LK SMK C2 Simdig 1.1
LK SMK C2 Simdig 1.1
LEMBAR KERJA
Tugas :
a. Ubah margin dengan ketentuan sisi kiri 4cm, atas 4cm, kanan dan
bawah 2cm.
b. Rapikanlah alignment menjadi justify dan font 12.
c. Rapikanlah Line and Spacing menjadi ukuran 1.5.
d. Perbaiki rumus dalam bentuk gambar menjadi rumus yang
menggunakan fitur Microsoft Equation.
e. Buatlah tabel dari data yang sengaja disusun dalam bentuk deskripsi.
f. Ubah gambar dengan mambuatnya kembali menggunakan Shapes.
g. Tentukan heading setiap judul dan subjudul.
h. Tambahkan halaman sampul dari fitur Word.
i. Buatlah Daftar Isi (Table of Content) setelah sampul. Daftar isi
tersebut haruslah memiliki hyperlink ke heading judul/subjudul.
j. Buatlah penomoran halaman dimulai daftar isi “ii”, daftar gambar
“iii”, daftar tabel “iv”. Untuk bagian isi, penomoran menggunakan
angka Arab 1,2,3…. Pada halaman BAB, nomor halaman angka
romawi ditempatkan di bagian bawah tengah halaman, sedangkan
untuk halaman selain BAB berada pada pojok kanan atas. Khusus
untuk halaman BAB, nomor halamannya ada di bagian bawah
tengah.
Pindahkan menjadi file terpisah
BAB I
TEORI DASAR
1.1 Keandalan
1. Fungsi
Keandalan pada suatu sistem perlu dilihat apakah suatu sistem itu dapat
melakukan fungsinya secara baik sesuai standarnya pada jangka waktu dan
kondisi tertentu. Kegagalan fungsi dari sistem dapat disebabkan oleh
perawatan yang tak terencana (unplanned maintenance). Fungsi atau
kinerja dari suatu komponen terhadap suatu sistem mempunyai tingkatan
yang berbeda-beda.
2. Lingkungan
Keandalan setiap peralatan dari suatu sistem sangat bergantung pada kondisi
lingkungan saat peralatan tersebut bekerja. Secara umum lingkungan tersebut
menyangkut pemakaian, transportasi, penyimpanan, instalasi, pemakai,
ketersedian, alat-alat perawatan, debu, kimia, dan polutan lain.
3. Waktu
4. Probabilitas
1. Kegagalan
2. Penyebab Kegagalan
4. Faktor Kegagalan
Faktor kegagalan antara lain meliputi proses fisik, kimia atau proses lain
yang menyebabkan kegagalan suatu peralatan.
Jadi laju kegagalan (λ) adalah harga rata-rata dari jumlah kegagalan per
satuan waktu pada suatu selang waktu pengamatan (T). laju kegagalan ini
dihitung dengan satuan kegagalan per tahun. Untuk selang waktu
pengamatan diperoleh :
𝑑
𝜆=
𝑇
Nilai laju kegagalan akan berubah sesuai dengan umur dari sistem atau
peralatan listrik selama beroperasi. Grafik antara laju kegagalan dengan
unsur suatu sistem atau peralatan listrik secara ideal dapat dilihat pada
gambar 1.1.
Gambar 1.1. Kurva Laju
Kegagalan Terhadap Waktu
Suatu analisa waktu tentang kapan saat yang paling tepat untuk
dilakukannya FMEA adalah ketika suatu proyek masih dalam taraf desain.
FMEA sangat efektif digunakan untuk mengevaluasi produk dan
mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan mode kegagalan dari suatu
sistem seiring dengan bertambahnya usia sistem yang akan dievaluasi.
Suatu analisa mode efek-efek kegagalan dapat bervariasi pada tiap-tiap
level yang dilaporkan, bergantung pada kebutuhan detail dan ketersedian
informasi yang diperlukan. Pada suatu analisa beban kritis tertentu yang
dominan, dan hingga membahayakan keselamatan, maka suatu analisa
evaluasi dengan menggunakan metode FMEA wajib dilakukan,
Kegunaan FMEA :
4. perubahan/pergantian peralatan.
Dimana :
Lama / durasi gangguan tahunan rata-rata untuk load point ULP, dengan
persamaan :
Persamaannya adalah :
Dimana :
NLP = jumlah konsumen pada titik beban (load point)
Persamaannya adalah :
Kemudian :
Persamaannya adalah :
Dimana 8760 merupakan jumlah jam dalam satu tahun kalender.
Dalam tugas akhir ini tidak akan membahas informasi mengenai data
keandalan peralatan. Studi ini akan terfokus pada dengan menggunakan
informasi data keandalan peralatan dapat mengevaluasi keandalan
sistem berdasarkan mode kegagalan dan efek kegagalan yang dialami
oleh sistem itu sendiri. Idealnya, indeks nilai keandalan peralatan
peralatan listrik diperoleh dari data di lapangan dengan kondisi
lingkungan dan stress level yang sama. Dalam tugas akhir ini
perhitungan keandalan sistem menggunakan standart dari PLN yaitu
SPLN 59 : 1985, Perkiraan Angka Kegagalan peralatan Sistem Distribusi
dan Waktu Operasi Kerja Dan Pemulihan Pelayanan. Data tersebut
sudah cukup memadai untuk menentukan nilai keandalan suatu sistem
secara kwantitatif.
Ada dua cara utama untuk memperbaiki keandalan suatu sistem tenaga
listrik, cara pertama adalah mengurangi frekuensi terjadinya gangguan, dan
kedua adalah mengurangi durasi gangguan. Untuk mengurangi jumlah
gangguan maka perlu dilakukan pemeliharaan jaringan secara preventif,
sedangkan untuk mengurangi lama/durasi gangguan, maka disadari
pentingnya otomatisasi sistem distribusi.
Dalam tugas akhir ini menggunakan metode Failure Modes And Effects
Analysis(FMEA). Secara fungsional FMEA mengasumsikan sebuah
kegagalan, lalu mengidentifikasi kegagalan tersebut, dan menganalisa
bagaimana efek kegagalan tersebut. Suatu sistem pendekatan yang
biasanya melibatkan analisa bottom-up dimana suatu analisa mode
kegagalan spesifik dari sub sistem, dilihat pengaruhnya terhadap
keseluruhan sistem. Dengan menggunakan metode ini maka dapat
diketahui daerah-daerah mana pada jaringan yang perlu diperbaiki
keandalannya. Baik melalui pemeliharaan jaringan maupun otomasisasi
sistem.
Data keandalan dari komponen yang ada pada sistem yang terdiri dari
mode kegagalan aktif. Perhitungan keandalan sistem ini menggunakan
standart dari PLN 59 : 1985, untuk angka keluar/ indeks frekuensi
gangguan dan waktu perbaikan Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM)/Overhead Line sebagai berikut :