Bencana merupakan kejadian yang mendesak atau tidak diperkirakan yang mengakibatkan rumah sakit
dan/atau sarana masyarakat lainnya mengalama kerusakan dan fungsinya terganggu. Bencana dapat
disebabkan oleh kebakaran, cuaca/ikliem (mis., gempa bumi, angin rebut, dan tornado), ledakan aktivitas
teroris, radiasi atau tumpahan zat kimia, dan kecelakaan lalu lintas, kecelakaan pesawat udara, bangunan
runtuh, atau kejadian serupa lainnya.
1. Mass patient incident (jumlah korban yang datang ke UGD kurang dari 10 orang)
Contoh : keceakaan lalu lintas yang menimpa beberapa orang , tetapi kurang dari 10 orang
2. Multiple casualty incident (jumlah korban yang datang ke UGD antara 10-100 orang)
Contoh : kasus penembakan di Columbine High School di Littleton, Colorado pada tahun 1999,
dengan jumlah korban yang banyak
3. Mass casualty incident (jumlah korban yang datang ke UGD lebih dari 100 orang)
Contoh : pemboman bangunan federan di kota Oklahoma pada tahun 1996
Fase-fase bencana
Pra-dampak: dimulai sejak awitan bencana, jika kejadian ini sudah diketahui terlebih dahulu. Fase
pa-dampak didefinisikan sebagai periode yang pada saat itu kita mengantisipasi dan
diperingatkan. Sebagai contoh, fase pra-dampak pada sebuah serangan angin rebut dapat
berlangsung beberapa hari karena ahli meteorology dapat melacak lintasan badai dan pejabat
setempat bisa memerintahkan evakuasi. Fase ini tidak selalu terdapat dalam semua bencana
Dampak: periode selama bencana terjadi, berlanjut hingga dimulainya fase pascadampak. Fase ini
juga dikenal sebagai penyelamatan. Pada saat ini, beberapa pengkajian penting harus dilakukan,
yaitu mengevaluasi besarnya kerugian, mengidentifikasi sumber daya yang ada, dan
merencanakan penyelamatan korban. Fase ini bisa berlangsung singkat. Mungkin hanya
berlangsung tidak sampai 30 detik (kecelakaan pesawat udara) atau berlangsung lana (bencana
banjir)
Pasca-dampak: juga disebut sebagai fase pemulihan. Selama fase ini, besarnya kerugian sudah
dievaluasi dan penyelamatn korban telah selesai dilaksanakan; kerusakan lebih lanjut sudah
diminimalkan. Fase ini dapat menjadi fasi yang paling lama.
Merupakan suatu metode penangan korban bencana masal untuk mendapatkan hasil yang maksimal
dengan jumlah korban besar dengan sarana terbatas, (modul penanggulangan bencana gawat darurat,
2008)
Triase lapangan merupakan suatu proses memilah atau mengkaji korban bencana bedasarkan beratnya
cedera dan besarnya kemungkinan korban untuk diselamatkan dengan tindakan medis
Dasar-dasar triage
1. Derajat cedera
2. Jumlah yang cedera
3. Sarana dan kemampuan
4. Kemungkinan untuk bertahan hidup
Pada kasus kegawat daruratan sepeerti jikakita bertugas diruang gawat daurat kita harus dapat mengatur
alur pasien yang baik, terutama pada jumlah ruang yang terbatas, memprioritaskan pasien terutama
untuk menekan jumlah morbiditas dan mortalitas, yang terakhir adalah pelabelan/pengkategorian.