Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH : KECAKAPAN ANTAR PERSONAL

DOSEN : AHMAD RIFAI,SE,MM

DISUSUN OLEH

NAMA : FAIKI

NPM : 1101181142

UNIVERSITAS BANTEN JAYA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
TEKNIK INFORMATIKA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang,
kami panjatkan puji dan syukur atas khadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sholawat beserta Salam dan tak lupa kepada nabi Muhammad SAW yang telah
menyelamatkan umatnya dari zaman jahiliyah sehingga ke zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan. Mungkin atas izinnya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Ilmu Sosial & Budaya Dasar dengan judul: “SIFST
UTAMA KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL”

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam peyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
Meridhai segala usaha kita. Amin.

Serang, 5 november 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI........................................................................................................... 3

BAB I PEMBAHASAN .......................................... Error! Bookmark not defined.

TERJADI ANTAR DUA INDIVIDU ..... Error! Bookmark not defined.

Ada hubungan timbal balik anatar interaksi, relasi dan komunikas antar personal
Error! Bookmark not defined.

Ada prosroses transaksi pesan antar personalError! Bookmark not defined.

Kominikasi Antar Personal Bersifat KontinumError! Bookmark not defined.


BAB I PEMBAHASAN
Mengutamakan Dua Individu
Pengutamaan terhadap keberadaan dua orang atau diad ini disebut “involves
dyadic primacy” karena; (l) manusia terlahir dan memulai kehidupannya
berada dari dua orang (ibu dan bapak) yang kemudian jumlahnya bertambah
(anak-anak, keluarga dekat, dan lain-lain) menjadi lebih besar. Alasan inilah
yang membuat keberadaan komunikasi antarpersonal dikatakan sesuatu yang
berada secara alamiah sehingga dijadikan sebagai “fokus utama” dari semua
kepentingan kehidupan bersama manusia, dan (2) dari perspektif sosiologis
maupun antropologis dapat dijelaskan bahwa keberadan dua orang (diad)
merupakan dasar dan awal mula dari interaksi antarpersonal tatap muka
manusia yang melibatkan di dalamnya pengaruh beragam faktor seperti
pikiran, perasaan, emosi, persepsi, sikap, motivasi satu sama lain (baca: faktor
psikologis)
Koalisi Dua Individu
Sifat mengutamakan dua individu tersebut di atas kelak membuat mereka
berinteraksi antarpersonal lalu membangun koalisi satu sama lain. Koalisi ini
bukan saja terjadi tetapi terbangun karena telah terjadi peningkatan frekuensi
dan kualitas interaksi di antara mereka yang berbasis pada beragam faktor
psikologis tersebut . Kita dapat mengatakan bahwa kualitas koalisi antara dua
individu ini sangat tergantung dari besarnya “ruang keterbukaan” di antara
mereka, semakin besar ruang di antara mereka maka semakin banyak
kepentingan yang mereka share-kan yang pada gilirannya membuat mereka
semakin kuat membangun koalisi.

Kesadaran Bersama Antara Dua Individu


Sifat komunikasi antarpersonal yang dimulai dari pengakuan alamiah atas
kcbcradaan dua individu, setelah itu membangun koalisi bersama, dan apabila
hendak ditingkatkan kualitasnya maka dibutuhkan kesadaran di antara mereka.
Jadi ada kesadaran dari masing-masing pihak terhadap keberadaan mereka
secara alamiah, kesadaran ini dijadikan sebagai pendorong untuk membangun
koalisi yang menghasilkan “kesadaran bersama”. Kesadaran bersama seperti
apakah itu? Kesadaran bahwa kebersamaan mereka harus dipandang sebagai
dua pribadi yang pantas menjadi “pasangan” (the two persons think of
themselves as a pair). Tanpa kesadaran dyadic maka kedua individu tersebu
seolah-olah sedang berhadapan, bertatap muka, berinteraksi dengan
komputer bukan dengan individu lain.
Akrab dan Saling Tergantung Konsep
ini menjelaskan bahwa dua individu yang telah membangun "kesadaran
bersama” di antara mereka itu harus diarahkan agar kualitasnya meningkat
pada tahap keakraban amarpcrsonal" (interpersonal intimate) jika dua individu
ini sadardar bahwa Pada situasi tertentu mereka telah membangun 'kecakapan
antar personal” 3 harus memahami bahwa kedudukan di an ara mereka cba ai
interda
deni individuals. Ariinya kehadiran mereka bukan aekmiar m mmm m1 tetapi
lebam ”pasangan" yang terikat oleh “keakraban aniarperaonai” eehingga
mereka tetap mem pertahankan apa yang disebut sebagai; saling
memengaruhi, eaiing iergnnmng, laiin. membutuhkan. dan saling melengkapi
aaiu sama lain (eaiaiam keadaan ini dnpni dii: dikan sebagai dasar membangun
reiaai aniarpereonal). | ianya dangan kuminum akan "keakraban personal"
Itulah mereka akan dapat membedakan hubungan aniarpcmmq di antara
mereka sendiri dengan hubungan aniarpereonai dengan orang orang isin,
Contoh. bagaimana mereka eeharusnya memperlakukan keakraban peramal
dem… aaudara-aaudara kandung. orangtua, ieman-ieman dekat. tum: pacar
(bandingkan 6. ngan penjelasan relasi aniarperlonai).
Ada Hubungan Timbal Balik Antara intorokel, Relasi, dan Komunikasi
Antarpersonai

Sifat utama komunikasi antarperaonal berikutnya adalah hubungan timbal


balik dengan interaksi dan relasi aniarpersenai. iika kita menjalankan hubungan
timbal balik ini dalam perspektif sosiologis maka,
(1) ada interaksi tatap muka antarperwnai (face to face) yang sering dikenal
sebagai interaksi aniarpereonai (Intarparmnal Interaction».
(2) yang kemudian membentuk Interpersonal relationships II interaksi
aninrpereonai yang interaktif, dinamis. dan transakaionai.
(3) yang pada gilirannya membentuk komunikasi aniarpcraonai, [adi aiial
hubungan timbal balik di nini tcrlciak pada tahapan interaksi antarperaonai.
membentuk relaei aniarpersonai, dan membangun komunikasi antar peraonai.
Di satu pihak, komunikasi hanya akan berada dan terjadi jika ada interaksi dan
relasii antar persenal yang mendahuluinya. di pihak lain kamu nikasi
aniarperaonai menjadi pmaes pciwnai utama yang memperkuat interaksii dan
relasi antar personai. Berarti, dua orang atau lebih dapat bercakap dan
membangun relasi antar personal namun jika tidak ada kamunikaai
antarpersonali di antara merek! maka iteraksii dan relasi antar personal itu
akan bubar dengan endirinya.
. Ada Proses Transaksi Pesan Antarpersonal

Pengembangan komunikasi antarpersonal pada awal sekali dimulai dari


interaksi tatap muka antarpersonal. Pada tahap ini dapat dipastikan bahwa
pesan-pesan yang dipertukarkan seorang pengirim dan penerima didominasi
oleh pesan-pesam nonverbal atau verbal vokal dan audio. Apa pun jenis
pesannya. namun sifat utama dari komunikasi antar personal adalah telah
terjadi transaksi pesan, bahkan akibat transaksi ltulah melahirkan “model
komunikasi” yang bersifat sirkular, di mana pihak pengirim dan penerima
berperan secara bergantian dalam proses komunikasi tersebut. Sifat
transaksional dari komunikasi antar personal menyiratkan bahwa
komunikaturlah yang paling bertanggung jawab terhadap pesan dan efektivitas
komunikasii.

Mungkin pada suatu saat Anda mengatakan kepada seseorang. "Mengapa


Anda tidak mengekspresikan pesan dcngan jelas dan tegas? " atau “Kamu salah
paham yah” Pernyataan ini menunjukkan bahwa komunikasi belum berhasil
membangun lramku. komunikasi hanya terjadi satu arah, jalur komunikasi
“dikuasai” oleh pengirim. hal ini tentu bertentangan dengan prinsip
komunikasi antarpcraonal. Bahwa. primlp komum kasi antarpcrsonal itu harus
terjadi share of communication. dan ahun ini temanmu; pada pesan yang
dipertukarkan. lancaar,

Komunikasi Antarpersonal Bersifat Kontinum


Salah satu sifat dari komunikasi antar personal, jika dipandang dan sudut
sosilogi. bahwa komunikasi harus terbentuk atau merupakan pengembangan
dari interaksi “impersonal" ke interaksi personal. Dalamcara pandang ilmu
komunikasi maka komunikasi itu bergerak kontinum dari “komunikasi
impersonal” menuju komunikasi personal
Doyle menunjukan beberapa tipe interpersonal realitionships,
Yaiyu:
1, Friendship association, adalah asosiasi antara dua orang yang membangun
persahabatan berdasarkan pilihan bebas, “friendship as a freely chosen
association” (siapa memilih siapa, karena apa, di mana, dan kapan mereka
bersahabat).
2, Family relationships, relasi keluarga; setiap keluarga memipunyai pola
komunikasi tersendiri dan mungkin saja unik bagi para anggotanya, pola-pola
ini dibentuk dan dilanggengkan sebagai identitas, status sosial, dan karena itu
mempunyai peran tertentu. Ini berarti pula, jika keluarga gagal menampilkan
identitas mereka melalui peranan tertentu maka sumber kegagalan itu terletak
pola asuh sebagai bentuk komunikasi antarpersonal.
3. Romantic relationships, yang mendefinisikan relasi antarpersonal
berdasarkan kasih sayang dan komitmen antara dua orang yang bercinta.
4. Professional relationships, yaitu relasi lintas profesi yang terjadi dalam
kelompokkelompok “kerja” berskala kecil, misalnya relasi antara para dokter,
para dosen, dan para eksekutif muda.
5. Interpersonal competence, yang menggambarkan efektivitas relasi
antarpersonal ditentukan oleh variasi tipe relasi dalam konteks tertentu.
6. Websites for interpersonal relationships, di mana relasi antarpersonal yang
dibangun melalui jaringan internet.
http://novaonline.nvcc.edu/eli/spd1IOtd/interper/relations/relationshtml
(diakses pada 29 April 2013).
Selanjutnya menurut Doyle pula bahwa kita dapat mengubah (karena itu
komunikasi antarpersonal bersifat kontinum dan dinamis) sifat impersonalitas
interaksi ke arah komunikasi antarpersonal. Caranya?, dengan mengubah
konten pesan. Pada bagan berikut ini terlihat kontinum interaksi antara Anda
sebagai penumpang dengan supir taksi, dokter dengan pasien, Anda dengan
tetangga, rekan-rekan kerja, atau Anda dengan seorang sahabat, teman dekat,
anggota keluarga, dan Anda dengan orang yang sangat dicintai.

Paling tidak ada dua aspek penting yang memengaruhi konten pesan
(informasi) dalam jenis-jenis interaksi, yakni; (1) roles dan, (2) rules. Tentang
roles atau peran, secara sosiologis, harus dihubungkan dengan “status”, yakni
posisi atau kedudukan seseorang dalam sirkulasi sosialnya, dari posisi itulah
setiap orang memainkan peran dia sebagaimana yang diharapkan oleh
masyarakat di sekelilingnya. Akibatnya adalah konten pesan yang di-share pun
sangat tergantung pada status, jadi setiap orang akan benar dan sah jika dia
mengirimkan pesan (infomasi) sesuai dengan peran dia dalam interaksi
tersebut. Sementara itu tentang rules atau “aturan” menjelaskan bahwa. selain
konten (informasi) yang dikirimkan itu ditentukan oleh roles (pcran) dan
status-maka setiap orang akan mengirimkan konten pesan yang sexua' dengan
rules yang charu ma berlaku pada setiap status dan peran (Dek ito. !. 2009).
Sckurang-knrangnya ada empat sifat yang ada dalam kontinum sebagaimana
diuraikan di atas. yaitu; (1) Rules versus Personal Information. (2) Societai
versus personal. (3) Rules Predictive and explanatory data and (4) social versus
personal massage

Anda mungkin juga menyukai