Anda di halaman 1dari 3

RESUME BELAJAR MANDIRI TOPIK 2

THAHARAH DAN KEGIATAN IBADAH

Disusun oleh :
Indah Septy Rahmawati
20194030081

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2019
Nama Pasien : Tn. L.
Usia : 73 th
Diagnosa : fraktur tibia dextra

A. Jenis thaharah dan kegiatan ibadah yang dilakukan


Thaharah yang bisa dilakukan oleh pasien adalah dengan melakukan tayamum yang
dilakukan ditempat tidur, pasien fraktur post ORIF H-1 akan kesulitan menggerakkan
kaki karena nyeri jika digerakkan.
Pasien dianjurkan untuk melakukan sholat dengan berbaring karena pasien post ORIF H-
1 tidak boleh duduk dulu
B. Justifikasi dan rasional kegiatan
Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu" (Q.S
Al-Maidah :6), dalam Q. S. AL Maidah dijelaskan pada pasien yang sakit dan tidak
diperbolehkan untuk terkena air maka pasien dianjurkan untuk melakukan tayamum.
Tayamum pada pasien di kamar RS bisa dilakukan dengan menepuk tangan ke tembok,
lalu pasien dapat sholat dengan berbaring, karena kondisi setelah operasi yang membuat
pasien tidak boleh duduk selama 24 jam.
C. Prosedur
Adapun prosedur yang harus di perhaikan sebelum tindakan adalah
1. Berikan penjelasan kepada pasien mengenai maksud dari beribadah
2. Atur posisi pasien senyaman mungkin
3. Ciptakan suasana yang mendukung dan bersahabat
4. Tutup tirai
5. Jelaskan maksud dan tujuan
6. Jelaskan cara melakukaan tayamum
7. Niat: bismillahirahmanirahim
8. Menepukkan tangan ke tembok
9. Meniup kedua telapak tangan
10. Mengusap muka
11. Menepukkan tangan ke tembok
12. Meniup kedua telapak tangan
13. Mengusap tangan kanan sampai siku
14. Mengusap tangan kiri sampai siku
15. Posisi berbaring
16. Menutup kaki sampai perut dengan menggunakan selimut
17. Menghadap ke arah kiblat, jika memungkinkan
18. Niat sholat wajib sesuai waktu
19. Melakukan sholat
D. Pemantauan
Pantau kemampuan pasien dalam melakukan tayamum dan sholat, ketika sudah 24 jam
setelah ORIF makan pasien bisa untuk melakukan shilat dengan duduk
E. Evaluasi
Evaluasi kegiatan harus selalu dilakukan dengan format SOAP, perawat memastikan
apakah pasien dapat melakukan sholat dengan mandiri, dan sudah melaukan sholat 5
waktu.

Anda mungkin juga menyukai