Keragaman Budaya Kelas XI
Keragaman Budaya Kelas XI
Masyarakat Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu
pulau. Setiap suku bangsa memiliki identitas sosial, politik, dan budaya yang berbeda-beda,
seperti bahasa yang berbeda, adat istiadat serta tradisi, sistem kepercayaan, dan
sebagainya.
Ciri keragaman kebudayaan lokal di Indonesia dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut:
1. Keragaman suku bangsa
Dari ilmu antropologi diketahui bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan,
Cina Selatan.
Antara tahun 3.000 – 500 SM Indonesia telah dihuni oleh penduduk migran submongoloid
dari Asia yang kemudian bercampur dengan penduduk indigenous/ pribumi dan indo-arian
dari Asia Selatan.
Klasifikasi suku di Indonesia menurut Van Vollenhoven yang membagi Indonesia ke dalam
19 daerah suku bangsa, yaitu:
1) Aceh
2) Gayo-alas dan Batak
Nias dan Batu
3) Minangkabau
Mentawai
4) Sumatra Selatan
5) Melayu
6) Bangka dan Belitung
7) Kalimantan
8) Minahasa
Sangir-Talaud
9) Gorontalo
10) Toraja
11) Sulawesi Selatan
12) Ternate
13) Ambon
Kepulauan Barat Daya
14) Irian
15) Timor
16) Bali dan Lombok
17) Jawa Tengah dan Jawa Timur
18) Surakarta dan Yogyakarta
19) Jawa Barat
2. Keberagaman bahasa
Indonesia termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia-Asia). Gorys Keraf
membagi rumpun bahasa ini ke dalam subrumpun:
1) Bahasa-bahasa Austronesia Barat atau Bahasa-bahasa Indonesia/ Melayu yang meliputi:
Bahasa-bahasa Hesperonesia (Indonesia Barat) yang meliputi: bahasa Minahasa, Aceh, gayo,
Batak, Minangkabau, Melayu, Melayu Tengah, Lampung, Nias, Mentawai, Jawa, Sunda,
Madura, Dayak, Bali Sasak, Gorontalo, Toraja, Bugis-Makasar, Bima, Manggarai, Sumba,
Sabu.
Bahasa-bahasa Indonesia Timur yang meliputi: bahasa Timor-Ambon, Sula Bacan, Halmahera
Selatan-Irian Barat.
2) Bahasa-bahasa Austronesia Timur atau Polinesia yang meliputi:
Bahasa-bahasa Melanesia (Melanesia dan Pantai Timur Irian)
Melanesia (dari bahasa Yunani "pulau hitam") adalah sebuah wilayah yang memanjang
dari Pasifik barat sampai ke Laut Arafura, utara dan timur laut Australia.
Integrasi Nasional
Integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh atau bulat. Integrasi
bisa terjadi secara horisontal dengan pihak yang sederajat, ataupun secara vertikal.
Pendapat para ahli mengenai integrasi nasional:
1. Higgins
Memahami integrasi nasional dengan melihat proses penyatuan kelompok budaya dan sosial
pada satu kesatuan wilayah dan identitas nasional.
2. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek
sosial, politik, ekonomi dan budaya.
3. J. Soedjati Djiwandono
Cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan
hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila
tidak, persatuan nasional akan dibahayakan.
Faktor-faktor yang memengaruhi integrasi nasional:
1. Homogenitas kelompok
Pada kelompok yang kecil biasanya tingkat kemajemukannya juga relatif kecil, sehingga
akan mempercepat proses integrasi nasional.
2. Mobilitas geografis
Faktor geografis memengaruhi efektifitas dan efesiensi komunikasi. Komunikasi yang
berlangsung di dalam masyarakat akan mempercepat integrasi nasional.
Kata kunci dalam mencapai integrasi nasional adalah dengan menjaga keselarasan
antarbudaya.
Peranan pemerintah
1. Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat
mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
2. Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah.
3. Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga
negara.
Peranan masyarakat
1. Meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan-kesamaan yang dimiliki
oleh setiap budaya daerah.