Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami panjatkan
puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Fisiologi Kehamilan”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kehamilan dan bertujuan agar
pembaca dapat mengetahui “Fisiologi Kehamilan”. Pada kesempatan ini pula, Penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang ditujukan kepada :

1. Allah SWT yang selalu menjadi penuntun dan yang menyertai kami dalam menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
2. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan kami.
3. Ibu Dra. Henny Novita, SST., MA, Kes selaku dosen pengampu mata kuliah Asuhan
Kehamilan di Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta 1
4. Ibu Fitrah Ivana Paisal, SST.,M.Keb. selaku dosen penanggung jawab mata kuliah Asuhan
Kehamilan di Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta 1

Materi yang kami sampaikan dalam makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan,
karena kami juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu arahan, koreksi, dan saran
yang membangun sangat kami banggakan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca.

Jakarta, 12 Januari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................1

1.3 Tujuan Makalah ...................................................................................................................2

1.4 Manfaat Makalah .................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................3

2.1 Pengertian Kehamilan ..........................................................................................................3

2.2 Perubahan Fisiologi pada Kehamilan .................................................................................3

2.3 Tanda-tanda kehamilan ........................................................................................................7

2.4 Tahap tumbuh kembang fetus ............................................................................................12

2.5 Plasenta ..............................................................................................................................14

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................18

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................18

3.2 Saran ..................................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................1

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi merupakan fokus
utama pemecahan masalah kesehatan di Indonesia. Menurut survey Demografi Kesehatan
Indonesia pada tahun 1997 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 334 per
100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi adalah 52 per 1000 kelahiran hidup,
Angka Kematian Neonatal adalah 25 per 1000 kelahiran hidup ( Standar Pelayanan
Kebidanan, DepKes RI, 2001 dan Saifuddin, 2002). Selanjutnya angka kematian tersebut
mengalami penurunan yang lambat sebanyak 307/100.000 KH untuk AKI dan AKB
sebanyak 35/1000 KH (SDKI 2002/2003).
Secara berturut-turut penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%), eklamsi
(24%), infeksi (11%), komplikasi masa nifas (8%), masing-masing 5% untuk emboli
obstetrik, abortus, trauma obstetrik, persalinan macet, dan 11% untuk penyebab lainnya.
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat
kesehatan bangsa,oleh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan
angkat kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan. Dalam pelaksanaan
program kesehatan sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, sehingga apa
yang menjadi tujuan dapat tercapai. Bidan sebagai salah satu sumber daya manusia
dibidang kesehatan merupakan ujung tombak atau orang yang berada di garis depan yang
berhubungan langsung dengan wanita sebagai sasaran program. Dengan peran yang cukup
besar ini makan sangat penting kiranya bagi bidan untuk senantiasa meningkatkan
kompetensinya melalui pemahaman mengenai asuhan kebidanan mulai dari wanita hamil
sampai nifas serta kesehatan bayi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu kehamilan ?
2. Bagaimana perubahan fisiologi pada kehamilan ?
3. Bagaimana tanda-tanda kehamilan ?

1
4. Bagaimana tahap tumbuh kembang fetus ?
5. Apa itu plasenta ?

1.3 Tujuan Makalah


a. Tujuan Umum
Untuk menyelesaikan tugas makalah Asuhan Kehamilan
b. Tujuan Khusus
1) Untuk menambah wawasan tentang kehamilan seorang ibu
2) Untuk mengetahui perubahan fisiologi pada kehamilan
3) Untuk mengetahui tanda-tanda kehamilan
4) Untuk mengetahui tahap tumbuh kembang fetus
5) Untuk mengetahui tentang plasenta

1.4 Manfaat Makalah


a. Bagi Penulis
Dapat mengetahui dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari makalah mata kuliah
Asuhan Kehamilan.
b. Bagi Institusi
Sebagai tambahan sumber pengetahuan dan perbandingan pada asuhan kehamilan ibu
hamil fisiologis.
c. Bagi Mahasiswa Kebidanan
Dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang fisiologi kehamilan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kehamilan


Definisi dari masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama
haid terakhir (Saifuddin, 2002)
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu)
dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) (Prawirohardjo, 1999)
Pembagian kehamilan dibagi menjadi dalam 4 trimester. Trimester pertama,
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu); Trimester kedua dari 4 bulan sampai
6 bulan (13-28 minggu); Trimester ketiga, dari 7 bulan sampai 9 bulan (29-42 minggu).
Antenatal care merupakan asuhan yang diberikan ibu sebelum persalinan dan prenatal care
(JHPIEGO, 2003:7).

2.2 Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan


Perubahan fisiologis selama kehamilan
a. Sistem reproduksi
1) Uterus
a) Ukuran.
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawa pengaruh
esterogen dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pada kehamilan 8
minggu uterus membesar, sebesar telur bebek, pada kehamilan 12 minggu
sebesar telur angsa. Pada 16 minggu sebesar kepala bayi/ tinju orang dewasa,
dan semakin membesar sesuai dengan usia kehamilan (Rukiyah, dkk, 2009
hlm.39).
b) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada
akhir bulan (Sulistyawati, 2009 hlm. 60).

3
c) Posisi Rahim dalam kehamilan.
Pada permulaan kehamilan,dalam posisi antefleksi atau retrofleksi. Pada 4
bulan kehamilan, Rahim tetap berada dalam rongga pelvis. Setelah itu, mulai
memasuki rongga perut yang dalam pembesarnya dapat mencapai batas hati.
Pada ibu hamil, Rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan
dan kiri (Sulistyawati, 2009 hlm. 61).
d) Vaskularisasi.
Arteri uretine dan ovarika bertambah dalam diameter, Panjang, dan anak-
anak cabangnya, pembuluh darah vena mengembang dan bertambah
(Sulistyawati, 2009 hlm. 61).
e) Serviks uteri
Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang disebut
dengan tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan
banyak cairan muskus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh
darah, warnanya menjadi livid, dan ini disebut dengan tanda Chadwick
(Sulistyawati, 2009 hlm. 61).
1. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran esterogen dan
progesterone.
2. Vagina dan vulva
Oleh karena pengaruh esterogen dan progesterone,terjadi hipervaskularisasi
ppada vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah
atau kebiruan, kondisi ini disebut tanda chadwick.
b. Sistem kardiovaskuler
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya
atau biasa disebut sebagai curah jantung (cardiac output) meningkat sampai 30-50%.
Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya
pada usia kehamilan 16-28 minggu. Oleh karena curah jantung yang meningkat, maka
denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70
kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).

4
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya
perubahan dalam aliran darah ke rahim. janin yang terus tumbuh, menyebabkan dapat
lebih banyak dikirim ke rahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim menerima
seperlima dari seluruh darah ibu.
c. Sistem Urinaria
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat (sampai 30-50%), yang puncaknya pada usia kehamilan 16-24
minggu sampai sesaat sebelum persalinan ( pada saat ini aliran darah ke ginjal
berkurang akibat penekanan rahim yang membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas
ginjal ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada
saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mencoba
untuk berbaring/tidur.
d. Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah,
sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena Gerakan otot
didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone.
Wanita hamil sering mengalami rasa panas ( hearburn ) dan sandawa, yang
kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada didalam lambung dan karena
relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung
mengalir kembali ke kerongkongan.
e. Sistem Metabolisme
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukkan tulangnya dan
ini terjadi ketika trimester terakhiir. Oleh karena itu, peningkatan asupan kalsium
sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan. Peningkatan kebutuhan kalsium
mencapai 70% dari diet biasanya. Penting bai ibu hamil untuk selalu sarapan karena
kadar glukosa darah ibu sangat berperan dalam perkembangan janin, dan berpuasa saat
kehamilan akan memproduksi lebih banyak ketosis yang dikenal dengan “cepat
merasakan lapar” yang memungkinkan berbahaya pada janin.
Kebutuhan zat besi ibu hamil kurang 1.000 mg, 500 mg dibutuhkan untuk
meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg untuk transportasi ke fetus ketika

5
kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk menggantikan cairan
yang keluar dari tubub. Wanita hamil membutuhkan zat besi rata-rata 3,5 mg/hari.
f. Sistem Muskuloskletal
Esterogen dan progesterone memberikan efek relaksasi otot dan ligamentum
pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan
kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat
kelahiran.
Adanya sakit punggung dan ligamen pada kehamilan tua disebabkan oleh
meningkatnya pergerakkan pelvis akibat pembesaran uterus. Bentuk tubuh selalu
berubah menyesuaikan dengan pembesaran uterus kedepan karena tidak adanya otot
abdomen.
Bagi wanita yang kurus lekukan lumbalnya lebih normal dan menyebabkan
lordosis dan gaya beratnya berpusat pada kaki bagian belakang. Selain sikap tubuh
yang lordosis, gaya berjalan juga menjadi berbeda dibandingkan ketika hamil, yang
kelihatan seperti akan jatuh dan terlatih-latih.
g. Kulit
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya
serabut elastis dibawah kulit, sehingga menimbulkan striae gradvidarum/striae
lividae. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidraamnion dan gemelli,
dapat terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah
pigmentasinya dan disebut linea nigra. Adanya vasodilatasi kulit menyebabkan ibu
mudah berkeringat.
h. Payudara
Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak mengalami
perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. beberapa perubahan yang dapat
diamati oleh ibu adalah sebagai berikut:
a. Selama kehamilan payudara bertambah besar, teng dan berat.
b. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli.
c. Bayangan vena-vena lebih membiru.
d. Hiperpigmentasi pada aerola dan putting susu.
e. Kalau diperas akan keluar air susus jolong (kolostrum) berwarna kuning.

6
i. Sistem Pernafasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan
pembentukkan hormon progesterone menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit
berbeda dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena
memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya. Lingkar dada wanita
hamil agak membesar. Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan
menjadi sedikit tersumbat oleh penumpukan daran (kongesti).
j. Indeksi Massa Tubuh (IMT) dan Berat Badan
Pertambahan berat badan ibu hami menggambarkan status gizi selama hamil,
oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan jika terjadi keterlambatan dalam
penambahan berat badan ibu, ini dapat mengindikasikan adanya malnutrisi sehingga
dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin intra-uteri (Intra-uteri Growth
Retardation-IUGR). Disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat
badannya lebih dari 1 kg/bulan (Sulistyawati, 2009 hlm. 68).

2.3 Tanda dan Gejala Kehamilan


a. Tanda dan Gejala Presumptif (tidak pasti) Kehamilan
Tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat dikenali
dari pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.
Beberapa peneliti mengemukakan beberapa gejala presumptive kehamilan
yang meliputi : Amenorea, mual dan muntah, ngidam, singkope¸sering miksi, dan
konstipasi (Cunningham, dkk, 2006)
1) Amenorea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukkan folikel de
graaf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenorea dapat
dikonfirmasi dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT), dan
digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan dan persalinan. Tetapi, amenorea
juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitary, perubahan
dan faktor lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional seperti
ketakutan akan kehamilan.

7
2) Mual (nausea) dan Muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada siang
hari yang disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis,
tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut
dengan hyperemesis gravidarum
3) Ngidam (mengingini makanan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan dan akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan
4) Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering
terjadi terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah
16 minggu kehamilan.
5) Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan kecepatan
basal metabolism (basal metabolism rate- BMR) pada kehamilan, yang akan
meningkat sering pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolime hasil
konsepsi.
6) Payudara tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara,
sedangkan progesterone menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara.
Bersama somatomammotropin, hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran
payudara, menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama
kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.
7) Sering miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh
dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering terjadi pada triwulan pertama akibat
desakan uterus terhadap kandung kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhann
berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir

8
triwulan, gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan
menekan kembali kandung kemih.
8) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltic usus (tonus otot
menurun sehingga kesulitan untuk BAB.
9) Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi
akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan
kulit
10) Epulis
Hipertropi papilla gingivae/gusi sering terjadi pada triwulan pertama
11) Varises atau penampakkan pembuluh darah vena
Pengaruh estrogen dan progesterone menyebabkan pelebaran pembuluh
darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar
genetalian eksterna, kaki dan betis, serta payudara. Penampakkan pembuluh darah
ini dapat hilang setelah persalinan .

b. Tanda dan Gejala Kemungkinan (Probability) Kehamilan


Tanda kemungkinana adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui
oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil. Tanda
kemungkinan hamil menurut Hani, dkk (2010) terdiri dari :
1) Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan ke empat
kehamilan.
2) Tanda Hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri. Tanda
ini terdapat pada dua pertiga kasus dan biasanya muncul pada minggu keenam
dari sepuluh serta terlihat lebih awal pada perempuan yang hamilnya berulang.
Pada pemeriksaan bimanual (di tengah), segmen bawah uterus terasa lebih
lembek. Tanda ini sulit diketahui pada pasen gemuk atau dinding abdomen yang
tegang

9
3) Tanda Goodel
Tanda goodel adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil
serviks seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil serviks melunaka
seperti bibir. Tanda Iini biasanya muncul pada minggu ke enam dan terlihat lebih
awal pada wanita yang hamilnya berulang, tanda ini dilakukan pemeriksaan
dengan speculum, serviks terlihat berwarna lebih kelabu kehitaman.
4) Tanda Chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks. Tanda ini biasanya muncul pada minggu ke
delapan, wrna pada vagina dan vulva menjadi lebih merah dan agak kebiruan
timbul karena adanya vaskularisasi pada daerah tersebut.
5) Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu. Tanda piscaseck, dimana uterus membesar ke salah satu
jurusan hingga menonjol ke jurusan pembesaran tersebut (Wiknjosastro, dalam
Prawirohardjo, 2005). Sejalan bertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus
menjadi semakin simetris.
6) Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin
di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadit, tidak nyeri biasanya
timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari
pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus meningkat
frekuensinya, lamanya, dan kekuatannya sampai mendekati persalinan.

7) Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal ini harus ada pada
pemeriksaan kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja tidak
cukup karena dapat saja merupakan mioma uteri.

10
8) Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan (planotest) Positif
Ini adalah untuk mendeteksi adanya Human Chorionic Honadotropin
(hCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama pemeriksaan
kehamilan. Hormon ini disekresi di peredaran darah ibu (pada plasma darah, dan
dieskresi pada urine ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah
konsepsi an meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Tingkat tertinggi pada
hri 60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100-130.

c. Tanda Pasti (Positive) Kehamilan


Tanda pasti kehamilan adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadaan janin
yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa. Tanda pasti kehamilan menurut Hani, dkk
(2010) terdiri atas hal-hal berikut :
1) Gerakan Janin dalam Rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan janin
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
2) Denyut Jantung Janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop Laenecm, dan lain-lain
baru dapat didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.
3) Bagian-bagian Janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil
janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua
(trimester akhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi menggunakan
USG.
4) Kerangka Janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.

11
2.4 Tumbuh Kembang Fetus
Ada 3 masa dalam pertumbuhan janin, yaitu :
a. Masa pre-embrionik
Berlangsung selama 2 minggu setelah terjadinya fertilisasi. Terjadi proses
pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner-cell masa akan membentuk
3 lapisan utama yaitu :
1) Ektoderm, melapisi cavitas amniotica, merupakan lapisan sel tunggal yang
bertanggung jawab atas pertumbuhan kulit, rambut, kuku, jaringan saraf, alat
indera, kelenjar
2) Endoderm, melapisi saccus vitellius dan berkembang membentuk traktus
digestivus, hepar, pancreas, laring, trakea, paru-pari, vesika urinaria dan uretra
3) Mesoderm, lapisan jaringan selain ektoderm dan endoderm yang berasal dari inner
cell mass, terletak di sekitar cakram embrio, menghasilkan sistem sirkulasi dan
limfatik, tulang otot, ginjal, ureter, organ genitalia dan jaringan subkutan.
b. Masa Embrionik
Berlangsung sejak 2-8 minggu. Sistem utama di dalam tubuh telah ada dalam
bentuk rudimeter (mengecil, menciut, dan akhirnya menghilang) jantung menonjol dari
tubuh dan mulai berdenyut. Sering kali disebut masa organogenesis atau masa
pembentukan organ. Sebagai akibat pembentukan organ, maka ciri-ciri utama bentuk
tubuh mulai jelas.
1) Lapisan Mudigah ectoderm berfungsi membentuk organ dan struktur tubuh yang
memelihara hubungan dengan dunia luar yaitu susunan saraf pusat, sistem saraf
tepi, epitel sensorik telinga, hidung dan mata, kulit termasuk rambut dan kuku,
kelenjar hipofisis, kelenjar mammae, kelenjar keringat dan email gigi.
2) Lapisan Mesoderm, terutaama mesoderm para aksial yang membentuk somity
dimana spmit tersebut membentuk miotom (jaringan otot), sklerotom (tulang rawan
dan hidung), dan dermatotom (jaringan subcutan kulit).
3) Lapisan Endoderm, menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaa, saluran
pernafasan, kandung kemih, membentuk parenkim tiroid, kelenjar paratiroid, hati
dan kelenjar pancreas, serta kavum timpani dan tuba eustachius.

12
c. Masa Fetal
Berlangsung setelah minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir. Berikut ini
perkembangan yang terjadi tiap bulan :
1) Minggu ke-12 : Panjang tubuh kira-kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi fetal telah
berfungsi secara penuh, traktus renalis mulai berfungsi, terdapat reflex menghisap
dan menelan, genitalia eksterna telah tampak dan dapat ditetapkan jenis
kelaminnya.
2) Minggu ke-16 : Panjang badan kira-kira 16 cm, berat 100 gram, kulit sangat tembus
pandang sehingga vasa darah terlihat, deposit lemak subkutan terjadi, rambut mulai
tumbuh pada kepala dan lanugo mulai tumbuh.
3) Minggu ke-20 : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh panjang badan,
gambaran wajah telah nyata dengan telinga yang terletak pada tempatnya yang
normal, kelopak mata, alis mata, dan kuku telah tumbuh sempurna, skeleton terlihat
pada pemeriksaan sinar-X, kelenjar minyak telah aktif dan verniks kaseosa akan
melapisi tubuh fetus, Gerakan janin dapat dirasakan oleh ibu setelah kehamilan
minggu ke-18, traktus renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7-17 ml urine
dikeluarkan setiap 24 jam.
4) Minggu ke-24 : Kulit sangat berkeriput karena terlalu sedikit lemak subkutan,
lanugo menjadi lebih gelap dan verniks kaseosa meningkat. Dari minggu ke-24 dan
seterusnya, fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan (stimulus)
5) Minggu ke-28 : Mata terbuka, alis mata dan bulu mata telah berkembang dengan
baik, rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan yang
menyebabkan kerutan kulit berkurang, testis mengalami penurunan, dari abdomen
ke skrotum pada minggu ke-28
6) Minggu ke-32 : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena lemak
disimpan di sana, testin terus menurun.
7) Minggu ke-36 : Lanugo sebagian besar telah berkelupas, tetapi kulit masih tertutup
verniks kaseosa, testis fetus laki-laki terdapat di dalam skrotum pada minggu ke-
36, ovarium perempuan masih berada di sekitar kavitas pelvis, kuku jari tangan dan
kaki mencapai ujung jari

13
8) Minggu ke-40 : Penulangan (osifikasi) tulang tengkorak masih belum sempurna,
tetapi keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan lewatnya fetus melalui
jalan lahir, sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus
mendapatkan tambahan berat badan hamper 1 kg pada minggu tersebut.
9) Saat Lahir : Kebanyakan sistem pada bayi masih imatur, tetapi :
a) Fetus mampu bergerak
b) Fetus dapat bernafas dan menangis kuat
c) Fetus ingin minum ASI
d) Dalam gerakannya pada saat lahir, fetus mengeluarkan urine dan mekonium
e) Fetus memperlihatkan respon terhadap rangsangan (stimulus), cahaya, suara
dan rabaan.
2.5 Plasenta
Pada hari ke-8 – 9, perkembangan trofoblas sangat cepat, dari selapis sel tumbuh
menjadi berlapis-lapis. Terbentuk rongga-rongga vakuola yang banyak pada lapisan
sinsitiotrofoblas (selanjutnya disebut sinsitium) yang akhirnya saling berhubungan.
Stadium ini disebut stadium berongga (lacunar stage). Pertumbuhan sinsitium ini ke dalam
stroma endometrium makin dalam kemudian terjadi perusakan endotel kapiler di
sekitarnya sehingga rongga-rongga sinsitium (sistem lacuna) tersebut dialiri oleh darah ibu
yang akhirnya membentuk sinusoid. Proses ini menjadi awal terbentuknya sistem sirkulasi
uteroplasenta/ sistem sirkulasi feto-maternal.
Sementara itu, diantara lapisan dalam sitotrofoblas dengan selapis sel selaput
heuser, terbentuk sekelompok sel baru yang berasal dari trofoblas dan membentuk jaringan
ikat yang lembut yang disebut mesoderm ekstraembrional. Bagian yang berbatasan
dengan sitotrofoblas disebut mesoderm ekstraembrional somatopleural, kemudian akan
menjadi selaput korion (chorionic plate). Bagian yang berbatasan dengan selaput heuser
dan menutupi bakal yolk sac disebut mesoderm ekstraembrional splanknopleural.
Menjelang akhir minggu kedua (hari13-14), seluruh lingkaran blastokista telah terbenam
dalam uterus dan diliputi pertumbuhan trofoblas yang telah dialiri darah ibu. Meski
demikian, hanya sistem trofoblas di daerah dekat embrioblas yang berkembang lebih aktif
dibandingkan daerah lainnya.

14
Di dalam lapisanmesoderm ekstraembrional, juga terbentuk celah-celah yang
makin lama makin besar dan Bersatu sehingga rongga yang memisahkan kandung kuning
telur semakin jauh dari sitotrofoblas. Rongga ini disebut rongga selom ekstraembrional
(embryonal coelomicspace) atau rongga korion (chorionic space).
Di sisi embrioblas (kutub embryonal), tampak sel-sel kuboid lapisan sitotrofoblas
mengadakan invasi 15mbilic lapisan sinsitium, membentuk sekelompok sel yang
dikelilingi sinsitium disebut vili/jonjot primer (primary villi). Villi ini memanjang sampai
bertemu dengan aliran darah ibu. Pada awal minggu ketiga, mesoderm ekstraembrional
somatopleural yang terdapat di bawah villi primer (bagian dari selaput korion di daerah
kutub 15mbilical), ikut menginvasi ke dalam vili sehingga membentuk vili sekunder
(secondary stem villi), terdiri atas inti mesoderm yang dilapisi selapis sel sitotrofoblas dan
sinsitiotrofoblas. Menjelang akhir minggu ketiga, dengan karakteristik angiogenik yang
dimilikinya, mesoderm dalam vili tersebut berdiferensiasi menjadi sel darah dan pembuluh
kapiler sehingga vili yang tadinya hanya selular kemudian menjadi suatu jaringan vascular
(disebut vili tersier/tertiary stem villi).
Selom ekstraembrional/ rongga korion makin lama makin luas, sehingga jaringan
embryonal makin terpisah dari sitotrofoblas/ selaput korion, hanya dihubungkan oleh
sedikit jaringan mesoderm yang kemudian menjadi connecting stalk (tangkai penghubung).
Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki kemampuan angiogenik, kemudian akan
berkembang menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi tali
pusat.
Setelah infiltrasi pembuluh darah trofoblas ke dalam sirkulasi uterus, seiring
dengan perkembangan trofoblas menjadi plasenta dewasa, terbentuk komponen sirkulasi
utero-plasenta. Melalui pembuluh darah tali pusat, sirkulasi utero-plasenta dihubungkan
dengan sirkulasi janin. Meskipun demikian, darah ibu dan darah janin tetap tidak
bercampur menjadi satu (disebut sistem hemokorial), dan tetap terpisah oleh dinding
pembuluh darah janin dan lapisan korion. Dengan demikian, komponen sirkulasi dari ibu
(maternal) berhubungan dengan komponen sirkulasi dari janin (fetal) melalui plasenta dan
tali pusat. Sistem tersebut dinamakan sirkulasi fetomaternal.
a. Bentuk dan Ukuran Plasenta

15
Perumbuhan plasenta makin lama semakin besar dan luas, umumnya mencapai
pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. Plasenta
dewasa/lengkap yang normal berbentuk bundar/oval, memiliki diameter 15-25 cm,
tebal 3-5 cm, berat rata-rata 500-600 gram. Selain itu, ciri lain adalah insersi tali pusat,
dapat di tengah/sentralis, disamping/lateralis, atau diujung tepi/ marginalis. Di sisi ibu,
tampak daerah-daerah yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi oleh amnion.
Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu) meningkat sampai
600-700 cc/menit. Pada kehamilan multiple/kembar dapat terjadi variasi jumlah dan
ukuran plasenta dan selaput janin.
b. Fungsi plasenta
Plasenta berfungsi menjamin kehidupan dan pertumbuhan janin yang baik. Fungsi
lain plasenta antara lain memberikan bahan makanan pada janin, mengalirkan keluar
sisa metabolism janin, memberikan Oksigen, dan mengeluarkan Karbon dioksida
janin, menghasilkan hormon-hormon seperti HCG (Human chorionic gonadotropin),
HPL (Human plasental lactogen), estrogen, progesterone, dan lain-lain, menyalurkan
berbagai komponen antibody ke janin, menyalurkan obat-obatan yang mungkin
diperlukan janin yang diberikan melalui ibu, dan barrier terhadap infeksi bakteri, virus,
dan zat-zat toxic.
c. Tali pusat
Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki kemampuan angiogenik, kemudian
akan berkembang menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi
tali pusat. Pada tahap awal perkembangan, rongga perut masih terlalu kecil untuk usus
yang berkembang sehingga sebagian usus terdesak ke dalam rongga selom
ekstraembrional pada tali pusat. Sekitar akhir bulan ketiga, penonjolan lengkung usus
ini masuk kembali ke dalam rongga abdomen janin yang telah membesar.
Kandung kuning telur (yolk sac) dan tangkai kandung kuning telur (duktus
vitelinus) yang terletak dalam rongga korion, yang juga tercakup dalam connecting
stalk, juga tertutup bersamaan dengan proses semakin bersatunya amnion dengan
korion.
Setelah struktur lengkung usus, kandung kuning telur dan duktus vitelinus
menghilang, tali pusat akhirnya hanya mengandung pembuluh darah 16mbilical (2

16
arteri umbilikalis dan 1 vena umbilikalis) yang menghubungkan sirkulasi janin dengan
plasenta. Pembuluh darah 17mbilical ini diliputi oleh mukopolisakarida yang disebut
Wharton’s jelly.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Definisi dari masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama
haid terakhir (Saifuddin, 2002). Fisiologi kehamilan meliputi perubahan fisiologis ada
beberapa macam perubahan fisiologis diantaranya sistem reproduksi,sistem
kardiovaskuler,sistem urinaria, sistem gastrointensinal,sistem metabolism,sistem
muskoloskeletal, kulit, payudara, sistem pernafasan, indeks masa tubuh(IMT) dan berat
badan. Ada pula tanda-tanda atau gejala kehamilan yaitu tanda dan gejala presumptive (
tidak pasti ) kehamilan, tanda dan gejala kemungkinan atau ( Probability) kehamilan, tanda
pasti ( Positif) kehamilan.
Tumbuh kembang fetus ada tiga masa dalam pertumbuhan janin yaitu, masa pre
embrionik, masa embrionik, masa fetal. Dalam kehamilan juga terdapat plasenta setelah
lahir, plasenta adalah suatu organ dalam kandungan pada masa kehamilan. Fungsi plasenta
adalah pertukaran produk-produk metabolism dan produk gas antara peredaran darah ibu
dan janin, serta produksi hormon.

3.2 Saran
Diharapkan setelah pembuatan makalah ini mahasiswa mampu memahami fisiologi
kehamilan, tanda-tanda kehamilan, tahap tumbuh kembang fetus dan plasenta.

18
DAFTAR PUSTAKA

Yulaikhah Lily. 2008. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC

Varney H, et al. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, edisi 4. Jakarta: EGC

Sulistyawati, A. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

Megasari,Miratu dkk. 2014. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta: Deepublish

19

Anda mungkin juga menyukai