Anda di halaman 1dari 7

PROLAPS UTERI GRADE IV, SISTOKEL GRADE IV DAN

REKTOKEL GRADE III DENGAN GIANT VESICOLITHIASIS DAN


PROLAPS REKTI

Uterine Prolapse Grade IV, Cystocele Grade IV and Rectocele Grade III
with Giant Vesicolithiasis and Rectal prolapse
Asih Anggraeni*), Darto*)
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/
RSUD Dr. Moewardi Surakarta

ABSTRAK

Latar Belakang: Prolaps organ panggul adalah penurunan dinding vagina ke introitus
vagina yang diikuti oleh organ pelvik (HUGI, 2013). Ileogben (2015) menyatakan walau
tidak menyebabkan mortalitas, prolaps uteri meningkatkan angka morbiditas, gangguan
psikoseksual dan beban sosial yang besar. Selain itu, memberi dampak negatif terhadap
penampilan dan kualitas hidup (HUGI, 2013). Kasus prolaps uteri dengan giant
vesicolithiasis dan prolaps rekti merupakan kasus yang sangat jarang terjadi, sehingga
diharapkan kasus ini menjadi tambahan data untuk perkembangan ilmu pengetahuan
tentang prolaps uteri selanjutnya.
Metode: Merupakan laporan kasus prolaps uteri Grade IV, sistokel grade IV dan rektokel
grade III dengan giant vesicolithiasis dan prolaps rekti di bagian Obstetri dan Ginekologi
RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan Agustus 2016.
Laporan Kasus: Pasien rujukan, seorang P3A1 dengan usia 71 tahun datang dengan
keterangan prolaps uteri. Pasien mengeluhkan benjolan yang keluar dari jalan lahir dan
anus dan terasa nyeri sejak 25 tahun yang lalu. BAB dan BAK sulit. Pemeriksaan fisik,
tampak masa ukuran diameter 12 cm dengan ostium uteri externum keluar dari introitus
vagina, tampak masa merah muda ukuran diameter 10 cm keluar dari anus. Dinding
anterior vagina menonjol ke luar introitus vagina dan dinding posterior vagina menonjol
ke dalam introitus vagina dan teraba masa keras kesan di buli dengan diameter 10 cm, tes
valsava (+). Hasil USG didapatkan masa di posterior VU disertai kalsifikasi ukuran 7 cm.
Pasien direncana histerektomi pervaginam dengan kolporafi anterior dan posterior,
dilakukan operasi bersama bedah digestif dan bedah urologi.
Saat operasi tampak uterus keluar dari vagina dengan diameter masa 12 cm, serta teraba
benjolan keras dari buli ukuran 8-10 cm curiga batu buli. Konsultasi bedah urologi,
dilakukan sistoskopi didapatkan batu buli dan dilakukan open vesikolitotomi dan
didapatkan batu ukuran 10x8x8 cm dengan berat 180 gram. Dari bedah digestif
didapatkan prolaps rekti dengan ukuran 14x8x6 cm dilakukan Thiersch procedure.

52
Simpulan: Pada kasus ini, usia tua dan multiparitas terbukti menjadi faktor yang
menyebabkan prolaps uteri dan prolaps rekti yang disebabkan oleh kelemahan otot dasar
panggul. Sedangkan vesicolithiasis, dapat disebabkan oleh prolaps uteri yang
berlangsung sejak 25 tahun yang lalu dan menyebabkan inkotinensia urin sehingga
menjadi faktor terbentuknya batu di kandung kemih.
Kata Kunci: Prolaps uteri, vesicolithiasis, prolaps rekti.

ABSTRACT

Background: Pelvic organ prolapse is a decrease of vagina to the introitus vaginal


followed by pelvic organ (HUGI, 2013). Protudes of anterior vagina wall become a
cystocele and protudes of posterior vagina wall become a rectocele. Ileogben (2015) was
stated that while not caused mortality, uterine prolapse was increased morbidity,
psychosexual disorder and large social burden. In addition, has a negative impact on the
appearance and quality of life (HUGI, 2013). Uterine prolapse cases with giant
vesicolithiasis and rectal prolapse is a very rare case, so this was expected to be an
additional data for the development of science on uterine prolapse.
Methods: This is a case report of uterine prolapse Grade IV, cystocele grade IV and
rectocele grade III with giant vesicolithiasis and rectal prolapse at the Obstetrics and
Gynecology of dr. Moewardi Hospital of Surakarta in August 2016.
Case Report: Referral patient, P3A1 patient, age of 71 years came with a description of
uterine prolapse. Patient was complained a mass at the birth canal and rectum and feels
pain since 25 years ago. Bowel and bladder are difficult. Physical examination, there is
pink mass diameter size of 12 cm with ostium uterine externum out from the vaginal
introitus and there is pink mass diameter of 10 cm from the anus. Anterior and posterior
vaginal wall protrudes into the vaginal introitus and palpable hard impression with a
diameter of 10 cm, valsalva test (+). USG result was obtained mass in the posterior vesica
urinaria accompanied calcification size of 7 cm. Patients was planned vaginal
hysterectomy with anterior and posterior kolporafi, conducted a operation joint with
surgical surgery and urologic surgery.
Durante operation was seemed uterus out from the vagina with a mass diameter of 12 cm,
and palpable hard lumps of 8-10 cm as bladder stone suspicion. Consultation of urologic
surgery, performed cystoscopy and obtained bladder stones, than did open
vesicolithotomy and obtained stone size of 10 x 8 x 8 cm with a weight of 180 grams.
From the digestive surgery was obtained rectal prolapse with size of 14 x 8 x 6 cm done
Thersch procedure.
Conclusion: In this case, old age and multiparity proved to be a factor that caused uterine
prolapse and rectal prolapse caused by weakness of the pelvic floor muscles. While
vesicolithiasis can be caused by uterine prolapse which began 25 years ago and lead to
urinary incontinence then urine becomes a factor in of the formation of bladder stones.
Keywords: uterine prolapse, vesicolithiasis, rectal prolapse.

53
PENDAHULUAN terjadi (Aydogdu O dkk, 2011).
Prolaps uteri merupakan penurunan Sedangkan prolaps rekti didefinisikan
sebagian atau seluruh bagian uterus ke sebagai penonjolan sebagian atau seluruh
rektum keluar anus. Prolaps rekti
introitus vagina(1). Hal ini menyebabkan
berhubungan dengan gangguan dasar
ketidaknyamanan dan mengganggu
aktifitas. Wanita yang mengalami prolaps panggul sekitar 18-27%, dan sering
terjadi pada dekade ketujuh kehidupan
memiliki berbagai keluhan(2), antara lain
dengan sebagian besar pasien (80-90%)
rasa tidak nyaman, nyeri, gangguan
adalah perempuan. Oleh karena itu,
berkemih dan defekasi.
prolaps organ genital dan rekti dapat
Prolaps uteri terjadi pada hampir terjadi berdampingan, dan masing-
setengah dari seluruh wanita.Walaupun masing merupakan bagian dari gangguan
hampir setengah dari wanita yang pernah dasar panggul (Ates dkk, 2012).
melahirkan memiliki prolaps organ
pelvik melalui pemeriksaan fisik, namun
hanya 5-20% yang simtomatik. TUJUAN
Prevalensi prolaps organ panggul Kasus prolaps uteri dengan giant
meningkat sekitar 40% tiap penambahan vesicolithiasis dan prolaps rekti merupa-
1 dekade usia seorang wanita. Saat ini, kan kasus yang sangat jarang terjadi,
sebanyak 11-19% wanita di negara maju sehingga diharapkan kasus ini menjadi
menjalani operasi prolaps organ tambahan data untuk perkembangan ilmu
panggul(3). pengetahuan tentang prolaps uteri
Prolaps organ panggul adalah selanjutnya.
penurunan dinding vagina ke introitus
vagina yang diikuti oleh organ pelvik yaitu
uterus, kandung kemih atau rectum(3). METODE
Prolaps uteri dapat terjadi karena Merupakan laporan kasus prolaps uteri
dipengaruhi oleh beberapa faktor. faktor Grade IV, sistokel grade IV dan rektokel
penyebab prolaps dikelompokan menjadi grade III dengan giant vesicolithiasis dan
faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor prolaps rekti di bagian Obstetri dan
intrinsik terdiri atas kolagen, genetik, usia, Ginekologi RS Dr. Moewardi Surakarta
dan etnik. Sedangkan faktor ekstrinsik pada bulan Agustus 2016.
terdiri atas paritas, histerektomi, terapi,
penyakit penyerta, dan jenis pekerjaan,
yaitu pada wanita yang sering mengangkat
LAPORAN KASUS
beban(4).
Pasien rujukan, seorang P3A1 dengan
Prolaps uteri dengan vesicolithiasis
usia 71 tahun datang dengan keterangan
dan prolaps rekti adalah kasus yang
prolaps uteri. Pasien mengeluhkan
jarang terjadi. Obstruksi kandung kemih,
ditambah dengan infeksi kronis diduga benjolan yang keluar dari ajalan lahir dan
menjadi faktor penyebab terjadinya anus dan terasa nyeri sejak 25 tahun yang
lalu. BAB dan BAK sulit. Pemeriksaan
vesicolithiasis pada prolaps uteri(5). fisik, tampak masa ukuran diameter 12
Dalam data uroginekologi terbaru, batu cm dengan ostium uteri externum keluar
kandung kemih dengan ukuran besar dari introitus vagina, tampak masa merah
adalah batu dengan berat lebih dari 100 muda ukuran diameter 10 cm keluar dari
gram dan merupakan kasus yang jarang
anus.

54
Dinding anterior vagina menonjol ke luar
introitus vagina dan dinding posterior
vagina menonjol ke dalam introitus
vagina dan teraba masa keras kesan di
buli dengan diameter 10 cm, tes valsava
(+). Hasil USG didapatkan hidronefrosis
berat bilateral dengan masa di posterior
VU disertai kalsifikasi ukuran 7 cm, batas
tegas cenderung rectum yang menebal
dan dilatasi.
Pasien direncana histerektomi Gambar 2.Prolaps Uteri dan Prolaps
pervaginam dengan kolporafi anterior dan
Rekti
posterior, dilakukan operasi bersama
bedah digestif dan bedah urologi.
Saat operasi tampak uterus keluar dari
vagina dengan diameter masa 12 cm,
serta teraba benjolan keras dari buli
ukuran 8-10 cm curiga batu kandung
kemih. Konsultasi bedah urologi,
dilakukan sistoskopi didapatkan batu
kandung kemih dan dilakukan open
vesikolitotomi dan didapatkan batu
ukuran 10x8x8 cm dengan berat 180
gram. Dari bedah digestif didapatkan
prolaps rekti dengan ukuran 14x8x6 cm
dilakukan Thersch procedure.
Gambar 3. Gambaran Sitoskopi
(Dilakukan sebelum open
vesikolitotomi)

Gambar 1. USG Buli

Gambar 4. Batu dari Kandung Kemih.

55
PEMBAHASAN sejak 25 tahun yang lalu. Usia tua disertai
dengan prolaps uteri memung-kinkan
Prolaps uteri terjadi karena adanya terjadinya inkontinensia urin dalam
kerusakan pada otot dasar panggul. waktu lama sehingga menjadi faktor
Kerusakan tersebut dapat disebabkan resiko terbentuknya batu di kandung
oleh proses persalinan yang mengakibat- kemih. Batu yang besar sehingga
kan regangan dan robekan pada fascia menyebabkan kandung kemih
endopelvic, musculus levator dan terisi minimal, memungkinkan
perineal body. Namun, prolaps uteri juga pemeriksaan penunjang menjadi rancu.
dapat terjadi pada wanita dengan Dibutuhkan pemeriksaan klinis yang
peningkatan tekanan intraabdomen dan baik, tanpa menghiraukan hasil
kelainan jaringan ikat. Hal ini pemeriksaan penunjang.
menyebabkan ketidaknyamanan dan
mengganggu aktifitas (Khalilullah, Prolaps rekti didefinisikan sebagai
Masnawati, Saputra dan Hayati, 2011). penonjolan sebagian atau seluruh rektum
keluar dari anus. Prolaps rekti ber-
Gangguan berkemih terutama hubungan dengan gangguan dasar
inkontinensia urin akan merangsang panggul sekitar 18-27% kasus, dan sering
terbentuknya sistokel karena kesulitan terjadi pada dekade ketujuh kehidupan
pengosongan kandung kemih yang pada dengan sebagian besar pasien (80-90%)
akhirnya akan menyebabkan infeksi adalah perempuan. Oleh karena itu,
saluran kemih, batu ginjal, cystitis, prolaps organ genital dan rekti dapat
pyelitis, pyelonephritis dan gagal ginjal terjadi berdampingan, dan masing-
(Savita Rathod, 2014). Batu disaluran masing merupakan bagian dari
kemih dapat terbentuk dalam kasus gangguan dasar panggul (Ates
inkontinensia urin, karena deposisi dkk,2012).Sekitar 50% sampai 75% dari
kalsium dari sedimen kristal oksalat yang pasien dengan prolaps rekti mengalami
menyebabkan pembentukan batu kalsium fecal incontinence, dan 25% sampai 50%
oksalat. Prolaps uterovaginal dengan pasien mengalami konstipasi.
obstruksi kandung kemih dalam jangka Inkontinensia terjadi karena gangguan
waktu yang lama, serta infeksi kronis pada mekanisme sfingter serta
meningkatkan kejadian terbentuk-nya peregangan kronis dan trauma pada
batu saluran kemih (Chabra.S & sfingter serta stimulasi terus menerus
Raman.S, 2015). refleks rectoanal. Neuropati pudenda
Gejala batu saluran kemih terbukti menyebabkan atrofi terkait
ditentukan oleh letak, besar dan nervus eksternal otot sfingter. Konstipasi
morfologi batu saluran kemih.Walaupun terkait dengan prolaps merupakan hasil
demikian, penyakit ini mempunyai tanda dari intusepsi usus sehingga menyebab-
umum yaitu hematuria, baik hematuria kan penyumbatan yang diperburuk
makroskopik atau mikroskopik. Selain dengan gangguan sinergis otot dasar
itu, bila disertai infeksi saluran kemih, panggul dan dismotilitas kolon
dapat juga ditemukan kelainan endapan (Madhulika Varma dkk, 2011).
urin bahkan tanda infeksi sistemik (Wim Pada kasus ini, usia tua menjadi
de Jong, 2010). faktor paling memungkinkan terjadinya
Pada kasus ini, didapatkan prolaps prolaps rekti dimana organ dasar panggul
uteri dengan faktor resiko usia tua dan telah mengalami penurunan fungsi.
multiparitas, yang telah berlangsung Pasien usia 71 tahun, dimana

56
dekade ketujuh kehidupan merupakan faktor terbentuknya batu di kandung
usia tersering terjadinya prolaps organ kemih.
panggul.
Pada pasien ini dilakukan
hiterektomi pervaginam sebagai terapi SARAN
penanganan prolaps uteri, kolporafi Kasus langka lebih baik sering
anterior dan posterior sebagai terapi dimasukkan ke dalam jurnal untuk
untuk menangani sistokel dan rektokel, tambahan wawasan ilmu pengetahuan.
vesikolitotomi sebagai terapi penanganan
batu buli dan Thresch procedure sebagai
penanganan kasus prolaps rekti. DAFTAR PUSTAKA
Histerektomi pervaginam adalah
pengangkatan rahim yang dilakukan Ates Karateke, dkk. (2012).Approach to
melalui vagina, dilakukan pada kasus concomitant rectal and uterine
prolaps uteri, mioma uteri, mioma geburt, prolapse: case report. J Turk Ger
mioma servikalis. Sedangkan kolporafi Gynecol Assoc. 2012; 13(1): 70–
adalah teknik penjahitan dinding vagina 73. Published online 2012 Mar 1.
untuk mereposisi dinding buli pada PMCID: PMC3940228.
sistokel dan dinding rektum pada rektokel Aydogdu O, Telli O, Burgu B, Beduk Y.
(Rasjidi, 2008). Vesikolitotomi adalah Infravesical obstruction results as
operasi yang dilakukan untuk membuka giant bladder calculi. Can Urol
buli dengan teknik yang mirip dengan Asoc J. 2011;5:77–8. [PMC free
cystotomi akan tetapi sayatan yang article] [PubMed]
dilakukan lebih besar. Pada kasus ini
dipertimbangkan karena ukuran batu Chabra S & Raman S. (2015).Vesical
yang besar (Wein, 2007). Sedangkan Calculi with Utero Cervico Vaginal
Tresch procedure adalah prosedur operasi Prolapse. Global J Med Clin Case
prolaps rekti dengan menempat-kan ring Reports 2(1): 010-011. DOI:
subcutaneous sepanjang spingter ani 10.17352/2455-5282.000011.
dengan tujuan menahan anal spingter Depkes RI. (2008). Pedoman
secara mekanis dan merangsang area Pelaksanaan Kegiatan
perianal sehingga meningkatkan Komunikasi, Informasi, Edukasi
resistensi anus (David E. Beck, 2014). (KIE) Kesehatan Reproduksi untuk
Petugas Kesehatan di Tingkat
Pelayanan Dasar. Jakarta:
SIMPULAN Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Pada kasus ini, usia tua dan
multiparitas terbukti menjadi faktor yang David E. Beck, dkk. (2014). ASCRS
menyebabkan prolaps uteri dan prolaps Manual of Colon and Rectal
rekti yang disebabkan oleh kelemahan Surgery, 2nd Edition. New York:
otot dasar panggul. Sedangkan Springer.
vesicolithiasis, dapat disebabkan oleh
prolaps uteri yang berlangsung sejak 25
tahun yang lalu dan menyebabkan
inkotinensia urin sehingga menjadi

57
Himpunan Urogenikologi Indonesia. Rasjidi I. Manual Histerektomi. Bab 5,
(2013). Panduan Penatalaksanaan histerektomi. Jakarta: Penerbit
Prolaps Organ panggul: Buku Kedokteran EGC.
Konsensus prolapse organ panggul 2008,.p188.
2013. Diambil dari http://hugi-
Savita Rathod, dkk. (2014).A Rare Case
online.com/upload/
Of Second Degree Uterovaginal
file/Konsensus.pdf/ pada tanggal 2
Prolapse With Vesical Calculus.
Februari 2016 pukul 11.30 WIB.
Case Report.Indian Journal of
Illeogben, dkk. (2015). Pelvic organ Medical Case Reports. ISSN:
prolapse: a significant cause of 2319–3832 Diambil dari,
psychosexual and social burden. http://www.cibtech.org/jcr.htm.201
Department of Obstetrics and 4.Vol.3(2)April-June, pp.15-
Gynaecology, Delta State 17/Rathod et al. pada tanggal 12
University, Abraka, Delta State, Agustus 2016 pukul 14.55 WIB.
Nigeria. Shashidhar B & Krishna
Khalilullah, Said Alfin., Masnawati., Shetty.(2013).Uterovaginal
Saputra, Ramadhan Willy., dan Prolapse with Giant Vesical
Hayati, Marissa. (2011). Prolapsus Calculus: A Rare Case Report.
Uteri pada Rumah Sakit Umum dr. Indian Journal of Clinical Practice,
Zainoel Abidin Banda Aceh, Vol. 23, No. 12, May 2013.
Indonesia Selama 2007 sampai
Wein, A., R. Kavoussi, et al., Eds.
2010. Penelitian Deskriptif
(2007). Campbell-Walsh’s Urology
Retrospektif, 17 Februari 2011.
10th edition. Philadelphia, WB
Departemen Obstetri dan Saunders.p 208
Ginekologi, Fakultas Kedokteran
Universitas Syiahkuala. Wim de Jong, R. Sjamsuhidajat, Buku
Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3 Revisi,
Madhulika Varma, dkk. (2011). Practice EGC, Jakarta, 2010.
Parameters for the Management
ofRectal Prolapse Diseases Of The Vita, Davide De and Gordano, Salvatore.
Colon &Rectum Volume 54 2011; (2011). Two Successful Natural
54: 1339–1346 Pregnancies In a Patient with
DOI:10.1097/DCR.0b013e318231 Severe Uterine Prolapse: A Case
0f75. Report. Journal of Medical Case
Report 2011, 5:459.
Patel, Payal D. & Amrute, Kaytan V &
Badlani, Gopal H. (2007).Pelvic
Organ Prolapse and StressUrinary
Incontinence: A Review of
Etiological Factors. Indian Journal
of Urology,2007 April-June; 23
(2): 135-141. Diambil dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
articles/PMC2721522/ pada
tanggal 12 Agustus 2016 pukul
14.15 WIB.

58

Anda mungkin juga menyukai