Anda di halaman 1dari 19

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian Keperawatan
Ruang Kamar : Ruang Arjuna
NO.Rekam Medis : 150181
Tanggal Masuk/Jam : 06 Juli 2019/ 09.00 WIB
Tanggal Pengkajian/Jam : 06 Juli 2019/ 16.00 WIB
Diagnosa Medis : Apendisitis Perforasi

1. Pengkajian
3.1 Identitas Klien dan Penanggung jawab
IDENTITAS PASIEN IDENTITAS PENANGGUNG
JAWAB
Nama : Tn. N Nama : Ny. N
Umur : 32 tahun Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah Status : Menikah
Agama : Islam Agama : Islam
Suku /Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku /Bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : IRT
Alamat Rumah: Bulian Jaya RT Alamat Rumah: Bulian Jaya RT
03,Maro Sebo Ilir 03,Maro Sebo Ilir
Hub. Dgn Klien: Istri

3.2 Riwayat Kesehatan


a. Keluhan Utama
Pre Op : Klien mengeluhkan nyeri pada abdomen daerah kuadran 3
dan 4 dan cemas akan operasi yang akan dilakukan
Post Op: Klien mengeluhkan nyeri pada perut luka post op
laparatomi.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Waktu Terjadinya Sakit
Klien hari rabu tanggal 3 Juli 2019 sebelum masuk Rumah Sakit
mengeluhkan nyeri perut hebat dan tidak bisa BAK. Klien masuk
Rumah Sakit hari Kamis tanggal 4 Juli 2019 Jam 17.10 WIB
dengan keluhan tidak bisa buang air kecil sejak 1 hari sebelum
masuk Rumah Sakit, mual ada, muntah 1 kali, Nyeri tekan
suprapubik abdomen, demam sejak 1 hari yang lalu, Klien merasa
badan panas dingin dan menggigil.

2. Proses Terjadinya sakit


Awalnya klien merasa nyeri perut dan berobat keklinik
perusahaan dan didiagnosis gastritis, klien meminum obat yang
diberikan, sakit pun hilang, namun keesokan harinya, sehari
sebelum masuk Rumah Sakit klien mengatakan nyeri perut hebat
dan tidak bisa buang air kecil, merasa ingin buang air kecil tapi
tidak bisa dan hanya menetes saja, seluruh lapang abdomen
kuadran 3 dan 4 terasa kencang, klien berobat langsung keklinik
perusahaan dan diberi obat kembali dan keluhan mulai teratasi
namun pagi harinya keluhan klien datang lagi, dan klien keklinik
perusahaan dan selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum. Klien
masuk Rumah Sakit hari Kamis tanggal 4 Juli 2019 Jam 17.10
WIB dengan keluhan tidak bisa buang air kecil sejak 1 hari
sebelum masuk Rumah Sakit, mual ada, muntah 1 kali, Nyeri
tekan suprapubik abdomen, demam sejak 1 hari yang lalu, Klien
merasa badan panas dingin dan menggigil. Klien dirawat dizaal
dalam, dan selanjutnya alih rawat ke zaal bedah hari sabtu dan
cito untuk operasi hari sabtu tanggal 6 Juli 2019 Pukul jam 10.50
WIB dan selesai 13.00 WIB.

3. Upaya Yang Telah Dilakukan


Klien berobat ke klinik perusahaan.
4. Hasil Pemeriksaan Sekarang
Saat dilakukan pengkajian klien mengeluhkan nyeri pada
luka post op laparatomi, nyeri terasa seperti teriris-iris, nyeri
bertambah saat melakukan pergerakan dan berkurang saat
istirahat. Skala nyeri 6, tampak luka post op diabdomen, nyeri
hilang timbul. Klien mengatakan pergerakan terganggu, klien
mengatakan takut untuk bergerak, klien mengatakan nyeri saat
ada pergerakan. TD :Tekanan Darah 110/70 mmHg, RR 24 x/ m,
Suhu 37,20 C, Nadi 90 x/ m.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu :
1. Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak pernah sakit sebelumnya, klien
mengatakan hanya pernah menderita flu dan batuk saja. Klien
tidak memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus ataupun
hipertensi. Klien tidak ada riwayat operasi sebelumnya. Tanggal
6 Juli 2019 dilakukan Operasi laparatomi pada abdomen klien.
Klien tidak ada riwayat merokok, tidak mengkonsumsi alkohol
serta obat-obatan. Klien tidak memiliki alergi terhadap obat,
makanan dan lainnya. Riwayat imunisasi klien lengkap.
2. Perlukaan :
Klien ada tidak ada perlukaan
3. Dirawat RS :
Klien tidak pernah di rawat di Rumah Sakit
4. Alergi Obat/makanan
Klien tidak ada alergi obat dan alergi makanan.
5. Obat-obatan sekarang :
Klien pernah mengkonsumsi vitamin B12
d. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Berdasarkan keterangan dari klien bahwa keluarga tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit apendisitis perforasi seperti dirinya.
e. Genogram

|----------------------------------------------------------------|

Keterangan :

Laki- laki

Perempuan

Meninggal

Klien
---------- Tinggal dalam satu rumah

Klien anak ke-2 dari 5 bersaudara. Klien mempunyai 2 saudara laki-


laki dan 3 saudara perempuan. Klien sudah menikah dan mempunyai 1 anak,
laki-laki. Klien tinggal serumah dengan istri dan anaknya.

3.3 FISIOLOGIS
a. Oksigenasi
Inspeksi : Klien mengatakan tidak ada batuk, tidak ada sesak, klien
tampak kelelahan. Pernafasan 24 kali permenit. Irama
pernapasan teratur. Pola pernapasan normal. Bentuk dada
normal/simetris.
Palpasi : Taktil premitus normal. Tidak ada nyeri tekan, massa dan
peradangan. Ekspansi dada simetris di tiap sisi.
Perkusi : Resonan disemua lapang paru.
Auskultasi : Vesikular pada sebagian area paru kanan dan kiri,
bronkovesikuler pada spasium intercosta ke 1 dan ke 2
bagian dan diantara skapula. Bronchial diatas manubrium.
Tidak ada bunyi napas tambahan.
b. Sirkulasi
Inspeksi : Konjungtiva normal, membran mukosa kering, tidak ada
sianosis, kulit tampak pucat, Bentuk perikordium normal,
ictus kordis tidak terlihat
Palpasi : Capilary refill < 2 detik.Akral teraba dingin, Frekuensi
Nadi 90 kali/menit, tekanan darah 110/70 MmHg, irama
nadi reguler, Nadi di semua tempat pengukuran
kecepatannya normal, kuat, dan dalam. Detakan nadi di
dorsalis pedis teraba lemah. JVP 4cmH2O. Iktus kordis
teraba di sela iga ke 5 (2-3 cm Medial garis
mildklavikularis).
Perkusi : Batas atau tepi kiri pekak jantung terletak pada ruang
intercostal III/IV pada garis parasternal.
Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2, Tidak ada bunyi jantung abnormal
atau tambahan.
c. Nutrisi
Sebelum Sakit : Klien makan 2-3 kali sehari terdiri dari nasi,lauk pauk
dan sayur, minum 8-9 gelas sehari. Klien tidak merokok,
minum alkohol, soda, kopi dan gula. Klien minum kopi t
1 gelas sehari dan garam 2 sendok perminggu. BB
sebelum sakit 70 Kg.
Selama sakit : Klien makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas sehari. BB
sesudah sakit 68 Kg, Tinggi Badan 170 cm, IMT =
23,52, Lila 26 cm. Klien mengatakan tidak ada
gangguan makan, klien mengatakan tidak ada mual,
tidak ada muntah. Diet makan dari rumah sakit padat

Abdomen:
Inspeksi : Saat diinspeksi kulit sekitar abdomen tampak normal,
dan tampak adanya luka untuk drainase waktu operasi,
tampak adanya luka vertikal sepanjang 10cm.
Palpasi : Tidak ada massa, nyeri tekan sekitar luka post op
Perkusi : Perkusi abdomen timpani
Auskultasi : Bising usus (+) dalam batas normal 8 kali/menit
d. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit: Sebelum sakit klien biasa BAB rutin 1-2 kali sehari pada
waktu pagi hari, warna faeces kuning kecoklatan
dengan konsistensi padat dan baunya khas. Klien tidak
ada keluhan melena dan konstipasi maupun diare.BAK
lancar, frekuensi sekitar 6 kali sehari volume urine
±1250 cc, warna kuning jernih, bau khas.Klien tidak
ada keluhan pada saat BAB dan BAK.
Selama sakit : Selama sakit klien terpasang kateter, jumlah urin ±950
cc/24 jam.Warna urine kuning, bau khas. Klien
mengatakan BAB 2 hari sekali selama di rumah
sakit.Klien tidak ada masalah diare, konstipasi ataupun
melena.
e. Pola Aktifitas dan Latihan
Sebelum Sakit : Klien adalah seorang karyawan swasta. Klien
mengatakan hampir tidak pernah
berolahraga.Tidak ada masalah dengan gangguan
pergerakan.
Selama sakit : Selama dirawat hampir semua aktivitas dan
perawatan klien dibantu oleh keluarga. Tingkat
kebutuhan akan aktivitas dan perawatan diri klien
sebagai berikut : Klien makan dan minum secara
mandiri, mandi klien dibantu oleh keluarga, klien
berpakaian dan mengganti pakaian dibantu oleh
keluarga, kerapian dan BAB dibantu keluarga,
DAK dibantu alat, mobilisasi ditempat tidur
dibantu keluarga atau perawat, ambulasi dibantu
keluarga atau perawat.
Ukuran otot klien masih normal, tidak ada kontraktur
ataupun tremor, ROM baik
Kekuatan otot klien :
5555 5555

5555 5555

f. Pola Istirahat Tidur


Sebelum sakit : Klien mengatakan tidur malamnya dari jam
21.00 WIB sampai dengan 05.00 WIB dan klien
jarang tidur siang. Klien mengatakan tidak ada
keluhan kesulitan tidur.
Selama sakit : Selama dirawat keluarga klien mengatakan
bahwa klien bisa tidur siang ± 2 jam dari jam
13.00 WIB sampai 15.00 WIB, dan tidur malam
klien sekitar ± 6-7 jam dari jam 09.00 WIB
sampai 05.00 WIB.
g. Proteksi dan Perlindungan
Suhu tubuh klien 37,2oC, terdapat luka pada abdomen klien,kaki
sepanjang 10 cm, luka tampak ada berwarna merah. Balutan luka kering
dan bersih. Terdapat tanda-tanda infeksi seperti dolor dan fungsio laesa.
h. Sensori
Penglihatan : Ketajaman visus baik, konjungtiva ananemis, sklera
tidak ikterik. Reflek cahaya positif.
Penciuman : Tidak terdapat sumbatan kanan dan kiri, tidak ada
perdarahan kanan dan kiri, tidak ada gangguan
penciuman kanan dan kiri.
Pengecapan : Tidak ada gangguan
Pendengaran : tidak ada gangguan
Perabaan : Tidak ada gangguan, nyeri luka post op masih terasa
pada abdomen, nyeri timbul bila ada pergerakan.
i. Cairan dan Elektrolit
Output Klien terdiri dari tidak ada diare, tidak ada muntah, tidak ada
perdarahan, tidak ada drain, urine 500cc/jam, IWL 795 ml/hr atau
33,125/jam, Total output = 1295ml/ 24jam
Intake klien intake cairan sebelumnya 600 cc, Intake minum 600
cc/24jam, intravena 1000cc/24 jam, Total intake 2200ml/24jam. Balance
cairan 905ml/24jam.
Klien kulit kering, mukosa bibir kering, tidak terdapat edema, turgor
kulit <3 detik, tidak ada distensi vena jugularis,
j. Fungsi Neurologis
Tidak ada gangguan memori jangka pendek dan panjang, perhatian dapat
mengulang, bahasa klien baik, kognisi klien baik, klien mampu
mengenali orang, tempat dan waktu. Sensasi terhadap rangsangan klien
masih dapat merespon rasa sakit dan sentuhan, panas dan dingin. Klien
mampu merasakan nyeri pada akral kaki. GCS klien 15, tingkat
kesadaran compos mentis.
k. Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tremor. Klien tidak memiliki
trias DM, tidak ada tanda syndrom chusing.

3.4 Psikologi, Sosial dan Spiritual


a. Mode Konsep Diri
1) Citra Tubuh
Klien khawatir dengan keadaan luka pada kakinya. Klien tidak
pernah megalami trauma syndrome. Klien mengatakan menerima
kondisi tubuhnya, klien menganggap ini cobaan dari Tuhan.
2) Konsistensi Diri
Klien mengatakan sebelum operasi meras cemas dan khawatir atas
tindakan operasi, Klien selama dirawat merasa percaya diri dan tidak
mengalami perubahan mood atau ketidakstabilan perasaan.
3) Ideal Diri
Klien mengatakan bahwa ingin cepat sembuh dan dapat menjalani
aktivitas sehari-hari.
4) Moral-Etik Spiritual Diri
Klien beragama Islam, Klien tetap melaksanakan kegiatan
keagamaan seperti sholat selama dirawat di rumah sakit dengan cara
berbaring di tempat tidur. Klien juga cukup sering berdoa untuk
kesembuhannya.Klien mengatakan dia cukup taat beribadah.
b. Mode Fungsi Peran
Peran klien dirumah sebagai seorang suami dan ayah. Pergeseran
perannya sebagai kepala keluarga teidak terkompensasi.
c. Mode Interdependensi
1) Orang lain yang bermakna
Selama dirawat klien merasa orang lain yang bermakna adalah
keluarga terdekat, istri dan anak.
2) Sikap memberi
Klien tampak ramah dan memiliki sikap memberi terhadap pasien
sekitarnya.
3) Sikap menerima
Klien mengatakan menerima akan penyakit yang dideritanya.
4) Sikap mendukung
Keluarga dan kerabat dekat klien selalu mendukung dan memotivasi
klien selama dirawat agar klien merasa termotivasi untuk
penyembuhan.
d. Pola Manajemen Kesehatan-Persepsi Kesehatan
1) Tingkat Pengetahuan Kesehatan
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyebab sakit
apendisitis yang dialaminya.
2) Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
Klien mengatakan jika sakit hanya berobat ke klinik perusahaan dekat
rumahnya.
3) Faktor-faktor Resiko Sehubungan Dengan Kesehatan
Infeksi pada luka bila dilakukan perawatan luka yang sesuai dengan
SPO.
3.5 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil
WBC 11,91x103
(4,00-10,00)
RBC 5,36x106
(3,50-5,00)
Hemoglobin 15,9
(11,0-15,0)
Hematokrit 46,5
(40,0-54,0)
Platelat 236x103
(100-300)
GDS 139
(80-150)
Warna urin Kuning
(kuning)
Kekeruhan Jernih
(Jernih)
Nitrit (-)
(Negatif)
Urobilinogen (+)
(Positif)
Protein +1
(Negatif)
PH 6,0
(Negatif)
Berat jenis 1,015
(1,015-1,025)
Keton +1
(negatif)
Bilirubin (-)
(Negatif)
Glukosa (-)
(Negatif)
Leukosit 3-4
0-5/LPB
Eritrosit 0-1
0-2/LPB
Sel epitel +1
(<10)
Silinder (-)
(Negatif)
Kristal U.A
(Negatif)
Fungsi Ginjal
Ureum (30-60) 33,8
Creatinin (0,6-1,2) 0,8
Fungsi Hati
SGOT (<33) 25,0
SGPT (<35) 29,3

TERAPI

06 Juli 2019 Pre Op

No Terapi Dosis Rute


1 IVFD RL 20 tts/ menit Infus
2 Ranitidine 2x1 IV
3 Dexketoprofen 2x1 IV
4 Ceftriaxone 2x1gr IV
5 Hyosin (Drip) 2x1 IV

Mulai dari 6 Juli 2019 Mulai dari Post Op

No Terapi Dosis Rute


1 IVFD RL 20 tts/ menit Infus
2 Ranitidine 2x1 IV
3 Ketorolac 2x1 IV
4 Ondancentron 3x1 IV
5 Metronidazole 2x1 oral
6 Ceftriaxone 2X1gr IV
DOKUMENTASI FASE PREOPERATIF

Tanggal : 06 Juli 2019


Diagnosis : Appendisitis Perforasi
Ahli Bedah : dr. M. Arif Hidayat, Sp.B
Prosedur yang dijadwalkan dan tanggal : Laparatomi tanggal 6 Juli 2019
Usia : 32 Tahun
Berat Badan :68 Kg
Tinggi Badan :170 Cm
Gelang Identitas dipasang : Terpasang
Kejelasan Medis : Ya dijelaskan
Surat Persetujuan ditanda tangani : Ya
Prosedur yang dijadwalkan : Ya

LABORATORIUM PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Normal Abnormal Tak Ada Tidak
Hasil dipesankan
Hematokrit 46,5 - - -
Hemoglobin - 15,9 - -
Kalium - - - -
Natrium - - - -
PT/PTT - - - -
Kalsium - - - -
VDRL - - - -
HIV - - - -
Kultur - - - -
Glukosa 139 - - -
Rontgen Dada - - - -
EKG - - - -
Jenis/Unit Silang - - - -
Warna urin Kuning - - -
(kuning)
Kekeruhan Jernih - - -
(Jernih)
Nitrit (-) - - -
(Negatif)
Urobilinogen (+) - - -
(Positif)
Protein - +1 - -
(Negatif)
PH 6,0 - - -
(Negatif)
Berat jenis 1,015 - - -
(1,015-1,025)
Keton - +1 - -
(negatif)
Bilirubin (-) - - -
(Negatif)
Glukosa (-) - - -
(Negatif)
Leukosit 3-4 - - -
0-5/LPB
Eritrosit 0-1 - - -
0-2/LPB
Sel epitel +1 - - -
(<10)
Silinder (-) - - -
(Negatif)
Kristal - U.A - -
(Negatif)

Uraian:

Klien mengatakan Cemas akan dilakukan operasi dan nyeri pada perut bagian
bawah (kuadran III dan IV khusunya daerah suprapubik), klien tampak meringis,
klien tampak cemas, klien tampak menanyakan prosedur operasi, skala nyeri 5.
TD: 120/83 MmHg, Nadi 90x/menit, suhu 36,8 C, pernapasan 22 kali/menit.
MASALAH MEDIS DAN RIWAYAT PEMBEDAHAN

a. Pengalaman pembedahan sebelumnya : Tidak ada


Klien tidak pernah menjalani operasi sebelumnya.
b. Masalah-masalah lalu dengan anestesi : Tidak ada
c. Masalah-masalah kesehatan yang ada : Tidak ada
Klien mengatakan tidak memiliki penyakit apapun sebelumnya, hanya
menderita flu dan batuk saja. Klien tidak memiliki riwayat diabetes maupun
hipertensi dan lainnya.

CATATAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

Mulai Jam : 10.50 WIB Selesai jam : 13.00 WIB


a. Dilakukan Operasi : Laparatomi
b. Tipe Operasi : Darurat
c. Tipe Pembiusan : Umum
d. Tingkat Kesadaran : Pasien dibius
e. Status Emosi : Tidak ada respon
f. Tanda-Tanda Vital : Tekanan darah 116/87 mmHg
Nadi 80 kali/menit
Suhu 36,8 C
Pernapasan 20 kali/menit
g. Posisi Kanula intravena : Tangan Kiri
h. Posisi Operasi : Telentang
i. Desinfeksi Kulit : Providone-iodine
j. Pemakaian diathermy
Lokasi netral elektroda : Ya monopolar/bipolar
k. Pemakaian drain tampon : Ya, lokasi di abdomen
l. Spesimen : Tidak ada
m. Pemakaian implan : Tidak ada
n. Cairan infus : Asering
No. Diagnosa Intervensi/implementasi Evaluasi
1. Nyeri b.d : 1. Kaji lokasi, integritas 1. TTV normal
- Gangguan pada kulit, 2. Kaji TTV, perhatikan 2. Nyeri terkontrol
jaringan otot dan takikardi,peningkatan 3. Pasien
integritas kulit pernapasan mengatakan
- Terdapat slang atau 3. Atur posisi nyaman nyeri berkuran
drain 4. Anjurkan penggunaan 4. Selanjutnya
tekhnik relaksasi observasi
diruangan
2. Resiko tinggi jatuh b.d 1. Pantau keadaan umum 1. Keadaan umum
masih dalam pengaruh dan respon pasien pasien membaik
narkose 2. Jangan tinggalkan 2. Respon pasien
pasien sendirian baik
3. Atur posisi/penahanan 3. Gerakan
terfiksasi dengan benar terkoordinasi
4. Tranportasikan pasien 4. Selanjutnya
ke RR atau saat serah observasi
terima dengan benar diruangan
3. Resiko tinggi infeksi b.d 1. Observasi keadaan 1. Luka terfiksasi
adanya luka post operasi luka dan insisi dengan baik
2. Laksanakan prinsip 2. Selanjutnya
aseptik saat perawatan observasi
luka diruangan
3. Kolaborasi dengan
dokter pemberian
antibiotik sesuai
indikasi
B. Analisa Data

NO Data Fokus (Subyektif& Penyebab Masalah


Obyektif) Keperawatan
Pre Operasi
1 DS: Peradangan Nyeri Akut
- Klien mengatakan nyeri apendik, secresi
pada perut bagian bawah mucus berlebihan
- Klien mengatakan perutnya pada lumen
terasa kencang apendik
DO: ↓
- klien tampak meringis Apendic teregang
- skala nyeri 5. ↓
- TD: 120/83 MmHg, Nadi Spasme dinding
90x/menit, suhu 36,8 C, apendik
pernapasan 22 kali/menit. ↓
- Nyeri tekan dan nyeri lepas Nyeri akut
kuadran kanan bawah
- Tampak perut mengencang

2 DS: Tindakan Operasi Ansietas


- Klien mengatakan Cemas laparatomi cito
akan dioperasi ↓
- Klien mengatakan tidak Ancaman pada
menyangka akan dioperasi status kesehatan
DO: ↓
- Klien tampak cemas Ansietas
- Klien selalu bertanya tentang
prosedure operasi
- TD: 120/83 MmHg, Nadi
90x/menit, suhu 36,8 C,
pernapasan 22 kali/menit.
- tampak klien akan operasi cito
laparatomi

Post Op

3 DS: Peradangan Nyeri Akut


- Klien mengatakan nyeri apendik, secresi
pada perut bekas luka post mucus berlebihan
op pada lumen
- Klien mengatakan perutnya apendik
terasa kencang ↓
- Klien mengatakan nyeri Operasi
seperti teriris-iris ↓
- Klien mengatakan nyeri Luka insisi
bertambah saat melakukan Kerusakan
pergeraan dan berkurang jaringan
saat istirahat ↓
DO: Ujung saraf
- klien tampak meringis terputus
- klien tampak lemas ↓
- skala nyeri 6. Pelepasan
- TD: 110/78 MmHg, Nadi prostaglandin,
94x/menit, suhu 36,2 C, stimulus
pernapasan 24 kali/menit. dihantarkan ke
- Tampak perut mengencang cortex cerebri
- Tampak luka post op ↓
vertikal ukuran 10cm. Nyeri akut
4 DS: Post Operasi Hambatan
- Klien mengatakan laparatomi Mobilitas Fisik
pergerakan terganggu ↓
- klien mengatakan takut Nyeri
untuk bergerak ↓
- klien mengatakan nyeri saat Hambatan
ada pergerakan Mobilitas Fisik
DO :
- Klien tampak hati-hati
dalam bergerak
- Klien tampak takut untuk
bergerak
- Klien riwayat post op
laparatomi
- Aktivitas klien tampak
dibantu keluarga

C. Daftar Diagnosa Keperawatan


Pre Op:

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury biologis


2. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan

Post Op:

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik


2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

Anda mungkin juga menyukai

  • Ruk Ukp
    Ruk Ukp
    Dokumen52 halaman
    Ruk Ukp
    siska
    Belum ada peringkat
  • Askep DM Aplikasi Nanda NIC NOC
    Askep DM Aplikasi Nanda NIC NOC
    Dokumen8 halaman
    Askep DM Aplikasi Nanda NIC NOC
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Isolasi Sosial Sari
    Leaflet Isolasi Sosial Sari
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Isolasi Sosial Sari
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Dan BAB V
    BAB IV Dan BAB V
    Dokumen16 halaman
    BAB IV Dan BAB V
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Bab I KMB 2
    Bab I KMB 2
    Dokumen10 halaman
    Bab I KMB 2
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Laporan Hasil Musyawarah Warga I
    Laporan Hasil Musyawarah Warga I
    Dokumen6 halaman
    Laporan Hasil Musyawarah Warga I
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Bab I KMB 2
    Bab I KMB 2
    Dokumen10 halaman
    Bab I KMB 2
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • KMB 2 Bab 1
    KMB 2 Bab 1
    Dokumen5 halaman
    KMB 2 Bab 1
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii KMB 2
    Bab Iii KMB 2
    Dokumen19 halaman
    Bab Iii KMB 2
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii KMB 2
    Bab Iii KMB 2
    Dokumen19 halaman
    Bab Iii KMB 2
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Catatan Perkembangan
    Catatan Perkembangan
    Dokumen14 halaman
    Catatan Perkembangan
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii KMB 2
    Bab Ii KMB 2
    Dokumen38 halaman
    Bab Ii KMB 2
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Bab I KMB 2
    Bab I KMB 2
    Dokumen10 halaman
    Bab I KMB 2
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Telaah Jurnal MPKP
    Telaah Jurnal MPKP
    Dokumen35 halaman
    Telaah Jurnal MPKP
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Lokmin 1 Aristoteles
    Lokmin 1 Aristoteles
    Dokumen53 halaman
    Lokmin 1 Aristoteles
    hendri
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Proposal MW
    Proposal MW
    Dokumen13 halaman
    Proposal MW
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Telaah Jurnal MPKP
    Telaah Jurnal MPKP
    Dokumen35 halaman
    Telaah Jurnal MPKP
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Proposal MW
    Proposal MW
    Dokumen13 halaman
    Proposal MW
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Cover Seminar Kasus Jiwa
    Cover Seminar Kasus Jiwa
    Dokumen2 halaman
    Cover Seminar Kasus Jiwa
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Tuk Tum Halusinasi
    Tuk Tum Halusinasi
    Dokumen5 halaman
    Tuk Tum Halusinasi
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Cover Seminar Kasus Jiwa
    Cover Seminar Kasus Jiwa
    Dokumen2 halaman
    Cover Seminar Kasus Jiwa
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat
  • Tuk Tum Halusinasi
    Tuk Tum Halusinasi
    Dokumen5 halaman
    Tuk Tum Halusinasi
    yulisa trie anggraini
    Belum ada peringkat