Urutan pengeboran
a. Kecuali jika diarahkan oleh Engineer, saat mengebor lubang pra-grout lubang pertama
yang dibor harus terbuka luas dan harus dibor dan digrout sebelum lubang intermediate
dibor dan di-grout, dan dengan cara ini pengeboran dan pemasangan lubang harus
diselsaikan sampai jarak akhir seperti yang diperintahkan oleh Engineer.
b. Setelah lubang disuatu daerah dibor dan digrout , perlu lubang tambahan, tidak ada biaya
tambahan dalam Bill of Quantities yang dilakukan untuk pengeboran dari oprasi lain dan
kembali ke area yang sebelumnya dibor
Casing
Mungkin perlu memasang casing dibeberapa lubang yang dibor untuk Grouting. Dengan
memasang sambungan grout yang dilekatkan ke lubang Grouting dan ditutup dengan tepat atau
dengan cara lain, sampai lubang Grouting dan lubang yang menjadi terhalang sebelum di-grout
harus dibersihkan oleh dan atas biaya Kontraktor.
Standpipes
a. Dimana lubang yang dibutuhkan di bawah atau dibelakan beton mereka harus dibor melalui
beton atau melalui pipa yang ditanam dibeton. Bila Grouting dilakukan maka harus
dilakukan melalui pipa yang dipasang ke beton atau batuan. Pipa harus melindungi 300mm
diatas permukaan batu atau beton dan harus terikat kebagian lubang dengan panjang tidak
kurang 750mm. lubang grout harus ditutup rapat sampai lubang dilapisi dan lubang yang
menjadi terhalang sebelum di-grout harus dibersihkan oelh dan atas biaya Kontraktor.
b. Standpipe harus dipasok dan dipasang Kontraktor.
Pengukuran
a. Pengukuran untuk pembayaran lubang bor pengeboran akan dibuat dari panjang lubang
yang benar-benar dibor atau dibor ulang sesuai petunjuk Engineer. Lubang tidak bias
digunakan karena cave-ins, lost drill stems atau packer tidak diukur untuk pembayaran.
b. Pengukuran untuk pembayaran, lubang grout casing akan dibuat dari panjang actual casing
terpasang dan dilepas atau dibiarkan ditempat dengan persetujuan Engineer.
Core Drilling
a. Kontraktor harus seperti yang diperintahkan oleh Engineer, lubang bor inti yang mungkin
diperlukan untuk menentukan kondisi batuan efektivitas oprasi Grouting.
b. Semua pengeboran inti harus dilakukan dengan Rotary type Hydraulic Feed Core Drilling
Equipment, dengan ukuran N, Bottom Discharge Diamond Bit dan barrel inti ganda atau
triple, inti Swivel Inner Tube type Core Barrel. Lubang NMLC akan diminta untuk dibor
samapi kedalaman yang bervariasi dengan kedalaman maksimum 40m. kontraktor harus
memastikan bahwa inti yang diperoleh sama baiknya dengan kondisi dari semua lubang.
c. Lift pengeboran harus diakhiri dan inti dikeluarkan dari barrel sesering yang diperlukan
untuk mengamankan jumlah inti maksimum yang mungkin lift pengeboran tidak boleh
lebih panjang dari panjanga Core Barrel.
Tes Tekan Air
a. Uji tekan airdilakukan ditempat yang diarahkan oleh Engineer pada Grout Holes sebelum
diGrouting, di-cored dan lubang uji dan ditempat lain sesaui dengan yang dipersyaratkan
oleh Engineer.
b. Uji tekanan air harus dilakukan pada bagian kedalaman tidak lebih dari 5m, kecuali jika
disetujui oleh Engineer. Dengan air bersih laju air-vassel untuk menghaluskan fluktuasi
tekanan. Untuk unit 1 Lugeon, 1 Unit Lugeon ditentukan oleh uji tekanan air dimana terjadi
kebocoran pada 1liter air per menit per meter panjang lubang dibawah tekanan 1 MPa.
c. Tes tekanan air harus dilakukan diantara packer dan bagian bawah lubang atau antara
packer dalam tahap kedalaman agar sesuai dengan variasi per-joint batuan.
d. Tekanan harus dijaga selama 10 menit pada masing-masing lima tekanan, yaitu 2kg/cm²,
4kg/cm², 6kg/cm², 2kg/cm². tekanan harus ditentukan sampai ketepatan 10persen.
e. Jika aliran terlalu besar untuk menahan yang ditentukan, aliran harus ditahan konstan pada
debit maksimum pompa dan tekanan diamati pada interval satu menit selama periode
10menit. Jika hasilnya tidak memberikan tampilan adequate yang diperlukan perihal
Grouting yang dibutuhkan, test harus diulang dengan menggunakan dua tahap yang lebih
pendek.