A. Tujuan
Belajar menangkap secara langsung dan dengan menggunakan trap berbagai jenis
serangga
B. Alat dan bahan
Sweep net
C. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan dibelakang Museum Paus Pulau Tidung Kecil, tanggal 15
november 2019 pada pukul 14.00 sampai 18.00 WIB.
D. Cara Kerja
tangkap semua serangga terbang yang dijumpai dengan menggunakan metode time
search pada 5 titik pengamtan yang berbeda. Koleksi di setiap titik dilakukan selama
20 menit. Serangga terbang ditangkap menggunakan sweep net. Catat jenis dan
jumlah individu serangga yang tertangkap.
E. Hasil dan Pembahasan
No.
Jenis Serangga Jumlah Individu
Titik
1 Eurema hecabe 1
F. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan setelah dianalis dan dibahas secaraseksama
dapat diambil kesimpulan yaitu tingkat keanekaragan serangga tidak bisa dihitung
dikarenakan sedikit jumlah organisme yang didapat di Pulau Tidung Kecil.
A. Tujuan
Mengetahui asosiasi antara lamun dan grastropoda.
B. Alat dan Bahan
kuadrat besi berukuran 1x1 meter, buku identifikasi, kertas pengamatan tahan air,
kamera underwater.
C. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan didepan Museum Paus Pulau Tidung Kecil, tanggal 16
november 2019 pada pukul 08.00 sampai 12.00 WIB.
D. Cara Kerja
Letakkan kuadrat berukuran 1x1 meter secara purposive di ekosistem lamun. Catat
jenisjenis lamun dan gastropoda yang ada di dalam kuadrat tersebut dan hitung
jumlahnya. Kuadrat diulangi sebanyak 15 kali.
E. Hasil dan Pembahasan
Tabel Asosiasi Lamun dengan Gastropoda
Pulau Tidung Kecil merupakan salah satu pulau yang berada di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
(-5.8033333, 106.5233333). Dalam hasil pengamatan terdapat 80 individu lamun dan 20
individu gastropoda yang terlihat, tingkat kemerataan yang didapatkan yaitu 1.38191 dari hasil
perhitungan Pi, Ln Pi dan dan juga Pi Ln Pi. Dan juga indeks keragaman Gastropoda sebesar
2.223098, sedangkan Kemerataan pada Padang Lamun sebesar 2.764636 dan indeks
keragaman lamun sebesar 3.037263. Dari data yang didapat dari hasil pengamatan asosiasi
lamun dengan gastropoda, didominasi oleh Enhalus acroides dengan total individu sebanyak
47 individu dan pada gastropoda didominasi oleh Phalium grabatum dan Littorina nebulosa
sebanyak 6 individu.
F. Kesimpulan
Dari hasil yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa jenis lamun dan
gastropoda yang mendominasi wilayah selatan pantai Pulau Tidung Kecil yaitu
Enhalus acroides, Phalium grabatum dan Littorina nebulosa.
A. Tujuan
Mengetahui pengaruh pasang surut terhadap komunitas terumbu karang.
B. Alat dan Bahan
Tali rapia, meterang gulung, pasak ukuran 1 meter, kamera underwater, buku
identifikasi, kertas pengamatan tahan air, snorkle dan google.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan didepan Museum Paus Pulau Tidung Kecil, tanggal 16
november 2019 pada pukul 08.00 sampai 12.00 WIB.
D. Cara Kerja
Membuat spaced line intercept transect sepanjang 100 meter tegak lurus dengan bibir
pantai. Setiap interval 20 meter dibuat garis lurus yang secara orthogonal /
perpendicular sepanjang 10 meter ke sayap kiri dan 10 meter ke sayap kanan. Total
garis lurus perpendicular sebanyak 5 buah. Catat semua jenis karang yang tersentuh
garis dan hitung kerapatannya. Ulangi pembuatan line intercept transect sebanyak 3
kali di site yang berbeda (jarak dengan site sebelumnya adalah 20 meter).
E. Hasil dan Pembahasan
Tabel pengamatan zonasi pasang surut
F. Kesimpulan
Dari hasil yang data yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa tutupan karang pada
lokasi didepan museum paus pulau tidung kecil dikategorikan rendah dan jenis karang
yang ditemukan disepanjang transek ada dua jenis karang yaitu stylopora dan porites.
A. Tujuan
Mengetahui perbedaan struktur komunitas Echinodermata pada ekosistem yang
berbeda.
B. Alat dan Bahan
kertas pengamatan underwater, snorkle dan google, buku identifikasi, kamera.
C. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan didepan Museum Paus Pulau Tidung Kecil, tanggal 16
november 2019 pada pukul 08.00 sampai 12.00 WIB.
D. Cara Kerja
Pilih dua ekosistem yang berbeda, yaitu: ekosistem lamun dan ekosistem karang.
Gunakan metode time search di kedua lokasi tersebut dengan cara mencari jenis-jenis
echinodermata dan menghitung jumlahnya dengan cara bersnorkling secara serius di
masing-masing lokasi selama 1 jam. Catat dan hitung jumlah individu setiap jenis
yang teramati.
F. Kesimpulan
Echinodermata yang ditemukan pada ekosistem karang dan ekosistem lamun adalah
Diadema setosum dan indeks keanekaragaman dikedua ekosistem ini rendah
berdasarkan perhitunganyang telah dilakukan.
Daftar Pustaka
Afiati, N., Djuwito., Haeruddin, dan Sulardiono, B. 2007. Buku Ajar Mata Kuliah Avertebra
Air, Universitas Diponegoro, Semarang.
Bryant, Dirk, L. Burke, J. McManus and M. Spaulding. 1998. Reefs at Risk: A Map-Based
Indicator of Threats to the World's Coral Reefs. WRI/ICLARM/WCMC/ UNEP. World
Resources Institute, Washington, D.C.