Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep pola makan


Pola makan adalah dan berbagai informasi yang memberikan gambaran
mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang di makan setiap hari oleh seseorang dan
merupakan ciri khas untuk suatu masyarakat tertentu. Pola makan yang baik adalah pola
makan yang mengandung makanan sumber zat pengatur, karena semua zat gizi
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh perkembangan otak dan
produktivitas kerja , pola makan yang seimbang dan aman untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi kesehatan optimal . Pengertian pola makan menurut
Handajani adalah tingkah laku manusia atau sekolompok manusia dalam memenuhi
makananan yang meliputi sikap , kepercayaan dan pilihan makanan sedangkan menurut
suhardjo pola makan diartikan sebagai cara seseorang atau sekelompok orang untuk
memilih makanan dan mengkonsumsi makanan terhadap pengaruh fisiologis , psikologis
budaya dan social dan menurut ahli mengatakan bahwa pola makan didefinisikan sebagai
karakteristik dari kegiatan yang berulang kali makan individu atau setiap orang makan
dalam memenuhi kebutuhan makanan (sulistyoningsih ,2011) .
Secara umum komponen pola makan menurut sulistyoningsih (2011) dibagi
menjadi 3 komponen yaitu :
1. Jenis makanan , yaitu sejenis makanan pokok yang dimakan setiap hari terdiri
dari makanan pokok , lauk hewani , lauk nabati , sayuran dan buah yang
dikonsumsi setiap hari . makanan pokok adalah sumber makanan utama di
Negara Indonesia yang dikonsumsi setiap orang atau sekompok masyarakat
yang terdiri dari beras jagung , sagu , umbi-umbian dan tepung.
2. Frekuensi makan , yaitu beberapa kali makan , dalam sehari meliputi makan
pagi , makan siang , makan malam dan selingan.
3. Jumlah makan , yaitu banyaknya makanan yang di makan dalam setiap orang
atau setiap individu dalam kelompok.
1. Definisi lansia

Perubahan – perubahan dalam proses “aging” atau penuaan merupakan masa


ketika seorang individu berusaha untuk tetap menjalani hidup dengan bahagia melalui
berbagai perubahan dalam hidup. Lansia yaitu seorang individu yang telah melewati usia
45 tahun atau 60 tahun. Perkembangan hidup manusia dimulai dari bayi , anak- anak ,
remaja , dewasa dan kemudian tua atau lanjut usia . Menjadi lanjut usia adalah suatu
proses alami yang tidak dapat dihindari oleh siapapun . Proses lanjut usia selalu ditandai
dengan kemunduran fungsi- fungsi anggota tubuh yang dapat menimbulkan masalah atau
ganguan yang akan banyak mempengaruhi kegiatan atau aktivitas sehari- hari misalnya
dalam hal kelambatan gerak , kurang cepat bereaksi , berkurangnya tenaga , menurunya
daya tahan dan menurunya fungsi organ-organ tubuh bagian luar maupun bagian dalam
(bustan , 2011) Lanjut usia apabila usianya 65 tahun ke atas . Lansia menurut Pudjiastuti,
lansia bukan penyakit namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang
ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres
lingkungan. Lansia menurut Hawari adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan
seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologis.
Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan hidup serta peningkatan
kepekaan secara individual (Siyoto danMuhith , 2016)

Lanjut usia merupakan suatu usia yang berkelanjutan dari usia dewasa dengan
mengelami kemuduran fisik ataupun mental social yang sedikit demi sedikit sampai tidak
mampu lagi untuk melakukan tugasnya sehari-hari. Bagi kebanyakan orang , masa usia
lanjut ini merupakan masa yang kurang menyenagkan (Nugroho , 2012) Lansia adalah
suatu kelompok atau penduduk yang memiliki usia diatas dari 60 tahun pertambahan usia
juga menyebabkan seluruh sistem organ mengalami penurunan yang menyebabkan
timbulnya penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke , diabetes militus dan radang
sendi serta rematik (Depkes , 2013)
2. Batasan – batasan usia lanjut usia
a) Menurut Nugroho W (2012) Ada beberapa pendapat para ahli mengenai
batasan lanjut usia diantaranya :
Menurut WHO ada 4 Tahap lanjut usia
1. Usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 59 tahun
2. Lanjut usia (elderly) antara usia 60 sampai 74 tahun
3. Lanjut usia tua (old) antara usia 75 sampai 90 tahun
4. Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun
b) Menurut Koesoemanto setyonegoro lanjut usia dikeompokan sebagai
berikut :
1. Usia dewasa muda (elderly adulthound) yaitu usia 18/20-25 tahun
2. Usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas (usia 25-60/65
tahun)
3. Lanjut usia (geriatric age yaitu lanjut usia lebih dari 65/70 tahun
terbagi :
a. Usia 70-75 tahun(young old)
b. Usia 75-80 tahun (old)
c. Usia lebih dari 80 tahun (very old)
c) Menurut Hurlock perbedaan lanjut usia terbagi dalam 2 tahap yaitu :
1. Early old age (usia 60-70 tahun )
2. Advanced old age (usia 70 tahun ke atas )

3.Tipe lansia

Pada umumnya lansia lebih dapat beradaptasi tinggal di rumah sendiri


daripada tinggal bersama anaknya , menurut Nugroho W (2012) , adalah :
1) Tipe arif bijaksana : Yaitu tipe kaya pengalaman, menyesuaikan diri
dengan perubahan zaman , memounyai kesibukan , ramah , rendah hati
, menjadi panutan.
2) Tipe mandiri : Yaitu mengganti kegiatan yang hilang dengan yang
baru , selektif dalam mencari pekerjaan , bergul dengan teman dan
memenuhi undangan .
3) Tipe tidak puas : Yaitu tipe konflik lahir batin , menentang proses
penuaan sehingga menjadi pemarah , tidak sabar , mudah tersinggung ,
sulit dilayani , pengkritik dan banyak menuntut.
4) Tipe pasrah

Anda mungkin juga menyukai