Anda di halaman 1dari 28

RSIA ANNISA

WUJUDKAN KELUARGA BAROKAH

Menjadikan Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa sebagai rumah

sakit yang memberikan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak

yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat Jambi. RSIA ANNISA


Jalan Kabia No 4 Rt 01
Kebun Handil - Jambi

0741 - 445 226


PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT
Fax 0741 - 444 155
KERJA K3RS DI RSIA ANNISA
rsia_annisajambi@yahoo.co.id
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis ucapkan sebagai rasa syukur kehadirat Allah SWT,


yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan kepada penulis untuk
pembuatan pedoman ini dengan judul :”Pedoman Pengorganisasian K3RS Di
RSIA AnnisaTahun 2018”. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada
Rasulullah Muhammad SAW, yang telah mengajar dan membimbing umatnya
dari segala bentuk kejahilan dan kebodohan menuju umat yang berbudi luhur dan
bermoral serta menjadikan umatnya agar senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT.

Pedoman ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Proses


Akreditasi RSIA-Annisa Kota Jambi. Meskipun pedoman ini sudah dibuat
semaksimal mungkin, namun dalam pelaksanaannya, Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dan penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.

Semoga Allah SWT, selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada


kita semua. Amin.

Jambi, Januari 2018

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv


BAB I. PENDAHULUAN
A.LatarBelakang.............................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................ 2

BAB II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT..................................... 3


BAB III. VISI,MISI DAN MOTTORUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
ANNISA.......................................................................................... 4
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ........................... 5
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI K3RS................................................ 6

BAB VI. URAIAN TUGAS K3RS

A.Tugas dan Fungsi......................................................................... 7


B.Susunan dan Uraian Tugas K3RS ............................................... 8

BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA

A.Tata Hubungan Kerja Internal ..................................................... 11


B.Tata Hubungan Kerja antar Bagian ............................................. 12

BAB VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ... 13

BAB IX. KEGIATAN ORIENTASI............................................................ 14

BAB X. PERTEMUAN................................................................................ 20

BAB XI. PELAPORAN

A.Laporan Harian ............................................................................ 22


B.Laporan Bulanan.......................................................................... 23
c. Laporan Tahunan ......................................................................... 23

LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuntutan pengelolaan K3 Rumah Sakit saat ini menjadi semakin tinggi
mengingat tingkat pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan, rumah sakit,
oleh masyarakat mengalami peningkatan. Kebutuhan akan pengelolaan
program K3 menjadi sangat penting karena SDM Rumah Sakit, pengunjung/
pengantar pasien, pasien dan masyarakat sekitar Rumah Sakit ingin
mendapatkan perlindungan dari gangguan kecelakaan kerja dan kesehatan
baik yang berasal dari proses pemberian pelayanan maupun kondisi sarana
dan prasarana yang ada di Rumah Sakit.
Pengelolaan K3 Rumah Sakit juga merupakan sebuah upaya pemenuhan
ketentuan perundangan yang berlaku yang mempersyaratkan pelaksanaan
program K3 di tempat kerja yang bertujuan untuk melindungi tenaga kerja
dan orang lain di tempat kerja dari terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja, untuk menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai
secara aman dan efisien, serta menjamin proses produksi atau produktivitas
kerja tetap berjalan lancar.
RSIA ANNISA sebagai salah satu tempat pemberi fasilitas pelayanan
kesehatan juga selalau berupaya untuk melakukan pengelolaan K3 Rumah
Sakit. Hal ini dikarenakan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar berkomitmen
untuk memberikan jaminan bahwa SDM Rumah Sakit, pengunjung/
pengantar pasien, pasien dan masyarakat sekitar Rumah Sakit mendapatkan
perlindungan dari gangguan kecelakaan kerja dan kesehatan baik yang berasal
dari proses pemberian pelayanan maupun kondisi sarana dan prasarana yang
ada di Rumah Sakit .Oleh karena itu, pengorganisasian bagian k3 yang baik
diperlukan supaya pengelolaan K3 Rumah Sakit dapat berjalan sebagaimana
mestinya.

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM
Rumah Sakit Ibu dan Anak, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/
pengantar pasien,masyarakat dan lingkungan sekitar rumah sakit sehingga
proses pelayanan rumah sakit berjalan baik dan lancar.

2. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya K3RS
b. Meningkatkan kesadaran dalam K3 bagi manajemen, pelaksana dan
pendukung program.
c. Terpenuhinya syarat – syarat K3 di setiap unit kerja.
d. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK dan KAK.
e. Terselenggaranya program K3RS secara optimal dan menyeluruh.
f. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas Rumah Sakit Ibu dan Anak
ANNISA

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa mulai beroperasi tanggal 01 Juli 2008
dengan nama sebelumnya Rumah Sakit Bersalin Annisa, yang merupakan
gagasan dari pasangan suami isteri dr. H. Maulana MKM dan dr. Hj.Nadiyah,
Sp.OG. Gagasan awal muncul atas dasar keinginan untuk dapat memberikan
pelayanan kepada ibu dan bayi secara bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
Jambi.
Dengan mempertimbangakan berbagai masukan dari keluarga besar di
Malang, Jambi, dan Muara Enim, teman sejawat, sahabat serta pihak-pihak lain,
maka dengan semangat dan kerja keras kami berusaha untuk membangun sarana
fisik, melengkapi alat, merekrut pegawai dan lain-lain yang kami laksanakan
selama kurang lebih satu tahun.
Dengan Rahmat Allah SWT dan dukungan semua pihak, Alhamdulillah
Rumah Sakit Ibu dana Anak Annisa dapat berdiri yang berlokasi di Jl. Kabia
No.04 RT.01 Kebun Handil Kecamatan Jelutung Kota Jambi Telp (0741) 445226-
Fax (0741) 444155.
Seiring dengan berjalannya waktu,Rumah Sakit Bersalin Annisa
berkembang pesat, sambil berbenah diri Rumah Sakit terus melengkapi sarana dan
prasarana dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap pasien yang
berkunjung, maka pada tanggal 18 Mei 2010 dengan persetujuan dari Kepala
Dinas Kesehatan Kota Jambi dengan surat Nomor: 445/3893/Dinkes/2010,
Rumah Sakit Bersalin Annisa akhirnya berubah nama menjadi Rumah Sakit Ibu
dan Anak Annisa.

3
BAB III
VISI, MISI DAN MOTTO
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ANNISA

A. Visi
Menjadikan rumah sakit ibu dan anak annisa sebagai pilihan dalam
pelayanan Kesehatan ibu dan anak
B. Misi
1. Melakukan upaya berkesinambungan dalam peningkatan mutu pelayanan
ibu dan anak
2. Melakukan pengelolaan rumah sakit yang efektif dan efisien agar
pelayanan kesehatan ibu dan anak dapat terjangkau
3. Senantiasa melakukan upaya peningkatan profesionalisme seluruh
karyawan rumah sakit agar dapat memberikan pelayanan berkualitas
C. Motto
Wujudkan Keluarga Barokah.

4
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ANNISA

DIREKTUR
SPI

WADIRPELAYAN WADIR ADM &


AN KEUANGAN
BIDANG KEPERAWATAN

BAGIAN ADMINISTRASI, ASURANSI INSTALASI IPS-RS


BIDANG PELAYANAN
KEUANGAN, PERSONALIA DAN
MEDIK DAN PENUNJANG
AKUNTANSI DAN HUMAS
LOGISTIK

BIDANG PELAYANAN
REKAM MEDIS

INSTALASI
1. RANAP
TIM KOMITE 2. RAJAL
1. Rekam Medis 1. Medik 3. GAWAT DARURAT
2. Farmasi &Terapi 2. Mutu&KeselamatanP 4. HCU
3. K3RS asien 5. KAMAR OPERASI
3. Etik, 6. GIZI
DisplindanHukum 7. RADIOLOGI
4. Keperawatan 8. LABOR
5. PPI 9. FARMASI
6. PPA danStaff 10. KESLING
Lainnya .

5
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI K3RS RSIA ANNISA

DIREKTUR

KETUA K3RS
WAKIL KETUA

SEKRETARIS

Anggota

6
BAB VI
URAIAN TUGAS K3RS

Organisasi K3RS RSIA ANNISA di tetapkan berdasarkan Surat


Keputusan Direktur No........tentang Pembentukan Panitia Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit RSIA. Organisasi ini dibentuk sebagai upaya di
dalam pengendalian dan pencegahan terjadinya insiden di lingkungan RSIA
ANNISA.Struktur organisasi Instalasi K3RS mengacu kepada struktur organisasi
RS yng dilengkapi dengan staf yang memenuhi syarat kualitas, jabatan dan uraian
tugas.Organisasi ini bertanggung jawab kepada direktur melalui Kepala Bagian
Tata Usaha.

A. Tugas dan Fungsi


Tugas dan fungsi Tim K3RS RSIA ANNISA adalah sebagai berikut :
1. Tugas Pokok
a. Mengembangkan kebijakan, prosedur, regulasi internal K3RS,
pedoman, petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan dan Standar
Prosedur Operasional (SPO) K3RS untuk mengendalikan risiko.
b. Menyusun program K3RS.
c. Menyusun rekomendasi untuk bahan pertimbangan pimpinan Rumah
Sakit yang berkaitan dengan K3RS.
d. Memantau pelaksanaan K3RS.
e. Mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan K3RS.
f. Memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru mengenai
kebijakan, prosedur, regulasi internal K3RS, pedoman, petunjuk
teknis, petunjuk pelaksanaan dan (SPO) K3RS yang telah ditetapkan.
g. Mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya di sebarluaskan di
seluruh unit kerja Rumah Sakit.
h. Membantu Direktur Rumah Sakit Dr H. Soemarno
SosroatmodjoTanjungSelor dalam penyelenggaraan SMK3 Rumah
Sakit, promosi K3RS, pelatihan dan penelitian K3RS di Rumah Sakit.
i. Pengawasan pelaksanaan program K3RS.

7
j. Berpartisipasi dalam perencanaan pembelian peralatan baru,
pembangunan gedung dan proses
k. Koordinasi dengan wakil unit-unit kerja Rumah Sakit yang menjadi
anggota organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3RS.
l. Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan
korektif.
m. Melaporkan kegiatan yang berkaitan dengan K3RS secara teratur
kepada pimpinan Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan yang ada di
Rumah Sakit.
n. Menjadi investigator dalam kejadian PAK dan KAK, yang
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Fungsi
a. Bidang Kesehatan Kerja meliputi upaya promotif, preventif dan
kuratif serta rehabilitatif.
b. Bidang Keselamatan Kerja meliputi upaya pencegahan,
pemeliharaan, penanggulangan dan pengendalian.
c. Bidang Lingkungan Kerja meliputi pengenalan bahaya, penilaian
risiko, dan pengendalian risiko di tempat kerja.

B. Susunan dan Uraian tugas Tim K3RS :


1. Ketua Tim K3
a. Membuat target keselamatan dan menjamin efektifitas pencapaiannya
b. Membuat rencana kerja Keselamatan.
c. Memastikan semua karyawan, pasien, pengunjung dan pihak ketiga
memahami kebijakan terkait keselamatan
d. Memastikan dilakukan identifikasi terhadap aspek keselamatan dan
memastikan penilaian tingkat pentingnya serta mekanisme
pengendaliannya
e. Memastikan implementasi dari pengendalian aspek keselamatan di
RSIA ANNISA.

8
2. Wakil Ketua TIM K3
a. Menjadi mitra ketua Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk
memimpin, mengkoordinasi dan mengevaluasi pelaksanaan
operasional Promosi Kesehatan Rumah Sakit secara efektif, efisien,
dan bermutu
b. Menjadi mitra ketua Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk
memberikan pembinaan terhadap anggota Promosi Kesehatan Rumah
Sakit.
c. Membuat dan menandatangani surat keluar serta melakukan pekerjaan
administrasi termasuk pengarsipannya
d. Menjadi mitra ketua Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk
meningkatkan pengetahuan anggota, membuat dan memperbaiki cara
kerja dan pedoman kerja yang aman dan efektif
e. Memberikan pertimbangan atau saran dalam tim Promosi Kesehatan
Rumah Sakit pada perencanaan, pengembangan program dan
fasilitasnya
3. Sekretaris
a. Membuat undangan rapat dan membuat notulen
b. Mengeloloa administrasi surat-surat Promosi Kesehatan Rumah Sakit
c. Mencatat data-data yang berhubungan dengan Promosi Kesehatan
Rumah Sakit
d. Menyusun Standar Prosedur Operasional
e. Memberikan bantuan-bantuan yang diperlukan oleh para penanggung
jawab Promosi Kesehatan Rumah Sakit demi suksesnya program
Promosi Kesehatan Rumah Sakit
f. Melakukan tugas-tugas lain dari atasan yang berhubungan dengan
Promosi Kesehatan RumahSakit.
4. Anggota K3RS
a. Melakukan Identifikasi area berisikodi semua ruangan Ruangan
Rumah sakitdengan membuatSistem peringatan dini : Alarm, Rambu
rambu, Akses keluar, akses evakuasi dan area titik kumpul aman

9
b. Membuat peta keberadaan alat proteksi kebakaran, peta jalur
evakuasi, titik kumpul aman dan Denah lokasi setiap gedung
c. Membuat sistem komunikasi dan alur penanganan kejadian bencana.
d. Melakukan sosialisasi dan pelatihan / simulasi penanggulangan
bencana minimal 1 tahun sekali
e. Melakukan pengawasan pengelolaan limbah mulai dari sumber (ruang
pelayanan) sampai dengan tempat penyimpanan sementara (TPS)
limbah B3
f. Melakukan pemantauan dan pengawasan terkait keselamatan dan
kemanan kerja mulai dari mengidentifikasi tempat-tempat berisiko
sampai dengan pendokumentasian
g. Melakukan pemeriksaan terhadap bangunan fisik
h. Melaksanakan upaya perbaikan terhadap sarana penunjang bila terjadi
kerusakan

10
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Tata hubungan kerja meliputi hubungan kerja internal dan antar Bagian
atau Instalasi.
A. Tata Hubungan Kerja Internal
1. Dasar Hubungan
a. Direksi menghargai kemandirian Tim didalam pengelolaan kegiatan
operasional K3 Rumah Sakit sehari hari sesuai dengan tugas, fungsi,
wewenang dan tanggung jawab yang telah diamanatkan.
b. Penyelenggaraan dan pengelolaan di K3RS mengacu pada ketentuan
Kebijakan dan Etika Rumah Sakit.
2. Penataan Jabatan
a. Penataan dan pelaksanaan pejabat di Tim K3RS dilakukan berdasarkan
prinsip- prinsip manajemen Islami dan mengutamakan kolegalitas
(kebersamaan) dalam menyelesaikan tugas dan kewajibannya.
b. Secara berurutan Sekretaris dan anggota dapat mewakili Ketua Tim
K3RS pada saat berhalangan sementara atau tetap untuk jangka waktu
yang dapat diperkirakan maksimal 1 (satu) bulan, baik terencana
maupun tidak terencana
c. Apabila Ketua berhalangan tetap dan/atau yang lebih dari 1 (satu)
bulan, maka kebijakan pemegang jabatan diserahkan sepenuhkan
kepada Direktur untuk menunjuk pejabat pengganti sementara dan/atau
menunjuk pejabat tetap berdasarkan periode jabatan yang ada.
d. Segala hak dan kewajiban Ketua saat berhalangan tetap dan/atau
yanglebih dari 1 (satu) bulan, beralih secara otomatis kepada yang
mewakilidan/atau yang ditunjuk oleh Direktur sampai dengan Ketua
tersebutdinyatakan dapat bekerja sesuai dengan job yang telah
ditetapkan,termasuk didalamnya adalah tugas dan kewenangan yang
belumterselesaikan saat terjadinya pengalihan jabatan tersebut.

11
3. Penataan Pekerjaan
Penatalaksanaan jabatan dan pekerjaan secara umum didasarkan
padapedoman ini dan secara lengkap akan dibuat bersama untuk
pembuatanprogram kerja tahunan, termasuk anggaran dan term of
reference (TOR).
4. Penataan administrasi
a. Administrasi Tim K3RS meliputi surat menyurat, brosur, pengarsipan
dandokumentarial dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan Tim dengan
systemsentralisasi administrasi sesuai dengan ketentuan RSIA
ANNISA yang berada dibawah tanggung jawab Sekretaris Tim.
b. Untuk menjamin dan mempertanggungjawabkan setiap
bentukadministrasi di Tim, secara internal dan/atau eksternal harus
diketahui dandisyahkan oleh pihak-pihak yang terkait dengan bidang
yang dimaksudberdasarkan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Ibu
dan Anak Annisa.
c. Untuk mengakses administrasi sentral pada Tim, selain
berdasarkanketentuan umum RSIA ANNISA, juga akan
dibuatkesepakatan internal Tim.
B. Tata Hubungan Kerja Antar Bagian
Hubungan kerja antar bagian dan unit kerja pada RSIA ANNISA meliputi
semua bagian dan unit yang ada di RSIA ANNISA.Hal ini disebabkan Tim
K3RS merupakan supportsecara tidak langsung semua kegiatan yang ada di
RSIA ANNISA. Adapun gambaran hubungan tersebut dapat dilihat sebagai
berikut:
Direktur

Tim K3 RS

Semua unit kerja

12
Ket : Tim K3 bertugas melakukan koordinasi dengan semua unit
tentangpelaksanaan program K3 RS dan memberikan laporan dan
evaluasi kepada Direksi/pimpinan RS
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

No Nama /Jabatan Jabatan

1 Rhino L. Budi Santoso, SE Ketua

2 Hermanto, Am. KL Wakil Ketua

3 Furi Anantasari, Am. Keb Sekretaris

4 Susanto Anggota

5 M. Zainuddin Anggota

6 Abdul Wahab Anggota

13
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Insan Bersumber Daya (IBD) merupakan tulang punggung suatu


perusahaandan menjadi penentu dari jalannya organisasi. Agar bisa maju suatu
organisasi atau perusahaan harus selalu meningkatkan kualitas IBD. Peningkatan
kualitas IBD dimulai dari proses pengelolaan IBD yaitu rekrutment sampai
dengan jaminan hari tua. Proses setelah rekrutment yang berperan penting pada
kualitas IBD adalah orientasi pegawai, yang akan memberikan gambaran pertama
kali bagi pegawai baru tentang organisasi baru yang akan dimasukinya.
Pemenuhan kebutuhan IBD yang kompeten dalam bidang tugasnya adalah
sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dengan menggunakan tenaga yang
kompeten, disamping akan berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan juga akan
timbul efisiensi tenaga dan dana.
Dalam upaya mempersiapkan IBD yang kompeten maka setiap pegawai
harus mengenal peranan dan kedudukannya dalam organisasi maupun mengenal
pegawai-pegawai yang lain, untuk itu diperlukan kegiatan orientasi bagi pegawai
baru tentang rumah sakit dengan berbagai aspeknya. Para pegawai baru biasanya
mempunyai pertanyaan bahkan mungkin kecemasan ketika pertama kali mulai
masuk kerja, tentang bagaimana kemampuan untuk bersosialisasi di tempat kerja,
bagaimana pelaksanaan tugas dan bagaimana tentang situasi kerja. Para psikolog
mengatakan bahwa kesan pertama adalah kuat dan abadi, karena itu untuk
membantu para pegawai mengatasi kecemasan dan bisa produktif maka
perusahaan harus membuat kesan pertama yang menyenangkan. Pegawai yang
bisa mengatasi kecemasannya akan lebih mudah belajar dan menyesuaikan diri
yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dan lebih kecil kemungkinan
untuk berhenti.
Pegawai lama yang menjalani mutasi ataupun rotasi kerja di unit kerja
yang baru, juga akan mengalami situasi yang hampir sama dengan pegawai
baru. Suasana kerja yang baru, pekerjaan yang baru bisa memunculkan
kecemasan. Untuk mengatasi kecemasan tersebut juga diperlukan orientasi

14
yang khusus tentang unit kerja yang baru. Dengan asumsi tersebut RSIA
ANNISA mengadakan program orientasi berbasis kompetensi, yang artinya
program orientasi tidak hanya diarahkan pada hal-hal yang sifatnya gambaran
umum perusahaan tetapi juga materi yang berkaitan dengan jenis pekerjaan,
teknikteknik dasar pekerjaan dan posisinya di perusahaan.
A. Pengertian
1. Pegawai baru adalah peserta seleksi penerimaan calon pegawai baru
RSIA ANNISA yang berdasarkan keputusan Direktur dinyatakan
diterima sebagai Calon Pegawai Baru RSIA ANNISA
2. Pegawai lama adalah pegawai RSIA ANNISA berdasarkan keputusan
Direktur dilakukan mutasi, rotasi ataupun promosi dengan dipindahkan
ke unit kerja yang lain.
3. Orientasi Pegawai adalah program bagi pegawai baru ataupun pegawai
lama dengan tujuan untuk memperkenalkan tentang organisasi dalam hal
ini RSIA ANNISA dan aspek-aspek yang lain yang berkaitan dengan
bidang pekerjaan.
B. Tujuan
1. Orientasi pegawai Baru
Tujuan Umum
a. Mengurangi kecemasan dalam memulai pekerjaannya dan
menyiapkan mental pegawai baru memasuki dunia kerja.
b. Menghilangkan hambatan psikologis dalam memasuki kelompok baru
dan selanjutnya dapat menjalin hubungan kerjasama dengan
c. Semua petugas sehingga dapat menjadi satu tim dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
d. Mengenal secara singkat lingkungan pekerjaan yang baru

Tujuan Khusus
Pegawai baru mengerti dan memahami:
a. Struktur organisasi, falsafah, visi misi, tujuan dan sejarah rumah sakit

15
b. Arah dan Kebijakan Manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa
Jambi
c. Pelayanan Prima dan Customer service
d. Peraturan-peraturan Kepegawaian (peraturan-peraturan kepegawaian,
penggajian, kewajiban dan hak-hak pegawai termasuk cuti, fasilitas
kesehatan dan seragam, hak mendapatkan pendidikan dan pelatihan,
program pensiun dll.)
e. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)
f. Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS)
g. Mengenal lingkungan atau bagian-bagian dari RS PKU
Muhammadiyah Temanggung
h. Kebijakan dan prosedur yang berhubungan dengan unit kerjanya
i. Hal pekerjaan, yaitu tempat tugas, uraian tugas, fungsi jabatan,
sasaran pekerjaan, ketrampilan awal teknik-teknik dasar pelaksanaan
pekerjaan, sarana prasarana dan peralatan yang berhubungan dengan
unit kerjanya, hubungan dengan pekerjaan lain dan materi lain yang
diperlukan.
j. Secara bertahap para karyawan baru diharapkan terbiasa melakukan
kerjasama efektif dengan rekan kerjanya.
2. Orientasi Pegawai Lama
Tujuan Umum
a. Menghilangkan hambatan psikologis dalam memasuki kelompok baru
dan selanjutnya dapat menjalin hubungan kerjasama dengan
semua petugas sehingga dapat menjadi satu tim dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
b. Mengenal secara singkat lingkungan pekerjaan yang baru.
Tujuan Khusus
Pegawai mengetahui dan memahami:
a. Kebijakan dan prosedur yang berhubungan dengan unit kerjanya
b. Meningkatkan pemahaman dan ketrampilan awal teknik-teknik dasar
pelaksanaan pekerjaan yang baru

16
c. Mengenal sarana prasarana dan peralatan yang berhubungan dengan
unit kerjanya
d. Secara bertahap para pegawai baru diharapkan terbiasa melakukan
kerjasama efektif dengan rekan kerjanya.
C. Sasaran
1. Semua Pegawai Baru yang telah lolos seleksi Penerimaan Pegawai RS
PKU Muhammadiyah Temanggung (100% pegawai baru mengikuti
kegiatan orientasi)
2. Semua Pegawai Lama dikarenakan:
a. Mutasi kerja/Rotasi kerja
b. Promosi
c. Hukuman / punishment
D. Ruang Lingkup
1. Pengelola Program Orientasi yaitu Unit Diklat.
2. Unit kerja sebagai internal customer dari unit diklat
3. Pegawai baru / lama secara individu sebagai peserta program orientasi
pegawai
4. Masing-masing unit kerja harus memiliki pedoman/Protap/SOP
orientasi
E. Metode Orientasi
1. Pegawai Baru
a. Bila penerimaan pegawai kurang dari 10 orang, pegawai tersebut
diberikan penjelasan oleh pengelola diklat, kemudian diantar ke unit
untuk diserahkan kepada atasan langsungnya. Pelaksanaan orientasi
diserahkan kepada atasan langsungnya. Pada orientasi berikutnya
pegawai tersebut diikutkan pada orientasi umum rumah sakit.
b. Bila penerimaan pegawai lebih dari 10 orang:
Pegawai dikumpulkan diruang pertemuan, secara klasikal
mengikuti kegiatan orientasi formal dengan materi-materi yang
sudah ditentukan (ceramah/diskusi). Setelah mengkuti orientasi

17
klasikal, kemudian orientasi unit dengan kegiatan perkenalan dan
pemahaman tugas ke unit yang berkaitan
2. Pegawai Lama
a. Orientasi dilakukan di unit yang akan ditempati langsung oleh
atasannya.
b. Perkenalan dan pemahaman tugas ke unit yang berkaitan
3. Pelaksanaan Orientasi
Orientasi pegawai baru dilaksanakan dalam 2 tahap:
a. Orientasi Umum, berisi materi-materi umum rumah sakit
b. Orientasi Khusus, berisi materi-materi khusus yang berkaitan
dengan kompetensinya, berkaitan dengan tata laksana pekerjaan di
unit kerja masing-masing. Waktu pelaksanaan orientasi
menyesuaikan jadwal seleksi pegawai baru. Lamanya orientasi di
unit kerja menyesuaikan kebutuhan masing-masing unit.
F. Cara Pelaksanaan Kegiatan
1. Orientasi Pegawai Baru
a. Pengelola diklat menentukan waktu orientasi bagi pegawai baru
b. Memanggil pegawai baru yang diterima berdasarkan hasil seleksi
untuk melaksanakan orientasi pegawai baru (melalui telepon dan surat
tertulis)
c. Pengelola diklat menyusun jadwal orientasi.
d. Pengelola diklat membuat proposal orientasi pegawai baru
ditujukan kepada Direktur.
e. Pengelola diklat mengirim surat permohonan kepada pihak terkait
untuk menjadi pembicara atau pembimbing orientasi pegawai baru
sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
f. Pengelola diklat menyerahkan pegawai baru kepada unit kerja
masing-masing melalui atasan langsung untuk orientasi di unit
kerja.

18
g. Lamanya orientasi masing-masing unit kerja disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing unit yang tertuang dalam pedoman
orientasi unit kerja.
h. Pengelola diklat melaporkan hasil dan evaluasi pelaksanaan
orientasi kepada Direktur.
2. Orientasi Pegawai Lama
a. Seksi Kepegawaian menyerahkan pegawai lama kepada Kepalaunit
kerja baru dengan menyertakan bukti surat Mutasi/Rotasi dariDirektur
RSIA ANNISA
b. Kepala unit kerja baru menerima pegawai mutasi/rotasi tersebut
danmemberikan penjelasan administrasi yang diperlukan
berkaitandengan unit baru tersebut.
c. Pegawai hasil mutasi/rotasi menjalani orientasi unit kerja
dibawahbimbingan pembimbing yang ditunjuk.
d. Kepala unit kerja melaporkan hasil orientasi kepada pengelola diklat.

19
BAB X
PERTEMUAN
Rapat merupakan bagian dari proses penyelenggaraan organisasi
dan bagian dari tugasseorang pejabat dalam menggerakkan organisasi atau
bagian atau unit kerjanya. Untuk itudiperlukan pengaturan tertentu agar
penyelenggaraan rapat di bagian atau unit selaras denganagenda rapat atau
pertemuan di Rumah Sakit Ibu dan Anak ANNISA. Untuk menjaga
kolegialitas kepemimpinan di Tim K3RS, diadakan rapat berjenjang
sebagaiberikut:
1. Rapat insidentil adalah pertemuan bagian yang dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan atauadanya masalah yang membutuhkan penanganan cepat.
Rapat ini dapat diikuti oleh pejabatlain yang terkait sampai kepada jajaran
Direk tursesuai dengan kebutuhan dan permasalahanyang terjadi.
2. Rapat Tribulan adalah pertemuan yang dilaksanakan dalam rangka
evaluasi kinerja selama 3(tiga) bulan berjalan yang diikuti oleh seluruh
pimpinan dan anggota Tim.
3. Rapat semesteran adalah pertemuan yang dilaksanakan dalam rangka
evaluasi kinerja 6(enam) bulan terakhir dan mengkomparasikan dengan
hasil kerja 3 (tiga) bulan sebelumnya( pertama ), serta membahas dan
penataan kembali program kerja 1 (satu) semester yangakan datang.
4. Rapat Tahunan adalah pertemuan yang diadakan pada akhir tahun
guna mengevaluasi,menganalisis dan menyusun rekomendasi tingkat
kinerja yang telah dilalui sekaligus untukmerencanakan/menyusun
program kerja tahun yang akan datang serta menyusun
RAPBTahunan.Koordinasi dapat dilakukan secara formal maupun
informal tergantung permasalahan dankebutuhan koordinasi tersebut
dengan ketentuan .
a. Koordinasi Formal dilakukan bila permasalahan menyangkut unit kerja
lain diluar strukturK3RS, baik personal K3RS diikutsertakan dalam
koordinasi tersebut atau tidak denganwaktu yang ditentukan terlebih
dahulu di dalam jam dinas maupun di luar jam dinas.

20
b. Koordinasi Informal dilakukan bila permasalahan dan kebutuhannya
terbatas padastrukturorganisasi Tim K3RS. Kordinasi ini juga dapat
dilakukan bersamaanggota jajaran TimK3RS atau tertentu dengan
waktu tak tertentu baik saat jam dinas maupun di luar jam dinasdalam
rangka mengkomunikasikan masalah- masalah yang sedangberjalan.

21
BAB XI
PELAPORAN

Pelaporan merupakan bagian dari sebuah evaluasi atau kontrol dalam


organisasi,evaluasimerupakan bagian penting rangkaian dalam pembahasan
semua disiplin ilmu yang berkenaandengan manajemen. Evaluasi merupakan
suatu proses untuk menentukan nilai atau besarnyakeberhasilan atau
kesuksesan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Proses
inimencakup langkah-langkah memformulasikan tujuan, mengidentifikasi kriteria
secara tepat yangakan dipakai mengukur kesuksesan tersebut (Azwar, 1996).
Dengan demikian, dalam sistem pelaporan yang ada di bagian
Rumah Tangga danjajarannya unsur evaluasi akan dijadikan satu faktor untuk
mengetahui, menilai dan melihat kembalipelaksanaan program, pengendalian
mutu, pengembangan IBD dan lain- lainnya. Untuk itu dalamsistem pelaporan
terdiri dari:
A. Laporan Harian
Laporan harian merupakan pencatatan rutin yang dilakukan setiap hari
dalam buku
kegiatan harian oleh staf di Bagian Rumah Tangga dan jajarannya.
Pencatatan harian yang ada antara lain :
1. Inspeksi rambu K3 adalah kegiatan monitoringyang dilakukan oleh
Subag K3 dan Keslingdalam rangka melihat langsung kesesuaian,
kelayakan dan kebersihan rambu K3, termasukketaatan staf dan
pimpinan dalam mematuhi rambu dan standar K3 di bagian-bagian
yangterkait.
2. Sidak ketaatan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai
dengan ketentuankeselamatan kerja.
3. Ketaatan terhadap rambu-rambu K3 yang telah dipasang
4. Penimbangan sampah medis yang di bakar di Insenerator
5. Dan lain-lain yang dianggap perlu

22
B. Laporan Bulanan
Laporan bulanan adalah evaluasi yang dilakukan oleh pejabat atau
pimpinan organisasi fungsional(Kepanitiaan/Tim) RS PKU
Muhammadiyah Temanggung termasuk Tim K3RS pada setiap
bulansekali, dengan sistematika laporan sebagai berikut:
1. Laporan Realisasi Program Kerja Bulanan,
2. Laporan Kegiatan Rutin harian,
3. Laporan Kegiatan Insidentil,
4. Laporan Peningkatan mutu bagian, dengan ketentuan :
a. Setingkat Kabag wajib melakukan analisa dan evaluasi
kegiatan, mengusulkanprogram kerja bulan berikutnya, serta
rencana tindak lanjut setiap laporan Pejabatdibawahnya.
b. Setingkat Kasubag membuat laporan hasil kegiatandan Kesimpulan
C. Laporan Tahunan
Laporan tahunan adalah laporan pertanggungjawaban akhir tahun oleh
pejabat atau pimpinanorganisasi fungsional (Kepanitiaan/Tim) RSIA
ANNISA termasuk TimK3RS dengan sistematika sebagai berikut:
1. Pendahuluan,
a. Maksud dan tujuan,
b. Isi (Inti) Laporan memuat parameter 1-3 Laporan Bulanan,
1) Laporan Realisasi Program Kerja Bulanan,
2) Laporan Kegiatan Rutin harian,
3) Laporan Kegiatan Insidentil,
4) Laporan Peningkatan mutu bagian,
c. Evaluasi dan Analisis kegiatan/laporan,
d. Kesimpulan dan Saran,
e. Penutup,
f. Lampiran dan data pendukung

23

Anda mungkin juga menyukai