Anda di halaman 1dari 2

Imagin Andra

Seorang pria muda membangunkan anak lelaki berusia 13 tahun yang tertidur diSampingnya. Dia
berkata bahwa mereka hampir sampai, anak kecil itu kebingungan dan bertanya dimana mereka
sekarang. Pria itu menjawab bahwa mereka akan memasuki kota poso. Anak itu kaget dan takut
mendengar kata Poso. Pria itu mencoba menenangkan anak itu dengan berkata "kau tidak perlu
takut. Poso tidak seperti yang diberitakan di TV. Di Poso kami hidup dalam kedamaian dan
toleransi yang luar biasa dan yang pastinya kau akan merasa takjub di Poso". "Tapi saya bukan
ingin liburan dan menghabiskan tahun 2018 di Poso" sela anak itu. Pria itu hanya berkata "percaya
padaku Andra, dan lihatlah kita sudah sampai" mata Andra terpaku pada palang jalan perbatasan
kabupaten Poso dan Parigi dan mengatakan bahwa palangnya sangat berbeda dengan yang pernah
dilihatnya di Surabaya. Pria itu menjawab jika memang sangat berbeda, palang itu bukanlah
palang biasa. Palang tersebut bisa melacak narkoba dengan radius 1 km dan 360°. Palang yang
sama juga dipasang di semua jalan masuk ke Poso, jalan darat maupun laut. Jadi narkoba tidak
dapat masuk ke Poso dan lebih hebatnya lagi ini dibuat oleh anak Poso dan satu satunya di dunia".
Andra takjub mendengarnya.

Mereka telah masuk ke kabupaten Poso. Melihat desa yang begitu indah Andra berkat "ini seperti
di eropa. Pagar kayu di depan setiap rumah dan lihat didepan pagar terdapat 2 bunga yang berbeda
di sisi kiri dan kanan pagar, satu berbunga kecil dan satu lagi hanya berdaun hijau muda.
Lingkungan dan Selokannya sangat bersih. Kantor dan sekolah disini tampaknya menanam satu
jenis bunga yang sama, ah ini benar benar indah". Pemuda itu tersenyum melihat tingkah Andra
dia lalu mengatakan pada andra bahwa pagar yang ia lihat tidak semua terbuat dari bahan kayu
tetapi banyak yang dari bambu dan bunga sebelah kiri pagar bernama bunga pukul sepuluh,
sebelah kanan pagar adalah ubi tau orang Poso menyebutnya batata dan ubi ini dapat di makan.
Andra tercengang mendengar kata kata pemuda itu lalu pemuda itu melanjutkan penjelasannya
"lingkungan disini sangat bersih karena pemerintah melakukan pendekatan dengan cara membuat
masyarakat merasa gengsi dengan lingkungan rumah yang kotor (menaikan tingkat gengsi) dan
sosialisasi memperlihatkan gambar lingkungan bersih dan kotor lalu bertanya apakah apakah
mereka mau seperti itu sehingga masyarakat termotivasi untuk hidup bersih. Lalu bunga yang ada
di kantor dan sekolah adalah bunga asoka, bunga yang menjadi ikon kabupaten Poso. Pemuda itu
juga memperlihatkan air terjun gunung biru poso yang sangat indah dan tinggi yang sudah
dijadikan tempat wisata dan dijamin keamanannya dan napu yang menjadi daerah wisata pangan.

Sekarang mereka telah memasuki Poso kota dan Andra takjub melihat kebersihan dan rutinitas
masyarakat di kota. Pemuda itu memberikan penjelasan berbeda dengan desa dikota masyarakat
harus membayar iuran kebersihan dan sampah organik dan anorganik di pisahkan sehingga sangat
membantu petugas kebersihan. Lalu pemuda itu membawa Andra ke taman kota poso yang
berhadapan langsung dengan laut. Di taman tersebut terdapat lukisan langit malam 4 dimensi di
lantai taman yang dibuat oleh pemuda poso membuat kita seakan Andra seakan akan melihat
langit malam di kakinya. Pemuda itu lalu mengajak Andra menyantap makanan khas Poso dan
kemudian pada sore harinya dia membawa Andra kembali ke taman, Andra kembali takjub dengan
taman kota yang terang saat malam tanpa lampu. Pemuda itu menjelaskan hal itu dikarenakan cat
yang digunakan adalah cat fosfor yang biasa menyala dalam gelap sehingga tidak perlu lampu lagi
bukan hanya itu lukisan 4 dimensi itupun menggunakan cat fosfor yang dilapis sehingga tidak
cepat rusak, taman ini juga dijadikan panggung seni bagi anak muda poso saat malam dan satu hal
lagi garis putih dijalan pun menggunakan cat fosfor. Setelah menikmati indahnya taman mereka
kemudian beristirahat.

Pagi harinya Andra diajak ke museum di desa lembomawo dekat pasar dan pemuda itu memulai
penjelasannya " museum ini didirikan karena beberapa faktor salah satunya karena pasar
disamping museum ini sangat sepi sehingga diharapkan dengan dibangunnya museum ini pasar
bisa menjadi lebih ramai. dinas pendidikan juga memberikan kebijakan bahwa setiap sekolah di
kabupaten Poso setiap bulannya harus mengirimkan siswanya mengunjungi museum ini. Dan
disini juga para siswa bisa belajar kesenian tari dan budaya langsung dari ahlinya" Pemuda itu
kembali mengajak Andra untuk melihat festival dero poso di lapangan bupati yang acaranya dari
sore sampai malam hari.

Pada hari berikutnya Andra diajak melihat keindahan danau Poso di Tentena, pendopo, dan taman
anggrek yang sudah di rehab di Bancea. Kemudian pemuda itu kembali mengajak Andra
berkunjung ke Bada yang menjadi pusat daerah wisata budaya dan melihat perbatasan antara poso
dan sulawesi barat, pemuda itu menjelaskan bahwa masyarakat sulawesi barat menjual hasil
kebunnya di Bada sehingga pemerintah memberikan fasilitas jalan yang baik di daerah ini. Di
batas ini juga terdapat palang pendeteksi narkoba. Andra tercengang dan sangat bahagia dengan
perjalanannya kemudian dia merasa badannya seperti lemas kemudian dia menutup matanya, lalu
beberapa saat kemudian seorang wanita menangis menggoncangkan badannya dan dia kembali
membmembuka matanya perlahan. Wanita itu tampak sangat bahagia melihatnya dan berkata "aku
yakin kau akan bangun. Bukankah sudah ku bilang jangan pergi tapi kau tetap pergi" " aku pergi
untuk liburan menghabiskan tahun 2018 ibu dan aku sangat bahagia, bu" wanita itu kaget dan
berkata "apa. Kau mengalami kecelakaan saat akan pergi liburan, nak. kau tertidur sudah satu
bulan lamanya dan ini bahkan baru 1 januari 2017" Andra kemudian sadar bahwa selama ini dia
hanya bermimpi. Setelah sembuh Andra mencari informasi tentang Poso di google dan ternyata itu
benar hanya mimpi tapi dia berfikir akankah Poso akan menjadi seperti yang ada di mimpinya.

Anda mungkin juga menyukai