Opini

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

Oleh: Linda Kartika Sari (Kelompok 3)

Kebangkitan negara-negara di Benua Asia ditandai dengan bergesernya pusat gravitasi


geo-ekonomi dan geo-politik dari barat ke Asia Timur. Hal tersebut sangat menunjang
Indonesia yang ingin berproses menjadi negara sebagai poros maritim dunia. Sebagai negara
maritim yang 70% wilayahnya berbentuk laut, sangat berpotensi menjadikan Indonesia poros
maritim dunia. Adapun yang dimaksud poros maritim ialah sebuah gagasan yang bersifat
strategis bertujuan dalam menjamin konektivitas antar pulau, industri perkapalan dan
perikanan, serta terfokus pada tingkat keamanan maritim di suatu wilayah. Konsepsi ini
dirumuskan oleh Presiden Joko Widodo saat pertemuan East Asia Summit kesembilan di
Myanmar pada 13 November 2014 lalu pada salah satu forum internasional.

Program-progam yang dicanangkan pemerintah guna merealisasikan status Indonesia


sebagai poros maritim dunia dibuktikan dengan beberapa aktivitas antara lain, adanya
penegakkan kedaulatan laut NKRI, revitalisasi ekonomi laut, pengembangan konektivitas
maritim, rehabilitasi di lingkungan yang mengalami kerusakan dan melakukan konservasi
biodiversity, serta peningkatan kualitas maupun kuantitas sumber daya kelautan Indonesia.

Pemerintah memaparkan lima pilar yang menjadi dasar kuat untuk Indonesia sebagai
poros maritim dunia. Pilar pertama membangun budaya maritim, kedua mengelola serta
menjaga sumber daya laut dengan terfokus pada pembangunan kedaulatan pangan melalui hasil
perikanan, ketiga pembangunan infrastruktur tol laut, logistik, perkapalan, dan pariwisata
maritim. Keempat mengembangkan diplomasi maritim, dan yang kelima membangun
pertahanan maritim Indonesia.

Poros maritim dunia merupakan lanjutan dari gagasan masa lalu bangsa Indonesia,
berawal dari tercetusnya Deklarasi Djuanda serta munculnya UNCLOS (National Convention
on the Law of the Sea) yang membuka jalan akan konsepsi wawasan Nusantara. Salah satu
proses untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia adalah penguatan ekonomi
maritim melalui sisi penegakan hukum. Sebagai implementasinya adalah pemberantasan illegal
fishing yang tertera pada Perpres 115 tahun 2015 mengenai Satuan Tugas Pemberantasan Ikan
Secara ilegal. Hasilnya adalah sebanyak 488 unit kapal pencuri ikan ditenggalamkan sejak
tahun 2014-2018.
Langkah berikutnya adalah pembangunan konektivitas melalui tol laut. Saat ini, total
pelabuhan di Indonesia berjumlah 1.241, di mana 1 pelabuhan melayani 14 pulau dengan rasio
14,1. Hal ini dinilai belum ideal dibanding Jepang atau Filiphina. Sehingga, pemerintah perlu
menggencarkan pembangunan bila ingin mencapai cita-cita menjadi poros mariti dunia.
Namun, dengan catatan adanya kesinambungan agenda pembangunan Indonesia dengan cita-
cita tersebut.

Anda mungkin juga menyukai