Tugas 1 - Riya Ulin Nuha - 1610104105
Tugas 1 - Riya Ulin Nuha - 1610104105
Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
Riya Ulin Nuha
1610104105
JAKARTA - Aparat Polda Metro Jaya telah menangkap Kasdi (21), suami yang
tega menginjak-injak perut istrinya, Lina Rahmawati (21) yang sedang hamil 8,5
bulan. Bayi dalam kandungan yang tidak diakui sebagai darah dagingnya itu
terpaksa disesar karena ari-arinya putus dan kemudian meninggal dunia.
"Pada saat melahirkan, diketahui ternyata ada ari-ari putus pada saat ditendang
tersebut," kata Nico kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa
(9/1/2018).
Bayi malang itu lahir kemudian sesar sehari setelah peristiwa kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT) akibat pendarahan yang cukup serius yakni pada Jumat 5
Januari lalu. Namun, bayi yang kemudian diberi nama M Ridho itu tidak bertahan
lama alias meninggal dunia diusianya yang ke-3 hari.
"Karena itu, istri melapor, pihak rumah sakit melapor. Polisi melakukan
penyelidikan dan ditemukan memang ada korban seorang bayi tersebut dan ibu
mengalami luka, jadi korbannya ada 2, ibu dan bayi," tuturnya.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis 4 Januari kemarin. Saat itu, pasangan suami istri
(Pasutri) yang menikah pada 14 Juli 2017 itu sedang duduk di lantai seraya
bersenderan ke tembok di kediamannya, Jalan Tanah Tinggi Gang XII, Tanah
Tinggi, Johar Baru Jakarta Pusat.
Tanpa basa-basi Kasdi langsung menendang perut istrinya dan menanyakan bapak
dari bayi yang sedang dikandungnya tersebut, karena usia kandungan dengan
pernikahannya tidak wajar. Sambil teriak kesakitan sang istri menjawab dan
meyakinkan Kasdi bahwa anak itu darah dagingnya.
Namun, sang suami tetap tidak percaya, kemudian menginjak pada bagian pinggang
sebelah kiri korban hingga berkali-kali. Kemudian memukul bagian lengan sebelah
kiri sebanyak 1 kali, Lina pun pasrah menerima pukulan dari suami, hingga pada
akhirnya mengalami pendarahan.
https://news.okezone.com/read/2018/01/09/338/1842308/suami-tega-injak-injak-
istri-yang-hamil-tua-hingga-bayinya-meninggal Diakses pada tanggal 13 Oktober
2019
Pembahasan:
KDRT bisa menimpa siapa saja termasuk ibu, bapak, suami, istri, anak atau
pembantu rumah tangga. Namun secara umum pengertian KDRT lebih dipersempit
artinya sebagai penganiayaan oleh suami terhadap istri dan anak. Hal ini bisa
dimengerti karena kebanyakan korban KDRT adalah istri dan anak. Berdasarkan
beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa segala perbuatan tindakan
kekerasan dalam rumah tangga merupakan perbuatan melanggar hak asasi manusia
yang dapat dikenakan sanksi hukum pidana maupun hukum perdata.
Akibat dari banyaknya kasus KDRT hingga saat ini, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam sebuah keluarga (pernikahan) demi terbentuknya keluarga
yang harmonis diantaranya memberikan rasa aman, saling memiliki, saling
menghargai, kasih sayang serta saling percaya satu sama lain
DAFTAR PUSTAKA