Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Metabolism merupaka suatu proses reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup, dan terjadi juga pada tingkat seluler. Metabolism terbagi menjadi dua proses yaitu
anabolisme (pembentukan) dan katabolisme (penguraian). Proses metabolism ini tidak hanya
terjadi pada karbohidrat, lemak, ataupun protein, tetapi juga proses metabolism juga berada
pada pembentuk informasi genetic (asam nukleat), dan zat gizi mikromolekul.
Asam nukleat adalah salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat
penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam
nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul
nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus
fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N) (Setiawan dan Sefni,
2011).
Zat gizi mikromolekul adalah mineral dan vitamin. Zat gizi ini tidak dibutuhkan oleh
tubuh dalam jumlah yang banyak tetapi hanyak secukupnya saja. Namun, walaupun tidak
banyak dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi ini juga berperan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup terutama manusia.
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya yaitu proses metabolism yang terjadi didalamnya. Jika salah satu proses
tersebut berjalan tidak normal maka kemungkinan besar akan mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan yang tidak normal juga, seperti kelebihan unsure kalium akan
menyebabkan mual dan diare. Selain itu proses pencernaan dalam tubuh juga mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, misalnya organ pencernaan yang tidak
dapat berfungsi secara normal.
Berdasarkan uraian di atas, hal inilah yang mendorong penulis untuk menulis makalah
yang berjudul “Pencernaan, Asam Nukleat, dan Mikromolekul dalam Gizi Kesehatan
Masyarakat”.

1.2 Rumusan masalah


Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pencernaan?
2. Bagaimana proses metabolisme asam nukleat?

1
3. Bagaimana proses metabolisme zat mikromolekul (vitamin dan mineral) dalam
tubuh?
4. Apa peran zat mikromolekul dalam gizi kesehatan masyarakat?
1.3 Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah yaitu untuk mengetahui:
1. Proses pencernaan.
2. Proses metabolism asam nukleat.
3. Proses metabolism zat mikromolekul.
4. Peran zat mikromolekul dalam gizi kesehatan masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses pencernaan
Alat-alat pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tekak, kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah,
kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pancreas. Proses pertama pencernaan makanan
adalah proses mekanik yang terjadi dalam mulut. Dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan
kelenjar ludah yang akan membantu alat-alat pencernaan dalam yang lain untuk
melumatkan makanan. Pencernaan secara mekanik, yaitu pengunyahan dengan gigi,
pergerakan otot-otot lidah dan pipi untuk mencampur makanan dengan air ludah sehingga
terbentuklah suatu bolus untuk ditelan. Proses selanjutnya adalah pencernaan secara
kimiawi, yaitu pemecahan zat pati (amilum) oleh ptialin menjadi maltosa. Suatu bukti
ialah bila kita mengunyah nasi (zat pati), lama kelamaan akan terasa sedikit manis. Ptialin
bekerja di rongga mulut dengan pH 6,3 - 6,8 (Lestari, 2009). Proses kimiawi ini dibantu
oleh beberapa enzim spesifik yang berada dalam setiap organ pencernaan.
Setelah melalui proses-proses tersebut selanjutnya makanan akan didorong oleh lidah
menuju saluran kerongkongan, Setelah itu makanan akan didorong ke dalam lambung.
Makanan bisa mencapai lambung bukan karena lambung terletak di bawah
kerongkongan, melainkan akibat gerak peristaltik dinding otot kerongkongan. Makanan
yang masuk pada lambung bertahan selama 2-5 jam. Makanan dalam lambung mengalami
serangkaian proses kimiawi oleh getah lambung, sekitar 1 – 2 liter yang dihasilkan oleh
35 juta kelenjar, antara lain HCl, enzim pepsin, enzim renin, lipase, mukus (lendir), dan
faktor intrinsik. Enzim pepsin akan memecah molekul protein menjadi peptida, enzim
renin akan mencerna protein susu menjadi kasein, sedangkan enzim lipase akan
mengemulsikan lemak dalam makanan. Jadi, perlakuan kimiawi protein pertama kali
dilakukan di dalam lambung. Selain mendapat perlakuan kimiawi, makanan oleh enzim-
enzim tersebut juga ada HCl yang membantu dalam proses-proses pencernaan. Fungsi
HCl, antara lain:
a. membunuh kuman pada makanan yang dimakan;
b. mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin;.
c. mempercepat reaksi antara air, protein, dan pepsin;
d. mengendorkan pilorus, karena HCl bersifat asam dengan pH kurang lebih 1-3.

3
Mukus (lendir) berfungsi sebagai lapisan pelindung yang dapat melindungi lambung
dari asam lambung. Sedangkan faktor intrinsik berfungsi untuk menghasilkan vitamin
B12 yang diperlukan untuk membentuk sel-sel darah dan membantu saraf berfungsi
dengan baik. Dengan adanya faktor intrinsik ini pula, maka vitamin B12 di dalam
lambung dilindungi dari asam lambung sehingga tidak rusak. Khim ini bersifat asam, dan
menjadi netral ketika masuk ke dalam usus 12 jari, karena dinetralkan oleh getah basa
yang dihasilkan kelenjar pankreas yang terdapat di dalam usus dua belas jari.
Setelah mendapatkan perlakuan tersebut, makanan kemudian bercampur dengan getah
lambung membentuk khim seperti bubur yang lembut. Kemudian khim sedikit demi
sedikit dikeluarkan menuju usus dua belas jari. Otot pylorus berelaksasi karena
rangsangan asam dari makanan tiba di pilorus depan, menyebabkan pintu pilorus terbuka
sehingga makanan keluar menuju usus dua belas jari. Apabila makanan asam menyentuh
pilorus bagian belakang, maka pilorus akan menutup kembali. Demikianlah prosesnya.
Setelah makanan sampai di usus dua belas jari, maka makanan yang sifatnya asam akan
merangsang usus dua belas jari mensekresikan hormone sekretin yang dapat memacu
pankreas mengeluarkan getah pankreas yang bersifat basa sehingga mengakibatkan
pilorus menutup. Lambung yang dijelaskan di atas dapat juga bermasalah di antaranya
adalah penyakit maag dan kanker lambung. Penyakit maag ini dapat timbul karena
kelebihan HCl. Produksi HCl ini dapat dipicu oleh makanan dan minuman, misalnya
makanan pedas, alkohol, kopi, dan nikotin. Selain itu, juga dapat dipicu oleh tekanan
pikiran (stress). Asam lambung yang berlebihan ini dapat mengikis dinding lambung,
gejala penyakit ini biasanya nyeri di bagian dada (Lestari, 2009).
Setelah melewati lambung bahan makanan (karbohidrat, protein dan lemak) yang
berlebih yaitu monosakarida dari usus halus diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam
hati (glikogenesis). Dari depot glikogen, disuplai glukosa secara konstan ke darah
(glikogenolisis) untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sebagian glukosa di metabolisme
dalam jaringan untuk menghasilkan panas dan disimpan dalam otot atau menjadi lemak
dan disimpan dalam jaringan subkutan. Makanan dari lambung bersifat asam, kemudian
masuk ke usus dua belas jari. Sifat asam ini akan merangsang dinding usus untuk
mensekresikan hormon-hormon berikut.
1. Hormon sekretin yang berfungsi untuk merangsang getah pankreas yang terdiri atas
enzim-enzim berikut: Tripsin, berfungsi menyederhanakan protein dan pepton;
Amilase, berfungsi mengubah zat tepung menjadi maltosa.; Lipase, berfungsi
menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Getah pankreas mengandung
4
NaHCO3 yang menyebabkan makanan bersifat basa. Selain itu, getah pankreas
mengeluarkan hormone insulin yang berfungsi menjaga kadar gula darah agar tetap
normal.
2. Hormon kolesistokinin yang berfungsi untuk merangsang empedu. Getah empedu
dibuat di dalam hati dan disimpan di dalam kantong empedu. Getah empedu
mengandung zat warna empedu yang disebut dengan bilirubin dan garam empedu,
yaitu natrium glukolat.
Dari usus dua belas jari dan usus kosong, makanan dicernakan dalam bentuk yang
paling halus, antara lain:
1. protein menjadi asam amino;
2. karbohidrat menjadi monosakarida;
3. lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Komponen makanan yang halus tersebut akan didorong masuk ke dalam usus
penyerapan (ileum). Selanjutnya, akan ada perlakuan terhadap komponen- komponen
tersebut di dalam usus penyerapan/ileum. Setelah dilakukanpenyerapan di dalam ileum
makanan akan didorong ke usus besar. Di dalam usus besar, makanan hanya akan
mengalami penyerapan air dan beberapa garam mineral. Di dalam usus ini makanan
sudah berwujud dalam bentuk ampas. Adanya bakteri saprofit, yaitu Eschericia coli
menyebabkan ampas makanan akan membusuk yang selanjutnya akan dikeluarkan dalam
bentuk feses dan dikeluarkan lewat anus.
2.2 Proses metabolisme asam nukleat
Asam nukleat maupun protein merupakan polimer dengan urutan monomer spesifik
yang menyampaikan informasi. Dalam DNA atau RNA, monomernya merupakan
keempat jenis nukleotida, yang berbeda basa nitrogennya. Gen biasanya panjangnya
mencapai ratusan atau ribuan nukleotida, masing-masing memiliki urutan basa yang
spesifik. Setiap polipeptida dari suatu protein juga memiliki monomer yang tersusun
dalam tatanan linear tertentu (struktur primer protein) yaitu asam amino. Asam nukleat
dan protein berisi informasi yang ditulis dalam dua bahasa kimia yang berbeda. Untuk
beralih dari DNA-yang ditulis dalam suatu bahasa menjadi protein- yang ditulis dalam
bahasa lain, membutuhkan 2 tahapan yaitu transkripsi dan translasi (Yuwono, 2012).
Asam nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah
molekul nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang
terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N).
Asam nukleat yang paling umum adalah Asam deoksiribonukleat (DNA) and Asam
5
ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus.
Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik
(purin atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Jenis asam nukleat
dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut (misalnya,
DNA atau asam deoksiribonukleat mengandung 2-deoksiribosa). Selain itu, basa nitrogen
yang ditemukan pada kedua jenis asam nukleat tersebut memiliki perbedaan: adenin,
sitosin, dan guanin dapat ditemukan pada RNA maupun DNA, sedangkan timin dapat
ditemukan hanya pada DNA dan urasil dapat ditemukan hanya pada RNA (Setiawan dan
Sefni, 2011).
Setiap kita yang ingin memahami bagaimana metabolisme sel dan pewarisan sifat dari
induk (parental) ke generasi berikutnya adalah dengan memahami mekanisme kerja
DNA. Berbagai eksperimen dan kajian sampai pada kesimpulan bahwa mekanisme kerja
DNA adalah replikasi, transkripsi dan translasi. Tiga proses ini dikenal dengan sebutan
dogma sentral. Replikasi adalah proses menyalin secara utuh 2 untai DNA menjadi 2
untai yang baru. Transkripsi adalah proses menyalin salah satu untai DNA menjadi
mRNA sedangkan translasi adalah proses penterjemahan mRNA menjadi polipeptida.
Replikasi
Replikasi terjadi sebelum fase mitosis agar pada saat mitosis dimana kromosom
memadat dan menjadi double maka jumlah DNA telah 2 kali lipat. Teori paling
mendekati kenyataan bahwa replikasi berlangsung secara semikonservatif yaitu DNA
pada turunan (filial) berupa 1 untai DNA lama dari induk dan 1 untai DNA baru.
Replikasi berlangsung sempurna artinya seluruh DNA genom disalin menjadi 2 yaitu 1
salinan baru dan 1 salinan DNA yang lama. Kesalahan proses replikasi molekul DNA
hanya terjadi satu dalam 1 miliar nukleotida, tetapi kesalahan pemasangan awal antara
nukleotida yang sudah ada pada untai cetakan dapat mencapai 100.000 kalinya atau
sebesar 10.000 pasang basa. Sel memiliki mekanisme reparasi yaitu perbaikan salah
pasang (mismatch repair ) yang akan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi
ketika DNA disalin. Selama replikasi DNA, DNA polimerase sendirilah yang melakukan
perbaikan salah-pasang. Polimerase ini mengoreksi setiap nukleotida terhadap cetakannya
begitu nukleotida ditambah pada untaian. Dalam rangka mencari nukleotida yang
pasangannya tidak benar, polimerase memindahkan nukleotida tersebut kemudian
melanjutkan kembali sintesis. Protein lain selain DNA polimerase juga melakukan
perbaikan salah-pasang (Yuwono, 2012).
Transkripsi
6
Transkripsi adalah proses sintesis RNA berdasarkan arahan DNA. Tidak seperti pada
replikasi DNA dimana masing-masing untai lama menjadi cetakan, pada transkripsi
hanya salah satu untai DNA yang menjadi cetakan (template). Molekul RNA yang
dihasilkan merupakan transkrip penuh dari instruksi-instruksi pembangun-protein suatu
gen. Molekul RNA ini disebut messenger RNA (mRNA). Bagian molekul RNA berupa
tiga kata kode seperti CCG, UCU dan GAA, menggambarkan tiga asam amino prolin,
serin dan asam glutamat disebut kodon. Kodon terdiri atas ‘ triplet basa’ yaitu masing-
masing tiga basa yang berurutan. Rangkaian kodon merupakan panduan untuk
perangkaian asam amino selama sintesis protein dalam sel (Yuwono, 2012).
Kodon RNA menggambarkan sandi untuk 20 asam amino penting yang umumnya
terdapat dalam molekul protein. Beberapa asam amino dinyatakan oleh lebih dari satu
kode. Beberapa kodon tidak menyandi asam amino melainkan berfungsi sebagai kodon
‘stop’ tanda bahwa sintesa protein berakhir. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa proses
transkripsi berlangsung sepanjang DNA template. Enzim RNA polimerase menambahkan
nukleotida hanya ke ujung 3' dari polimer yang sedang tumbuh sehingga molekul RNA
memanjang dalam arah 5'→ 3'. Rentang DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA
ini disebut unit transkripsi. Transkripsi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu: Inisiasi
(permulaan), elongasi (pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran) (Yuwono, 2012).
Daerah DNA dimana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut
sebagai promoter. Suatu promoter mencakup titik awal (startpoint) transkripsi dan
biasanya membentang beberapa lusin pasangan nukleotida ke hulu (upstream) dari titik
awal. Di samping menentukan dimana transkripsi dimulai, promoter juga menentukan
salah satu dari kedua untai DNA yang digunakan sebagai cetakan.
Proses selanjutnya adalah elongasi. Pada saat RNA polimerase bergerak di sepanjang
DNA, enzim ini akan terus membuka pilinan untai ganda tersebut, memperlihatkan kira-
kira 10-20 basa DNA sekaligus untuk berpasangan dengan nukleotida RNA. Enzim ini
menambahkan nukleotida ke ujung 3' dari molekul RNA yang sedang tumbuh. Pada saat
sintesis RNA berlangsung, untai ganda DNA terbentuk kembali dan molekul RNA baru
akan lepas dari cetakan DNA- nya. Transkripsi berlangsung dengan kecepatan kira-kira
60 nukleotida per detik pada eukariot.

7
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase menyalin urutan DNA yang disebut
terminator. Terminator merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi sebagai sinyal
pengakhiran transkripsi. Pada sel prokariot, transkripsi biasanya berhenti tepat pada akhir
sinyal terminasi. Ketika polimerase mencapai titik tersebut polimerase melepas RNA dan
DNA. Sebaliknya pada sel eukariot transkripsi akan berhenti setelah polimerase melewati
sinyal terminasi yaitu suatu urutan AAUAAA di dalam pra-mRNA sejauh kira-kira 10-35
nukleotida.
Translasi
Kode pada mRNA akan terbaca oleh ribosom dengan dibantu oleh tRNA yang
terdapat di dalam sitoplasma. tRNA akan datang untuk membawa asam amino yang
sesuai dengan kode yang dibawa mRNA tersebut. Kemudian tRNA akan bergabung
dengan mRNA yang sesuai dengan kode pasangan basa. Bagian pada tRNA yang terlibat
ini disebut antikodon, yang berhubungan dengan tiga basa pada pita mRNA yang disebut
dengan kodon. Asam amino akan berjajar-jajar dalam urutan yang sesuai dengan
kodenya. Dari hal ini akan terbentuk protein yang berfungsi sebagai enzim, dalam
mengatur metabolisme sel dan reproduksi (Kistinnah, 2009).

8
2.3 Proses metabolisme zat mikromolekul (vitamin dan mineral)
2.3.1 Vitamin
Menurut Rahayu (2010), beberapa vitamin berfungsi langsung dalam metabolism
penghasilan energy jalur metabolism yang menghasilkan energy untuk mendukung kerja
sel diantaranya adalah glikolisis, siklus Krebs, transport electron, dan Beta oksidasi.
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh tubuh,
melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalm air, yaitu vitamin B
kompleks dan C, tidak disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan
tubuh. Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang
alami didapat dari sayur, buah, dan produk hewani. Sering kali vitamin yang terkandung
dalam makanan atau minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik
secara fisik maupun kimia. Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun
usus halus akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus.

9
Vitamin larut lemak diserap di dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang
dikonsumsi.
Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat
perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air.
Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus
digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap secara limfatik,
baru kemudian tergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati.
Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan
ke hati. Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus yaitu sebagai
berikut.
Jenis vitamin Mekanisme penyerapan
Vitamin A, D, E, K, dan Beta-karoten Dari micelle, secara difusi pasif,
digabungkan dengan kilomikron, diserap
melalui saluran limfatik.
Vitamin C Difusi pasif (lambat) atau menggunakan
Na+ (cepat)
Vitamin B1(tiamin) Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam
lumen usus sedikit), dengan bantuan Na+
(bila jumlahnya dalam lumen usus banyak).
Vitamin B2 (riboflavin) Difusi pasif
Niasin Difusi pasif (menggunakan Na+)
Vitamin B6 (piridoksin) Difusi pasif
Folasin (asam folat) Menggunakan Na+
Vitamin B12 Menggunakan bantuan faktor intrinsic (IF)
dan lambung).
Sumber: (Muchtadi, 2009, dalam Rahayu, 2010)
2.3.2 Metabolisme mineral
Menurut Adam (2011), metabolisme mineral yaitu:
a. Calcium: Ca diabrospsi duodenum dan jejunum proksimal oleh protein pengikat
Ca yang di-sintesis sebagagi respon terhadap kerja 1,25- dihidroksikolekalsiferol
(1,25-dihidroksivi-tamin D ). Abrospsi dihambat oleh senyawa yang membentuk
garam Ca yang tidak larut. Kalsium diekskresi melalui ginjal bila kadarnya diatas

10
7 mg/100 ml. Sejumlah besar diekskresi melalui usus dan hampir semuanya hilang
dalam feses. Sejumlah kecil diekskresi melalui keringat.
b. Fosfat: Fosfat bebas diabsorpsi dalam jejunum bagian tengah dan masuk aliran
darah melalui sirkulasi portal. Pengaturan absorpsi fosfat diatur oleh 1 , 25–
dihidroksikolekalsiferol (1,25-dihidroksivitamin D ). Fosfat ikut dalam pengaturan
derivat aktif vitamin D . Bila kadar fosfat serum rendah, pembentukan 1,25-
dihidroksivitamin D dalam tubu-lus renalis dirangsang, sehingga terjadi
penambahan absorpsi fosfat dari usus. Deposisi fosfat sebagai hidroksiapatit
dalam tulang diatur oleh kadar hormon para-tiroid.1,25-dihidroksivitamin D
,memegang peranan yang memungkinkan hormon para- tiroid melakukan
mobilisasi kalsium dan fosfat dari tulang. Ekskresi fosfat terjadi terutama dalam
ginjal. 80persen-90persen fosfat plasma difiltrasi pada glomerulus ginjal. Jumlah
fosfat yang diekskresi dalam urin menunjukkan perbedaan antara jumlah yang
difiltrasi dan yang direabsorpsi oleh tubulus proximal dan tubulus distal ginjal.
1,25-Dihidroksivitamin D merangsang reabsorpsi fosfat bersama kalsium dalam
tu-bulus proksimal. Hormon paratiroid mengurangi reabsorpsi fosfat oleh tubulus
renalis sehingga mengurangi efek 1,25- Dihidroksivitamin D pada ekskresi fosfat.
Bila tidak ada efek kuat hormone paratiroid, ginjal mampu memberi respon
terhadap 1,25-dihdrok-sivitamin D dengan pengambilan semua fosfat yang
difiltrasi.

2.4 Peran zat mikromolekul dalam gizi kesehatan masyarakat


2.4.1 Vitamin
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam makanan dalam
jumlah sedikit dan dibutuhkan jumlah yang besar untuk fungsi metabolisme yang
normal. Vitamin dapat larut di dalam air dan lemak. Vitamin yang larut dalam lemak
adalah Vitamin A, D, E, dan K dan yang larut di dalam air adalah vitamin B dan C
(Dorland, 2006 dalam Harina, 2012).

11
Tabel vitamin yang larut dalam air

12
Tabel vitamin yang larut dalam lemak

(Lestari, 2009).
2.4.2 Mineral
Menurut Adam (2011), Mineral merupakan kebutuhan tubuh manusia yang
mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, seperti untuk
pengaturan kerja enzimenzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu
pembentukan ikatan yang memerlukan mineral seperti pembentukan haemoglobin.
Dalam sistem fisiologis tubuh manusia, mineral tersebut dibagi menjadi dua bagian
yaitu makroelemen antara lain kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S),
natrium (Na), klor (Cl), dan magnesium (Mg), dan mikroelemen antara lain besi (Fe),
iodium (I), seng (Zn), mangan (Mn), dan kobal (Co). Tubuh tidak mampu mensintesa
mineral sehingga unsur-unsur ini harus disediakan melalui makanan. Sumber mineral
paling baik banyak terdapat pada makanan hewani dan tumbuh-tumbuhan seperti
buah dan sayuran. Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan dari konsumsi mineral,
maka terdapat kadar minimal dan maksimal konsumsi setiap jenis mineral. Adapun
beberapa fungsi dan kegunaan dari garam mineral, yaitu:
a. Yodium / iodium / I: Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur
yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur
mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan
kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membantu mencegah
penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium juga berfungsi untuk
membentuk zat tirasin yang terbentuk pada kelenjar tiroid. Kebutuhan iodium

13
seharusnya dapat tercukupi dari diet bervariasi dan seimbang. Orang dewasa
membutuhkan 0.14 mg per hari. Konsumsi iodium dosis tinggi dalam waktu lama
dapat mengubah cara kerja kelenjar tiroid. Hal ini dapat mengakibatkan gejala-
gejala kelainan, sebagai contoh adalah kegemukan.
b. Phosphor / fosfor / P: Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk
gigi. Fosfor adalah mineral yang dapat dijumpai di dalam daging merah,
makanan-makanan bersusu, ikan, unggas, roti, beras dan gandum. Kita seharusnya
sudah mendapatkan seluruh kebutuhan fosfor dari makanan sehari-hari.
Kebutuhan Fosfor orang dewasa adalah 550 mg per hari. Mengkonsumsi
suplemen Fosfor dosis tinggi dalam waktu singkat, dapat mengakibatkan diare
atau nyeri lambung. Sedangkan konsumsi dosis tinggi dalam waktu lama dapat
menurunkan jumlah Kalsium dalam tubuh, sehingga tulang lebih beresiko
terhadap fraktur.
c. Cobalt / kobal / Co: Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah
serta pembangun. Kobalt adalah trace element yang banyak dijumpai di
lingkungan. Sumber Kobalt yang baik antara lain ikan, kacang-kacangan, sayuran
hijau (seperti brokoli dan bayam), sereal Good food sources of cobalt include fish,
nuts, green leafy vegetables (such as broccoli and spinach), and cereals (misalnya
gandum). Kebutuhan Kobalt seharusnya sudah dapat tercukupi dari diet sehari-
hari. Kobalt adalah bagian besar dari struktur Vitamin B12 sehingga untuk
memperoleh cukup Kobalt, kita perlu memastikan bisa memperoleh cukup
Vitamin B12. Kebutuhan Kobalt orang dewasa kira-kira 0.0015 mg (1.5
mikrogram) vitamin B12 per hari. Konsumsi Kobalt berjumlah besar dalam waktu
lama dapat berpengaruh pada jantung dan mungkin menurunkan fertilitas pada
pria.
d. Chlor / Klor / Cl: Digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida
pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam
lambung dan juga mengakifkan pepsinogen menjadi pepsin.
e. Magnesium / Mg: Digunakan sebagai zat yang membentuk sel darah merah
berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin. Magnesium adalah mineral yang
terdapat di dalam banyak ragam makanan. Sumber Magnesium terkaya adalah
sayuran hijau (seperti bayam) dan kacangkacangan. Sumber Magnesium yang
baik adalah roti, ikan, daging dan lain-lain. Kebutuhan Magnesium adalah 300 mg

14
perhari untuk pria dan 270 mg per hari untuk wanita. Konsumsi Magnesium dosis
tinggi dalam waktu singkat dapat dapat menyebabkan diare.
f. Mangaan / mangan / Mn: Berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan
sistem reproduksi. Mangan adalah trace element yang dapat dijumpai pada
berbagai makanan, antara lain roti, kacang-kacangan, sereal dan sayuran hijau
(seperti kapri dan kacang buncis). Juga dapat ditemukan pada teh, yang mungkin
merupakan sumber mangan terbesar untuk masyarakat. Konsumsi mangan dosis
tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan saraf dan gejala
neurologis seperti fatigue and depresi.
g. Tembaga / Cuprum / Cu: Digunakan sebagai pembentuk hemoglobin pada sel
darah merah. Sumber tembaga yang baik antara lain kacang-kacangan, kerang-
kerangan dan organ dalam (jeroan dalam Bahasa Jawa). Kebutuhan tembaga
sebenarnya dapat tercukupi dari diet sehari-hari. Orang dewasa membutuhkan
tembaga 1.2 per hari. Konsumsi tembaga dosis tinggi dapat menyebabkan nyeri
lambung, penyakit dan diare. Kelebihan dosis dalam waktu lama dapat
menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
h. Kalsium / calcium / Ca: Kalsium disebut juga zat kapur, yaitu zat mineral yang
berfungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas
otot pada tubuh. Sumber Kalsium yang baik adalah susu, keju dan sejenisnya,
sayuran hijau (seperti brokoli, kol, tetapi tidak untuk bayam), kedelai, roti, ikan
dan sebagainya. Orang dewasa membutuhkan Kalsium 700 mg per hari.
Mengkonsumsi Kalsium berdosis tinggi dapat menyebabkan nyeri lambung dan
diare.
i. Kalium / K: berfungsi sebagai pembentuk aktivitas otot jantung. Kalium adalah
mineral yang dapat ditemukan pada mayoritas makanan. Sumber Kalium yang
baik antara lain buah-buahan (seperti pisang), sayur mayur, kacangkacangan dan
biji-bijian, susu, ikan, kerang-kerangan, daging sapi, ayam, beef, chicken, kalkun
dan roti. Kita seharusnya sudah mendapatkan seluruh kebutuhan Kalium dari
makanan sehari-hari. Kebutuhan Kalium orang dewasa adalah 3500 mg per hari.
Konsumsi terlalu banyak Kalium dapat menyebabkan nyeri lambung, mual dan
diare.
j. Zincum / Zinc / seng / Zn: Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk
enzim dan hormon penting. Selain itu, zinc juga berfungsi sebagai pemelihara
beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indra pengecap atau lidah kita. Seng
15
adalah trace element yang banyak dijumpai di lingkungan. Sumber seng yang baik
antara lain daging, kerang-kerangan, susu dan makan bersusu misalnya keju, roti,
dan produk sereal. Kebutuhan seng seharusnya sudah terpenuhi dari diet sehari-
hari. Kebutuhan tersebut kira-kira 5.5 sampai dengan 9.5 mg per hari untuk pria
dan 4 sampai dengan 7 mg per hari untuk wanita. Konsumsi seng dosis tinggi
akan mengurangi jumlah tembaga yang dapat diserap dalam tubuh. Hal ini dapat
menyebabkan anemia dan kerusakan tulang.
k. Sulfur atau belerang: Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam
tubuh. Belerang adalah mineral yang ditemukan secara alamiah dalam berbagai
bentuk di dalam makanan. Belerang juga digunakan dalam bentuk sulfat dan sulfit
sebagai zat aditif dalam makanan-makan olahan.
l. Natrium / Na: Sangat sulit untuk makan terlau sedikit garam. Sebagai contoh di
Inggris masyarakat garam melebihi jumlah yang seharusnya. Rata-rata kita
mengkonsumsi 9.5 g garam (berkisar 3.7 g Natrium) per hari, tetapi kita
seharusnya mengkonsumsi tak lebih dari 6 g garam (2.5 g Natrium). Konsumsi
garam terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah (hipertension) dan hal ini
beresiko terhadap stroke dan serangan jantung.
m. Flour / F: Berperan untuk pembentukan lapisan email gigi yang melindungi dari
segala macam gangguan pada gigi.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hassil pembahasan dipeeroleh kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Proses pencernaan terbagi menjadi dua yaitu pencernaan secara mekanik dan
pencernaan secara kimiawi.
2. Asam nukleat maupun protein merupakan polimer dengan urutan monomer spesifik
yang menyampaikan informasi. Asam nukleat tersusun atas nukleotida, yang tiap
nukleotida terdiri dari basa nitrogen, phosphate, dan gula.
3. Metabolisme sel dan pewarisan sifat dari induk (parental) ke generasi berikutnya
adalah dengan memahami mekanisme kerja DNA. Mekanisme kerja DNA yaitu
replikasi, transkripsi, dan translasi.
4. Vitamin berfungsi langsung dalam metabolism penghasilan energy jalur metabolism
yang menghasilkan energy untuk mendukung kerja sel diantaranya adalah glikolisis,
siklus Krebs, transport electron, dan Beta oksidasi.
5. Vitamin merupakan komponen penting di dalam bahan pangan walaupun terdapat
dalam jumlah sedikit, karena berfungsi untuk menjaga keberlangsungan hidup serta
pertumbuhan. Vitamin diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan
yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat dalam jumlah yang cukup oleh
tubuh, oleh karena itu harus diperoleh bahan pangan yang dikonsumsi. Kecuali
vitamin D, yang dapat dibuat dalam kulit asal kulit mendapatkan sinar matahari yang
cukup.
6. Peranan mineral dalam gizi kesehatan masyarakat yaitu menyusun struktur rangka,,
transfer elektron, regulasi keseimbangan asam basa dan osmoregulasi, komponen
penting dari hormon dan enzim, serta aktivitas enzim, elektrolit Na+, K+, Mg 2+
Ca2+, Cl- dan HCO3- berperan utama dalam osmotic dan regulasi ionik dari cairan
extra dan intracellular pada ikan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Adam, Moh. Awaludin. 2011. Metabolisme Mineral. Universitas Brawijaya: Malang


Harina, E.G. 2012. Vitamin. Universitas Sumatera Utara: Sumatera Utara
Kistinnah, Idun. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidkan Nasional: Jakarta
Lestari , Endang Sri. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidkan Nasional: Jakarta
Rahayu, Imbang Dwi. 2010. Klasifikasi, Fungsi, dan Metabolisme Vitamin. Universitas
Muhammadiyah Malang: Malang
Setiawan, Handes dan Sefni Suherti. 2011. Metabolisme Asam Nukleat. STKIP PGRI
Sumatera Barat: Padang
Yuwono. 2012. Universalitas Makhluk Hidup. Universitas Sriwijaya: Sumatera Selatan

18

Anda mungkin juga menyukai