I. PENDAHULUAN
Tikus dan mencit adalah binatang mengerat (rodensia). Beberapa
jenis/spesies dari kelompok binatang ini didekat tempat hidup atau kegiatan
manusia disebut rodensia komensal
Tikus tidak hanya dapat merusak bahan pangan dan kerusakan lain yang
di akibatkan oleh gigitannya. Namun yang lebih penting bahwa tikus merupakan
hewan pengerat yang merugikan dan dapat membawa sumber penyakit yang
merugikan bagi kesehatan. Sumber penyakit yang di bawa oleh tikus pada
umumnya adalah bersifat zoonosis ,namun penyakit ini dapat menular kemanusia
melalui gigitan pinjal yang terinfeksi penyakit terutama penyakit karantina yaitu :
Pes. Penyakit ini sangat berbahaya dan penularannya dapat dari manusia ke
manusia melalui udara, sekret si pederita, maupun melakukan kontak langsung
tanpa alat pelindung.
Oleh karena itu KKP sebagai ujung tombak dalam upaya pencegahan
keluar masuknya penyakit menular dan berpotensi wabah melakukan kegiatan
pengamatan dan pengendalian vektor tikus dan pinjal di pelabuhan. Dengan
terkendalinya jumlah populasi tikus di pelabuhan diharapkan dapat memutus
rantai penularan penyakit yang disebabkan oleh tikus yang terinfeksi penyakit
kepada tikus lainnya Dengan dilakukannya pengamatan dan pengendalian tikus di
pelabuhan diharapkan dapat melindungi atau meminimalkan kerusakan bahan
pangan, dan kerusakan lainnya yang di akibatkan gigitan vektor tikus.
Upaya yang dilakukan untuk mengurangi faktor risiko dan memutuskan
mata rantai penularan penyakit Pes di pelabuhan melalui kegiatan pengendalian
tikus secara rutin dengan cara trapping (pemasangan perangkap tikus)
C. PETUGAS PELAKSANA
1. Norjanah, SKM
2. Rr.Ridha Kirana,SKM
3. Khansa Rafraf,SKM
4. Syarkani, SKM,MM
5. Agus Syaifudinnor
6. Rizal Ariyadi
7. Ary Ariyati
8. Elfia Najmi Normayanti, SKM
9. Sandra Verawati
Standar :
Index Pinjal ≥ 1 = pengendalian