(Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian)
Disusun Oleh:
SYIHABUSSALAM 11170340000123
TAMADHIR THAHARANIL B.M 11170340000080
FEBI ARFIYALIANI 11170340000195
ULFAH 11150340000255
Daftar isi……………………………………………………………………………………………………………………………….. i
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………………….1
Bab II Pembahasan……………………………………………………………………..1
a. Pengertian Penelitian Kuantitatif…………………………..………………2
b. Syarat dan Karakteristik Penelitian………………………………….……..2
c. Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif…………………………………………...3
d. Contoh dalam penelitian Kuantitatif……………………………………….4
Bab III Penutup……………………………………………………………………….....7
a. Kesimpulan………………………………………………………………….7
Bab IV Daftar Pustaka…………………………………………………………………..8
i
Bab I
Pendahuluan
Dalam metode penelitian kuantitatif, masalah yang diteliti lebih umum memiliki
wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks. Penelitian kuantitatif lebih sistematis,
terencana, terstruktur, jelas dari awal hingga akhir penelitian. Akan tetapi masalah-masalah
pada metode penelitian kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi
yang rendah, namun dari penelitian tersebut nantinya dapat berkembangkan secara luas
sesuai dengan keadaan di lapangan. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian
dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena
sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati dan
perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat
penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrumen pokok. Oleh karena hal itu,
peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas agar dapat melakukan wawancara
secara langsung terhadap responden, menganalisis, dan mengkontruksikan obyek yang
diteliti agar lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai.
1
Bab II
Pembahasan
1
Dra. Nurul Zuriah. M.Si., Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2007) hlm 82.
2
Nanang Martono, Metode Penelitian Sosial (Jakarta : Rajawali Pers, 2016) hlm 215.
3
Dr. Sugiono Poulus, S.E., M.BA., Ak., CPA, CA & Dr. Rusdin, M.Si., Metodologi Penelitian Sosial
(Bandung: Alfabeta, 2018) hlm 114.
4
Ibid, Nanang Martono, hlm 215.
2
menderita anemia karena cacingan, dapat dibandingkan lima pekerja yang sehat dan
lima orang pekerja yang kekurangan butir darah merah. Untuk perbandingan ini
diukur kekuartan fisik mereka dengan menyuruh mereka mendaki sebuah bukit.
Sebagai tolak ukur yang di catat adalah waktu dalam menit yang diperlukan untuk
sampai ke puncak bukit. Data yang terkumpul akan berbentuk angka dan penelitian
seperti ini tergolong dalam tipologi dan rancangan penelitian kuantitatif.
5
Dra. Nurul Zuriah, M.Si, metode penelitian (sosial dan pendidikan), Penerbit: Pt Bumi Aksara,
Cet.Pertama dan kedua 2006-2007.h.83.
3
1. Cara memandang sifat realitas sosial
Penelitian kuantitatif menganggap realitas sosial itu bersifat ganda. Realitas
soaial merupakan hasil konstruksi pemikiran dan bersifat holistis. Di pihak lain,
penelitian kuantitatif memandang realitas sosial bersifat tunggal, konkrit, dan
teramati.
2. Peranan nilai
Penelitian kuantitatif menganggap bahwa proses penelitian sepenuhnya bebas
nilai.
3. Fleksibilitas dalam pengumpulan data
Dalam penelitian kuantitatif prosedur pengumpulan data distandardisasi dan
menganggap bahwa hubungan peneliti dengan yang diteliti adalah independen dan
dapat dipisahkan. 6
2. Deskriptif
Merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada. Dengan demikian, dalam deskriptif ini
berkenanaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri (variabel yang
berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan
variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel dengan variabel
yang lain.7
6
Bagong Suyanto dan Sutinah, metode penelitian sosial berbagai alternative pendekatan, Penerbit:
PRENADAMEDIA GROUP, Cet.1, tahun 2005.h.168.
7
Sugiyono, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R%D).
(Alfabeta : Bandung, 2009). hlm, 56.
4
Contoh ; pemahaman warga an-nahdliyah terhadap aswaja an-nahdliyah.
3. Eksperimen
Sederhananya, penelitian eksperimen disini adalah diarahkan untuk
mengetahui pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang
terkontrol secara ketat. Pada penelitian eksperimen peneliti mampu mengontrol atau
mengubah tentang besar kecilnya variabel independen (penyebab) dalam penelitian.
8
Sugiono Poulus dan Rusdin, Metodologi Penelitian Sosial Suatu Pendekatan Teori dan Praktis, Bandung:
Alfabeta, 2018, hlm 115-116
5
diperolehnya nanti mudah diolah secara kuantitatif. Untuk pembuatan kuesioner ini,
ada prosedur tersendiri yang tidak boleh dilanggar, misalnya, harus benar-benar jelas
variabel-variabel apa saja yang akan dianalisis melalui tabel-tabel frekuensi (tabel
satu variabel) dan/atau tabel-tabel silang (tabel dua variabel atau lebih) . Pembuatan
tabel frekuensi ini-antara lain-berguna untuk mengecek apakah jawaban-jawaban
responden tersebut konsisten dengan jawaban-jawabannya yang lain.Untuk
mempelajari bagaimana distributsi frekuensi dari variabel-variabel penelitian, dan
untuk menentukan variabel-variabel apa yang akan disilangkan nanti. Sedangkan
pembuatan tabel silang –antara lain- berguna untuk menjelaskan sebarapa besarnya
koefisien asosiasi dan/atau korelasi dari variabel-variabel yang diteliti. Dengan
menggunakan teknik statistik - baik yang sederhana maupun canggih – besarnya
koefisien asosiasi dan/atau korelasi antar-variabel tersebut bisa diketahui dengan jelas
Sebagai contoh adalah “Gaya Kepemimpinan, Situasi Kepemimpinan, Dan
Iklim Kerja Organisasi dalam meningkatkan produktivitas karyawan ”, dari contoh ini
kita bisa runut secara lebih detail mulai dari menemukan dan menetapkan masalah
hingga menyusun dan menulis laporan penelitian.
6
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Pada abad ke-18 David Hume berpandangan bahwa peneliti dapat dengan
sengaja mengadakan perubahan dalam dunia sekitar dengan melakukan berbagai
eksperimen sehingga timbul metode ilmiah yang selanjutnya ditemukan aturan,
hukum, prinsip umum tentang dunia kenyataan baik dalam ilmu alam maupun ilmu
sosial. Masa itu disebut sebagai masa positivisme. Pandangan positivisme ini dalam
penelitian juga dikenal sebagai pandangan kuantitatif (Nasution, 1988; Faisal, 1990)
7
BAB IV
Daftar Pustaka