Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PRASARANA

III.1 GAMBARAN UMUM


Pelabuhan penyeberangan Merak pada awalnya hanya dilayani oleh
kapal penyeberangan bertipe Ro-ro namun dengan semakin meningkatnya
pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya di pulau Jawa dan Sumatera
maka selain dilayani dengan kapal penyeberangan bertipe Ro-ro, lintas
penyeberangan Merak-Bakauheni juga dilayani oleh kapal cepat yang
khusus melayani penumpang.
Pada saat ini pelabuhan penyeberangan Merak merupakan lintas
penyeberangan terpadat di Indonesia bahkan di kawasan Asia. Pelabuhan
Penyeberangan Merak yang melayani pengguna jasa baik berupa
penumpang, kendaraan, penumpang dalam kendaraan dan barang
dalam kendaraan untuk menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau
Sumatera ataupun sebaliknya. Pelabuhan Penyeberangan Merak memiliki
standar pelayanan penumpang yang berbeda untuk dermaga eksekutif dan
dermaga regular dengan fasilitas daratan dan fasilitas perairan.
Pelabuhan Penyeberangan Merak memiliki dermaga eksekutif dan
dermaga regular dengan fasilitas daratan yang kualitasnya berbeda bagi
pengguna jasa. Fasilitas daratan pada dermaga eksekutif di Pelabuhan
Penyeberangan Merak sudah memiliki pelayanan dan pengopersian
yang baik terhadap pemakai jasa yang menuntut pelayanan akan
jasa transportasi yang tertib, teratur, tepat waktu, bersih, nyaman,
aman dan lancar. baik pada pelayanan bagi pemakai jasa. Hal ini
menyebabkan fasilitas daratan pada dermaga reguler di Pelabuhan
Penyeberangan Merak terus berbenah dan melakukan perbaikan agar
setara dengan fasilitas daratan pada dermaga eksekutif. Pelabuhan
Penyeberangan Merak juga memiliki fasilitas perairan yang kualitasnya
sama di setiap dermaganya baik pada dermaga reguler dan dermaga
eksekutif.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Republik Indonesia nomor 61 tahun
2009 Tentang Kepelabuhanan, maka Pelabuhan Penyeberangan Merak
termasuk ke dalam pelabuhan laut yang melayani angkutan penyeberangan

III.2 JENIS SURVEY


1. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah ketersediaan dan kelayakan
fasilitas prasarana yang ada pada Pelabuhan Penyeberangan Merak.

2. Metode Survey
Berikut metode dan teknik penelitian yang dilakukan dalam
penulisan laporan:
a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung berasal dari sumber


kemudian diambil dan dicatat untuk pertama kalinya sebagai
bahan analisa. Yaitu peneliti mengumpulkan data dengan cara
mengunjungi Pelabuhan Penyeberangan Merak Provinsi Banten.
Adapun cara yang digunakan dalam pegumpulan data ini adalah:
1) Observasi
Peneliti melakukan pengamatan dan pemantauan terhadap
fasiltas prasarana yang ada pada Pelabuhan Penyeberangan
Merak khususnya pada ketersediaan dan kelayakan pada
fasiltas yang ada untuk para pengguna jasa angkutan
Penyeberangan di Pelabuhan Merak.
Survey difokuskan pada fasilitas-fasilitas umum seperti
tempat peristirahatan, tempat tunggu, fasiltas peribadatan,
fasiltas kesehatan, fasilitas layanan umum, fasilits
keamanan, dan fasiltas lainya. Ketersediaan dan kelayakan
fasiltas yang sesuai dan mengikuti prosedur yang ada
menjadi titik tumpu peneliti untuk menentukan tingkat baik
atau tidaknya ketersediaan dan kelayakan dari fasiltas
prasarana di Pelabuhan Penyeberangan Merak.
Lokasi survey waktu pelayanan dilakukan pada :
a) Daerah ruang publik
Di daerah ruang publik dilakukan survey pengukuran
dimensi ruang, kelayakan bangunan, prosedur
pengunaan,dan kenyamanan para pengguna jasa.
b) Tempat layanan kesehatan
Di tempat layanan kesehatan dilakukan survey
pengukuran dimensi ruang bangunan, kelayakan
bangunan, tingkat kepuasan pengguna jasa,
ketersediaan alat kesehatan, prosedur layanan
kesehatan,ketersediaan petugas kesehatan, dan tata
tertib prosedur administrasi kesehatan pelabuhan.
c) Ruang keamanan pelabuhan
Di ruang keamanan dilakukan survey prosedur
keamanan pelabuhan, pengukuran dimensi ruang dan
bagunan, ketersediaan alat keamanan, dan ketersediaan
petugas keamanan.
d) Tempat peribadatan
Di tempat peribadatan dilakukan survey pengukuran
dimensi ruang dan bagunan, dan tingkat kepuasan dan
kenyaman para pengguna jasa.
e) Ruang layanan umum dan pelaporan atau pengaduan
Di tempat ruang layanan umum dan pelaporan atau
pengaduan dilakukan survey pengukuran dimensi ruang
dan bangunan, prosedur pelaporan, tata cara
administrasi, dan tingkat kepuasaan pengguna jasa.
f) Areal pertokoan
Di tempat areal pertokoan dilakukan survey dimensi
ruang dan bangunan, tingkat kebersihan, dan tingkat
kenyamanan pengguna jasa

g) Gangway dan garbarata


Di gangway dan garbarata dilakukan survey dimensi
ruang, tingkat kebersihan,tingkat penggunaan
penumpang, kelayakan fasilitas,dan kemudahan
berpindah moda transportasi karena saling terintegrasi
moda transportasi
h) Lapangan parkir kendaraan
Pada saat dilakukan survey lapangan parkir dermaga
eksekutif yang digunakan untuk memarkir kendaraan
masih sedikit dan belum banyak kendaraan yang
menggunakan lapangan parkir serta kebersihan di areal
parkir masih terjaga kebersihannya

2) Wawancara
Penulis mengadakan tanya jawab langsung baik terhadap
petugas atau penyelenggara maupun terhadap pengguna
jasa angkutan penyeberangan.

b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain yang
lebih dahulu melakukan pendataan, dalam hal ini adalah PT.
ASDP Indonesia Ferry, Pelabuhan Penyeberangan Merak Provinsi
Banten.

III.3 DATA SURVEY

III.4 PERMASALAHAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis di lapangan, ada beberapa
hal yang menjadi permasalahan yaitu:

1. Rusaknya pos pengaduan penumpang sehingga kegiatan pengaduan


keluhan penumpang menjadi terhambat.
a. Mekanisme pengaduan penumpang pada pos pengaduan
Para penumpang yang mendapatkan permasalahan dalam pengunaan
jasa penyeberangan dapat melakukan pengaduan dengan prosedur
yang telah ditentukan dari pihak Pelabuhan ASDP Merak melalui
petugas yang ada maupun secara tertulis.
b. Permasalahan pada pos pengaduan
1) Setelah melakukan survey telah ditemukan bahwa pos yang
digunakan untuk melakukan pengaduan penumpang sudah tidak
layak guna dan rusak pada bagian infrastrukturnya. Para
penumpang yang seharusnya melakukan pengaduan pada pos
tidak dapat melakukan hal tersebut sehingga para penumpang
harus menemui secara langsung petugas yang ada. Para
penumpang harus mencari ataupun menunggu petugas yang ada
sehingga terjadinya penghambatan pada proses pengaduan
penumpang.

2) Pengaduan penumpang secara tertulis tidak dapat dilakukan


karena tidak adanya ketersediaan alat untuk membuat surat
ataupun menulis pengaduan.

2. Kekosongan petugas kesehatan yang berjaga pada pos kesehatan.


a. Mekanisme pelayanan kesehatan pada pos kesehatan
Para penumpang yang mempunyai masalah kesehatan selama
menggunakan jasa penyeberangan di Pelabuhan ASDP Merak dapat
mendatangi langsung pos kesehatan yang tersedia dan melaporkan
keluhan kesehatan pada petugas yang berjaga di pos, selanjutnya
para petugas dapat menentukan tindakan ataupun memberikan saran
kepada penumpang pengguna layanan jasa penyeberangan.

b. Permasalahan pada pos kesehatan


1) Para penumpang yang akan menyampaikan keluhan kesehatan
tidak dapat melakukannya dikarenakan para petugas tidak ada
pada tempatnya sehingga para penumpang harus menunggu
sampai petugas datang.

2) Para petugas tidak berada ditempat sampai para penumpang


harus meninggalkan pos yang lama menunggu. Para penumpang
harus melakukan laporan keluhan kesehatan harus menemui
terlebih dahulu petugas dikantor utama yang akan menghubungi
petugas kesehatan.
III.5 REKOMENDASI
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian pada laporan yang telah dibuat,
dari berbagai hasil survey Pra praktek kerja lapangan pada pelabuhan
penyeberangan merak peneliti mencoba untuk memberikan rekomendasi sebagai
berikut:

1. Kepada pihak Pelabuhan Merak : dapat menjadi patokan kepada pihak


pengembang dan seluruh segenap jajaran pihak pelabuhan bahwa
perbaikan dibeberapa sektor dari prasarana yang ada pada pelabuhan.
Hal ini ditunjukan jika perbaikan dan pembenahan dapat menjadikan
berbagai fasilitas yang ada dapat berfungsi secara maksimal agar para
pengguna jasa mendapat pelayan terbaik

a. Rusaknya fasilitas pos pengaduan

Petugas Pelabuhan Penyeberangan ASDP dapat melakukan perawatan


bangunan yang dapat dilakukan secara berkala dan bertahap dalam
kurun waktu yang telah ditentukan, guna memperbaiki fasilitas yang
ada sehingga para pengguna layanan jasa Penyeberangan dapat
melakukan pelaporan dan pengaduan bila terjadi kendala maupun ada
perihal lain yang perlu kejelasanya.

b. Pos kesehatan

Para petugas dapat membuat piket jadwal jaga dengan kewajiban


harus jaga pada pos kesehatan sehingga tidak terjadi kekosongan
pada pos kesehatan, apabila tidak terdapat petugas yang jaga pada
saat wakktu jaga maka para petugas dapat membuat sarana
informasi kesehatan

2. Kepada para pengguna jasa : apabila penumpang kesulitan


menyampaikan keluhan atau pengaduan serta keluhan kesehatan,
penumpang dapat menyampaikan melalui call center PT. ASDP Indonesia
Ferry (persero) dan website serta bisa melalui social media yang telah
disediakan para petugas.

3. Kepada para taruna :

Anda mungkin juga menyukai