Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA JATUH PADA PASIEN GERIATRI

Terapi Jatuh

Tatalaksana pada pasien jatuh meliputi evaluasi komprehensif atas riwayat medis penyebab
jatuh, pemeriksaan fisik, pengkajian cara berjalan dan keseimbangan, pengkajian terhadap kondisi
lingkungan tempat pasien tinggal atau terjatuh, serta pada keadaan tertentu, dan pemeriksaan
laboratorium jika diperlukan. Prinsip dasar tatalaksana pasien usia lanjut dengan masalah
instabilitas dan riwayat jatuh adalah mengkaji dan mengobati trauma fisik akibat jatuh, mengobati
berbagai kondisi yang mendasari instabilitas and jatuh, memberikan terapi fisik dan penyuluhan
berupa latihan cara berjalan, penguatan otot, alat bantu, sepatu atau sandal yang sesuai, mengubah
lingkungan agar lebih nyaman seperti pencahayaan yang cukup, pegangan, lantai yang tidak licin,
dan sebagainya.

Latihan fisik (penguatan otot, fleksibilitas sendi, dan keseimbangan, teknik bangun setelah
jatuh) perlu dilakukan untuk mencegah morbiditas akibat instabilitas dan jatuh berikutnya.
Perubahan lingkungan acapkali perlu dilakukan untuk mencegah jatuh berulang. Lingkungan
tempat orang usia lanjut tinggal seringkali tidak aman sehingga upaya perbaikan diperlukan untuk
memperbaiki keamanan mereka agar kejadian jatuh dapat dihindari.

Terapi Fraktur

Tujuan tatalaksana fraktur adalah mengembalikkan pasien pada keadaan dan fungsi
sebelum terjadi fraktur. Hal ini dapat dicapai dengan operasi diikuti mobilisasi dini. Walaupun
demikian adakalanya operasi dapat meningkatkan resiko morbiditas dan mortalitas bila ada
penyakit penyerta seperti infark miokard. Pada keadaan ini sebaiknya operasi ditunda hingga risiko
infark miokard berkurang.

Pada pasien usia lanjut yang mengalami fraktur diperlukan penilaian geriatric yang
komprehensif. Kelompok ini umumnya lemah, memiliki beberapa masalah medis, minum banyak
obat, serta sudah terdapat demensia atau penyakit terminal lainnya. Obat-obatan yang digunakan
pasien sebelumnya perlu dievaluasi. Pasien harus dihindari dari efek samping polifarmasi. Obat
yang tidak atau sedikit efektif dihentikan. Namun obat yang berefek buruk bila dihentikan tetap
diteruskan. Perlu dilakukan tatalaksana terhadap nyeri yang seringkali timbul akibat fraktur.
Berikut alur terapi farmakologi untuk nyeri yang timbul akibat kejadian fraktur.
Refferensi:
1. Alwi, idrus, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi VI. Jakarta:
InternaPublishing.

Anda mungkin juga menyukai