Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN INDUSTRI

KONSEP SISTEM TEKNIK TATA CARA KERJA PROYEK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6 :

1. DEVRI MARDA RYANDA

2. YUDHI FERDIANSYAH Ds

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2019
KONSEP SISTEM TEKNIK TATA CARA KERJA PROYEK

Teknik Tata Cara Kerja

Teknik tata cara kerja merupakan suatu ilmu yang bersikan teknik dan prinsip untuk
mendapatkan rancangan terbaik dalam suatu sistem kerja. Prinsip-prinsip tersebut tidak hanya
menganalisa gerakan kerja saja tapi juga menyangkut dengan prinsip lain dan perancangan
sistem kerja, seperti perancangan tata letak tempat kerja dan peralatan dalam lingkungannya
dengan manusia pekerjanya.

Tujuan utama dari penggunaan prinsip dan teknik tata cara kerja ini adalah untuk
mendapatkan sistem kerja yang terbaik yaitu sistem kerja dengan efisiensi dan produktifitas
yang tinggi. Selanjutnya nantinya dapat mengatu komponen ( manusia dan sifanya, bahan,
peralatan dan perlengkapan mesin serta lingkungan kerja ), sistem kerja sehingga berada
dalam suatu keadaan yang optimal yang memungkinkan tercapainya tujuan tadi. Efisiensi
dalam suatu teknik tata cara kerja merupakan pembandingan antara hasil yang

Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja

Ruang lingkup teknik tata cara kerja ini terbagi kedalan dua bagian besar, yaitu:

1. Pengaturan Kerja

Berisikan prinsip-prisip mengatu komponen sistem kerja untuk mendapatkan alternative


terbaik dalam sistem kerja. Pengaturan kerja ini lebih mengacu kepada faktor-faktor manusia itu
sendiri, studi gerakan dan ekonomi gerakan. Studi gerakan merupakan analisis terhadap
beberapa bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaanya. Sehingga nantinya gerakan
yang tidak efektif dapat dihilangkan untuk menghemat waktu pekerjaan dan sekaligus
menghemat penggunaan fasilita-fasilitas yang ada.

Dua metode dasar dalam studi gerakan adalah metode Barat dan metode Jepang.
Metode Barat dikembangkan oleh Frank B. Gilbert dan istrinya. Suatu pekerjaan dibagi menjadi
gerakan-gerakan dasar. Suatu gerakan dasar kemudian dibagi menjadi elemen-elemen
gerakan. Gilbert membagi elemen gerakan menjadi 17 elemen [Sutalaksana, 1979, 91] yang
terdiri atas:
1) Mencari (search)

Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk menentukan
lokasi objek. Gerakan ini dimulai pada saat mata bergerak mencari objek dan berakhir pada
saat objek sudah ditemukan.

2) Memilih (select)

Elemen gerakan memilih merupakan gerakan untuk menemukan objek yang tercampur.
Gerakan ini dimulai pada saat tangan dan mata mulai memilih dan berakhir pada saat objek
ditemukan.

3) Memegang (grasp)

Elemen gerakan ini adalah gerakan untuk memegang objek. Elemen gerakan ini
biasanya didahului oleh gerakan menjangkau.

4) Menjangkau (reach)

Elemen gerakan menjangkau adalah gerakan tangan berpindah tempat tanpa membawa
beban, baik gerakan mendekati atau menjauhi objek. Gerakan ini biasanya didahului oleh
gerakan melepas dan diikuti oleh gerakan memegang. Gerakan ini dimulai pada saat tangan
mulai berpindah dan berakhir pada saat tangan berhenti berpindah.

5) Membawa (move)

Elemen gerakan ini adalah gerakan tangan berpindah dengan membawa beban.
Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan memegang dan diikuti oleh gerakan melepas atau
mengarahkan. Gerakan ini dimulai pada saat tangan mulai berpindah dan berakhir pada saat
tangan berhenti berpindah.

6) Memegang untuk memakai (hold)

Elemen gerakan ini adalah gerakan memegang tanpa menggerakkan objek yang
dipegang. Elemen gerakan ini tidak diikuti oleh gerakan membawa.

7) Melepas (release load)

Elemen gerakan ini adalah gerakan melepaskan objek yang dipegang. Gerakan ini
didahului oleh gerakan membawa atau mengarahkan dan diikuti oleh gerakan menjangkau.
Gerakan ini dimulai pada saat melepaskan tangan dari objek dan berakhir pada saat seluruh jari
tidak menyentuh objek lagi.
8) Mengarahkan (position)

Elemen gerakan ini adalah gerakan mengarahkan objek pada suatu objek tertentu.
Gerakan ini didahului oleh gerakan membawa dan diikuti oleh gerakan merakit atau memakai.
Gerakan ini dimulai sejak tangan mengendalikan objek dan berakhir pada saat gerakan
memakai atau merakit dimulai.

9) Mengarahkan sementara (pre position)

Elemen gerakan ini adalah gerakan mengarahkan pada suatu tempat sementara.
Gerakan ini sering terjadi secara bersamaan dengan gerakan membawa atau melepas.

10) Memeriksa (inspection)

Elemen gerakan ini adalah gerakan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek
telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Gerakan ini dapat berupa gerakan melihat, meraba,
mencium, mendengarkan atau merasa dengan lidah.

11) Merakit (assemble)

Elemen gerakan ini adalah gerakan untuk menggabungkan satu objek dengan objek
lainnya. Gerakan ini didahului oleh gerakan membawa atau mengarahkan dan diikuti oleh
gerakan melepas. Gerakan ini dimulai jika objek siap dipasang (biasanya setelah diarahkan)
dan berakhir pada saat objek telah tergabung dengan sempurna.

12) Melepas rakit (disassemble)

Elemen gerakan ini adalah gerakan memisahkan dua bagian objek yang merupakan
satu kesatuan. Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan memegang dan diikuti oleh
gerakan membawa atau melepas. Gerakan ini mulai setelah pemegangan selesai dan berakhir
pada saat kedua objek telah terpisah dengan sempurna.

13) Memakai (use)

Elemen gerakan ini terjadi jika salah satu tangan atau kedua tangan dipakai untuk
menggunakan alat.

14) Keterlambatan yang tidak bisa dihindari (unavoidable delay)

Elemen gerakan ini adalah keterlambatan yang disebabkan oleh hal-hal diluar kendali
pekerja.

15) Keterlambatan yang bisa dihindari (avoidable delay)


Elemen gerakan ini adalah keterlambatan yang disebabkan oleh pekerja baik yang
disengaja atau yang tidak disengaja.

16) Merencanakan (plan)

Elemen gerakan ini adalah proses mental ketika operator berpikir untuk menentukan
tindakan yang akan diambil selanjutnya.

17) Istirahat (rest)

Istirahat dilakukan untuk menghilangkan keletihan. Istirahat tejadi secara periodik tetapi
tidak terjadi pada setiap siklus kerja.

Metode Jepang yang dikembangkan oleh Shigeo Singo, membagi elemen- elemen kerja
ini menjadi empat kelompok utama, yaitu :

1) Kelompok utama

Gerakan-gerakan yang termasuk dalam kelompok ini memberikan nilai tambah.


Perbaikan kerja dilakukan dengan mengefisienkan kerja. Yang termasuk kedalam gerakan
kelompok utama ini adalah

a) merakit (assemble)

b) memakai (use)

c) melepas rakit (disassemble)

2) Kelompok penunjang

Gerakan-gerakan yang termasuk dalam kelompok ini diperlukan tetapi tidak memberikan
nilai tambah. Perbaikan kerja dilakukan dengan meminimumkan gerakan. Yang termasuk
kedalam gerakan kelompok ini adalah :

a) menjangkau (reach)

b) memegang (grasp)

c) membawa (move)

d) melepas (release load)


3) Kelompok pembantu

Gerakan-gerakan yang termasuk dalam kelompok ini tidak memberikan nilai tambah.
Perbaikan kerja dilakukan dengan pengaturan kerja yang baik atau dengan penggunaan alat
bantu. Yang termasuk kedalam gerakan kelompok ini adalah :

a) mencari (search)

b) memilih (select)

c) mengarahkan (position)

d) memegang untuk memakai (hold)

e) mengarahkan sementara (pre position)

f) memeriksa (inspection)

4) Kelompok elemen gerakan luar

Gerakan-gerakan yang termasuk dalam kelompok ini sedapat mungkin dihilangkan.


Yang termasuk kedalam gerakan kelompok ini adalah :

a) istirahat (rest)

b) merencanakan (plan)

c) keterlambatan yang tidak bisa dihindari (unavoidable delay)

d) keterlambatan yang bisa dihindari (avoidable delay)

2. Pengukuran kerja

Ada empat kriteria yang dipandang sebagai pengukur yang baik tentang kebalikan suatu
sistem kerja, yaitu waktu, tenaga, psikologis dan sosiologis. Artinya suatu sistem kerja dinilai
baik jika sistem ini memungkinkan waktu penyelesaian yang singkat, tenaga yang diperlukan
untuk menyelesaikannya sangat sedukit, dan akibat-akibat psikologis serta sosiologis yang
ditimbulkannya sangat minim. Dengan kata lain perkataan semakin efisien semakin baiklah
sistem kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai