Anda di halaman 1dari 5

Teman Yang Berarti

Namaku Josua biasa dipanggil Jos, ya nama orang keren memang begitu. Aku kelas 3 SMK
di kota Medan. Ini adalah kisahku mungkin di mata orang lain ini tidak ada apa-apanya.
Namun dari kejadian ini aku mempunyai banyak Teman.

Setiap hari ketika aku melihat buku Foto masa SMP, Aku selalu ingat dengan masa masa itu,
tetapi terdapat suatu foto yang paling berkesan buatku.

Kejadiannya kurang lebih empat tahun yang lalu. Pada saat itu di kelas 2 SMP aku murid
pindahan dari sekolah lain, dikelas 8-D pada saat jam pelajaran kimia, aku gugup saat
berkenalan karena aku jarang bersosialisasi. Tiba-tiba salah seorang murid menerimaku
dengan baik Namanya adalah Claudia, itulah teman Pertamaku.

Temanku memang orangnya Baik, Ramah, dan Cantik, disaat aku kesulitan ia membantuku,.

Suatu Ketika di jam istirahat ia ingin mengenalkanku ke teman teman yang lain, tapi aku
menolak karena aku sangat gugup. Ia memaksaku tetapi tanpa kusadari aku marah kepadanya
kemudian ia berkata “kamu jahat” dan langsung pergi, dan aku menyesal apa yang telah ku
perbuat dia hanya ingin yang terbaik buatku.

Aku langsung mengejarnya untuk meminta maaf tapi ia memalingkan wajahnya ke arah lain.
Mungkin ia masih kesal karena sifatku yang egois. “mungkin sebaiknya aku biarkan saja dia
dulu” kataku dalam hati.

Saat pelajaran kelima, ia tidak memperdulikanku, Disaat aku kesulitan ia tidak membantuku,
tapi aku berharap keegoisanku tadi semoga tidak memutus tali persahabatanku dengannya.

Sampai ketika Bel Pulang dia tak sengaja menjatuhkan pensilnya ke lantai, dan langsung
Pulang. Lalu aku ambil pensil tesebut dan mengembalikannya besok, lalu aku menyusun
bukuku dan langsung pulang kerumah.

Ketika Esok harinya, ia tidak masuk sekolah karena sakit demam aku khawatir mungkin ia
sakit gara-gara ulahku dan mungkin aku akan kembalikan pensilnya lain kali saja.
Tetapi seorang murid berkata kepadaku “hey kamu kan dekat dengan Claudia ayo kita jenguk
dia” lalu aku bekata “ Maaf kita belum sempat berkenalan” Lalu ia memberitahu namanya
“Namaku adalah Pedro salam kenal”.

Aku pun setuju dengan keputusannya, kami langsung kerumahnya dengan membeli buah-
buahan Claudia. Aku ingin melihat keadaanya sekarang. Ketika sampai kerumahnya Kami
mengetuk pintu lalu seseorang membukakan pintu yang adalah Mama dari Claudia.

“Ada yang bisa saya bantu nak” kata Mamanya Kepada kami “Kami ingin menjenguk
Claudia, Kami ini adalah Temanya” ujar Pedro kepada Mama Claudia “Baiklah aku akan
bilang dulu Ke Caludia” kata Mama Claudia Kepada Kami.

Ternyata Claudia Sedang tidur dan kami tidak bisa menganggunya jadi kami memberikan
buah-buahan kepada ibunya lalu permisi untuk Pulang. Saat di perjalanan pulang dia
menghampiriku dan berkata “Kita doakan saja semoga ia cepat sembuh” “sampai Jumpa
besok” Katanya kepadaku lalu kami langsung berpisah.

Keesokan Harinya Secara ajaib ia sembuh, lalu ia menghampiri pedro dan berkata “ Terima
kasih untuk Buah-buahannya semalam” tetapi pedro menjawab “ya sama-sama tapi bukan
hanya aku saja harusnya, kau berterima kasih juga dengan Josua, Ia bersamaku semalam”.

Lalu Claudia Datang Kepadaku Secara Malu-malu dan Berkata “ Terima kasih”. Aku pun
lega ia telah sembuh. Lalu dia langsung kembali ke kursinya.

Pelajaran pertama Hingga Pelajaran keempat sangat Lancar tanpa terjadi apa-apa.

Pada saat jam istirahat Claudia Langsung pergi Kekantin sementara Pedro menghampiriku
untuk memperkenalkanku kepada temanya, Hatiku langsung tergerak dan mengikuti
ucapanya karena aku tak mau mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

Ia mengenalkanku kepada kawannya yang berada di kelas lain, temannya bernama Deni, Rio,
Eko dan Rizal. Dan aku berterimakasih kepadanya karena dia aku mendapat teman baru.

Jam istirahat pun berakhir dan kami masih diperjalanan mau ke kelas, saat itu kami melihat
pak guru yang kesulitan membawa barang-barangnya, aku dan pedro pun langsung
membantunya, selepas dari itu kami langsung kembali kelas dengan cepat.
Setelah sampai di kelas ternyata guru matematika sudah berada di dalam kelas lalu ibu guru
itu berkata kepada kami “Dari mana kalian, ini sudah jam masuk pelajaran, coba jelaskan!”
aku langsung menjawab “Kami Membantu Pak guru yang lagi kesulitan membawa barang-
barangnya sehingga kami membantunya” Lalu ibu Guru Menjawab “Hmm.. Baguslah kalau
begitu, silahkan duduk lalu buka Buku halaman 34”. Lalu kami belajar dengan baik dan
lancar sampai Bel pulang sekolah.

Saat Bel Pulang, aku langsung bergegas dan pulang kerumah, saat di perjalanan pulang aku
lupa untuk memulangkan pensil Milik Claudia dan aku juga lupa untuk minta maaf atas
kesalahanku.

Belum sampai kerumah, tibap-tiba Rio mengajakku kerumahnya untuk bermain Playstation
karena ia sendirian sebab orang tuanya sedang pergi ke Pesta Pernikahan. Jam berganti jam,
aku sudah sangat lama di rumah Rio.

Lalu aku bilang ke Rio “ Rio, Mungkin sebaiknya aku pulang, maaf aku tidak bisa lebih lama
lagi” lalu Rio menjawab “Baiklah, aku akan mengantarmu hingga sampai rumah“.

Sesampainya dirumah, Aku mengetuk pintu dan Rio pun Bergegas pulang untuk beres-beres
rumah. Saat pintu terbuka aku langsung kena marah sama mamaku karena terlambat pulang
dan secepatnya aku langsung minta maaf kepada Mamaku.

Keesokan Harinya Saat Sampai Disekolah, Rio Menghampiriku dan berkata “aku minta
maaf”, dengan bingung aku menjawab “ Untuk apa kamu minta maaf, kau tak berbuat salah
kok”. Rio pun menjawab “ aku minta maaf karena aku kau kena marah sama orang tuamu,
semalam aku gak sengaja dengar kalau kamu di marahi”, aku pun menjawab “gak apa-apa
yang berlalu biarlah berlalu asal gak kuulangi lagi”. Ia mengucap terima kasih dan kami
langsung masuk kekelas kami masing-masing.

Dalam pelajaran aku berpikir dan dalam hatiku berkata “Aku harus minta maaf secepatnya
pada Claudia saat istirahat nanti sekaligus untuk mengembalikan pensilnya”.

Tiba-tiba aku merasakan sakit pada bagian kepala sangat pusing aku jatuh dari kursiku dan
pingsan, Teman-temanku kaget dan segera membawaku keruangan UKS. Saat aku sadar
Pedro sudah mengandeng tas ku dengan membawa surat izin untuk pulang, Ia mengantarkan
ku Pulang dengan izin dari guru.
Pedro Mengantarkan ku Hinga sampai Rumah, sesampainya rumah aku langsung masuk
kamar dan Pedro permisi kembali kesekolah. Aku berpikir tadi aku tidak sarapan, Padahal
aku mau minta maaf tapi karena kesalahanku, aku jadi begini. Aku menyalahkan diriku
sendiri “Dasar Josua Bodoh”.

Keesokan Harinya Aku Pergi ke Sekolah dan yang pasti sudah Sarapan. Aku dihampiri Pedro
serta Berkata “Apa kau sudah baikan?” aku menjawab “ Ya begitulah, semua itu salahku
sendiri kenapa aku tidak Sarapan”, Pedro Menjawab “Hmm.. lain kali ingat sarapan dong,
kamu buat aku cemas”, lalu kubalas “iya maaf maaf, sekarang ayo kita masuk kelas.

Bel Masuk Berbunyi, Kami pun Masuk Kekelas dan Ibu Guru pun datang Serta Berkata “Ayo
Kumpulkan Tugas” “Yang Gak Siap Maju Kedepan” Aku langsung Maju kedepan kerana
tidak tahu kalau ada Tugas. Ibu Guru Berkata kepadaku “Josua, Kenapa kamu gak ngerjain
Tugas?”, dan aku jawab “Semalam aku izin karena Sakit Bu”, Ibu guru Menjawab “Ya
sudahlah, kembali ke Tempat Dudukmu!”.

Pelajaran Berjalan dengan lancar Sampai Bel Istirahat Berbunyi, Aku dan Pedro Pergi Ke
kantin untuk makan siang bersama,aku sangat senang karena Pedro mentraktirku. Setelah
Makan Aku pergi ke luar Sekolah dengan izin untuk memfotocopy Tugas dan dalam maksud
untuk membeli Coklat sebagai Tanda Permintamaafanku dengan Claudia. Habis itu Aku
kembali ke sekolah lalu masuk ke kelas untuk menemuinya.

Aku menghampirinya dan berkata “Claudia, aku mau minta maaf soal sifatku yang lalu,
apakah kamu mau memaafkanku?” Claudia menjawab “ Ya aku Memaafkanmu tapi jangan
Diulangi lagi” Aku berkata “Aku sekalian juga ingin mengembalikan pensil ini, hari itu kamu
tidak sengaja menjatuhkannya dan juga Cokelat ini Sebagai tanda permintamaafanku” Lalu
Claudia Menjawab Sambil tersipu malu “ Iya Terimakasih ya Jo”.

Lalu Seluruh Siswa yang ada di Kelas Berkata “Ciiieeee”. Aku Berkata Kepada Claudia”Jadi
apakah kamu mau memperkenalkan aku dengan temanmu?” ia menjawab “iya akan
Kukenalkan kepada semuanya”.

Aku mendapatkan banyak Teman lagi Berkatnya Yang namanya Indah, Julia, Yhuda,
Trislevia, Ananda, Andrew, Cristian, Aldo, Risky, Nikodemus dan masih banyak lagi. Aku
sangat Berterima Kasih Kepadanya, ia telah membantuku mengenal dan mendapat banyak
Teman. Itu sungguh Hari yang indah.

Lalu Bel Masuk Pelajaran Berbunyi, Kami duduk dan guru datang untuk mengatur denah
kelas yang baru. Aku sangat Gembira Karena Aku sebangku dengannya.

Sekarang aku gak gugup lagi karena aku sudah memiliki teman, Kami Belajar bersama,
saling Tolong Menolong, dan Pulang Bersama Sehingga Kekompakan kami tidak ada
tandingannya.

1 Tahun Kemudian, Disaat Perpisahan Sekolah Perasaan Bahagia dan Sedih Meliputi kami
karena dimana ada Pertemuan pasti ada perpisahan. Hari-hari yang menyenangkan bersama
mereka tak akan kulupakan, Kami akan melanjutkan Pendidikan kami.

Itulah kisahku, Buku ini sangat Berarti bagiku, kenang-kenangan yang sangat indah. Dan
Kurasa aku akan Memulai hal baru lagi di SMK-ku yang sekarang, karena Claudia dan Pedro
ada bersamaku saat ini.

Anda mungkin juga menyukai