Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TREND DAN ISU KEPERAWATAN KOMUNITAS

Oleh
Kelompok 7
Amelia Bigail sepang
Moha,mad faujan saleh

PROGRAM STUDI ILMU KEPE


FAKULTAS ILMU KESEHTAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
T.A 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya
sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik
dalam tingkatan pra-klinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya
maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan
berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang semakin meningkat dan
mendesak, perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi semua kalangan yang
berkompeten, khususnya Dinas Kesehatan dan Puskesmas.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan Isu
Keperawatan Komunitas serta Implikasinya terhadap Perawat di Indonesia.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mengetahui Trend dan Isu keperawatan komunitas saat ini.
2. Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui Pengaruh politik terhadap keperawatan professional
 Untuk mengetahui Pengaruh perawat dalam peraturan dan praktik keperawatan.
 Untuk mengetahui maksud dan tujuan dari Home Care
 Untuk mengetahui pengertian mengenai Telenursing beserta keuntungan dan
kerugian dari penggunaan telenursing.

C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Aplikatif : Bagi instansi kesehatan merupakan informasi yang diperoleh dapat
digunakan sebagai pertimbangan/masukan oleh instansi kesehatan di dalam
melakukan penelitian mengenai trend dan isu tersebut.
2. Keilmuan : Sebagai sumbangan pemikiran yang sangat diharapkan dapat bermanfaat
bagi pembaca agar dapat mengetahui Trend dan Issu Keperawatan Komunitas serta
mampu menjadi perawat professional di masyarakat.
3. Bagi kelompok sendiri : makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
serta dapat memahami penerapan disiplin ilmu yang diperoleh khususnya dalam trend
dan isu keperawatan komunitas, serta mampu menjadi perawat komunitas yang
professional dengan mengetahui trend dan isu keperawatan komunitas yang
berkembang saat ini.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Trend dan Isu Keperawatan Komunitas


Tren adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend
juga dapat didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat
ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang
sedang dibicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta.
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan dapat terjadi atau
tidak terjadi pada masa mendatang. Isu adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh
banyak orang namun belum jelas faktanya atau buktinya.
Trend dan Isu keperawatan komunitas adalah sesuatu yang sedang dibicarakan
banyak orang tentang praktik atau mengenai keperawatan baik berdasarkan fakta
ataupun tidak, trend dan isu keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan
etis keperawatan.

B. Isu Aspek Legal


Aspek legal yang sering pula disebut dasar hukum praktik keperawatan mengacu
pada hukum nasional yang berlaku di suatu negara. Hukum bermaksud melindungi hak
publik, misalnya undang-undang keperawatan bermaksud melindungi hak publik dan
kemudian melindungi hak perawatan. Dengan demikian seseorang perawat profesional
yang dalam memberikan praktik asuhan keperawatan sudah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan/ hukum, maka dapat diartikan bahwa praktik asuhan keperawatan
tersebut legal. Jadi, Issue legal dalam praktik keperawatan adalah suatu peristiwa atau
kejadian yang dapat di perkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang dan Sah,
sesuai dengan Undang-Undang/Hukum mengenai tindakan mandiri perawat profesional
melalui kerjasama dengan klien baik individu, keluarga atau komunitas dan berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
lingkup wewenang dan tanggung jawabnya, baik tanggung jawab medis/kesehatan
maupun tanggung jawab hukum.

C. Trend dan Isu Keperawatan Komunitas saat ini


Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus
menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode
keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup dan perawat sendiri juga dapat
menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan filososfi terkini dari keperawatan
memperlihatkan tren holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan pada manusia secara
keseluruhan dalam segala dimensi, dalam sehat dan sakit, dan dalam interaksinya dengan
keluarga dan komunitas. Keperawatan menetapkan diri dalam ilmu social bidang lain
karena focus asuhan keperawatan meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan adalah
berkembang jumlah peserta didik keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan
bagi peserta didik di tingkat DIII Keperawatan, S1 Keperawatan/Kesehatan Masyarakat
sampai dengan tingkat yang lebih tinggi yaitu S2 Keperawatan ataupun Kesehatan.
Organisasi dalam kesehatan, khususnya keperawatan professional terus menerus
menekankan pentingnya pendidikan bagi perawat dalam mendapatkan dan memperluas
peran baru. Tren praktek keperawatan meliputi berkembangnya berbagai tempat praktik
dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota dari tim asuhan keperawatan.
Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam
keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang
mengkarasteristikkan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori,
pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional
menggambarkan trend dalam pendidikan dan praktek keperawatan. Trend lain yang lagi
dibicarakan adalah :
1. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional
2. Pengaruh perawat dalam peraturan dan praktik keperawatan.
3. Home Care
4. Telenursing

1. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional


Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada
beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia
Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya perawat
kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada
perawat mengenai masalah keperawatan komunitas.
Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan
seseorang untuk memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa kekuatan
dari pihak tersebut membentuk hasil yang diinginkan (Rogge,1987).
Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah
wanita dan politik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990) .
Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam
kurikulum keperawatan, organisasi professional, dan tempat perawtan
professional.Organisasi keperawatan mampu memgabungkan semua upaya seperti
pada Nursing Agenda For Health Care Reform (Tri-council,1991). Strategi spesifik
pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum keperawatan, sosialisasi dini,
berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas lingkungan praktik klinik, dan
menjalankan tempat pelayanan kesehatan di Masyarakat. Di Indonesia, organisasi
PPNI telah melakukan pembenahan dan perubahan-perubahan kearah kemajuan yang
sangat mendasar dalam organisasi, organisasi keperawatan di Indonesia telah
mendapatkan pengakuan dari pemerintah seiring dengan adanya keputusan Menkes
No. 1239 Keputusan Menkes tentang Registrasi dan Praktik Perawat. Perawat saat ini
sudah banyak yang mempunyai kemampuan yang memadai baik dari segi
pengetahuan maupun skill yang tidak kalah dari profesi lain. Oleh karenanya perawat
sudah waktunya untuk memahami tentang politik dalam rangka perlindungan hukum
dan sebagai kekuatan dalam menetapkan suatu keputusan serta pengambilan
kebijakan dalam penerapan proses asuhan keperawatan.
Lulusan Keperawatan yang telah masuk dalam jajaran pemerintah, politik dan lain
sebagainya sebaiknya turut membesarkan organisasi profesi. Kebijakan pemerintah
tentang pengakuan tenaga kesehatan masyarakat untuk menduduki jabatan kepala
puskesmas yang dipegang oleh tenaga non-medis (oleh Kesehatan Masyarakat),
kepala PUSDIKNAKES dan tidak menutup kemungkinan Menteri Kesehatan telah
menunjukkan Perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik, sebab tenaga-tenaga
tersebut sudah dibekali dengan kemampuan manajerial yang baik. Dan kita juga
berharap bahwa pemerintah dalam menerapkan kebijakan berkaitan dengan jabatan
politis tenaga kesehatan masyarakat atau tenaga keperawatan turut diperhitungkan.

2. Pengaruh perawat dalam peraturan dan praktik keperawatan


Aktifitas dan komitmen politik merupakan bagian dari profesionalisme dan
politik merupakan aspek yang penting dalam memberikan perawatan kesehatan. Oleh
sebab itu, perawat tidak boleh memandang politik sebagai "Urusan yang kotor",
tetapi sebagai suatu kenyataan dimana termasuk didalamnya seni mempengaruhi,
bernegoisasi, dan interaksi social. Sepanjang perawat mempertahankan
keterlibatannya dalam kebijakan dan praktik asuhan keperawatan, informasi yang
tidak tepat dari pihak luar tidak dapat memaksakan keinginan mereka pada
keperawatan dan praktik keperawatan. Walaupun perawat telah mencegah terjadinya
pelanggaran pada aturan profesi, keperawatan di masa mendatang menuntut perawat
baik secara individu maupun kelompok untuk mendapatkan lebih banyak lagi
pengaruh pada kebijakan asuhan kesehatan yang mempengaruhi praktik keperawatan.
Prospek keperawatan komunitas dimasa yang akan datang cenderung semakin
berkembang dan dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah. Peran
perawat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagai masalah
kesehatan yang terjadi di masa yang akan datang karena mengikuti perubahan secara
keseluruhan. Dampak perubahan tersebut dapat berpengaruh pada peran yang
dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan kesehatan masarakat diberbagai tingkat
pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya kelalaian, ketidaktahuan,
ketidakmauan, dan ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Perubahan-perubahan pada masyarakat secara keseluruhan dapat dilihat pada :
a. Pertambahan penduduk.
Pertambahan penduduk yang begitu cepat (population) dan perubahan-perubahan
dalam gambaran penduduk, diantaranya perubahan-perubahan dalam komposisi
umur, penyebarannya, dan kepadatan penduduk di kota-kota besar.
b. Transisi penyakit.
Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit yaitu perubahan dari penyakit
menular ke penyakit degenerative seperti jantung, kanker, depresi mental, dan
ansietas, stroke, peningkatan kecelakaaan, alkoholisme, dan yang akhir-akhir ini
adanya penyalahgunaan narkotika.
c. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social
Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social yang cepat dengan
disertai perubahan-perubahan sikap, nilai, gaya hidup, kondisi lingkungan,
kelompok-kelompok masyarakat baru, masalah-masalah individu, keluarga, antar
individu dan masyrakat.
d. Meningkatnya pengetahuan masyarakat
Meningkatnya pengetahuan masyarakat atau penerima pelayanan serta
meningkatkan harapan terhadap mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan,
perubahan konsep kesehatan dari kebebasan penyakit menjadi kondisi individu
yang memiliki kemampuan hidup sehat dan mempunyai daya produktivitas yang
tinggi.
e. Meningkatnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi dibidang kedokteran dan
keperawatan
Keadaan ini akan membawa perbaikan metode dalam mengatasi masalah penyakit
yang terjadi di masyarakat
f. Pola pelayanan kesehatan yang baru akan menunjang pencapaian kesehatan bagi
semua orang
g. Problem kurangnya tenaga medis
Menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau wewenang kepada perawat atau
tenaga kesehatan lainnya.
h. Masyarakat akan menjadi partner kerja dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Banyak pelayanan kesehatan yang akan dilaksanakan di luar rumah sakit
misalnya pelayanan rehabilitasi, kesehatan jiwa dan lain-lain.

3. Home Care
Masalah kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada transisi epidemiologi
dari penyakit menular ke penyakit kronis serta degenerative. Kondisi tersebut
disebabkan oleh perubahan struktur pendidikan dan gaya hidup masyarakat.
Perubahan tersebut menyebabkan pola perawatan jangka panjang sangat dibutuhkan.
Seiring dengan itu, konsep pelayanan kesehatan pun berubah. Konsep yang tadinya
masyarakat mendatangi institusi pelayanan kesehatan seperti di rumah sakit dan
puskesmas menjadi pelayanan kesehatan yang mendatangi masyarakat. Oleh karena
itu, paradigma bahwa rumah sakit adalah tempat paling penting dalam penyembuhan
dan perawatan klien sudah mulai berubah menjadi perawatan di rumah (home care).
Hampir semua orang setuju bahwa rumah merupakan tempat paling baik untuk
melakukan perawatan kesehatan, terutama untuk meningkatkan tingkat kemandirian
klien. Tidak hanya memberikan perawatan yang lebih murah, home care juga
merupakan langkah kunci untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal untuk
banyak klien.

a. Definisi Home Care


Home care merupakan penyediaan pelayanan dan perawatan professional
perawat bagi klien dan keluarganya di rumah untuk menjaga kesehatan, edukasi,
pencegahan penyakit,diagnosis dan penanganan penyakit, terapi paliatif dan
rehabilitative. Depkes (2002) menyebutkan bahwa home care merupakan
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan
kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
akibat penyakit. Menurut direktorat bina pelayanan keperawatan departemen
kesehatan RI dalam makalahnya pada seminar nasional 2007 tentang “Home
Care: bukti kemandirian perawat” menyebutkan bahwa home care sebagai salah
satu bentuk praktik mandiri perawat. Home Care merupakan sintesis dari
pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dan keterampilan teknis
keperawatan klinik yang berasal dari spesialisasi keperawatan tertentu.

b. Tujuan Home Care


Home care mencakup upaya untuk menyembuhkan, mempertahankan,
memelihara, dan meningkatkan kesehatan fisik, mental atau emosi klien.
Pelayanan di berikan di rumah dengan melibatkan klien dengan keluarganya
atau pemberi pelayanan yang lain.
Tujuan khusus home care antara lain:
 Terpenuhinya kebutuhan dasar bagi klien secara bio, psiko, sosio, dan
spiritual
 Meningkatnya kemandirian klien dan keuarga dalam pemeliharaan dan
perawatan anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan
 Terpenuhinya pelayanan keperawatan kesehatan dirumah sesuai
kebutuhan klien
Home care merupakan salah satu jenis perawatan jangka panjang (long
term care) yang dapat diberikan oleh tenaga professional maupun non
professional yang telah mendapat pelatihan. Home care merupakan lanjutan
dari asuhan keperawtan yang dilakukan dirumah sakit yang termasuk dalam
rencana pemulangan (discharge planning) dan dapat dilaksanakan oleh
perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat komunitas dimana klen
berada, atau tim keperawatan khusus yang menangani klien dirumah.
Pelayanan home care merupaka suatu komponen rentang keperawatan yang
berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga
ditempat tinggal mereka.

c. Manfaat Home care


Manfaat dari peayanan home care bagi klien menurut Ttiwibowo, 2012
antara lain:
 Pelayanan akan lebih sempurna, holistic, dan komprehensif
 Pelayanan lebih professional
 Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasi dengan dibawah naungan
legal dan etik keperawatan
 Kebutuhan klien akan dapat terpenuhi sehingga akan lebih nyaman dan
puas dengan asuhan keperawatan yang professional.
d. Prinsip Home care
Prinsip-prinsip home care menurut Triwibowo, 2012 adalah sebagai
berikut:
 Pengelolaan pelayanan keperawatan kesehatan dirumah dilaksanakan oleh
perawatan atau tim yang memiliki keahlian khusus di bidang tersebut
 Megaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik
 Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan
komprehensif secara terus menerus
 Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa
keperawatan
 Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa
keperawatan yang dikaitkan dengan tindaka-tindakan pencegahan, terapi
dan pemulihan
 Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan,
penyembuhan, peningkatan kesehatan dan pencegahan komplikasi
 Mengevaluasi secara terus-menerus respon klien dan keluarganya terhadap
intervensi keperawatan
 Bertanggung jawab terhadap klien dan kelurganya akan pelayanan yang
bermutu melalui managemen kasus, rencana penghentian asuhan
keperawtan (discharge planning) dan kordinasi dengan sumber-sumber
komunitas
 Memelihara hubungan antara angota tim untuk menjamin agar kegiatan
yang dilakukan angota tim saling mendukung
 Mengembangkan kemampuan professional dan berkontribusi pada
pertumbuhan kemampuan professional tenaga yang lain
 Berpartisipasi dalam aktivitas riset untuk mengembankan pengatauhan
palayanan keperawatan kesehatan dirumah
 Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktek
keperawatan.
e. Factor pendorong perkembangan Home care
Bentuk pelayanan kesehatan yang saat ini dikenal masyarakat dalam
system palayanan kesehatan adalah rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain
banyak anggota masyarakat yang menderita sakit karena sebagai
pertimbangan terpaksa dirawat dirumah dan tidak dirawat inap di institusi
pelayanan keseahatan . Factor-faktor yang mendorong perkembangan home
care menurut Triwibowo (2012) adalah :
 Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efisisen
apabila dirawat di institusi pelayanan kesehatan misalnya klien kanker
stadium akhir secara medis belum ada upaya yang dapat dilakuakn untuk
mencapai kesembuhan.
 Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada
kasus-kasus penyakit degenerative yang memerlukan perawtan yang
relative lama. Hal itu akan berdampat pada meningkatnya kasus-kasus
yang memerlukan tindak lanjut perawatan dirumah. Misalnya klien pasca
stroke yang mngalami komplikasi kelumpuhan yang membutuhkan
pelayanan rehabilitasi waktu yang relative lama.
 Management rumah sakit yang berorientasi pada trofit, merasakan bahwa
perawatan klien yang lama (lebih dari 1 minggu) tidak menguntungkan
bahkan menjadi beban dari management.
 Banyak orang merasakan bahwa dirawa diiinstitusi pelayanan kesehatan
membatasi kehidupan manusia, karena seseorang tidak menikmati
kehidupan secara optimal karena terkait dengan aturan-aturan yang
ditetapkan.
 Lingkungan dirumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien
dibandingkan dengan perawatan dirumah sakit sehingga dapat
mempercepat kesembuhan.
4. Telenursing
Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi dibidang
pelayanan keperawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan
jarak jauh.
 Keuntungan
 Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu,
 Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan
 Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan
 Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi
 Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di
rumah dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan,
 Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk
mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video
dan internet (American Nurse Assosiation, 1999).
 Kekurangan
Kekurangan dari penggunaan Telenursing ini yaitu
 tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi
kualitas pelayanan kesehatan. Kekawatiran ini muncul karena anggapan
bahwa kontak langsung dengan pasien sangat penting terutama untuk
dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.
 kemungkinan kegagalan teknologi seperti gangguan koneksi internet atau
terputusnya hubungan komunikasi akibat gangguan cuaca dan lain sebagainya
sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang sedang berjalan, selain itu juga
meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen klien.

Prinsip dalam pemberian asuhan


keperawatan salah satunya adalah efektifitas dan efisiensi, sehingga tujuan
pelayanan dapat tercapai. Saat ini telah banyak penelitian yang mendukung
bahwa inovasi telenursing sangat berdampak positif bagi pelayanan keperawatan.
Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan
kerahasiaan pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara,
dan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat khususnya praktek telenursing
dilarang (perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap
resindesi negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal)
guna menghindari malpraktek perawat antarnegara bagian.Isu legal aspek seperti
akontabilitas dan malprakatek, dan sebagainya dalam kaitan telenursing masih
dalam perdebatan dan sulit pemecahannya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan
kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar
operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan
jaminan informasi yang diberikan.Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan
strategi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan
asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang
menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan
privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait
dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan
tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :
 Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang
diberikan harus tetap terjaga
 Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan
potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi,
melalui internet atau telepon) dan keuntungannya
 Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat
dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat
email
 Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan
penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tren adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend
juga dapat didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat
ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat.
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan dapat terjadi atau
tidak terjadi pada masa mendatang. Isu adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh
banyak orang namun belum jelas faktanya atau buktinya.
Trend dan Isu keperawatan komunitas adalah sesuatu yang sedang dibicarakan
banyak orang tentang praktik atau mengenai keperawatan baik berdasarkan fakta
ataupun tidak, trend dan isu keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal
dan etis keperawatan.
Trend dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek
dari keperawatan yang mengkarasteristikkan keperawatan sebagai profesi meliputi:
pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi
keperawatan professional menggambarkan trend dalam pendidikan dan praktek
keperawatan. Trend lain yang lagi dibicarakan adalah :Pengaruh politik terhadap
keperawatan professional, Pengaruh perawat dalam peraturan dan praktik
keperawatan, Home Care, Telenursing.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini disarankan kepada pembaca makalah ini agar
mengetahui Trend dan Issu Keperawatan Komunitas serta mampu menjadi perawat
professional di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Maulana, i. (2011). Telenursing sebagai trend dan issu pelayanan. Universitas indonesia, jakarta.

Mubarak, w. I. (2006). Buku ajar ilmu keperawatan komunitas 2: teori & aplikasi dalam praktik
keperawatan komunitas, gerontik dan keluarga. Jakarta: cv. Sagung seto.

Santoso, b. A. (2009). Ilmu keperawatan komunitas konsep dan aplikasi (vol. 2). Jakarta:
salemba medika.

Sudaryanto, a. &. (2008, mei 24). Telehealth dalam pelayanan keperawatan.

Widyanto, f. C. (2014). Keperawatan komunitas dengan pendekatan praktis. Yogyakarta: nuha


medika.

Anda mungkin juga menyukai