut masih berupa hutan
yang menjadi habitat tumbuhan dan satwa langka. Hutan gambut mempunyai
kemampuan menyimpan karbon dalam jumlah yang besar. Karbon tersimpan mulai
dari permukaan hingga di dalam dalam tanah, mengingat kedalamannya bisa
mencapai lebih dari 10 meter.
Tanah gambut memiliki kemampuan menyimpan air hingga 13 kali dari
bobotnya. Oleh karena itu perannya sangat penting dalam hidrologi, seperti
mengendalikan banjir saat musim penghujan dan mengeluarkan cadangan air saat
kemarau panjang. Kerusakan yang terjadi pada lahan gambut bisa menyebabkan
bencana bagi daerah sekitarnya namun bagi para petani tanah gambut dapat
menyebabkan kegagalan panen. Untuk mengetahui keberadaan gambut di bawah
permukaan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik.
Gambar 3.8. Bagan pada saat Kondisi Normal dan Intrusi Air Laut
Pada kondisi normal air laut tidak dapat masuk jauh ke daratan sebab air
tanah memiliki piezometric yang menekan lebih kuat dari pada air laut, sehingga
terbentuklah interface sebagai batas antara air tanah dengan air laut. Keadaan
tersebut merupakan keadaan kesetimbangan antara air laut dan air tanah. Namun
ketika air laut memiliki berat jenis yang lebih besar dari pada air tawar, hal ini akan
mengakibatkan air laut terus mendesak air tanah semakin masuk ke hulu sehingga
terjadi intrusi air laut. Untuk mengetahui keberadaan intrusi air laut di bawah
permukaan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik.