Anda di halaman 1dari 68
UKL- UPL SPPBE BABI PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Kegiatan usaha perdagangen khusus Bahan Bakar Gas dan Jasa Pengisian/Pembotolan/Angkutan Gas serta Kegiatan Pengecatan Tabung ELPIII (LPG) ‘mempunyai potensi menimbulkan dampak bagi lingkunga dan sekitamya, baik dampak negatif maupun dampak positif. Dalam proses pengerjaan kegiatan sampai operasional produksi perlu dilakukan rencana langkah pengelolaan lingkungan secara tepat dan cfisien dengan tujuan agar potensi dampak negatif yang ada dapat dikelola dan dihilangkan, Sedang dampak positif yang ada dapat dikelola untuk menjadi lebih optimal, 2. DASAR HUKUM Sesuai dengan PERMEN No. 11 Tehun 2006 tentang Jenis Usaha dan Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan dokumen AMDAL, kegiatan pembangunan Stasiun Pengisian dan Pendistribusian Bulk Elpiji atau SPPBE Desa Watualang Kecamatan Ngawi tidak wajib dilengkapi dengan dokumen AMDALL, dan cukup hanya dilengkapi dengan UKL— UPL. Untuk hal tersebut kegiatan pembangunan Stasiun Pengisian dan Pendistribusian Bulk Elpiji atau SPPBE Desa Watualang Kecamatan Ngawi sesuai dengan peraturan yang berlaku harus melengkapi dokumen UKL ~ UPL sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sebagai tehap awal sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, maka akan dilakukan penyusunan UKL— UPL. 1. Undang-undang. ‘Undang — undang Republik Indonesia Nomor 5/1990 tentang Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. ‘Undang — undang Republik Indonesia Nomor 23/1992 tentang Kesehatan. Undang — undang RI Nomor 07/2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah dirubah dengan Undang —undang RI Nomor 12/2008, ‘Undang ~ undang RI Nomor 26/2007 tentang Penataan Ruang. ‘Undang ~ undang Republik Indonesia Nomor 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan Pemerintah, Peraturan Pemerintah No. 27/1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Peraturan Pemerintah No. 41/1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Peraturan Pemerintah No. 82/2001 Tentang Pengolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, Peraturan Presiden Peraturan Presiden Nomor 36/2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 65/2006 tentang Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82/2001 tentang Pengadaan Tanah bagi pelaksanaan Pembangunan ‘untuk Kepentingan Umum. Peraturan Menteri/ Kepala Badan, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 718/MENKES/PER/XII/1987 tentang Kebisingan yang berhubungan dengan kesehatan, Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor KEP-48/MENLH/LH/11/1996 tentang baku Mutu Kebisingan. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86/2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. PERMEN LH Nomor. 11/2006 tentang Jenis Usaha dan Kegiatan Yang Wejib di lengkapi dengan dokumen AMDAL. Permen LH Nomor 12/2007 tentang Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan ‘Dokumen Upaya Pemantauan Lingkungan, Surat edaran Kepala BPPIP Nomor 287/BPPIP-SDWLH/V1/2000 tentang Pelaksanaan Dokumen UKL dan UPL. Surat Edaran Kepala BPPIP Nomor 428/BPPIP-SDWLH/IX/2000 tentang Pelaksanaan Penilaian Dokumen UKL dan UPL. 1. IDENTITAS PERUSAHAAN Nama Perusahaan : PT. SUMINAR MITRAGAS SELARAS. Alamat Perusahaan : II, Raya Ngawi Solo, Desa Watualang, Kee. Ngawi, Kab. Ngawi Penanggung Jawab : WHARI PRIHARTONO Jabatan : DIREKTUR Lokasi Usaha : I] Raya Ngawi Solo, Desa Watualang, Kee. Ngawi, Kab Ngawi 4, TATALETAK KEGIATAN PT, SUMINAR MITRAGA SELARAS terletak di JI. Raya Ngawi Solo, Desa Watualang, Kec. Ngawi, Kab, Ngawi dengan batas-batas kegiatan sebagai berikut + Sebelah utara : Jalan Raya Ngawi Solo © Sebelah timur : Tanah sawah milik Ny. Sri Hartati * Sebelah barat : Tanah sawah milik Ir. Budi Sulityono + Sebelah selatan : Tanah sawah milik Ny. Sriyantini Wiryaningsih 1, PERIJINAN YANG DIMILIKI 1, Tanda Daftar Perusahaan Terbatas (TDP) 2, Surat Bupati Ngawi Nomor : 503/369,404.209/2010 tanggal 26 Agustus 2010 tentang Rekomendasi Pemanfaatan Ruang untuk Pendirian SPPBE di Desa Watualang Kecamatan Ngawi 6. TUIUAN DAN KEGUNAAN UKL-UPL. 1.6.1 Tujuan UKL-UPL. ‘Tujuan upaya pengelolaan dan upaya pemantauan lingkungan SPBE PT. Suminar Mitragas Selaras antara lain 1, mengidentifikasi kegiatan rencana pembangunan SPBE baik pada tahapan pra- konstruksi, konstruksi hingga operasional, terutama yang memiliki potensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan. 2, mengidentifikasi komponen di lokasi kegiatan dan sekitamya yang, diperkirakan akan terkena dampak. 3. mengevaluasi dampak lingkungan hidup sebagai akibat adanya kegiatan pembangunan SPBE. 4, merumuskan saran dan tinda lanjut upaya-upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan di lokasi dan sekitamya. 1.6.2 Kegunaan UKL-UPL Kegunaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) SPBE PT. Suminar Mitragas Selaras ini adalah 1, Bagi Pemrakarsa 1. sebagai pedoman atau acuan pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan Jingkungan, serta untuk memenuhi persyaratan petizinan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2, Pedoman bagi pemrakarsa untuk mengembangkan dampak positif dan mengendalikan dampak negatif dari kegiatan rencana pembangunan SPBE. 3. Mengetahui permasalahan lingkungan yang mungkin timbul di masa yang akan datang dan cara-cara pencegahan serta penanggulangan sebagai akibat adanya kegiatan pembangunan SPBE. 4, Sebagai pedoman untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagaimana tersebut dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) 5. Sebagai implementasi pembangunan berwawasan lingkungan. 2, Bagi Pemerintah 1. sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan pengelolaan lingkungan di sekitar kegiatan pembangunan SPBE, termasuk tindak pengawasan terhadap pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan oleh Pemrakarsa 2, Membantu pemerintah dalam proses pengambilan keputusan, khususnya dalam hal pemilihan alternatif yang layak dari segi lingkungan dalam kaitanya dengan kegiatan pembangunan SPBE. 3. Bagi Masyarakat 1. memberi informasi kepada masyarakat mengenai adanya kegiatan pembangunan SPBE di lingkungan sekitarnya sehingga dapat memanfaatkan dampak positif dan menghindari dampak negatif yang ditimbulkan. 2. Dengan adanya kualitas lingkungan yang dikelola dan dipantau, masyarakat sekitar akan merasa nyaman di lingkungan tempat tinggalnya karena tidak merasa terganggu dengan adanya kegiatan pembangunan SPBE, 3. Mengetahui kualitas lingkungan disekitamya dan dapat mengetahui ketentuan- ketentuan yang dapat dilaksanakan oclh pemrakarsa, khusunya dalam, melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. 4, Dapat digunakan untuk memahami tentang upaya pengelolaan yang dilakukan oleh pemrakarsa sehingga dapat menentukan tindak peran sertany termasuk pengawasanya, 5. Dengan pelaksanaan pengelolean lingkungan, masyarakat dapat mengambil eran untuk berpartisipasi demi kelestarian lingkungan, BABIL URATAN RENCANA KEGIATAN 1. DATAUMUM. 1. data pemrakarsa a, Nama Perusahaan : PT SUMINAR MITRAGAS SELARAS b, Penanggung Jawab : WHARI PRIHARTONO . Alamat Lokasi : JI. Raya Ngawi Solo, Desa Watualang, Kec, Ngawi, Kab, Ngawi 1.2, Nama Rencana Usaha : Pembangunan Stasiun pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Fkegiatan 1,3, Lokasi Reneana Usaha Kegiatan Jalan : Jalan Raya Ngawi-Solo Desa: Watualang Kecamatan : Ngawi Kabupaten : Ngawi Propinsi : Jawa Timur 1.4, Status Lahan Reneana Usaha/Kegiatan Status lahan yang digunakan untuk kegiatan rencana pembangunan SPBE adalah Hak Guna Bangunan hal tersebut atas nama Ir, Budi Sulistyono 15. Rencana Sumber Pendanaan Rencana sumber pendanaan usaha dan kegiatan berasal dari Non PMA-PMDN 2. DESKRIPSI RENCANA USAHA / KEGIATAN 1. Jenis Reneana Usaha / Kegiatan Jenis kegiatan yang direncanakan adalah Pembangunan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji Khusus untuk tabung elpiji kapasitas 3 kg 2, Waktu Pelaksanaan Rencana Pembangunan SPBE. Waktu pelaksanaan pel jaan persiapan dan konstruksi direncanakan selama 4 bulan yang akan dimulai dari bulam Januari 2011 dan akan diakhiri pada bulan April sehingga direncanakan pada bulan Mei Operasi SPBE sudah dapat dilakukan. 3. Sekala Usaha dan kegiatan 1. uas tanah / Tahan rencana lahan yang dimanfaatkan adalah seluas 5.150 m Dari luas lahan tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan SBPE beserta bangunan pendukungnya seluas 100m, Sedangkan sisanya Akan dimanfaatkan sebagai lahan terbuka untuk jalan Jingkungan paving blok, areal parkir, taman/;ansekep, SPAH dan saluran air hujan (drainase). 2. Konsep Perencanaan Bentuk dan Arsitek Bangunan Rencana pembangunan SPBE dan fasilitas pendukungnya dibangun mengikuti peraturan/standar dari PT pertamina Pusat, PT Pertamina Pusat mengeluarkan standar tersebut juga mengacu pada faktor keamanan, kenyamanan dan efisiensi pemanfeatan lahan. Kantor SPBE 4, Struktur Bangunan dan Bahan-bahan Instalasi Pendukung_ Sedangkan bahan-bahan dari instalasi dan bangunan fasilitas penunjang SPBE ini ‘mengacu pada standar dari PT Pertamina antara lain : 1. Tangki timbun : A-$16 70/ A-5517B 2. Pipa dan perlengkapan ~ Pipa : A-106 B/ A-53 B, SMLS atau ERW - Flange : A-105 - Fiting : A-234 WPB - Copling : A-105, ~ Socket : A-105 - Unions : A-105 - Ball, Check Valve : A-216 WCB/A-105 - Gasket : Spiral Wound dengan non metalic filter ~ Baut & mur : Baut A-193 B7, mur A-194 2H. 3, Pompa LPG : Cast Iron GG25 4, Kompresor LPG : Cast Iron GG25 5, Instrumentasi - Pressure Safty Valve : A-216 WCB - Pressure Gauge : SS 304 atau SS 316 ~ Level indicator : standar LPG 6, Bangunan Pengisian - Pondasi : Batu kali - Pondasi telapak : beton campuran 1:2:3, - Base plate & baut angkur : A-36 & HTB atau setara - Tiang kolom : A- 36 & SS-41 atau setara ~ Portal baja rangkap atap : A- 36 & SS-41 atau setara - Gording rangka atap : A-36 & SS-41 atau setara - Support gording rangka atap : A- 36 & SS-41 atau setara - Tkatan angkn rangka atap : Besi ~ Atap : Zineatlume - Talang : Seng, pipa PVC - Penggantung lisplank : A- 36 & SS-41 atau setara - Lisplang : Allumunium Composite - Logo Pertamina : Acrylic Back Light - Tulisan Pertamina : Acrylic Back Light - Logo Elpiji : Acrylic Back Light 7, Kantor, m.3usola, toilet, shelter sopir - Pondasi : Batu kali - Pondasi telapak : Beton campuran 1:2:3, ~ Lantai kerja : Pasir urug - Kolom : Beton campuran 1:2:3 - Sloof balok : Beton campuran 1:2:3 ~ Ring balok : Beton campuran 1:2:3 - Dinding : Batu bata - Plesteran : Semen, pasir - Cat dinding : Cat Emulsi, Cat lapis dasar ~ Lantai : Keramik tile, granit tile - Dinding toilet : Kramik tile, granit tile - Kusen ; Allumunium Solid - Kaca ; Polos atau rayband - Portal baja rangks atas : A-36// SS-41 atau setara - Gording rangka atap : A-36 / SS-41 atau setara - Support gording rangka atap : A-36 / SS-41 atau setara + Tkatan angin rangka atap : Besi - Atap : Zincallume - Talang : Seng, Pipa PVC - Plafon : Allumunium Spanderll, gypsun ~ Penggantung lisplank : A-36 / SS-41 atau setara ~ Lisplank : Allumunium Composite ~ Lampu : Standar Lantai kerja :Pasir Kolom : Beton campuran 1:2:3 Sloof balok : Beton campuran 1:2:3 Ring balok : Beton campuran 1:2:3 Dinding : Batu bata Plesteran : Semen dan pasir Cat dinding : Cat Emulsi dan cat lapis dasar Lantai : Keramik tile,granit tile Dinding toilet : Keramik tile,granit tile Kusen : Allumunium Solid Kaca : Polos atau rayband Portal baja rangkap atap : A-36 / SS-41 atau setara Gording rangkap atap : A-36 / SS-41 atau setara Support gording rangkap atap : A-36 / SS-4] atau setara Tkatan angin rangkap atap :Besi Atap : Zincallume Talang : Seng,pipa PVC Plafon : Allumunium Spandrell,gypsum Penggantung Lisplank : A-36 / SS-41 atau setara Lisplank : Allumunium Composite ‘Lampu : Standar Pos jaga = Pondasi : Batu kali Pondasi telapak : Beton campuran 1:2:3, Lantai kerja : Pasir urug Kolom : Beton campuran 1:2:3 Sloof balok ; Beton campuran 1:2:3 Dinding ; Batu bata Plesteran : Semen dan pasir Cat dinding : Cat Emulsi dan cat lapis dasar Lantai : Keramik tile,granit tile Dinding toilet : Keramik tile,granit tile Kusen : Allumunium Solid Kaca : Polos atau rayband + Atap : Beton campuran 1:2:3 + Talang : Pipa PVC + Plafon gudang dan bengkel : Allumunium Spandrell + Lisplank : Beton campuran 1:2:3 * Cat lisplank : Cat Emulsi dan cat lapis dasar 9, Rumah pipa dan kompresor — Pondasi : Batu kali © Pondasi telapak : Beton campuran 1:2:3 ‘© Base plate : A-36 & HTB atau setara © Tiang kolom © Portal baja rangkap atap : A-36 / SS-41 atau setara, © Gording rangkap atap ; A-36// SS-41 atau setara © Support gording rangkap atap : A-36 / SS-41 atau setara © Tkatan angin rangkap atap :Besi © Atap : Zincallume 10, Ruamh pompa dan PMK dan kolam PMK ~ Pondasi : Batu kali + Pondasi telapak : Beton campuran 1:2:3 ‘© Base plate dan baut angkur : A-36 & HTB atau setara i ‘Tiang kolom Portal baja rangkap atap : A-36 / SS-41 atau setara 36 / SS-41 atau setara Gording rangkap atap Support gording rangkap atap : A-36 / SS-41 atau setara Ikatan angin rangkap atap : Besi Atap : Zincallume Rumah Genset,Gudang & Bengkel = Pondasi : Batu kali Lantai kerja : Pasir urug Kolom : Beton campuran 1:2:3 Sloof balok : Beton campuran 1:2:3 Ring balok ; Beton campuran 1:2:3 Dinding : Batu bata , Celcon Plesteran : Semen dan pasir Cat dinding : Cat Emulsi dan cat lapis dasar Lantai : Beton campuran 1:2:3 Atap : Beton campuran 1:2:3 Talang : Pipa PVC Plafon gudang dan bengkel : Allumunium Spandrell + Lisplank : Beton campuran 1:2:3 * Cat lisplank : Cat Emulsi dan cat lapis dasar 12, Papan nama Pondasi : Beton campuran 1:2:3 © Base plate : A-36/ SS-41 atau setara Angkur Bolt : Baja HTB A-325 Slab beton : Beton campuran 1:2:3 © Rangka utama : Baja Profil Pembungkus tiang dan papan nama : Alllumuniun Composite ‘Huruf dan papan nama : Acrilic © Logo pertamina : Acrylic Back Light Tulisan pertamina : Acrylic Back Light Tulisan SPPBE : Acrylic Back Light © Logo elpiji : Acrylic Back Light Tilisan PT : Acrylic Back Light Penggunaan material bengunan akan diambil dri daerah Sleman dan sekitamya dan akan langsung dikirim ke lokasi pembangunan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan selama kegiatan konstruksi berlangsung. 5, Bahan Kapasitas dan Proses Produksi a, Bahan baku Untuk operasional SPBE,bahan bakunya adalah gas elpiji yang didatangkan ‘menggunakan mobil tangki-tangki pengangkut milik PT. Pertamina langsung dari Cilacap dengan kapasitas tiap mobil tangki 18 ton yang selanjutnya ditampung dalam tangki-tangki timbun, Kapasitas tangki timbun sebanyak 30 towhari. Dan di lokasi SPPBE terdapat 1 buah tangki timbundnagn kepasitas 50,000 kg. ‘Tangki Penampungan Gas Elpiji b. Kapasitas Produksi Kapasitas produksi yang dihasilakan 12000 kg/hari dan produk yang dihasil 11.700 kghhari ¢, Proses Produksi ‘Untuk proses produksi saat operasional nanti meliputi pengisian gas oleh distributor gas elpiji PT. Pertamina dari Cilacap melalui mobil tangki, gas elpijitersebut dimasukkan ke dalam tangki-tangki timbun tempat penampungan gas di SPBE tersebut. Sedangkan untuk pelayanan pengisian gas elpiji ketabung-tabung gas elpiji 4i dalam tangki timbun tersebut dipompa ke esin pengisi gas{ mesin kovosel } dengan dilengkapi pompa sebanyak 18 bauh. Disediakannya area bongkar muat tabung-tabung elpiji dimaksudkan untuk ‘memudahkan pengangkutan dan juga keamanan operasional. Mobil pengangkut clpiji harus bersertifikat dan memiliki ijin bahwa kandungan gas buang telah ‘memenuhi standar baku mutu gas buang kendaraan, Lebih detail tentang alur di system pengisian gas Mesin Pengisian Gas Elpiji Keterangan 1, Tabung-tabung gas kosong ditempatkan pads lokasi terpisah {area nomor 10} 2, Dinaikkan ke rel jalur pengisian tabung.(1) ‘Tabung-tabung kosong tersebut diberi kode terlebih dahulu (2) 4, Pengisian gas elpiji di mesin pengisian tabung ada 18 mesin pengisi tabung(3) 5, Tabung-tabung yang telah terisi gas tersebut dicek ukurannya(4) 6. Selanjutnya ditimbang berat tabung beserta gas tersebut (5) 7. Tabung-tabung gas tesebut dites ada kebocoran atau tidak (6) 8. Apabila ada tabung gas yang tidak lolos dalam pengecekan,berat dan ada kebocoran segera dipisahkan dan ditempatkan pada rak-rak (7) 9, Pemberian tutup pada tabung gas (8) 10. Pemberian seal pada tabung gas (9) 11. Proses pengisian gas sudah selesai dan tabung-tabung gas yang telah terisi ditempatkan area tersendii(11) 12, Selanjutnya tabung-tabung gas siap diangkutke dal truk dan didistribusikan, Pengisian Gas ke Tabung, Pengecekan Tabung Gas Mesin Pembungkus Tutup Tabung Gas 6. Konsep Perencanaan Srana dan Prasarana 1. Prasarana Parkir Kendaraan Berdasarkan rencana Site plan ,tencana parker untuk kendaraan bermotor roda empat dan roda dua akan dibangun dengan permukaan paving blok/grassblock pres mesin dengan tebal (6,0-10,0) cm, dibawah paving blok akan dilapisi ps setebal {15-20) em, Untuk menghindari gangguan terhadap aus lalulintas di Jalan depan lokasi kegiaan,maka pengaturan sirkulasi kendaraan yang akan keluar masuk lokasi kegiatan akan sangat diperhatikan dengan menempatkan petugas pengatur Ialulintas. Selain itu,disbelah depan pagar pembatas( dekat Jalan) juga dapat digunakan untuk parker kendaraan truk pengangkut,untuk parkir kendaraan ini disediakan areal seluas 427 m persegi. Untuk meningkatkan kelancaran truk tangki elpiji dan truk pengangkut tabung gas 3 kg keluar masuk lokasi SPBE telah dilebarkan akses Jalan masu dari lebar 3m menjadi Sm, Parker Kendaraan SPBE 2. Saluran Pembuangan Air Hujan Saluran pembuangan air hujan berupa saluran terbuka dan sebagian salura tersebut diatasnya akan ditutup dengan jeruji besi (plat beton) agar terlihat dan ihannya serta saluran akan diarahkan ke sebelah barat mudah terkontrol keber dan timur berhubungan dengan SPAH dan luapan langsung masuk ke saliran irigasi di sisi timur dan barat lokasi SPBE. 3. Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH) Sumur peresapan Air Hujan akan dibangun di sudut bangunan serta halaman ‘maupun tempat parker, Mengacu pada ketentuan tiap 60 m persegi Iuasan tanh yang tertutup oleh bangunan maupun paving conblock haus ada 1 bah sumur resapan dengan kapasitas 1,5 m prsegizmaka dengan Iuas bangunan dan pengerasan seluas 5677 m persegi,maka akan dibangun dengan sumur sejumlah 47 buah dengan kapasitas 3 meter persegi. Setiap SPAH terbuar dari buis beton berdiameter 80 cm dan tebal 20 om serta ditutup plate beton tebal 12 em dengan dasar sumur dilengkapi dengan media penyaring yang terdiri dari ijuk,kerikil,dan pasir, Specifikasi Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH) yang dibangun adalah sebagai berikut: Lebar/diameter :0,8 meter Kedalaman (h) : 6 meter Kedalaman media : 0,5 meter Disetiap sumur peresapan air hujan dilengkapi dengan saluran outlet yang saling terhubung ke saluran air hujan( drainase). Hal tersebut dimaksudkan jika terjadi overflow/luapan dari dalam SPAH,maka air hujan dapat tetap mengali menuju saluran air hujan sehingge air tidak menggenangi halaman / area parker. 4, Tata Lansckap Tata ruang terbuka akan dibuatkan di sebelah utara ,selatan dan barat dari okasi SPBE ini, Penataan ruang ini mengacu pada: Unsur estetika.yaitu memberikan pandangan yang indah agar lebih meningkatkan kenyamanan. Sirkulasi udara segaryaitu memberikan suasana tedulhsejuk dan segar. Jenis pohon alternative yan dipilih antara lain palm,Rumput-rumputan Rumput ‘manila(Zoysia matrella),rumput grinting (Cynodon dactylon). Jenis tanaman akan dipilih yang dapat menyesuakan karakter bangunan dan fungsi taman tersebut,schingga tanaman dapat dijadikan elemen penghanta atmosfer sekaligus peneduh dan penyerap polutan udara di sekitarmya, 5. Prasaran Pengelolaan Air Buangan 1. Septictank Septictank akan dibangun untuk menampung dan mengolah buangan air dari kamar mandi/toilet, Rencana pembuatan septictank dibuat 4 buah septictank dengan criteria dapat enampung pembuangan dari kamar mandiftoilet, septictank tersebut direncanakan dengan dimensi 2m x 2m x Im selanjutnya dilengkapi dengan 1 buah peresapan untuk menampung lvapan air dari septictank, Peresapan tersebut dibuat dengan menggunakan buis betin berdiameter 8 em dan kedalaman 3,00 meter serta dilengkapi dengan bak control (Mainhole). 2. Peresapan Limbah Cair Peresapan limbah cair dibqngun khusus untuk menampung/mengolah Jimbah cair domestic yang berasal dari KMtoilet,urinoir dan westafel. Peresapan limbah cair ini akan dibangun 1 buah di sebelah samping depan utara site bangunan. Esain peresapan direncanakan merupakan peresapan tertutup plate beton tebal 15 em menggunakan buis beton berdiameter 80 cm dengan kedalaman 3,00 m, Peresapan tersebut akan dilengkapi juga dengan bak control intuk memonitoring volume air kotor yang tertampung, Untuk melihat lebih jelas tentang sistm pengelolaan air buangan SPBE ini dapat dilihat pada skema berikut ini 6, Penyediaan Air Bersih Pemenuhan kebutuhan air SPBE dircanakan akan menggunakan sumber air yang berasal adari sumur gali. Hal tersebut dipilih dengan mempertimbangkan factor efisiensi kebutuhan air yang tidak terlalu besar. Rencana akan dibuatkan sumur sebanyak | titik di dalam lokasi SPBE, Fasilitas-fasilitas penunjang untuk memepermudah pross distribusi air rencana dilengkapi dengan: 1, Lifting pump kapasitas 15 m /detik dan pump panel box Pipa distribusi 40-50 cm Tangki penampung ait (tower tank) sebanyak 2 unit kalasitas 2 liter. Selanjutnya distribusi air disabungkan ke krann KM / toilet, westafel, urinoir serta ruang produksi. Perkiraan penggunaan air bersih saat operasional yaitu untuk aktifitas karyawan dan pengunjung dengan jumlah karyawan 39 orang,asumsi jumlah pengunjung 40 orang/hari adalah sebagai berikut: 1, Kebutuhan air untuk kegiatan karyawan dan pengunjung( kamar mandi/WC dan ‘mushola) 79 orang x @25 liter ( Noerbambang & Morimura) = 1975 liter/hari=1,98 m fhari 2, Keperluan penyiraman taman/op n space: 163,5 mx @ 4 liter/hari (Noerbambang & Morimura) = 654 liter/hari =0,65, m/hari Total kebutuhan air bersih (saat di puncak) =1.98 m/hari + 0,65 m/hari= 2,63 m/hari Jenis Sumber] Kapasitas Diolahitidak Keterangan penggunaan Sumur dangkal 5000-7000 Ite | Septic tank,resapan || KM,WC Dikembalikan Untuk pendingin kedalam reservoir | tanki timbun Dikuras Kolam (bak air hidran) 7. Pengelolaan sampah Kebersihan dan estetika SPBE akan dikelola agar lingkungan SPBE tetap terjaga kebersihannya, Sistem pengelolaan sampah direncanakan akan menerapkan pola komunal langsung yaitu pengelolaan di dalam ruangan dilakukan dengan pengumpulan sementara di dalam bin/wadah sampah dengan jumlah 7 yang akan ditempatkan di tiap ruangen, Untuk pengelolaan di luar ruangan, akan ditempatkan bin/wadah sampah 2 buah yaitu bak sampah kering dan hasah di titik halaman yang strategis dan mudah dijangkau, Frekuensi pengumpulan sampah dilakukan setiap 1 hati sekali. Seluruh sampah yang berasal dari dalam lantai ‘maupun dari luar lantai/halaman selanjutnya akan ditampung sementara di dalam ‘Tempat Penampungan Sampah Sementara{ TPS } yang ditempatkan di sebelah depan SPBE. Selanjutnya akan bekerjasama dengan warga sekitar 8. Kebutuhan Pasokan Energi ‘Reneana penggunaan energy listrik SPBE adalah menggunakan eneri listik dari untuk SPB! E adalah menggunakan energi listrik yang bersumber dari PT. PLN {Persero } dan Genset sebanyak I ( satu) unit, Untuk energy listrik dari PT.PLN (Perseto ) dengan kapasitas 82.5 KVA akan digunakan rutin setiap hari, sedangkan Genset akan digunakan sebagai cadangan jika terjadi pemadaman listrik dari PT. PLN ( Persero ). Jenis Energi Kapasitas Pemakaian per terpasang bulan 9, Sistem Penanggulahgan Bahaya Kebakaran Sistem penanggulangan kebakaran yang akan digunaken menggunakan 2 metode yaitu dengan hidran kebakaran dan juga tabung pemadam kebakaran, Hidran kebakaran digunakan untuk memadamkan api dengan menggunakan air yang dipompakan sehingga mempunyai tekanan yang kuat dan jumlsh air yang, disiramkan banyak, Biasanya hidran kebakaran ini digunakan untuk memadamkan kebakaran yang besarSedangkan untuk penyediaan tabung pemadam kebakaranukuran besar sebanyak 4 buah dengan kapasitas 68 kg dan 9 buah dengan kapasitas 9 kg yang akan ditempatkan di setiap bangunan, Selain dengan penyediaan alat pemadam kebakaran, SPBE akan dilengkapi dengan sensor kebocoran gas yang dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran. Sensor ini akan dipasang di tiap ruang, Selain itu disediakannya ruang tunggu bagi sopir tangki pengangkut tabung-tabung gas, ketika menunggu peengisian tabung- tabung gas elpiji yang mereka angkut dapat mengurangi resiko terjadinya kebakaran, Pemadam kebakaran ‘Tanki dan alat pemadam kebakaran yang terpasang pada kendaraan Kapasitas Tanki Jumiah | Alat Pemadam Kebakaran (Unit) 1 2 3 9 ton 1 3 tabung (2 DCP-Dry Chemical Powdwe berat 9 kg, dan gas CO2 berat 3 kg 8ton 1 3 tabung ( 2 DCP:Dry Chemical Powdwe berat 9 kg, dan gas CO2 berat 3 kg 12 ton 4 Masing-masing unit kendaraan skid tank 3 tabung (2 DCP:Dry Chemical Powdwe berat 9 kg, dan gas CO2 berat 3 kg 15 ton 1 3 tabung ( 2 DCP:Dry Chemical Powdwe berat 9 kg, dan gas CO2 berat 3 kg. Untuk menjaga keamanan lingkungan apabila terjadi kecelakaan kerja sarana yang tersedia (alat pemadam kebakaran) ‘© 4 titik pompa hydrant yang dipasang dihalaman per * 10 tabung CO2 berat pertabung 3 kg dipasang dihalaman dan didalam ruangan * 12 tabung DCP berat per tabung 9 kg dipasang dihalaman dan didalam ruangan. © 4-unit Alat pemadam kebakaran (APK) berat rata-rata 70 kg dengan troli 10. Sistem Keamanan ‘Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan di lingkungan SPBE tersebut, beberapa hal yang akan dilakukan yaitu dengan penjagaan pleh petugas keamanan (satpam) sebanyak 9 orang dengan jam kerja dibagi dalam 3 shift, pembuatan pintu gerbang utama yang dilengkapi dengan pos jaga, pintu akses dan dilengkapi dengan penjaga gerbang, selain itu juga akan dipasang CCTV di setiap ruang maupun tempat-tempat penting yang melibatkan karyawan sehingga ‘mempermudah pengawasan segala aktifitas operasional, Untuk pengamanan kebakaran maupun kebocoran gas digunakan alat sensor baud an suhu yang dapat ‘mendeteksi keocoran gas, sistem kerjanya alat tersebut apabila sensor mendeteksi adanya sinyal/bau yang diset oleh alat sensor tersebut maka control sirine dan lampu control akan berbunyi/menyala, 2.3 URAIAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN Uraian kegiatan pembangunan SPBE oleh PT. Suminar Mitragas Selaras, secara ringkas dapat dilihat pada diagram alir berikut ini, Uraian secaa inci tentang kegiatan-kegiatan di atas akan dijelaskan pada uraian berikut 2.3.1 Tahap para Konstruksi adalah tahapan sebelum dimulainya kegiatan erletak di pembangunan. Lahan untuk rencana kegiatan pembangunan SPBE Desa Watualang, Kabupaten Ngawi, Pada tahap pra konstruksi ini kegiatan yan dilakukan antara lain: a, Pembebasan dan Pengukuran Ulang Lahan ‘Merupakan kegiatan pembelian tanal/pembebasan tanah tethadap pemilik tanah yang akan digunakan sebagai lahan pembangunan SPBE,luas lahan yang dibebaskan seluas 5.150 m. Pada saat pembebasab tanah ini pemrakarsa memberikan harga yang sesuai dan disepakati oleh pemilik lahan, Pengukuran ulang lahan dilakukan untuk mengetahui batas-batas lahan dan luasan lahan .schingga dalam perencanaan Pembangunan SPBE dapat menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan Peraturan Daerah yang berlaku. b. Kegiatan Sosialisasi Kegiatan Sosialisali ini dilakukan sebagai pemberian informasi kepada masyarakat sekitar sekaligus menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan pembangunan SPBE oleh PT. Suminar Mitragas Selaras terkait kegiatan pembangunan SPBE dan operasionalnya, Dalam kegiatan ini didapatkan kesepakatan antara pemrakarsa dengan masyarakat sekitar lokasi rencana pembangunan SPBE, selanjutnya dituangkan dalam notulensi hasil sosilaisasi yang diketahui oleh Pemerintah Kecamatan Ngawi serta Pemerintah Desa ‘Watualang. Sedangkan sosialisai ini telah dilaksanakan dan menghasilkan beberapa keputusan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yaiti PT. Pemrakarsa (PT. Suminar Mitragas Selaras) dan masyarakat sekitarnya Khususnya Desa Watualang, ( Berita Acara Sosialisasi Terlampir). 2.3.2 Tahap Konstruksi ‘Tahap konstruksi adalah tahapan dimana kegiatan pembangunan SPBE dilaksanaken, Kegiatan-kegiatan yang akan berlangsung pada tahapan ini antara Jain: 1. Perekrutan Tenaga Kerja Konstruksi M © Tukang cat © Tukang bat © Tukang kayu © Tenaga pembantu © Sopir © penjaga erupakan kegiatan perekrutan karyawan/tenaga kerja untuk kegiatan konstruksi.Perekrutan tenaga kerja konstruksi yang memerlukan syarat keahlian khusus langsung ditangani oleh tenaga ahli dari pemrakarsa, Sedangkan untuk tenaga kerja kasar sebagian besar diusahakan direkrut dari masyarakat ataupun yang berasal dari daerah Ngawi. Selain itu tenaga yang sifatnya temporer banyak dilibatkan dari padukuhan setempat. Jumlah dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan konstruksi ,meliputi © Site manager © Pelaksana © Logistik © Mandor © Tukang besi Jumlah total tenaga kerja konstruksi yang direkrut sebanyak+ 60 oang,dimana saat pelaksanaan konstruksi seluruh pekerja tidak bermalam di lokasi pembangunan, tetapi pulang ke rumah masing-masing jika pekerjaan telah uasi Hanya beberapa tenaga keamanan dari penduduk setempat yang bermalam. ‘untuk menjaga lingkungan dan bahan-bahan material yang disimpan di lokasi pembangunan, 2. Penyiapan Tanah Dasar ‘Yaitu penyiapan tanah untuk kegiatan SPBE,dari lahan yang tadinya berupa persawahan dikeringkan dan diurug sehingga rata dengan permukaan jalan di depan lokasi kegiatan. 3. Pengangkutan Bahan Material dan Peralatan Kerja Mobilisasi alat-alat ke lokasi proyek dilakukan untuk mendukung pencapaian kegiatan sesuai dengan target kerja. Kegiatan ini akan dilakukan mobilisasi beberapa alat vital seperti - Pekerjaan galian: Excavator - Pekerjaan pengecoran(pondasi,kolom,balok,plat): mixer truck dan concrete pump. - Pekerjaan erection baja/balok perancah: crane kap 20 t. Dalam kegiatan tersebut maka akan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: - Untuk mobilisasi alat-alat berat akan mempertimbangkan geometric simpang, ‘yang menuju ke lokasi SPBE, pemilihan jenis kendaraannya supaya tidak menyulitkan dalam manuvernya. intuk mobilisasi alat-alat berat akan memperhatikan kondisi jalanmasuk ke lokasi yang menuju Ke lokasi SPBE baik dari dimensi dan tonase kendaraan 4, Pembangunan Konstruksi Pembangunan Konstruksi yaitu pekerjaan pembangunan gedung SPBE dan fasilitasnya sarana prasarana meliputi: bangunan pengisian, rumah pompa, rumah genset, lansekap, areal parker kendaraan, urinoir, westafel, SPAL, SPAH dan saluran drainase, septictank, TPS dsb, Pembangunan fisik tersebut terbagi atas 2 pekerjaan yaitu pekerjaan struktur bawah dan struktur atas, Pekerjaan struktur bawah meliputi: galian tanh untuk pondasi bangunan, pembangunan SPAL, S PAH dan drainase dls, Sementara itu pekerjaan struktur atas meliputi: pemasangan rangka dan penutup atap, pekerjaan beton bertulang, pasangan bata dan plesteran serta pembangunan pagar untuk keamanan lingkungan SPBE. 2.3.3. Tahap Operasional Tahap operasional dalm hal ini merupakan operasional SPBE. Kegiatan saat operasioan! meliputi: 1, Operasional Bangunan dan Fasilitas SPBE. ‘Merupakan pengoprasian area SPBE dimana Jahan yang sebelumnya berupa area persawahan berubah menjadi area pengisian bulk elpiji beserta fasilitasnya, 2. Perekrutan Tenaga Kerja Operasi Penerimaan tenaga kerja akan dilakukan dengan memperhatikan masyarakat di lingkungan Desa Watualang dan sekitarnya dengan ‘memperhatikan keahlian yang diharapkan sesuai dengan jenis pekerjean yang ada, Keablian yang dibutuhan pada operasional gudang SPBE ini misalnya tenaga untuk pengisian elpiji, tenaga pemeliharaan peralatan, tenaga administrasi, Prosedur, proses penerimaan,dan persyaratan tenaga kerja operasi dijelaskan secara transparan sehingga tidak menimbulkan prasangka buruk dan berjalan dengan obyektif.Jika proses penetimaan membutuhkan tes,maka proses yang ditempuh sesuai dengan prosedur yang berlaku, Besamya upah atau gaji yang dibayarkan, sesuai dengan standar upah yang berlaku atau diperhitungkan terhadap keablian dan resiko yang diterima, Dalam Konteks tersebut perlakuan terhadap tenaga kerja berpedoman pada aturan yang berlaku, Nmaun semaksimal mungkin beberapa kualifikasi tenaga yang dibutuhkan diprioritaskan dari tenaga kerja setempat sehingga akan menghindari kecemburuan social dan dampak-dampak negative yang dapat ditimbulkan, Tenaga kerja yanga dibutuhkan dan untuk selanjutnya menyesuaikan perkembangan dan kapasitas produksi SPBE. Adapun klasifikasi pendidikan dari masing-masing karyawan dapat dilihat pad table berikut: Jabatan Pendidikan Jumlah (orang) Direksi Strata 1 1 General meneger SMA 1 Bagian operasional - -sie pengisian SMA 43 -sie perawatan mesin SMK,SMP 3 Sic logistic D3 1 -Kendaraan SMK 2 -Pengangkutan /sopir SMA,SMPSD 1s Bagian penjualan SMA,SMEA 2 -Adm penjualan Bagian adm dan keuangan ~Kasir SMEA 1 Adm dan keuangan S1,SMA,SMEA 5 -sie personalia IK -sekuriti/satpam SMA.SMPSD 10 3. Kegiatan Produksi Kegiatan produksi SPBE ini ber operasi sma 8 jam namun juga ada penjagaan selam 24 jam. Kapasitas produksi yaitu 12000 kg /hari dan produk ‘yang dihasilkan 11.700 kg/hari. Proses pengisian gas sudah dijelaskan pada uraian di sebelumnya,sehingga untuk proses pengisian elpiji mengikuti prosedur sesuai standarisasi dari PT. Prtamina, Jenis dan kapasitas Produksi Kapasitas Produksi Sifat Jenis Alat Jenis Produksi Pradlsi ‘Angkut Ijin Ril LPG Joo ton/hari} 100 ton/hari Gas Truk tanki Pengisian botol 12Kg Gas Truk 50 Kg Gas Truk 6kg Gas Truk 3kg ‘Truk Pengisian Skid Tank ‘Truk Jumlah bahan baku dan penolong Jenis | Kepasitas Bentuk | Sifatbahan | Asal bahan |] Cara | Neraca fisk penyimpanan || behan Bahan [100 Gas | Mudah Surabaya || Ditimbun : baku | ton/hari terbakar, tidak dalam tanki LPG berwama,tidak penimbunan berwama Bahan - - - - - - penolong 4, Mobilisasi truk pengangkut tabung dab penataan parker. Karena SPBE merupakan tempat pengisian bulk elpiji, maka akan terjadi ‘mobilisasi truk pengangkut tabung yang keluar masuk. Sedangkan untuk parker kendaraan bermotor roda empat dan roda dua disediakan di bagian depan. Untuk tempat bongkar muat tabung gas berada disebelah dalam lokasi SPBE. Upaya pengaturan kendaraan akan dilakukan semaksimal mungkin agar dapat mencukupi kebutuhan parkir bagi para karyawan dan pembeli (sopir truk angkut) Areal parkir yang tersedia akan dipisahkan antara kendaraan roda dua dan roda empat, sehingga upaya tersebut dapat meminimalisasi terjadinya bangkitan parkir yang tersedia maka akan dapat mengurangi kapsitas jalandan menimbulken dampak gangguan kelancaran lalulintas dan keselamatan pengguna jalan Luas parker kendaraan yang akan disediakan adalah 427 m, maka kebutuhan areal parker kendaraan diharapkan telah cukup untuk menampung kendaraan karyawan ataupun truk pengangkut yang masuk ke SPBE. Untuk pengaturan sirkulasi kendaraan yang keluar masuk,akan dibantu satpam. Jenis peralatan produksi dan alat transportasi Jenis Alat Jumlah | Energi Kondisi | Jenis penggerak dampak (unit) cemaran Mesin Produksi © Kompresor LPG 2 Motor listrik 15] Baik | Bising bp © Tanki timbun 2 © Unloading direct valve || ! x 1 Coreen LPG 25 kw 2 + LPG sini Pump hp 1 + LPG Sihi Pump 30np 1 * Carosel 12 kg - 1 + Evacuation pum - 2 * Cheek seale 200 kg - 2 + Check scale 150kg - 4S hp © Chain conveyor + Chain conveyor 2 3hp * LPG Filling Machine 50 }} 2 - k . Las & | - © System perpipaan ikat Utilitas Lokasi SPPBE + kompresor 1 Motor listrik 4 } Baik | Bising kw © distribusi daya listrik 250A Energi listrik 1 * pembangkit tenaga listrik generator Kapasias 125 * mesin diesel Fasilitas Pengamanan + instalasi pipa pemadam || 6 240.m Baik | Debu * slang asbes 20m © water hydrant komplit | + i valve 4 + hydrant box s * nozzle air pemadam + tabung pemadam 10 + foam Co2 portbel 15 ke | 4 * foam Co2 mobile 75 kg |) 2 © foam Co2 6 kg 1 Dep 1 45 kw @ 20 kw + pompa pemadam 7 + pompa summersibel + kolam air pemadam * bel tanda bahaya Jembatan timbang, 1 Kapasitas 40 ton Mesin dan peralatan repair tabung # -mesin slot blasting 1 200 tabungjam © mesin buka valve 12 kg. 1 100 tabung/jam, © hidrostatik tes eylinder 1 150 tabung/jam, * Paint bort 1 150tabungyjam Aktifitas Karyawan dan Sopir Truk Pengangkut Aktifitas Karyawan dan Sopir Truk Pengangkut antara lain kegiatan di kantor, ruang tunggu, moshola, KM/WC. Kegiatan dikantor yaitu kegiatan administrasi, kegiatan di rang tunggu oleh sopir truk pengangkut tabung pada saat pengisian gas ke tabung-tabung, kegiatan di mushola untuk melaksanakan ibadah sholat, dan kegiatan di kamar mandi /we oleh karyawan maupun sopir ‘tuk pengangkut tabung gas. 6. Operasional Genset penggunaan genset akan dioperasikan khusus pada saat aliran listrik dari PLN padam, Agar pengoperasian dan pemeliaharaan dapat lebih optimal maka genset dibuatkan ruang tersendiri dan kedap suara yang rencana akan diletakkan di sebelah samping utara dan jauh dari aktifita karyawan, Pertimbangan tersebut diambil agar tidak mengganggu aktifitas karyawan maupun lokasi sekitar pada saat dioperasikan, PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN YANG DILAKUKAN Jenis Kegiatan Pengelolaan Lingkungan Pemantauan Lingkungan Limbah padat kegiatan © Penyediaan tempat + Adanya tempat SPPBE PT. Suminar sampah didalam sampah Mitragas Selaras sebagian Kantor dan luar kantor besar berasal dari kegiatan halaman kantor dengan jenis sampah tertentu ‘+ Sampah dikumpulkan kemudian diambil oleh karyawan dan ‘© Sampah tidak dibawa pulang berserakan dengan lokasi 500m dari lokasi usaha Limbah cair yang dihasilkan_} Pembuatan tanki septic dan © Adanya sumur berasal dari Kamar sumur resapan resapan mandi/WC dan ceceran minyakpelumas ‘+ Adanya tanki septic Polutan kualitas udara ‘Timbulnya bau, kebisingan dan debu terutama pada filling hall Pengangkutan dan sirkulasi udara, penanaman vegetasi, pemakaian masker pada karyawan, hati-hati dalam bongkar muat Mengujikan kualitas udara Jingkungan pabrik dan luar pabrik Penanganan flora fauna + Melakukan perawatan tanaman + Melakukan penyulaman ‘memperbanyak jenis tanaman © Adanya tanaman © Adanya RTH, Pemanfaatan tenaga kerja Memenuhi SOP dalam ‘menjalankan aktivitas SOP sesuai dengan Dinas/Instansi terkait Adanya keresahan masyarakat ‘+ Sosialisasi tentang, keberadaan usaha + Pemberian ganti rugi apabila terjadi peledakan kebakaran © Partisipasi kelingkungan masyarakat + Interview kepada wwarga sekitar + Adanya santunan © Adanya bantuan BAB III KAJIAN EVALUASI DAMPAK INFORMASI LINGKUNGAN Komponen Fisik Kimia Tklim Kabupaten Ngawi adalah daereh dengan iklim tropis dengan sebagian besar ‘merupakan dataran rendah yaitu sebesar 95% dari luas wilayah dan sisanya ‘merupakan dataran tinggi dengan ketinggian + 2.000 mdpl. Kecepatan angin Wilayah Kabupaten Ngawi yang sebagian besar dataran rendah maka kecepatan angin tergolong cukup rendah dan tidak berpengaruh terhadap aktifitas warga. Curah hujan Curah hujan di Kabupaten Ngawi cukup tinggi di beberapa daerah yaitu Sine, Nerambe, Jogorogo, dan Kendal, namun untuk sebagian besar wilayah, Kabupaten Ngawi curah hujan tergolong sedang. Kualitas udara Kabupaten Ngawi memiliki kawasan hutan yang cukup luas, dimana ‘menyumbang produksi udara bersih (oksigen) yang bermanfaat bagi kawasan Kabupaten Ngawi dan sekitarya. Fisiografi Dilihat dari kondisi fisik Kabupaten Ngawi sebagian besar merupakan dataran rendah dengan permukaan tanah termasuk sangat datar dengan klasifikasi kemiringan 0% - 2%, namun perkembangan saat ini mulai banyak lahan yang terbentuk karena aktifitas manusia yaitu bangunan pabrik, toko dan pasar, perumahan dan kantor, perkerasan aspal jalan, saluran dan lain-lain, 6, Karakteristik air permukaan dan air tanah Kemiringan tanah dan tektur tanah yang ada di Wilayah Kabupaten Ngawi cukup baik dalam rangka penyediaan air bagi masyarakat dan dengan didukung beberapa sungai atau kali yang melintasi wilayah Kabupaten Ngawi untuk kebutuhan pertanian, 2. Komponen Biologi 1. Flora Flora yang ada disekitar perusahaan PT. Suminar Mitragas Selaras antara lain: + Mangga © Karsen * Nahoni Serut © Trembesi Lamtoro 2. Fauna © Burung gereja © Burung kutilang © Burung perkutut © Burung emprit + Burung trocok © Burung Derkuku Lingkungan Sosial — Ekonomi dan Budaya 1. Geografis Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Propinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km? . Si Kecamatan dan 217 desa dan 4 kelurahan, Secara geografis Kabupaten Ngawi -a administras wilayah terbagi dalam 19 terletak pada posisi 7'21” - 7°31” Lintang selatan dan 110°10 - 111°40 bujur timur. 2. Kependudukan Data penduduk Kecamatan Ngawi © Penduduk laki-laki : 429.921 jiwa © Penduduk perempuan : 449,277 jiwa © Luas Wilayah : 1.298,58 km? © Kepadatan Penduduk ; + 678 jiwa/km? 3. Interaksi Sosial ‘Menjalin hubungan social dengan penduduk sekitar dengan member bantuan apabila ada kegiatan di desa, Masyarakat ‘+ Persepsi negative adanya kekawatiran akan dampak meledak, kebakaran dan kebocoran tanki LPG, biasanya penduduk yang lokasinya dekat dengan perusahaan. ‘© Persepsi positif adanya kemudahan untuk mendspatkan BBG dengan pemenuhan kebutuhan BBG tidak akan langka. 4, Komponen Kesehatan Masyarakat 1. Sarana dan prasarana kesehatan ‘Untuk memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) seluruh, karyawan PT. Suminar Mitraga Selaras, perusahaan memberikan fasilitas jaminan berupa Asuransi Tenaga Kerja dan Jamsostek 2. Kondisi perumahan ‘Umumnya kondisi perumahan penduduk desa Watualang cukup sehat artinya bahwa seluruh penduduk desa mempunyai rumah permanen dan terbuat dati tembok. 3. Sarana air bersih ‘Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi pengguna kebutuhan rumah tangga maka penduduk rata-rata desa Watualang menggunakan air sumur dangkal. 4, Sarana pembuangan air limbah ‘Umumnya masyarakat desa Watualang telah mempunyai fasititas pembuangan Jimbah domestic yang telah dilengkapi dengan resapan untuk pembuangan limbahnya. Untuk air bekas mencuci kegiatan mandi pada umumnya dibuang, langsung kesaluran drainase/badan air. 5. Sarana Pembuangan Sampah Pada umumnya sarana pembuangan sampah merupakan sarana yang bersistem onsite yaitu sampah dibuang disebuah galian tanah yang berada pada halaman depan atau belakang. Bila sudah penuh maka sampah ditimbun. 5, Kepadatan Lalu Lintas Jalan Raya Ngawi — Solo Desa Watualang merupakan salah satu jalan kolector primer yang cukup ramai karena mempunyai jalan akses menuju kearah kota Solo dengan 2 arah yang menuju ke kota Solo maupun yang meninggalkan kota Solo dan dilewati oleh mobil penumpang umum, truk, bus, penumpang pribadi dan sepeda motor, 6, Ruang, Tanah dan Lahan, Penggunaan lahan disekitar wilayah Kecamatan Ngawi telah berkembang sebagai

Anda mungkin juga menyukai