Anda di halaman 1dari 13

Nama : Marlyani Tamara

Kelas : Alpha 2019


NIM : 04011281924112

LI : Anatomi Jantung

1.Permukaan Jantung

Jantung mempunyai tiga permukaan: facies sternocostalis(anterior), facies


diaphragmatica (inferior), dan basis cordis (facies posterior). Jantung juga mempunyai apex yang
arahnya ke bawah, depan, dan kiri. Facies sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium dextrum
dan ventriculus dexter, yang dipisahkan satu sama lain oleh sulcus atrioventricularis. Pinggir
kanannya dibentuk oleh atrium dextrum dan pinggir kirinya oleh ventriculus sinister dan
sebagian auricula kiri. Ventriculus dexter dipisahkan dari ventriculus sinister oleh sulcus
interventricularis anterior.
Facies diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh ventriculus dexter dan sinister
yang dipisahkan oleh sulcus interventricularis posterior. Permukaan inferior atrium dextrum,
dimana bermuara pada vena cava inferior, dan juga ikut membenfuk facies ini. Basis cordis atau
facies posterior terutama dibentuk oleh atrium sinistrum, tempat bermuara empat vena
pulmonalis. Basis cordis terletak berlawanan dengan apex cordis.
Apex cordis, dibentuk oleh ventriculus sinister, mengarah ke bawah, depan dan kiri.
Apex terletak setinggi spatium intercostale V kira-kira 9 cm dari garis tengah. Pada daerah apex,
denyut apex biasanya dapat dilihat dan diraba pada orang hidup. Basis cordis dinamakan basis
karena jantung berbentuk piramid dan basisnya terletak berlawanan dengan apex. Jantung tidak
bertumpu pada basisnya, melainkan pada pada facies diaphragmatica(inferior).
Gambar 1. Permukaan anterior jantung di mana pericardium fibrosum dan pericardium
serosumnya telah dibuang(Snell, 2014).
Gambar 2. Permukaan posterior atau basis jantung(Snell, 2014).

2.Batas Jantung

Batas kanan jantung dibentuk oleh atrium dextrum, batas kiri oleh auricula sinistra dan
bawah oleh ventriculus sinister. Batas bawah terutama dibentuk oleh ventriculus dexter tetapi
juga oleh atrium dextrum; apex oleh ventriculus sinister. Batas-batas ini penting pada
pemeriksaan radiografi jantung.
3.Struktur Jantung

Jantung dibagi oleh septum vertikal menjadi empat ruang: atrium dextrum dan sinistrum
dan ventriculus dexter dan sinister. Atrium dextrum terletak anterior terhadap atrium sinistrum
dan ventriculus dexter anterior terhadap ventriculus sinister.
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan:
I.)Paling luar, lapisan visceralis pericardium serosum (epicardium).
Lapisan ini tersusun dari lapisan sel – sel mesotelial yang berada di atas jaringan ikat.
Pada epicardium terdapat pericardium viseralis serosum.

II.)Di tengah, lapisan tebal otot jantung (miokardium).


Merupakan otot jantung dengan kardiomiosit, tempat menerima darah dari arteri
coronaria.

III.)Paling dalam, lapisan tipis (endocardium).


Pada lapisan ini terdapat serabut Purkinje. Endocardium terdiri dari jaringan endotel atau
selaput lender yang melapisi permukaan rongga.

4.Rangka Jantung

Yang disebut rangka jantung itu terdiri dari cincin-cincin fibrosa yang mengelilingi
ostium atrioventriculare, ostium pulmonalis dan ostium aorta dan melanjutkan diri ke pars
membranosa, bagian atas septum ventriculare.

5.Ruang Jantung

a.Atrium Dextrum
Atrium dextrum terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil yang disebut
auricula. Pada permukaan jantung, pada tempat pertemuan atrium dextrum dan auricula dextra
terdapat sebuah sulcus vertikal, sulcus terminalis, yang pada permukaan dalamnya berbentuk rigi
disebut crista terminalis (secara embriologis, tempat ini menunjukkan hubungan antara sinus
venosus dan atrium dextrum propria). Bagian utama atrium yang terletak posterior terhadap rigi,
berdinding licin, sedangkan dinding dalam auricula kasar disebabkan oleh berkas serabut-serabut
otot yang disebut musculi pectinati.

Muara pada Atrium Dextrum


Vena cava superior bermuara ke bagian atas atrium dextrum; muara ini tidak mempunyai
katup. Vena ini mengembalikan darah ke jantung dari setengah bagian atas tubuh. Vena cava
inferior (lebih besar dari vena cava superior) bermuara ke bagian bawah atrium dextrum;
dilindungi oleh katup rudimenter yang tidak berfungsi. Vena ini mengembalikan darah ke
jantung dari setengah bagian bawah tubuh. Sinus coronarius, yang mengalirkan sebagian besar
darah dari dinding jantung bermuara ke dalam atrium dextrum di antara vena cava inferior dan
ostium atrioventriculare. Muara ini dilindungi oleh katup rudimenter yang tidak berfungsi.
Ostium atrioventriculare dextrum terletak anterior terhadap muara vena cava inferior dan
dilindungi oleh valva tricuspidalis. Banyak ostium vena kecil yang juga mengalirkan darah dari
dinding jantung bermuara langsung ke dalam atrium dextrum.

b.Ventriculus Dexter
Ventriculus dexter membenfuk sebagian besar facies anterior cordis, dan terletak anterior
terhadap ventriculus sinister. Ventriculus dexter berhubungan dengan atrium dextrum melalui
ostium atrioventriculare dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium trunci pulmonalis.
Mendekati ostium trunci pulmonalis bentuknya berubah menjadi seperti corong, disebut
infundibulum. Dinding ventriculus dexter jauh lebih tebal dibandingkan dengan dinding atrium
dextrum. Permukaan dalam menunjukkan rigi-rigi yang menonjol disebut trabeculae carnae.
Terdapat tiga jenis trabeculae carnae:
I.)Jenis pertama terdiri atas Musculi papillares, yang menonjol ke dalam, melekat melalui
basisnya pada dinding ventrikel; puncaknya dihubungkan oleh tali-tali fibrosa (chordae
tendineae) ke cuspis valva tricuspidalis.

II.)Jenis kedua ujung-ujungnya dilekatkan pada dinding ventrikel dan bebas pada bagian
tengahnya. Salah satu diantaranya adalah trabecula septomarginalis (moderator band),
menyilang rongga ventrikel dari septum ke dinding anterior. Trabecula septomarginalis ini
membawa fasciculus atrioventricularis crus dextrum yang merupakan bagian dari
sistem konduksi jantung.

III.)Jenis ketiga hanya terdiri dari rigi-rigi yang menonjol.

Valva tricuspidalis melindungi ostium atrioventriculare. Terdiri atas tiga cuspis yang
dibentuk oleh lipatan endocardium. Cuspis-cuspis ini adalah cuspis anteriol, septalis, dan inferior
(posterior). Cuspis anterior terletak di anterior, cuspis septalis terletak berhadapan dengan
septum interventriculare dan cuspis inferior atau posterior terletak di inferior. Basis cuspis
melekat pada cincin fibrosa rangka jantung. Pada ujung bebasnya dilekatkan chordae tendineae,
yang menghubungkan cuspis dengan Musculi papillares.

Valva trunci pulmonalis melindungi ostium trunci pulmonalis. Valvula-valvula


semilunaris dari valva ini dilekatkan melalui lengkungnya ke pinggir bawah dinding arteri.
Mulut valvula membuka ke atas menuju ke truncus pulmonalis. Tidak ada chordae tendineae
atau musculi papillares yang berhubungan dengan valvula ini. Perlekatan sisi-sisi valvula pada
dinding arteri mencegah valvula turun masuk ke dalam ventrikel. Pada pangkal truncus
pulmonalis terdapat tiga pelebaran yang dinamakan sinus pulmonalis, dan masing-masing
terletak di luar dari setiap valvula. Ketiga valvula semilunaris terletak sebagai berikut: satu buah
posterior (valvula semilunaris sinistra) dan dua buah anterior (valvula semilunaris anterior dan
dextra). (Valvula-valvula valva trunci pulmonalis dan aorta dinamakan sesuai dengan letaknya
pada janin sebelum jantung mengalami rotasi ke kiri. Sayangnya, cara penamaan ini
menimbulkan banyak kebingungan yang tidak perlu).

Gambar 3. Bagian dalam atrium dextrum dan ventriculus dexter(Snell, 2014).

c.Atrium Sinistrum
Sama dengan atrium dextrum, atrium sinistrum terdiri atas rongga utama dan auricula
sinistra. Atrium sinistrum terletak di belakang atrium dextrum dan membentuk sebagian besar
basis atau facies posterior jantung. Di belakang atrium sinistrum terdapat esophagus yang
dipisahkan oleh pericardium. Bagian dalam atrium sinistrum licin, tetapi auricula sinistra
mempunyai rigi-rigi otot seperti pada auricula dextra.
Muara pada Atrium Sinistrum
Empat vena pulmonalis, dua dari masing-masing paru bermuara pada dinding posterior
dan tidak mempunyai katup. Ostium atrioventriculare sinistrum dilindungi oleh valva mitralis.

d.Ventriculus Sinister
Sebagian besar ventriculus sinister terletak di belakang ventriculus dexter. Sebagian kecil
menonjol ke kiri dan membentuk batas kiri jantung serta apex cordis. Ventriculus sinister
berhubungan dengan atrium sinistrum melalui ostium atrioventriculare sinistrum dan dengan
aorta melalui ostium aortae. Dinding ventriculus sinister tiga kali lebih tebal dari dinding
ventriculus dexter. Tekanan darah di dalam ventriculus sinister enam kali lebih tinggi
dibandingkan tekanan darah di dalam ventriculus dexter. Pada penampang melintang, ventriculus
sinister berbentuk sirkular; ventriculus dexter berbentuk kresentik(bu1an sabit) karena
penonjolan septum interventriculare ke dalam rongga ventriculus dexter. Terdapat trabeculae
carnae yang berkembang baik, dua buah musculi papillares yang besar, tetapi tidak terdapat
trabecula septomarginalis. Bagian ventriculus di bawah ostium aortae disebut vestibulum
aortae.
Valva mitralis melindungi ostium atrioventriculare. Valva terdiri atas dua cuspis, cuspis
anterior dan cuspis posterior, yang strukturnya sama dengan cuspis pada valva tricuspidalis.
Cuspis anterior lebih besar dan terletak antara ostium atrioventriculare dan ostium aortae.
Perlekatan chordae tendineae ke cuspis dan musculi papillares sama seperti valva tricuspidalis.
Valva aortae melindungi ostium aortae dan mempunyai struktur yang sama dengan struktur valva
trunci pulmonalis. Satu valvula terletak di anterior (valvula semilunaris dextra) dan dua valvula
terletak di dinding posterior (valvula semilunaris sinistra dan posterior). Di belakang setiap
valvula dinding aorta menonjol membentuk sinus aortae. Sinus aortae anterior merupakan
tempat asal arteri coronaria dextra, dan sinus posterior kiri merupakan tempat asal arteri
coronaria sinistra.

Gambar 4. Atrium sinister dan ventrikel sinister dilihat dari lateral(Sobotta Ed.23, 2010).
e.Pericardium

Pericardium merupakan sebuah kantong fibroserosa yang membungkus jantung dan


pangkal pembuluh-pembuluh besar. Fungsinya adalah membatasi pergerakan yang berlebihan
dari jantung secara utuh dan sebagai kantong pelumas di mana bagian - bagian yang berbeda dari
jantung dapat berkontraksi. Pericardium terletak di dalam mediastinum medius posterior
terhadap corpus sterni dan cartilage costalis II sampai VI dan anterior terhadap vertebra thoracica
V sampai VIII.

I.) Pericardium fibrosum

Pericardium fibrosum adalah bagian fibrosa yang kuat dari kantong pericardium. Di
bawah pericardium terikat kuat pada centrum tendineum diahpragmatica. Pericardium fibrosa
bersatu dengan selubung luar pembuluh-pembuluh darah besar yang berjalan melalui
pericardium, yaitu aorta, truncus pulmonalis, vena cava superior dan inferior, dan venae
pulmonales. Di depan pericardium fibrosum melekat pada sternum melalui ligamenta
stemopericardiaca.

II.) Pericardium serosum

Pericardium serosum meliputi pericardium fibrosum dan membungkus jantung. Terbagi


dua, yaitu lamina parietalis dan lamina visceralis. Lamina parietalis meliputi pericardium
fibrosum dan melipat di sekeliling pangkal pembuluh - pembuluh darah besar untuk berlanjut
sebagai lamina visceralis yang meliputi dengan erat permukaan jantung. Lamina visceralis
berhubungan erat dengan jantung dan sering disebut sebagai epicardium. Ruang seperti celah di
antara lamina parietalis dan visceralis pericardium serosum disebut cavitas pericardiaca.
Normalnya, cavitas ini berisi sedikit cairan sekitar 50 mL yaitu cairan pericardial, yang berfungsi
sebagai pelumas untuk memudahkan pergerakan jantung.

III.) Sinus Pericardii

Pada permukaan posterior jantung, lipatan pericardium serosum di sekitar vena-vena


besar membentuk recessus yang dinamakan sinus obliquus. Demikian pula di permukaan
posterior jantung, terdapat sinus transversus yang merupakan jalan pendek yang terletak di antara
lipatan pericardium serosum di sekitar aorta dan truncus pulmonalis dengan lipatan di sekitar
vena-vena besar. Sinus pericardii terbentuk sebagai akibat dari cara pembengkokkan jantung
selama pembentukan.
Gambar 5. Pericardium dan Paru-Paru dilihat dari depan(Snell, 2014).

Gambar 6. Berbagai Lapisan Pericardium(Snell, 2014).


DAFTAR PUSTAKA

Paulsen, F dan J waschke. 2010. Sobotta : Atlas Anatomi Manusia Ed.23 Jilid II. Jakarta : EGC

Snell, R.S. 2014. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Sugarto L. Terjemahan. Jakarta: EGC

LI : Angina Pectoris Stabil

A. Angina Pektoris Secara Umum


Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit
dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yangseringkali menjalar ke lengan
sebelah kiri yang timbul pada waktu aktivitas dansegera hilang bila aktivitas berhenti(Prof. Dr.
H. M. Sjaifoellah Noer, 1996).

Klasifikasi klinis angina pada dasarnya berguna untuk mengevaluasi mekanisme


terjadinya iskemik. Walaupun patogenesa angina mengalami perubahan dari tahun ke tahun,
akan tetapi pada umumnya dapat dibedakan 3 tip eangina yakni:

1.Angina Pektoris Stabil (Angina Klasik)

Angina pektoris iniakan timbul pada setiap aktivitas yang dapat meningkatkan denyut jan
tung, tekanan darah dan status inotropik jantung sehingga kebutuhan O2 akan bertambah seperti
pada aktivitas fisik, udara dingin dan makan yang banyak. Biasanya akan timbul gejala nyeri
dada yang berlangsung lebih kurang 5 menit dan akan hilang jika beristirahat.

2.Variant Angina (Angina Prinzmetal)

Bentuk ini jarang terjadi dan biasanya timbul pada saat istirahat,
akibat penurunan suplai O2 darah ke miokard secara tiba-tiba. Penelitian terbaru menunjukkan
terjadinya obsruksi yang dinamis akibat spasme koroner baik pada arteri yang sakit maupun yang
normal. Peningkatan obstruksi koroner yang tidak menetap ini disertai penurunan aliran darah
arteri koroner.

3.Unstable Angina (Angina Tak Stabil/ATS)

Istilah lain yang sering digunakan adalah Angina preinfark, Angina dekubitus, Angina
kresendo. Pada angina ini, keluhan semakin bertambah progresif pada penderita yang
sebelumnya mengalami angina stabil atau angina pada pertama kali. Angina ini dapat terjadi
pada saat istirahat maupun bekerja. Pada patologi biasanya ditemukan daerah iskemik miokard
yang mempunyai ciri tersendiri.
B.Angina Pektoris Stabil (Angina Klasik)

1. Definisi

Angina pektoris stabil merupakan suatu sindroma klinis berupa rasa tidaknyaman di dada,
rahang, bahu, punggung, atau lengan yang timbul saat aktifitasatau stress emosional yang
berkurang dengan istirahat atau nitrogliserin.

2. Epidemiologi

Di Amerika Serikat, kurang lebih 50% dari Penderita Jantung Koroner(PJK) mempunyai
manifestasi angina pektoris. Jumlah angina pektoris sulitdiketahui. Dilaporkan bahwa insiden
angina pektoris pertahun pada penderita diatas 3 tahun sebesar 213 penderita per 100.000
penduduk.

3.Etiologi

Angina pektoris stabil terjadi karena suplai oksigen yang dibawa oleh aliran darah
koroner tidak mencukupi kebutuhan oksigen miokardium. Hal ini terjadi bila kebutuhan oksigen
miokardium meningkat (misalnya karena kerja fisik, emosi, tirotoksikosis, hipertensi), atau bila
aliran darah koroner berkurang(misalnya pada spasme atau trombus koroner) atau bila terjadi
keduanya. Faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan angina stabil:

1.)Kelebihan aktifitas

2.)Kelelahan

3.)Rokok

4.)Stress

5.)Obesitas

6.)Terlalu kenyang

7.)Hawa udara yang terlalu panas dan lembab

8.)Tidak berolahraga

9.)Hipertensi atau tekanan darah tinggi

4. PATOMEKANISME

Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidakadekuatan suply oksigen


ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekauan arteri
dan penyempitan lumen arteri koroner (aterosklerosis koroner). Tidak diketahui secara pasti apa
penyebab aterosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada faktor tunggal yang bertanggungjawab
atas perkembangan aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan penyakit arteri koroner yang paling
sering ditemukan. Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan oksigen juga
meningkat. Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka arteri
koroner berdilatasi dan mengalirkan lebih banyak darah dan oksigen ke otot jantung. Namun apa
bila arteri koroner mengalami penyempitan akibat aterosklerosis dan tidak dapat berdilatasi
sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan
suplai darah) miokardium. Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi NO
(Nitrat Oksida) yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang reaktif. Dengantidak
adanya fungsi ini, dapat menyababkan otot polos berkontraksi dan timbulspasmus koroner yang
memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen kemiokard berkurang.

Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala


yang begitu nampak bila belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 %serta dipicu
dengan aktifitas berlebihan maka suplai darah ke koroner akan berkurang. Sel-sel miokardium
menggunakan glikogen anaerob untuk memenuhikebutuhan energi mereka. Metabolisme ini
menghasilkan asam laktat yangmenurunkan pH miokardium dan menimbulkan nyeri. Apabila
kenutuhan energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel-sel
otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi. Proses ini tidak menghasilkan
asam laktat. Dengan hilangnya asam laktat nyeri akan reda.

5.Manifestasi Klinik

Penderita mengeluh nyeri dada yang beragam bentuk dan lokasinya.


Nyeri berawal sebagai rasa terhimpit, rasa terjepit atau rasa terbakar yang menyebar ke lengan
kiri bagian dalam dan kadang sampai ke pundak, bahu dan leher kiri,
bahkan dapat sampai ke kelingking kiri. Perasaan ini dapat pula menyebar ke pinggang,
tenggorokan,rahang gigi dan ada juga yang sampaikan ke lengan kanan. Rasa tidak enak dapat
juga dirasakan di ulu hati, tetapi jarang terasa didaerah apeks kordis. Rasa nyeri dapat disertai
beberapan atau salah satu gejala berikut ini:

a.Berkeringat dingin

b.Mual dan muntah

c.Rasa lemas

d.Berdebar

e.Rasa akan pingsan (fainting)

Biasanya angina timbul saat melakukan kegiatan fisik (angina stabil).Serangan ini akan
hilang bila penderita menghentikan kegiatan fisik tersebut dan beristirahat. Serangan
berlangsung hanya beberapa menit (1– 5 menit) tetapi bisa sampai lebih dari 20
menit. Nyeri angina sifatnya konstan. Bila terjadi perubahan misalnya lama serangan bertambah,
nyeri lebih hebat, ambang timbulnya serangan menurun atau serangan datang saat bangun tidur,
maka gangguan ini perlu diwaspadai. Perubahan ini mungkin merupakan tanda prainfark (angina
tidak stabil).

6. Diagnosis

Untuk membedakan nyeri dada akibat Angina Pektoris atau penyakit lain yang paling
awal adalah dengan melakukan anamnesis terperinci mengenai keluhan utama yang dirasakan
seperti lokasi nyeri dada, karena lokasi nyeri
dada pada Angina juga bisa dirasakan sama pada orang dengan gastritis (letaknya di regio
epigastrium pada abdomen). Meskipun pada gastritis bukan lagi di regio thorax melainkan di
regio abdomen, namun kebanyakan pasien sulit membedakan lokasi nyerinya, sehingga sering
terjadi missed diagnostik.

Untuk kualitas nyeri dada pada Angina Pektoris adalah nyeri tumpul atau nyeri seperti
tertindih beban berat, dimana kualitas nyeri ini dapat dibedakan dengan nyeri akibat trauma
thorax, carsinoma, penyakit paru, maupun
penyakit jantung lain. Untuk nyeri dada yang dirasakan nyeri yang tajam biasanya dirasakan
pada kasus pleuritis pada pasien tuberkulosis. Untuk pasien
asma bronkhial biasanya dirasakan nyeri dada seperti terikat dan sesak nafas.

Untuk membedakan Angina Pektoris stabil dan tak stabil dilihat dari awitan nyeri
dadanya, sedangkan untuk untuk penyebab nyeri dipertimbangkan apakah berasal dari jantung
(akibat iskemi miokard) atau akibat kondisi di
luar jantung (emboli paru, refluks esofageal, di seksi Arta, pleuritis, atau penyakit pernafasan
lain).

Selain tentang keluhan utama, perlu digali lebih lanjut mengenai riwayat nyeri dada
sebelumnya, riwayat penyakit lain (diabetes, hipertensi, dislipidemia,merokok), riwayat keluarga
(riwayat gagal jantung iskemi atau IHD / iskemia heart failure, kematian mendadak), dan juga
riwayat obat-obatan pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Noer, H.M. Sjaifoellah. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.

T. Heather H. Shigemi K. 2017. Nanda International Diagnosis KeperawatanDefinisi &


Klasifikasi. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai