M 40 TAHUN P2 A0 DENGAN
PARTUS MATURUS SECTIO CAESAREA HARI KE 1 ATAS INDIKASI
CEFALOPELVIK DISPROPORTION DI RUANG NIFAS RUMAH SAKIT
IMMANUEL BANDUNG
LAPORAN KASUS
Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa
NIM
TAHUN
A. TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
a) Identitas Klien
Nama : Ny. X
Umur : 23 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Tidak terkaji
Pendidikan : Tidak terkaji
Pekerjaan : Tidak terkaji
Suku / Bangsa : Tidak terkaji
Status marital : Menikah
Tanggal masuk : Tidak terkaji
Tanggal pengkajian : Tidak terkaji
Diagnosa medis :
No medrec :
Alamat :
b) Identitas Penanggungjawab
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Hubungan dengan klien :
Alamat :
2) Status Kesehatan
a) Keluhan Utama: Klien mengatakan keluar darah dari jalan lahir sejak 10 jam
sebelum masuk rumah sakit.
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
c) Klien mengatakan keluar darah dari jalan lahir sejak 10 jam sebelum masuk
rumah sakit.
d) Riwayat Kesehatan Dahulu
e) Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak terkaji
Genogram
Keterngan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Abortus
: Tinggal serumah
: Ikatan Pernikahan
c) Sistem Pencernaan
Bibir pasien kering dan sianosis.
d) Sistem Perkemihan
Kandung kemih kosong.
e) Sistem Reproduksi
(1) Daerah Payudara
Payudara teraba keras,hangat, dan nyeri tekan, puting menonjol belum
menyusui bayinya selama 4 jam sebelum rumah sakit.
i) Sistem Muskuloskeletal
- Atas
Bentuk dan ukuran kedua tangan simetris, tidak tampak adanya luka,
pergerakkan bebas tanpa disertai adanya nyeri, reflek bisep ++/++,
trisep ++/++, ROM maksimal.
- Bawah
Klien merasakan nyeri saat kakinya digerakkan, ROM tidak
maksimal, bentuk tungkai kiri dan kanan simetris, tidak tampak
adanya luka, pergerakkan terbatas, reflek kuadrisep ++/++, babynsky
--/--.
- Kekuatan otot
5 5
5 5
j) Sistem persyarafan
Homan’s sign negatif
)4 Pola Aktivitas Sehari-hari
3. Pola istirahat
tidur - Satu jam - Satu sampai - Satu sampai
- Siang dua jam dua jam
- Enam sampai - Lima sampai - Empat sampai
- Malam tujuh jam enam jam lima jam
4. Personal
higiene - Dua kali - Dua kali - Satu kali dilap
- Mandi perhari perhari
- Tiga kali - tiga kali - Dua kali
- Gosok gigi perhari perhari perhari
- Dua sampai - Dua kali - Belum pernah
- Keramas tiga kali perminggu
perminggu
)5 Data Psikologis
a) Status Emosi
Emosi stabil, tidak mudah tersinggung dan terpengaruh oleh orang lain,
afek sesuai.
b) Pola Fikir dan Persepsi
(1) Pola fikir
Bahagia dengan kelahiran anaknya walaupun dengan seksio sesarea,
akan memenuhi segala kebutuhan bayinya secara optimal dengan
memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, akan memberikan imunisasi
di dokter praktek, klien mengatakan tidak tahu cara perawatan
payudara, cara perawatan luka, selama ini hanya mengompres payudara
dengan air hangat, klien sudah mengetahui cara perawatan tali pusat
yaitu dengan cara mengganti kasa steril dua kali sehari atau selama
dibutuhkan.
(2) Persepsi diri
Klien dan suami sangat senang atas kelahiran bayinya, hal yang di
fikirkan saat ini adalah melihat bayinya dan segera pulang.
(3) Konsep diri
(a) Body image
Klien mengatakan semua yang ada pada dirinya berguna dan
mempunyai fungsi masing-masing, tidak ada yang tidak disukainya.
(b) Peran diri
Klien merasa senang karena sudah menjalankan perannya sebagai istri,
ibu dari anaknya, juga bekerja diluar rumah, dalam mengurus bayinya
klien masih memerlukan bantuan suami dan pembantu sampai benar-
benar pulih.
(c) Ideal diri
Klien berharap dapat merawat dan mendidik anak dengan baik supaya
menjadi anak yang berbakti pada orang tua.
(d) Identitas diri
Klien merasa bangga dengan kodratnya sebagai wanita yang dapat
melahirkan walaupun dengan jalan operasi, ini dijadikan suatu
pengalaman yang sangat berharga bagi dirinya.
(e) Harga diri
Klien selalu menjadi kebanggaan anak dan suami walaupun kadang-
kadang cerewet, klien merasa puas sebagai ibu rumah tangga.
(4) Gaya Komunikasi
Bicara jelas, spontan dalam memberikan informasi, mampu
mengekspresikan dirinya, bahasa yang digunakan bahasa Indonesia dan
bahasa Sunda.
(5) Pola Interaksi
Klien lebih banyak minta bantuan kepada suami, mampu berinteraksi
baik dengan perawat, klien yang lain, dokter dan keluarga.
(6) Koping
Menurut klien jika ada masalah suka menceritakan pada suami dan
merasa lega setelah menceritakannya.
)6 Data Sosial
)a Pendidikan dan Pekerjaan
Pendidikan terakhir S1, klien adalah seorang ibu rumah tangga dan
sebagai karyawan swasta.
)b Hubungan Sosial
Hubungan dengan klien lain, perawat, dokter dan tenaga kesehatan
lainnya baik.
)c Faktor Sosial Kultural
Jarang mengikuti kegiatan sosial di masyarakat, suku Sumatra, bila ada
masalah kesehatan selalu datang ke rumah sakit atau ke dokter.
)d Gaya Hidup
Berpenampilan sederhana, tidak pernah merokok, dan tidak pernah
minum-minuman beralkohol.
7) Kebiasaan Seksual
Tidak ada keluhan dalam hubungan seksual, yakin tidak akan ada
masalah dalam hubungan suami istri setelah kelahiran anaknya,
menurutnya dalam agama Islam menyebutkan bahwa selama masa nifas
tidak boleh berhubungan suami istri.
8) Data Spiritual
Tidak terkaji
9) Data Penunjang
a) Pemeriksaan labolatorium tanggal 06 Agustus 2005
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
Hemaglobin 8,3 12-16 gr/dl
(3) Dada
Bentuk simteris, lingkar dada 32 cm, pergerakan dada simteris,
tidak terlihat adanya bantuan otot-otot tambahan saat bernafas,
suara nafas vesikuler diarea paru-paru, bunyi jantung S1 dan S2
terdengar murni reguler, bentuk simetris.
(4) Abdomen
Bentuk cembung dan lembut, terlihat samar-samar pembuluh
darah, tali pusat tampak terbungkus kasa steril.
(5) Punggung dan Bokong
Tidak tampak lesi atau kemerahan, masih banyak terdapat lanugo
pada kulit.
(6) Genetalia dan Anus
Jenis kelamin laki-laki, skrotum berjumlah dua, testis sudah turun,
BAK lancar, Mekonium ada, genetalia bersih., lubang anus ada.
(7) Ekstrimitas kedua tangan simteris, posisi tangan
fleksi, reflek moro(+), reflek babynsky(+/+), reflek grasp (++/++),
pergerakan ekstrimitas aktif.
b. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1 2 3 4
1 DS: Ketidakefektifan
Klien mengatakan Kurangnya produksi ASI
belum
Bayimenyusui
rawatinformasi tentang
bayinya
terpisahperawatan payudara
Klien mengatakan
tidak tahu
Reflek let cara
Ketidaktahuan cara
down
perawatan payudara
tidak adaperawatan payudara
DO:
Pada saat dilakukan
Kurangnya Ketidakmampuan
pengkajian pada
rangsangan klien merawat
hisap
daerah areola danpayudara
puting susu tampak
tidak keluar ASI
Klien hari kedua post
op
Reflek hisap bayi
kurang Tidak terstimulasinya
Klien tampak tidak hipotlamus untuk mengeluarkan
menggendong bayinya prolaktin
Pengeluaran ASI tidak efektif
Resiko gangguan laktasi:
pengeluaran ASI
2 DS : Kontraksi unterus Resiko
- Klien mengatakan Perdarahan
masih terdapat Inadekuat
pengeluaran darah
di pembalutnya Risiko perdarahan
DO :
- Haemoglobin g/dL
- Konjungtiva tidak
anemis
- Mukosa bibir
kering dan pucat
C. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan Prioritas
1. Risiko perdarahan
2. Ketidakefektifan produksi ASI b.d
kurangnya stimulus pada
D. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Risiko Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Keadaan lochea dapat
perdarahan tindakan perdarahan menjadi acuan untuk
berhubungan keperawatan pervaginam atau mengetahui adanya
dengan selama 3x24 jam lochea perdarahan abnormal
komplikasi post diharapkan klien sehingga dapat
partum dapat dilakukan tindakan
menunjukkan 2. Kaji dan catat segera.
volume cairan jumlah perdarahan 2. Untuk memperkirakan
yang adekuat jumlah kehilangan
dengan kriteria darah. Hal ini akan
hasil: 3. Observasi intake membantu
- TTV dalam dan output menentukan jumlah
keadaan stabil kebutuhan
(TD : 110/70- 4. Kaji lokasi uterus penggantian.
120/80 dan derajat 3. Menunjukkan status
mmHg, N : kontraktilitas volume sirkulasi,
80- uterus terjadinya perbaikan
100x/menit, R dan perpindahan
: 16-20 cairan, dan respon
x/menit, Suhu terhadap terapi.
36,5º-37,5º C) 4. Derajat kontraksi
- Perdarahan uterus membantu
dalam batas dalam diagnosa
normal 400- 5. Pantau hasil banding. Peningkatan
500cc laboratorium kontraktilitas
- Kontraktilitas miometrium dapat
uterus 4 jam 6. Anjurkan klien menurunkan
pertama 2 jari untuk selalu kehilangan darah.
diatas pusat mengosongkan penempatan satu
- HB normal kandung kemih tangan diatas
12-16 simphisis pubis
mencegah
kemungkinan inversi
uterus selama masase.
5. Nilai banding
membantu
menentukan beratnya
kehilangan darah.
6. Menahan BAK akan
menghambat
kontraksi uterus yang
meyebabkan risiko
perdarahan
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Demonstrasikan 1. Perawatan payudara
pemberian ASI tindakan perawatan bertujuan untuk
berhubungan keperawatan payudara memelihara
ketidakcukupan selama 3x24 kebersihan payudara,
produksi ASI ketidakefektifan melenturkan dan
pemberian ASI menguatkan puting
dapat teratasi susu, dan
dengan kriteria melancarkan produksi
hasil : 2. Anjurkan klien ASI. Adapun pijat
- Produksi ASI untuk oksitosin bertuan
keluar mengosongkan untuk meningkatkan
- Klien berhasil ASI 3 jam sekali produksi ASI.
menyusui baik dengan 2. Pengosongan ASI
bayi dan menyusui bayi perlu dilakukan guna
mampu maupun dengan menghindari
melakukan memompa ASI terjadinya bendungan
pengosongan 3. Berikan penkes ASI yang akan
payudara mengenai nutrisi menyebabkan
setelah yang baik bagi pembengkakan dan
menyusui ibu menyusui. nyeri pada payudara
- Klien 3. Nutrisi yang baik
mengalami pada saat menyusui
peningkatan mempeengaruhi pada
pengetahuan produksi ASI.
perawatan
payudara