Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

ANALISA JURNAL MANAJEMEN JIWA WARGA PASCA BENCANA

Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Jiwa


Program Studi Profesi Ners

Disusun Oleh:

Zainal Fanani Arfan Nanda (P17212195050)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
JULI 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat, rahmat, taufik, dan karuniaNya, makalah yang kami buat ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Paliatif profesi ners ini,
makalah dengan judul “Analisa Jurnal Dampak Psikososial Akibat Bencana
Lumpur Lapindo”.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan.
Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan untuk itu kami mengharapakan adanya kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalah ini dan pembuatan makalah
kedepannya yang lebih baik.

Malang, 14 Agustus 2019

Penulis

ii
iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

ANALISA JURNAL ................................................................................. 1

LAMPIRAN JURNAL ............................................................................. 5

iv
TUGAS BENCANA
JURNAL DAN PEMBAHASAN

1. Analisa Jurnal (PICOT)


Judul : Dampak Psikososial Akibat Bencana Lumpur Lapindo
No Poin Analisa Analisa Jurnal Berdasarkan PICOT
1. Problem (P)
Peristiwa meluapnya lumpur Lapindo
di Sidoarjo sejak 29 Mei 2006 merupakan
fenomena yang khas, baik dari sisi penyebab,
lama kejadian, maupun penanganan
penghentian luapan lumpur. Peristiwa ini
telah mengakibatkan korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis serta dampak
sosiologis yang akan dialami akibat program
relokasi. Perpindahan penduduk ketempat
baru atau relokasi ini akan membawa
pengaruh yang signifikan pada proses dan
struktur masyarakat, hubungan sosio-
kultural, ekonomi, kekeluargaan dan
pranata sosial juga akan mengalami
kemunduran atau ketidakteraturan lagi
bahkan sangat potensi untuk terjadi konflik
sosial ditempat yang baru
2. Intervention (I) Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah triangulasi (gabungan) dari
beberapa teknik, yaitu wawancara mendalam
(indepth interview) dan kuesioner. Teknik
wawancara mendalam (indepth interview)
dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan
terbuka (open – ended interview), yaitu
memberikan kesempatan kepada partisipan
untuk menjelaskan sepenuhnya pengalaman
mereka tentang fenomena yang sedang
diteliti (Speziale dan Carpenter, 2003), yaitu
pengalaman partisipan selama mengalami
korban lumpur Lapindo.

3. Comparator (C) Tidak ada perbandingan intervensi pada jurnal


ini

1
4. Outcome (O) 1. Tema 1 yaitu Perubahan emosi, Perubahan
emosi dalam penelitian ini ditunjukkan oleh
adanya gejala depresi, kecemasan,
kemarahan, dan harga diri rendah
2. Tema 2 adalah perubahan kognitif,
temuan penelitian ini menyatakan adanya
perubahan kognitif yang terjadi yaitu
penurunan daya pikir.
3. Tema 3 mengenai mekanisme koping
temuan dalam penelitian ini, mekanisme
koping yang digunakan dapat dikategorikan
mekanisme adapatif dan maladaptif atau
tidak efektif
4. Tema 4 adalah perubahan fungsi
keluarga, Temuan dalam penelitian ini,
masyarakat korban mengalami perubahan
fungsi keluarga, yaitu perubahan pada
fungsi sosial dan fungsi ekonomi.
5. Tema 5 adalah Perubahan hubungan
sosial kemasyarakatan. Hasil penelitian
menunjukkan solidaritas masyarakat korban
melemah dan kepedulian sosial menurun.
6. Tema 6 yaitu dukungan sosial. Hasil
penelitian menunjukkan masyarakat korban
mengakui besarnya pengaruh dukungan
yang diberikan oleh istri atau suami mereka
dan dukungan dari tokoh agama maupun
tokoh masyarakat.
7. Tema 7 adalah harapan penyelesaian
masalah kepada pemerintah maupun PT
Lapindo. Masyarakat korban sangat
berharap agar masalah yang mereka alami

2
selama ini segera terselesaikan.
8. Tema 8 adalah kebutuhan pelayanan
kesehatan fisik. Temuan penelitian ini
menunjukkan kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan meliputi
kebutuhan udara sehat, kebutuhan air
sehat, dan kebutuhan tindakan medis.
5 Times (T) Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 April
2011

2. Pembahasan
Dari analisa jurnal yang berjudul ”Dampak Psikososial Akibat Bencana
Lumpur Lapindo” dapat kita simpulkan bahwa ada perubahan atau masalah
psikososial pada warga desa Pajarakan kecamatan Jabon Sidoarjo. Ada berapa peran
perawat yang di butuhkan disini yaitu :
A. Peran Perawat sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan oleh perawat dalam membantu klien dan keluarga
dalam menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan
dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya,
hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan
nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
B. Peran Perawat sebagai Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan,
sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.
C. Peran Perawat sebagai koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.

3
D. Peran Perawat sebagai kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau
tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
E. Peran Perawat sebagai Konsultan
Peran ini sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Pertan ini dilakukan atas permintaan
klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
F. Peran Perawat Sebagai Advokat
Peran perawat sebagai Advokat dan sebagai konsultan sangat di perlukan
disini mengingat kondisi psikologi pasien yang masih terganggu pasca terjadinya
bencana. Rencana keperawatan yang di buat harus tepat karena bisa
mempengeruhi kecepatan pasien untuk pulih kembali.

Anda mungkin juga menyukai

  • Isi Fix
    Isi Fix
    Dokumen40 halaman
    Isi Fix
    Zainal Fanani
    Belum ada peringkat
  • Isi
    Isi
    Dokumen36 halaman
    Isi
    Zainal Fanani
    Belum ada peringkat
  • Soal Gerontik
    Soal Gerontik
    Dokumen2 halaman
    Soal Gerontik
    Zainal Fanani
    Belum ada peringkat
  • Yel Yel
    Yel Yel
    Dokumen10 halaman
    Yel Yel
    Zainal Fanani
    Belum ada peringkat