Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri ISSN : 2503-488X

Vol. 6, No.4, 269-277, Desember 2018

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AGROINDUSTRI KOPI LUWAK


PADA SATRIA AGROWISATA DI KABUPATEN GIANYAR
Business development strategy of agro-industries of Civet coffee At Satria agro-tourism in the
Gianyar Regency.

Putu Marita Cakatini Rosyanta, I Ketut Satriawan*, I Wayan Gede Sedana Yoga
PS Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Kampus Bukit
Jimbaran, Badung, Kode pos : 80361; Telp/Fax : (0361) 701801.

Diterima 06 September 2018 / Disetujui 14 September 2018

ABSTRACT

This study aims to analyze the internal and external conditions as well as compose and recommend the
business development strategy of agro-industries of Civet coffee at Satria agro- tourism in the Gianyar
Regency. The methods used in this research is a method of observation field and in-depth interviews
using questionnaire. Data field observations and interviews are then analyzed to obtain formulation
strategies using the SWOT analysis. The assessment weighting and rating conducted by 5 experts.
Results of the study show that there are 5 strengths, 5 weaknesses, 4 opportunities, and 3 threats. Results
weighting and rating values for the matrix that the weighted Internal Factor Evaluation (IFE) was 3.72
and matrix External Factor Evaluation (EFE) is 3.75. This value indicates a strong position on the
matrix Internal external (IE) and the strategy to do is intensive and integrative strategies. Based on
SWOT Matrix Analysis, priority alternative strategy is maintaining of price and quality to expand
marketing.
Keywords : strategy, SWOT, agro tourism, civet coffee, QSPM

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi internal dan eksternal serta menyusun dan
merekomendasikan strategi pengembangan usaha agroindustri kopi luwak pada satria agrowisata di
Kabupaten Gianyar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi lapangan dan
wawancara mendalam menggunakan bantuan kuisioner. Data hasil observasi lapangan dan wawancara
kemudian dianalisis untuk mendapatkan rumusan strategi menggunakan analisis Strengths, Weakness,
Opportunities, Threats (SWOT). Penilaian pembobotan dan rating dilakukan oleh 5 pakar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 kekuatan, 5 kelemahan, 4 peluang, dan 3 ancaman. Hasil
pembobotan dan rating bahwa nilai terbobot untuk matriks Internal Factor Evaluation (IFE) adalah 3,72
dan matriks External Factor Evaluation (EFE) adalah 3,75. Nilai ini menunjukkan posisi yang kuat pada
matriks Internal External (IE) dengan strategi yang harus dilakukan adalah strategi intensif dan
integrative. Berdasarkan Analisis matriks SWOT, alternatif strategi prioritas adalah mempertahankan
harga dan kualitas untuk memperluas jangkauan pemasaran.
Kata kunci : : strategi, SWOT, agrowisata, kopi kuwak, QSPM

*Korespondensi Penulis:
Email: satriawan@unud.ac.id

269
Rosyanta, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri

PENDAHULUAN banyak sekali usaha sejenis yang menjadi


pesaing. Bertambahnya jumlah agrowisata
Pariwisata merupakan salah satu sektor akan berimplikasi terhadap tingkat
pembangunan yang saat ini sedang persaingan yang semakin tinggi diantara
digalakkan oleh pemerintah. Hal ini agrowisata kopi luwak. Tingginya persaingan
disebabkan pariwisata mempunyai peran ini menjadi salah satu faktor untuk
yang sangat penting dalam pembangunan melakukan strategi pengembangan usaha.
Indonesia khususnya sebagai penghasil Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis faktor
devisa negara di samping sector migas. internal dan eksternal untuk mengetahui
Tujuan pengembangan pariwisata di kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta
Indonesia terlihat dengan jelas dalam Intruksi dapat memanfaatkan peluang dan
Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun mewaspadai ancaman yang dihadapi agar
1969, khususnya Bab II Pasal 3, yang dapat menghadapi pesaing sehingga perlu
menyebutkan “Usaha – usaha pengembangan dilakukan penelitian.
pariwisata di Indonesia bersifat suatu Tujuan dari penelitian ini adalah
pengembangan “Industri pariwisata” dan mengidentifikasi faktor internal dan faktor
merupakan bagian dari usaha pengembangan eksternal agroindustri kopi luwak,
dan pembangunan serta kesejahteraan merumuskan strategi pengembangan usaha
masyarakat dan Negara” (Agung, 1996). agroindustri kopi luwak, dan merumuskan
Kebijakan pengembangan pariwisata Bali alternatif strategi dan menetapkan prioritas
belakangan ini juga memberi perhatian strategi pengembangan usaha agroindustri
terhadap pengembangan agrowisata sebagai kopi luwak pada Satria Agrowisata,
sebuah wadah atraksi agroindustri yang Kabupaten Gianyar, Bali. Hasil penelitian
merupakan atraksi pada agrowisata (Decky, diharapkan dapat memberikan suatu
2013). rekomendasi strategi pengembangan usaha.
Agrowisata merupakan salah satu bentuk Penerapan sebuah strategi pengembangan
dari rural tourism yang menawarkan kegiatan usaha yang tepat merupakan tuntutan bagi
pertanian sebagai daya tarik wisata serta perusahaan agar mampu mengembangkan
melibatkan penduduk lokal dalam usaha dan dapat bertahan dan memenangkan
perencanaan hingga pengelolaan kawasan persaingan.
agrowisata. Menurut Andini (2012),
agrowisata adalah suatu bisnis yang METODE PENELITIAN
dilakukan oleh para petani yang bekerja di
sektor pertanian untuk kesenangan dan Penelitian dilaksanakan di Satria
edukasi para pengunjung. Agrowisata Agrowisata, Kabupaten Gianyar, Bali.
menghadirkan potensi sumber pendapatan Penelitian dilakukan pada bulan September
dan meningkatkan keuntungan masyarakat. sampai Oktober 2015. Data yang digunakan
Pengunjung kawasan agrowisata dapat dalam penelitian ini adalah data primer dan
berhubungan langsung dengan para petani data sekunder. Pengumpulan data primer
dan mendukung peningkatan produk-produk menurut Kusmayadi dan Sugianto (2000),
pertanian secara tidak langsung. dapat dilakukan dengan menggunakan alat
Satria Agrowisata merupakan salah satu bantu pengumpulan data atau langsung
agrowisata kopi luwak di Bali yang terletak mencatat apa yang dilihat / kejadian. Data
di Banjar Basangambu, Tampak Siring - sekunder menurut Sugiyono (2014) yaitu
Gianyar. Satria Agrowisata merencanakan sumber data penelitian yang diperoleh
untuk mengembangkan usahanya karena peneliti secara tidak langsung melalui media

270
Vol. 6, No.4, Desember 2018. Strategi Pengembangan Usaha Agroindustri …

perantara. dan indah. Sebagian besar produk agrowisata


Data primer diperoleh melalui wawancara seperti kopi luwak, ginger tea, dan berbagai
dan observasi di lokasi usaha, kemudian data spices yang dijual, di agrowista ini diproduksi
diperoleh juga dari pemilik Satria Agrowisata oleh pihak agrowisata. Saat ini Satria
dengan proses wawancara untuk memperoleh Agrowisata memiliki 13 tenaga kerja yang
informasi faktor internal dan eksternal. Data bertugas untuk penjualan, pengepakan,
sekunder diperoleh dari sumber informasi promosi, dan kasir. Jumlah pengunjung yang
melalui studi literatur seperti laporan datang ke Satria Agrowisata setiap harinya
penelitian, artikel yang terkait dengan topik bisa mencapai 50 wisatawan lokal maupun
penelitian yang berasal dari publikasi mancanegara. Satria Agrowisata memiliki
elektronik, dan Badan Pusat Statistik. beberapa jenis produk yang diproduksi,
Menurut David (2005), penyusunan suatu antara lain seperti gingseng coffee, lemon
strategi dilakukan melalui tiga tahap kerja grass tea, pure bali cocoa, rosella tea,
yaitu tahap input, tahap pencocokan dan coconut coffee, vanilla coffee, rice tea
tahap keputusan. Tahap pertama dalam organis. Tidak hanya menjual produk
penelitian ini menggunakan matriks EFE dan minuman, Satria Agrowisata juga
IFE. Tahap pencocokan berfokus pada memproduksi beberapa produk kecantikan
pembuatan alternatif strategi yang tepat seperti sabun dari bahan – bahan organic,
dengan mencocokan faktor eksternal dan parfum, balm, dan essential oil. Lokasi ini
internal. Alat analisis yang digunakan pada dipilih karena pertimbangan adanya jalur
tahap pencocokan adalah matriks IE dan tempat wisata tampak siring di kintamani.
SWOT. Metode pengolahan dan analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
kualitatif dan kuantitatif melalui pendekatan Satria Agrowisata
konsep manajemen strategis. Moleong (2010) Menurut Hunger dan Wheelen (2001)
mengemukakan bahwa penelitian kualitatif serangkaian keputusan dan tindakan
adalah prosedur penelitian yang manajerial yang menentukan kinerja
menghasilkan data deskriptif berupa kata – perusahaan dalam jangka panjang meliputi
kata tertulis atau lisan dari orang – orang yang elemen dasar yaitu pengamatan lingkungan,
diamati. Analisis deskriptif kualitatif lingkungan dibedakan menjadi lingkungan
digunakan untuk mengetahui lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Faktor –
perusahaan terkait dengan peluang, ancaman, faktor strategis internal dapat dilihat pada
kekuatan, kelemahan yang dimiliki oleh Tabel 1 dan faktor – faktor strategis eksternal
perusahaan serta perumusan strategi dengan dapat dilihat pada Tabel 2.
menggunakan matriks SWOT, sedangkan
analisis kuantitatif menggunakan matriks Analisis Input
EFE, IFE, IE dan QSPM (Djuarsa, 2010). a. Matriks Internal Faktor Evaluation
Matriks IFE dibuat untuk melihat kuat
HASIL DAN PEMBAHASAN atau lemahnya kondisi internal dan eksternal
suatu perusahaan. Menurut David (2006),
Gambaran Umum Matriks IFE meringkas dan mengevaluasi
Satria Agrowisata merupakan salah satu kekuatan dan kelemahan utama dalam
agrowisata yang terletak di Desa Tampak berbagai bidang fungsional dari suatu usaha.
Siring Kabupaten Gianyar. Satria Agrowisata Hasil analisis matriks IFE dapat dilihat pada
memiliki keunggulan dalam bentuk Tabel 3.
landscape dan tata kebun yang rapi, bersih, Hasil perhitungan matriks IFE untuk

271
Rosyanta, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri

Satria Agrowisata pada Tabel 8 yang menjadi Berdasarkan tabel matriks IFE diperoleh
faktor utama bagi agrowisata tersebut adalah total nilai sebesar 3,72 hal ini menunjukkan
harga roduk yang terjangkau, ditunjukkan bahwa Satria Agrowisata berada pada posisi
dengan nilai sebesar 0,48. Sedangkan kuat dalam memanfaatkan kekuatan yang
kelemahan utama adalah variasi produk yang dimiliki dan mampu mengatasi kelemahan
sedikit dengan nilai sebesar 0,35. yang ada.
Tabel 1. Faktor – faktor Strategis Internal Satria Agrowisata

Tabel 2. Faktor – faktor Strategis Eksternal Satria Agrowisata

Tabel 3. Hasil Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

b. Matriks Eksternal Faktor Evaluation Agrowisata adalah dukungan pemerintah


Hasil analisis matriks EFE dapat dilihat terhadap usaha masyarakat untuk
pada Tabel 4. Hasil perhitungan matriks EFE mengembangkan produk agroindustri dengan
untuk Satria Agrowisata pada Tabel 9, nilai sebesar 0,68, sedangkan ancaman utama
peluang utama yang dimiliki Satria yang dihadapi yaitu belum adanya organisasi

272
Vol. 6, No.4, Desember 2018. Strategi Pengembangan Usaha Agroindustri …

yang menaungi pengusaha agroindustri kemampuan Satria Agrowisata tergolong


dengan nilai sebesar 0,56. Berdasarkan tabel kuat dalam memanfaatkan peluang yang ada
matriks EFE diperoleh total nilai sebesar dan mengatasi ancaman.
3,75. Hal ini menunjukkan bahwa
Tabel 4. Hasil Analisis Matriks EFE (External Factor Evaluation)

Tahap Pencocokan
Matriks IE
Matriks Internal Eksternal merupakan
sebuah model yang dikembangkan dari
model General Electric, parameter yang
digunakan meliputi parameter kekuatan
internal perusahaan dan pengaruh eksternal
yang dihadapi perusahaan (Rangkuti, 2005).
Berdasarkan pemetaan pada matriks IE, dapat
dilihat bahwa pada sumbu-x matriks IE, nilai Keterangan : simbol Bintang pada gambar
total IFE adalah 3,72 sedangkan pada sumbu- menunjukan titik strategi yang
y matriks IE, nilai total EFE adalah 3,75. digunakan.
Hasil dari Matriks IE menunjukan bahwa
Satria Agrowisata berada pada sel I. strategi Matriks SWOT (Strenght, Weaknesess,
yang digunakan adalah strategi tumbuh dan Opportunitles, and Threats)
kembangkan yaitu terdiri dari strategi intensif Analisis SWOT merupakan suatu
(penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan kerangka analisis yang terintegrasi antara
pengembangan produk) atau integratif internal perusahaan dan lingkungan
(integrasi ke belakang, integrasi ke depan, eksternal, dengan membangun pendekatan
dan integrasi horizontal). Matriks IE dapat SWOT (Assauri, 2013). Setelah mengetahui
dilihat pada Gambar 1. posisi Satria Agrowisata dan didapatkan inti
Gambar 1. Hasil Analisis Matriks IE Satria strategi berdasarkan kekuatan, kelemahan,
Agrowisata. peluang dan ancaman, maka dapat
diformulasikan alternatif strategi.Formulasi
strategi ini dilakukan dengan menggunakan
matriks SWOT (Rangkuti, 2005).

273
Rosyanta, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri

Berdasarkan analisis SWOT pada Tabel 5,  Meningkatkan mutu pelayanan (W2,


terdapat 8 alternatif strategi yang akan W3, W5, O1, O4)
digunakan oleh Satria Agrowisata untuk
3. S – T (Strong-Threaths)
mengembangkan usahanya, yaitu:
 Meningkatkan kreatifitas untuk produk
1. S – O (Strong-Opportunities) baru yang lebih diminati konsumen (S3,
 Memperluas pemasaran dengan cara S5, T1, T2)
membuka outlet baru dan memanfaatkan
4. W – T (Weaknesses-Threaths)
pasar tradisional di dekat destinasi wisata
 Meningkatkan upaya pemasaran produk
(S1, O4)
melalui kegiatan promosi yang intensif
 Mempertahankan harga dan kualitas
dan efisien (W1, T1, T2)
untuk memperluas jangkauan pemasaran
 Membuat Website dan Sosial media
(S2, S4).
mengenai Satria Agrowisata (W1, T1,
2. W – O (Weaknesses-Opportunities) T2)
 Melakukan perekrutan karyawan  Membuat kemasan produk yang lebih
dibidang tertentu (W1, W3, O4) menarik (W1, T1, T2)
Tabel 5. Analisis Matriks SWOT (Strenght, Weaknesess, Opportunitles, and Threats)

Altematif strategi yang diperoleh 1.Strategi Penetrasi Pasar


dimasukkan ke dalam strategi yang telah Dengan melakukan perekrutan karyawan di
dirumuskan pada matriks IE yaitu tumbuh bidang tertentu dan meningkatkan upaya
dan bina (growth and build) hasilnya adalah: pemasaran produk melalui kegiatan promosi

274
Vol. 6, No.4, Desember 2018. Strategi Pengembangan Usaha Agroindustri …

yang intensif dan efisien. baik faktor internal maupun eksternal (Sarkis,
2003). Hasil perhitungan matriks QSPM
2.Strategi Pengembangan Pasar
secara singkat dapat dilihat pada Tabel 6.
Memanfaatkan selera wisatawan pola dan
Berdasarkan hasil analisis QSPM
konsumsi 'kembali ke alam' dengan
diperoleh nilai TAS tertinggi pada altematif
mengoptimalkan produksi produk yang alami
strategi Mempertahankan harga dan kualitas
dan berkhasiat bagi kesehatan serta
untuk memperluas jangkauan pemasaran
mempertahankan harga dan kualitas untuk
dengan nilai 6,56, Meningkatkan upaya
memperluas jangkauan pemasaran.
pemasaran produk melalui kegiatan promosi
3.Strategi Pengembangan Produk yang intensif dan efisien dengan nilai 6,546,
\Memanfaatkan selera wisatawan dan pola Membuat kemasan produk yang lebih
konsumsi 'kembali ke alam' dengan menarik dengan nilai 6,538, Membuat
mengoptimalkan produksi produk yang alami Website dan Sosial media mengenai Satria
dan berkhasiat bagi kesehatan, meningkatkan Agrowisata dengan nilai 6,434,
kreatifitas untuk produk baru yang lebih Meningkatkan kreatifitas untuk produk baru
diminati konsumen, meningkatkan mutu yang lebih diminati konsumen dengan nilai
pelayanan serta membuat kemasan produk 6,35, memperluas pemasaran dengan cara
yang lebih menarik. membuka outlet baru dan memanfaatkan
4.Strategi Integritasi ke Depan pasar tradisional di dekat destinasi wisata
Membuat website dan sosial media mengenai dengan nilai 6,262, meningkatkan mutu
Satria Agrowisata. pelayanan dengan nilai 6,178, dan
Melakukan perekrutan karyawan dibidang
Tahap Keputusan tertentu dengan nilai 5,88. Jika
QSPM merupakan hasil keputusan mempertahankan harga dan kualitas untuk
strategis setelah menilai kemenarikan memperluas jangkauan pemasaran dapat
(Attractiveness Score) setiap faktor strategis membantu untuk pemasaran produk dan
menarik minat beli para wisatawan.
Tabel 6.Hasil Analisis QSPM(Quantitative Strategic Planning Matrix)

KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah


dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa
Kesimpulan hal sebagai berikut:

275
Rosyanta, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri

Satria Agrowisata memiliki 5 kekuatan, 5 Agrowisata kepada para wisatawan.


kelemahan, 4 peluang dan 3 ancaman. Satria
Agrowisata berada pada posisi kuat dalam Saran
memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
mampu mengatasi kelemahan yang ada. disarankan sebagai berikut :
Kekuatan utama memiliki nilai 0,48 yaitu Satria Agrowisata disarankan untuk
harga produk yang terjangkau, sedangkan mengantisipasi semakin banyaknya pesaing
kelemahan utama dengan jumlah nilai 0,35 yang menjual produk sejenis, konsumen
yaitu variasi produk sedikit. Satria memiliki keluasan dalam memilih objek
Agrowisata tergolong sedang dalam wisata pengganti dan belum adanya
memanfaatkan peluang yang ada dan organisasi yang menaungi pengusaha
mengatasi ancaman. Peluang utama yang agroindustri. Dengan memanfaatkan peluang
dimiliki adalah dukungan pemerintah yang ada yaitu, dukungan pemerintah
terhadap usaha masyarakat untuk terhadap usaha masyarakat untuk
mengembangkan produk agrowisata dengan mengembangkan prosuk agroindustri,
nilai sebesar 0,68, sedangkan ancaman utama perubahan pola konsumsi masyarakat yang
yang dihadapi yaitu belum adanya organisasi cenderung 'kembali ke alam', perubahan gaya
yang menaungi pengusaha agroindustri hidup masyarakat dan pertumbuhan pasar
dengan nilai sebesar 0,62. yang tinggi.
Hasil perumusan strategi dengan Menerapkan strategi yang dipilih, yaitu
menggunakan matriks SWOT, didapatkan 8 meningkatkan upaya pemasaran produk
strategi yaitu Memperluas pemasaran dengan melalui kegiatan promosi yang intensif dan
cara membuka outlet baru dan memanfaatkan efisien, membuat kemasan produk yang lebih
pasar tradisional di dekat destinasi wisata, menarik, membuat Website dan Sosial media
Mempertahankan harga dan kualitas untuk mengenai Satria Agrowisata, memperluas
memperluas jangkauan pemasaran, pemasaran dengan cara membuka outlet baru
Melakukan perekrutan karyawan dibidang dan memanfaatkan pasar tradisional di dekat
tertentu, Meningkatkan mutu pelayanan, destinasi wisata, meningkatkan mutu
Meningkatkan kreatifitas untuk produk baru pelayanan, mempertahankan harga dan
yang lebih diminati konsumen, kualitas untuk memperluas jangkauan
Meningkatkan upaya pemasaran produk pemasaran, meningkatkan kreatifitas untuk
melalui kegiatan promosi yang intensif dan produk baru yang lebih diminati konsumen,
efisien, Membuat Website dan Sosial media dan melakukan perekrutan karyawan
mengenai Satria Agrowisata, dan Membuat dibidang tertentu.
kemasan produk yang lebih menarik.
Berdasarkan matriks QSPM, dari 8 DAFTAR PUSTAKA
alternatif strategi yang ada, terdapat tiga
strategi yang diprioritaskan untuk dilakukan Assauri, S. 2013. Strategic Management
oleh perusahaan yaitu mempertahankan Sustainable Competitive Advantages. PT.
harga dan kualitas untuk memperluas Raja Grafindo Persada. Jakarta
jangkauan pemasaran, meningkatkan upaya
pemasaran produk melalui kegiatan promosi David, F.R. 2005. Manajemen Strategis.
yang intensif dan efisien, membuat kemasan Penerjemah : Salemba Empat. Terjemahan
produk yang lebih menarik. Sehingga dapat dari : Strategic Management “Concepts
membantu pemasaran produk, menarik minat and Cases, 10th Ed”. Jakarta
beli wisatawan, dan mengenalkan Satria Decky, Y.P. 2013. Strategi Pengembangan

276
Vol. 6, No.4, Desember 2018. Strategi Pengembangan Usaha Agroindustri …

Usaha Agroindustri Kopi Luwak Sebagai Kualitatif. Remaja Rosda Karya. Bandung
Atraksi Wisata Pada Satria Agrowisata Di Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik
Kabupaten Tabanan. 2 (2) : 39 – 48 Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia
Djuarsa, O. 2010. Analisis Strategi Bisnis Di Pustaka Utama. Jakarta
Perusahaan Inkopas Sejahtera, Kota Sarkis, J. 2003. Quantitative Models for
Bogor, Jawa Barat. Institut Pertanian Performance Measurement System –
Bogor. Bogor Alternate Considerations (QSPM).
Hunger, D, J dan T. L Wheelen. 2001. International Journal of Production
Manajemen Strategis. ANDI. Yogyakarta Economics. 86 (1) : 81 – 90
Kusmayadi dan Sugiarto. 2000. Metodologi Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Alfabeta. Bandung
Moleong, L.J. 2010. Metodologi Penelitian

277

Anda mungkin juga menyukai