Appendisitis Pada Anak
Appendisitis Pada Anak
Appendiks
• Merupakan organ berbentuk tabung dengan panjang 6-10 cm yang berisi massa
jaringan limfoid. Bagian pertama dari large intestine
• Terletak di titik McBurney
• Pada bayi, appendiks berbentuk kerucut, melebar pada bagian proksimal dan
menyempit pada bagian distal.
DEFINISI
Peradangan pada appendiks vermiformis yang merupakan kasus emergensi bedah
paling umum pada anak-anak.
EPIDEMIOLOGI
- 86 kasus radang usus buntu per 100.000 anak diperkirakan terjadi setiap tahun
- Anak laki – laki > perempuan (55-60%)
- Kejadian radang usus buntu akut meningkat dengan bertambahnya usia, 1-2 kasus per
10.000 anak sejak lahir hingga usia 4 tahun, hingga 19-28 kasus per 10.000 anak berusia
<14 tahun setiap tahun.
- Apendisitis didiagnosis pada 1–8% anak yang datang ke unit gawat darurat (UGD)
untuk evaluasi nyeri perut.
- Apendisitis paling sering terjadi pada anak yang lebih besar, dengan insidensi puncak
antara usia 10 dan 18 tahun; itu jarang terjadi pada anak-anak yang berusia kurang dari
5 tahun (<5% kasus) dan sangat jarang (<1% kasus) pada anak-anak yang lebih muda
dari 3 tahun.
ETIOLOGI
- Apendisitis akut merupakan infeksi dari bakteri. Berbagai hal berperan sebagai
pencetusnya yaitu sumbatan (obstruksi) lumen appendix, hiperplasia jaringan limfoid,
fekalit (feses yang mengeras), tertelan benda asing dan parasit.
- Bakteri : Yersinia, Salmonella, dan Shigella spp.,
- Virus : infeksi mononukleosis, mumps, coxsackievirus B, dan adenovirus
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala appendisitis pada anak sangat bervariasi. Pada anak dibawah 5 tahun
gejala tidak khas, namun anak tampak rewel. Manifestasi klinis dapat muncul sebagai gejala
klasik atau atypical tergantung waktu muncul, usia anak, lokasi appendik dan perjalanan
penyakit.
Berdasarkan perjalanan penyakit gejala appendicitis muncul berupa :
- 12-24 jam awal manifestasi berupa malaise, anorexia. Pasien umumnya tidak tampak sakit
sehingga seringkali orang tua jarang menyadari bahwa anaknya perlu mendapatkan
pengobatan segera. Kemudian diikuti munculnya nyeri yang tidak dapat terlokalisasi
dengan jelas, tidak berhubungan degan aktivitas dan posisi, sering berupa nyeri kolik.
Nyeri berawal dari periumbilical karena inflamasi visceral akibat distensi appendix
- >36 jam nyeri kemudian menjadi semakin parah, dieksaserbasi oleh pergerakan sehingga
pasien tampak sangat berhati- hati dengan pergerakan yang dia lakukan. Diikuti nyeri yang
berubah menjadi terlokalisasi pada RLQ titik Mc Burney, karena keterlibatan peritoneal
parietal. Terdapat mual dan muntah. dapat muncul diare, low grade fever.
- Berkembang secara cepat dalam 48 jam dapat terjadi perforasi appendix