Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bioteknologi Lingkungan. Selain itu penulis juga dapat mencoba menerapkan pengetahuan yang
sudah didapatkan pada mata kuliah tersebut.

Penulis merasa bahwa dalam penyusunan makalah ini masih menemui beberapa kesulitan
dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum
sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan di dalamnya maka penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Bandung Barat, 05 Desember 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pencemaran lingkungan adalah hal yang mengkhawatirkan di era modern ini,
karena berisiko serius terhadap biota dan manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa industri
menjadi peran utama pencemar lingkungan. Salah satu kasus yang baru-baru ini menjadi
sorotan adalah pencemaran air karena limbah logam berat.
Menurut Taufik (2015), Logam berat merupakan salah satu komponen alami pada
bumi yang tidak dapat didegradasi atau dihancurkan. Pada konsentrasi kecil, logam berat
dapat memasuki tubuh melalui makanan, minuman, dan udara. Pabrik-pabrik yang
menggunakan logam berat sebagai salah satu bahan produksinya akan mengeluarkan
limbah yang berpotensi menghasilkan pencemaran lingkungan. Namun, bukan berarti
logam berat tidak boleh dijadikan bahan untuk produksi di industri, terdapat kadar atau
batas tertentu agar limbah logam berat tersebut dalam batas aman dan tidak mencemari
lingkungan tempat pembuangnya.
Logam berat seperti kadmium, arsenik, timbal, kromium, tembaga, dan merkuri
dalam air minum paling sering dikaitkan dengan keracunan manusia. Beberapa logam ini
penting untuk kehidupan dalam jumlah kecil, sedangkan beberapa tidak memiliki fungsi
biologis. Namun, semua sangat beracun dalam dosis besar dan karena itu dianggap sebagai
zat yang berbahaya bagi lingkungan.
Kadmium (Cd) adalah logam berat yang sangat beracun, bahkan dalam konsentrasi
rendah. Logam larut ke dalam tanah melalui air dan terakumulasi lebih lanjut dalam
organisme dan ekosistem. Selain itu, Cd memiliki waktu paruh biologis yang panjang di
tubuh manusia, mulai dari 10 hingga 33 tahun. Paparan jangka panjang untuk Cd
menginduksi kerusakan ginjal. Ini juga mengganggu metabolisme kalsium dalam tubuh,
dan kasus kanker prostat dan kanker paru-paru telah dilaporkan dalam kasus paparan Cd
yang tinggi. Dengan demikian, Cd dianggap sebagai polutan prioritas membentuk
perspektif pemantauan oleh sebagian besar negara dan organisasi internasional.
Kontaminasi air secara langsung berkaitan dengan pencemaran air. Karenanya, ada
kebutuhan untuk terus memantau kualitas sumber air bawah tanah dan permukaan.
Untuk mengatasi pencemaran air akibat limbah cadmium ini, dilakukan
penanganan logam berat secara biologis menggunakan mikoorganisme atau yang bias
disebut dengan bioremediasi menjadi alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi
tingkat keracunan elemen logam berat di lingkungan perairan tersebut.

1.2. Tujuan
Mengaplikasikan proses bioremediasi untuk mengatasi pencemaran air yang
diakibatkan oleh limbah logam cadmium (Cd).
Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif berbentuk bulat memiliki diameter 0,7-
1,2 μm, susunan kelompok-kelompok yang tidak teratur seperti buah anggur,fakultatif anaerob, tidak
membentuk spora, dan tidak bergerak (Bakteri ini dapat tumbuh padasuhu optimum 37 ºC, tetapi pigmen
paling baik dibentuk pada suhu kamar (20-25 ºC). Koloni pada perbenihan padat berwarna abu-
abu sampai kuning keemasan, berbentuk bundar,halus,menonjol, dan berkilau. Lebih dari 90% isolat
klinik menghasilkan S.aureus yang mempunyaikapsul polisakarida atau selaput tipis yang berperan
dalam virulensi bakteri (Jawetz et al., 1995; Novick et al., 2000).

Escherichia coli merupakan bakteri berbentuk batang dengan ukuran sekitar 2 micrometer
dan memiliki diamater 0.5 micrometer. Volume sel Escherichia coli berkisar antara0.6-0.7
micrometer kubik. Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang 20-40 derajat C,optimum
pada 37 derajat. bakteri ini bersifat anaerob fakultatif yaitu bakteri yang dapat hiduptanpa oksigen
secara mutlak atau dapat hidup tanpa adanya oksigen, tetap aktif dalam kondisiapapun dan
memanfaatkan senyawa organik sebagai media pertumbuhnya. dan menghasilkanenzim
koagulase, hyalurodinase, fosfatase, protease dan lipase. Untuk pertumbuhan optimumdiperlukan
sebelas asam amino, yaitu valin, leusin, threonin, phenilalanin, tirosin, sistein,metionin, lisin,
prolin, histidin dan arginin. Bakteri ini ditemukan oleh Theodor Escherichinidapat ditemukan
dalam usus besar manusia. (Levinson W. 2008.)

Anda mungkin juga menyukai