LI : Anatomi Jantung
1.Permukaan Jantung
2.Batas Jantung
Batas kanan jantung dibentuk oleh atrium dextrum, batas kiri oleh auricula sinistra dan
bawah oleh ventriculus sinister. Batas bawah terutama dibentuk oleh ventriculus dexter tetapi
juga oleh atrium dextrum; apex oleh ventriculus sinister. Batas-batas ini penting pada
pemeriksaan radiografi jantung.
3.Struktur Jantung
Jantung dibagi oleh septum vertikal menjadi empat ruang: atrium dextrum dan sinistrum
dan ventriculus dexter dan sinister. Atrium dextrum terletak anterior terhadap atrium sinistrum
dan ventriculus dexter anterior terhadap ventriculus sinister.
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan:
I.)Paling luar, lapisan visceralis pericardium serosum (epicardium).
Lapisan ini tersusun dari lapisan sel – sel mesotelial yang berada di atas jaringan ikat.
Pada epicardium terdapat pericardium viseralis serosum.
4.Rangka Jantung
Yang disebut rangka jantung itu terdiri dari cincin-cincin fibrosa yang mengelilingi
ostium atrioventriculare, ostium pulmonalis dan ostium aorta dan melanjutkan diri ke pars
membranosa, bagian atas septum ventriculare.
5.Ruang Jantung
a.Atrium Dextrum
Atrium dextrum terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil yang disebut
auricula. Pada permukaan jantung, pada tempat pertemuan atrium dextrum dan auricula dextra
terdapat sebuah sulcus vertikal, sulcus terminalis, yang pada permukaan dalamnya berbentuk rigi
disebut crista terminalis (secara embriologis, tempat ini menunjukkan hubungan antara sinus
venosus dan atrium dextrum propria). Bagian utama atrium yang terletak posterior terhadap rigi,
berdinding licin, sedangkan dinding dalam auricula kasar disebabkan oleh berkas serabut-serabut
otot yang disebut musculi pectinati.
b.Ventriculus Dexter
Ventriculus dexter membenfuk sebagian besar facies anterior cordis, dan terletak anterior
terhadap ventriculus sinister. Ventriculus dexter berhubungan dengan atrium dextrum melalui
ostium atrioventriculare dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium trunci pulmonalis.
Mendekati ostium trunci pulmonalis bentuknya berubah menjadi seperti corong, disebut
infundibulum. Dinding ventriculus dexter jauh lebih tebal dibandingkan dengan dinding atrium
dextrum. Permukaan dalam menunjukkan rigi-rigi yang menonjol disebut trabeculae carnae.
Terdapat tiga jenis trabeculae carnae:
I.)Jenis pertama terdiri atas Musculi papillares, yang menonjol ke dalam, melekat melalui
basisnya pada dinding ventrikel; puncaknya dihubungkan oleh tali-tali fibrosa (chordae
tendineae) ke cuspis valva tricuspidalis.
II.)Jenis kedua ujung-ujungnya dilekatkan pada dinding ventrikel dan bebas pada bagian
tengahnya. Salah satu diantaranya adalah trabecula septomarginalis (moderator band),
menyilang rongga ventrikel dari septum ke dinding anterior. Trabecula septomarginalis ini
membawa fasciculus atrioventricularis crus dextrum yang merupakan bagian dari
sistem konduksi jantung.
Valva tricuspidalis melindungi ostium atrioventriculare. Terdiri atas tiga cuspis yang
dibentuk oleh lipatan endocardium. Cuspis-cuspis ini adalah cuspis anteriol, septalis, dan inferior
(posterior). Cuspis anterior terletak di anterior, cuspis septalis terletak berhadapan dengan
septum interventriculare dan cuspis inferior atau posterior terletak di inferior. Basis cuspis
melekat pada cincin fibrosa rangka jantung. Pada ujung bebasnya dilekatkan chordae tendineae,
yang menghubungkan cuspis dengan Musculi papillares.
c.Atrium Sinistrum
Sama dengan atrium dextrum, atrium sinistrum terdiri atas rongga utama dan auricula
sinistra. Atrium sinistrum terletak di belakang atrium dextrum dan membentuk sebagian besar
basis atau facies posterior jantung. Di belakang atrium sinistrum terdapat esophagus yang
dipisahkan oleh pericardium. Bagian dalam atrium sinistrum licin, tetapi auricula sinistra
mempunyai rigi-rigi otot seperti pada auricula dextra.
Muara pada Atrium Sinistrum
Empat vena pulmonalis, dua dari masing-masing paru bermuara pada dinding posterior
dan tidak mempunyai katup. Ostium atrioventriculare sinistrum dilindungi oleh valva mitralis.
d.Ventriculus Sinister
Sebagian besar ventriculus sinister terletak di belakang ventriculus dexter. Sebagian kecil
menonjol ke kiri dan membentuk batas kiri jantung serta apex cordis. Ventriculus sinister
berhubungan dengan atrium sinistrum melalui ostium atrioventriculare sinistrum dan dengan
aorta melalui ostium aortae. Dinding ventriculus sinister tiga kali lebih tebal dari dinding
ventriculus dexter. Tekanan darah di dalam ventriculus sinister enam kali lebih tinggi
dibandingkan tekanan darah di dalam ventriculus dexter. Pada penampang melintang, ventriculus
sinister berbentuk sirkular; ventriculus dexter berbentuk kresentik(bu1an sabit) karena
penonjolan septum interventriculare ke dalam rongga ventriculus dexter. Terdapat trabeculae
carnae yang berkembang baik, dua buah musculi papillares yang besar, tetapi tidak terdapat
trabecula septomarginalis. Bagian ventriculus di bawah ostium aortae disebut vestibulum
aortae.
Valva mitralis melindungi ostium atrioventriculare. Valva terdiri atas dua cuspis, cuspis
anterior dan cuspis posterior, yang strukturnya sama dengan cuspis pada valva tricuspidalis.
Cuspis anterior lebih besar dan terletak antara ostium atrioventriculare dan ostium aortae.
Perlekatan chordae tendineae ke cuspis dan musculi papillares sama seperti valva tricuspidalis.
Valva aortae melindungi ostium aortae dan mempunyai struktur yang sama dengan struktur valva
trunci pulmonalis. Satu valvula terletak di anterior (valvula semilunaris dextra) dan dua valvula
terletak di dinding posterior (valvula semilunaris sinistra dan posterior). Di belakang setiap
valvula dinding aorta menonjol membentuk sinus aortae. Sinus aortae anterior merupakan
tempat asal arteri coronaria dextra, dan sinus posterior kiri merupakan tempat asal arteri
coronaria sinistra.
Gambar 4. Atrium sinister dan ventrikel sinister dilihat dari lateral(Sobotta Ed.23, 2010).
e.Pericardium
Pericardium fibrosum adalah bagian fibrosa yang kuat dari kantong pericardium. Di
bawah pericardium terikat kuat pada centrum tendineum diahpragmatica. Pericardium fibrosa
bersatu dengan selubung luar pembuluh-pembuluh darah besar yang berjalan melalui
pericardium, yaitu aorta, truncus pulmonalis, vena cava superior dan inferior, dan venae
pulmonales. Di depan pericardium fibrosum melekat pada sternum melalui ligamenta
stemopericardiaca.
Paulsen, F dan J waschke. 2010. Sobotta : Atlas Anatomi Manusia Ed.23 Jilid II. Jakarta : EGC
Snell, R.S. 2014. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Sugarto L. Terjemahan. Jakarta: EGC
Angina pektoris iniakan timbul pada setiap aktivitas yang dapat meningkatkan denyut jan
tung, tekanan darah dan status inotropik jantung sehingga kebutuhan O2 akan bertambah seperti
pada aktivitas fisik, udara dingin dan makan yang banyak. Biasanya akan timbul gejala nyeri
dada yang berlangsung lebih kurang 5 menit dan akan hilang jika beristirahat.
Bentuk ini jarang terjadi dan biasanya timbul pada saat istirahat,
akibat penurunan suplai O2 darah ke miokard secara tiba-tiba. Penelitian terbaru menunjukkan
terjadinya obsruksi yang dinamis akibat spasme koroner baik pada arteri yang sakit maupun yang
normal. Peningkatan obstruksi koroner yang tidak menetap ini disertai penurunan aliran darah
arteri koroner.
Istilah lain yang sering digunakan adalah Angina preinfark, Angina dekubitus, Angina
kresendo. Pada angina ini, keluhan semakin bertambah progresif pada penderita yang
sebelumnya mengalami angina stabil atau angina pada pertama kali. Angina ini dapat terjadi
pada saat istirahat maupun bekerja. Pada patologi biasanya ditemukan daerah iskemik miokard
yang mempunyai ciri tersendiri.
B.Angina Pektoris Stabil (Angina Klasik)
1. Definisi
Angina pektoris stabil merupakan suatu sindroma klinis berupa rasa tidaknyaman di dada,
rahang, bahu, punggung, atau lengan yang timbul saat aktifitasatau stress emosional yang
berkurang dengan istirahat atau nitrogliserin.
2. Epidemiologi
Di Amerika Serikat, kurang lebih 50% dari Penderita Jantung Koroner(PJK) mempunyai
manifestasi angina pektoris. Jumlah angina pektoris sulitdiketahui. Dilaporkan bahwa insiden
angina pektoris pertahun pada penderita diatas 3 tahun sebesar 213 penderita per 100.000
penduduk.
3.Etiologi
Angina pektoris stabil terjadi karena suplai oksigen yang dibawa oleh aliran darah
koroner tidak mencukupi kebutuhan oksigen miokardium. Hal ini terjadi bila kebutuhan oksigen
miokardium meningkat (misalnya karena kerja fisik, emosi, tirotoksikosis, hipertensi), atau bila
aliran darah koroner berkurang(misalnya pada spasme atau trombus koroner) atau bila terjadi
keduanya. Faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan angina stabil:
1.)Kelebihan aktifitas
2.)Kelelahan
3.)Rokok
4.)Stress
5.)Obesitas
6.)Terlalu kenyang
8.)Tidak berolahraga
4. PATOMEKANISME
5.Manifestasi Klinik
a.Berkeringat dingin
c.Rasa lemas
d.Berdebar
Biasanya angina timbul saat melakukan kegiatan fisik (angina stabil).Serangan ini akan
hilang bila penderita menghentikan kegiatan fisik tersebut dan beristirahat. Serangan
berlangsung hanya beberapa menit (1– 5 menit) tetapi bisa sampai lebih dari 20
menit. Nyeri angina sifatnya konstan. Bila terjadi perubahan misalnya lama serangan bertambah,
nyeri lebih hebat, ambang timbulnya serangan menurun atau serangan datang saat bangun tidur,
maka gangguan ini perlu diwaspadai. Perubahan ini mungkin merupakan tanda prainfark (angina
tidak stabil).
6. Diagnosis
Untuk membedakan nyeri dada akibat Angina Pektoris atau penyakit lain yang paling
awal adalah dengan melakukan anamnesis terperinci mengenai keluhan utama yang dirasakan
seperti lokasi nyeri dada, karena lokasi nyeri
dada pada Angina juga bisa dirasakan sama pada orang dengan gastritis (letaknya di regio
epigastrium pada abdomen). Meskipun pada gastritis bukan lagi di regio thorax melainkan di
regio abdomen, namun kebanyakan pasien sulit membedakan lokasi nyerinya, sehingga sering
terjadi missed diagnostik.
Untuk kualitas nyeri dada pada Angina Pektoris adalah nyeri tumpul atau nyeri seperti
tertindih beban berat, dimana kualitas nyeri ini dapat dibedakan dengan nyeri akibat trauma
thorax, carsinoma, penyakit paru, maupun
penyakit jantung lain. Untuk nyeri dada yang dirasakan nyeri yang tajam biasanya dirasakan
pada kasus pleuritis pada pasien tuberkulosis. Untuk pasien
asma bronkhial biasanya dirasakan nyeri dada seperti terikat dan sesak nafas.
Untuk membedakan Angina Pektoris stabil dan tak stabil dilihat dari awitan nyeri
dadanya, sedangkan untuk untuk penyebab nyeri dipertimbangkan apakah berasal dari jantung
(akibat iskemi miokard) atau akibat kondisi di
luar jantung (emboli paru, refluks esofageal, di seksi Arta, pleuritis, atau penyakit pernafasan
lain).
Selain tentang keluhan utama, perlu digali lebih lanjut mengenai riwayat nyeri dada
sebelumnya, riwayat penyakit lain (diabetes, hipertensi, dislipidemia,merokok), riwayat keluarga
(riwayat gagal jantung iskemi atau IHD / iskemia heart failure, kematian mendadak), dan juga
riwayat obat-obatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Noer, H.M. Sjaifoellah. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.