OLEH
A1A616073
KENDARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penerapan sistem akuntansi ini berfungsi sebagai mekanisme, prosedur kerja,
dan alat kontrol dalam pengelolaan keuangan. Agar pelaksana keuangan daerah
mampu mengelola harus memahami sistem dalam akuntansi. Oleh sebab itu
dalam memahami pengelolaan keuangan mengenai sistem akuntansi keuangan
daerah merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Hal ini akan
menunjang pengelolaan keuangan dalam daerah. Keberhasilan dalam pengelolaan
keuangan sangat ditentukan oleh kemampuan atau kompetensi para pegawai
pengelola keuangan. Dan indikator keberhasilan pengelolaan keuangan dapat
dilihat dari beberapa indikator misalnya didalam penetapan perda APBD dan
perda P-APBD tepat waktu. Kualitas pendapatan diukur dengan total PAD
terhadap total pendapatan, kualitas belanja diukur dengan total belanja untuk
kesejahteraan masyarakat terhadap total belanja.Fokus perhatian adalah kinerja
individu pengelola keuangan dan faktor faktor yang meempengaruhinya. Adapun
faktor yang dianggap mempengaruhi kinerja pengelolaan keuangan pada
penelitian ini adalah pemahaman sist em akuntansi pemerintahan dan pemahaman
penatausahaan keuangan daerah. Dan tujuannya adalah untuk membuktikan secara
empiris pemahaman sistem akuntansi pemerintahan yang berpengaruh terhadap
kinerja pengelola keuangan daerah pada sekretariat pemerintah (Sari E,dkk.2013).
Kinerja adalah keluaran atau hasil dari kegiatan atau program yang akan
dicapai dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang telah
adalah hasil atau pencapaian kegiatan atau program yang telah dianggarkan oleh
suatu periode tertentu. Chabib (2011) menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam
pemerintah daerah memiliki arti yang sangat penting bukan saja bagi masyarakat
selaku pemilik kedaulatan dan para donator selaku penyumbang dana, tetapi juga
penting bagi pemerintah Daerah selaku Eksekutif, terlebih lebih bagi DPRD yang
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong penelitian kausatif merupakan penelitian hubungan
yang bersifat sebab akibat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis
untuk diambil kesimpulan. Menurut Sugiyono (2012:35), menyatakan bahwa
definisi metode deskriptif adalah sebagai berikut metode deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variable mandiri, baik
hanya pada satu variable atau lebih (variable yang berdiri sendiri) tanpa membuat
perbandingan dan mencari hubungan variable itu dengan variable yang lain.
Sedangkan pengertian kuantitatif menurut Sugiyono (2012:13) adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami
pengaruh yang ingin diketahui dalam penelitian ini yaitu Pengelolaan Keuangan
Daerah (X1), Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X2) dan Kinerja Pemerintah
Daerah (Y).
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat (dependent variable) Variabel terikat (dependent variable)
adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Pemerintah Daerah.
2. Variabel Bebas (independent variable) Variabel independen (variabel bebas)
adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel
dependen dan mempunyai pengaruh positif ataupun negatif bagi variabel
dependen nantinya. Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian
ini adalah Pengelolaaan Keuangan daerah (X1), dan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah.
Variabel independen
(variabel bebas) adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam
variabel dependen dan mempunyai pengaruh positif ataupun negatif bagi variabel
dependen nantinya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : 1. Pengelolaan Keuangan Daerah Menurut Pasal 1 Ayat 6 Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 58 Tahun 2005, pengelolaan keuangan daerah
merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan
daerah. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert
dengan lima alternatif jawaban masing-masing diberi skor yaitu : Sangat Baik (5),
Baik (4), Cukup Baik (3), Kurang Baik (2), Tidak Baik (1). Dimana kuesioner
dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang di adopsi dari penelitian Rahmat
Hidayat (2015). 2. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Akuntansi Keuangan
daerah adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan
transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintah daerah (kabupaten, kota,
atau provinsi) yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan
keputusan ekonomi yang diperlukan oleh pihak-pihak eksternal entitas entitas
pemerintah daerah (kabupaten, kota, atau provinsi). Pengukuran variabel dalam
penelitian ini menggunakan skala likert dengan lima alternatif jawaban masing-
masing diberi skor yaitu : Sangat Baik (5), Baik (4), Cukup Baik (3), Kurang Baik
(2), Tidak Baik (1). Dimana kuesioner dalam penelitian ini merupakan kuesioner
yang di adopsi dari penelitian Rahmat Hidayat (2015). 3. Partisipasi Penyusunan
Anggaran Dalam organisasi sektor publik, partisipasi anggaran dan pengukuran
kinerja tidak sebatas pada penggunaan anggaran, namun pengukuran kinerja
mencakup berbagai aspek yang dapat memberikan informasi yang efektif dan
efisien dalam mencapai hasil yang diinginkan. Aspek- aspek yang dapat
memberikan informasi yang efektif dan efisien seperti masukan, kualitas,
keluaran, dan hasil. Kinerja pemerintah daerah dapat diukur melalui evaluasi
terhadap pelaksanaan anggaran (Kepmendagri No 13 Tahun 2006). Pengukuran
variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan lima alternatif
jawaban masing-masing diberi skor yaitu :
Sangat Baik (5), Baik (4), Cukup Baik (3), Kurang Baik (2), Tidak Baik (1).
Dimana kuesioner dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang di adopsi dari
penelitian Mongeri (2013).
C. Populasi dan Simple
- Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiyono (2012:57) “Populasi adalah objek-
objek yang mempunyai kuantitatif tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh Pengguna Anggaran dan Bendahara pada tiap-tiap
SKPDyang ada pada Kota Tanjungpinang yang berjumlah 86SKPD. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di Kabupaten Padang Pariaman. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan rumus slovin dengan kesalahan yang ditoleransi sebesar 5 %, dan
diperoleh 32 sampel SKPD.
- Sample
Sampel merupakan sebahagian jumlah subjek yang akan diteliti. Sebagaimana
yang disebutkan oleh Arikunto (2010 : 131) yang mendefenisikan”sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”Selanjutnya sampelpenelitian ini akan
ditetapkan dengan pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh,
teknik sampling jenuh digunakan apabila jumlah populasi yang relatif sedikit
sehingga digunakan seluruh populasi sebagai sampel dalam 9 penelitian.
Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Pengguna
Anggaran dan Bendahara pada tiap tiap SKPD sehingga jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 86 sampel.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
1. Menghitung frekuensi dari jawaban yang diberikan responden atas setiap
item yang ditanyakan.
2. Menghitung rata-rata skor total item dengan menggunakan rumus
(Sugiono,2004:74).
3. Menghitung nilai rerata jawaban responden.
variabel.
(Basri & Abdullah, 2017)Basri, H., & Abdullah, S. (2017). Teknologi informasi
sebagai pemoderasi ( Studi pada Satuan Kerja Perangkat Kota Pemerintah)
(Studi pada Satuan Kerja Perangkat Kota Pemerintah ), (May).
Daerah, P . K., Barang, D . A. N. P ., & Kabupaten, A. (2015). Daerah , dan
pengelolaan barang milik daerah, (August 2017).
Made, N., Krisna, R., Sinarwati, N . K., Ari, N., & Darmawan, S. (2014). Daerah
dan Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kualitas Informasi Laporan
Keuangan Pemerintah ( Studi Empiris pada 10 SKPD Berupa Dinas )
Jurusan Akuntansi Program S1, 2(1).
(Ratna & Nasrah, 2014)Made, N., Krisna, R., Sinarwati, N. K., Ari, N., &
Darmawan, S. (2014). Daerah DAN Pengelolaan Keuangan Daerah
terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah ( Studi
Empiris pada 10 SKPD ) Jurusan Akuntansi Program S1, 2(1).
Ratna, I., & Nasrah, H. (2014). Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan
Pemerintah Provinsi RIAU Ikhwani Ratna 2 Hidayati Nasrah.