Anda di halaman 1dari 3

Pengkajian Keperawatan

Anamnesis

Pengkajian mengenai nama, umur, dan jenis kelamin perlu dilakukan pada klien dengan asma.serangan
asma pada usia dini memberikan implikasi bahwa sangat mengkin terdapat status atopic. Serangan pada
usia dewasa dimungkinkan adanya factor non-atopik, Tempat tinggal menggambarkan kondisi
lingkungan tempat klien berada. Berdasarkan alamat tersebut, dapat diketahui pula factor yang
memungkinkan menjadi pencetus serangan asm. Status perkawinan dan gangguan emosional yang
timbul dalam keluarga atau lingkungan merupakan factor pencetus serangan asma. Pekerjaan perlu di
kaji dari identitas klien ini adalah tanggal masuk rumah sakit (MRS), nomor rekam medis. Ansurasi
kesehatan, dan diagnosis medis.

Keluhan utama meliputi sesak napas, bernapas terasa berat pada dada, dan adanya keluhan sulit
untuk bernapas.

Riwayat Penyakit Saat Ini

Klien dengan serangan asma datang mencari pertolongan terutama dengan keluhan sesak napas yang
hebat dan mendadak, kemudian diikuti dengan gejala – gejala lain seperti wheezing, penggunaan otot
bantu pernafasan, kelelahan, gangguan kesadaran, sianosis, dan perubahan tekanan darah.

Serangan asma mendadak secara klinis dapat dibagi menjadi 3 stadium. Stadium pertama di
tandai dengan batuk-batuk berkala dan kering. Batuk ini terjadi karena iritasi mukosa yang kental dan
mengumpul. pada stadium ini terjadi edema dan pembengkakan bronchus. Stadium kedua di tandaii
dengan batuk di sertai mukus yang jernih dan berbusa. Klien merasa sesak nafas, berusaha untuk
bernapas dalam, ekspirasi memanjang diikuti bunyi mengi (wheezing). Klien lebih suka duduk dengan
tangan di letakan pada pinggir tempat tidur, tampak pucat, gelisah, dan warna kulit mulai membiru.
Stadium ketiga di tandai dengan hampir tidak terdengarnya suara napas kerena aliran udara kecil, tidak
ada batuk, pernapasan menjadi dangkal dan tidak teratur, irama pernapasan meningkat karena asfiksia.

Perawat perlu mengkaji obat obatan yang biasa di minum klien dan memeriksa kembali setiap
jenis obat apakah masih relevan untuk di gunakan kembali.
Riwayat Penyakit Dahulu

penyakit yang pernah di derita pada masa-masa dahulu seperti adanya infeksi saluran pernapasan atas,
sakit tenggorokan, amandel, sinusitis, dan polip hidung. Riwayat serangan asma, frekuensi, waktu, dan
allergen-alergen yang di curigai sebagai pencetus serangan, serta riwayat pengobatan yang di lakukan
untuk meringankan gejala asma.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pada klien dengan serangan asma perlu di kaji tentang riwayat penyakit asma atau penyakit allergi yang
lain pada anggota keluarganya karena hipersensitivitas pada penyakit asma ini lebih di tentukan oleh
factor genetic dan lingkungan (Hood Alsagaf, 1993).

Pengkajian Psiko-sosio-kultural

Kecemasan dan koping yang tidak efektif sering di dapatkan pada klien dengan asma bronchial. Status
ekonomi berdampak pada ansuransi kesehatan dan perubahan mekanisme peran dalam keluarga.

Gangguan emosional sering di padang sebagai salah satu pencetus bagi serangan asma baik gangguan
itu berasal dari rumah tangga, lingkungan sekitar, sampai lingkungan kerja. Seorang dengan bebas hidup
yang berat lebih berpontensial mengalami serangan asma. Berada dalam keadaan yatim piatu.
Mengalami ketidak harmonisan hubungan dengan orang lain, sampai mengalami ketakutan tidak dapat
menjalankan peranan seperti semula.

Pola Resepsi Dan Tata Laksana Hidup Sehat

Gejala asama dapat membatasi manusia untuk berperilaku hidup normal sehingga klien dengan asma
harus mengubah gaya hidupnya sesuai kondisi yang tidak akan menimbulkan serangan asma.

Pola Hubungan dan Peran

Gejala asma sangat membatasi klien untuk menjalani kehidupannya secara normal. Klien perlu
menyesuaikan kondisinya dengan hubungan dan peran klien, baik di lingkungan rumah tangga,
masyarakat, ataupun lingkungan kerja serta perubahan peran yang terjadi setelah klien mengalami
serangan asma.

Pola Persepsi dan konsep Diri


Perlu di kaji tentang persepsi klien terhadap penyakitnya. Persepsi yang salah satu dapat menghambat
respons kooperatif pada diri klien. Cara memandang diri yang salah juga akan menjadi stress dalam
kehidupan klien. Semakin banyak stressor yang ada pada kehidupan klien dengan asma dapat meningkat
kemungkinan serangan asma berulang.

Pola Penanggulangan Stres

Stress dan ketegangan emosional merupakan factor instrinsik pencetus serangan asma. Oleh karena itu,
perlu di kaji penyebab terjadinya stress. Frekuensi dan pengaruh stress terhadap kehidupan klien serta
cara penanggulangan terhadap stressor.

Pola Sensorik dan Kognitif

Kelainan pada pola persepsi dan kognitif akan memengaruhi konsep diri klien dan akhirnya
memengaruhi jumlah stressor yang dialami klien sehingga kemungkinan terjadi serangan asma berulang
pun akan semakin tinggi.

Pola Tata Nilai dan Kepercayaan

Kedekatan klien pada sesuatu yang di yakininya di dunia dipercaya dapat meningkatkan kekuatan jiwa
klien. Keyakinan klien terhadap Tuhan dan mendekatkan diri kepadanya merupakan metode
penanggulangan stress yang konstruktif.

Diagnosa Keperawatan

1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas yang bd adanya bronkhospasme, edema mukosa dan
dinding bronchus, serta sekresi mukus yang kental.
2. Resiko tinggi ketidak efektifan pola nafas bd peningkatan kerja pernapasan, hipoksemia, dan
ancaman gagal napas.
3. Gangguan pertukaran gas yang bd serangan asma menetap.
4. Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh bd penurunan nafsu makan.
5. Gangguan ADL bd kelemahan fisik umum, keletihan.

Anda mungkin juga menyukai