Anda di halaman 1dari 93

PROSES OLAH GERAK DOCKING DAN UNDOCKING KAPAL

DI PT. JANATA MARINA INDAH SEMARANG

SKRIPSI

diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Terapan Pelayaran

Disusun Oleh:

DANANG FARHAN NURBIYANTO


NIT.51145112. N

PROGRAM STUDI NAUTIKA DIPLOMA IV


POLITEKNIK ILMU PELAYARAN
SEMARANG
2019
HALAMAN PERSETUJUAN

PROSES OLAH GERAK DOCKING DAN UNDOCKING KAPAL


DI PT. JANATA MARINA INDAH SEMARANG

Disusun Oleh:
DANANG FARHAN NURBIYANTO
NIT. 51145112 N

Telah disetujui dan diterima selanjutnya dapat diujikan di depan


Dewan Penguji Politeknik Ilmu Pelayaran
Semarang, 26 Juli 2019
HALAMAN PENGESAHAN

PROSES OLAH GERAK DOCKING DAN UNDOCKING KAPAL DI


PT. JANATA MARINA INDAH SEMARANG

DISUSUN OLEH:

DANANG FARHAN NURBIYANTO


NIT. 51145112 N

telah diujikan dan disahkan oleh Dewan Penguji


Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang dan
dinyatakan lulus dengan nilai ….
pada tanggal 29 Juli 2019

Dikukuhkan Oleh:
DIREKTUR POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG,

Dr. Capt. MASHUDI ROFIQ, M.Sc., M.Mar.


Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19670605 199808 1 001

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : DANANG FARHAN NURBIYANTO

NIT : 51145112 N

Program Studi : NAUTIKA

Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dengan judul, “Proses oleh gerak docking

dan undocking kapal di PT. Janata marina indah Semarang” adalah benar hasil

karya saya bukan jiplakan/plagiat skripsi dari orang lain, dan saya bertanggung jawab

kepada judul maupun isi dari skripsi ini. Bilamana terbukti merupakan jiplakan dari

orang lain maka saya bersedia untuk membuat skripsi dengan judul baru dan atau

menerima sanksi lain.

26
MOTTO

1. Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-

orang yang berilmu pengetahuan (Q.S. Al-Mujadilah : 11).

2. Barang siapa mempermudah urusan orang lain, niscaya Allah SWT akan

membantu memudahkan urusannya didunia maupun diakhirat.

3. Usaha keras tidak menghianati hasil.


HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan serta anugerah yang tiada

tara di dunia.

2. Rasullullah S.A.W yang telah menjadikan dunia ini dari zaman kelam ke

zaman terang benderang.

3. Almarhum Ayah saya Drs. Subiyantoro, M.Pd dan Ibu saya Dra. Siti

Nurhasniati, M.Pd yang tiada hentinya memberikan semangat, do’a, serta

kasih sayang.

4. Kedua kakakku (Yulita Zuhrotun N dan Tiara Faza N), serta seluruh keluarga

yang telah mendukung dan memberi motivasi.

5. Dosen pembimbing saya (Dr. Capt. Suwiyadi, M.Pd., M. Mar. Dan Bapak

Vega Fonsula Andromeda, S.ST., S.Pd., M.Hum) yang dengan sabar

membimbing peneliti dalam proses penyelesaian penelitian ini.

6. Keluarga besar Angkatan LI dan teman-teman kelas N8A PIP Semarang,

terima kasih telah memberi kan saya motivasi dan dukungan.

7. PT. Janata Marina Indah yang telah mengijinkan saya untuk melaksanakan

penelitian di sana,dan terima kasih juga saya ucapkan kepada Officers and

crew MV. Aishakamilah yang mau bekerja sama untuk pengerjaan skripsi ini.

8. Dan seluruh pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan, terima kasih atas segala

dukungan, doa sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang Maha

Pengasih dan Maha Penyayang. Berkat kehendak-Nya penelitian dengan judul

“Proses olah gerak docking dan undocking kapal di PT. Janata marina Indah

Semarang” dapat diselesaikan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi

salah satu syarat dan kewajiban bagi Taruna Program Diploma IV Program Studi

Nautika Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang yang telah melaksanakan Praktek Laut

dan sebagai persyaratan untuk mendapatkan ijazah Sarjana Terapan Pelayaran (S. Tr.

Pel.). Pada kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Dr. Capt. Mashudi Rofiq, M.Sc., selaku Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran

Semarang.

2. Capt. Dwi Antoro, M.M, M.Mar., selaku Kepala Prodi Nautika Politeknik

Ilmu Pelayaran Semarang.

3. Dr. Capt. Suwiyadi, M.Pd., M.Mar., selaku dosen pembimbing materi skripsi.

4. Bapak Vega Fonsula Andromeda, S.ST., S.Pd., M.Hum selaku dosen

pembimbing penulisan skripsi.

5. Para dosen di PIP Semarang dan para dosen bidang Nautika pada khususnya yang

telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat dalam

membantu proses penyusunan skripsi ini.


6. Manajemen PT. Janata Marina Indah Semarang yang telah memberikan ijin untuk

melaksanakan penelitian skripsi ini.

7. Manajemen PT. Bernhard Schulte Shipmanagement yang telah memberikan

kesempatan saya untuk melaksanakan praktek laut.

8. Officer dan crew MV. Aishakamilah yang telah bersedia bekerja sama dalam

penulisan skripsi ini.

9. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

menyelesaikan penelitian ini.

Peneliti menyadari dalam penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan

sehingga mengharapkan kritik dan saran agar dapat membuat penelitian yang lebih

baik. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan serta

pengetahuan bagi pembaca.

Semarang, Juli 2019


Peneliti,

DANANG FARHAN N.
NIT. 51145112 N
DAFTAR ISI

Halaman Judul…….......................................................................................... i

Halaman Persetujuan…………........................................................................ ii

Halaman Pengesahan…………........................................................................ iii

Halaman Pernyataan………............................................................................. iv

Halaman Motto…………................................................................................. v

Halaman Persembahan…………...................................................................... vi

Kata Pengantar.................................................................................................. vii

Daftar Isi…………………............................................................................... ix

Daftar Gambar.................................................................................................. xi

Daftar Tabel..................................................................................................... xii

Daftar Lampiran.............................................................................................. xiii

Abstraksi………………….............................................................................. xiv

Abstract………………………………………………………………….….. xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Perumusan Masalah........................................................... 4

C. Tujuan Penelitian............................................................... 5
D. Manfaat Penelitian............................................................ 5

E. Sistematika Penelitian ....................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka............................................................... 9

B. Kerangka Berpikir ...……................................................. 19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Kualitatif..................................................... 21

B. Lokasi/TempatPenelitian.......................................................... 23

C. Sumber data………….............................................................. 23

D. Metode Pengumpulan Data…….............................................. 24

E. Teknik Analisis Data……........................................................ 26

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum............................................................ 29

B. Hasil Penelitian................................................................ 36

C. Pembahasan Masalah…………………………………... 45

BAB V PENUTUP

A. Simpulan.......................................................................... 58

B. Saran................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian …………………………………..19

Gambar 4.1 Stuktur Organinsasi PT.Janata Marina Indah…………………..32

Gambar 4.2 MV. Aisha Kamilah…………………………………………….35

Gambar 4.3 Jarak kapal dengan dinding galangan………………………….45

Gambar 4.4 Posisi kapal saat memasuki galangan…………………………..55

Gambar 4.5 Gambar kapal ketika sudah dalam posisi (on position)……57

Gambar 4.6 Posisi Kapal dan Tug boat ketika undocking…………………..59


DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Master Pilot Exchange Information……………………………………..50


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01 Foto wawancara dengan pihak galangan.

Lampiran 02 Foto pengumpulan data dari pihak galangan.

Lampiran 03 Berita acara naik dock Kapal MV. Aisha Kamilah

Lampiran 04 Berita acara turun dock kapal MV. Aisha Kamilah

Lampiran 05 Berita acara penyerahan Kapal MV. Aisha Kamilah untuk pelaksanaan

docking

Lampiran 06 Data of Docking

Lampiran 07 Foto dinding kapal

Lampiran 08 Pintu Graving dock

Lampiran 09 Stop Block


ABSTRAKSI

Danang Farhan Nurbiyanto, 2019, NIT:51145112 N, “Proses Olah Gerak Docking


dan Undoking Kapal Di PT. Janata Marina Indah Semarang”, skripsi Program
Studi Nautika, Program Diploma IV, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang,
Pembimbing I: Dr. Capt. Suwiyadi, M.Pd., M.Mar, Pembimbing II: Vega
Fonsula Andromeda, S.ST., S.Pd., M.Hum

Kapal sebagai transportasi laut yang memberikan kontribusi yang sangat besar
bagi perekonomian nasional maupun internasional dan juga menjadi salah satu
subsektor transportasi yang turut menjadi bagian penting dalam menunjang
kelancaran pengiriman barang maupun penumpang, semua itu akan tercapai apabila
armada kapal tersebut dalam keadaan baik, maka untuk mencapai kondisi tersebut
kapal perlu melaksanakan perawatan yang biasanya dilaksanakan di galangan/dock.
Landasan teori dalam penulisan skripsi ini adalah menjelaskan bagaimana
persiapan-persiapan yang perlu dilakukan dan bagaimana mengolak gerakan kapal
yang baik dan benar dalam pelaksanaan docking dan undoking sesuai prosedur yang
ada.
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan
penyajian data secara deskriptif dan dengan cara pengumpulan data melalui
dokumentasi, observasi, studi pustaka dan wawancara dengan pengolahan data secara
reduksi data atau mengambil data-data yang dibutuhkan dan mengambil intisari dari
data tersebut.
Persiapan-persiapan yang dilakukan mulai dari pihak galangan meliputi dari
persiapan dokumen-dokumen seperti docking plan, gambaran rencana umum,
konstruksi badan kapal, risk assasment dan dari pihak kapal sendiri mempersiapkan
seperti mengatur ballast sedemikian rupa supaya kapal even keel, gas freeing, safety
meeting, mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan, sedangkan untuk olah geraknya
dikarenakan saat memasuki galangan mesin kapal dalam keadaan mati dan hanya
menggunakan bantuan tali-tali tambat dan kapal tunda dengan dibantu docking master
yang bertugas mengatur tali-tali supaya kapal tetap dalam posisi tengah dan terhindar
dari benturan atau tubrukan terhadap dinding kapal.
Peneliti menyimpulkan bahwa hal-hal yang dilakukan mulai persiapan,
perencanaan, komunikasi, pelaksanaan, dan evaluasi sangatlah penting demi
menunjang keselamatan mulai dari kapal, crew, pihak galangan itu sendiri ketika
mengolah gerakkan kapal memasuki dan keluar galangan.

Kata kunci: Prosedur, Olah Gerak, Docking dan Undocking , Deskriptif Kualitatif
ABSTRACT

Danang Farhan Nurbiyanto, 2019, NIT:51145112.N, “The docking and undocking


maneuvering process on Semarang Janata Marina Indah Inc.”, Diploma
Program IV of Nautical Department, Merchant Marine Polytechnic Semarang,
Supervisor Material: Dr. Capt. Suwiyadi, M.Pd., M.Mar, Supervisor
Methodology and Writing II: Vega Fonsula Andromeda, S.ST., S.Pd., M.Hum

The ship as a sea transportation that provides a very large contribution to the
national and international economy and also becomes one of the transportation sub-
sectors which is also an important part in supporting the smooth delivery of goods and
passengers, all of that will be achieved if the fleet is in good condition, so as to achieve
these conditions the ship needs to carry out maintenance that is usually carried out at
the dock / dock.
The theoretical basis in writing this thesis is to explain how the preparations that
need to be done and how to reject the ship's movement that is good and right in the
implementation of docking and undoking according to existing procedures.
The research method used by the authors in this study is a qualitative method,
by presenting data descriptively and by collecting data through documentation,
observation, library research and interviews with data processing by data reduction or
retrieving the data needed and extracting the essence of the data the.
Preparations made starting from the shipyard include the preparation of
documents such as docking plans, general plan descriptions, ship body construction,
risk assessment and from the ship itself preparing such as arranging ballasts in such a
way that the ship even keel, gas freeing, safety meeting , prepare the required
documents, while for the movement because when entering the shipyard shipyard is
dead and only uses the help of moorings and tugs with the help of docking masters
who are in charge of arranging the ropes so that the ship remains in the middle position
and avoid collisions or collision with the walls of the ship.
The researcher concludes that the things that are done starting from the
preparation, planning, communication, implementation, and evaluation are very
important to support safety starting from the ship, crew, the shipyard itself when
processing ship moving into and out of the shipyard.

Keywords: Procedures, Maneuvering, Docking and Undocking, Qualitative


Descriptions
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kapal sebagai transportasi laut memberikan kontribusi yang sangat besar

bagi perekonomian nasional dan daerah sebagaimana amanat dalam Undang-

Undang No. 17 Tahun 2008 menjadi suatu yang sangat strategis bagi wawasan

nasional serta menjadi sarana vital yang menunjang tujuan persatuan dan kesatuan

nasional. Menurut Eric Sullivan (2016:19) Kapal adalah sarana angkutan terapung

di air yang dapat bergerak atau berpindah sendiri dari satu tempat ke tempat lain

dan mampu mengangkut atau memindahkan muatan/barang atau penumpang.

Perlu diketahui juga kontribusi kapal sebagai transportasi laut menjadi semakin

penting karena nilai biaya yang dikeluarkan adalah yang paling kecil bila

dibandingkan dengan biaya transportasi lain dan juga kapal menjadi salah satu

subsektor transportasi yang turut menjadi bagian penting dalam menunjang

kelancaran pengiriman barang maupun penumpang antar daerah maupun antar

negara.

Keselamatan dalam dunia pelayaran adalah hal yang paling utama. Untuk

meningkatkan keselamatan tersebut maka dibuatlah bermacam-macam prosedur

dan wajib dilaksanakan demi terwujudnya keselamatan dalam dunia pelayaran.

Berbagai aturan internasional telah dibuat supaya menjadi panduan dalam

melaksanakan pelayaran seperti : Safety of Life at Sea (SOLAS) 1974, Standards of


Traning, Certification and Watchkeeping for seafarer (STCW) 1978, dan Collision

Regulation.

Untuk mewujudkan pelayaran yang aman, efisien dan efektif ada beberapa

faktor yang sangat berpengaruh antara lain faktor sumber daya manusia yang

memumpuni dan keadaan kapal yang prima. Dalam ketentuan klasifikasi kapal,

kapal yang beroperasi diharuskan memenuhi standar internasional yang telah

ditentukan oleh klas kapal tersebut, maka dari itu pihak klasifikasi kapal akan

melakukan survey terhadap kapal-kapal yang beroperasi, untuk memastikan kapal

bekerja sesuai dengan apa yang telah diharapkan. Survey tersebut dapat

digolongkan dalam beberapa bagian, diantaranya : (1) Initial survey, (2) Annual

survey, (3) Intermediate survey, (4) Special/Renewal survey

(5) Additional survey.

Melihat hal tersebut perusahaan pelayaran biasanya akan bekerja sama

dengan tempat perbaikan kapal (galangan kapal) sehingga bisa melakukan

perbaikan sesuai dengan apa yang diharapkan, mengingat pentingnya perawatan

kapal yang dapat mendukung kelancaran kapal sebagai transportasi angkutan laut.

Sebelum melakukan perbaikan di galangan kapal banyak hal yang harus di

siapkan mulai dari dokumen-dokumen, daftar-daftar perbaikan yang akan

dilaksanakan di galangan, perencanaan dan analisis data oleh pihak owner kapal

dan pihak galangan kapal, serta yang tidak kalah pentingnya perencanaan

bagaimana olah gerak dalam proses memasuki dan keluar dari galangan (dock)

tersebut supaya tidak terjadi hal-hal yang akan merugikan dari pihak owner kapal

maupun dari pihak galangan.


Salah satu hal terpenting juga bagi pelaut adalah pengetahuan dalam

mengolah gerak kapal, hal tersebut perlu dipelajari oleh seorang Mualim atau calon

Mualim sehubungan dengan tugas-tugasnya sebagai Perwira diatas kapal.

Mengolah gerak kapal dapat diartikan sebagai menguasai kapal, baik dalam

keadaan diam maupun bergerak seefisien mungkin dengan mempergunakan sarana

yang terdapat di kapal itu seperti mesin, kemudi dan lain-lain.

Pada umumnya teori mengolah gerak kapal dapat kita pelajari secara baik

apabila kita mengerti faktor-faktor yang mempengaruhi pada olah gerak kapal

tersebut. Tetapi pengalaman secara praktek dalam olah gerak kapal merupakan

suatu kemampuan yang sangat tinggi nilainya dan bermanfaat dalam melakukan

olah gerak kapal. Oleh karena itu kombinasi antara teori dan pengalaman untuk

pelaut merupakan nilai yang ideal dan keharusan. Banyak orang menguasai teori

mengolah gerak kapal tetapi dengan kurangnya pengalaman praktek akan

membawa kerugian yang besar. Setiap olah gerak harus dilakukan dengan

perhitungan, perkiraan yang tepat, tanggung jawab yang tinggi dan memegang

teguh kedisiplinan. Ada satu keyakinan bahwa bila pelaut atau calon pelaut

melakukan hal-hal diatas tersebut maka olah gerak kapal pada setiap

kesempatan akan dapat dilaksanakan dan membawa kapalnya dengan baik,

aman dan selamat.

Penelitian Annisa:2015 judul Docking dan Perawatan Kapal, dalam

penelitiannya disimpulkan bahwa perawatan kapal harus dilakukan secara matang

karena mengingat perbedaan spesifikasi kapal berbeda-beda, perawatan kapal di

golongkan dalam 3 periode yaitu rutin, perawatan periodik, dan docking besar.
Penelitian Bramantya:2018 judul Pentingnya Pelaksanaan Docking untuk

Menjaga Kelaiklautan kapal pada MV.Energy Prosperity. dalam penelitian ini

disimpulkan bahwa perawatan kapal sangatlah penting untuk dilakukan dan diwasi

secara baik di karena kan akan mempengaruhi kelaiklautan suatu kapal

Berkaitan dengan uraian diatas tentang pentingnya perawatan dan olah gerak

kapal serta penelitian-penelitian sebelumnya yang pembahasannya kurang spesifik

maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang olah gerak kapal saat

memasuki dan keluar galangan dengan baik dan benar khususnya digalangan kapal

Janata Marina Semarang, maka dari itu penulis memilih judul “PROSES OLAH

GERAK DOCKING DAN UNDOCKING KAPAL di PT.JANATA MARINA

INDAH SEMARANG”

B. Perumusan masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang permasalahan di atas, maka masalah

yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Persiapan apa saja yang dilakukan sebelum melaksanakan olah gerak kapal

saat docking dan undocking di PT. Janata Marina Indah Semarang?

2. Bagaimana proses olah gerak kapal saat docking dan undocking di PT. Janata

Marina Indah Semarang?

C. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dibuatnya penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui persiapan-persiapan apa saja yang hendaknya dilakukan

sebelum melakukan olah gerak kapal saat docking dan undocking di PT. JMI

Semarang.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses olah gerak kapal yang baik saat docking

dan undocking kapal di PT. JMI Semarang sehingga mengurangi

kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam proses tersebut.

D. Manfaat penelitian

Sebagaimana kita ketahui bahwa hasil suatu penelitian akan dapat

menyediakan informasi yang cermat dan handal yang sangat berguna baik

bagi penulis maupun pembaca, oleh karena itu manfaat yang diharapkan

dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat secara teoritis:

a. Untuk memenuhi persyaratan kelulusan dari program Diploma IV Jurusan

Nautika di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang.

b. Peneletian ini diharapkan supaya menambah pengetahuan tentang prosedur

docking kapal.

2. Manfaat secara praktis:

a. Sebagai masukan bagi para Mualim, calon Mualim dan anak buah kapal agar

dapat menerapkan hasil dari penelitian tentang proses olah gerak kapal saat

docking dan undocking kapal.

b. Bagi Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, hasil penelitian ini dapat

meningkatkan mutu pendidikan dan pengetahuan bagi pembaca agar

menghasilkan sumber daya manusia yang benar-benar handal dan terampil


dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang terjadi di atas kapal.

E. Sistematika penulisan

Skripsi ini dibagi dalam lima bab, dimana masing-masing bab saling

berkaitan satu sama lain. Untuk memudahkan dalam mengikuti seluruh

pembahasan dalam skripsi ini, maka penulisan skripsi ini dilakukan dengan

sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam hal ini penulis membahas mengenai latar belakang

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis membahas mengenai tinjauan pusaka,

kerangka pikir penelitian, definisi operasional yang berhubungan

dengan masalah sesuai dengan judul skripsi yang penulis ambil yaitu

meliputi tentang persiapan apa saja yang harus dilakukan saat docking

dan undocking kapal serta bagaimana proses olahgeraknya.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang uraian metode-metode yang dilakukan penulis dalam

rangka memperoleh data guna menyelesaikan masalah yang ada seperti:

A. Lokasi peneletian

B. Metode penelitian

C. Sumber Data

Sumber data terdiri dari:


1. Data Primer

2. Data Sekunder

D. Metode pengumpulan data

1. Studi Pustaka

2. Studi Lapangan

E. Teknik analisis data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN MASALAH

Dalam bab ini menjelaskan mengenai uraian hasil penelitian

dan pembahasan masalah tentang persiapan-persiapan apa saja yang

harus dilakukan, bagaimana proses olah gerak saat docking dan

undocking kapal.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil penulis

terhadap permasalahan yang ada dan saran-saran penulis yang ada

kaitannya dengan apa yang sudah dikerjakan.

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Proses

Menurut Evans dan Lindsay (2007:17) Proses adalah serangkaian aktivitas


yang ditujukan untuk mencapai beberapa hasil. Proses merupakan cara
bagaimana sebuah pekerjaan menghasilkan nilai. Biasanya kita berbicara
mengenai proses dalam konteks produksi : sekumpulan aktivitas dan operasi
yang terlibat dalam perubahan input (fasilitas fisik, material, modal, peralatan,
dan manusia) menjadi output (produk dan jasa) ”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Proses adalah urutan

pelaksanaan/kejadian yang saling terkait yang bersama-sama mengubah

masukan menjadi keluaran. Pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh manusia,

alam, atau mesin dengan menggunakan berbagai sumber daya.

Proses merupakan suatu tahapan-tahapan yang diterapkan dari suatu

pekerjaan sehingga hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut dapat diselesaikan

secara efektif dan efesien mampu menggambarkan baiknya prosedur yang

digunakan.

Dari pendapat yang dikemukakan diatas, penulis menyimpulkan bahwa

yang dimaksud proses dalam penelitian ini adalah serangkaian kegiatan dari

perencanaan dan persiapan dalam olah gerak memasuki galangan dan keluar

galangan dengan cara yang baik dan sesuai prosedur.

2. Pengertian Olah Gerak

Menurut Subandrijo (2011:1) olah gerak dan pengendalian kapal adalah


merupakan suatu hal yang penting untuk memahami beberapa gaya yang
mempengaruhi kapal dalam gerakannya, sehingga untuk mengolah gerak kapal
dengan baik, harus terlebih dahulu mengetahui sifat sebuah kapal, dan
bagaimana gerakannya pada waktu berolah gerak

Menurut Abdullah (2016:9) olah gerak diartikan sebagai penguasaan kapal

baik dalam keadaan diam maupun bergerak untuk mencapai tujuan pelayaran

aman dan efesien, dengan mempergunakan sarana yang terdapat dikapal itu

seperti mesin, kemudi dan lain-lain.

Menurut buku bridge procedure guide (2015:44) di jelaskan juga bagaimana

cara mengolah gerakkan kapal dengan aman, penjelasan tentang apa saja

persiapan sampai pelaksanaan olah gerak di jelaskan buku tersebut.

Peneliti menyimpulkan pengertian olah gerak dalam penelitian ini adalah

menjalankan/mengendalikan kapal dengan baik dan benar ketika memasuki

maupun keluar galangan kapal sesuai prosedur guna mengurangi resiko

kecelakaan supaya tidak menimbulkan kerugian dari pihak manapun.

Adupapun faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan olah gerak kapal

yaitu faktor yang berasal dari dalam kapal dan faktor yang berasal dari luar

kapal.

a. Faktor yang berasal dari dalam kapal:

1). Faktor-faktor yang bersifat tetap

a. Bentuk kapal.

Perbandingan antara panjang dan lebar kapal, mempunyai pengaruh yang

cukup besar tehadap gerakan kapal pada waktu merubah haluan. Kapal yang

pendek akan lebih mudah membelok daripada kapal yang panjang.


b. Macam dan kekuatan mesin.

Mesin uap torak, jenis ini mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian.

Keuntungan gerakan, maju ke mundur cepat dengan pengaturan kopling.

Kerugiannya, persiapan terlalu lama dan tidak ekonomis karena memakan

ruangan besar.

c. Jumlah, tempat dan type baling-baling kapal.

d. Jumlah, type dan ukuran daun kemudi

2). Faktor-faktor yang bersifat tidak tetap

a. Sarat kapal.

Pada sarat kapal besar berarti kapal mempunyai berat benaman yang

besar, maka massa kapal juga besar. Kapal dengan sarat kecil, bangunan

atasnya banyak dipengaruhi oleh angin dan ombak sehingga menyulitkan

olah gerak.

b. Trim kapal.

Trim adalah perbedaan sarat depan dan belakang

c. Kemiringan kapal.

Kemiringan kapal terjadi karena pembagian bobot yang tidak simetris

dikapal atau karena GM negatip, tentu saja kapal miring sulit untuk diolah

gerak, bahkan mungkin dapat membahayakan.

d. Kondisi pemuatan di atas kapal.

Salah satu azas pemuatan adalah, “ to provide for rapid and

systematic discharging and loading”, mempunyai pengertian bahwa

pemadatan muatan secara cepat dan sisitimatis, serta pembagian bobot


yang merata transversal, vertical dan horizontal.

e. Kondisi stabilitas kapal.

f. Teritip yang menempel pada lambung kapal.

Teritip yang tebal akan menimbulkan gesekan dan mengurangi laju

kapal. Kapal baru atau turun dok, lambungnya bersih dari teritip, maka

pengaruh gesekan berkurang.

b. Faktor yang berasal dari luar kapal

1). Keadaan laut

a. Kekuatan dan arah angin.

Angin sangat mempengaruhi olah gerak, terutama ditempat-tempat

yang sempit dan sulit dalam keadaan kapal kosong, walaupun pada

situasi tertentu angin dapat pula digunakan untuk mempercepat olah

gerak kapal.

b. Kekuatan dan arah arus.

Arus adalah gerakan air dengan arah dan kecepatan tertentu,

menuju kesuatu tempat tertentu pula.Dikenal arus tetap dan arus tidak

tetap. Rimban yang disebabkan oleh arus, tergantung dari arah dan

kekuatan arus dengan arah dan kecepatan kapal. Semua benda yang

terapung dipermukaan arus dan didalamnya, praktis akan bergerak

dengan arah dan kekuatan arus tersebut. Di perairan bebas pada

umumya arus akan menghanyutkan kapal, sedangkan diperairan sempit

atau ditempat-tempat tertentu arus dapat memutar kapal. Pengaruh arus

terhadap olah gerak kapal, sama dengan pengaruh angin.


c. Tinggi dan arah ombak / alun.

2). Keadaan perairan

a. Lebar sempitnya perairan.

Pada perairan sempit, jika lunas kapal berada terlalu dekat dengan

dasar perairan maka akan terjadi ombak haluan atau buritan serta

penurunan permukaan air diantara haluan dan buritan disisi kiri atau

kanan kapal serta arus bolak balik. Hal ini disebabkan karena pada

waktu baling-baling bawah bergerak keatas terjadi pengisapan air yang

membuat lunas kapal mendekati dasar perairan, terutama jika berlayar

dengan kecepatan tinggi, maka kapal akan terasa menyentak-nyentak

dan dapat mengakibatkan kemungkinan menyentuh dasar. Gejala

penurunan tekanan antara dasar laut dengan lunas kapal berbanding

terbalik dengan kwadrat kecepatannya.

b. Lurus berbeloknya perairan.

c. Ramai tidaknya perairan.

Kondisi tempat perairan yang ramai akan mengakibatkan kapal

sulit untuk mengolah gerak sehingga untuk dapat mengolah gerak kapal

diperlukan kondisi perairan yang tidak begitu ramai.

d. Kondisi penglihatan pada perairan tersebut.

3. Pengertian Kapal

Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut,

sungai seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya

cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan


dalam istilah Inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat

yang lebih kecil, untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah penjelasan

pengertian kapal menurut para ahli :

Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun


2002 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar dan Muat
Barangdari dan kekapal dalam buku Suranto (2008:47)“ pengertian kapal
adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun, yang digerakkan
dengan mekanik,tenaga mesin atau ditunda, termasuk kendaraan yang
berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat
apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.

Menurut UU Nomor 17 tahun 2008 “pengertian kapal adalah


kendaraan air dalam bentuk dan jenis tertentu yang digerakkan dengan
tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda,
termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah
permukaan air serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak
berpindah-pindah”.

4. Pengertian Galangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Galangan Kapal/shipyard


adalah sebuah tempat diperairan yang fungsinya untuk melakukan proses
pembangunan kapal (New Building) dan perbaikan kapal (ship repair) dan
juga melakukan pemeliharaan (maintainance). proses pembangunanya
meliputi desain, pemasangan gading awal, pemasangan plat lambung,
instalasi peralatan, pengecekan, test kelayakan, hingga klasifikasai oleh
Class yang telah ditunjuk. sedangkan untuk proses perbaikan/
pemeliharaan bisanya meliputi perbaikan konstruksi lambung, perbaikan
propeller sterntube, perawatan main engine dan peralatan lainnya.

Galangan kapal sendiri terdiri dari bengkel–bengkel kerja yang tetap

yang mengerjakan bangunan–bangunan baru dan reparasi kapal dari suatu

konstruksi benda terapung yang cukup berat yang terbuat dari baja atau

bukan baja pada suatu tempat yang mempunyai suatu perairan yang cukup

luas dan dalam untuk mengapungkan konstruksi tersebut, mempunyai


luasan tertentu dan bekerja terus – menerus sepanjang tahun.

Berdasarkan aktifitasnya, galangan kapal dapat diklasifikasikan

menjadi:

1. Galangan kapal khusus bangunan baru

Galangan yang hanya khusus membangun kapal – kapal baru.

Jangka waktu pembangunan kapal baru relative panjang.

2. Galangan kapal khusus reparasi

Galangan yang khusus melakukan pekerjaan reparasi kapal, baik

annual repair maupun special repair.

3. Galangan kapal untuk bangunan baru dan reparasi (Gabungan)

Galangan yang mempunyai aktifitas ganda yaitu bangunan baru

dan reparasi.

Berdasarkan letak geografisnya, galangan kapal dibagi menjadi 2

(dua) macam, yaitu:

1. Galangan kapal daerah terbuka

Yaitu suatu galangan kapal yang dibangun menghadap langsung

ke perairan terbuka.

2. Galangan kapal daerah tertutup

Yaitu galangan kapal yang dibangun di tepi kanal atau sungai

yang mana mempunyai daerah pengapungan terbatas.

Pelaksanaan pekerjaan reparasi dikategorikan dalam 3 macam yaitu:

1. Docking repair

Docking repair dilaksanakan khususnya untuk mereparasi


ataupun merawat bagian – bagian kapal yang berada dibawah garis air.

Pekerjaan tersebut meliputi:

a. Pergantian pelat.

b. Pergantian zinc anode.

c. Reparasi propeller dan pelepasan poros.

d. Pembersihan dan pengecatan pelat dibawah garis air.

2. Floating repair

Floating repair dilaksanakan untuk mereparasi atau merawat kapal

pada tempat – tempat yang berada diatas garis air atau di dalam kapal.

3. Running repair

Running repair merupakan pelaksanaan reparasi kapal dimana kapal

yang akan di reparasi berada diluar area galangan. Dengan demikian

tenaga galangan mendatangi tempat / lokasi dimana kapal tersebut berada.

Berdasarkan waktu pelaksanaan dan volume pekerjaan yang

dilakukan, reparasi kapal dapat dibedakan menjadi 4 (empat) jenis yaitu:

1. Annual repair

Annual repair dilakukan setiap tahun. Pekerjaan yang dilakukan

adalah pengedokan, pembersihan badan kapal dibawah garis air

(bottom cleaning), pengecatan kembali badan kapal dibawah garis

air, pemasangan / penggantian zinc anode.

2. Special repair

Special repair dilakukan setiap empat tahun sekali. Pekerjaan

yang dilakukan seperti annual repair ditambah penggantian pelat di


beberapa tempat yang ketebalannya sudah tidak memenuhi syarat

lagi.

3. Rehabilitasi

Rehabilitas adalah perbaikan yang dilakukan secara besar –

besaran atau yang dapat juga dusebut rebuild.

4. Emergency (perbaikan tak terduga).

Adalah perbaikan yang dilaksanakan diatas dock atau dapat

dilaksanakan dalam keadaan terapung/floating repair. Kerusakan

dapat disebabkan oleh tabrakan, kandas dan sebab – sebab lain.

Menurut website Maritime world, Sarana pokok untuk pekerjaan

bangunan baru dan reparasi meliputi:

1. Graving Dock

Graving Dock atau dok kolam atau dry dock, merupakan suatu struktur

permanent yang seluruhnya digali pada tanah atau dibuat dengan mengeruk

dan menempatkan material (pasir, batu dan beton) disamping area dock.

2. Slipway

Konstruksi slipway terdiri dari rel yang dipasang pada landasan beton

seperti pada building berth, dan kereta (cradle) diatasnya. Cradle dapat naik

turun diatas rel dengan bantuan kabel baja (slink) yang ditarik mesin derek

(Winch).

3. Floating Dock

Merupakan tipe dok yang portable sehingga dapat dipindahkan. Proses

pengedokan dilakukan dengan cara menenggelamkan dock kemudian


diapungkan pada sarat air tertentu dimana dalam pengoperasianya dibantu

dengan pompa- pompa pengisi.

4. Lifting Dock

Lift dock atau ship lift merupakan sebuah tipe dari dry dock yang

diangkat atau dinaik - turunkan. Landasan tempat pengerjaan kapal-kapal dari

lift dock berupa sebuah platform dan diturunkan kedalam air secara vertikal

dan dihentikan sampai kedalaman tertentu. Naik turunnya platform dibantu

dengan pesawat angkat (hoist).


A. Kerangka berpikir

Proses olah gerak kapal saat docking dan undocking


kapal di PT. Janata Marina Indah Semarang

Persiapan yang harus di lakukan Proses olah gerak kapal saat


sebelum melaksanakan memasuki dan keluar galangan
docking/undocking

Docking Undocking Docking Undocking

e. Persiapan a. Persiapan
f. Perencanaan b. Perencanaan
g. Pelaksanaan c. Pelaksanaan
h. Evaluasi d. Evaluasi

Kendala yang di temukan

Upaya yang dilakukan untuk


mengatasi kendala yang ditemukan

Pengumpulan Data:
Studi Pustaka
Observasi
Wawancara
Dokumentasi

Analisis

Kesimpulan

Gambar 2.1.
Kerangka piker penelitian
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian bisa diartikan suatu aktivitas yang tersusun secara rapi untuk

mengamati sesuatu dan kemudian membuatnya menjadi lebih optimal,

mengurangi masalah yang ada dimana tujuannya untuk menemukan,

menginterpretasikan, membernakan fakta-fakta yang ada.

Menurut Afifuddin dan Saebani (2012:32), Penelitian ilmiah terdiri dari


dua kata penting. Pertama, penelitian yang artinya aktivitas pengamatan,
pencarian data dan bukti-bukti di lapangan atau penelusuran informasi, baik
informasi literatur/dokumenter maupun informasi sebab-akibat. Kedua,
ilmiah yang berarti berdasarkan teori atau berpatokan pada kaidah-kaidah
keilmuan dengan menguji validitas data yang telah ditemukan dan yang
sedang diamati. Jika hasil pengujian menunjukkan konsistensi antara teori
dan kenyataan, hasil tersebut dinyatakan ilmiah.

Metode penelitian yang tepat dan benar semakin dirasakan pentingnya

bagi keberhasilan suatu penelitian. Salah satu hal yang penting dalam setiap

penelitian adalah perumusan metode penelitian.

Menurut Nasehudin dan Gozali (2012:27) metode adalah kerangka kerja


untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berpikir untuk
menyusun gagasan yang terarah dan terkait dengan maksud dan tujuan.
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.

Metode penelitian yang tepat dan benar semakin dirasakan pentingnya

bagi keberhasilan suatu penelitian. Salah satu hal yang penting dalam setiap

penelitian adalah perumusan metode penelitian. Melalui metode tergambar

secara jelas cara penelitian tersebut dilaksanakan yang disusun dan tertata
secara sistematis. Selain itu, melalui metode, dapat dilihat landasan teori

tentang rancangan penelitian (research design), model yang digunakan

(didahului dengan rancangan percobaan/penelitian eksperimen) ataupun

teknik-teknik yang lumrah digunakan dalam pengumpulan, pengolahan, dan

analisis data.

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam pembahasan

masalah adalah kualitatif yang dapat menghasilkan data deskriptif untuk

menggambarkan dan menguraikan objek yang diteliti atau gambaran tentang

fakta-fakta yang ada dilapangan.

Metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2016:9) adalah metode


penelitian yang digunakan untuk meneliti obyek yang alamiah, (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan),analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.

Jadi metode deskriptif kualitatif adalah tulisan yang berisi pemaparan,

uraian dan penjelasan tentang suatu objek sebagaimana adanya pada waktu

tertentu dan tidak mengambil kesimpulan yang berlaku secara umum. Oleh

karena itu di dalam pembahasan nanti peneliti berusaha untuk memaparkan

hasil dari semua studi dan penelitian yang diperoleh, baik itu secara langsung

dari pengalaman peneliti dan juga penelitian dari literatur buku-buku. Selain

itu peneliti mengadakan penelitian dengan pendekatan masalah observasional,

dimana dilakukan penelitian mengenai judul skripsi yang penulis susun.


Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-

fakta, sifat-sifat hubungan yang diselidiki.

B. Lokasi Penelitian

Proses penulisan skripsi ini, penulis melakukan analisis di galangan kapal

milik PT. Janata Marina Indah yang beralamatkan di Jalan Bandarharjo,

Semarang Utara, Bandarharjo, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa

Tengah 50175 Semarang dengan waktu penelitian mulai dari tanggal 22 mei

2019 sampai dengan tanggal 29 juli 2019.

C. Sumber Data

Pada penulisan ini penulis akan memberikan berbagai macam data yang

bersifat kualitatif, data tersebut bersumber dari data primer yang diperoleh

selama penelitian dan data sekunder yang didapatkan dari hasil studi pustaka,

perbandingan dengan studi terdahulu dan lain-lain.

Nasehudin dan Gozali (2012) Dalam pelaksanaan suatu penelitian maka


hal yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan data-data yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu rumusan masalah yang telah ditentukan
sebelumnya. Data-data yang dibutuhkan tersebut kemudian dikumpulkan
dan akan diolah agar dapat menghasilkan suatu kesimpulan dalam penelitian.

Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu sebagai berikut:

1. Data primer

Menurut Margono (2006:23), mendefinisikan data primer adalah

data yang dikumpulkan langsung dari individu-individu yang diselidiki.

Data primer pada penelitian ini berupa catatan hasil wawancara dan hasil
pengamatan langsung di lapangan yang diperoleh melalui wawancara

dengan pengelola/pekerja galangan kapal PT. Janata Marina Indonesia.

2. Data sekunder

Menurut Purwanto dan Sulistyatuti (2007:20), data sekunder adalah

data yang diperoleh melalui orang lain/dokumen. Sumber data sekunder

digunakan untuk mendukung informasi yang didapatkan dari sumber

data primer yaitu dari bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu,

buku, laporan-laporan kegiatan.

D. Metode Pengumpulan Data

Data menjadi sangat penting bagi diperolehnya jawaban yang benar atas

masalah yang diteliti. Untuk memperoleh jawaban yang benar, diperlukan

data yang benar, dan untuk memperoleh data yang benar diperlukan metode

pengumpulan yang benar.

Sugiyono (2016:224) Teknik pengumpulan data merupakan langkah


yang paling strategis dalam sebuah penelitian, sebab tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data yang akurat, sehingga tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar yang ditetapkan.

Di dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode

pengumpulan data antara lain:

1. Wawancara

Moleong (2014:186) Wawancara merupakan percakapan dengan

maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan

jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan. Wawancara sebagai


metode pengumpul data, menghendaki adanya komunikasi komunikasi

langsung antara penulis dengan sasaran penelitian.

2. Observasi

Ridwan (2004:104) Observasi merupakan teknik pengumpulan data,

dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek. Satu

alasan penggunaan metode observasi dalam penelitian kualitatif adalah

memungkinkan melihat dan mengamati sendiri fenomena yang terjadi

pada saat penelitian, kemudian mencatat perilaku dan kejadian

sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Dalam hal ini peneliti

melaksanakan pengamatan langsung kegiatan docking dan undocking di

PT. Janata Marina Indonesia.

3. Metode Studi Pustaka

Metode kepustakaan digunakan dengan maksud untuk mendapatkan

atau mengumpulkan data dengan jalan mempelajari buku-buku yang

berkaitan dengan pokok masalah yang diteliti, hal tersebut juga sebagai

pelengkap data apabila terdapat kesulitan dalam pemecahan-pemecahan

masalah dalam penelitian.

Memanfaatkan referensi dari buku perpustakaan dan referensi dari

website akan membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penyusunan tetap diperlukan penggabungan antara teori yang didapat dari

buku manual, buku perpustakaan dan pengalaman penulis. Riset penelitian

yang peneliti laksanakan dengan jalan mengumpulkan buku-buku yang


berkenaan dengan pengaturan jam istirahat (rest hour) sewaktu praktek di

atas kapal dan yang ada di dalam perpustakaan PIP Semarang.

4. Dokumentasi

Sugiyono (2016: 240) menjelaskan, dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu, dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-

karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya peraturan dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar

misalnya foto, gambar hidup, skesta dan lain-lain. Studi dokumen

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara.

Dalam penelitian ini dokumentasi diperoleh dari peneliti berupa data, foto

atau segala bentuk dokumentasi yang merekam aktivitas di galangan kapal

PT. Janata Marina Indah Semarang.

E. Teknik Analisis Data

Kegiatan yang memerlukan perhatian khusus bagi seorang peneliti baik

selama di lapangan maupun sesudah data terkumpul adalah analisis data.

Menurut Afifuddin dan Saebani (2012:47), data dan informasi yang

diperoleh dari proses pengumpulan data selanjutnya dianalisis dengan

menggunakan prosedur yang tepat sesuai jenis data dan rancangan yang telah

dirumuskan dalam desain penelitian.

Metode yang digunakan untuk menganalisa data yang dalam skripsi

ini memaparkan metode kualitatif, dimana dalam penelitian skripsi ini

memaparkan semua kejadian atau peristiwa yang terjadi dikapal yang

berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini.


Pengamatan dan pandangan terhadap data yang ada mulai dari pokok

permasalahan yang terjadi, membaca kumpulan data, dikaji berdasarkan

teori-teori yang dapat memberikan pemecahan masalah yang terbaik

sehingga permasalahan yang timbul dapat terselesaikan dengan solusinya.

Menurut Sarwono (2006:239), prinsip pokok teknik analisis kualitatif

ialah“mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data

yang sistematik, teratur, terstruktur, dan mempunyai makna. Dalam hal ini

setelah seluruh data dari hasil penelitian diperoleh, dilaksanakan teknik

analisa data”. Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan 2 macam

metodeanalisa data sebagai berikut yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan lapangan” Miles dan Huberman (1992:16).

Sedangkan menurut Sugiyono (2007: 15) “reduksi data adalah analisis

data yang dilakukan dengan memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dan dicari tema serta polanya”. Reduksi data

berlangsung terus-menerus selama proyeksi penelitian berlangsung.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam reduksi data, di antaranya:

menanjamkan analisis, menggolongkan atau mengkategorisasikan ke

dalam tiap permasalahan melalui uraian singkat, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data, sehingga


dapat ditarik kesimpulan dan diverifikasi. Data yang direduksi

merupakan seluruh data mengenai permasalahan penelitian.

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan

laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan

dapat dianalisis sesuai degan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan

harus sederhana dan jelas agar mudah untuk dipahami. Penyajian data

merupakan sekumpulan informasi yang telah tersusun secara terpadu dan

mudah dipahami yang memberikan kemungkinan adanya penarikan

simpulan dan pengambilan tindakan.

Menurut Riduwan (2003:59) penyajian data adalah “data populasi


atau sampel yang sudah terkumpul dengan baik, apabila digunakan untuk
keperluan informasi, laporan atau analisis lanjutan hendaknya diatur,
disusun dan disajikan dalam bentuk yang jelas, rapi serta komunitatif
dengan cara menampilkan atau menyajikan data yang lebih menarik
publik”.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penyajian data

merupakan sekumpulan informasi yang telah tersusun secara terpadu dan

mudah dipahami yang memberikan kemungkinan adanya penarikan

simpulan dan pengambilan tindakan.

3. Menarik Simpulan

Menarik simpulan merupakan kemampuan seorang peneliti dalam

menyimpukan berbagai data yang diperoleh selama proses penelitian

berlangsung. Menarik suatu kesimpulan dari apa yang telah kita analisis

dan kita bahas diambil setelah semuanya dianggap selesai. Simpulan


menjawab apakah tujuan dari analisis tercapai atau tidak. Memberikan

saran apa yang sesuai dengan apa yang kita simpulkan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Peneliti akan mendeskripsikan tentang gambaran umum objek

penelitian yang akan menjadi pokok pembahasan dalam penulisan skripsi ini.

Deskripsi gambaran umum objek penelitian bertujuan agar pembaca dapat

memahami dan mengerti tentang hal yang terjadi pada saat peneliti

melakukan penelitian di atas kapal. Berikut data-data penulisan mengenai objek

yang diteliti oleh peneliti:

1. Gambaran Umum Perusahaan Tempat Pelaksanaan Penelitian

a. Gambaran umum lokasi penelitian di PT. Janata Marina Indah Semarang

Indonesia sebagai negara kepulauan menyimpan kekayaan samudera

yang luar biasa besar potensinya. Hadirnya transportasi air dengan

perangkat sarana pelayaran dan perkapalan menjadi kebutuhan vital dalam

upaya menggali anugerah alam ini. Membidik satu sisi yang paling tepat

sesuai dengan kesiapan dan keahlian sumber daya manusia saat itu, PT.

Janata Marina indah atau yang lebih dikenal dengan nama JMI berdiri pada

bulan Februari 1977, dengan kantor pusat pemasaran yang beralamatkan di

jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5 Jakarta yang bergerak dalam teknologi

perkapalan, keterpaduan antara pembangunan kapal baru maupun dok dan

perbaikan kapal. Untuk memenuhi kebutuhan jasa perawatan kapal dalam

docking, repairing, floating repair, serta pembuatan kapal baru, maka pada
tanggal 29 Desember 1982 mulai dioperasikan graving dock atau dok gali

di pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Layanan pekerjaan PT. Janata Marina Indah adalah meliputi

pengedokan dan perawatan kapal, replating, overhauling, listrik radio, tank

cleaning, serta jasa-jasa lain yang berhubungan dengan kelautan. PT. Janata

Marina indah juga aktif dalam menerima pesanan pembuatan kapal baru

untuk segala macam jenis ukuran, mulai dari Mooring boat, Tug boat,

Barges, Ferry Boat, Container, sampai dengan tanker.

Dua dasawarsa terlewati sudah, JMI berkembang pesat sesuai dengan

gerak laju pertumbuhan perekonomian dan industri negeri ini. Untuk

menanggapi permintaan pasar maka dibangunlah galangan unit II di

Pelabuhan Tanjung Emas pada tahun 1993. Selain memiliki kapasitas dan

fasilitas lebih besar bila dibandingkan dengan unit I, maka unit II ini pun

hadir lebih lengkap dan modern bila semuanya sudah lengkap dibangun

sesuai rencana induk. Kedua unit ini beroperasi secara terpadu untuk

melayani pelanggan dari perusahaan-perusahaan swasta serta pemerintah,

bahkan luar negeri termasuk untuk ekspor kapal baru.

Perkembangan perusahaan selalu seiring dengan peningkatan kualitas

pelayanan dan perbaikan sistim manajemen mutu yang sesuai dengan

standar internasional seperti ISO untuk memastikan bahwa mutu hasil kerja

terjamin konsistensinya. Dengan mengimplementasikan suatu standar


internasional ini, sudah selayaknya bila di penghujung tahun 1998 JMI

berhasil meraih sertifikat ISO 9002/94 dari badan sertifikasi American

Bureau of Shipping (ABS) Quality Evaluations, Inc. dari Amerika sebagai

wujud dari komitmen perusahaan dalam memasuki era globalisasi.

b. Visi dan misi

1). Visi

Sebagai Perusahaan galangan kapal nasional swasta di Indonesia

merupakan salah satu tulang punggung pembangunan maritim Indonesia

yang berperan dalam industri perkapalan baik di pasar nasional, regional

maupun global.

2). Misi

a). Membantu pemerintah dan perusahaan pelayaran Indonesia untuk

meningkatkan kapasitas angkut nasional untuk mengejar

ketertinggalan 30 tahun terakhir.

b). Mencegah pemerintah agar tidak membangun atau melakukan

perbaikan kapal di luar negeri, terutama untuk ukuran dan jenis kapal

yang sudah mampu dibangun dan diperbaiki di dalam negeri.

c). Meningkatkan kemampuan galangan agar kapasitas bangunan baru

maupun reparasi dapat selalu bertambah sehingga dapat mencegah

mengalirnya devisa keluar negeri melalui upaya/solusi untuk

menghindari pembangunan kapal-kapal baru maupun perbaikan

kapal Indonesia ke luar negeri.


c. Struktur Organisasi PT. Janata Marina Indah

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Janata Marina Indah

d. Deskripsi Pekerjaan

1). Kepala Divisi

a). Kepala Divisi komersial

Membantu perusahaan dalam mengurus dan melaksanaan dalam

bidang pemasaran dan administrasi yang bersifat komersil.

b). Kepala Divisi Produksi

Membantu dan bertanggun jawab atas perusahaaan dalam menangani

dan memimpin divisi produksi kapal baru.

c). Kepala Divisi Teknik

Membantu serta melaksankan tanggung jawab pada perusahaan yang

berhubungan dengan divisi teknik.


2). Kepala Departemen

a). Kepala Departemen Personalia dan Umum

Membantu direktur keuangan dan komersil dalam menangani

administrasi dan memimpin bagian personalia dan umum di antor

pusat.

b). Kepala Departemen Perencanaan

Membantu kepala devisi teknik dalam mengurus dan memimpin

departemen perencanaan kapal baru.

c). Kepala Departemen Utilitas

Membantu devisi teknik serta memimpin dan menjalankan

departemen utilitas.

d). Kepala Departemen Logistik

Memimpin departemen logistik Jakarta dan Semarang mulai dari

penawaran harga pemasok, pembelian barang, pengiriman barang dari

pemasok ke gudang, sampai dengan penerimaan di gudang Semarang.

3). Kepala Bagian

a). Kepala Bagian Keuangan dan Akutansi

Membantu dan bertanggung jawab kepada departemen keuangan

dalam mengurus dan memimpin bagian keuangan.

b). Kepala Bagian Umum dan Personalia

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala departemen

personalia dan umum dalam mengurus bagian umum.


c). Kepala Bagian Perencanaan

Bertanggung jawab secara langsung kepada kepala departemen

perencanaan dalam memimpin dan menjalankan departemen

perencanaan.

d). Kepala Bagian Gudang

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala departemen

keuangan dan akutansi dalam memimpin dan menjalan kan bagian

penggudangan.

e). Kepala Bagian PCC

Bertanggung jawab secara langsung pada kepala departemen

perencanaan dalam menangani perencanaan dan pengendalian.

f). Kepala Bagian Listrik

Membantu dan bertenggaung jawab pada kepala departemen produksi

dalam menjalankan bagian listrik

g). Kepala Bagian Mesin

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala departemen

produksi dalam menjalankan bagian mesin kapal.

h). Kepala Bagian Lambung

Membantu dan bertanggung jawab kepada departemen produksi dalam

menjalankan bagian lambung kapal.

i). Kepala Bagian Outfiting

Membantu dan bertanggung jawab pada kepala departemen produksi

dalam menjalankan bagian outfiting kapal


j). Kepala Bagian Keselamatan

Membantu dan bertanggung jawab kepada departemen produksi dalam

memnjalankan bagian keselamatan pekerja.

k). Kepala Bagian Peralatan

Membantu dan bertanggung jawab kepada departemen utilitas dalam

menjalankan bagian peralatan.

l). Kepala Bagian Quality Control

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala departemen produksi

dalam melaksakan dan memimpin proyek yang dibebankan

2. Gambaran umum kapal MV. Aisha kamilah

Gambar 4.2 MV. Aisha kamilah

MV. Aishakamilah adalah kapal yang menjadi rujukan penulis untuk

melakukan penelitian ini. MV. Aisha kamilah adalah kapal jenis kapal

cargo (vehicle carrier) dengan call sign YCHM2 berbendera Indonesia

dengan nomer IMO 9039585 dengan panjang x lebar 108 meter x 20 meter,
tahun pembuatan 1992 oleh Naikai Zosen Corporation Setoda Shipyard,

dimanageri oleh Baltic Agencies PTE LTD, ship’s owner PT. Bumi Lintas

Tama, deadweight 2.550t, Gross Tonnage 9259t.

B. HASIL PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada selama bulan Mei-Juli 2019, adapun

hasil peneliatian sebagai berikut:

1. Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum olah gerak kapal

a. Wawancara

Wawancara berikut ini merupakan pembahasan persiapan-persiapan

sebelum melaksanakan olah gerak kapal saat memasuki dan keluar galangan

dengan pihak galangan dan pihak kapal:

1). Wawancara dari pihak galangan

Berdasarkan wawancara dengan pihak galangan, Idris bagian Kepala

Bagian Perencanaan mengenai persiapan-persiapan yang dilakukan

sebelum memasuki dock adalah pada saat kapal ingin melakukan

pengedockan, owner kapal menghubungi pihak galangan kapal untuk

melakukan kesepakatan pemesanan dock, dan waktu kapal akan masuk

dock. Pihak owner memberikan data-data kapal seperti gambar-gambar

kapal, riwayat perangkat kapal, apakah kapal menggunakan peralatan

tertentu. Kemudian pihak galangan akan memproses semua data tersebut,

dilakukan langkah persiapan dock dan penyusunan daftar kerja, apa saja

yang akan dikerjakan dan berapa hari waktu yang dibutuhkan untuk

perbaikan, melakukan penghitungan mengenai perkiraan berapa biaya


untuk perbaikanya, setelah itu dilakukan negosiasi dan kemudian kontrak.

Setelah mencapai kesepakatan maka pihak owner maupun pihak galangan

kapal, mulai mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam proses

pengedokan. Dilakukan floating repair dengan tujuan untuk efisiensi

waktu proses perbaikan. Kapal mulai memasuki dock yang sebelumnya

telah dipersiapkan stopblock yang diatur sesuai alur gading–gading utama

kapal, dengan fasilitas yang telah dipersiapkan oleh galangan.

2). Wawancara dengan pihak kapal

Berikut ini merupakan hasil penelitian yang diperoleh melalui

wawancara peneliti dengan Nakhoda, Mualim I, Mualim II, Mualim III,

Juru Mudi, dan Bosun MV. Aishakamilah menurut peran dan tugasnya

masing-masing:

a). Wawancara dengan Nakhoda

Berdasarkan hasil wawancara dengan Nakhoda. Persiapan yang

dilakukan sebelum memasuki dan keluar dock pada dasarnya hampir

sama dengan olah gerak saat memasuki alur perairan sempit yang

membedakan adalah dalam perairan yang memiliki alur yang

sempit/lebar dan alur lalu lintas pelayaran di sekitar galangan sehingga

diperlukan suatu kewaspadaan yang lebih tinggi, keahlian dan

pengalaman olah gerak yang cukup serta pengenalan terhadap

karakteristik kapal itu sendiri dan untuk persiapan-persiapan yang

dilakukan antara lain adalah melakukan safety meeting dari pihak

galangan dan juga kapal yang membahas bagaimana prosedur pada


saat akan memasuki dari galangan, bagaimana pembagian tim sesuai

kebutuhan, bagaimana mengatur tali saat akan memasuki/keluar dari

dock, bagaimana posisi tug boat yang membantu dan yang tidak kalah

pentingnya adalah bagaimana komunikasi harus tetap terjaga, hal

seperti ini harus dibicarakan dan untuk memastikan bahwa seluruh

personil yang terlibat dalam pelaksanaan olah gerak kapal memasuki

galangan ini paham betul pada prosedur ini dan juga dengan dilakukan

safety meeting ini bertujuan supaya menghindari kecelakaan kerja

karena minimnya pengetahuan crew kapal dan meminimalisir

kerusakan kapal itu sendiri karena kurangnya koordinasi, banyak

ditemukan kejadiaan yang berawal dari kurangnya pengalaman crew

maupun dari perwira kapal sehingga kapal menabrak pintu masuk

galangan yang lebarnya tidak terlalu besar dan hampir sama dengan

ukuran lebar kapal yang berakibat kerugian bagi perusahaan kapal dan

juga dari pihak galangan itu sendiri.

b). Wawancara dengan Mualim I

Berdasarkan hasil wawancara dengan Mualim I dijelaskan

bahwa persiapan-persiapan yang perlu dilakukan sebelum memasuki

dock adalah memastikan kapal dalam posisi even keel (sarat depan dan

belakang seimbang) dan tangki-tangki ballast harus dikosongkan

minimal hanya ada sedikit air dalam ballast hanya untuk mengatur

supaya stabilitas posisi kapal dapat ditentukan. Kemiringan melintang

kapal pun harus diusahan nol. Semua ini dilakukan untuk memudahkan
proses docking kapal pada dudukan dock yang sudah ada dan untuk

menghindari benturan terhadap stopblock.

c). Wawancara dengan Mualim jaga

Berdasarkan hasil wawancara dengan Mualim Jaga yaitu Mualin

II dan Mualim III, sebagai Mualim jaga bertanggung jawab

menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, mengecek alat-alat

navigasi, sistem kemudi dan juga menjadi penanggung jawab di

buritan dan haluan sebagai mooring leader membantu mooring master

dari pihak galangan.

d). Wawancara dengan Juru mudi dan Bosun

Berdasarkan penjelasan dari juru mudi bertugas mengamankan

akses-akses dari orang yang tidak berkepentingan, mengamankan deck

tools ke tempat yang aman, menyiapkan tali-tali mooring, melakukan

gas freeing bagi tempat-tempat yang akan di perbaiki di galangan.

Berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan dengan narasumber

dapat disimpulkan bahwa saat mempersiapkan olah gerak banyak aspek yang

disiapkan mulai dari persiapan dokumentasi dan persiapan peralatan-peralatan

yang berperan dalam olah gerak kapal dan sesuai dengan tanggung jawabnya

masing-masing

b. Observasi

Berdasarkan hasil observasi selama persiapan-persiapan yang dilakukan

sebelum melakukan docking dan undocking dilakukan mulai dari persiapan

dokumen sampai persiapan fisik, Adapun itu:


Table 4.1 Persiapan dokumen-dokumen

No. Dokumen Available/

Not Available

1. Rencana dok kapal √

2. Gambaran rencana umum √

3. Gambaran konstruksi badan kapal √

4. Midship Section √

5. MPEI √

6. Risk Assasment √

Table 4.1 Persiapan dokumen-dokumen

No. Persiapan Galangan Checklist

1. Penataan keel block & Side Block √

2. Persiapan peralatan galangan √

3. Pengecekan keadaan pintu dan pompa √

galangan

4. Kapal tunda √

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama penelitian

didapatkan bahwa persiapan-persiapan yang dilakukan untuk sebelum

memasuki dan keluar galangan yaitu persiapan fisik yang merupakan kegiatan

untuk mempersiapkan peralatan yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan


olah gerak dan persiapan administrasi yaitu kegiatan untuk mempersiapkan

dokumen yang diperlukan sebelum mengolah gerak kapal.

c. Dokumentasi

Berdasarkan hasil penelitian data yang diperoleh dari dokumentasi. Hasil

penelitian dari dokumentasi yang diperlukan sebelum memasuki dan keluar

galangan adalah:

1) Rencana dok dari kapal (docking plan)

Docking plan berisi tentang semua informasi penting tentang tata

letak dan desain kapal, titik stabilitas struktural (di mana kapal dapat diatur

ke stopblock), dan lokasi yang tepat dari semua komponen bawah laut,

seperti baling-baling, poros, air laut inlet dan outlet, dan pelengkap

lainnya. informasi ini sangat penting untuk mengatur stopblock dan

mengatur penopang kayu untuk mencegah kerusakan dan untuk

memungkinkan kapal tetap stabil selama masa kerja.

2) Gambar Rencana umum (general arrangement)

General Arrangement digunakan untuk beberapa kegunaan, tidak

hanya sekedar menunjukan jenis kapal dan feature nya , Galangan kapal

juga menggunakannya untuk membuat kalkulasi awal biaya pembangunan

kapal serta sebagai dasar untuk membuat detail drawing.

3) Gambar konstruksi badan kapal (construction profile)

Gambar kontruksi badan kapal berguna untuk memilih jenis dock

yang diperlukan dan juga akan memudahkan pihak galangan untuk


menentukan letak stopblock serta menentukan bagaimana jenis pekerjaan

akan dilakukan.

4) Midship section.

Midship section adalah gambar penampang tengah kapal yang

menunjukkan detail bingkai, balok, dan bagian struktural lainnya.

5) Gambar kapasitas tangki dasar ganda dan tangki- tangki lainnya (capacity

plan)

6) MPEI

MPEI atau Master Pilot Exchange Information adalah pertukaran

informasi antara nakhoda dan pilot yang berguna untuk saling mengetahui

bagaimana karakteristik kapal dan karasteristik perairan dimana kapal

akan melakukan docking dan undocking.

7) Risk Assesment

Menurut International Maritime Organisation (IMO), risiko adalah

"kombinasi frekuensi dan tingkat keparahan akibatnya", dengan demikian

mengartikulasikan dua komponen dari kemungkinan terjadinya dan

kemungkinan keparahan dari konsekuensi (yang tidak dapat diprediksi)

Proses di mana keputusan dibuat untuk menerima risiko yang diketahui

atau dinilai dan atau pelaksanaan tindakan untuk mengurangi konsekuensi

atau kemungkinan terjadinya. Pada dasarnya proses Risk Assesment

berkaitan dengan mengamati kegiatan dan operasi perusahaan,

mengidentifikasi apa yang salah, dan memutuskan apa yang harus

dilakukan untuk mencegahnya. Seperti:


a). Identification of hazards

b). Assessment of the risks concerned

c). Application of controls to reduce the risks

d). Monitoring of the effectiveness of the controls

Identifikasi bahaya adalah yang paling penting karena dalam

menentukan jalannya tindakan yang harus diikuti setelahnya. Pengamatan

kegiatan membantu dalam mencapai akurasi dan kelengkapan sempurna

yang lagi-lagi hanya dapat dicapai dengan proses yang sistematis. Untuk

ini perlu pelatihan dan instruksi profesional untuk memastikan

penerapannya secara menyeluruh dan konsisten. Oleh karena itu untuk

mengurangi dari bahaya-bahaya yang mungkin timbul didalam

pelaksanaan docking dan undocking maka seharusnya dilakukan safety

meeting dan toolbox meeting supaya jelas akan bahaya yang mungkin

timbul dan bagaimana cara menghindarinya.

2. Proses Olah Gerak saat docking dan Undocking kapal

a. Wawancara

Berikut ini merupakan hasil penelitian yang diperoleh melalui

wawancara peneliti dengan Nakhoda, Mualim I, Mualim II, Mualim III,

Juru Mudi, dan Bosun MV. Aishakamilah menurut peran dan tugasnya

masing-masing ketika mengolah gerakkan kapal saat docking dan

undocking:
1). Wawancara dengan nakhoda

Berdasarkan hasil wawancara dengan Nakhoda saat mengolah

gerakkan kapal docking dan undocking adalah pemimpin umum dan pilot

sebagai pemandu dengan cara menyampaikan komando pada mooring

team di haluan dan buritan sesuai arahan dari pilot dan memastikan semua

berjalan dengan lancar.

2). Wawancara dengan Mualim 1

Berdasarkan hasil wawancara dengan Mualim I saat mengolah

gerakkan kapal Mualim 1 bertugas mencatat setiap kejadian penting atau

langkah-langkah yang sudah dilakukan kedalam maneuvering book.

seperti mencatat kapan tug boat made fast, kapan kapal mulai memasuki

galangan, kapan tali mooring pertama terhubung ke bollard dan tidak lupa

mencatatnya kedalam log book.

3). Wawancara dengan Mualim II

Berdasarkan hasil wawancara dengan mualim III yang bertugas di

haluan ketika proses olah gerak kapal memasuki dan keluar dock adalah

melaporkan setiap pergerakan kapal seperti jarak haluan terhadap

didinding galangan, melaporkan kapan saat tali made fast/cast off ke

bollard galangan, mengatur ketegangan tali sesuai komando dari nakhoda.

4). Wawancara dengan Mualim III

Berdasarkan hasil wawancara dengan mualim III yang bertugas di

buritan ketika proses olah gerak kapal memasuki dan keluar dock adalah

melaporkan setiap pergerakan kapal seperti jarak buritan terhadap


didinding galangan, melaporkan kapan saat tali made fast/cast off ke

bollard galangan, mengatur ketegangan tali sesuai komando dari nakhoda.

Akan tetapi tim buritan mempunyai sedikit kendala yaitu kesalahan

komunikasi dan kurangnya kerjasama yang baik antara crew kapal dengan

mooring master sehingga badan kapal hamper menabrak dinding

galangan.

5). Wawancara dengan Juru Mudi dan Bosun

Berdasarkan penjelasan dari juru mudi dan bosun hanya bertugas

untuk membantu mooring team dan dock master dalam mengatur

ketegangan tali mooring, memastikan jarak aman antara dinding-dinding

kapal dan dinding galangan.

Hasil dari wawancara diatas penulis menarik kesimpulan bahwa

dalam proses olah gerak docking dan undocking kapal di galangan semua

perwira dan crew harus melaksanakan kerjasama, komunikasi, dan

konsentrasi yang baik, walaupun semua sudah mencoba melakukan

dengan baik akan tetapi kapal tetap terjadi kendala yang mana kapal

hampir menabrak dinding galangan dimana jarak antara dinding kapal dan

dinding galangan kurang lebih 1,5 meter hal tersebut terjadi dikarenakan

ada kesalahan komunikasi dan kerjasama yang kurang baik menyebabkan

badan kapal hanya memiliki 15-20 cm dari dinding galangan.


a. Observasi

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan ketika penelitian

didapatkan bahwa ketika melaksanakan proses olah gerak docking dan

undocking komunikasi dan kerjasama sangatlah penting akan tetapi ada

kendala yang terjadi di akibatkan kurang jelasnya perintah yang di berikan

sehingga hampir mengakibatkan dinding kapal membentur dinding

galangan, kurangnya pengalaman perwira dan juru mudi yang baru pertama

kali melakukan proses olah gerak docking dan undocking berakibat

membahayakan jiwa orang lain.

b. Dokumentasi

Berdasarkan hasil penelitian data yang diperoleh dari dokumentasi. Hasil

penelitian dari dokumentasi saat melakukan proses olah gerak docking dan

undocking adalah:

1). Maneuvering book

Maneuvering book atau buku catatan pergerakan kapal berisikan

tentang hal-hal penting pada saat kapal berolah gerak beserta waktunya.

Adapun isi manneuvering book ketika kapal melaksanakan olah gerak

docking dan undocking yaitu:

a). Ketika pandu naik ke kapal

b). Waktu, nama kapal tunda dan dimana posisi ketika made fast.

c). Ketika Pintu galangan di buka.

d). Ketika kapal tunda mulai mendorong.

e). Ketika haluan mulai memasuki galangan


f). Ketika tali pertama tertambat ke bollard galangan.

g). Ketika semua tali tertambat ke bollard galangan.

h). Ketika kapal in positition.

i). Ketika pintu galangan ditutup dan air di dalam di pompa keluar.

j). Ketika semua proses selesai dan saat pandu turun dari kapal.

2). Log Book

Log Book atau buku harian kapal berisi tentang peristiwa-peristiwa

perting yang wajib di tulis oleh perwira jaga, dan ketika proses olah gerak

kapal docking dan undocking log book berisi tentang keadaan geografis

sekitar seperti kecepatan angin, suhu, arah mata angin, kejadian-kejadian

penting seperti yang di tulis di maneuvering book.

C. PEMBAHASAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan dan fakta yang telah diuraikan dalam hasil

penelitian sehingga diketahui kendala yang terjadi saat persiapan, pelaksanaan olah

gerak docking dan undocking. Kendala yang terjadi saat persiapan dan

pelaksanakan proses docking dan undocking tidak hanya disebabkan oleh satu

faktor saja melainkan ada berbagai faktor yang saling berhubungan dan

menyebabkan pelaksanaannya tidak maksimal.

1. Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan olah gerak docking dan

undocking kapal

Pengedokan adalah suatu proses memindahkan kapal dari air/laut ke atas

dock dengan bantuan fasilitas pengedokan. Untuk melakukan pengedokan kapal

ini, harus dilakukan persiapan yang matang dan berhati-hati mengingat


spesifikasi dari bentuk kapal yang khusus. Dibawah ini akan dibahas beberapa

rincian persiapan yang dikerjakan ketika akan melaksanakan docking, yaitu :

a. Proses persiapan kapal

1). Kapal ditambatkan di dermaga dan semua mesin utama dimatikan

2). Menurunkan barang yang tidak diperlukan dalam proses perbaikan, seperti

drum atau barang lainnya yang mudah bergerak

3). Kapal diusahakan tegak tidak dalam posisi miring atau nungging.

4). Kapal yang naik dok diusahakan untuk free gas untuk menjaga

keselamatan para pekerja dalam proses perbaikan di dalam ruangan

tertutup.

5). Menyediakan tali-temali, fender, dan peralatan lainnya yang dapat

digunakan sewaktu-waktu.

6). Menyediakan kapal tunda sebagai pemandu kapal untuk memasuki dok

7). Mengosongkan tangki baik ballast, pelumas serta bahan bakar di atas kapal

8). Menyediakan gambar yang diperlukan dalam proses pengedokkan, seperti:

a. General arrangement

b. Midshipman section

c. Lines plan

d. Shell expantion

9). Memperhatikan waktu gelombang air (pasang/surut) untuk proses masuk

maupun keluarnya kapal dibantu dengan Tug boat

10). Menyimpan peralatan dan barang berharga pada tempat- tempat yang

terkunci
11). Melaksanakan pembagian tugas yang akan dilaksanakan oleh para

perwira yang bertanggung jawab

12). Mempersiapkan daftar sertifikat yang akan diperbarui

13). Melaksanakan pengecekan alat-alat navigasi

Pengecekan alat-alat navigasi seperti radar, ECDIS, gyro compass,

gyro reapeter, magnetic compass menjadi sangat penting dikarenakan

semua alat-alat navigasi tersebut adalah salah satu penunjang

keselamatan dalam berolah gerak. Adapun alat-alat yang harus di cek

seperti:

a). Radar

“Radio Detection and Ranging” atau yang lebih di kenal dengan

Radar adalah peralatan navigasi elektronik terpenting dalam

pelayaran. Pada dasarnya radar berfungsi untuk mendeteksi dan

mengukur jarak suatu obyek di sekeliling kapal. Disamping dapat

memberikan petunjuk adanya kapal, pelampung, kedudukan pantai

dan obyek lain disekeliling kapal, alat ini juga dapat memberikan

baringan dan jarak antara kapal dan objek-objek tersebut.

Pengecekan Radar bisa dilakukan dengan cara melakukan

performance monitor test yang mana dengan dilakukannya test ini

dapat diketahui performa kekuatan dari tiap-tiap radar dalam

menangkap gelombang dapat juga di test dengan membaring suatu

objek.

b). ECDIS
ECDIS adalah suatu alat yang fungsi dan systemnya dapat

memberikan informasi tentang navigasi dan dengan sistem grafik

navigasi yang biasanya digunakan dalam kapal.

Pengecekan ECDIS bisa dilakukan dengan cara melakukan

pembaringan pada suatu objek atau dengan memastikan data yang

ditampilkan pada monitor sama dengan radar, AIS, GPS.

c). Magnet compass dan Gyro Compass

Sebagai alat navigasi seperti halnya gyro dan repeater gyro.

Pemantauan merupakan salah satu perawatan terhadap alat ini.

Pengecekean kompas magnet error harus dilakukan pada setiap

selesai dinas jaga. Kompas magnet dan gyro terkadang terganggu

dan harus di cek dan dicatat dengan mengecek gyro error dengan

azimuth atau melakukan baringan.

4). Echo sounder

Echo sounder merupakan alat pencatat kedalaman perairan

yang ada disekitar kapal saat berlayar. Alat ini harus berfungsi

dengan baik sehingga kita dapat mengetahui kedalaman perairan di

sekitar galangan dan mencegah terjadinya kapal kandas. Dalam

pengoperasian echo sounder sebaiknya diberikan alarm, jika

kedalaman laut membahayakan kapal maka echo sounder akan

memberikan signal alarm.


5). Master Pilot Information Exchange (MPIE)

Table 4.1 Master Pilot Information Exchanges

BRIDGE CHECK LIST


MASTER/PILOT INFORMATION EXCHANGE

1. Has a completed pilot card (Part A, Annex 5 of Bridge


Procedure guide, I.C.S) been handed to the pilot ?

2. Has tge pilot been informed of the location of Lifesaving


appliances provided for his use ?

3. Have the proposed passage plan, weather condition, berthing


arrangements, use of tugs and other external facilities been

explained by the pilot and agreed with the master ?

4. Is the progress of the ship and execution of orders being


monitored by the Master and Officer of the watch ?

Pilot atau pandu adalah seseorang dengan pemahaman yang

baik tentang kondisi lokal, yang dapat berkomunikasi dengan

berbagai fungsi pelabuhan seperti kontrol lalu lintas, kantor

pelabuhan, kapal tunda. Pandu membantu Nakhoda kapal dalam

menavigasi kapal mereka dengan aman di area tersebut dalam hal ini

yaitu di area galangan dengan memberi tahu mereka tentang kondisi

setempat yang berlaku seperti arus, keadaan pasang surut, kedalaman


air, lalu lintas yang, ketersediaan kapal tunda dan kekuatan mereka

dan pengaturan berlabuh. Pandu juga memberi tahu Nakhoda tentang

saluran VHF yang harus dipantau dalam berbagai bidang. Laporan

membantu memastikan koordinasi antara berbagai pihak terkait

seperti kontrol lalu lintas, kapal tunda, pihak galangan.

Namun seorang pilot perlu mengetahui juga tentang

karakteristik individu dari sebuah kapal agar dapat menggunakan

pengetahuannya secara terbaik dalam membantu Nakhoda kapal itu

sendiri. Informasi ini akan mencakup jenis kapal, rancangan kapal

maksimum, trim, freeboard, konsep udara, informasi squat,

karakteristik manuver, jenis mesin, kecepatan mesin di berbagai

tingkat daya, jenis dan nomor baling-baling, jumlah waktu yang

diperlukan untuk kapal maju penuh sampai ke belakang penuh,

jumlah dan posisi pendorong (bow thruster). Pandu juga akan

memerlukan informasi tentang mooring dan anchoring gear.

Sangatlah penting bagi pilot untuk sepenuhnya mengetahui perincian

peralatan yang dapat memengaruhi kinerja kapal selama tahapan

pilotage apa pun sehingga tindakan pencegahan yang tepat dapat

dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

6). Pengecekan sistem kemudi

Dikarenakan kapal membutuhkan kemampuan maneuvering

cepat pada saat memasuki galangan maka perlu dipersiapkan 2


pompa supaya olah gerak lebih mudah, lakukan pengecekan dan

pengujian sistem kemudi yang termasuk dibawah ini:

a). Sistem kemudi utama.

b). Gerakan dari daun kemudi penuh starboard side dan port side

catat waktu yang dibutuhkan.

c). Sistem kemudi bantu.

d). Remote control sistem kemudi harus berfungsi baik.

e). Posisi Sistem kemudi utama di anjungan harus sesuai dengan

posisi daun kemudi sebenarnya.

f). Emergency power supply.

g). Indikator daun kemudi harus sesuai dengan perubahan daun

kemudi.

h). Pengecekan alarm jika terjadi gangguan pada system.

i). Pengecekan alarm jika terjadi gangguan pada power supply.

b. Persiapan dok oleh pihak galangan

Sebelum memasukkan kapal perlu kita perhatikan hal-hal sebagai berikut:

1). Mesin harus mati kecuali mesin winch

2). Kapal diatur supaya yang terjadi adalah trim minimum.

3). Kapal harus bebas dari muatan berbahaya dan gas

4). Kesiapan fasilitas sandar (bolder, tali, crew dock, dll)

5). Selain memperhatikan hal-hal tersebut juga perlu diperhatikan hal-hal

sebagai berikut:
i. Pengaturan keel block dan side block, harus mengacu pada docking

line plan.

ii. Pada keel block 1 m terdiri dari beton cor 70cm dan bantalan kayu keras

setinggi 30 cm.

iii. Peninggian side block diatur sesuai gading-gading kapal

iv. Kapal-kapal dengan lebar sama atau lebih dari 16m dibuat side block

antara, dimana jarak antar block maksimal 2m atau diatur tumpuan

maksimal pada landasan graving tidak lebih.

v. Posisi bottom plug, peralatan elektronik dibawah lambung, sea chest,

dan daun kemudi tidak boleh bertumpu pada stop block.

vi. Jarak pengaturan block

vii. Penempatan keel block, side block dan side block antara diusahakan

bertumpu pada wrang-wrang double bottom, sekat melintang dan

memanjang untuk menghindari deformasi pada pelat bottom.

viii. Persiapan tug boat, dock master dan crew dock, batang stut ukuran,

tali-temali, tangga dan lain-lain.

ix. Setelah pekerjaan persiapan selesai, kapal dapat dimasukkan dok

sesuai urutan proses docking.


D. Proses olah gerak docking dan undocking kapal

Olah gerak menjadi bagian paling vital dalam pelaksanaan docking

kesalahan-kesalahan kecil bisa berdampak besar dan dapat merugikan bagi

banyak pihak, maka dari itu perlu dilakukan olah gerak yang aman dan sesuai

prosedur ketika memasuki area galangan.

a. Interaksi saat berpapasan dengan kapal lain

Distribusi tekanan di sekitar badan kapal yang sedang melaju ke depan

adalah di depan dan buritan kapal tinggi dan di bagian tengah rendah. Oleh

sebab itu, pada saat 2 kapal berjalan berhimpit, ketika sesama bagian tekanan

tinggi menumpuk bekerja gaya tolak, dan ketika sesama bagian tekanan

rendah bertumpuk bekerja gaya tarik (hisap). Fenomena di mana di antara

kapal dan kapal yang sedang berlayar, gaya fungsionalnya bekerja seperti

ini disebut dengan dampak interaksi antar kapal (Interaction between two

ships). Dampak interaksi antar kapal pada kasus kapal dan kapal bertemu

dari arah depan, karena terjadi sepintas saja, kebanyakan akan lewat begitu

saja meskipun muncul interaksi. Saat mendahului, karena kecepatan lawan

kecil dan waktu bekerjanya gaya berlangsung lama, dampak interaksi antar

kapal terlihat dengan jelas, sehingga perlu berhati-hati karena di luar dugaan

kedua kapal saling merapat atau pun timbul putaran depan kapal yang tidak

terduga. Kemudian, dampak interaksi antar kapal ini, akan semakin jelas di

daerah perairan dangkal dan sangat terlihat pada kapal yang kecil di antara

dua kapal yang berpapasan. Untuk mengurangi dampak ini, adalah

menurunkan kecepatan dan menjaga jarak kedua kapal yang besar. Untuk
jarak menjauh minimal yang tidak dampak interksi kapal tidak menjadi

masalah, sebaiknya jaraknya adalah 1 panjang kapal sebagai acuan.

b. Memasuki galangan kapal (Docking)

Olah gerak saat memasuki pintu galangan sangatlah butuh kemampuan

yang cukup, komunikasi yang baik, dan pemahaman tentang prosedur

sehingga dapat menghindari kecelakaan atau hal yang tidak di inginkan.

Dibawah ini adalah gambaran posisi kapal tug boat dan posisi tali-tali kapal

ke galangan yang membantu menyeimbangkan supaya kapal tidak terlalu

menjorok ke kanan maupun kiri supaya membantu juga agar posisi kapal

tepat di tengah.

Gambar 4.4 Gambaran posisi kapal saat memasuki galangan

Ketarangan gambar :

1). Nomor 1: head line di forward center line yang berguna menarik kapal,

menyeimbangkan kapal supaya tetap pada posisi tengah.


2). Nomor 2: Port side forward breast line yang berfungsi untuk mengatur

haluan supaya tidak condong kekanan.

3). Nomer 3: Starboard side forward breast line yang berfungsi umtuk

mengatur haluan supaya tidak condong kekiri.

4). Nomer 4: Port side breast line yang berfungsi untuk mengatur buritan

supaya tidak condong ke kanan.

5). Nomer 5: Starboard side breast line yang berfungsi untuk mengatur

buritan supaya tidak condong ke kiri.

6). Nomer 6: Posisi tug boat pada center stern line yang berfungsi untuk

mengatur posisi buritan kapal.

Diposisi ini kerjasama antara bridge tim, tug boat master, tim haluan

dan tim buritan sangat di perlukan karena saat kapal sudah memasuki

galangan mesin kapal dalam posisi mati. Maka dari itu pengaturan

ketegangan tali-tali harus sesuai instruksi supaya mendapat posisi yang di

inginkan.

Setelah kapal pada posisi senter dan sudah tepat pada posisi keel

block (blok dibawah lunas kapal yang berfungsi menjadi bantalan kapal

saat melakukan dry dock). Pintu dock akan di tutup dan air pada galangan

akan di kuras/dibuang dan proses perbaikan kapal sudah dapat di lakukan.

Di bawah ini adalah gambaran kapal ketika sudah dalam posisi yang tepat
Gambar 4.5 Gambaran kapal ketika sudah dalam posisi (On Position).

Keterangan gambar:

1). Nomor 1: Forward center line di hubungkan pada winch galangan.

2). Nomor 2: Port side forward breast line yang terhubung pada bollard di

galangan.

3). Nomer 3: Starboard side forward breast line yang terhubung pada

bollard di galangan.

4). Nomer 4: Port side breast line yang terbuhung pada bollard di galangan.

5). Nomer 5: Starboard side breast line yang terhubung pada bollard di

galangan.

6). Nomer 6: Posisi pintu dock dalam keadaan tertutup.


c. Keluar dari galangan (Undocking)

Olah gerak keluar galangan juga harus diberi perthatian lebih dan sama

seperti saat kapal memasuki galangan kerjasama antara bridge tim, master

tug boat, tim haluan dan tim buritan sangat di butuhkan, ada beberapa hal

yang harus di perhatikan sebelum melaksanakan olah gerak keluar galangan:

1). Semua perlatan kerja dalam graving dock dikeluarkan terlebih dahulu.

2). Kotoran hasil reparasi harus dibersihkan terlebih dahulu.

3). Menyiapkan tali-tali tambat yang telah ditentukan.

4). Periksa table pasang surut air.

5). Pastian komunikasi antar tim tidak terjadi haluan

6). Melakukan Safety procedures dari pihak kapal dan pihak galangan.

Setelah persiapan diatas di laksanakan dan OHN sudah di edarkan,

pastikan mesin kapal dalam keadakan baik dan siap di operasikan,

selanjutnya prosedur yang dilakukan adalah:

1). Kran/valve pada pintu galangan di buka sehingga air masuk kedalam

galangan.

2). Setelah air yang masuk setinggi permukaan air laut maka pintu galangan

akan terangkat dengan sendirinya.

3). Setelah pintu terangkat maka pintu akan dipindahkan ke tempat yang

sudah disediakan sehingga tidak mengganggu proses olah gerak kapal

ketika keluar galangan.

4). Tambatkan tali pada tug boat dan tali-tali tambatan di galangan

5). Kapal mundur perlahan dibantu dengan tug boat.


Gambar 4.6 Gambaran posisi kapal ketika mundur dibantu oleh tug boat.

Ketarangan gambar :

a). Nomor 1: head line di forward center line yang berguna

menyeimbangkan kapal supaya tetap pada posisi tengah.

b). Nomor 2: Port side forward breast line yang berfungsi untuk mengatur

haluan supaya tidak condong kekanan.

c). Nomer 3: Starboard side forward breast line yang berfungsi umtuk

mengatur haluan supaya tidak condong kekiri.

d). Nomer 4: Port side breast line yang berfungsi untuk mengatur buritan

supaya tidak condong ke kanan.

e). Nomer 5: Starboard side breast line yang berfungsi untuk mengatur

buritan supaya tidak condong ke kiri.

f). Nomer 6: Posisi tug boat pada center stern line yang berfungsi untuk

menarik dan mengatur posisi buritan kapal ketika keluar galangan.


6). Setelah melewati pintu galangan satu persatu tali tambat di lepas.

7). Olah gerak keluar galangan selesai dilanjutkan dengan olah gerak di

perairan sekitar galangan dengan bantuan tug boat.

Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan olah

gerak docking/undocking ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan

antara lain:

1. Kemampuan Officer dan crew sangat berpengaruh dalam pelaksanaan

olah gerak memasuki/keluar galangan kapal.

2. Dibutuhkan kerjasama yang baik antara bridge tim, tug boat master, dan

mooring party.

3. Pentingnya diadakan Safety meeting dan Tool box meeting antara crew

kapal maupun pihak galangan supaya pelaksanaan olah gerak kapal

berjalan dengan baik dan benar.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari keseluruhan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab terdahulu

mengenai persiapan yang dilakukan dan bagaimana proses olah gerak saat

docking dan undocking maka dapat diambil kesimpulan antara lain:

1. Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan proses olah gerak docking

dan undocking, yaitu:

Layaknya persiapan ketika kapal akan berlabuh/berangkat

dilakukannya pemberitahuan terlebih dahulu kepada seluruh awak kapal atau

yang bisa disebut dengan one hour notice, Tidak kalah pentingnya yaitu

pemeriksaan pada alat-alat navigasi untuk memastikan bahwa peralatan

navigasi dapat berjalan dengan baik, pertukaran informasi antara nakhoda

dan pandu yang bertujuan saling melengkapi informasi tentang karakteristik

kapal dan karakteristik perairan sehingga proses oleh gerak dapat berjalan

dengan baik dan lancar.

2. Bagaimana proses Oleh gerak kapal saat memasuki atau keluar dari galangan

adalah:

Setelah semua persiapan telah dilaksanakan kapal memasuki area

galangan dengan bantuan 2 tug boat agar memudahkan kapal ketika manuver

di perairan sempit, pengiriman tali pada tiap sisi galangan bermaskud agar

kapal tetap dalam posisi tengah dan tidak membentur dinding dinding

galangan, komunikasi antara anjungan, buritan, haluan serta tug boat master
sangat penting dikarenakan kerjasama antar pihak sangat di butuhkan agar

proses olah gerak berjalan dengan baik dan benar.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut peneliti akan memberikan saran-saran yang

sekiranya akan dapat berguna bagi awak kapal MV.Aishakamilah dan pembaca

secara umum, dalam penelitian proses oleh gerak kapal saat docking undocking.

Adapun saran-saran tersebut adalah:

1. Pentingnya diadakan safety meeting dan tool box meeting terlebih dahulu

kepada ABK sebelum melaksanakan proses olah gerak memasuki dan keluar

galangan, penjelasan tentang bahaya-bahaya dan bagaimana prosedur yang

benar sangatlah bermanfaat untuk keselamatan ABK, kapal maupun pihak

galangan.

2. Dalam proses olah gerak memasuki dan keluar galangan jika terdapat keragu-

raguan terhadap perintah yang di berikan sebaiknya ditanyakan agar tidak

terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Ketika melihat hal-hal yang sekiranya

mengancam keselamatan jiwa, kapal hendaknya dilaporkan demi kebaikan

bersama.
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku:

Afifuddin dan Saebani, Beni Ahmad. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif.


Bandung: CV. Pustaka Setia

Agus Purwanto, Erwan dan Dyah Ratih Sulistyastuti, 2007, Metode Penelitian
Kuantitatif, Untuk Administrasi Publik, dan Masalah-masalah Sosial,
Gaya Media Jogyakarta.

Annisa Nur , 2015, Docking dan Perawatan Kapal, Malang

Bramantya, 2018, Pentingnya Pelaksanaan Docking untuk Menjaga


Kelaiklautan kapal pada MV. Energy Prosperity, Semarang

Hasan Alwi, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta, Balai
Pustaka

House D. J., 2016, Dry Docking And Shipboard Maintenance A Guide For
Industry, Routledge Taylor & Francis, New York

Istopo, 1999. Kamus Istilah Pelayaran dan EnsiklopediaMaritimem. Yayasan


CA. AIP. Ancol Jakarta.

James R. Evans & William M. Lindsay, 2016 , Six Sigma An Introduction To


Six Sigma And Process Improvement, South-Western College Pub

Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.


Yogyakarta, Graha Ilmu

Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Marisec Publication, 2016. Bridge Procedure Guide, London, EC3A 8BH

Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.

Moleong, dan Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Nasehudin, Toto Syatori & Nanang Gozali. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif.
Bandung: CV Pustaka Setia
Riduwan, 2003, Skala Variabel-variabel Penelitian, Cetakan Kedua, Bandung,
Alfabeta

Ridwan, 2004, Metode Dan Teknik Menyusun Tesis, Jakarta : CV.Alfabert

Subandrijo, 2011, Olah gerak dan Pengendalian kapal, Djangkar, Jakarta

Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D), CV.Alfabeta, Bandung

Tim Penyusun PIP Semarang, 2016. Buku Pedoman Penyusunan


Skripsi.Semarang:Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.

B. Peraturan Perundang-Undangan:

Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 2002 tentang


penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar dan Muat Barangdari dan
kekapal.

C. Konvensi Internasional

International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS), 1960 and 1974.

International Regulation For Preventing Collision At Sea 1972(COLREG 1972)

STCW-F 1995 International Convention on Standards of Training, Certification


LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Wawancara dengan bagian Administrasi PT. Janata Marina Indah Semarang

2. Pengumpulan data penelitian


3. Berita acara naik dock MV. Aisha Kamilah
4. Berita acara turun dock MV. Aisha Kamilah
5. Berita acara penyerahan Kapal MV. Aisha Kamilah untuk pelaksanaan
docking
6. Data of docking
7. Badan kapal hampir membentur dinding galangan

8. Pintu graving dock

9. Penyusunan Stop block


HASIL WAWANCARA

Dalam proses pengumpulan data skripsi dengan judul Proses Olah Gerak

Dcocking dan Undocking di PT. Janata Marina Indah Semarang peneliti mengambil

metode pengumpulan data dengan wawancara. Pelaksanaan wawancara dilakukan

dengan pihak kapal dan galangan.

Responden I

Nama : Purwanto

Jabatan : Nakhoda

Kapal : MV.Aishakamilah

Hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Nakhoda adalah sebagai

berikut:

1. Persiapan apa saja yang dilakukan sebelum olah gerak docking dan undocking

di PT. Janata Marina indah sesuai peran masing-masing ?

Jawab : Persiapan sebelum mengolah gerak kapal tentu kita melakukan

administrasi dahulu dengan pihak galangan melengkapi data-data yang

dibutuhkan seperti docking plan, general arrangement, contraction profile,

midship section, capacity plan dan untuk kapal sendiri kita menyiapkan seperti

layaknya kita saat ingin mengolah gerakkan kapal mulai dari pilot card, MPIE,

pengecekan alat-alat navigasi, pengecekan steering gear.

2. Bagaimana proses olah gerak saat docking dan undocking di PT. Janata

Marina Indah Semarang ?


Jawab : Untuk proses olah gerak kita dibantu oleh pandu yang lebih mengelah

daerah perairan sekitar galangan dan sudah berpengalaman tentang olah gerak

memasuki maupun keluar dari galangan dan tugas saya adalah menyampaikan

instruksi-instruksi kepada tim haluan dan tim buritan. Memastikan kapal dapat

berolah gerak dengan aman.

3. Adakah kendala yang di temukan dalam melaksanakan olah gerak kapal?

Jawab: Tentu ada seperti waktu yang terbatas yang di beri dari perusahaan

untuk menyelesaikan semua, kemampuan tiap-tiap crew yang berbeda yang

menyebabkan perlunya pengawasan lebih

Responden II

Nama : Deonesius W

Jabatan : Mualim I

Kapal : MV.Aishakamilah

1. Persiapan apa saja yang dilakukan sebelum olah gerak docking dan undocking

di PT. Janata Marina indah sesuai peran masing-masing ?

Jawab: Dalam mempersiapkan sebelum berolah gerak menyiapkan dokumen

dokumen seperti MPIE, pilot card, Bell book, dan mengisi log book

dikarenakan mualim yang lain bertanggung jawab di buritan dan haluan dan

juga mengatur sedemikian rupa ballast agar kapal dalam posisi even keel.

2. Bagaimana proses olah gerak saat docking dan undocking di PT. Janata

Marina Indah Semarang ?


Untuk proses olah gerak bertugas untuk memastikan kapal dalam posisi aman,

menulis semua kejadian-kejadian penting yang terjadi kedalam log book dan

maneuvering book yang akan menjadi dokumen kapal.

3. Adakah kendala yang di temukan dalam melaksanakan olah gerak kapal?

Jawab: Tentu saja ada tapi tetap bisa diatasi dengan melakuka prosedur yang

benar, seperti saat memastikan trim kapal supaya even keel.

Responden III

Nama : Dodi Dwi

Jabatan : Mualim II

Kapal : MV.Aishakamilah

1. Persiapan apa saja yang dilakukan sebelum olah gerak docking dan undocking

di PT. Janata Marina indah sesuai peran masing-masing ?

Jawab: Saya sebagai penanggung jawab pada tim haluan bertugas untuk

mengawasi kinerja crew dalam berolah gerak, bertugas mengatur winch

sedemikian rupa supaya kapal tidak condong kekanan atau kekiri dan

memastikan lambung kapal memiliki jarak yang aman dengan dinding

galangan.

2. Bagaimana proses olah gerak saat docking dan undocking di PT. Janata

Marina Indah Semarang ?

Jawab: dalam proses olah gerak melaporkan clearance dinding kapal dari

dinding galangan, melaporkan kejadian kejadian penting ke anjungan,

mengatur ketegangan tali supaya tidak condong ke kiri maupun kekanan

melapokan tali mana saja yang sudah terkirim ke bollard pada galangan.
3. Adakah kendala yang di temukan dalam melaksanakan olah gerak kapal?

Jawab: Ada, Mengatur mooring team dengan pengalaman berbeda.

Responden IV

Nama : Masransin

Jabatan : Mualim III

Kapal : MV.Aishakamilah

1. Persiapan apa saja yang dilakukan sebelum olah gerak docking dan undocking

di PT. Janata Marina indah sesuai peran masing-masing ?

Jawab: Hampir sama dengan tugas mualim II sebagai penanggung jawab pada

tim buritan bertugas untuk mengawasi kinerja crew dalam berolah gerak,

bertugas mengatur winch sedemikian rupa supaya kapal tidak condong

kekanan atau kekiri dan memastikan lambung kapal memiliki jarak yang aman

dengan dinding galangan.

2. Bagaimana proses olah gerak saat docking dan undocking di PT. Janata

Marina Indah Semarang ?

Jawab: dalam proses olah gerak melaporkan clearance dinding kapal dari

dinding galangan, melaporkan kejadian kejadian penting ke anjungan,

mengatur ketegangan tali supaya tidak condong ke kiri maupun kekanan

melapokan tali mana saja yang sudah terkirim ke bollard pada galangan.

3. Adakah kendala yang di temukan dalam melaksanakan olah gerak kapal?

Jawab: Buritan, Hampir menabrak dinding galangan dikarenakan crew salah

melaporkan jarak aman antara dinding kapal dengan dinding galangan, tetapi

semua bisa di atasi dengan mengatur ketenagan tali-tali.


Responden V

Nama : Sayuti dan Pujianto

Jabatan : Juru Mudi dan Bosun

Kapal : MV.Aishakamilah

1. Persiapan apa saja yang dilakukan sebelum olah gerak docking dan undocking

di PT. Janata Marina indah sesuai peran masing-masing ?

Jawab: Persiapan yang dilakukan sebelum mengolah gerakkan kapal

memasuki dan keluar galangan, mengamankan barang-barang deck ke tempat

yang aman, mengunci akses-akses masuk kapal supaya tidak dapat di akses

orang yang tidak bertanggung jawab. Membantu perwira mempersiapkan tali-

tali mooring saat olah gerak kapal.

2. Bagaimana proses olah gerak saat docking dan undocking di PT. Janata

Marina Indah Semarang ?

Jawab: Ketika berolah gerak kita bertugas untuk melaporkan jarak aman

antara dinding kapal dengan dinding galangan, mengoperasikan winch,

menstransfer tali tali mooring ke galangan.

3. Adakah kendala yang di temukan dalam melaksanakan olah gerak kapal?

Jawab: kesalahan komunikasi menjadi salah satu kendala dalam mengolah

gerakkan kapal saat docking dan undoking


Responden VI

Nama : Idris

Jabatan : Bagian Administrasi

Perusahaan: PT. Janata Marina Indah

1. Persiapan apa saja yang dilakukan sebelum olah gerak docking dan undocking

di PT. Janata Marina indah sesuai peran masing-masing ?

Jawab: Persiapan yang dilakukan adalah pengumpulan dokumen-dokumen

yang di butuhkan seperti docking plan, general arrangement, contraction

profile, midship section, capacity plan, dan menyiapkan galangan itu sendiri

mulai dari peralatan yang dibutuhkan dan juga mengatur stop block

sedemikian rupa di sesuaikan dengan bentuk lunas kapal.

2. Bagaimana proses olah gerak saat docking dan undocking di PT. Janata

Marina Indah Semarang ?

Jawab: Ketika berolah gerak sudah ada yang bagian lain yaitu dock master

yang membantu dari pihak galangan dalam melakukan olah gerak kapal itu

sendiri.

4. Adakah kendala yang di temukan dalam melaksanakan olah gerak kapal?

Jawab: Untuk pihak galangan sendiri kendala yang di temukan biasanya

perubahan Scope of Work atau daftar kerja yang akan mengakibatkan

keterlambatan kapal dalam melakukan olah gerak bahkan bisa membuat kapal

menunggu berhari-hari.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Danang Farhan Nurbiyanto

2. Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 17 Maret 1995

3. Alamat : Bae krajan No.09 RT01/01

Kudus, Jawa Tengah

4. Agama : Islam

5. Nama Orang Tua

a. Ayah : Drs. Subiyantoro, M.Pd (Alm)

b. Ibu : Dra. Siti Nurhasniati, M.Pd

6. Riwayat Pendidikan

a. SD 2 Barongan Lulus 2007

b. SMP Negeri 1 Kudus Lulus 2010

c. SMA Negeri 1 Kudus Lulus 2013

d. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

7. Pengalaman Praktek Laut (PRALA)

a. Kapal : 1. MT. Cakra Patriot

2. MV. MOL Globe

3. MV. Bea Schulte

b. Perusahaan : PT. Bernhard Schulte Shipmanagement

Anda mungkin juga menyukai