Anda di halaman 1dari 23

PRESENTASI

ALK
KELOMPOK 7
DISUSUN
OLEH :
1. NIKEN KUSUMASTUTI
2. HESTI ANGGRAENI
3. IVAN NORVIANTO
4. FAHMI TANZILAL
5. MUHAMAD TAMZIZ
6. CAHYO PUTRO PRAYOGO
ANALISIS RESIKO
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN RESIKO
2. JENIS-JENIS RESIKO
 RESIKO JANGKA PENDEK
 RESIKO JANGKA PANJANG
TUJUAN
Tujuan utama manajemen risiko keuangan
adalah untuk meminimalkan potensi
kerugian yang timbul dari perubahan tak
terduga dalam harga mata
uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Resiko
volatilitas harga yang dihadapi ini disebut
dengan resiko pasar. Risiko pasar terdapat
dalam berbagai bentuk.
TAHAPAN
ANALISIS RESIKO
1. Identifikasi Hazard
2. Proyeksi Risiko
3. Penilaian Risiko
4. Manajemen Risiko
PENGERTIAN ANALISIS RESIKO

RISIKO ( RISK) adalah bentuk keadaan ketidakpastian


tentang suatu keadaan yang akan terjadi di masa depan
dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai
pertimbangan pada saat ini.
Analisis Risiko adalah suatu metode analisis yang meliputi
faktor penilaian, karakterisasi, komunikasi, manajemen dan
kebijakan yang berkaitan dengan risiko tersebut.
Manajemen Risiko adalah usaha yang secara rasional ditujukan
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian dari
risiko yang dihadapi.
JENIS-JENIS
RESIKO
1. Speculative Risk
2. Pure Risk
LANJUTTTT 
SPECULATIVE
PURE RISK
R ISK
 Adalah risiko yang mengandung  Adalah risiko yang hanya
dua kemungkinan yaitu mengandung satu
kemungkinan yang menguntungkan kemungkinan, yaitu kemungkinan
atau kemungkinan yang merugikan. rugi saja.

 Misal : Judi, pembelian  Misal : bencana alam, resesi


saham, pembelian valas. ekonomi.
JENIS-JENIS RESIKO, TINGKATAN DAN CARA
MENANGGULANGI RESIKO
MENURUT SIFATNYA DIBEDAKAN DALAM
 RESIKO MURNI, YAITU RESIKO YANG TERJADI PASTI AKAN MENIMBULKAN KERUGIAN
DAN TERJADINYA TANPA DISENGAJA

 RESIKO SPECULATIF, YAITU RESIKO YNG SENGAJA DITIMBULKAN OLEH YANG


BERSANGKUTAN AGAR MEMBERIKAN KEUNTUNGAN BAGI PIHAK TERTANTU

 RESIKO FUNDAMENTAL, YAITU RESIKO YANG PENYEBABNYA TIDAK BISA DILIMPAHKAN


KEPADA SESEORANG DAN MENDERITA CUKUP BANYAK

 RESKO KHUSUS, YAITU RESIKO YANG BERSUMBER PADA PERISTIWA YANG MANDIRI
DAN UMUMNYA MUDAH DIKETAHUI PENYEBABNYA

 RESIKO DINAMIS, YAITU RESIKO YANG TIMBUL KAREN PERKEMBANGAN DAN


KEMAJUAN MASYARAKAT DIBIDANG EKONOMI, ILMU PENGETAHUAN,,TEKNOLOGI
MENURUT DAPAT TIDAKNYA RESIKO DIALIHKAN
KEPADA PIHAK LAIN(DIASURANSIKAN).

A. RESIKO YANG DAPAT DIALIHKAN PADA PIHAK


LAIN, DENGAN MEMPERTANGGUNGKAN SUATU OBYEK
YANG AKAN TERKENA RESIKO PADA PERUSAHAAN
ASURANSI.
B. RESIKO YANG TIDAK DAPAT DIALIHKAN PADA PIHAK
LAIN, MISAL BARANG-BARANG PURBAKALA, BARANG
BERSEJARAH.
MENURUT SUMBER/PENYEBAB TIMBULNYA.

A. RESIKO INTERN, YAITU RESIKO YANG BERASAL DARI DALAM


PERUSAHAAN ITU SENDIRI, CONTOH: KEUSAKAN AKTIVA
KARENA KESALAHAN KARYAWAN ITU SENDIRI (KECELAKAAN
KERJA)

B. RESIKO EKSTERN, YAITU RESIKO YANG BERASAL DARI LUAR


PERUSAHAAN ITU, MISAL: PENCURIAN, PERSAINGAN
BISNIS, FLUKTUASI HARGA DSB.
UPAYA PENANGGULANGAN/MEMINIMUMKAN RESIKO
BERDASAR PADA SIFAT DAN OBYEK YANG TERKENA RESIKO

1.DENGAN MENGADAKAN PENCEGAHAN DAN PENGURANGAN


KEMUNGKINAN TERJADINYA PERISTIWA YANG MENIMBULKAN
KERUGIAN.
2. MELAKUKAN RETENSI, YAKNI MENTOLERIR TERJADINYA KERUGIAN.
3. MELAKUKAN PENGENDALIAN TERHADAP RESIKO.
4. MENGALIHKAN RESIKO KEPADA PIHAK LAIN (UNTUK HARTA
KEKAYAAN KEPADA ASURANSI KERUGIAN DAN UNTUK KRYAWANNYA
KEPADA ASURANSI JAMSOSTEK)
Resiko jangka pendek
Risiko yang bersifat jangka pendek (
short term risk ) adalah risiko yang
disebabkan karena ketidakmampuan
suatu perusahaan memnuhi dan
menyelesaikan kewajibannya yang
bersifat jangka pendek terutama
kewajiban likuiditas.
JENIS-JENIS PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK

1.PENDANAAN SPONTAN (SPONTANEOUS FINANCING) ADALAH JENIS PENDANAAN


YANG BERUBAH SECARA OTOMATIS DENGAN BERUBAHNYA TINGKAT KEGIATAN
PERUSAHAAN (MISAL DILIHAT DARI PENJUALAN PERUSAHAAN) ATAU MERUPAKAN JENIS
PENDANAAN YANG DIPEROLEH DARI OPERASI NORMAL PERUSAHAAN DENGAN DUA
SUMBER PEMBIAYAAN MELIPUTI HUTANG DAGANG (ACCOUNT PAYABLE) DAN KEWAJIBAN
YANG MASIH HARUS DIBAYAR (ACCRUALS HUTANG AKIBAT JASA YANG DITERIMA YANG
PEMBAYARANNYA BELUM DILAKUKAN).
CONTOH : UTANG DAGANG (ACCOUNT PAYABLE) DAN UTANG AKRUAL (ACCOUNT
ACCRUALS). ACCOUNT PAYABLE DAN ACCRUALS MERUPAKAN UNSECURED SHORT-TERM
FINANCING, YAITU SUMBER PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK YANG DIPEROLEH TANPA
MENJAMINKAN AKTIVA TERTENTU SEBAGAI AGUNAN.
2. PENDANAAN TIDAK SPONTAN (NON SPONTANEOUS
FINANCING)

ADALAH JENIS PENDANAAN YANG TIDAK BERUBAH SECARA


OTOMATIS DENGAN BERUBAHNYA TINGKAT KEGIATAN
PERUSAHAAN. CONTOH : UTANG YANG DIPEROLEH DARI
BANK. JENIS PENDANAAN INI MEMILIKI KARAKTER BAHWA
UNTUK MEMPEROLEH, MENAMBAH MAUPUN MENGURANGI
DANA, PERUSAHAAN MEMBUTUHKAN WAKTU UNTUK
NEGOISASI ATAU PERUNDINGAN SECARA FORMAL. BEBERAPA
BENTUK SUMBER DANA TIDAK SPONTAN
RESIKO JANGKA
PANJANG
Ketidakmampuan perusahaan
menyelesaikan berbagai kewajibannya
yang bersifat jangka panjang, seperti
kegagalan untuk menyelesaikan utang
perusahaan yang bersifat jangka panjang
dan juga kemampuan untuk
menyelesaikan proyek hingga tuntas
JENIS RESIKO J.PANJANG

 Pinjaman berjangka adalah suatu pinjaman yang diberikan oleh


lembaga keuangan kepada perusahaan yang jatuh temponya lebih
dari satu tahun)
 Obligasi Perusahaan ( merupakan instrument hutang yang
menyatakan bahwa perusahaan meminjam uang dari suatu
lembaga atau perorangan dan berjanji akan membayar kembali di
masa yang akan datang dengan atran-aturan yang jelas)
PENDANAAN JANGKA PANJANG
 Pendanaan jangka panjang merupakan salah satu jenis pendanaan yang bisa
dimanfaatkan oleh perusahaan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama
dibandingkan dengan alternatif jenis pendanaan lainnya dalam memenuhi
kebutuhan pembelanjaan perusahaan. Jenis pendanaan jangka panjang yang
umum kita kenal antara lain : Kredit Investasi, Hipotek ( Mortgage
), Obligasi, Saham

1.Kredit Investasi
 Kredit investasi adalah merupakan alternatif pendanaan jangka panjang yang
umumnya disediakan oleh kalangan perbankan selain kredit modal kerja
( pendanaan jangka pendek ) yang selama ini kita kenal.
LANJUTTTT 
2.Hipotek ( Mortgage ) 3.Obligasi merupakan surat tanda
hutang, dan umumnya tidak dijamin
 Hipotek adalah merupakan alternatif dengan aktiva tertentu. Oleh
pendanaan jangka panjang dalam karenanya kalau perusahaan
bentuk hutang yang biasanya harus bangkrut, pemegang obligasi akan
disertai dengan agunan berupa aktiva diperlakukan sebagai kreditur umum.
tidak bergerak ( tanah, bangunan ).
Dalam hal terjadinya likuidasi 4.Obligasi Konversi
perusahaan yang mempunyai
hutang, maka kewajiban kreditur harus  Obligasi konversi ( Convertible Bonds /
dipenuhi terlebih dahulu dari hasil CB ) merupakan obligasi yang dapat
penjualan aktiva yang dijadikan dikonversikan ( dirubah ) menjadi
sebagai agunan tersebut. saham biasa. Pemilik obligasi konversi
akan memiliki obligasi dan opsi call
atas saham perusahaan.
LANJUTTTT LAGI 
6. Saham Biasa Dan Right
5. Saham Preferen  Saham menunjukkan bukti
kepemilikan, sedangkan obligasi
 Saham preferen adalah saham yang merupakan surat tanda hutang jangka
memberikan deviden yang tetap
besarnya. Besarnya deviden yang panjang yang diterbitkan oleh perusahaan.
diterima oleh pemegang saham Para pemegang saham mempunyai hak
preferen tidak dipengaruhi oleh laba untuk memilih direksi perusahaan. Yang
yang diperoleh oleh perusahaan. umumnya berlaku adalah “ one share one
Dalam hal ini deviden saham preferen vote “. Artinya satu saham memiliki satu
dilakukan terhadap laba setelah pajak. suara.
Misalnya nilai nominal saham sebesar
Rp. 1.000,- dengan memberikan
deviden rate sebesar 16%, maka 7.Penerbitan Sekuritas Di Pasar Modal
pemegang saham prederen akan
memperoleh deviden sebesar Rp.  Apablia perusahaan akan menerbitkan
160,- saham di pasar modal, berbagai pihak
perlu dihubungi, sebelum memperoleh ijin
dan persetujuan dari Badan Pengawas
Pasar Modal ( BAPEPAM ).
Perusahaan Mandiri menandatangani perjanjian kredit investasi
dengan Bank Mapan senilai Rp. 1 milyar pada pertengahan CONTOH KASUS
tahun 2004 untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingkat suku
bunga sebesar 16% per tahun dengan persyaratan tambahan Dari ilustrasi diatas, maka
bahwa pelunasan sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalty dapatlah disimpulkan bahwa
sebesar 2% dalam bentuk bunga per tahun. Pada pertengahan alternatif menerima tawaran
tahun 2007 ini, perusahaan mendapatkan tawaran kredit dari Manhattan Bank akan lebih
Manhattan Bank dengan tingkat suku bunga sebesar 13,5% per
tahun. Apabila perusahaan tetap meneruskan kreditnya pada menguntungkan bagi
Bank Mapan, maka bunga yang harus dibayar adalah : perusahaan Mandiri.
Bunga = 2 x 16% x Rp. 1 milyar = Rp. 320 juta Pertanyaan yang kemudian
muncul adalah “ mengapa Bank
Andaikan sekarang perusahaan punya niat menerima tawaran Mapan mengenakan penalty
Manhattan Bank, maka denda yang harus dibayar ke Bank
Mapan dan bunga yang harus dibayar ke Manhattan Bank oleh dalam pelunasan kredit
perusahaan Mandiri adalah : sebelum jatuh tempo “ ?
Denda = Rp. 40 juta Hal ini dikarenakan Bank
Mapan harus berupaya untuk
Bunga = 2 x 13,5% x Rp. 1 milyar = Rp. 270 juta menjual kembali dana dari
Total = Rp. 310 juta perusahaan Mandiri tersebut
agar dapat menghasilkan
return.
AKHIRNYA
SELESAI JUGA 
Semoga tadi gak
membosankan ya????

TERIMA KASIHHH

Anda mungkin juga menyukai